PRE PLANNING Diabetes
PRE PLANNING Diabetes
Di SUSUN OLEH :
SURYANTINI
2019040743
UNIVERSITAS AN NUUR
2019/2020
PRE PLANNING
Diabetes Militus ( DM )
A. LATAR BELAKANG
Diabetes melitus kini menjadi ancaman yang serius bagi manusia dan
telah menjadi penyebab kematian urutan ketujuh di dunia. Diabetes melitus
adalah penyakit yang ditandai tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini
timbul perlahan-lahan dan biasanya tidak disadari oleh si penderita. Penyakit
diabetes melitus saat ini bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak,
remaja, dewasa dan orang tua. Kurang berolahraga dan sering mengkonsumsi
makanan tak sehat seperti makanan cepat saji (fast food) bisa memicu
penyakit diabetes melitus. Diabetes dapat menyebabkan luka tidak kunjung
sembuh ang disebut ulkus ( Price Sylvia A, 1995).
Kenaikan jumlah penduduk dunia yang terkena penyakit diabetes atau
kencing manis semakin mengkhawatirkan. Menurut WHO pada tahun 2.000
jumlah penduduk dunia yang menderita diabetes sudah mencapai 171,230,000
orang dan pada tahun 2030 diperkirakan jumlah penderita diabetes di dunia
akan mencapai jumlah 366,210,100 orang atau naik sebesar 114% dalam
kurun waktu 30 tahun. Indonesia saat ini menjadi negara peringkat empat
dengan jumlah penderita diabetes mellitus. Para penderita tersebar mulai dari
wilayah perkotaan hingga ke pedesaan. Total penderita diabetes mellitus di
Indonesia berdasar data WHO, saat ini sekitar 8 juta jiwa, dan diperkirakan
jumlahnya melebihi 21 jiwa pada tahun 2025 mendatang. Jumlah tersebut
menjadikan angka Diabetes Indonesia sebagai angka peringkat keempat
penderita diabetes terbesar setelah China, India, dan Amerika. Sementara
jumlah penderita diabetes di dunia, mencapai 200 juta jiwa. Diprediksi angka
tersebut terus bertambah menjadi 350 juta jiwa pada tahun 2020 (WHO 2018).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x 20 menit, klien dapat
memahami tentang penyakit diabetes militus dan diit.
2. Tujuan instruksional Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit, diharapkan
Pasien dapat menjelaskan :
a. Pengertian diabetes mellitus
b. Etiologi diabetes mellitus
c. Tanda dan gejala diabetes mellitus
d. Komplikasi diabetes mellitus
e. Diit diabetes militus
C. METODE PENATALAKSANAAN
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Waktu : 20 menit
2. Tempat : dirumah penderita diabetes militus
3. Hari/ Tanggal : jum’at 10 april 2020
4. Pukul : 13.00- selesai
G. SETING TEMPAT
Keterangan :
: Penyaji
: Lembar Balik
: Klien
: Keluarga
2. Susunan Acara
I. KRITERIA EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
c. Evaluasi Hasil
No Pertanyaan Jawaban B S
1. Apa yang dimaksud Diabetes adalah suatu penyakit
dengan Diabetes di mana glukosa darah Anda,
Militus ? atau gula, kadar yang terlalu
tinggi. Diabetes dapat
menyebabkan luka tidak
kunjung sumbung biasa disebut
dengan ulkus atau ganggreng
(Smeitzer Suzane C.2002).
2. Apa penyabab dari 1. Faktor keturunan
Diabetes Militus ? 2. Gaya hidup
3. Obesitas/ kegemukan
4. Penuan
5. Infeksi
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
(Brunner dan Suddarth. 2002). Diabetes berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “ mengalirkan atau mengalihkan “( siphon ). Mitus berasal dari bahasa
latin yang bermakna manis atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat
diartikan individu yang mengalirkan volume urine yang banyak dengan kadar
glukosa tinggi. Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai
dengan ketiadaan absolut insulin atau penurunan relatif insensitivitas sel
terhadap insulin (Elizabeth J. Corwin, 2009 ).
Diabetes adalah suatu penyakit di mana glukosa darah Anda, atau
gula, kadar yang terlalu tinggi. Diabetes dapat menyebabkan luka tidak
kunjung sumbung biasa disebut dengan ulkus atau ganggreng (Smeitzer
Suzane C.2002).
B. PENYEBAB
Menurut ( Smelter, 2002) Penyebab diabetes militus adalah :
1. Faktor keturunan
2. Gaya hidup
3. Obesitas/ kegemukan
4. Penuan
5. Infeksi
C. TANDA GEJALA
Menurut Syilvia, (2009), tanda dan gejala diabetes militus
1. Adanya tanda-tanda klasik hiperglukemi
a. polidipsi (banyak minum)
b. poliuri (banyak kencing)
c. polipagi (banyak makan)
2. Kelemahan tubuh
3. Kesemutan/ rasa gatal
4. Gatal-gatal pada kulit
5. Luka yang tidak sembuh-sembuh
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus
Pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl.
E. KOMPLIKASI (AKIBAT)
1. Hipoglikemia
Keadaan dimana tubuh kekurangan glukosa yang dapat, menyebabkan
pusing, lemas, pandangan berkunang-kunang, pandangan menjadi gelap,
keluar keringat dingin, detak jantung meningkat, sampai hilang kesadaran.
2. Hiperglikemia
Keadaan dimana glukosa melebihi batas normal yang di butuhkan oleh
tubuh dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal,
kerusakan jantung, kerusakan retina dan lain-lain.
3. Gangguan mata
Kadar gula darah yang kerap kali berubah-ubah menyebabkan masalah
keseimbangan cairan pada lensa mata dan rusaknya saraf mata. Lama
kelamaan penglihatanpun akan kabur. Selain glaukoma dan katarak
diabetes juga bisa menyebabkan kebutaan ( Smeltzer , 2002 ).
F. CARA PENCEGAHANNYA
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan
aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi
komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe
diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi (jika diperlukan)
5. Pendidikan kesehatan
(Suyono, S, et al. 2001).
G. DIIT PADA DIABETES MELITUS
Menurut Mansjoer, Arief (2005), Pemberian diit pada DM dengan
memperhatikan prinsip 3 J yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Sundaru Heru, 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, FKUI
Suyono, S, et al. 2001. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI;
Corwin Elizabeth J., 2009. Buku Saku Patofisiologi, Edisi 3, Jakarta. Buku
Kedokteran EGC.