Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AGAMA ISLAM

SEJARAH PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

Di susun oleh :

1. Innani Rohmatul Maula (19650262)

2. Puspa Nur Fitri (19650261)

3. Ike Prihartini (19650264)

4. Siti Rosidatul Ulviyah (19650265)

5. Alfi Nur Fitria (19650254)

6. Natasiya Inka Putri (19650263)

7. Vivin Nur Agustina (19650299)

Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi


Tahun Ajaran 2019 / 2020
Universitas Kadiri

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan Islam Di
Indonesia”. Penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak
yang bersangkutan dalam penyelesaian pembuatan makalah ini, terutama bagi Para Dosen di
Universitas Kadiri yang telah banyak membantu dan membimbing dalam penyelesaian
makalah ini.
Makalah ini dianjurkan untuk melengkapi nilai tugas mata kuliah dari Agama Islam.
Selain itu, dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan para pembaca.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, untuk itu
penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.

Kediri, 21 September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul..........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan Pembahasan..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Masuk dan Berkembangnya Agama Islam..........................3
B. Teori-Teori Berkembangnya Islam di Indonesia..............................3
1. Teori Gujarat................................................................................4
2. Teori Persia..................................................................................4
3. Teori Makkah...............................................................................4
4. Teori Cina....................................................................................4
C. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam...........................5
1. Melalui Cara Perdagangan...........................................................5
2. Melalui Perkawinan.....................................................................5
3. Melalui Pendidikan......................................................................6
4. Melalui Kesenian.........................................................................6
5. Melalui Peranan Wali dan Ulama................................................6
6. Melalui Politik.............................................................................8
D. Perkembnagan Islam pada Masa Kerajaan......................................8
1. Kerajaan Malaka..........................................................................8
2. Kerajaan Aceh.............................................................................9
3. Kerajaan Demak.........................................................................10
4. Kerajaan Banten.........................................................................10
5. Kerajaan Gowa-Tallo Makassar.................................................11
6. Kerajaan Maluku........................................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…….............................................................................13
B. Saran……………….......................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Agama Islam merupakan agama mayoritas masyarakat Indonesia saat ini.
Secara bertahap dan berkesinambungan, agama ini mampu berkembang ke semua
lapisan masyarakat. Akan tetapi, kapan masuknya agama ini ke Indonesia masih
banyak diperdebatkan. Seperti dikatakan oleh Snouck Hurgronjey bahwa Islam masuk
ke Indonesia pada abad XIII dengan bukti adanya nisan Sultan Malik al-Shaleh, tahun
689 H (1297 M). Namun, adanya peninggalan berupa nisan Fatimah binti Maemon,
tahun 475 H (1082 M) juga membuktikan bahwa sudah sejak abad XI, Islam sudah
masuk ke Indonesia.1
Pada abad ke XIV, Jawa Timur dan Jawa Tengah masih dikuasai oleh raja
HIindu-Budha yang berpusat di pedalaman Jawa Timur, yaitu Kediri dan Daha serta
Majapahit.2
Dalam catatan Ma-Huan tahun 1451 menyatakan bahwa ada tiga macam
penduduk saat itu, yaitu orang Musim dari Barat (maghribi), orang Cina (beberapa
diantaranya beragama Islam), dan orang Jawa (penduduk asli yang menyembah
berhala). Jadi bisa dilihat bahwa pada abad ke XIV, Islam sudah berkembang di Jawa,
akan tetapi masyarakat Jawabelum sepenuhnya memeluk Islam karena wilayahnya
yang luas dan berada di pedalaman serta adanya akulturasi sebelumnya dengan
kebudayaan Hindu-Budha, seperti halnya di Wonosobo (Ledok dan Gowong). Pada
abad ke-16, kedudukan kerajaan besar Majapahit sudah digantikan oleh kerajaan
Demak. Selanjutnya, Demak dijadikan sebagai pusat dan benteng agama Islam untuk
wilayah Barat dan Giri untuk wilayah Timur. Akan tetapi, Demak-lah yang menjadi
pusat kekuatan di Jawa.3

1
Soekmono. 1981. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta :
Kanisius. Hlm 42.
2
Kusnin, Asa, dkk. 2008. Sejarah Wonosobo Edisi Prasejarah, Hindu-Budha, dan
Islam. Wonosobo : Bakti Tunas Perkasa. Hlm 93.
3
Soekmono. 1981. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta :
Kanisius. Hlm 48.

4
B Rumusan Masalah
1 Dimana sajakah tempat-tempat perkembangan agama Islam di Indonesia?
2 Bagaimanakan perkembangan agama Islam di Indonesia?

C Tujuan Pembahasan
1 Untuk mengetahui tempat-tempat berkembangnya agama Islam di Indonesia.
2 Untuk mengetahui proses perkembangan agama Islam yang terjadi di
Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A Sejarah Masuk dan Bekembangnya Islam di Indonesia


Agama Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad
SAW. Agama ini lahir salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moral
manusia pada saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang
rendah dan kebodohan (jahiliyah). Mereka sudah tidak lagi mengindahkan
ajaran-ajaran Nabi sebelumnya, Hal itu menyebabkan manusia berada pada
titik rendah. Penyembahan berhala, pembunuhan dan tindakan rendah lalinnya
merajalela.1
Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Makkah. Karena penyebaran
agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Nabi Muhammad
kemudian hijrah ke Madinah pada tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang
ke seluruh dunia. Nabi Muhammad mendirikan wilayah kekuasaannya di
Madinah. Pemerintahnnya didasarkan pada pemerintahan Islam. Nabi
Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan memperluas
wilayahnya.1
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M,
kepemimpinan Islam dipegang oleh para khalifah. Dibawah kepemimpinan
para khalifah, agama Islam mulai disebarkan lebih luas lagi. Sampai abad ke-8
saja, pengaruh Islam telah menyebar keseluruh Timur Tengah, Afrika Utara,
dan Spanyol. Kemudian pada masa Dinasti Ummayah, pengaruh Islam
berkembang hingga Nusantara.1
B Teori-Teori Masuknya Agama Islam ke Indonesia
Menurut beberapa sejarahwan, agama Islam baru masuk ke Indonesia
pada abad ke-13 M yang dibawa oleh pedagang Muslim. Meskipun begitu,
belum diketahui secara pasti sejak kapan Islam masuk ke Indonesia karena
para ahli masih berbeda pendapat mengenai hal tersebut. Setidaknya ada tiga
teori yang mecoba menjelaskan tentang proses masuknya Islam ke Indonesia
yaitu:2

1
Tjandrasasmita, Uka (Ed.). 1984. Sejarah Nasional Indonesia III. Jalkarta :
PN Balai Pustaka. Hlm 122.

6
2
Edyar, Busman. dkk (Ed.). 2009. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta :
Pustaka Asatrus. Hlm 207.
1. Teori Gujarat
Teori yang dipelopori oleh Snouck Hurg Ronjey ini
menyatakan bahwa agama Islam baru masuk ke Nusantara pada abad
ke-13 M yang dibawa oleh para pedagang dari Kambai (Gujarat),
India.2
2. Teori Persia
Teori ini dipelopori oleh P.A Husein Hidayat. Teori Persia ini
menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh para pedagang dari
Persia (sekarang menjadi Iran) karena adanya beberapa kesamaan
antara masyarakat Islam Indonesia dengan Persia.2
3. Teori Makkah
Teori ini adalah teori baru yang muncul untuk menyangga
bahwa Islam baru sampai di Indonesia pada abad ke-13 dan dibawa
oleh orang Gujarat. Teori ini mengatakan bahwa Islam masuk ke
Indonesia langsung dari Makkah (Arab) sebagai pusat agama Islam
sejak abad ke-7 sudah terdapat sebuah perkampungan Muslim di pantai
barat Sumatera.2
4. Teori Cina
Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby,
mereka berpendapat bahwa sebenarnya kebudayaan Islam masuk ke
Nusantara melalui perantara masyarakat muslim China. Teori ini
berpendapat bahwa migrasi masyarakat muslim China dari Kanton ke
Nusantara, khususnya Palembang pada abad ke 9 menjadi awal mula
masuknya budaya Islam ke Nusantara. Hal ini dikuatkan dengan
adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah keturunan
China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China, dan
catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama
menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.2

7
2
Edyar, Busman. dkk (Ed.). 2009. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta :
Pustaka Asatrus. Hlm 207.

C Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Indonesia


Proses ini dilakukan secara dami dengan cara menyesuaikan diri
dengan adat istiadat penduduk local yang telah lebih dulu ada. Ajaran-ajaran
agama Islam yang mengajarkan persamaan derajat, tidak mebeda-bedakan si
miskin dan si kaya, rakyat kecil dan penguasa, tidak adanya sistem kasta dan
menganggap semua orang sama kedudukannya dihadapan Allah SWT. Proses
masuk dan berkembangya agam Islam dilakukan secara damai dan dilakukan
dengan cara sebagai berikut:3
1. Melalui Cara Perdagangan
Indonesia dilalui oleh jalur perdagangan laut yang
menghubungkan antara Cina dan daerah lain di Asia. Letak Indonesia
yang sangat strategis ini membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia
sangat padat karena dilalui oleh para pedagang dari seluruh dunia
termasuk para pedagang Muslim. Pada perkembangan selanjutnya,
para pedangan Muslim ini banyak yang tinggal dan mendirikan
perkampungan Islam di Nusantara. Para ulama yang datang atas
undangan para pedagang inilah yang diduga memiliki salah satu peran
penting dalam upaya penyebaran agama Islam di Indonesia. Diantara
pedagang tersebut, terdapat pedagang Arab, Persia dan Gujarat yang
umumya beragama Islam. Mereka mengenalkan agama dan budaya
Islam kepada para pedagang lain maupun kepada penduduk setempat.3
2. Melalui Perkawinan
Bagi masyarakat pribumi, para pedagang Muslim dianggap
sebagai kalangan yang terpandang. Hal ini menyebabkan banyak
penguasa pribumi tertarik untuk menikahkan anak gadis mereka
dengan para pedagang ini. Sebelum menikah, sang gadis akan menjadi
Muslim terlebih dahulu. Pernikahan secara Muslim antara para
saudagar Muslim dengan penguasa lokal ini semakin memperlancar
penyebaran agama Islam di Nusantara.3

8
3
Al Usairy, Ahmad. 2003. Sejarah Islam, Sejak Zaman Nabi Adam
Hingga Abad XX. Jakarta : Akbar Media. Hlm 336.

3. Melalui Pendidikan
Pengajaran dan Pendidikan Islam mulai dilakukan setelah
masyarakat Islam terbentuk pendidikan dilakukan di pesantren
ataupun di pondok yang dibimbing oleh guru agama, ulama, ataupun
kyai. Para santri yang telah lulus akan pulang kekampung halamannya
dan akan mendakwahkan Islam di kampung masing-masing.3
4. Melalui Keseniaan
Wayang adalah salah satu sarana keseniaan untuk menyebarkan
Islam kepada penduduk lokal. Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh
terpandang yang mementaskan wayang untuk mengenalkan agama
Islam. Cerita wayang yang dipentaskan biasanya dipetik dari kisah
Mahabarata atau Ramayana yang kemudian disisipi dengan nilai-nilai
Islam.3
5. Melalui Peranan Para Wali dan Ulama
Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara
mendakwah. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan
cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah dengan
menggunakan pendekatan social budaya. Pola ini memakai bentuk
akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri
dengan ajaran Islam didalamnya. Di Pulau Jawa, penyebaran agama
Islam dilakukan oleh para ulam yang berjumlah sembilan atau yang
biasa dikenal dengan sebutan Wali Songo (Sembilan Wali). Wali ialah
orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Merekalah orang yang memberikan pengesahan
atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat
sultan. Karena dekat dengan kalangan istana mereka kemudian diberi
gelar Sunan (yang dijunjung tinggi). Kesembilan wali tersebut adalah
seperti berikut:3
a Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

9
Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-13 dan
menyiarkan agama Islam disekitar Gresik. Sunan gresik wafat
dan dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.3

3
Al Usairy, Ahmad. 2003. Sejarah Islam, Sejak Zaman Nabi Adam
Hingga Abad XX. Jakarta : Akbar Media. Hlm 336.
b Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Menyiarkan agama Islam di Ampel, Surabaya, jawa Timur.
Beliau merupakan perancang pembangunan masjid Demak.3
c Sunan Derajad (Syarifudin)
Sunan Derajad merupakan anak dari sunan Ampel. Baeiau
menyiarkan agama Islam disekitar Surabaya. Be;iau seorang
Sunan yang sangat berjiwa social.3
d Sunan Bonang (Makdum Ibrahim)
Sunan Bonang merupakan anak dari sunan Ampel. Beliau
memberi dakwah agama Islam di daerah Tuban, Lasem, dan
Rembang. Beliau adalah sunan yang sangat bijaksana.3
e Sunan Kalijaga (Raden Mas Said)
Sunan Kalijaga adalah murid dari Sunan Bonang yang
menyiarkan agama Islam di Jawa Tengah. Seorang pemimpin,
pujangga, dan filosof. Beliau menyiarkan agama dengan cara
menyesuaikan dengan lingkungan setempat.3
f Sunan Giri (Raden Paku)
Beliau menyiarkan agama Islam di luar Jawa, yaitu Madura,
Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku. Beliau menyiarkan
agama dengan metode bermain.3
g Sunan Kudus (Jafar Sodiq)
Beliau menyiarkan agama Islam didaerah Kudus, Jawa Tengah.
Beliau seorang ahli seni bangunan dan hasilnya ialah Masjid
dan Menara Kudus.3
h Sunan Muria (Raden Umar Said)
Beliau menyiarkan agama Islam dilereng Gunung Muria,
terletak anata Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Beliau sangat
dekat dengan rakyat jelata.3

10
i Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Beliau menyiarkan agama Islam di Banten, Suda Kelapa, dan
Cirebon. Beliau seorang pemimpin yang berjiwa besar.3

3
Al Usairy, Ahmad. 2003. Sejarah Islam, Sejak Zaman Nabi
Adam Hingga Abad XX. Jakarta : Akbar Media. Hlm 336.
6. Melalui Politik
Pengaruh kekuasaan raja sangat berperan besar dalam proses
Islamisasi. Ketika seorang raja memleuk agama Islam, maka rakyat
juga akan mengikuti jejak rajanya. Rakyat memiliki kepatuhan yang
sangat tinggi dan raja sebagai panutan bahkan menjadi tauladan bagi
rakyatnya.3

D Perkembangan Islam pada Masa Kerajaan


Islam dimulai diwilayah ini lewat kehadiran individu-individu dari
Arab atau dari penduduk asli sendiri yang telah memeluk agama Islam.
Dengan usaha mereka, agama Islam tersebar sedikit demi sedikit secara
perlahan. Langkah penyebaran Islam mulai dilakukan secara besar-besaran
ketika dakwah telah memiliki orang-orang yang khusus untuk menyampaikan
dakwah. Setelah fase itu kerajaan-kerajaan Islam mulai terbentuk di wilayah
ini diantaranya yaitu:4
1 Kerajaan Malaka (803-917 H atau 1400-1511 M)
Malaka dikenal sebagai pintu gerbang Nusantara. Karena
peranannya sebagai jalan lalu lintas bagi pedagang asing yang masuk
dan keluar pelabuhan Indonesia. Letak geografis Malaka sangat
menguntungkan, yang menjadi jalan silang antara Asia Timur dan Asia
Barat. Dengan letak geografis yang demikian membuat Malaka
menjadi kerajaan yang berpengaruh atas daerahya.4
Kerajaan Malaka menjalin hubungan baik dengan Jawa,
mengingat bahwa Malaka memerlukan bahan-bahan pangan dari Jawa.
Dimana hal ini untuk memenuhi kebutuhan kerajaannnya sendiri.
Persediaan dalam bidang pangan dan rempah-rempah harus selalu
cukup untuk melayani semua pedagang. Kesultanan Malaka
mempunyai pengaruh didaerah Sumatera dan sekitarnya, dengan

11
mempengaruhi daerah tersebut untuk masuk Islam seperti Rokan
Kampar, India Giri dan Siak.4

3
Al Usairy, Ahmad. 2003. Sejarah Islam, Sejak Zaman Nabi Adam
Hingga Abad XX. Jakarta : Akbar Media. Hlm 336.
4
Abdullah, Taufik (Ed.). 1991. Sejarah umat Islam Indonesia. Jakarta
: Majlis Ulama Indonesia. Hlm 39.
2 Kerajaan Aceh (920-1322 H atau 1514-1904 M)
Pada abad ke-16, Aceh mulai memegang peranan penting di
bagian utara pulau Sumatera. Pengaruh Aceh ini meluas dari Barus
disebelah utara hingga sebelah selatan di daerah Indrapura. Indrapura
sebelum dibawa pengaruh Aceh, yang tadinya merupakan daerah
pengaruh Minangkabau. Yang menjadi pendiri kerajaan Aceh adalah
Sultan Ibrahim (1514-1528 M), beliauberhasil melepaskan Aceh dari
Pidie.5
Kerajaan Aceh yang letaknya di daerah yang sekarang dikenal
dengan kebupaten Aceh Besar. Aceh mengalami kemajuan ketika
saudagar-saudagar muslim yang sebelumnya dagang di Malaka
kemudian memindahkan perdagangan di Aceh, ketika Portugis
menguasai Malaka tahun 1511. Pada tahun itu, daerah pengaruhnya
yang terdapat di Sumatera mulai melepaskan diri dari Malaka. Hal ini
sangat menguntungkan kerajaan Aceh yang mulai berkembang.
Dibawah kekuasaan Ibrahim, kerajaan Aceh mulai melebarkan
kekuasaannya ke daerah sekitarnya.5
Kebesaran kerajaan Aceh ketika diperintah oleh Alauddin
Riayat Syah. Kekuasaannya sampai ke wilayah Barus. 2 putra
Alauddin Riayat Syah kemudian diangkat menjadi Sultan Aru dan
Sultan Parlaman dengan nama resmi Sultan Ghori dan Sultan Mughal.
Dalam menjaga keutuhan kerajaan Aceh, maka dimana-mana didaerah
pengaruh kekuasaan Aceh terdapat wakil-wakil Aceh.5
Kejayaan kerajaan Aceh pada puncaknya ketika diperintahkan
Sultan Iskandar Muda. Beliau mampu menyatukan kembali wilayah
yang telah memisahkan diri dari Aceh ke bawa kekuasaannya
kembali.5

12
5
Mahmud, Anas. dkk. 1989. Sejarah Masuk dan Berkembangya
Islam di Indonesia. Jakarta : Almaarif. Hlm 420.

3 Kerajaan Demak (918-960 H atau 1512-1552 M)


Di Jawa agama Islam disebarkan oleh para Wali Songo.,
mereka tidak hanya berkuasa dalam lapangan keagamaan, tetapi juga
dalam hal pemerintahan dan politik, bahkan seringkali seorang raja
seolah-olah baru sah menjadi seorang raja apabila sudah diakui oleh
Wali Songo. Para Wali menjadikan Demak sebagai pusat penyebaran
agama Islam sekaligus menjadikannya sbagai kerajaan Islam yang
menunjuk Raden Patah sebagai rajanya. Kerajaan ini berlangsung kira-
kira abad 15 dan abad 16 M. Disamping kerajaan Demak juga berdiri
kerajaan-kerajaan Islam lainnya seerti Cirebon, Banten dan Mataram.6
Perkembangan dan kemajuan agama Islam di pulau Jawa ini
bersamaan dengan melemahnya posisi raja Majapahit. Hal ini
meberikan peluang kepada raja-raja Islam pesisir untuk membangun
pusat-pusat kekuasaan yang independen. Dibawah bimbingan spiritual
Sunan Kudus, meskipun bukan yang tertua dari Wali Songo. Demak
akhirnya berasil menggantikan Mjapahit sebagai keraton pusat.
Kerajaan Demak menempatkan pengaruhnya di pesisir utara Jawa
Barat.6
4 Kerajaan Banten (960-1096 H atau 1552-1684 M)
Banten merupakan kerajaan Islam yang mulai berkembang
pada abad ke-16, setelah pedagang-pedagang India, Arab, Persia mulai
menghindari Malaka yang sejak tahun 1551 telah dikuasai Portugis.
Dilihat dari geografisnya Banten merupakan pelabuhan yang penting
dan ekonominya mempunyai letak yang strategis dalam penguasa selat
Sunda, yang menjadi urat nadi dalam pelayaran dan perdagangan
melalui lautan Indonesia dibagian selatan dan barat Sumatera.
13
Kepentingannya sangat dirasakan terutama waktu selat malaka
dibawah pengawasan politik Portugis di Malaka.7

6
Notosusanto, Nugroho. dkk. 1992. Sejarah Nasional Indonesia
2. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm 17.
7
Abdullah, Taufik. dkk. 1989. Tradisi dan Kebangkitan Islam
di Asia Tenggara. Jakarta : LP3ES. Hlm 73.
Tentang keberadaan Islam di Banten, Tompires menyebutkan
bahwa didaerah Cimanguk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda
dengan Cirebon banyak dijumpai orang Islam. Ini berarti pada akhir
abad ke-15 M di wilayah kerajaan Sunda-Hindu sudah ada masyarakat
yang beragama Islam.7
Pemerintahan Banten kemudian dipegang oleh anak Maulana
Muhammad yang bernama Sultan Adul Mufakir Mahmud Abdulkadir,
dinobatkan pada usia 5 bulan. Dan untuk menjalankan roda
pemerintahannya ditunjuk Mangkubumi Jayanagara sebagai walinya.
Beliau baru aktif memegang kekuasaan pada tahun 1626. Pada tahun
1651 beliau meninggal dunia, dan digantikan oleh cucunya Sultan
Abulfath Abdulfat. Pada masa pemerintahannya pernah terjadi
beberapa kali peperangan antara lain Banten dengan VOC, dan
berakhir dengan perjanjian damai tahun 1659 M.7
5 Kerajaan Gowa-Tallo Makassar (1078H / 1667M)
Kerajaan ini menerima Islam pada tahun 1605 M. Rajanya yang
terkenal dengan nama Tumaparisi-Kallona yang berkuasa pada akhir
abad ke-15 dan permulaan abad ke-16. Beliau memerintah kerajaan
dengan peraturan memungut cukai dan juga mengangkat kepala-kepala
daerah.8 Kerajaan Gowa-Tallo menjalin hubungan dengan Ternate
yang telah menerima Islam dari Gresik/Giri. Penguasa Ternate
mengajak penguasa Gowa-Tallo untuk masuk agama Islam, namun
gagal. Islam baru berhasil masuk di Gowa-Tallo pada waktu Datuk Ri
Bandang datang ke kerajaan Gowa-Tallo. Sultan Alauddin adalah raja
pertama yang memeluk agama Islam tahun 1605 M.8

14
Kerajaan Gowa-Tallo mengadakan ekspansi ke Bone tahun
1611, namun ekspansi ini menimbulkan permusuhan antara Gowa dan
Bone.8

7
Abdullah, Taufik, dkk. 1989. Tradisi dan Kebangkitan Islam
di Asia Tenggara. Jakarta : LP3ES. Hlm 73.
8
Katordirdjo, Sartono. 1987. Pengantar Sejarah Indonesia
Baru Jilid 1. Jakarta : Gramedia. Hlm 114.
6 Kerajaan Maluku
Terletak dibagian daerah bagian Timur Indonesia. Kedatangan
Islam ke Indonesian bagian Timur yaitu ke Maluku, tidak dapat
dipisahkan dari jalan perdagangan yang terbentang antara pusat lau
lintas pelayaran Internasional di Malaka, Jawa dan Maluku.
Diceritakan bahwa pada abad ke 14 raja Ternate yang ke 12,
Mulumateya (1350-1357) bersahabat baik dengan orang Arab yang
memberika petunjuk bagaimana pembuatan kapal-kapal.9
Tentang masuknya Islam ke Maluku, Tomepires mengatakan
bahwa kapal-kapal dagang dari Gresik ialah milik Pate Cucuf. Raja
Ternate yang sudah memeluk Islam bernama Sultan Ben Acorala dan
hanyalah raja Ternate yang disebut Sultan. Dalam proses Islamisasi di
Maluku menghadapi persaingan politik dan monopoli perdagangan
diantara orang-orang Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris.
Persaingan diantara para pedagang ini menyebabkan persaingan
diantara kerajaan kerajaan Islam sendiri sehingga pada akhirnya daerah
Maluku jatuh ke bawah kekuasaan politik dan ekonomi kompeni
Belanda.9

9
Azra, Azyumardi. 1989. Prespektif Islam di Asia Tenggara.
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Hlm 14.

15
BAB III

PENUTUP

A Kesimpulan
Agama Islam merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Agama ini lahir salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moral manusia pada saat
itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan kebodohan
(jahiliyah).
Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Makkah. Karena penyebaran agama
baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Nabi Muhammad kemudian hijrah
ke Madinah pada tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, kepemimpinan
Islam dipegang oleh para khalifah. Sampai abad ke-8 saja, pengaruh Islam telah
menyebar keseluruh Timur Tengah, Afrika Utara, dan Spanyol. Kemudian pada masa
Dinasti Ummayah, pengaruh Islam berkembang hingga Nusantara
Menurut penyebarannya di Nusantara terdapat beberapa Teori, Proses dan
Perkembangan Islam pada masa Kerajaan. Terdapat 4 teori, yaitu
Teori Gujarat, Teori Persia, Teori Makkah, Teori Cina.
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Indonesia, Melalui Cara
Perdagangan, Melalui Perkawinan, Melalui Pendidikan, Melalui Keseniaan, Melalui
Peranan Para Wali dan Ulama (Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim), Sunan Ampel
(Raden Rahmat), Sunan Derajad (Syarifudin), Sunan Bonang (Makdum Ibrahim),
Sunan Kalijaga (Raden Mas Said), Sunan Giri (Raden Paku), Sunan Kudus (Jafar
Sodiq), Sunan Muria (Raden Umar Said), Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
dan Melalui Politik. Perkembangan Islam pada Masa Kerajaan, Kerajaan Malaka
(803-917 H atau 1400-1511 M), Kerajaan Aceh (920-1322 H atau 1514-1904 M),
Kerajaan Demak (918-960 H atau 1512-1552 M), Kerajaan Banten (960-1096 H atau
1552-1684 M), Kerajaan Gowa-Tallo Makassar (1078H / 1667M) dan Kerajaan
Maluku.

16
B Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempuraan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan diatas.

17
Daftar Pustaka
Soekmono. 1981. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3. Yogyakarta : Kanisius. Hlm
42.
Kusnin, Asa, dkk. 2008. Sejarah Wonosobo Edisi Prasejarah, Hindu-Budha, dan Islam.
Wonosobo : Bakti Tunas Perkasa. Hlm 93.
Tjandrasasmita, Uka (Ed.). 1984. Sejarah Nasional Indonesia III. Jalkarta : PN Balai Pustaka.
Hlm 122.
Edyar, Busman, dkk (Ed.). 2009. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : Pustaka Asatrus. Hlm
207.
Al Usairy, Ahmad. 2003. Sejarah Islam, Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX.
Jakarta : Akbar Media. Hlm 336.
Abdullah, Taufik (Ed.). 1991. Sejarah umat Islam Indonesia. Jakarta : Majlis Ulama
Indonesia. Hlm 39.
Mahmud, Anas, dkk. 1989. Sejarah Masuk dan Berkembangya Islam di Indonesia. Jakarta :
Almaarif. Hlm 420.
Notosusanto, Nugroho, dkk. 1992. Sejarah Nasional Indonesia 2. Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm 17.
Abdullah, Taufik, dkk. 1989. Tradisi dan Kebangkitan Islam di Asia Tenggara. Jakarta :
LP3ES. Hlm 73.
Katordirdjo, Sartono. 1987. Pengantar Sejarah Indonesia Baru Jilid 1. Jakarta : Gramedia.
Hlm 114.
Azra, Azyumardi. 1989. Prespektif Islam di Asia Tenggara. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia. Hlm 14.

18

Anda mungkin juga menyukai