OLEH :
JURUSAN MATEMATIKA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan juga
KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini dengan baik.
Laporan ini membahas tentang Sistem File, Sistem Basis Data dan Model Data
Relasional. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna karena
pengetahuan penulis masih sangat kurang dan harus lebih belajar lagi. Oleh karena itu, sata
sangat menerima saran dan kritik pembaca khususnya dari dosen yang bersifat membangun dan
juga menjadikan acuan untuk bekal penulis di masa yang akan datang agar makalah selanjutnya
dapat lebih baik lagi dari yang sekarang.
Apabila ada kesalahan dari segi bahasa, pembahasan, dan juga penulisan, penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan
yang luas, ilmu pengetahuan yang semakin meningkat, dan juga pedoman di dalam proses
belajar mengajar.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk membahas lebih dalam tentang Sistem File
1.3.2 Untuk membahas lebih dalam tentang Basis Data
1.3.3 Untuk membahas lebih dalam tentang Model Basis Data Relasional
1.4 Manfaat
Makalah ini bermanfaat untuk menambah wawasan pembaca tentang Sistem File, Sistem
Basis Data serta Model Basis Data Relasional.
BAB II
PEMBAHASAN
File merupakan sekumpulan data (informasi) yang berhubungan yang diberi nama dan tersimpan
di dalam media penyimpanan sekunder (secondary storage)
1. file induk acuan (reference master file) : file induk yang recordnya relatif statis, jarang
berubah nilainya. Misalnya file daftar gaji, file mata pelajaran.
2. file induk dinamik (dynamic master file): file induk yang nilai dari record-recordnya
sering berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai hasil dari suatu transaksi.
Misalnya file induk data barang, yang setiap saat harus di up-date bila terjadi transaksi.
• File Transaksi
File ini bisa disebut file input; digunakan untuk merekam data hasil dari transaksi yang terjadi.
Misalnya file penjualan yang berisi data hasil transaksi penjualan
File ini bisa disebut output file, yaitu file yang berisi informasi yang akan ditampilkan.
File ini bisa disebut file arsip (archival file), merupakan file yang berisi data masa lalu
yang sudah tidak aktif lagi, tetapi masih disimpan sebagai arsip.
File ini merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di dalam database pada suatu
saat tertentu. File ini digunakan sebagai pelindung atau cadangan bila file database yang aktif
mengalami kerusakan atau hilang
Istilah Dasar Pada File
Data Fakta “belum terolah” yang memiliki sedikit arti, namun paling tidak telah
terorganisir secara logis. Unsur terkecil dari suatu data berupa karakter tunggal
seperti huruf X, angka 7 atau beberapa simbol seperti ? > + * /. Sebuah karakter
tunggal memerlukan satu byte untuk penyimpanan.
Field Satu atau sekumpulan karakter (alpabetik atau numerik) yang memiliki arti
khusus. Sebuah field dapat mendefinisikan nama pegawai, tanggal lahir, alamat,
no. telpon dan sebagainya.
Record Kumpulan dari satu atau beberapa field yang saling berkaitan secara logik yang
dapat menggambarkan tentang orang, tempat atau sesuatu. Sebagai contoh,
sebuah field yang berisi record untuk pegawai yang bernama Toni, dapat terdiri
dari nama, alamat, tanggal lahir dan sebagainya.
Tgl_Lahir = Tanggal
Semua disk yang terpasang di laptop atau komputer lain pastinya menggunakan berkas
sistem tertentu. Windows misalnya, ia menggunakan NTFS (New Technology File System).
Mac OS menggunakan HFS+ (Hierarchical File System +). Untuk Linux sendiri, karena Linux
terdiri dari banyak sekali sistem operasi dan distro, ada banyak berkas sistem yang digunakan.
Namun pada umumnya, Linux menggunakan EXT (EXTended File System).
• Sistem : sekelompok elemen dan prosedur yang saling berhubungan dan saling bekerja
sama dalam pencapaian suatu tujuan tertentu
• File : sekumpulan data (informasi) yang berhubungan yang diberi nama dan tersimpan di
dalam media penyimpanan sekunder (secondary storage)
• Sistem File : suatu metode pengolahan berkas di dalam secondary storage
File System itu adalah suatu cara untuk memisahkan data yang ada pada disk/drive dan
dibagi menjadi beberapa bagian. Selain itu, berkas sistem juga menyediakan cara menyimpan
data-data tersebut – misalnya seperti nama file, hak akses, dan berbagai atribut lainnya. Berkas
sistem juga dapat melakukan indeks dari semua data yang tersimpan. Sehingga, sistem operasi dapat
mengetahui letak file yang anda simpan.
Dasar/Alasan Pengembangan
Ketergantungan struktural
Perubahan pada setiap struktur file memerlukan modifikasi pada seluruh
program yang menggunakan file tersebut.
Ketergantungan Data.
Perubahan pada setiap karakteristik data file memerlukan perubahan pada
seluruh program yang mengakses data.
Ketergantungan data membuat sistem file sangat tidak praktis bila dipandang
dari segi pemro- graman dan manajemen data.
Contoh Sistem File
• FAT32: FAT32 adalah berkas sistem untuk sistem operasi Windows yang digunakan
pada tahun 90-an. Berkas sistem ini masih dipakai hingga saat ini oleh disk dengan
ukuran kecil seperti Flash Disk. Jika anda memiliki hard disk eksternal, FAT32 sudah
sangat jarang sekali digunakan, karena pastinya sudah menggunakan NTFS.
• NTFS: Sistem operasi modern yang dimulai dari Windows XP hingga saat ini
menggunakan NTFS. Hampir semua hard disk saat ini menggunakan NTFS sebagai
berkas sistemnya.
• HFS+: Jika anda menggunakan laptop dari Apple, pastinya anda menggunakan Mac.
Mac sendiri menggunakan HFS+ sebagai berkas sistemnya. Jika anda memiliki hard disk
eksternal, maka hard disk tersebut harus menggunakan HFS+ juga, agar anda dapat
menyimpan file. Ya, Mac tidak dapat menulis di NTFS dan hanya bisa membaca saja.
Agar dapat menulis, Mac membutuhkan software tambahan.
• Ext2/Ext3/Ext4: Berkas sistem ini biasanya anda jumpai pada sistem operasi berbasis
Linux. Jika dilihat dari penomerannya, maka Ext2 adalah versi yang paling lama. Ext2
memiliki kekurangan seperti tidak adanya fitur journaling. Akibatnya, ketika komputer
anda tiba-tiba mati, data-data yang anda gunakan bisa saja hilang seketika. Kemudian,
lahirlah Ext3 dengan fitur tersebut, namun kecepatan untuk mengaksesnya sedikit lebih
lamban. Ext4 akhirnya hadir untuk menjaga performa dari disk, sehingga lebih cepat.
• Btrfs: Btrfs atau “better file system” adalah berkas sistem paling baru yang digunakan
oleh Linux. Hingga saat ini, masih sangat jarang ditemukan sistem operasi yang
mengadopsi berkas sistem ini. Berkas sistem ini telah selesai dibuat pada tahun 2014.
Sistem operasi Linux paling terkenal seperti Ubuntu pun belum menggunakan Btrfs.
5. Pengguna (User)
Terdapat beberapa tipe users atau pengguna pada sistem database, berdasarkan cara
mereka berinteraksi pada basis data, diantaranya program aplikasi, pengguna mahir, pengguna
umum, dan pengguna khusus.
Program Aplikasi
Programmer aplikasi adalah pengguna yang berinteraksi dengan database melalui DML
(Data Manipulation Language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa
pemrograman induk (seperti pascal, cobol, clipper, dan lain-lain).
User Mahir
User mahir adalah pengguna yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul
program. Pengguna menggunakan query (bahasa standard yang digunakan oleh setiap
DBMS) untuk mengakses data.
User Umum
User umum adalah pengguna yang berinteraksi dengan sistem database melalui
pemanggilan satu program aplikasi permanen yang ditulis atau disediakan sebelumnya.
User Khusus
User khusus adalah pengguna yang menulis aplikasi database non konvensional untuk
keperluan khusus, seperti untuk aplikasi sistem pakar, dan lain-lain.
6. Administrator database
Suatu lingkup database seharusnya memiliki satu orang atau kelompok orang pada
bagian struktur database untuk menangani administrasi database yang biasa disebut
administrator database atau Database Administrator (DBA).
Administrator database adalah orang yang bertanggung jawab dan bekerja sama dengan
analisis sistem dan user-user lain guna melengkapi berbagai macam tugas seperti pendefinisian
data, pemodelan data, desain database, serta menjamin kerahasian integritas data.
Kesukaran mengakses data dan mendapatkan Mudah mengakses dan mendapatkan data
data
Timbul redundansi data dan inkonsistensi Redundansi data dan inkonsistensi data minim
data
Sulit dilakukan pengembangan aplikasi Mudah dilakukan pengembangan aplikasi
(kaku) (luwes)
Menggunakan prinsip setiap aplikasi Menggunakan prinsip data yang disediakan
memiliki data tersendiri (Program oriented) dan dikelola secara terpusat (Data oriented)
Masalah pengamanan Pembatasan untuk keamanan data dapat
diterapkan.
• Struktur Dasar
RDBMS memungkinkan beroperasi pada lingkungan logika manusia.
Basis data relasional dianggap sebagai suatu kumpulan tabel-tabel.
Setiap tabel terdiri dari serangkaian perpotongan baris/kolom.
Tabel-tabel (atau relasi) terhubung satu dengan lainnya menggunakan entitas tertentu
yang digunakan secara bersama.
Tipe hubungan seringkali ditunjukkan dalam suatu skema.
Setiap tabel menghasilkan data yang lengkap dan kebebasan struktural.
• Keuntungan
1. Kebebasan struktural
2. Secara konseptual jauh lebih sederhana
3. Perancangan, implementasi, manajemen dan penggunaan basis data lebih mudah
4. Kemampuan khusus untuk queri (SQL)
5. Sistem manajemen basis data lebih baik
• Kerugian
1. Biaya perangkat keras dan perangkat lunak sistem menjadi hal pokok
2. Kemungkinan perancangan dan implementasi yang buruk
3. Masalah “informasi yang tesebar” sangat potensial
tabel 2.1
tabel 2.2
Istilah yang terdapat dalam tabel tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Relasi, dalam matematika disimbolkan dengan garis yang menghubungkan domain dan
kodomain. Dalam model relasional, relasi dipresentasikan dengan satu kesatuan tabel, dari
contoh di atas yang disebut relasi adalah tabel 2.1 dan tabel 2.2.
2. Atribut adalah kepala dari setiap tabel relasi, sebagai contoh diambil tabel 2.1 maka yang
disebut atribut adalah NAMA, NPM, KELAS, dan ALAMAT, dari tabel 2.2 yang
merupakan atribut adalah MATA KULIAH, KODE, dan NILAI.
3. Tupel adalah baris dalam relasi. Yang dimaksud baris di sini adalah satu baris secara
utuh tanpa memerhatikan atribut. Dilihat dari tabel 2.1 yang merupaka tupel adalah (Diah
Sulistiyanti, 42214964, 1DA02, Jl. P. Irian Jaya). Bila dilihat dari contoh tabel 2.2, yang
termasuk tupel adalah (Pengantar Akuntansi, AK2425, 80)
4. Domain adalah nilai yang dapat diterima dalam sebuah atribut, maksudnya nilai yang
dimasukkan ke dalam domain harus homogen dan dapat dibaca oleh database, seperti dalam
tabel 2.2, domain dalam atribut nilai adalah angka dari 10 sampai dengan 100.
5. Derajat adalah jumlah atribut dalam tabel relasi. Dari tabel 2.1 sebagai contoh, derajat
relasinya berjumlah 4, sedangkan di tabel 2.2 derajatnya berjumlah 3.
6. Kardinalitas adalah jumlah tupel dalam tabel relasi. Kardinalitas dari relasi pada tabel
2.1 sejumlah 4, sedangkan pada tabel 2.2 kardinalitas dari reliasinya berjumlah 3.
Skema Relasional
1. Super Key
Super key adalah atribut atau sekumpulan atribut yang secara unik dapat digunakan untuk
mengidentifikasi sebuah tupel dalam relasi. Diambil dari contoh tabel 2.1 maka super key yang
mungkin adalah: (NPM), (NPM, NAMA), (NAMA, ALAMAT), (NPM, KELAS),
(NAMA,NPM, KELAS), (NPM, NAMA, ALAMAT, KELAS). Atribut NPM digunakan secara
utama karena NPM setiap mahasiswa berbeda-beda karena iu disebut unik.
2. Candidate Key
Candidate Key adalah super key yang himpunan bagiannya yang menjadi super key juga. Dilihat
dari contoh tabel 2.1, maka yang dapat menjadi candidate key adalah NPM. Atribut KELAS
tidak bisa dipakai karena kemungkinan data majemuk lebih besar, atribut NAMA dan ALAMAT
dapat dijadikan candidate key jika keduanya menjadi alat identifikasi yag unik dalam tabel
relasi.
3. Primary Key
Prmary Key adalah candidate key yang unik dalam sebuah tabel relasi karena tidak ada primary
key yang sama, sehingga kunci inilah yang paling bayak digunakan untuk mencari sebuah data
dalam database. Berdasarkan contoh tabel 2.1 di atas, yang termasuk primary key adalah atribut
NPM karena tidak ada mahasiswa yang memiliki 2 NPM yang sama.
4. Alternate Key
Alternate Key adalah candidate key yang tidak dipilih sebaga primary key, berdasarkan contoh
tabel 2.1, yang termasuk alternate key adalah (NAMA, KELAS)
1. NULL
Adalah nilai atribut yang tidak ada dalam sebuah tupel dalam tabel relasi. Misalnya, dalam
contoh tabel 2.1, apabila salah satu data mahasiswa tidak memiliki NPM, maka nilai dari atribut
alamat akan terisi dengan NULL.
2. Entity Integrity
Adalah peraturan integritas yang menyatakan bahwa setiap tabel relasi harus memiliki sebuah
primary key. Adapun primary key terseut harus unik dan tidak boleh ada yang bernilai NULL.
3. Referential Integrity
Adalah peraturan yan menyatakan bahwa setiap atribut dari suatu tabel relasi harus memiliki
hubungan yang valid dengan tabel relsi lainnya. Sebagai contoh dari tabel 4.2, atribut KODE
MATA KULIAH harus memiliki hubungan valid dengan atribut MATA KULIAH dan NILAI.
Bahasa pada Model Data Relasional
Model data relasional menggunakan bahasa qury, yaitu pernyataan yang diajukan untuk
mengambil informasi. Query terbagi dua, yaitu:
3. Model Jaringan
Model ini mirip dengan model data hirarki di mana hubungan antar data dihubungkan
dengan record dan link. Perbedaannya terletak pada penyusunan record dan link serta
hubungan kardinalitas pada model ini yang menyatakan 1:1, 1:M, dan N:M
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Sistem File
File System itu adalah suatu cara untuk memisahkan data yang ada pada
disk/drive dan dibagi menjadi beberapa bagian. Selain itu, berkas sistem juga
menyediakan cara menyimpan data-data tersebut – misalnya seperti nama file, hak akses,
dan berbagai atribut lainnya. Berkas sistem juga dapat melakukan indeks dari semua data
yang tersimpan. Sehingga, sistem operasi dapat mengetahui letak file yang anda simpan.