Anda di halaman 1dari 3

Pendidikan dalam proses kehidupan merupakan suatu kebutuhan yang harus

dipenuhi. Pendidikan juga merupakan salah satu hal yang harus dipersiapkan oleh
setiap manusia dalam meningkatkan martabat, derajat serta kemampuan diri manusia.
Pendidikan juga dilakukan untuk menyempurnakan perkembangan individu karena
pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan
madrasah) yang dipergunakan dalam menguasai sikap, pengetahuan, kebiasaan, dan
sebagainya.

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya


pendidikan dalam bidang ilmu matematika, yang merupakan salah satu pendidikan
wajib yang ada dalam pendidikan formal, dan memiliki kelengkapan pembelajaran
yang memadai sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan
kompetensi dasar yang di harapkan. Matematika merupakan mata pelajaran yang
diberikan dalam semua jenjang pendidikan, karena matematika dikatakan adalah
induk dari semua pengetahuan. Baik dalam bidang teknologi maupun kehidupan
sehari-hari, kita selalu berhubungan dengan angka-angka dan ilmu matematika.
Konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari sangat diperlukan untuk membantu
menyelesaikan masalah seperti halnya untuk membantu manusia dalam menguasai
permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. Terkait dengan hal itu, masih banyak sekali
permasalahan yang harus diselesaikan untuk mewujudkan kualitas pembelajaran
matematika agar berjalan lebih baik lagi.

Model pembelajaran yang monoton seperti metode ceramah menyebabkan siswa


merasa bosan dan memiliki keinginan belajar yang rendah. Guna mengatasi hal
tersebut, guru sebagai fasilitator pembelajaran di kelas harus selalu meningkatkan
kualitas pembelajaran, salah satunya dengan mengembangkan media-media
pembelajaran yang dapat meningkatkan keinginan belajar siswa, dan dapat
mempermudah siswa dalam menerima pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
Media pembelajaran diharapkan mampu mempermudah siswa untuk belajar dan
menerima pembelajaran.

Secara umum media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran bisa sangat membantu keefektifan penyampaian
materi dalam proses pembelajaran. Penyajian media pembelajaran yang dibuat dan
dikembangkan dengan menarik dan seefektif mungkin akan membuat motivasi dan
minat belajar siswa meningkat. Pemanfaatan media sudah seharusnya mendapatkan
perhatian dalam setiap proses pembelajaran.
Guru sebagai fasilitator pendidikan, dituntut untuk dapat memanfaatkan bahkan
mengembangkan produk teknologi dalam rangka peningkatan proses pembelajaran.
Namun, kendala yang sering terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia adalah
kurangnya inovasi pendidik dalam pemanfaatan teknologi dan pengembangan media
pembelajaran. Para pendidik pada praktiknya seringkali mengajar dengan
menggunakan media yang sudah tersedia, misalnya textbook. Kurangnya kreativitas
dan inovasi para pendidik dalam mengembangkan dan menciptakan media
pembelajaran, membuat proses pembelajaran di kelas membosankan bagi siswa.
Maka dari itu, perlu dilakukan pengembangan dalam hal media pembelajaran yang
dapat menarik minat dan perhatian siswa.

Kemajuan teknologi yang berkembang sangat cepat dan pesat dalam kehidupan saat
ini merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Kemajuan teknologi tersebut dapat
kita rasakan diberbagai bidang, salah satunya di bidang pendidikan yang mengalami
perubahan yang sangat besar. Saat ini, guru bukan menjadi satu-satunya sumber ilmu
pengetahuan bagi siswa. Munculnya internet dan media elektronik yang dapat diakses
siswa dengan mudah menyebabkan siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja
tanpa harus didampingi oleh guru. Perkembangan teknologi ini dapat dimanfaatkan
dalam pembelajaran, misalnya memanfaatkannya sebagai media pembelajaran yang
digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas.

Semakin berkembang pembelajaran yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi,


kini muncul konsep m-learning (mobile learning). Konsep m-learning muncul karna
dianggap lebih fleksibel, karena m-learning menggunakan perangkat mobile sebagai
media pembelajaran, sehingga pembelajar dapat dengan mudah membawa perangkat
ini kapanpun dan kemanapun. M-Learning berbasis android menggabungkan dan
menghubungkan antara teknologi dan konten pendidikan. M-learning dapat
digunakan sebagai solusi untuk memecahkan masalah dalam sistem pembelajaran
tradisional. M-Learning dapat digunakan untuk meningkatkan sistem pembelajaran
secara keseluruhan. PDA, smartphone , laptop dan tablet PC merupakan contoh
beberapa perangkat mobile yang digunakan dalam m-learning.

Handphone menjadi perangkat mobile media pembelajaran m-learning yang banyak


dikembangkan, karena handphone adalah perangkat yang mudah dibawa kemana
saja. Di zaman yang ‘melek’ akan IPTEK seperti sekarang ini, hampir seluruh siswa
memiliki handphone, namun masih sedikit yang menggunakannya untuk media
pembelajaran. Kebanyakan siswa memanfaatkan handphone hanya sebatas untuk
telepon, SMS, memutar lagu/video, mengakses media sosial, chatting, dan bermain
game.

Salah satu pertimbangan dalam mengembangkan media pembelajaran m-learning


adalah banyaknya siswa yang menggunakan smartphone berbasis android dan kurang
efektif dalam memanfaatan smartphone yang dimiliki. Sebagaian besar siswa
menggunakan smartphone untuk media sosial, telepon, SMS dan hiburan seperti
musik dan games. Hal tersebut menjadi alasan yang memicu adanya media
pembelajaran menggunakan smartphone. Dengan media pembelajaran yang
memanfaatkan smartphone dapat menimbulkan antusiasme terhadap pelajaran
sehingga proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. Semakin banyaknya siswa di
sekolah yang memiliki dan menggunakan smartphone membuka peluang penggunaan
mobile learning dalam dunia pendidikan. Kehadiran mobile learning ditujukan
sebagai pelengkap pembelajaran serta memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat
mempelajari kembali materi kapanpun dan dimanapun sehingga dapat memberikan
pengalaman yang berbeda kepada siswa dalam belajar dan memahami materi.

Anda mungkin juga menyukai