Pembagian kekuasaan di Indonesia di bagi menjadi 2, yaitu kekuasaan horizontal dan vertikal.
Kekuasaan Eksekutif menurut John Locke adalah kekuasaan guna menjalankan undang-undang, serta
kekuasaan guna mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang.
Tugas
● Melakukan segala macam bentuk dan juga mengikuti dari kordinasi pelaksanaan dari sebuah
bentuk kebijakan dan juga program yang dimana telah dilakukan pemetaan dari sebuah bidang
tertentu yang kemudian menjadi tanggung jawabnya
● Melakukan penampungan dan pengusahaan dari penyelesaian dari berbagai macam bentuk
masalah yang dimana didapatkan dan juga mengikuti berbagai macam bentuk perkembangan
dari keadaan dari sebuah bidang yang diampu
● Melakukan segala macam koordinasi yang dimana akan memiliki kaitan pada berbagai macam
dirjen dan juga pimpinan untuk melakukan penanganan masalah dari kementerian lainnya
● Melakukan pembinaan dan juga koordinasi dengan departemen maupun institusi lainnya
sebagai sebuah metode untuk mednapatkan pengumpulan dari bahan hingga pembahasan dari
sebuah masalah yang sangatlah diperlukan bagi sebauh perusahaan di dalam melakukan
kebijaksanan dan program yang akan menjadi tanggungjawabnya serta melakukan pemecahan
dari masalah yang terjadi dari sebuah program
● Melakukan penyampain dari laporan dan juga berbagai bahan keterangan hingga saran dan juga
pertimbngan dari bidang yang menjadi sebuah tangungjawabnya untuk diberikan kepada
menteri koordinator hingga presiden.
Wewenang
● Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan
Udara
● Presiden mengangkat duta dan konsul
● Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan Dewan Perwakilan
Rakyat.
● Negara menjamin kebebasan Setiap-penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya.
● Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari
anggaran dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
● Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam mendukung dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.
● Negara terhormat dan dilindungi bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional
● Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara
● Negara yang mengembangkan sistem Jaminan sosial untuk seluruh masyarakat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat sukses.
● Negara yang bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
Wewenang Preside
● Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
● Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
● Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas
dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau
mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.
● Presiden menyatakan keadaan bahaya. Syarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan
dengan undang-undang
● Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah
Agung
● Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan
Rakyat.
● Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-
undang.
● Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan
pertimbangan kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang.
● Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan
pemerintah sebagai pengganti undang-undang.
Sistem pemerintahan Indonesia saat ini adalah sistem pemerintahan Presidensil dimana:
2. Presiden mengangkat menteri dalam kabinet dan kabinet ini bertanggung jawab kepada Presiden
(bukan pada Parlemen seperti dalam sistem Parlementer).