Anda di halaman 1dari 4

2019

1. Tujuan Percobaan
a. Tujuan Percobaan Uji Kelarutan
b. Tujuan Percobaan Uji Akrolein
c. Tujuan Percobaan Uji Pembentukan Emulsi
d. Tujuan Percobaan Uji Titik leleh lemah
e. Tujuan Percobaan Uji Pemeriksaan Kadar Kolesterol Darah

2. Hasil
a. Hasil Pengamatan Uji Kelarutan
b. Hasil Pengamatan Uji Akrolein
Minyak Bau tidak menyengat (tidak Negatif mengandung
tengik) gliserol
Asam palmitat Bau sedikit menyengat (agak Negatif mengandung
tengik) gliserol
Gliserol Bau paling menyengat Positif mengandung gliserol
(sangat tengik)

c. Hasil Pengamatan Uji Pembentukan Emulsi


d. Hasil Pengamatan Uji Titik leleh lemah
e. Hasil Pengamatan Uji Pemeriksaan Kadar Kolesterol Darah

3. Pembahasan
a. Uji Kelarutan
b. Uji Akrolein
Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam
lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Menurut Scy Tech
Encyclopedia, uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak.
Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan
menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi kedalam bentuk aldehid tidak jenuh
atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar
dan ditandai dengan asap putih

Uji akrolein adalah uji untuk mengetahui terjadinya dehidrasi gliserol, uji ini
dilakukan pada tiga sampel yaitu minyak, asam palmiat, dan gliserol. Uji ini dilakukan
dengan cara menambahkan KHSO4 yang berfungsi sebagai katalisator pembentukkan
gliserol pada sampel yang mengandung gliserol tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan
diperoleh bahwa gliserol menimbulkan bau paling menyengat. Hal ini terjadi karena
gliserol dihidrolisis menghasilkan gugus propanal yang menimbulkan bau khas. Pada
minyak tidak menghasilkan bau karena tidak mengandung flatogliserol dan tidak
terbentuk trigliserida.

Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang


akan menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi kedalam bentuk aldehid tidak
jenuh atau dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak
terbakar dan ditandai dengan asap putih. Reaksi yang terjadi:

c. Uji Pembentukan Emulsi


d. Uji Titik leleh lemah
e. Uji Pemeriksaan Kadar Kolesterol Darah

4. Tugas baca
1) Jelaskan komposisi lipoprotein dakam table berikut!
Komponen Kilomikron VLDL LDL HDL
Triasilgliserol 85% 6% 13% 16%
Protein 1-2% 7-10% 21% 45%
Kolestrol 1% 8% 10% 10%
Ester kolesterol 3% 15% 48% 31%
Fosfolipid 8% 20% 28% 43%

2) Jelaskan klasifikasi kategori kadar kolesterol menurut WHO pada table berikut
Kolesterol Kategori baik Kategori perbatasan Kategori berbahaya
Kolesterol total <200 200-239 240
Kolesterol LDL <130 130-159 160
<100 (bila DM) 100-159 (bila DM)
Kolesterol VDL 60 40-59 <40

3) fany
4) fany
5. Analisis Kasus
1) citra
a. citra
b. kathleen
c. jeanny
d. eric

2) laras
a. laras
b. laras

6. Kesimpulan
a. Uji Kelarutan
b. Uji Akrolein
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan yang positif
mengandung gluserol adalah gliserol dikarenakan saat gliserol dicampur dengan bubuk
kalium bisulfat (KHSO4) kemudian dilakukan pemanasan, larutan gliserol
menimbulkan bau paling menyengat diantara minyak dan asam palmitat.

c. Uji Pembentukan Emulsi


d. Uji Titik leleh lemah
e. Uji Pemeriksaan Kadar Kolesterol Darah

7. Lampiran
a. Uji Kelarutan
b. Uji Pembentukan Emulsi
c. Uji Titik leleh lemah

DAFTAR PUSTAKA

Ketaren. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai