Makalah Siklus Krebs
Makalah Siklus Krebs
SIKLUS KREBS
Oleh
Kelompok 3
YULIANSARI G11116012
KELAS BIOKIMIA C
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Siklus asam sitrat atau yang dikenal juga dengan sebagai siklus krebs atau
siklus asam trikarboksilat merupakan lintasan akhir bersama oksidasi karbohidrat,
lipid dan protein. Siklus Krebs adalah proses utama kedua dalam reaksi
pernafasan sel. Siklus Krebs ini ditemukan oleh Hans Krebs (1900-1981). Reaksi
pernafasan sel tersebut disebut juga sebagai daur asam sitrat atau daur asam
trikarboksilat. Hans Krebs (1937) yang telah memberikan sumbangan percobaan
eskperimental dan konseptual agar siklus ini dapat dipahami. Siklus Krebs terkait
dengan segi metabolisme biokimia yang sebenarnya, bahan yang masuk berasal
dari karbohidrat dapat keluar membentuk lemak, sedangkan bahan yang masuk
berasal dari asam amino dapat keluar membentuk karbohidrat. Namun, teramat
jarang ialah dari lemak menuju karbohidrat.
Glukosa, asam lemak dan banyak asam amino akan dimetabolisasi
menjadi asetil koA atau intermediet yang ada pada siklus asam sitrat. Asetil koA
selanjutnya dioksidasi yang akan menghasilkan hidrogen atau elektron sebagai
ekuivalen pereduksi. Hidrogen tersebut kemudian memasuki rantai respirasi
tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidatif. Enzim-
enzim yang berperanan pada siklus asam sitrat terdapat di dalam mitokondria.
Siklus asam sitrat adalah jalur bersama terakhir untuk oksidasi
karbohidrat, lipid, protein karena glukosa, asam lemak, dan sebagian besar asam
amino dimetabolisme menjadi asetil-koA atau zat-zat antara siklus ini. Siklus ini
juga berperan sentral dalam glukoneogenesis, lipogenesis, dan interkonversi
asam-asam amino. Banyak proses ini berlangsung disebagian besar jaringan,
tetapi hati adalah satu-satunya jaringan tempat semuanya berlangsung dengan
tingkat yang signifikan. Jadi, akibat yang timbul dapat parah jika, contohnya,
sejumlah besar sel hati rusak, seperti pada hepatitis akut atau diganti oleh jaringan
ikat (seperti pada sirosis). Beberapa defek genetik pada enzim-enzim siklus asam
sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat karena sangat
terganggunya pembentukan ATP di sistem saraf pusat.
1.2 Rumusan masalah
Adapun Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui :
PEMBAHASAN
Beberapa komponen dari reaksi siklus krebs ditemukan pada tahun 1930
oleh seorang peneliti bernama Albert Szent-Gyorgyi. Beliau menerima hadiah
Nobel pada tahun 1937 untuk penemuannya yang berkaitan dengan asam fumarat.
Asam fumarat adalah komponen kunci dari siklus krebs. Istilah “siklus krebs”
diambil dari nama penemunya Sir Hans Adolf Krebs (1900-1981) yang
menemukannya pada tahun 1937. Beliau adalah seorang ahli biokimia Jerman, di
mana dia menerima hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1953. Dia
mengemukakan bahwa glukosa secara perlahan dipecah di dalam mitokondria sel
dengan suatu siklus yang dinamakan siklus krebs.
Siklus reaksi diawali dengan reaksi antara asetil KoA dan (2C) dan asam
oksaloasetat (4C) yang menghasilkan asam trikarboksilat, sitrat. Selanjutnya
sejumlah 2 molekul atom CO2 dirilis dan teregenerasi. Sebenarnya hanya sedikit
oksaloasetat yang dibutuhkan untuk menginisiasi siklus asam sitrat sehingga
oksaloasetat dikenal dengan perannnya sebagai agen katalitik pada siklus
Krebs.Siklus Krebs, pertama-tama asetil ko-A hasil dari reaksi antara
(dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam
oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah “mengantar” asetil masuk ke dalam
siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian,
asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga
terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas
ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu
molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat (baca: asam alpha ketoglutarat).
Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul CO 2, dan
teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi NAD+
menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A
dan membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A
kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A
dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi
untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik
menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan
melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk
FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan
ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada
asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi asam malat. Terakhir,
asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang
kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat
kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan kembali mengikat asetil
ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs. Dari siklus Krebs ini, dari setiap
molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH 2, dan 4 CO2.
Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani
rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.
Pada akhir siklus krebs ini akan terbentuk kembali asam oksaloasetat yang
berikatan dengan molekul asetil koenzim A yang lain dan berlangsung kembali
siklus krebs, karena selama reaksi oksidasi pada molekul glukosa hanya
dihasilkan 2 molekul asetil koenzim A, maka siklus krebs harus berlangsung
sebanyak 2 kali. Jadi hasil bersih dari oksidasi 1 molekul glukosa akan dihasilkan
2 ATP dan 4 CO2 serta 8 pasang atom H yang akan masuk ke rantai transpor
elektron.
Tahap I:
Sitrat Sintase Proses yang berlangsung ditahap ini dikenal dengan
hidrolisis. Pada tahap ini terjadi penggabungan molekul Asetil Ko-A dengan
oksaloasetat membentuk asam sitrat dibantu oleh enzim asam sitrat sintase.
Tahap II:
Isomerase Sitrat Pada tahap ini, asam sitrat yang sudah terbentuk diubah
menjadi isositrat dengan bantuan enzim akotinase yang mengandung Fe2+.
Tahap III:
Isositrat Dehidrogenase Pada tahap ketiga ini, berlangsung proses
dekarboksilasi (perombakan) pertama sekali. Isositrat yang terbentuk pada
tahapan sebelumnya dioksidasi menjadi oksalosuksinat yang terikat enzim oleh
enzim isositrat dehidrogenase. Selain itu, pada tahap ini isositrat juga diubah
menjadi α-ketoglutarat oleh enzim yang sama dan dibantu NADH.
Tahap IV: α-Ketoglutarat Dehidrogenase Kompleks :
Dalam tahap ini terjadi proses pengubahan α-ketoglutarat menjadi suksinil
Ko-A oleh enzim α-ketoglutarat dehidrogenase kompleks.
Tahap V: Suksinat Thikonase
Pada tahap kelima ini, terjadinya konversi suksinil Ko-A menjadi suksinat.
Proses pengubahan ini berbeda dengan tahapan-tahapan sebelumnya. Pada tahap
ini proses konversi tidak hanya dibantu oleh enzim saja, melainkan juga
memerlukan Mg2+ dan GDP yang dengan Pi (Fosfat) akan membentuk GTP.
GTP inilah yang akan dirubah sebagai ATP sehingga menjadi energi yang
dibutuhkan jaringan.
Tahap VI: Suksinat Dehidrogenase
Suksinat yang telah dihasilkan pada tahap kelima kan didehidrigenase
menjadi fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.
Tahap VII: Hidrasi
Hidrasi ialah penambahan atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C)
yang ada pada fumarat sehingga menghasilkan malat.
Tahap VIII: Regenerasi Oksaloasetat
Tahap kedelapan ini merupakan tahap akhir dari siklus kreb. Pada tahap
ini, terjadi pengubahan malat oleh enzim malat dehidrogenase membentuk
oksaloasetat. Oksaloasetat ini berperan untuk menangkap Asetil-KoA sehingga
proses siklus kreb dapat berlangsung kembali. Untuk mencukupi kebutuhan
energi, siklus kreb harus berlangsung dua kali. Hal tersebut dikarenakan reaksi
oksidasi pada molekul glukosa untuk sekali proses siklus kreb hanya
menghasilkan 2 molekul Asetil Ko-A.
Fungsi siklus asam sitrat adalah sebagai lintasan akhir bersama untuk
oksidasi karbohidrat, lipid, dan protein, hal ini terjadi karena glukosa, asam
lemak, dan banyak asam amino di metabolisme menjadi asetil KoA menjadi
intermediet yang ada didalam siklus tersebut. Siklus asam sitrat juga mempunyai
peranan penting dalam proses glukoneogenesis, transaminasi, deaminasi,
lipogenesis. Fungsi utama siklus krebs adalah :
1. Menghasilkan karbon dioksida terbanyak pada jaringan manusia.
2. Menghasilkan sejumlah koenzim tereduksi yang menggerakkan rantai
pernapasan untuk produksi ATP.
3. Mengkonversi sejumlah energi serta zat intermidiet yang berlebihan untuk
digunakan pada sintesis asam lemak.
4. Menyediakan sebagian bahan keperluan untuk sintesis protein dan asam
nukleat.
5. Melakukan pengendalian langsung atau tidak langsung (alosterik) terhadap
sistem enzim lain melalui komponen-komponen siklus.
1. Kondensasi
2. Isomerase sitrat
3. Produksi CO2
4. Dekarboksilasi oksidatif kedua
5. Fosforilasi tingkat substrat
6. Dehidrogenasi
7. Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat
Ciri siklus krebs, tertutupnya jalur lemak untuk dapat diubah menjadi
glukosa. Ciri siklus Krebs terkait dengan jumlah atom karbon memiliki 2
kekhasan :
1. Masuknya dua karbon ke dalam siklus Krebs sebagai asetil KoA dan
keluarnya 2 atom karbon sebagai CO2 memberikan makanya tidak ada
hasil bersih atom karbon.
2. Atom karbon yang keluar sebagai CO2 tidak sama dengan yang masuk
sebagai asetil KoA.
Asam lemak yang umum banyak didapatkan pada asupan, asam lemak
dengan atom karbon genap tidak memberikan atom karbonnya untuk disintesis
menjadi metilmalonil KoA untuk terisomerisasi menjadi suksinil KoA bahan
oksaloasetat yang diperlukan sebagai bahan sintesis glukosa. Asam lemak dengan
atom karbon ganjil pada katabolisme akan menghasilkan beberapa molekul asetil
KoA dan satu molekul proprionil KoA. Proprionil KoA dapat mengalami
karboksilasi menjadi metilmalonil KoA yang seterusnya akan terisomerisasi
menjadi suksinil KoA. Suksinil KoA merupakan bahan bakal oksaloasetat. Karena
itu berbeda, dengan gugus asetil, gugus proprionil dapat memberi hasil bersih
berupa atom karbon yang dapat digunakan pada sintesis KoA. Namun demikian
secara umum hanya sedikit jumlah asam lemak dengan jumlah atom karbon ganjil
dan asam lemak berantai panjang. Sehingga, pandangan umum bahwa sintesis
asam lemak hanya sedikit yang berperan untuk memperoleh hasil bersih sintesis
glukosa
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus Krebs seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang membawa
katabolisme residu asetil, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang dengan
oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai kebutuhan energi
jaringan. Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi
Karbohidrat, Lipid dan Protein. Karbohidrat , lemak dan protein semua akan
dimetabolisme menjadi Asetil-KoA. Protein merupakan senyawa yang
mempunyai peran dalam siklus krebs, yaitu dapat dihirolisis sehingga terbentuk
asam amino yang nantinya akan berguna dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Murray K. R, 2009. Biokimia Harper Edisi 27. Penerbit Buku Kedokteran, EGC
Jakarta
http://artikelkimia.com/siklus-krebs-daur-asam-sitrat.html
http://sukabio.wordpress.com/2009/07/30/siklus-krebs/
http://rahmahcetriz.blogspot.com/2012/03/makalah-biokimia-siklus-krebs-
sebagai_31.html
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengertian-proses-siklus-
krebs-siklus-asam-sitrat/
http://hanscorp.web.id/siklus-krebs-sebagai-rangkaian-aksi-untuk-oksidasi-
lengkap-bahan-makanan/