06 Materi Dan Ajar Training PPSDM Geominerba 2019 Ver3 PDF
06 Materi Dan Ajar Training PPSDM Geominerba 2019 Ver3 PDF
Japan Oil, Gas and Metals National Corporation Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Energi dan Sumber Daya Mineral
::KELOMPOK A::
Hari-1 (Senin, 2 Desember 2019)
Pengajar Nomor Nomor
Waktu Materi Kamar
Penerjemah Bahan Ajar
Pembukaan, Mengisi Angket Awal (Biodata Peserta),
SHIMODA
08:00~09:00 Penjelasan ttg training, 4.2 A.1-A.22
semua
Sekilas tentang tambang batubara UG Ikeshima
Pengetahuan ttg Tambang Batubara UG & Pengalaman
09:00~09:50 ttg Tambang Batubara UG di Indonesia : Batas tambang
KAKIZAKI
10:00~10:50 OC dan UG, Pengetahuan dasar batubara, Geologi, 4.1 C.1-C.44
santoso
11:00~12:00 Pembukaan tambang UG, Penyanggaan, Penggalian maju,
Penambangan, Pengalaman di tambang Kitadin Embalut dll
12:00~13:00 ISTIRAHAT - -
Evaluasi Keekonomisan Tambang: Bunga tunggal dan
KAKIZAKI
13:10~14:00 majemuk, Free cashflow, Present value, Net present value, 4.1 D.1-D.15
santoso
Metode evaluasi project
Teknologi Ventilasi: Pengetahuan dasar ttg gas di UG,
Pengetahuan dasar perencanaan ventilasi, Teori umum 4.1
14:00~14:50 ventilasi dll TOGAWA
E.1-E.79
15:00~16:00 asep
Teknologi Pengukuran Ventilasi:
4.1
Pengetahuan dasar pengukuran ventilasi dll
Hari-2 (Selasa, 3 Desember 2019)
Pengajar Nomor Nomor
Waktu Materi Kamar
Penerjemah Bahan Ajar
Teknologi Pencegahan Kebakaran Terowongan Tambang:
Karakteristik dlm kebakaran lorong tambang, Video ajar ttg
4.1 G.1-G.50
kebakaran tambang UG, Gas yg timbul saat kebakaran &
08:00~08:50 pengaruhnya thd manusia, Karakteristik gas kebakaran dll TOGAWA
09:00~09:50 Latihan Evakuasi menggunakan Peta Tambang: asep
Pentingnya latihan/ simulasi evakuasi menggunakan peta UG,
4.1 H.1-H.5
Poin utama dalam latihan evakuasi ini, Praktek simulasi
evakuasi dg peta terowongan UG.
Teknologi Pencegahan Swabakar (Spontaneous
Combustion): Pengetahuan umum swabakar, Karakteristik
swabakar, Gejala swabakar, Faktor terjadinya swabakar
berdasar metode penambangan, Faktor terjadinya swabakar 4.1 I.1-I.49
akibat perubahan lingkungan, Ventilasi dan swabakar, Prediksi
10:00~10:50 dan pencegahan swabakar, Tindakan saat terjadi swabakar, TANAKA
11:00~12:00 Contoh kasus swabakar di tambang UG ruslan
Teknologi Keselamatan Cegah Ledak pada Tambang
Batubara UG: Arti dari keselamatan cegah-ledak (explosion-
proof safety), Pengetahuan dasar pencegahan ledakan gas & 4.1 J.1-J.35
debu batubara, Penanganan gas metan, Penanganan debu
batubara, Piranti cegah-ledak.
12:00~13:00 ISTIRAHAT - -
Latihan Prediksi Bahaya & Shisa Kosho (Tunjuk Ucap):
Mencegah human error dan mencegah kecelakaan, Mengenal
4.1 K.1-K.36
13:00~13:50 human error, Karakteristik manusia, Kecelakaan dan bencana, TANAKA
14:00~14:50 Tunjuk ucap (shisa kosho) dll ruslan
Studi Kasus Kecelakaan Tambang: Pembahasan tentang
4.1 L.1-L.45
kasus kecelakaan (case study)
Ujian Pemahaman Materi, Angket Akhir (Penilaian oleh TANAKA
15:00~16:00 4.1
Peserta), Penutupan ruslan
Catatan:
※ Ada slot istirahat 10 menit pada akhir tiap 1 jam pemberian materi, namun bersifat fleksibel sesuai kebutuhan
(=pengajar dapat mengambil waktu ini bila membutuhkan tambahan waktu).
::KELOMPOK B::
Hari-1 (Senin, 2 Desember 2019)
Nomor
Pengajar Nomor
Waktu Materi Bahan
Penerjemah Kamar
Ajar
Pembukaan, Mengisi Angket Awal (Biodata Peserta),
SHIMODA
08:00~09:00 Penjelasan ttg training, 4.2 A.1-A.22
semua
Sekilas tentang tambang batubara UG Ikeshima
Teknologi Ventilasi: Pengetahuan dasar ttg gas di UG,
Pengetahuan dasar perencanaan ventilasi, Teori umum 4.2
ventilasi dll E.1-E.79
09:00~09:50 Teknologi Pengukuran Ventilasi:
TOGAWA 4.2
10:00~10:50 Pengetahuan dasar pengukuran ventilasi dll
asep
11:00~12:00 Teknologi Pencegahan Kebakaran Terowongan Tambang:
Karakteristik dlm kebakaran lorong tambang, Video ajar ttg
4.2 G.1-G.50
kebakaran tambang UG, Gas yg timbul saat kebakaran &
pengaruhnya thd manusia, Karakteristik gas kebakaran dll
12:00~13:00 ISTIRAHAT - -
Latihan Evakuasi menggunakan Peta Tambang: Pentingnya
latihan/ simulasi evakuasi menggunakan peta UG, Poin utama TOGAWA
13:00~13:50 4.2 H.1-H.5
dalam latihan evakuasi ini, Praktek simulasi evakuasi dg peta asep
terowongan UG.
Teknologi Pencegahan Swabakar (Spontaneous
Combustion): Pengetahuan umum swabakar, Karakteristik
swabakar, Gejala swabakar, Faktor terjadinya swabakar
berdasar metode penambangan, Faktor terjadinya swabakar 4.2 I.1-I.49
akibat perubahan lingkungan, Ventilasi dan swabakar, Prediksi
14:00~14:50 dan pencegahan swabakar, Tindakan saat terjadi swabakar, TANAKA
15:00~16:00 Contoh kasus swabakar di tambang UG ruslan
Teknologi Keselamatan Cegah Ledak pada Tambang
Batubara UG: Arti dari keselamatan cegah-ledak (explosion-
proof safety), Pengetahuan dasar pencegahan ledakan gas & 4.2 J.1-J.35
debu batubara, Penanganan gas metan, Penanganan debu
batubara, Piranti cegah-ledak.
Hari-2 (Selasa, 3 Desember 2019)
Pengajar Nomor Nomor
Waktu Materi
Penerjemah Kamar Bahan Ajar
Latihan Prediksi Bahaya & Shisa Kosho (Tunjuk Ucap):
Mencegah human error dan mencegah kecelakaan, Mengenal
4.2 K.1-K.36
08:00~08:50 human error, Karakteristik manusia, Kecelakaan dan bencana, TANAKA
09:00~09:50 Tunjuk ucap (shisa kosho) dll ruslan
Studi Kasus Kecelakaan Tambang: Pembahasan tentang
4.2 L.1-L.45
kasus kecelakaan (case study)
Pengetahuan ttg Tambang Batubara UG & Pengalaman ttg
Tambang Batubara UG di Indonesia : Batas tambang OC
10:00~10:50 KAKIZAKI
dan UG, Pengetahuan dasar batubara, Geologi, Pembukaan 4.2 C.1-C.44
11:00~12:00 santoso
tambang UG, Penyanggaan, Penggalian maju,
Penambangan, Pengalaman di tambang Kitadin Embalut dll
12:00~13:00 ISTIRAHAT
Pengetahuan ttg Tambang Batubara UG & Pengalaman ttg
Tambang Batubara UG di Indonesia : Batas tambang OC
dan UG, Pengetahuan dasar batubara, Geologi, Pembukaan 4.2 C.1-C.43
13:00~13:50 tambang UG, Penyanggaan, Penggalian maju, KAKIZAKI
14:00~14:50 Penambangan, Pengalaman di tambang Kitadin Embalut dll santoso
Evaluasi Keekonomisan Tambang: Bunga tunggal dan
majemuk, Free cashflow, Present value, Net present value, 4.2 D.1-D.15
Metode evaluasi project
Ujian Pemahaman Materi, Angket Akhir (Penilaian oleh KAKIZAKI
15:00~16:00 4.2
Peserta), Penutupan santoso
Catatan:
※ Ada slot istirahat 10 menit pada akhir tiap 1 jam pemberian materi, namun bersifat fleksibel sesuai kebutuhan
(=pengajar dapat mengambil waktu ini bila membutuhkan tambahan waktu).
::KELOMPOK C::
Hari-1 (Senin, 2 Desember 2019)
Pengajar Nomor Nomor
Waktu Materi Kamar
Penerjemah Bahan Ajar
Pembukaan, Mengisi Angket Awal (Biodata Peserta),
SHIMODA
08:00~08:50 Penjelasan ttg training, 4.2 A.1-A.22
semua
Sekilas tentang tambang batubara UG Ikeshima
Teknologi Pencegahan Swabakar (Spontaneous
Combustion): Pengetahuan umum swabakar, Karakteristik
swabakar, Gejala swabakar, Faktor terjadinya swabakar
berdasar metode penambangan, Faktor terjadinya swabakar 4.6 I.1-I.49
akibat perubahan lingkungan, Ventilasi dan swabakar,
Prediksi dan pencegahan swabakar, Tindakan saat terjadi
swabakar, Contoh kasus swabakar di tambang UG
09:00~09:50
Teknologi Keselamatan Cegah Ledak pada Tambang TANAKA
10:00~10:50 Batubara UG: Arti dari keselamatan cegah-ledak (explosion- ruslan
11:00~12:00 proof safety), Pengetahuan dasar pencegahan ledakan gas & 4.6 J.1-J.35
debu batubara, Penanganan gas metan, Penanganan debu
batubara, Piranti cegah-ledak.
Latihan Prediksi Bahaya & Shisa Kosho (Tunjuk Ucap):
Mencegah human error dan mencegah kecelakaan, Mengenal
4.6 K.1-K.36
human error, Karakteristik manusia, Kecelakaan dan bencana,
Tunjuk ucap (shisa kosho) dll
12:00~13:00 ISTIRAHAT
Studi Kasus Kecelakaan Tambang: Pembahasan tentang TANAKA
13:00~13:50 4.6 L.1-L.45
kasus kecelakaan (case study) ruslan
Pengetahuan ttg Tambang Batubara UG & Pengalaman ttg
Tambang Batubara UG di Indonesia : Batas tambang OC
14:00~14:50 KAKIZAKI
dan UG, Pengetahuan dasar batubara, Geologi, Pembukaan 4.6 C.1-C.44
15:00~16:00 santoso
tambang UG, Penyanggaan, Penggalian maju,
Penambangan, Pengalaman di tambang Kitadin Embalut dll
Hari-2 (Selasa, 3 Desember 2019)
Pengajar Nomor Nomor
Waktu Materi Kamar
Penerjemah Bahan Ajar
Pengetahuan ttg Tambang Batubara UG & Pengalaman ttg
Tambang Batubara UG di Indonesia : Batas tambang OC
dan UG, Pengetahuan dasar batubara, Geologi, Pembukaan 4.6 C.1-C.43
08:00~08:50 tambang UG, Penyanggaan, Penggalian maju, KAKIZAKI
09:00~09:50 Penambangan, Pengalaman di tambang Kitadin Embalut dll santoso
Evaluasi Keekonomisan Tambang: Bunga tunggal dan
majemuk, Free cashflow, Present value, Net present value, 4.6 D.1-D.15
Metode evaluasi project
Teknologi Ventilasi: Pengetahuan dasar ttg gas di UG,
Pengetahuan dasar perencanaan ventilasi, Teori umum 4.6
10:00~10:50 ventilasi dll TOGAWA
E.1-E.79
11:00~12:00 asep
Teknologi Pengukuran Ventilasi:
4.6
Pengetahuan dasar pengukuran ventilasi dll
12:00~13:00 ISTIRAHAT
Catatan:
※ Ada slot istirahat 10 menit pada akhir tiap 1 jam pemberian materi, namun bersifat fleksibel sesuai kebutuhan
(=pengajar dapat mengambil waktu ini bila membutuhkan tambahan waktu).
SALAM DALAM BAHASA JEPANG
1. KIRITSU : BEDIRI
2. REI : HORMAT
3. HAJIMEMASHOU : MARI MULAI
4. CHAKUSEKI : DUDUK
1. KIRITSU : BERDIRI
2. REI : HORMAT
3. YASUMIMASHOU : MARI ISTIRAHAT
4. CHAKUSEKI : DUDUK
1. KIRITSU : BERDIRI
2. REI : HORMAT
3. OWARIMASHOU : MARI AKHIRI
4. ARIGATOU GOZAIMASHITA : TERIMA KASIH BANYAK
GARIS BESAR TAMBANG
BATUBARA IKESHIMA
Rev1
MMR
MATSHUSHIMA
2016/11/13 1
A - 1 1
Saat Pembukaan Tambang
Matsushima (Tahun 1916)
2016/11/13 2
Tambang Batubara
Takashima(Sekitar Tahun 1907)
Adalah awal tambang batubara modern Jepang, besarnya setara Ikeshima.
A - 2 2
Sistem ventilasi tetap terjaga, dengan membuat vertical shaft
di pulau2 kecil sekitarnya.
Peta
Sekitar
Takashima
2016/11/13 4
A - 3 3
Gunkan Jima (Pulau Kapal Perang)
tahun 1974
(Setelah Penutupan Tambang)
2016/11/13 6
Sejarah Matsushima
Coal Mine Co.
Lama Beroperasi:88 Tahun
Pembukaan
開坑 Penutupan Lama
閉山 操業期間 Jumlah
出炭
Tambang Tambang Beroperasi Produksi
Tambang Batubara
松島炭鉱
Matsushima 1913 1936 23 876.6
8,766 Juta万屯
Ton
Tambang Batubara
大島鉱業所
Oshima 1935 1970 35 14,1,494.6
946 Juta万屯
Ton
Tambang Batubara
池島炭鉱
Ikeshima 1952 2001 49 4,453.7
44,537 Juta万屯
Ton
Total累計 6,824.9
68,249 Juta万屯
Ton
A - 4 4
Peta Lokasi
Tambang Oshima
2016/11/13 8
Pemandangan Lokasi
Tambang Oshima
2016/11/13 9
A - 5 5
Ikeshima Saat Pembukaan
Tambang (Tahun 1956)
A - 6 6
Ikeshima Setelah Mulai
Berproduksi (Tahun 1959)
2016/11/13 12
2016/11/13 13
A - 7 7
Produktivitas
Produksi puncak
mencapai 500ribu ton Th. 1929, larangan wanita
masuk ke dalam tambang
Produktivitas
Produktivitas
Perusahaan
Produktivitas
Produktivitas
Produktivitas
Selesai perang th. 1945
2016/11/13 15
A - 8 8
Perusahaan
Produktivitas
Produktivitas
Produktivitas
Perusahaan
Produktivitas
Peak produktivitas 204 ton (th.97)
2016/11/13 17
A - 9 9
Perusahaan
Perusahaan
2016/11/13 19
A - 10 10
Jumlah Pegawai 松島炭鉱(株)の従業員数の推移
従業員数(人) Fluktuasi Jumlah Pegawai Perusahaan Tambang Batubara Matsushima
3,500
3,000
2,500
2,000
1,500 ikeshima 池島
1,000 ooshima 大島
matsushima 松島
500
0
19 59
19 60
19 61
19 62
19 63
19 64
19
19 65
19 66
19 67
19 68
19 69
19 70
19 71
19 72
19 73
19 74
19 75
19 76
19 77
19 78
19 79
80
YEAR
2016/11/13 20
2016/11/13 21
A - 11 11
Transisi Teknologi Perusahaan
Matsushima
Teknologi Penambangan
1.Tambang Matsushima(Melakukan penambangan pada tempat yang
dangkal)
Kereta Batubara・Peledakan・Pemuatan manual・Penyangga Kayu
(Metode Meninggalkan Pilar)
Karena penambangan dilakukan di
100~200m di bawah dasar laut, maka
perlu dibangun dam pencegah air.
Dam dgn pintu besi : pintu ini
dipasang di pintu masuk penambangan,
bila penambangan selesai pintu ditutup
dan diseal rapat.
2016/11/13 23
A - 12 12
Penambangan Batubara Oshima
2016/11/13 24
2016/11/13 25
A - 13 13
FRICTIONAL SUPORTER
(Tahun 1949~)
2016/11/13 26
2016/11/13 27
A - 14 14
Bult Hobel (Tahun 1965~)
• Sistem ekstraksi dgn produktivitas
tinggi
• Menggunakan Hobel
2016/11/13 28
2016/11/13 29
A - 15 15
Suporter OKMT+DC tipe
8090
2016/11/13 30
Penambangan Ikeshima
Hobel Tipe Baien (Tahun 1959~)
Ikeshima:
untuk mencapai target produktivitas
tinggi Hobel digunakan, tetapi karena
terjadi kesulitan dalam penyanggahan
atap dan lantai, maka dilakukan
penggantian dgn Drum Cutter.
2016/11/13 31
A - 16 16
Sanping DC(Tahun 1963~)
2016/11/13 32
Ranging Drum Cutter sampai th. 1976 dimodifikasi menjadi Cutter secara
keseluruhan.
2016/11/13 33
A - 17 17
IS9+IS14 Suporter Otomatis
2016/11/13 35
A - 18 18
Teknologi Development / Drifting
Pemuatan Manual (Sekitar tahun 1945)
2016/11/13 36
2016/11/13 37
A - 19 19
Locker Shovel (Tahun 1959~)
2016/11/13 38
Buatan IMCO
SDL(Tahun 1965~) Saat ini pun masih dipakai.
Air drive tipe 612 lebih kecil shg
bisa digunakan untuk kegiatan
ripping.
2016/11/13 39
A - 20 20
Alat Drifting Robins Tunnel
(Tahun 1967~)
2016/11/13 40
2016/11/13 41
A - 21 21
SDL Bertenaga Penggerak
Listrik(Tahun 1988~)
Untuk menanggulangi penurunan air pressure karena area makin maju dan
dalam, dilakukan modifikasi spt yg sekarang ini. Sebagai bagian penurunan
cost pengeluaran dan running cost, tetap digunakan sampai sekarang.
2016/11/13 42
RH S100
A - 22 22
PROJECT FOR OVERSEAS TRANSFER OF
COAL MINING TECHNOLOGY
Implemented by
implemented by
C-1
Introduction 33
C-2
5
Introduction 6
C-3
Introduction 7
Here :
・ Under Ground unit cost=UC ($/Clean Coal Ton)
・ Stripping ratio at final wall=SR (m3/Clean Coal Ton)
・ Stripping unit cost= SC ($/m3)
The next equation is established.
UC ($/Clean Coal Ton)=SR×SC ($/m3)+Other unit cost($/Clean Coal Ton)
C-4
Border of Open Cut and Under Ground 9
Example
・ Under Ground unit cost=30 $/ton
・ Stripping unit cost=2 $/m3
・ Other unit cost (except stripping) =4 $/ton
From equation ①
30-4 26
SR=―――=――=13 (m3/ton)
2 2
Coal Classification 10
10
① Using Purpose
(1) Thermal (Steaming) Coal
・ General industry
・ Power Plant
・ Chemical Industry
・ House Using
・ Other
(2) Coking Coal (Metallurgical) Coal
・ Coke for Steel manufacture : Strong Caking Coal, Caking Coal, Weak
Caking Coal
・ Compound Material for Coke : Slightly Caking Coal, Non Caking Coal
・ Pulverized Coal Injection : Slightly Caking Coal, Non Caking C
・ Chemical Industry
② Degree of Coalification, Rank
・ Anthracite
・ Bituminous coal
・ Brown Coal, Lignite
・ Peat
10
C-5
Coal Classification 1111
③ Fuel ratio and Heating value
Table 2 Classification by Heating Value and Fuel Ratio (FC/VM), JIS
Mentioned matters
Pure coal
Coking Fuel Remarks
Coal Type Class Calories★
property Rati★★
(kcal/kg)
A1 General industry
Non
Anthracite ― ≧4.0 General industry
Coking A2
(Natural coke)
B1 ≧1.5 Coke for Steel
Heavy
≧8,400 City Gas、General
Coking B2 ≦1.5
industry
Bituminous
City Gas、General
≧8,100
Coking C ― industry、Gas
<8,400
generation furnace
Weak ≧7,800 General industry、Gas
D ―
Sub Coking <8,100 generation furnace
Bituminous Non ≧7,300
E ― General industry
Coking <7,800
≧6,800
F1 ―
Non <7,300
Lignite General industry
Coking ≧5,800
F2 ―
<6,800
dmmf (dry mineral free basis)
11
daf(b) dry ash free basis Not include a moisture and ash content
Dmmf dry mineral matter free Not include a moisture and mineral matter
VM (Volatile Matter)
FC ( Fixed Surface
Loss by Ash Moisture
Carbon ) VM Moisture
Heat
ar
ad
d
daf
dmmf
12
C-6
Coal Analysis 1313
② Proximate analysis
4 items: + + + =
・ Moistiure: Symbol M 【In Japan traditionally said Inherent Moisture 】
Measure reduced mass after heating at 107℃, 1 hour.
・ Ash
Measure remained inorganic material (ash) after heat and ashing at 815℃.
・ Volatile Matter: Symbol VM
Measure reduced mass % after heating at 900℃, 7 minutes without air.
Then reduce Moistiure
・ Fixed Carbon: Symbol FC
FC(%)=100-〔Moisture(%)+Ash(%)+VM〕
③ Total Moisture : TM
TM(%)=Moisture(%)+Surface Moisture(%)
④ Heating Value(HV), Calorific Value(CV)
・ Unit of use :Kcal, MJ(1MJ=238.9Kcal), BTU(1BTU/1b=0.556Kcal/kg)
・ Indication of Heating value
Gross HV(Higher heating value)=Net HV(Lower heating value)+Latent heat★
★
Latent heat = Heat of vaporization of moisture and water formed H in coal
at burning.
13
14
C-7
Coal Analysis 1515
⑤ Sulfur
Total S=Inorganic S[Sulfate S+Pyritic S]+Organic S
Total S=Combustible S+Noncombustible S
⑥ Ultimate Analysis
・Usually shown in daf
・Items : C, H, O, N, S(Combustible S)
15
Coal Analysis 16
⑦ Petrographic Analysis
・ Maceral : Vitrinite, Exinite, Inertinite
・ Reflectance : Index of Coal Rank
⑧ Grindability Test
・ Grindability affects the design and capacity of the mill.
・ Indication : Hardgrove Grindability Index (H G I )
★ The larger index coal is easily grinded.
HGI = 13+6.93×W
Here W : Coal weight gram passed under 200 mesh (0.074 mm), after
crushed adb coal sample 50g, 0.6- 1.2 mm using a roller mill (60 rpm or
15 rpm, 4 minuets).
16
C-8
Coal Classification 1717
Denitrating unit
Electric precipitator Crusher
Boiler Turbine Generator
Desulfurizing unit
Transformer
Clinker
Fly Ash
Hopper Water Intake
Coal Wastewater
17
Coal Classification 18
Sinter
Coke
Lime Stone
Sinter
Coke
Cohesive nter
Zone
Hot Air
Core
Slug
Tap Hole Pig Iron
18
C-9
Geology 19
363
19
Geology 20
20
1. Seam Inclination
Mild Middle Steep Very Steep
Dip(degree) <20 ≧20,<35 ≧35, <55 ≧55
2. Seam Thickness
Thin Middle Thick
Thickness (m) <1.25 ≧1.25,<2.25 ≧2.25
20
C - 10
Geology 2121
50cm
20cm
90cm Coal Seam Thickness : 3.3m
20cm
Working height : 2.6m
150cm Coal Thickness : 2.9m
21
Geology 22
22
Strike
Clinometer
α
Apparent Dip
Dip :α
22
C - 11
Pit Mouth , Mine Opening System & U/G Structure 23
23
23
② Opening system
・ Drift (Adit, Level)
・ Inclined Shaft (Slope, Incline)
・ Vertical Shaft.
・ Combination of Inclined Shaft and Vertical Shaft.
Drift
Vertical shaft
Inclined shaft
Cross Cut
24
C - 12
Pit Mouth , Mine Opening System
25
(2) Concept Figure of U/G Structure (Middle -Steep Seam); Side View
Winding Machine
Upper X cut
Main horizontal
Lower X cut
Road
Arch Support
26
C - 13
Pit Mouth , Mine Opening System & U/G Structure 27
Intake Air
Main Fan
Exhaust Air
Ventilatio Door
Sealing
① MOA
② ⑤
N0.2 Seam
Block 1 Block 2
27
In-seam Incline
In-seam Incline
Sub main Level
Main Level
28
C - 14
Underground Road Development 29
Road Develop
Figure of support
29
海老尻(Tail)
D
山(Top) 1/3D
顎(Upper Jaw)
1/5D
顎下(Lower Jaw)
1/4D
30
C - 15
Underground Road Development 31
Connection Method
・ Tsugite: Same Direction
・ Shikuchi: Different Direction
31
Resin
32
C - 16
Underground Road Development 33
(3,2) Blasting
Making bore holes by Air Auger
↓
Charging Explosives Auger set & Explosives
↓ Spiral Rod
Tamping and Wire connecting
Bit
Check gas and coal dust
↓
Ignition
Explosives
Air Auger
33
Continuous Miner
Road Header
34
C - 17
Underground Road Development 35
35
36
36
C - 18
Underground Road Development 37
Chain conveyor
Horse
37
I type Steel
Bracing
Connection Rod
38
C - 19
Underground Road Development 39
Load on Pillar
H
With in red line
Wr Wr
2 2
Wp Wr Wp Wr Wp
39
図形要素集
Underground Road Development 40
Wp=H/10 meters
𝟕.𝟒𝐖𝐩 𝟎.𝟒𝟔
Pillar Strength=
𝐏𝐡𝟎.𝟔𝟔
Here; Wp = pillar width (m), Ph = pillar height (m)
40
C - 20
Underground Mining Method 41
⑨’ Pillar Extraction
⑤’ ⑥’ ⑦’ ⑧’
Conventional
Method ①’ ② ③’ ④’ MOA MOA MOA
①
0’
②
Belt Conveyor 100’ 0’
③ MOA
0’
④
0’
⑤
0’
20’ 80’
Stook
420’
41
③ Longwall
(1) Retreat System and Advancing System
・ Retreat System Fig Retreat System
After making panel, working face is started
from the edge of panel. Safety Pillar
Therefore, it’s available to get geological
condition before start working face.
It’s easy to prevent spontaneous combustion,
because air leakage is small at mined out area.
Fund collection is slow, but many coal mines introduce this system
・ Advancing System
Working face is started from the edge of
Fig Advancing System
safety pillar while upper and lower roads
are excavated.
When headings meet fault, water spring, Headings
gas emission and etc, coal production
becomes unstable.
Many efforts are required to prevent spontaneous combustion,
because air leakage easily happens at mined out area.
Fund collection is speedy.
42
C - 21
Underground Mining Method
:Longwall Direction
Longwall Direction
:Cutting Direction
Cutting Direction
43
(3,2) Blasting
Making bore holes by Air Auger
↓ Auger set & Explosives
Charging Explosives Spiral Rod
↓
Bit
Tamping and Wire connecting
44
C - 22
cosθ=EB/ECであるから①と②より
tanβ=h/EC
EB=h/ Underground
∴EC=h/ tanβ…① Mining
tanα…②
cosθ=(h/ tanα)÷h/tanβ=tanβ/tanα
Method 45
E ① F
②
α β α
θ
E F
B C
θ
② ①
B C
45
For Example
46
C - 23
Underground Mining Method 47
Strike direction
47
48
C - 24
Underground Mining Method
49
Direct Roof
Direct Roof
・ Collapsed height
is calculated as following. H Collapsed Height : H
Here ; Swelling Factor =K
Working height=A,
Collapsed Height : H A
A+H=K・H
A
∴ H=――― … Formula-3 Working height : A
K-1
50
C - 25
Underground Mining Method
51
52
C - 26
Underground Mining Method
53
54
C - 27
Underground Mining Method 55
55
56
C - 28
Underground Mining Method 57
④ Surface Subsidence
57
58
C - 29
Embalut Coal Mine 59
59
West East
Seam 2 Seam 1
About 5km
59
Main Hoist
Upper inseam road
Mine Cars
Upper Cross cut
60
C - 30
Embalut Coal Mine 61
61
61
62
C - 31
Embalut Coal Mine 63
63
Train
Weight
64
C - 32
Embalut Coal Mine 65
Direction of W/F
65
66
C - 33
Embalut Coal Mine 67
Link Bar
Hydraulic Prop
67
Coal
Iron Net or
Bamboo Net Trough for
Flow down coal
68
C - 34
図-5
1本 鉄柱1本当たりの支保面積
Embalut Coal Mine
1.2X (m2)
= 1.3~1.4(本/m2) 69
69
Example : When Mining height is 1.8m (density=1,4), using Table-1 and formula ①.
・ When Longwall length is L(m) and Mining height is 1.8m, using 3 files.
Required Props at W/F = ( L/0.6)×3=5L This means 5 props per meter.
Total Props = 5L+ 30+ stand by props
69
1 2
70
C - 35
Embalut Coal Mine 71
Stable Room
Curtain
Direction of Longwall
Mined Out
Area Direction of Cutting
Coal Picks or Blasting
Direction of removing
Props and Kappes
Stable Room
Double Track
71
Maintenance of Road
① Swelling
・Remove swelled rock.
・Water drainage is very important.
Install of side ditch (Parit).
② Reinforcement of supports
・ Insertion of support.
Inserted support
72
C - 36
Embalut Coal Mine 73
73
74
74
C - 37
75
75
76
76
C - 38
77
77
78
(2)流動性試験(Fluidity Test)
・コークス用炭混炭用の試験
・試験用機器 : ギースラープラストメーター
(3)膨張性試験(Dilatation Test)
・試験用機器 : デラトメーター
・収縮率(%)+膨張率(%)=全膨張率(50~200が標準)
78
C - 39
Reference; Blasting 79
Explosives (火薬類)
1. High explosives, Blasting power (爆薬)
Detonation(爆轟);Expansion rate exceeds sonic speed
with shock wave.
TNT, Ammonium nitrate explosives, Dynamite, ANFO,
Slurry explosives, …
2. Low explosives, (Gun) Powder(火薬)
Deflagration(爆燃) ;Expansion rate dose not exceed
sonic speed. (No shock wave )
Gunpowder(Black powder)
3. Pyrotechnic products; Processed explosives(火工品)
Detonator(Cap), (Detonating) fuse, Fireworks
79
Reference; Blasting 80
Hauser’s Formulation
W: Minimum burden (m)
R : Crater radius
80
C - 40
Reference; Blasting 81
1
V (Volume of Crater at standard charge) = ・π・R2・W
3
In case of standard charge, R=W
1
∴ V= ・π・W3 ≒1.05W3 ≒W3
3
Crater Volume is proportional to the cube of minimum burden W.
At the crater of standard charge, exploded volume (m3) is proportional to
the charging weight(kg). Therefor the following equation (Hauser’s
Formulation) is established.
L=CW3 (Basic Equation)
Here
L: Charge weight(kg)
C: Blast coefficient (kg/m3)
W: Minimum burden(m)
C=g・e・d・ f(n)
g:Rock strength coefficient
e:Explosive powder coefficient
d:Stemming coefficient
f(n):Crater index function
81
Reference; Blasting 82
82
C - 41
Reference; Blasting 83
Conditions d
Complete stemming 1
Explosives in hole Incomplete stemming 1<d<1.25
No stemming 1.25
Banking 1.5
Full explosives in hole
No banking 2
No hole In many cases 2<d<9
n 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.75 2.0
f(n) 0.36 0.42 0.52 0.66 0.83 1 1.26 1.52 1.86 2.25 2.70 4.14 6.09
83
84
Blasting Pattern
1. Relieving cut (芯抜き発破): Make free face
V cut, Double V cut, Pyramid cut, Fan cut, Burn cut, Big diameter hole, …
2. Easer shot(払い発破)
Easer V cut
shot
84
C - 42
85
85
86
Smax=am
86
C - 43
87
Safety Pillar
γ=critical angle
γ γ
Safety Pillar
87
88
degree radians
tanα 40 0.6981317 0.8390996
tanβ 30 0.5235988 0.5773503
88
C - 44
1
MMR Kakizaki
PROJECT FOR OVERSEAS TRANSFER
OF COAL MINING TECHNOLOGY
implemented by
。 2
Setting items like the above table, the total amount of principal and
interest after n years is as below.
D -1
3
Table-3
P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Juta 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300
Single
① (1+0.2*1) (1+0.2*2) … (1+i×n) … (1+0.2*10)
Comp- Juta 100 120 144 173 207 249 299 359 430 516 620
1 2 10
-ound ② (1+0.2) (1+0.2) … (1+i) … n
(1+0.2)
D -2
5
D -3
7
At formula ③
1
is called PWF (Present Worth Factor).
(1+i)n
D -4
9
Figure-2 10
Figure-2
D -5
3.4 内部利益率(IRR:Internal Rate of Return)法 11
★ Calculation of IRR
There are several method to calculate the IRR.
・Orthodox methods is the repeated calculation.
・Other method is to use the Goal seek and IRR function of Excel.
12
Repeated calculation
NPV
NPV=0
i
D -6
13
Figure-3
Calculate IRR
Exp-1 0 1 yeay 2 year 3 yeay 4 year
-100 40 35 40 55
14
③ Supposing Rate=0.25
0 1 yeay 2 year 3 yeay 4 year
-100 40 35 40 55
PV 32.000 22.400 20.480 22.528
NPV -2.592
You understand that rate is little bit smaller than ③.
④ Supposing Rate=0.24
0 1 yeay 2 year 3 yeay 4 year
-100 40 35 40 55
PV 32.258 22.763 20.979 23.264
NPV -0.736
⑤ Supposing Rate=0.236
0 1 yeay 2 year 3 yeay 4 year
-100 40 35 40 55
PV 32.362 22.910 21.184 23.566
NPV 0.023
Because of above calculations.
IRR= 23.6%
D -7
15
16
D -8
17
18
Inwood formula
a (1+i)n −1 a
A (Total Present Value)= [ n ]= [1-(1+i)-n] …⑤
i (1+i) i
Here, a is annual profit.
At table-9 using this formula, calculate the total present value of each
year.
a 100
A= [1-(1+i)-n]= [1-(1+0.1)-5]=1,000×(1-0.6209)=1,000×0.3791≒379.08
i 0.1
This number is same result with table-9.
D -9
19
20
1 a a
A (1 − )= − n+1
1+i 1+i 1+i
1+i−1 a 1
A( )= (1- )
1+i 1+i 1+i n
i a 1+i n −1
A( ) = ( )
1+i 1+i 1+i n
𝐚 (𝟏+𝐢)𝐧 −𝟏 𝐚
A= [ ]= [1-(1+i)-n]
𝐢 (𝟏+𝐢)𝐧 𝐢
From this result
Inwood Formula is proved.
D - 10
21
22
D - 11
23
24
D - 12
25
The profit of the fixed amount a every year will be expected for n years.
However, d years before that are unprofitable.
The present value in that case is considered.
At the end of d years the present value of the amount of money which enters
after that is set to A,
A
P=
(1+i)d
26
Moreover, interests P・s to P is collected every year, and the amount of money
which saves this every year and places it at the interest rate i becomes below at the
same time it collects the amounts of investment P.
P・s P
P+ [(1 + i)n − 1]= [i+s{(1 + i)d+n − 1}]
i i
Upper formula and ⑧ formula become equal. namely
a P
・[(1 + i)n − 1] = [i+s{(1 + i)d+n − 1}]
i i
It becomes below when it solves about P.
n
(1+i) −1
P=a・ d+n …⑪
i+s{(1+i) −1}
D - 13
27
28
Example-2
15 Milyar Rp was invested for Mine Develop and others Facilitis preparation for
three years.
When the profit of 20 Milyar Rp is expected for 12 years after that every year,
interests are made into 15% per year and an accumulation interest rate is made
into 3% per year, how much is the amount of money for buying over?
n
(1+i) −1
From ⑪ P=a・ d+n
i+s{(1+i) −1}
12
(1+0.03) −1
=20・ 15
0.03+0.15{(1+0.03) −1}
0.425761
=20・
0.113695
≒74.9 Milyar Rp
However, Present Value = Purchase Price + Initial Investment Amount
Therefore,
Purchase Price=Present Value-Initial Investment Amount
=74.9-15=59.9 Milyar Rp
D - 14
Example of IRR of Feasibility Study 29
Sales (US dollars) 0 784,000 6,248,000 8,656,000 11,068,000 10,480,000 11,228,000 11,176,000 10,888,000 11,132,000
Investment (US $) -1,824,400 -910,400 -1,351,000 -243,413 -1,564,900 -443,900 -400,500 -572,500 -910,000 -561,500
Running cost -1,369,081 -2,020,277 -3,879,586 -4,040,406 -4,839,573 -4,483,277 -4,576,852 -4,554,166 -4,518,918 -4,584,441
Profit -3,193,481 -2,146,677 1,017,414 4,372,181 4,663,527 5,552,823 6,250,648 6,049,334 5,459,082 5,986,059
Tax and other -1,731,200 -2,213,600 -2,096,000 -2,245,600 -2,235,200 -2,177,600 -2,226,400
(20% of sales)
Cash flow -3,193,481 -2,146,677 -1,075,386 2,640,981 2,449,927 3,456,823 4,005,048 3,814,134 3,281,482 3,759,659
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Production (Tons) 261,600 252,800 240,900 255,500 252,300 246,500 232,600 228,000 228,100 176,500
Sales (US dollars) 10,464,000 10,112,000 9,636,000 10,220,000 10,092,000 9,860,000 9,304,000 9,120,000 9,124,000 7,060,000
Investment (US $) -932,900 -426,500 -879,500 -401,000 -965,500 -318,900 -1,010,500 -635,500 -460,000 -611,500
Running cost -4,479,945 -4,454,155 -4,387,977 -4,477,315 -4,474,387 -4,510,117 -4,118,726 -3,993,750 -4,017,893 -3,818,486
Profit 5,051,155 5,231,345 4,368,523 5,341,685 4,652,113 5,030,983 4,174,774 4,490,750 4,646,107 2,630,014
Tax and other -2,092,800 -2,022,400 -1,927,200 -2,044,000 -2,018,400 -1,972,000 -1,860,800 -1,824,000 -1,824,800 -1,412,000
Cash flow 2,958,355 3,208,945 2,441,323 3,297,685 2,633,713 3,058,983 2,313,974 2,666,750 2,821,307 1,218,014
30
D - 15
Project peningkatan industi negara penghasil batubara
(Training On Project Coal Mine)
Teknologi ventilasi
E-1
1.Metan gas(CH4)
Property
Gravitasi spesifik 0,559
Jika bercampur dengan udara tidak pernah berpisah lagi
Tidak berbau transparan
Pencampuran 5 ~ 15% di udara ⇒ Meledak jika ada
sumber api
Batas ledakan berubah ketika kotoran seperti debu
batubara bercampur
Komponen utama gas alam
② Kejadian, keberadaan
・ Biasanya ada di tambang batu bara
・ Terjadi dalam proses coalifikasi tumbuh tumbuhan,
ketika terjadi jauh di bawah tanah, tertutup di
dalam lapisan batu bara dan batuan di atas dan di
bawah batu.
Ada banyak pori-pori dalam batubara, dan mereka
tertutup dalam bentuk adsorpsi dan bebas
E-2
Batas ledakan
Konsentrasi oksigen
Wilayah ledak
metan gas
E-3
2. Carbon monoksida(CO)
① Poperty
Menyebar secara merata di udara
Tidak berbau tidak berwarna
Batas ledakan 13 hingga 72%
② Terjadinya
Gravitasi spesifik 0,967
Mengandung 0 ~ beberapa ppm dalam udara normal.
Pembakaran tidak sempurna, ledakan gas debu
batubara, swabakar, kebakaran di dalam tambang,
ledakan, kebakaran mesin, dll.
7
E-4
3. Karbon dioksida (CO2)
① Poperty
Berat jenis 1. 519, berkumpul di daerah rendah
Tidak berbau tidak berwarna, sedikit asam
Tidak memiliki sifat ledak dan sifat bakar
② Terjadinya
Berada di udara bebas sekitar 0,04%
Berisi sekitar 4% di dalam udara yang dihirup
Pembusukan, oksidasi lambat
Peledakan, swabakar kebakaran di tambang, ledakan gas
debu batubara
Ada kalanya menyembur
Membakar pernapasan dan pencahayaan
9
10
10
E-5
Nama nama berbagai gas
11
11
② Terjadi
Jarang terjadi di tambang batu bara
12
12
E-6
③ Pengaruh terhadap badan manusia
Karena larut dalam air dan menjadi asam sulfat encer,
maka akan mempengaruhi hidung dan tenggorokan
13
13
② kejadian
Ini jarang terjadi di kebakaran atau ledakan tambang
14
E-7
6 Hidrogen sulfida (H 2 S)
① Properties
Gravitasi spesifik 1,177
Tidak berbau dan tidak berwarna
Larut dalam air
Mudah terbakar, batas ledakan adalah 5 ~ 40%
② Kejadian
Koosi bahan organik termasuk sulfida
Pembakaran, ledakan batu bara, kebakaran tambang
Sumber air panas, air bawah tanah
15
15
16
16
E-8
7. Kekurangan oksigen
17
17
8.After gas
18
18
E-9
Parameter yang harus dipertimbangkan
dalam penetapan rencana ventilasi
(a)Struktur yang bisa menjaga volume ventilasi yang leluasa
terhadap mine development
(b)Metode ventilasi, struktur yang bisa mengalirkan
ventilasi dalam jumlah besar, dan tahanan ventilasi kecil.
(Sistim diagonal yang disarankan)
(C)Struktur aliran ventilasi yang benar benar berdiri sendiri
Penetapan bagian penting ventilasi
(1)Volume ventilasi per produksi batubara 1 ton satu hari
Dijepang⇒1~8(m3/t・min)
Y=4.1+0.023X
Y:Volume keluaran gas metan(m3/t)、X: rata rata
kedalaman pengalian(m) (←8月143日)
19
20 Tahun
20
E - 10
Contoh tambang ikeshima②
Pergerakan keluaran gas
Kedalam penggalian(mSL)
Mulai pengembangan
hikishima
21 Tahun
21
22
E - 11
Struktur tamda dari sisi ventilasi
Formula pusat ⇒
Sistim ventilasi yang digunakan dari mulai terowongan ventilasi mendekat, saat pengembangan dan
sampai posisi tertentu, namun seiring bertambah panjangnya terowongan, tahana ventilasijuga
menjaid besar, berkurangnya ventilasi yang terus bertambah akibat bertambahnya kebocoran
ventilasi
dan pintu masuk(Iintake) dan keluar(exhaust) semakin mendekat, terjadi penurunan volume
udara efektif meningkat karena bertambahnya ventilasi bocor. Juga, tergantung pada arah angin di
luar lubang, ada bahaya bahwa aliran udara exhaust akan mengalir ke udara intake.
Tipediagonal ⇒ Karena terowongan intake dan exhaust terpisah, perlu untuk membuka
terowongan exhaust baru, tetapi masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih besar.
① Perpanjangan terowongan ventilasi utama memperpendek pemendekan hambatan ventilasi
dan biaya pemeliharaan terowongan
② Karena terowongan intake dan exhaust tidak dekat, kebocoran angin berkurang dan jumlah
pintu ventilasi dan jembatan angin lebih sedikit
③ Kemudahan pemulihan sistem ventilasi pada saat bencana
④ Karena pintu intake dan pintu exhaust sangat jauh, tidak ada kekawatiran bahwa jalur exhaust
diarah berlawanan arah angina sehingga akan bercampur ke jalur intake
23
23
Contoh di pusat
pelatihan
Kecepatan ventilasi adalah
maksimum 427 m / menit.
Terowongan ini adalah
terowongan khusus ventilasi
Sebelumnya, sistim diagonal,
namun saat ini , seperti yang
ditunjukkan di gambar sebelah
kanan adalah ventilasi sistim
terpusat
24
24
E - 12
旧炭鉱通気図
25
25
26
26
E - 13
Tahapan pengalihan aliran
Pengalihan ke 1, pengalihan ke 2, pengalihan face
Konsep untuk melakukan aliran cabang
(1) Mempertimbangkan terjadinya gas, menjadikannya aliran yang
independen
(2) Untuk mencegah kebocoran udara dan meningkatkan volume
udara yang efektif
(Dari sisi safety….Pembuangan gas, pencegahan swabakar dll.)
(Dari sisi ekonimi ... Mengurangi jumlah fan, untuk mempertahankan
kinerja dengan murah)
27
27
28
28
E - 14
Ventilasi utama
1 Jenis ventilasi utama
(1) Metode untuk menghasilkan gaya ventilasi ⇒ Ventilasi alami, ventilasi mekanik
(2) Ventilasi mekanik dengan tekanan ventilasi → Ventilasi tiup sedot, dorong
(3) Posisi intake out / exhaust ⇒ Ventilasi tipe terpusat, ventilasi tipe diagonal
2 Ventilasi alami
Di Jepang ada empat musim, ada perubahan besar pada suhu luar sepanjang tahun, tetapi
tidak ada perubahan suhu di dalam lubang kedalaman tertentu, sehingga perbedaan suhu
dari udara luar menyebabkan tekanan ventilasi. Juga ada perbedaan suhu antara siang
dan malam yang cukup besar. Hal yang sama terjadi, dan itu terjadi juga karena
perbedaan ketinggian pintu masuk dan keluar.
Penyebab terjadinya
① Perbedaan ketinggian intake dan exhaust
② Perbedaan suhu terowongan exhaust
③ Perbedaan suhu di luar terowongan
④ Komponen udara di dalam tambang
29
⑤ Tekanan atmosfer
29
Ventilasi alam
夏 冬
Suhu rendah
Suhu tinggi
℃
℃
30
30
E - 15
Ventilasi mekanik
31
31
32
32
E - 16
Contoh ikeshima ② ・・・Hikishima main fan
33
33
34
34
E - 17
Teori ventilasi
Tahanan ventilasia ⇒ Perubahan berdasarkan kecepatan angin, volume udara,
situasi di dalam terowongan
Koefisien gesek ⇒ Angka yang mewakili tahan khusus yang dimiliki
terowongan berdasarkan bentuk permukaan dinding tambang dalam
Garis lurus Belokan kecil Belokan sedang Belokan besar
Tidak ada Kecil Banyak Tidak ada Kecil Banyak Tidak ada Kecil Banyak Tidak ada Kecil Banyak
Min 0.0019 0.0027 0.0046 0.0037 0.0046 0.0065 0.0046 0.0056 0.0074 0.0065 0.0074 0.0093
Rata 0.0027 0.0037 0.0056 0.0046 0.0056 0.0074 0.0056 0.0065 0.0083 0.0074 0.0083 0.0102
rata
Max 0.0037 0.0046 0.0065 0.0056 0.0065 0.0083 0.0065 0.0074 0.0093 0.0083 0.0093 0.0112
Benda sedimen(Batubara)
Min 0.0056 0.0065 0.0083 0.0074 0.0083 0.0102 0.0083 0.0093 0.0112 0.0102 0.0112 0.0129
Rata 0.0102 0.0112 0.0129 0.0121 0.0129 0.0148 0.0129 0.0139 0.0158 0.0148 0.0158 0.0176
rata
Max 0.0129 0.0139 0.0158 0.0148 0.0158 0.0176 0.0158 0.0176 0.0185 0.0176 0.0185 0.0204
Min 0.0148 0.0158 0.0176 0.0167 0.0176 0.0195 0.0176 0.0185 0.0204 0.0195 0.0204 0.0222
Rata 0.0176 0.0185 0.0204 0.0195 0.0204 0.0222 0.0204 0.0214 0.0231 0.0222 0.0231 0.0250
rata
Max 0.0195 0.0204 0.0222 0.0214 0.0222 0.0241 0.0222 0.0231 0.0250 0.0241 0.0250 0.0269
Igneous rock
Min 0.0167 0.0176 0.0195 0.0185 0.0195 0.0214 0.0195 0.0204 0.0222 0.0214 0.0222 0.0241
Rata 0.0269 0.0278 0.0297 0.0287 0.0297 0.0306 0.0297 0.0306 0.0324 0.0316 0.0324 0.0362
rata
Max
35 0.0362 0.0370 0.0389 0.0380 0.0389 0.0408 0.0389 0.0399 0.0417 0.0408 0.0417 0.0436
35
通気理論
Tahanan ventilasia ⇒ Perubahan berdasarkan kecepatan angin, volume udara,
situasi di dalam terowongan
Koefisien gesek ⇒ Angka yang mewakili tahan khusus yang dimiliki
terowongan berdasarkan bentuk permukaan dinding tambang dalam(Yang
berbentuk bulat tahananya kecil)
List koefisien gesek terowongan
Jenis terowongan Max Min Rata rata
Batubata lining
Terowongan Biasa
tanpa
penyangga Bergelombang
Terowongan Biasa
tanpa
penyangga Tidak ada aturan
Panel
Keseluruhan terowongan
Vertikal shaft
36
36
E - 18
Tahanan belokan
Tahanan ventilasi akan bertambah bila aliran angina bertemu
dengan terowongan berbelok, menyempit.
37
37
38
38
E - 19
通気抵抗計算式 Rumus Atkinson
UL 2 UL L ・ U ・ Q2
h =K a V h =K a
2
V =K a3
39
39
Specific resistance
LU Adalah konstanta yang ditentukan berdasarkan kondisi
K
a3 terowongan, disebut specific resistances (R)
LU
M= 1 , 0 0 0 ( ミ ュ ルグ)=R ×1 , 0 0 0 ( ミ ュ ルグ)
a3
Tahanan ventilasi R
① Sebanding dengan kuadrat volume udara ⇒ semakin besar specifi
resistance semakin meningkat
② Pada kenyataannya, jika rumus di atas digunakan, toleransinya besar,
sehingga diukur dengan barometer tambang.
Sintesis specific resistance
(1) Series
(2) Paralel
40
40
E - 20
Equivalent orifice
A =0 . 3 8 Q A・・・equivalent orifice(m2) h=tekanan
√
h ventilasi(㎜ water column)
Q・・・風量(m3/sec)
Contoh di tambang ikeshima
(1)Main fan hikishima
Negatif pressure 400㎜、volume angin12,000m3/min
200
A =0 . 3 8 Q =0 . 3 8 =3 . 8
√
h √
400
41
41
Daya ventilasi
Definisi ⇒ Daya secara teori yang diperlukan untuk mengatasi tahanan
ventilasi N・・Aerodinamic(HP)
hQ H・・Tekanan ventilasi(㎜)
N=
75
Q・・Volume ventilasi(m3/sec)
Langkah-langkah teknis untuk mengurangi tahanan ventilasi
① Memperkecil koefisien gesek terowongan ⇒ Concrete lining, Torquelet
② Memperpendek panjang terowongan ⇒ Bila semakin dalam dan semakin jauh,
membuka vertical ventilasi
③ Memperkecil kecepatan aliran rata-rata ⇒ Penggalian terowongan luas
penampang besar
④ Cross sectional area m 2 / Panjang sekitar ⇒ Ideal untuk terowongan bulat, tetapi
pada pada aktualnya terowongan setengah lingkaran
Namun, cross section ekonomi terowongan, ditentukan dengan mempertimbangkan
biaya daya ventilasi, penggalian terowongan dan pemeliharaan (Perlu
mempertimbangkan pembatasan safety)
42
42
E - 21
Contoh upaya memperkecil koefisien tahanan
gesek terowongan
43
43
44
44
E - 22
Teori mesin kipas angin
3 hukum mesin kipas angin
(1) Hukum 1 ⇒ Tekanan negatif efektif kipas sebanding dengan kuadrat
kecepatan rotasi.
(2) Hukum 2 ⇒ Volume udara kipas sebanding dengan kecepatan putaran.
(3) Aturan 3 ⇒ Kekuatan pneumatik kipas sebanding pangkat 3 volume udara
sesuai dengan jumlah putaran.
Karakteristik kurva kipas
Karakteristik kurva ⇒ ①Hubungan antara volume ventilasi dan tekanan
diferensial efektif dicari dengan pengukuran aktual, dan dibuat grafik
② Sangat penting untuk dalam pengawasan mesin kipas angina( Sangat
diperlukan untuk pemilihan fan, perubahan kecepatan putaran, operasi kombinasi,
rencana pembagian dll)
45
45
Penghitungan ventilasi
1 Apabila sintesis specific resistance dimungkinkan
dapat dihitung dengan h = RV 2
2 Ketika kurva karakteristik mesin kipas angin diberikan
Metode ilustratif
3 Perhitungan dengan Personal Computer pribadi (Kazemaru)
46
46
E - 23
風丸U 総合通気解析ソフト
47
48
48
E - 24
3 dimensional display
通気網の3次元表示
49
49
局部通気
Item perhatian untuk ventilasi panel
(1)Larangan ventilasi arah bawah(Perlu mendapat izin khusus yang
diajukan)
Ventilasi
下向き arah通気 bawah
ゲート 坑道
払
風道
払 風道
ゲート 坑道
50
50
E - 25
Pengawasan gas gate panel
① Pencegahan kebocoran goaf ⇒ Kerapatan penutupan atap,
penutupan dobel
② Pengelolaan mulut pembuangan gas ⇒ Menyediakan saluran
masuk untuk pengenceran gas sesuai kebutuhan, maksimu 1,5%,
memastikan penampang yang efektif
③ Area panel rapat⇒ Jika ada gas terakumulasi, bentangkan
penutup dan arahkan angin ke goaf
④ Penghilangan dengan daya mekanis ⇒ Jika perlu, pasang kipas,
jet sesuai kebutuhan
⑤ Pengukuran gas ⇒ Peningkatan pemeriksaan gas oleh
penanggung jawab safety
Pemantauan dengan sistem alarm gas, tes interlock, dll.
51
51
52
52
E - 26
Penanggulangan
gas di lokasi
penambangan
53
53
Detektor gas
otomatis di gate
54
54
E - 27
Pengawasan gas di panel
(Pasang sekat)
Check gas di atap
55
55
Lokasi
caving
Atap
Papan pengatur
Lantai
56
56
E - 28
Penipisan gas dengan dengan penyedotan gas
Lokasi
caving
Atap
Intake
Lantai
57
57
Digunakan untuk
menghilangkan gas
dilokasi caving
58
58
E - 29
Meniadakan segera hambatan
ventilasi.
払
Panel 風道
Terowongan
ventilasi
ゲート 坑道
Terowongan gate
59
59
60
60
E - 30
Jenis metode ventilasi local
(1) Ada tipe blowing dan tipe discharge, tetapi pada prinsipnya,
blowing type yang banyak dipergunakan
(2) Alasannya adalah bahwa dari aspek penghilangan gas metan
(3) Dalam penggalian batuan dengan gas kecil, dengan prioritas
masalah lingkungan, tipe discharge bisa digunakan
(4) Dari fasilitas ventilasi di atas, dapat diklasifikasikan menjadi
brattice ventilasi, air jet, ducting, local fan
61
61
62
62
E - 31
Definisi Angin resirkulasi
Definisi:
Udara(exhaust) yang telah
digunakan bercampur dan
masuk ke mulut local fan,
disedot kembali mengalir
terus berulang ulang
① Posisi local fan tidak baik
② Angin segar yang masuk
kurang
63
Intake
Exhaust
Local fan
Ducting
Runtuhan
64
64
E - 32
Jenis ventilasi hisap
・Kelebihan
① Debu dll, yang terjadi di panel, tidak teralirkan di pertengahan terowongan, serap ke
dalam ducting, merupakan lokasi kerja yang baik dari sisi lingkungan.
Kekurangan
① Sulit menghilangkan gas yang dihasilkan di panel face
② Membutuhkan perpanjangan ducting sampai dekat panel face
③ Karena pipa angin vinil ducting, bisa roboh sulit untuk digunakan
④ Saat gas metan tinggi, bahaya
· Per daya
Tipe listrik lebih unggul dalam hal efisiensi, kebisingan dan biaya daya
65
65
Jenis fan①
66
66
E - 33
Jenis fan ②
67
67
68
68
E - 34
Kurva karakteristik fan, Fan centrifugal
69
69
70
70
E - 35
Pengukuran
Tujuan pengukuran
Berbagai pengukuran sangat diperlukan untuk mendapatkan data
mengenai deteksi cacat ventilasi, desain ventilasi, atau perbaikan
ventilasi
· Item yang akan diukur
① Suhu udara ② Kelembaban ③ Tekanan udara ④ Kecepatan angin
⑤ Aliran udara ⑥ Penurunan tekanan
⑦ Tekanan kipas ⑧ Konten gas ⑨ Volume debu ⑩ Derajat kata dll.
71
71
72
72
E - 36
Improvement kondisi pintu angina di cross cut
1.Foto kondisi pintu angina yang terbuka terus( Foto 1)
2.Foto pintu yang telah di improve ( Foto 2)
a. Di pasang potongan belt bekas agar bila lupa menutup pun akan tertutup sendiri
b. Memasang tirai di daun pintu bawah untuk mencegah bocoran angin
図1 図 2
73
73
Untuk mencegah bocoran angin, disumpal tanah liat (bila celah besar
ditutup kain terval)
Angin bocor dari lubang kabel ditutup menggunakan papan, pastik dan
tanah liat
Angin bocor dibagian bawah papan ditutup dengan papan, terval, dan
dilumuri tanah
Untuk pintu saat dibuka tidak tertutup kembali, pasang bekas belt
konveyer ( bagian bawah daun pintu yang kena lantainya di papas) tanah
74
74
E - 37
Poin titik pengukuran volume angin
75
75
76
E - 38
Anemometer portabel tipe vane di tamda
77
77
78
78
E - 39
Gambar poin pengukuran angin
79
79
80
80
E - 40
Peta ventilasi tambang ikeshima
81
81
77
82
E - 41
Soal 2:Hitunglah volume angin di lokasi A、B、C.
B
C
78
83
Micro anemometer
84
84
E - 42
Alat yang diperlukan oleh pengukur gas
85
85
86
86
E - 43
0 point setting alat pengukur gas
(Toka,Riken flameable gas detector)
(1) Penyetelan 0 point gas detector di mulut tambang
(2)Pengecekkan 0 point kembali di dasar slope jalur intake.
Bila perlu di stel
Gas
detektor
Pengukur
CO
Alat
komunikasi Batang
gas
detektor
87
87
88
88
E - 44
Poin perhatian pengukuran saat patrol
di tamda
1) Pada waktu ada perubahan volume gas, perubahan volume udara, bau
(bau parafin, tanda-tanda swabakar, bau pohon terbakar?)
(2) Memeriksa angin gerbang angin, kondisi perawatan terowongan
(3) Amati secara detail kondisi reinforced fan bagian yang diseal off, pintu
masuk penggalian, ibagian terdepan development, goaf, lokasi tinggi, pintu
terowongan ventilasi dll, dan periksa ada tidaknya kelainan.
※ Jika merasakan kelainan (kecurigaan swabakar karena bau, dan keluar seperti keringat
dll), tulis waktu, tempat, kondisi abnormal pada catatan dan hubungi atasan segera,
89
89
Conn
ectio
n C1
Ring
to B1
Air
Tail
Gate
.235
B1 01
341
Ass
istan
G
ate B
Mai
1
nG
02
ate B
1
02
Tail
Gate
B1 02
007
1/2
15/1
90
90
E - 45
Pengukuran gas di atap
※ Pemandangan pengukuran gas menggunakan tongkat pengukur
91
91
92
92
E - 46
Item safety di sekitar(depan) area seal off
① Periksa kaki, langit-langit dan dinding samping dari area seal off
untuk memeriksa apakah ada kelainan.
② Jika ada pagar kayu didepan seal off, periksa tetesan air, kabut,
batu langit-langit lepas , bau tidak normal dll di sekitar area seal
off dari luar pagar kayu.
Jika tidak ada kelainan, gas diukur pada langit-langit dan dinding
samping area seal off, menggunakan batang pengukur.
③ Jangan masuk ke pagar kayu, karena ada kemungkinan
kekurangan oksigen.
④ Jika ada ketidaklengkapan atau kerusakan pada pagar kayu,
segera laporkan kepada orang yang bersangkutan dan perbaiki.
⑤ Jika tidak ada pagar kayu didepan area seal off, periksa gas
metan dekat langit-langit seal off dan sekitarnya. Periksa juga
apakah tidak ada kekurangan oksigen, pastikan mendekat
setelah memeriksa bahwa tidak ada masalah.
93
93
94
94
E - 47
Poin perhatian saat pengukuran bagian
dalam seal off
① Ukur gas (gas metan, gas karbon dioksida, karbon
monoksida) dan suhu setelah mengukur kolom air
(tekanan) di dalam pipa yang dimasukkan ke dalam
area seal off
② Saat membuka pipa dan membiarkannya lama, ada
risiko masuknya oksigen, jadi pengukuran harus
dilakukan sesingkat mungkin.
③ Jangan menempatkan diri di depan pipa ukur
(Alasan gas dalam pipa menyentuh wajah dan
bisa mengisap gas)
95
95
E - 48
Pemandangan pengukuran seal off
Pengukuran dengan water column meter
97
97
Pemandangan pengukuran
seal off
detector for inflammable gas , gas-detecting tube
98
98
E - 49
Pengukuran gas di sekitar mulut tambang
dan pengambilan sampel gas
99
99
100
100
E - 50
Item perhatian saat pengambilan sampel
① Pada waktu mengumpulkan sampel gas, gas di dalam area seal
off, ambil dan kumpulkan di kantorng udara yang telah di
bersihkan 2 atau 3 kali.
② Ukur dan isikan gas dalam kantong udara ke dalam tabel
sampel (tag).
1) Dalam pipa: CH 4 CO 2 CO suhu, bau, kolom air
2) Sebelum seal off: CH 4 CO 2 CO suhu, bau
101
102
102
E - 51
Analisa gas
103
103
104
104
E - 52
Memeriksa kebocoran angin seal off
Pengecekan lokasi seal off menggunakan smoke tube
105
105
106
106
E - 53
Smoke tube(Pipa asap)
Pipa asap (300) diisi dengan fumigan di mana titanium
tetraklorida terserap dalam tabung gelas, dan kedua
ujungnya di heat seal.
Ketika titanium tetraklorida dilepaskan ke udara, ia
bereaksi dengan kelembaban di udara dan terjadi
titanium hidroksida dan asap.
Karena asap putih asap mengandung hidrogen klorida
yang berbahaya, harap perhatikan hal-hal berikut.
1) Jika asap terhisap akan mengiritasi mata, hidung,
tenggorokan, jadi jangan menghisap atau bersentuhan
dengan asap. Jika asap terhisap, berkumurlah dan bilas
dengan air jika terjadi menyentuh.
2) Karena asap mengandung gas korosif, jangan
digunakan di dekat mesin presisi dll. Hidrogen klorida
yang terkandung dalam asap dapat menimbulkan
korosi pada bagian logam seperti mesin presisi.
3) Jangan gunakan di tempat tertutup seperti di dalam
ruangan. Jika menggunakannya, atur ventilasi dengan
hati-hati dan baik.
4) Jangan gunakan di rumah sakit atau di clean room.
107
107
108
108
E - 54
Prosedur operasi alat dan item
perhatian terkait pengukuran gas dan
struktur alat ukur gas
109
109
110
110
E - 55
Struktur flameable gas detector
① Sinar cahaya dari sumber cahaya
melewati lensa dan menjadi garis
sejajar, mencapai cermin datar paralel
G melalui celah.
② Dari sini, sinar cahaya dibagi menjadi
dua, masing-masing melewati ruang gas
dan ruang udara, mencapai sudut
kanan prisma, secara berurutan
merefleksikan dan kemudian
melakukan perjalanan melalui kamar
gas dan ruang udara lagi untuk
mencapai cermin datar sejajar.
Meskipun memantulkan dan
merefleksikan di sini, namun bila
menyetel cermin bidang datar, kedua
sinar itu disamakan. Bila dilihat dengan
teleskop. Semua bisa dipastikan.
(Ini adalah struktur yang membaca jumlah
gerakan oleh perbedaan indeks bias
interferensi dengan skala di teleskop.)
Jenis gangguan optik
111
111
112
112
E - 56
Flameable gas detector(Body)
Eyepiece
Prism
Batery
Switch
interference
band
113
113
114
114
E - 57
Pemeriksaan lampu, eyepiece
①Pemeriksaan lampu
Tekan switch lalu intip eyepiece, check apakah lampu
terang
②Penyetelan eyepiece
Putar eyepiece, setelah di stel sehingga garis dan
angka pada skala jelas terlihat, pastikan interference
band terlihat jelas.
Item perhatian
Detektor adalah alat presisi, perlu perhatian saat
pengangkutan dan handling agar jangan kena benturan.
115
115
116
116
E - 58
Manual pengukuran metan gas
① Panjangkan tabung karet untuk penyedotan dibagian yang ditargetkan dan
pegang spray 4 kali lebih.
Namun, bila pipa karet diperpanjang, perlu untuk menambah spray sekali
setiap 2 m.
② Intip ke dalam eyepiece dan tekan switch untuk memeriksa jumlah gerakan
interference band.
Apabila ada gas, interference band bergerak, sehingga posisi pada skala
adalah konsentrasi gas.
③ Saat titik pengukuran ditempelkan ke atap, turunkan lubang penghisap
sedikit dari langit-langit, jangan sampai menyentuh langit-langit, karena debu
bisa masuk sehingga tersumbat jika menyentuh.
④ Dalam pengukuran pekerjaan sehari-hari, ukur dari ketinggian ke bawah.
Juga, di sekitar panel di mana gas tidak menyebar, pengukuran dilakukan
pada beberapa bagian penampang terowongan.
⑤ Gas yang keluar stagnan pada saat ventilasi dihentikan, penting untuk
mengkonfirmasi keberadaan gas, lakukan pengukuran dengan lebih intens
karena akumulasi menjadi gas yang semakin tebaldari waktu ke waktu.
⑥ Jika mengukur konsentrasi gas rendah setelah mengukur konsentrasi gas
tebal, tingkatkan operasi penyemprotan sekitar dua kali dari jumlah standar
dan pastikan bahwa gas yang kadarnya tebal dibuang sebelum memulai
pengukuran berikutnya.
117
118
118
E - 59
Malleable continuous gas monitor
(GX-3000)
119
119
120
120
E - 60
Spesifikasi Malleable continuous gas monitor
(GX-3000)
Nama model: GX-3000
(1) Gas target pengukuran : Oksigen (O 2), Gas mudah terbakar (CH 4 atau
I - C 4 H 10 [isobutane]), hidrogen sulfida (H 2 S), karbon monoksida (CO)
② Prinsip deteksi: Jenis baterai diafragma galvanis
③ Rentang deteksi: Rentang standar (O2) = 0-25,0% vol
CH 4 atau I - C 4 H 10 = 0 - 10% LEL
(H2 S) = 0 - 30,0 ppm, (CO) = 0 - 150 ppm
Metode pendeteksian: Tipe difusi
※ Arti Vol% adalah proporsi yang digunakan oleh gas yang mudah terbakar dalam gas.
LEL% adalah metode tampilan detektor tipe pembakaran kontak dengan batas bawah ledakan dinyatakan
sebagai 100%. Contoh: Karena LEL CH4 adalah 5.0 Vol%, 100 LEL% = 5.0 Vol%
※ Konsentrasi terendah di mana gas yang mudah terbakar meledak karena pengapian disebut ledakan batas
bawah (LEL: Lower Explosion Limit), dan konsentrasi maksimum disebut batas ledakan atas (UEL: Upper
Explosion Limit).
121
121
122
122
E - 61
Metode penggunaan alat ukur gas Kitagawa
(detektor tabung gas detektor kolorimetri)
123
123
124
124
E - 62
Manual cara membaca skala kadar
125
125
1.Jenis tabung
deteksi
Tabung deteksi O2
Tabung deteksiCO
Tabung deteksiH2S
Lainya
Ethylene
Propylene
Ada sekitar 100
jenis lebih
126
126
E - 63
Item perhatian terkait pengukuran
colorimetric tube detector
Perlu diperhatikan karena tabung pendeteksi kolorimetri memiliki waktu
pengukuran dan frekwensi yang berbeda tergantung pada rentang
pengukuran, jenis, maker (baca dan pahami instruksi manual sebelumnya).
CO detector tube (contoh pengukuran)
① 0 ~ 30 ppm adalah sekitar 4 menit dan jumlah aspirasi adalah 1.
② 5 ~ 100 ppm adalah 1 kali × 3 waktu aspirasi sekitar 1 menit.
③ 25 ~1000 ppm adalah 1 menit, satu kali.
Namun, pada waktu tampilan finishing indikator detektor karbon
monoksida berubah menjadi putih dan menunjukkan indikasi pengukuran
selesai, hal itu menjadi tidak berlaku.
Pipa pendeteksi H2S (contoh pengukuran)
127 ① 10 ~ 120 ppm dilakukan selama sekitar 30 detik dengan 1 hisapan.
O2 detection tube (contoh pengukuran)
① 6 ~ 24% dilakukan selama sekitar 1 menit, dengan 1/2 kali hisap.
127
Carbon monoksida
meter
Tipe statsion
Tipe analog
Tipe digital
CO
Elektrolit(sulfur
電解 液 (硫acid) 酸) 電Elektrolit
解槽 容box, 器 wadah
ス Amp
meter
Spray
プ Gas
Amp Operation amp(amplifier)
オペレーション
レ ガス
permeable
ー Elektroda電流 計 アンプ(増幅器)
meter
film 膜
透過 対極
酸 素 O2
Tipe mobile
Elektrolte 照 合untuk
Batery standar 電極 用
照referensi
合電極
electrode acuan
基 準 電池
Elektroda
作用 電極yang
operasi
干渉 ガ ス除
Filter pelepas 去
interference
CO gas(aktive
フィ ル ターcarbon)(活 性 炭)
CM-600 128
128
E - 64
Combustible gas automatic alarm
Corner prism
Slit
Lampu
129
129
Amp meter
電流計
除湿フィルター
Dehumidifikasi filtter
Spray
スプレー
Anode
陽極(鉛)
センサー本体
Body sensor
サーミスタ
Thermistor
電解液(アルカリ性)
Elektrolit(sifat alkali)
薄膜
Film tipis
O2 Katode
陰極(白金)
130
130
E - 65
Negative
Anemomete
pressure gauge r
131
131
Suhu→dry bulb
Kelembaban→dry bulb -wet bulb
132
132
E - 66
Pengukur suhu kelembaban tahan ledak
133
Mine barometer
134
134
E - 67
Pembuatan pintu sementara
Fasilitas ventilasi termasuk pintu angin bagi tambang dalam
mempunyai peranan sangat penting.
Tujuan Menjamin ◎Ventilasi(Volume angin),(Pembuangan gas)
(Pintu penutup ventilasi, Pembagi, Pintu tahanan)
Prosedur
骨組図 1 (A-48枠) 立前図-2
Urutan kerja Poin Poin perhatian
アーチ
①Penetapam posisi Staf akan memutuskan 1.Penetapan interval melalui pengoperasian lorry(Jumlah tetap lorry)
2.Lokasi dengan kondisi atap dinding yang baik
3. Jalur rope, posisi katrol, BC, PC dan tempat material 天井に当てな 下駄、矢板(クッショ
135
135
Tujuan
①Penutupan ventilasi(Goaf dan yang di tutup sementara, terowongan tidak
perlu, Penutupan pelepasan gas)
②Pencegahan swabakar(Khusus nya goaf)
Urutan pekerjaan Lihat pembuatan seal off permanen(Jumlah tiang dan papan intervalnya lebih
lebar dibangingkan dengan seal off permanene)
Poin perhatian
1.Pekerjaann ripping, lepaskan batuan yang keras
2.Pasang pipa 2 inchi untuk pengukuran
3.Penutupan permanen gunakan bahan bekas ducting, karung
※Prinsipnya gunakan terval anti elektro static
Material
Kayu balok 3 inchi
Kayu 2×49 pcs 2×2, 2 uah(2×4)
Papan tebal 25 lembar
Papan tipis 25 lembar
Tanah liat 4 kantong, plastic anti electro static (Bekas ducting)16m
136
136
E - 68
Pembuatan seal off (Gambar seal off sementara)
3寸角
Kayu 3 inchi 2×4角
Kayu 2x4
Papan
5分板5 mili 粘土目塗
Tanah liat
Gambar骨組図
kerangka 板張りの図
Gambar NO
pemasangan 2 No.2
kayu
Kayu archis
アーチ枠
粘土目塗
Tanah liat
Pipa2インチ測定パイプ
pengukur 2 inchi
137
137
Penutupan terowongan
③ Mendirikan tiang Balok di masukan sejajar 1.Pengencangan di ikat dengan kawat no (12)
Memasukan palang ※Rangka di lihat di kertas terpisah
138
138
E - 69
Gambar penutupan terowongan
※1.測定パイプは原則として1本、2重密閉の場合は2本。
2. Lokasi dengan takanan diatas 30mm, Panjang seal off( ke bagian dalam adalah 10~ 40 m
2.負圧30mm以上の箇所は密閉の本体の長さ(奥行)10m~40mとする。
Gambar 1 Gambar 2
図-1 図-2 Stapling
当り付け
Kayu 3 inchi
3寸角 Stapling (kayu 4 inchi) Kencangkan
切張(4寸角) 矢板で締め
Kayu 2x4 dengan pasak
2×4角 Kencangkan dengan pasak tiang samping
横柱に当て矢板等で締め
Penyangga
アーチ枠archis
Papan
5分板 5 mili
Archis 9
アーチ
Archis frame
アーチ枠
Karungフルコン
plastik
Karung plastik
フルコン
Cairan flyash campur semen
フライアッシュミルク Hose overflow
返りホース
Plastik
ビニール
Material(A-48) Vertikal
立 Pouring
注入ホース hose
Kayu 3 inchi = 材料(A-48)
28 buah Papasn = 60 buah Pipia 2 inchi = 2 buah
Horisontal
横
Kayu 2 x 4 = ・3寸角 =28本 ・目板
36 buah Plastik = 17 m =60本
Hose setengah ・2インチパイプ
inchi =10 m =2本
Papan 5 mili = ・2×4角=36本 ・ビニール=17m
36 buah Tanah liat = 10 kantong ・インチ半ホース =10m
・5分板 =36本 ・粘土 =10袋
139
139
Jembatan angin
Tujuan…Jembatan di pasang lokasi di jalur persilangan intake dan exhaust,
agar kedua aliran tidak bercampur.
Untuk tekanan ventilasi dan volume angina yang kecil cukup menggunakan
ducting.(Kecuali panel development))
140
140
E - 70
Gambar pembuatan jembatan angin
Balok
3寸角3 inchi Papan
5分板 5 mili 差 梁
Palang
Balok
2×4角2x 4 アーチ枠
Archis frame 冠 枠 atas
Penyangga ビニール(古風管)
Plastik(ducting bekas)
Gambar
断 面 penampang
図-1 1
Gambar
平 面 atas
図
Dinding terowongan
坑道側壁
Penyangga atas Archis frame
アーチ枠
冠 枠
Archis frame
アーチ枠
Dilumuri
粘土目塗tanah
Archis frame
Archis
アーチ枠 frame
Dipasang
この上にビニー plastic di
Archis アーチ枠
frame atas, di lumuri 差 梁
ルを張り、板張釘
tanah Palang besi
(ポカール この上にビニール
Dipasang plastic di
を張り、粘土目塗
atas, di lumuri
座張 tanah
Kayu(2X4)
(2×4角)
アーチ枠
Archis frame
Gambar
断 面 penampang
図 -2 2
Stapling
当付け
差 梁
Palang
(ポカール
besi
冠 枠 atas Archis
アーチ枠 frame
Penyangga
141
141
142
142
E - 71
Pemandangan pengukuran penampang
terowongan
143
143
Rumus penampang(Contoh)
① Ukur lebar bagian dalam kaki archis menggunakan Bagilah potongan melintang menjadi segitiga, ukur
pita pengukur a pangkal dan tinggi setiap bagian, tambahkan luas dan
② Ukur panjang dari lantai sampai ke balok b hitung. Metode untuk menghitung area dengan
membuat segitiga seperti ditunjukkan pada gambar
③ Perhitungan luas penampang. Setetngah lingkaran
bagian atas bagian penampang, menghitung persegi Area = Totsl (a × b) ÷ 2
panjang bagian.
r(Luas)=a×(b-a/2)+π×(a/2)2÷2
a/2
144
144
E - 72
Local fan
Contoh ventilasi dorong melalui
penggabungan dust collector di panal
development
145
145
Local fan
Dust colector
Dust colector 1
146
146
E - 73
Contoh ventilasi dorong panel
development
Local ventilasi
Gas detector
CO detector
Detector asap
Fan
Pintu angin
Jembatan udara
Duct
Intake
Exhaust
Bagian drive belt
Belt
Intake
Exhaust
147
147
Local fan GK
GK
GK
④
1.5%
③ ⑤
1.5%
1.0%
GK Alarm
瓦 斯gas
警報器
②
f 扇
Fan風 機
0.5% GK
Pintu
風 門angin GK
① 風 橋 angin
Jembatan
f
Intake
入気
排気
Exhaust
Volume
設 定ガ setting
ス量 gas Range pemutusan Klasifikasi
遮断 pemutusan
区分
設settiing
Piosisi 定位置 遮断範囲
① 押 しdorong
Fan 込み扇風機 停 止stop
Waktu 時 切 羽 area
Seluruh 全域 panel 2Pemutusan
次遮断 ke dua
148 ②
③
ゲート入口(入気)
Stage loader
ステージローダ 搭 載
0.5%
1.0%
切
切
羽 area
Seluruh
羽
Dalam
全域
内
panel
panel Pemutusan
2次遮断
1次遮
Pemutusan
ke dua
断
pertama
Dalam panel
④ 切Frame
羽最 ahir
終panel
枠 1.5% 切羽 内 Pemutusan
1 次pertama
遮断
1.5% 風坑内 Pemutusan
1次 pertama
遮断
⑤ 風坑(排気)
148
E - 74
Urutan peniadaan gas di lokasi penambangan 149
149
150
150
E - 75
Gambar konsep ventilasi series
151
151
Contact alat
Ventilasi Listrik padam
listrik Asap
突出gas
Keluaran
Listrik
Blasting
152
152
E - 76
Membawa sumber api
←Pemeriksaan
sebelum masuk tambang
153
153
154
E - 77
Matiin aja
berisik
Penumpukan gas
Bahaya
155
155
156
156
E - 78
Standar grounding Duct
Bounding wire Kawat Bounding wire
157
157
158
Ventilation network
三池鉱山の通気網
158
E - 79
Pencegahan Kebakaran
Tambang
Rev. 2
G-1
Ciri khas kebakaran tambang dalam 2
• Banyak menghasilkan CO, asap yang kemudian bercampur dan
mengalir bersama udara ventilasi
• Apabila penanganan aliran udara terlambat dapat memberikan
efek ke orang yang tidak berhubungan dengan lokasi kebakaran
• Apabila lokasi kebakaran pada area intake/udara masuk maka
efek dari kebakaran akan meluas ke area yang besar
G-2
Ciri Khas Kebakaran Tambang 4
• Apabila gagal melakukan pemadaman api tahap
dini maka kebakaran akan dapat membesar
dengan cepat
• Apabila gas CO tercampur dan menyebar maka
efeknya pun akan meluas dengan cepat sehingga
mengakibatkan kerusakan yang besar
• Semakin berkembangnya api dan karena pintu
angin, fan maka dapat menyebar luas, karena
perbdaan suhu akibat kebakaran bisa terjadi
aliran udara terbalik, dan bisa juga
mengakibatkan ledakan gas
4
G-3
Gambar konsep dari penyebaran kebakaran
tambang
Kebakaran Tambang Dalam
Gambar 1
Fire temperature Gambar Konsep Penyebaran Kebakaran Tambang Dalam
Kekentalan oksigen 1.Karakteristik dan phenomena kebakaran dalam tambang
Volume aliran udara ( Riset negara Inggris )
Kebakaran dalam lorong tambang dalam, menyebar kearah
ventilasi mengikuti benda yang mudah terbakar seperti kayu
Tambang dan berkemungkinan area kebakarannya meluas sam-
pai sebagian besar dalam ventilasi.Dalam kondisi seperti ini,
Titik
Ventilasi Nyala
api Gas kebakaran menunjukan skala kebakaran yang sangat besar disebabkan oleh
area pembakaran yang meluas dan suhu gas kebakaran telah me-
Area karbonisasi Area Area pra pemanasan
kebakaran ncapai maksimum.Kondisi kebakaran ini disebut type kebakaran
Bahan bakar melimpah (Fuel rich).
Dalam hal ini dikarenakan volume oksigen yang terkandung
Gambar 1 Konsep penjalaran kebakaran tambang dalam dalam gas kebakaran sangat besar, sehingga menunjukan
kondisi kebakaran yang terus-menerus membakar benda-benda
yang mudah terbakar didalam tambang.Dengan alasan itu, type
kebakarannya disebut type oksigen yang melimpah(Oxygen-rich)
6
Gambar penampang
penanganan pemadaman dan pencegahannya.
Gambar 2 Lorong percobaan kebakaran type besar
G-4
Perubahan Suhu Pada Waktu Kebakaran
3. Hasil Percobaan pada skala Sebenarnya
Gambar 3 Perubahan Suhu Saat Kebakaran
Panjang dalam lorong percobaan kebakaran 50m, dan penimbulan
kebakarannya oleh sumber pengapian yang relatif besar dengan
memfasilitasi zona kayu tambang yang dapat terbakarnya 36/Kg /m3.
Suhu aliran udara
G-5
Gas berbahaya yang dihasilkan di dalam tambang dan karakteristik gas
serta pengaruh terhadap tubuh manusia
1.Gas Metana(CH4)
2.Karbon monoksida(CO)
3.Karbon dioksida(CO2)
4.Hidrogen sulfida(H2S)
5.Kekurangan oksigen(O2)
10
1.Gas Metana(CH4)
① Sifat
Berat jenis 0,559
Seringkali tidak bisa dipisahkan bila bercampur dengan udara
Tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau
Dengan kadar 5~15% di udara⇒bila ada sumber api akan meledak
Kalau bercampur dengan material kotor seperti debu batubara batas ambang
ledaknya akan berubah
11
G-6
② Terjadi, keberadaan
・Umumnya ada di tambang batubara
・Dengan berat setengah dari udara maka akan
mudah menumpuk ditempat tinggi di jatuhan tinggi
dan lobang di langit-langit
12
2.Karbon monoksida(CO)
① Sifat
Berat jenis 0,967
Menyebar bersama dalam udara
Tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau
Batas ambang ledak 13~75%
② Terjadi
Biasanya terkandung 0~sekian ppm di udara.
Terjadi karena pembakaran tidak sempurna, ledakan gas dan debu batubara,
swabakar, kebakaran tambang, peledakan, pembakaran didalam mesin dll.
13
G-7
③ Pengaruh terhadap tubuh manusia
Kekuatan bergabung dengan hemoglobin240~
300 kali lipat oksigen. Memiliki kandungan racun
yang kuat.
Walau tidak mengganggu kehidupan tetapi
mempunyai dampak, dengan kadar 0.4% dalam
waktu singkat manusia akan mati.
14
1 jam Gelisah、Pingsan
0.10
1 jam lebih Bahaya
15
G-8
3. Karbon dioksida(CO2)
① Sifat
Berat jenis 1,519 menumpuk di daerah yang rendah
Tidak berwarna, tidak berbau, sedikit asam
Tidak bersifat mudah terbakar dan meledak
② Terjadi
Biasanya ada di udara sekitar 0,04%
Mengandung sekitar 4% pada penghebusan nafas
Merusak, lambat beroksidasi
Ada berasal dari peledakan, swabakar, kebakaran tambang, ledakan gas dan debu
batubara
16
17
G-9
4. Hidrogen sulfida(H2S)
① Sifat
Berat jenis 1,19
Tidak berwarna, berbau telur busuk
Larut didalam air
Mudah Terbakar, batas ambang ledak 4~50%
② Terjadi
Dekomposisi bahan organik yang mengandung sulfida
Pembakaran batubara, ledakan, kebakaran tambang
Sumber mata air panas, air tanah
18
19
G - 10
5. Kekurangan oksigen
① Sifat
Berat jenis 1,11
Volume yang diperlukan pada pernafasan sewaktu diam 5~7 liter/ min
Sewaktu bekerja 10~30 liter/min (didalam udara terkandung 21%)
② Penyebab
Kebakaran tambang, swabakar, ledakan gas dan debu batubara dll
Dengan adanya semburan gas dll maka kadar oksigen akan berkurang dalam
jumlah besar
③ Pengaruh terhadap tubuh manusia
Pengaruh yang signifikan pada otak
Fungsi sistim saraf menurun
Kesulitan bernafas, menyebabkan pusing
Jika berkurang hingga 10% maka akan berakibat mati lemas
20
Arah ventilasi karan yang suhunya tinggi melebihi 400ºC, dan pada arah
belakangnya ditunjukan zona arang, benda yang dapat ter-
Area bakar terus berlanjut terbakar karena menerima panas dari
Area Area
dingin Area
arang kebakaran
prapemanasan Aliran udara kebakaran.
Didalam zona pembakaran, sebagian besar membakar oksig-
en didalam ventilasi, dan Gas seperti metan dan Co, banyak
Suhu
Gambar 5. Gambar penyebaran kebakaran bawah tanah pur dengan ventilasi, dan ini dianggap yang menimbulkan
difusi pembakaran.
21
G - 11
Formasi Zona Kebakaran(grafik suhu)
Gambar 6 format zona kebakaran (grafik suhu)
Hasil percobaan pelaksanaannya menggunakan penampang
bagian dalam 0.38m x 0.38m, dan panjang lorong modelnya
40 cm.
Kecepatan ventilasi awal yang sering menunjukan grafik
Jarak Lorong (m)
Garis permukaan
depan api Suhu nya 400ºC, yang telah diprediksikan pada proses
Garis permukaan penjalaran kebakaran zona frame kayu adalah 1 m/s dan
belakang api
densitas pembakaran di zona frame kayu nya adalah 25
kg/m3.
Gambar 6 adalah terbentuknya area pembakaran yang suhu
Waktu (menit) nya tinggi setelah beberapa menit dari pengapian dan beralih
Gambar 6. Formasi zona Kebakaran
kebagian bawah udara kebakaran dengan lebar yang sebagi-
(grafik garis suhu)
an besarnya teratur.
Kayu dalam tambang dengan pengapian lebih 400ºC, akan
Melahirkan pembakaran dan mendatangkan kebakaran.
Area yang suhunya lebih dari 400ºC ini, disebut area kebaka-
ran ( fire zone ).
22
23
G - 12
Hubungan Zona Kebakaran dan Kecepatan
Ventilasi Udara
Pada zona frame kayu dengan bahan bakar yang sama 36kg/m3,
maka terbentuk area kebakaran yang panjangnya sesuai pada
kecepatan ventilasi.
O Kondisi sifat kebakaran pada volume benda mudah terbakar
yang terlihat pada lorong tambang sesungguhnya, jika kondi
si kecepatan ventilasi 2~5 m/s ini bisa dikatakan sangat
hebat, dan jika kecepatan ventilasinya lebih dari 5m maka
effect pendinginan ventilasi itu akan membesar, sehingga
Kecepatan ventilasi (m/ min) suhu gas kebakaran sedikit menurun. Berdasarkan
percobaan telah menjadi jelas bahwa dalam kondisi
Gambar 8. Hubungan panjang zona kebakaran dengan
kecepatan ventilasi kecepatan yang ventilasinya kurang dari 0.5m/s maka
penjalaran pembakaran yang stabil akan sulit terjadi.
kecepatan ventilasi seperti ini, dapat dipahami sebagai satu
faktor penting untuk mengontrol karakteristik penjalaran
24
kebakaran tambang dalam.
G - 13
Perubahan konsentrasi Oksigen di
Ruang Pengungsian
Lingkungan pernafasan pada tempat mengungsi, keadaannya berbeda dari masing-masing pengungsi,
Namun diperkirakan apabila dalam kondisi beristirahat dan per orang 1 m3 volume udara (space), yang
Konsentrasi O2 setelah 100 menit adalah 18.6% dan CO2 adakah 2.8% maka akan mampu bernafas
Kira-kira sekitar 2 jam. Kemudian apabila terus disuplai dengan oksigen 3 liter/ menit atau suplai udara
100 liter/ menit, maka walaupun sudah lewat 2 jam, karena konsentrasi oksigen tetap 20%, sudah
Dipastikan bisa bertahan dalam waktu lama.
Waktu (menit)
26
27
G - 14
Terowongan horizontal selatan No.3
Gambar posisi penempatan fasilitas emergency, gas sensor dan jalur ventilasi
28
29
G - 15
Lokasi penetapan untuk material darurat
30
31
G - 16
Struktur Ruang Pengungsian
Lorong pintas
Vinil house di tengah lorong
(papan dan rentangan plastik)
Lorong pintas
Vinil house di dalam ruang
(papan dan rentangan plastik,
Pengungsian (tipe gabungan)
Pengisian fly ash)
32
Section (Potongan)
Gulungan Plastik
Vinil Penutup
Hose Pipa Pendek
33
G - 17
Ruang Darurat /
Emergency Center
34
35
G - 18
Pemakaian masker CO
Cara pemakaian
Tipe dan pemakaian
Produk ini adalah Self Rescuer for Carbon Monoxide(CO mask) telah lulus uji untuk
Dalam keadaan darurat, langkah pertama adalah
pemekaian di tambang dalam batubara. Masker ini dipakai pada waktu keluar, melewati
evakuasi dan keluar. Tahan nafas sementara pakailah
lokasi dimana terdapat gas karbon monoksida yang timbul akibat kebakaran dan ledakan
masker sesuai petunjuk dibawah, jangan tergesa gesa.
Normalnya, dicantelkan ke ikat pinggang(dibawah
Struktur setelah dipasang cover bagian penutup)
Ada bagian body yang terdiri dari, case, heat excahanger, exhaust valve, mouthpiece dan
assesories yaitu nozzle clip, headband dengan di bungkus dengan stainless dan dapat
dibawa kemana mana.
Struktur
Heat exchanger
Head band
Tekan case, lepaskan Tarik lever pembuka Tarik kembali lever
Exhaust cover pembuka dengan jari, seal putus pembuka ke
valve Mouthpiece atas,lepaskan band
pengencang dari wadah
Portable unit
Tutup dibuka, keluarkan Masukan mouth Lepaskan helm, pasang
Penutup body masker piece,seperti Gb.1, gigit band masker di kepala,
Lever pembuka
perlahan, jepit hidung lalu disteal agar pas dan
dengan nozzle clip, stabil
Band pengencang
mulai bernafas hanya
Cover pembuka dengan mulut
Setelah masker
dipasang, pakailah helm
Filter
Belt lewat
Case
36
Adalah masker anti racun, yang di buat untuk dipakai pada waktu keluar, melewati
lokasi dimana terdapat gas karbon monoksida yang timbul akibat kebakaran dan
ledakan saat sedang bekerja menuju wilayah yang aman
Dalam kaleng penyerap, dimasukan obat yang dapat mengoksidasi CO menjadi
karbon dioksida dengan menyaring gelombang asap beracun sehingga si pemakai
terlindungi. Adapun obat ini adalah katalis oksidasi sekitar 60%, mangan aktif
dioksida MnO2 sekitar 40%, tembaga (II) oksida CuO.
※ Untuk oksigen tidak bisa ditimbulkan, jadi todak bisa digunakan dalam kondisi
oksigen kurang(dibawah 16 %)
37
G - 19
Perhatian saat pemakaian CO mask
(1)Bila lembab kemampuanya akan menurun, pasanglah segera setelah
dibuka, pemakaian hanya bisa satu kali.
(2) Tangani dengan baik jangan sampai bertabrakan dengan benda
lain
(3) Bila memakai masker nafas akan terasa susah, namun jangan di
lepaskan
(4) Setelah memaki bila kadar gas 1%, temperature dibagian mulut
meningkat menjadi sekitar 65℃.
(5) Apabila bahaya, pertama, tahan nafas, pasang masker dan
jangan tergesa gesa.
※Hal yang penting adalah tidak menghirup gas.
(6)Untuk didaerah yang tidak ada oksigen, masker tidak bisa dugunakan.
i38
Pemakaian masker
< Cara pemasangan>
1.Buka tutup dengan menarik benang merah 4.Tarik plug merah mouthpiece
39
G - 20
9.Dikencangkan dengan tali dada
7.Tekan tombol warna merah, keluarkan oksigen
. Tali ada didalam body
. Lewatkan tali ke
. Ditekan dengan jari
punggung pasang ujung
. Kantong pernafasan akan
swivel ke ring sisi kanan
mengembang dalam waktu
.Tali ditarik ke belakang
10 detik
Ujung tali di sjepitka ke
ikat pinggang
10.Saling mengecheck
8.Pakai kaca mata pelindung
40
<Ciri kushus>
1. Berat saat dibawa 2,3 kg, volume 3.000 cc, kompak dan minimalis.
2. Dapat menghirup udara dengan aman di lokasi yang ada carbon monoksida, metan gas,
atau di udara yang kurang oksigen tnapa pengaruh atmosfir
3. Saat mulai operasi bila tombol merah ditekan, kantong pernafasan akan
mengembang pengisian oksigen pertama kana berlangsung, sehingga bisa langsung
bergerak.
<Spesifikasi utama>
3.Dimensi
G - 21
Kacamata pelindung
<Nama setiap bagian dan gerakan> .Untuk anti debu, mencegah asap
.Di beri anti awan
.Ditarik searah panah
Plug
Menutup jalur pernafasan Nose clip
.Menjepit hidung, dipasang holder tipe spring untuk
mencegah jatuh saat dipakai
Mouthpiece
Dimasukan ke mulut untuk bernafas
Pipa pernafasan
Valve pernafasan
Valve
.Valve khusus yang telah lulus ujicoba
udara bertekanan tinggi Udara masuk Udara keluar Tali
.Bila tombol mera ditekan valve .Setelah dikalungkan ke leher ditarik ke arah
terbuka oksigen keluar panah di stel panjangnya
.Bila sekali dibuja, oksigen tidak bisa
ditutup kembali
.Dilengkapi dengan safety valve
sesuai standar aturam keselamatan Kantung pernafasan
Kantung pernafasan untuk mengaktifkan
Udara Udara
Pressure gauge pernafasan, kembang kempis saat bernafas
masuk masuk
.Menunjukan tekanan oksigen didalam tabung
.Bisa memastikan kondisi tabung dari luar unit. Ditekan
Saat digunakan pun bisa dilihat dari atas
Valve otomatis
Bila kantung pernafasan terlalu penuh akan dikeluarkan
Adjuster secara otomatis, untuk mencegah bernafas berat
.Dipasang di kantong pernafasan, mengurangi
tekanan oksigen tinggi didalam tabung Swivel
oksigen(rata rata 1,2 lt/min)
.Setelah valve dibuka, dalam 10 detik kantong
udara akan terisi secara otomatis sampai
penuh, sehingga bisa langsung digunakan Tali dada
dengan aman. .Untuk mencegah unit bergerak kesamping
.Ada juga valve manual yang di pasang .Setelah swivel ditarik, kencangkan ke arag panah
43
G - 22
Terowongan anti bakar
44
45
G - 23
Lubang Penghisap CO dan Sensornya, Sensor Asap,Shoot Relay
Asap/ smoke
46
47
G - 24
Tujuan latihan evakuasi
1 Dengan selalu latihan, dapat
merespond kondisi darurat dari
kebijakan perusahaan yang
menghormati jiwa manusia.
49
G - 25
Perturan keselamatan
Pasal 36 (Waktu dan metode pelaksanaan pelatihan evakuasi)
· Latihan evakuasi harus dilakukan untuk semua orang setidaknya setiap 3 bulan
sekali
· Wakil Kepala Tehnik Tambang memerintahkan evakuasi pekerja pertambangan ke
tempat yang aman dengan menunjuk bagian evakuasi dengan asumsi situasi di zona
bahaya dalam pelatihan.
Pasal 37 (Penanggung jawab pelatihan evakuasi dan sistem aliran perintah)
· Wakil Kepala Tehnik Tambang harus memilih orang yang bertanggung jawab untuk
pelaksanaan latihan evakuasi dari anggota staf safety tambang bawah tanah.
· Orang yang bertanggung jawab untuk implementasi harus segera
menginformasikan dan menyampaikan pesan dengan sistem komando berikutnya
pada saat pelatihan.
Wakil Kepala Tehnik Tambang ⇒ Penanggung jawab pelaksana ⇒ Penanggung
jawab safety di tambang dalam ⇒ Pekerja
50
51
G - 26
Pasal 39 (Metode Konfirmasi anggota evakuasi)
Petugas keselamatan yang bertanggung jawab harus selalu menjaga kendali personil yang masuk,
mengkonfirmasi jumlah pengungsi ketika evakuasi, memverifikasi dengan personil masuk, dan
melaporkan hasilnya kepada wakil kepala tehnik keselamatan melalui pejabat yang bertanggung
jawab.
Pasal 40 (Persiapan catatan untuk pelatihan evakuasi)
Setiap kali latihan evakuasi dilakukan, wakil kepala tehnik tambang harus mencatat situasi tersebut
kepada orang yang bertanggung jawab untuk implementasi.
2 Periode penyimpanan catatan harus dua tahun atau lebih lama dan harus diamankan di departemen
administrasi tambang.
3 Catat tanggal pelaksanaan, jenis bencana hipotetis, rute evakuasi, staf evakuasi, waktu yang
dibutuhkan, masalah dengan hasil implementasi, opini, dll.。
Lainya
Setiap tahun akan ada permintaan rencana keselamatan dari departemen inspektur
52
53
G - 27
Aturan pelaksanaan latihan evakuasi
54
6 Bila evakuasi selesai, hubungi ruang monitoring pusat dari lokasi evakuasi.
7 Di lokasi evakuasi, dijelaskan kepada para pekerja isi dari asumsi ini, rute evakuasi, rute masuk
/ keluar, peralatan di lokasi evakuasi dll.
8. Setelah naik keluar tambang, siapkan laporan pelaksanaan pelatihan evakuasi.
9. Bagi pekerja yang tidak bekerja pada hari itu, dilakukan penjelaskan dan diadakan pendidikan
latihan evakuasi, tersendiri dan buat laporanya.
10. Siapkan lembar cek pelatihan evakuasi yang ditentukan di ruang monitoring pusat dimana
sebagai penerima laporan hasil pelatihan evakuasi, uraikan isi laporan pada lembaran, dan
periksa kekurangan isi pelatihan.
11. Secara keseluruhan diperiksa apakah semua laporan pelatihan evakuasi lengap lalu rangkum
hasi nyal
55
G - 28
Cheksheet pedoman latihan evakuasi
56
57
G - 29
Prosedur kerja pemakaian masker oksigen
58
59
G - 30
Tabel rekapitulasi latihan evakuasi(Contoh)
60
661
G - 31
Posisi lokasi evakuasi, skala
662
G - 32
Dasar penetapan posisi
664
G - 33
Suhu udara intake CO masker(SR50)
666
667
G - 34
Laporan hasil latihan evakuasi
668
Contoh kecelakaan
• Tempat kejadian bencana
Dekat Lorong turun datar Selatan II tembusan 6 (Daini
minami oroshi suihei 6 menuki)
• Waktu kejadian
14 Pebruari 2000 sekitar pk. 6 pagi
(ditemukan)
• Jenis kecelakaan/bencana
• Kebakaran underground
69
G - 35
Gambar Lokasi Kebakaran
Gambar lokasi kebakaran
Lorong rope
70
Kondisi Kecelakaan ①
①Pada tanggal 14 Februari 2000, sekitar pukul 04:40, pengoperasian BC 1 pada
Lorong Selatan 2 mendatar (Lorong dai ni minami oroshi suihei) dihentikan oleh
petugas piket.
②Pada hari yang sama sekitar pukul 5:50, di ruang pusat pengawasan terkonfirmasi
tanda beroperasinya BC 3 pada Lorong Selatan Turunan 2 Horisontal (Lorong dai ni
minami oroshi suihei), dan menginstruksikan kepada supervisor listrik yang telah
berada di tambang dalam untuk memeriksanya.
③Pada hari yang sama sekitar pukul 06:00, di ruang pusat pengawasan terkonfirmasi
munculnya asap pada monitor pengawasan BC 1 Lorong Selatan Turunan 2 Horisontal
(Lorong dai ni minami oroshi suihei), dan diambil keputusan bahwa sedang terjadi
kondisi darurat, menginstruksikan kepada supervisor dari perusahaan pembantu untuk
segera melihat ke lokasi kejadian dan menghubungi manajer teknis keselamatan.
④Pada hari yang sama sekitar pukul 06:30, Supervisor listrik sampai di lokasi dan
menemukan adanya kebakaran disekitar 2~3 meter dari unit penggerak BC 2 pada
lorong Selatan Turunan 2 Horisontal (Lorong Dai ni minami oroshi suihei), kemudian
menghubungi ruang pusat pengawasan yang ada di permukaan, dan bersama dengan
supervisor dari perusahaan pembantu yang tiba di lokasi melakukan upaya
pemadaman api secara langsung dengan menggunakan hose pemadam api.
71
G - 36
Kondisi Kecelakaan ②
⑤Pada hari yang sama dengan waktu yang tak teridentifikasi, manajer
teknis keselamatan meminta untuk mengeluarkan tim penyelamat
(Rescue Team) karena pada saat sekitar 30 menit sejak asap
terkonfirmasikan di monitor pengawasan tersebut api belum juga
padam.
⑥2 grup tim penyelamat masuk tambang pukul 08:14 dan 2 grup tim
penyelamat lainnya masuk tambang pukul 09:10 dan langsung
melakukan kegiatan pemadaman api.
⑦Meskipun tim penyelamat dan kelas supervisor keatas telah berusaha
memadamkan api, namun kebakaran terus menyebar hingga ke lorong
cross cut 6 atau Lorong Selatan Turunan 2 Horisontal Intake (Dai ni
minami oroshi nyuki suihei) dan Lorong Tenggara 2 Horisontal Exhaust
(Dai ni nanto haiki suihei).
72
Kondisi Kecelakaan ③
⑧Pada hari yang sama pukul 12:17, manajer teknis keselamatan menggambil
keputusan untuk menghetikan upaya pemadaman api karena adanya kekhawatiran
timbulnya bencana sekunder, pada pukul 12:17 mengeluarkan perintah evakuasi ke
lorong Selatan 3 Horisontal cross cut 4 (Dai san minami suihei yon me nuki), dan
diubah menjadi pemadaman tak langsung dengan pengisolasian lorong di cross cut 4
(yon me nuki) dengan air.。
⑨ Pukul 13:30 mulai melakukan pengisian air, pada tanggal 15 februari konsentrasi
karbon monoksida dari total exhaustnya kembali ke nilai normal, dan diambil
keputusan bahwa pengisolasian dengan air telah selesai, oleh karena itu tim
penyelamat pergi ke lokasi pengisolasian dengan air untuk melakukan konfirmasi.
⑩Setelah melakukan konfirmasi di lokasi pengisolasian dengan air melakukan
penguatan pengisolasian dengan air dan penutupan (sealing) sementara, pada tanggal
21 februari pekerjaan tersebut selesai.
⑪Analisa gas dalam ruang isolasi air dimulasi sejak tanggal 18 februari.
⑫Setelah mendapatka keputusan bahwa pekerjaan keselamatan telah selesai dan
keputusan bahwa api telah padam dari pertemuan pengkajian dan penanganan
kebakaran tambang untuk melakukan operasi tambang kembali, maka pada tanggal 9
mei produksi (operasi tambang) dimulai. 73
G - 37
Kontrol Ventilasi dan Pencegahan Bencana
Sekunder ①
74
75
G - 38
Kontrol Ventilasi dan Pencegahan
Bencana Sekunder ③
76
77
G - 39
Gambar Sistem Ventilasi Pada Saat Terjadinya Kebakaran
78
Pertambangan Ikeshima
Gambar
Gambar lokasi keluarnya air
13 Februari 2000
Lokasi
Keluarnya Air
remark
Volume air
79
G - 40
Gambar Pengisolasian dengan Air
80
Gambar atas
G - 41
Isolasi dengan air dan penutupan lorong tempat
kejadian
Dai3 = ke-3
Minami = selatan
Dai2 Minami oroshi Orosi = lorong turun
Suihei = horisontal
suihei 8.7 menuki Menuki = lorong tembusan
Dai2 Minami oroshi suihei Oku = tengah, dalam
Suifu = isolasi dg air 82
6.2 menuki Mippei = penutupan lorong
G - 42
Gambar penutupan yon-menuki oku (2)
Gas Analog Air duct
84
Pompa 22kW
85
G - 43
Bak di depan penutupan 4-menuki oku
(kumpulan pompa)
Pompa 49kW
Pompa 22kW
86
G - 44
analisa
Nilai 分析値(%)
12.0
16.0
20.0
24.0
28.0
0.0
4.0
8.0
02:18 20:45
02:18 22:00
02:18 22:30
02:18 23:30
02:19 00:00
02:19 00:30
02:19 09:00
02:19 10:00
02:20 03:22
02:20 11:40
02:20 19:40
02:21 03:00
02:21 12:50
02:21 19:20
02:22 03:00
02:22 14:50
02:22 19:20
02:23 04:00
Waktu
02:23 13:25
02:23 19:45
02:23 20:00
02:24 03:50
02:24 13:30
02:25 03:00
02:25 13:05
02:25 19:25
02:26 03:00
採取日時間
02:26 13:00
02:26 19:35
02:27 03:00
02:27 03:00
pengambilan
02:27 13:50
G - 45
02:27 19:15
02:28 03:00
02:28 11:35
02:28 19:35
Vacum pomp utk mengambil gas
02:29 03:35
02:29 11:25
02:29 19:25
03:01 04:20
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
Tangki penyedot gas
analisa
Nilai 分析値(ppm)
C3H6
C2H4
89
88
analisa
Nilai 分析値(%) Nilai analisa
分析値(%)
12.0
16.0
20.0
24.0
28.0
0.0
4.0
8.0
12.0
16.0
20.0
24.0
28.0
0.0
4.0
8.0
02:17 19:00
02:18 06:00 02:19 01:10
02:18 10:30 02:19 02:30
02:18 12:30 02:19 03:30
02:18 21:00 02:19 04:30
02:19 02:40 02:19 05:30
02:19 06:10 02:19 06:30
02:19 10:36 02:19 07:30
02:19 13:00 02:19 12:00
02:19 15:25 02:20 03:55
02:19 22:00 02:20 12:35
02:20 00:20 02:20 20:20
02:20 02:00
02:20 04:05 02:21 03:00
02:20 06:30 02:21 12:35
02:20 12:00 02:21 19:50
02:20 17:30 02:22 03:00
02:21 00:10 02:22 15:25
02:21 10:50 02:22 19:50
02:21 15:20
Waktu
02:22 05:00 02:23 04:00
Waktu
02:22 10:45 02:23 14:00
02:23 19:45 02:23 20:30
02:24 04:00 02:24 03:50
02:24 04:05 02:24 14:00
02:24 19:05 02:25 03:00
02:24 19:05 02:25 13:40
02:24 19:25 02:25 20:00
02:24 19:25 02:26 03:25
02:25 03:00
採取日時間
02:26 14:00
採取日時間
02:25 12:50 02:26 20:05
02:25 19:05 02:27 03:00
02:26 03:55 02:27 14:25
pengambilan
02:26 13:25
pengambilan
02:26 19:15 02:27 20:20
G - 46
02:27 03:00 02:28 03:00
02:27 13:35 02:28 12:05
02:27 19:35 02:28 20:00
02:28 00:00 02:29 04:30
02:28 03:00 02:29 11:55
02:28 19:10 02:29 19:55
02:29 03:15 03:01 05:15
02:29 11:10 03:01 12:25
02:29 19:10 03:01 19:25
03:01 04:05 03:02 05:20
03:01 11:20 03:02 12:55
03:01 19:10 03:02 19:50
03:02 04:30 03:03 05:15
03:02 11:25
03:02 19:10
03:03 04:15
0
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
2,000
4,000
6,000
8,000
4 menuki oku
10,000
12,000
14,000
分析値(ppm)
Nilai analisa
H2
CO
O2
CH4
CO2
H2
CO
O2
C3H6
C2H4
CH4
CO2
C3H6
C2H4
91
90
28.0 14,000
O2
24.0 12,000
CH4
20.0 10,000
Nilai分析値(ppm)
CO2
Nilai分析値(%)
16.0 8,000
CO
analisa
analisa
12.0 6,000 C2H4
8.0 4,000 C3H6
4.0 2,000 H2
0.0 0
02:26 23:40
02:27 01:40
02:27 01:40
02:27 03:40
02:27 05:40
02:27 14:05
02:27 19:50
02:28 03:00
02:28 12:15
02:28 20:50
02:29 04:00
02:29 12:05
02:29 20:05
03:01 04:35
03:01 11:25
03:01 20:10
03:02 05:00
03:02 12:20
03:02 19:30
03:03 04:45
採取日時間
Waktu pengambilan Dai2 Minami oroshi
nyuki suihei 8.7 menuki
92
Dam papan Lorong Dai 3 Minami suihei Persiapan penutupan daerah dg torcret selesai
Menuki 4
Pintu angin Lorong Dai 2 Minami oroshi suihei
Tutup Dam
Pagar kayu Tutup
Menuki 0
Tutup Menuki 1 Lorong Dai 2 Nanto haiki suihei
Menuki 2
G - 47
Sabuk peredam pencegahan bencana kedua
Pintu besi
Penyemprotan torkret
94
(pintu tertutup) (pintu terbuka)
Dinding peredam
Penyemprotan torkret
95
(pintu tertutup) (pintu terbuka)
G - 48
Perubahan batasan jml orang akibat bencana
* Investigasi jumlah orang masuk lubang setelah bencana kebakaran 1200
Jumlah orang masuk lubang (ML) adalah angka termasuk safety supervisor,
inspektor tambang, tamu. Pada seluruh catatan harian tgl 12 Pebruari, jlm
maksimal karyawan masuk tambang adalah 839 orang. Sedang rata-rata safety
supervisor yg masuk perhari sekitar 130 orang, jadi maksimal orang masuk lubang
sehari sekitar 970 orang.
Tgl Hari ML Max Rata2 85% %ML Catatan 1000
14 Feb Sen 327 970 825 33.7% Tim rescue: 53 orang
15 Feb Sel 210 970 825 21.6% Tim rescue: 43 orang
16 Feb Rab 499 970 825 51.4% Tim rescue: 43 orang
17 Feb Kam 377 970 825 38.9% Tim rescue: 14 orang
18 Feb Jum 367 970 825 37.8%
19 Feb Sab 304 970 825 31.3% 800
20 Feb Ming 293 970 825 30.2%
21 Feb Sen 328 970 825 33.8%
22 Feb Sel 345 970 825 35.6%
23 Feb Rab 345 970 825 35.6%
24 Feb Kam 328 970 825 33.8%
25 Feb Jum 331 970 825 34.1% 600
26 Feb Sab 350 970 825 36.1%
27 Feb Ming 288 970 825 29.7%
28 Feb Sen 342 970 825 35.3%
29 Feb Sel 352 970 825 36.3%
01 Mar Rab 353 970 825 36.4%
02 Mar Kam 391 970 825 40.3%
03 Mar Jum 399 970 825 41.1%
400
04 Mar Sab 437 970 825 45.1%
05 Mar Ming 318 970 825 32.8%
06 Mar Sen 436 970 825 44.9%
07 Mar Sel 414 970 825 42.7%
08 Mar Rab 404 970 825 41.6%
09 Mar Kam 468 970 825 48.2% 200
10 Mar Jum 503 970 825 51.9%
Aktual
11 Mar Sab 372 970 825 38.4%
12 Mar Ming 351 970 825 36.2% Maksimal
13 Mar Sen 486 970 825 50.1% Rata-rata
14 Mar Sel 493 970 825 50.8%
15 Mar Rab 563 970 825 58.0% 0
16 Mar Kam 546 970 825 56.3%
17 Mar Jum 580 970 825 59.8%
20 1
20 3
20 5
20 7
20 /9
20 14
20 16
20 18
20 20
20 22
20 24
20 26
20 8
20 11
20 13
20 15
7
/
/
/2
/1
96
/3
/3
/3
/3
/3
/
/
/2
/2
/2
/2
/2
/2
/2
/2
/3
/3
/3
/3
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
00
20
Langkah permanen
1. Penguatan pengairan (bagian motor belt inseam utama,
chute, bagian End, bagian pertengahan tiap 500m)
2. Pengusahaan anti bakar, susah bakar.
97
G - 49
Kecelakaan gas tambang Toyokuni( 15 Juni
1899)
98
99
G - 50
Latihan
evakuasi di
atas peta
Mitsui Matsushima
Resources Co. Ltd.
H-1
Point latihan evakuasi di atas peta
1. Konfirmasi posisi (diri sendiri ada dimana).
2. Konfirmasi rute exhaust, kondisi ventilasi, memahami
fasilitas (pintu vetilasi, fan, jembatan ventilasi dll).
3. Memahami hubungan antara tempat kejadian dengan
posisi diri (jarak, waktu tempuh asap, gas dll).
4. Mempertimbangkan beberapa rute evakuasi yang
aman (naik turun lorong, jumlah lorong tembusan,
ventilasi dll) tempat evakuasi (pusat emergensi,
stasiun kereta, vinyl house).
5. Mempertimbangkan pemilihan tempat & rute
evakuasi (tidak terjebak asap, tidak meminum air
keruh).
6. Ada tidaknya masker CO, O2 (apakah OK tanpa
masker).
2
emergency center
t e r o w o n g a n e x h a u s t
c ro
ss
6 cu
s cu
t no tn
o6 t no
4
t e r o w o n g a n u d a r a m a s u k
s cu
cr os c ro cr os
ss
cu
tn
t e r o w o n g a n e x h a u s t
o5
i
am
0
in
tu no
im
ru n
na ru
in
n tu
da
n
u gi
ant am
ng
r te
te r in
iri
a da te ta te
r r
m
is ho da ke ex
an
r
riz i ha
te
m
in on ni m us
am ta t
i ld ina
ai m
sa i t
n ur
m un
in
am
i
H-2
Latihan evakuasi NO 1
Lok as i k erja
Isi pengandaian
4
ut
sc
os
cr
cro
ss
cu
t6 cro
ss
cu
t5
Pusat Darurat
perhentian
latihan evakuasi NO 2 kereta
asumsi
telah terjadi semburan gas di front kemajuan
gate timur no2.jarak pandang 20m, semua
karyawan dievakuasi
lokasi kerja
ex
ha
us
t
ke
ta
in
lokasi bencana
H-3
Latihan evakuasi NO 3
風橋(Jembatan Udara)
H-4
NO 4
Isi Perumpamaan
Terjadi kebakaran dalam terowongan yang
membakar kayu penyangga akibat korsleting
kabel. Sehingga banyak menghasilkan CO dan
asap yang membuat jarak pandang hanya 20m
dan diinstruksikan untuk mengungsi kepada
semua petugas.
Pusat Darurat
8
Ass
Mai
istsnt
n Gat
e B1
Gate
01
B1
01
Conn
ectio
n C1
Ring
to B1
Air
Tail
Gate
.235
B1
341
01
Ass
istan
Gate
Mai
02B1
n Gat
e B1
02
Tail
Gate
02B1
007
1/2
15/1
•Terjadi kebakaran lobang akibat terbakarnya kayu yang disebabkan oleh hubungan
pendek kabel di air ring. Banyak CO dan asap mengalir sehingga jarak pandang
20m semua dievakuasi sesuai arahan dari pengawas
9
H-5
Teknologi Pencegahan Swabakar
(Spontaneous Combustion)
I-1
2. Bahan yang mudah menimbulkan
swabakar
1. Yellow Phosphor (Fosfor Kuning)
2. Celluloid (Seluloida)
3. Raw Cotton (Kapas)
4. Dried Grass (Rumput Kering)
5. Wood Chip (Serpihan Kayu)
6. Rubber Powder (Karet Bubuk/ Serbuk)
7. Oily Rags (Karung Berminyak)
8. Drying Oil (Minyak Kering)
9. Coal (Batubara)
⚫ Apabila (swabakar di UG) terjadi, maka lokasi tsb harus disegel/ ditutup, dan
pada kondisi yang parah, kadang dibutuhkan tindakan untuk menenggelamkan
terowongan/ area yang terdampak dengan air. Biaya yang dibutuhkan untuk
melakukan tindakan penanganan ini sangat besar. Dengan kata lain, kerugian
yang dialami oleh tambang sangat besar.
I-2
⚫ Karena itu, pihak pengawas dan penanggungjawab tambang
(terutama area UG), dituntut untuk benar-benar memahami
mekanisme terjadinya swabakar UG, untuk kemudian melakukan
langkah-langkah pencegahan secara seksama, ditambah dengan upaya
untuk mengamati dan menemukan setiap gejala yang mengarah
kepada terjadinya swabakar. Apabila ternyata masih juga terjadi
swabakar, maka kesigapan dalam penanganan swabakar secara cepat
dan tepat menjadi penting. Untuk itu tentunya dibutuhkan persiapan
baik dalam hal alat maupun ketrampilan untuk menghadapi swabakar
ini.
I-3
4. Penyebab Swabakar pada
Batubara (2)
• Oleh karena itu, pada lokasi/ area yang tertutup (tersegel dan
tidak ada udara yg masuk), proses oksidasi batubara tidak
akan berlangsung sehingga swabakar tidak akan terjadi.
• Sebaliknya, pada lokasi dimana terdapat aliran angin dalam
jumlah cukup besar, walaupun terjadi oksidasi terhadap
batubara, tetapi karena panas yang timbul akibat oksidasi
segera tersebar dan didinginkan, maka proses swabakar juga
tidak terjadi.
I-4
6. Faktor-faktor terkait
sifat swabakar batubara
(1) Ketebalan Lapisan Batubara
Dibandingkan dengan lapisan tipis, pada lapisan tebal batubara
lebih mudah terjadi swabakar dg alasan sbb:
⚫ Pada saat menambang, sulit untuk bisa mengambil seluruh
batubara secara sempurna. Akibatnya, sisa batubara akan
tertinggal di goaf (area bekas penambangan).
⚫ Adanya retakan akibat tekanan yang menyebabkan batubara
mudah hancur menjadi serbuk atau serpihan kecil.
I-5
(3) Kemiringan Lapisan Batubara
Dibandingkan dengan lapisan batubara berkemiringan landai,
lapisan batubara berkemiringan lebih curam cenderung lebih
mudah terjadi swabakar dengan alasan sbb:
⚫ Pada lapisan curam, turunnya lapisan atap di area bekas
penambangan cenderung lebih sedikit, sehingga walaupun
dilakukan backfilling (pengisian kembali) thd area bekas
penambangan, tetap saja area bekas penambangan ini akan
cenderung mudah menjadi jalur penyuplai udara.
⚫ Bila suhu batuan di UG tinggi, maka akibat dari adanya aliran
konveksi, udara masih dengan mudah bisa menerobos masuk
melalui retakan pada area bekas penambangan (goaf) atau
pilar batubara.
10
11
I-6
(5) Sisipan dan Lapisan Batubara Rendahan
Sisipan dan lapisan batubara rendahan (jelek dari segi kualitas dll)
dari suatu lapisan batubara (coal seam) dikatakan rentan terhadap
swabakar dg alasan sbb:
⚫ Pada saat dilakukan penambangan, karena kualitasnya jelek,
maka sering tidak menjadi obyek penambangan dan ditinggal
sebagai batubara sisa.
⚫ Untuk sisipan, karena ia merupakan batuan di tengah lapisan
batubara, maka nilai konduktivitas panasnya lebih tinggi
dibandingkan dengan batubara sehingga saat terjadi oksidasi
dan menimbulkan panas, bisa menjadi penghantar panas yang
memperluas area bersuhu tinggi.
12
13
I-7
7. Jenis lokasi terjadinya swabakar (2)
⚫ Lokasi dimana penyegelan/ penutupan terowongan yg tak lagi
dipakai kurang memadai.
⚫ Bagian crosscut (terowongan tembus) dari intake dan exhaust
(jalur udara bersih dan udara buang).
⚫ Lokasi dimana atap lapisan batubara banyak terjadi retakan.
⚫ Lokasi dimana banyak terjadi retakan pada dinding batubara akibat
tekanan dari adanya terowongan di sekelilingnya, atau lokasi
dimana batubaranya hancur menjadi serpihan kecil dan udara dari
terowongan mengalir masuk kedalamnya.
⚫ Lokasi bekas terjadinya swabakar.
14
15
I-8
8. Lokasi yg mudah terjadi swabakar (2)
16
Walaupun dipengaruhi juga oleh kondisi saat proses terjadinya, secara umum
dapat dikatakan bahwa semakin tua umur batubara, maka derajat/ tingkat
pembatubaraannya juga semakin tinggi. Dan semakin muda umurnya, maka
tingkat pembatubaraannya juga semakin rendah.
17
I-9
8.1. Proses terjadinya batubara dan
derajat pembatubaraan (2)
Batubara dengan derajat
pembatubaraan yang tinggi, akan
memiliki sifat sbb: kandungan air
tetap (inherent moisture)
rendah, zat terbang (volatile
matter) rendah, fuel ratio (=fixed
carbon/ volatile matter) tinggi,
dan kandungan oksigennya
rendah. Sementara itu, batubara
dengan derajat pembatubaraan
rendah akan memiliki sifat
sebaliknya.
18
▪ Panas Kelembaban
Panas yang terjadi saat batubara bersentuhan dengan air
Batubara/udara → Batubara/H2O + 5 cal/g -batubara
19
I - 10
8.3 Sifat mudah swabakar terkait dg
perbedaan derajat pembatubaraan (1)
20
ANTHRACITE BITUMINOUS
21
I - 11
8.3 Sifat mudah swabakar terkait dg
perbedaan derajat pembatubaraan (3)
• Alasan mengpa batubara dengan derajat
pembatubaraan yang rendah lebih mudah terjadi
swabakar adalah karena batubara tsb memiliki luas
permukaan bagian dalam yang besar, dan memiliki
banyak gugus fungsional.
• Pada kondisi pengujian yang sama, dengan
membandingkan sampel yg ingin diuji dengan sampel
yang telah diketahui tingkat/ derajat
pembatubaraannya, maka kita bisa mengetahui sifat
mudah swabakar dari sampel yang ingin kita uji tsb.
22
SIT-2 TA-60WS
1
2
3
4
out
Flow Meter
Air N2
Sample Chamber
Experiment Conditions
Chamber Temperature: 30.0℃ Sample Weight: 1.0g (Particle Size: 120~235mesh)
Flow Gas: Air (1.0ml/min.)
23
I - 12
9. Piranti Uji Sifat Mudah Swabakar (2)
Spesifikasi alat & Syarat kondisi pengukuran
⚫ Wadah sampel: ±2 ml (quartz glass)
⚫ Suhu: 50℃~200℃ (suhu awal, konstan)
⚫ Suasana (kondisi lingkungan): udara, gas pengatur
kadar oksigen
⚫ Volume aliran gas: 2~5ml/min
24
Ini adalah piranti uji untuk mengukur temperatur swabakar yg dibuat sesuai
acuan Standard ASTM・E659, dimana sampel berupa bahan kimia cair
diletakkan di dalam tangki pemanas yg diisi udara pada tekanan atmosfer.
Sampel merupakan zat yang mudah mencair dan menguap menjadi gas pada
suhu dibawah suhu uji.
25
I - 13
Piranti Uji Sifat Swabakar (4)
Standard ASTM・E659
φ150x205mm (effective)
MAX 600℃
Tungku Pemanas
Heater 1.8Kw(3 circuits)
PID Control
26
biasa, normal
perlu waspada
27
I - 14
Sifat Swabakar berdasar Perbedaan
Peringkat/ Kualitas Batubara (1)
28
250
ombilin
ikeshima Vietnam
200
150 KCMA
Temp.(℃)
100
KCMB’
50
0
0 200 400 600 800 1000
Time(min.)
太平洋炭礦(本層炭) 太平洋炭礦(下層炭) KCM A KCM B KCM B' 池島炭鉱 Indonesia オンビリン炭鉱 Vietnam マオケー炭鉱
29
I - 15
Sifat Swabakar berdasar Perbedaan Peringkat/
Kualitas Batubara (3)
Perbandingan Jumlah Penyerapan Oksigen
30
31
I - 16
11. Gejala Swabakar (2)
⑦ Setelah kemunculan bau yg agak sulit dijelaskan
seperti pada nomor ⑥ sebelumnya, lalu muncul
secara samar-samar bau parafin.
⑧ Timbul gas-gas CO, CO2, CH4, C2H4 dll.
⑨ Bau minyak semakin kuat menyengat hidung dan
tenggorokan bagian dalam.
⑩ Bau minyak semakin kuat, berubah menjadi bau tar.
⑪ Bau kayu gosong, atau bau kayu terbakar (saat
membakar kayu dan kayu sudah habis terbakar/
tidak ada lagi kayu, maka bau ini tidak muncul)
32
33
I - 17
11-2 Progres Swabakar dan Perubahan pada
gejalanya (2)
34
35
I - 18
11-2 Progres Swabakar dan Perubahan pada
gejalanya (3)
36
37
I - 19
12. Faktor Timbulnya Swabakar
Akibat Penambangan (1)
Hubungan antara timbulnya swabakar dg metode
penambangan bisa dilihat dari hal sbb:
① Batubara yg hancur atau tergerus halus
② Adanya batubara sisa
③ Adanya kebocoran angin ventilasi
・Baik buruknya sistem atau metode penambangan,
atau bahkan pengelolaan panel penambangan, erat
kaitannya dengan jumlah batubara sisa dan tekanan/
penghancuran terhadap batubara.
・Pada pekerjaan penambangan, sedikit banyak ada
perbedaan dan karena ada faktor perubahan tekanan
bumi yang bekerja terhadap lapisan batubara, hal ini
menjadi penyebab batubara hancur (akibat gaya tekan).
38
39
I - 20
13. Kondisi Ventilasi dan Swabakar (1)
• Bila aliran ventilasinya kecil sehingga panas yg
terbawa oleh ventilasi jauh lebih kecil daripada panas
yang dihasilkan, maka panas akan terakumulasi dan
berpotensi terjadi swabakar.
• Perhatikan rumus berikut:
Tekanan Ventilasi = Tahanan Terowongan x [Debit Udara]2
40
41
I - 21
13. Kondisi Ventilasi dan Swabakar (3)
• Pada kondisi dan lokasi sbb, swabakar cenderung lebih mudah
terjadi:
① Terowongan UG yang sempit akan membuat tahanan ventilasi
menjadi besar. Bila diberikan tekanan negatif yg besar
(misalnya dg fan berdaya besar), maka akan terjadi kebocoran
angin ventilasi di banyak lokasi.
② Pada kondisi terowongan intake dan exhaust ada di lapisan
batubara, bila jarak antara keduanya terlalu dekat, maka
akibat dari adanya retakan pada dinding batubara diantara
keduanya, akan menyebabkan udara masuk ke celah2 tsb.
③ Lokasi ventilasi paksa di terowongan batubara (di sepanjang
lapisan batubara).
④ Lokasi fan pembantu (auxiliary fan) di terowongan batubara.
42
43
I - 22
14. Swabakar & Faktor Eksternal (2)
Adanya “gas keluar” dan “udara segar masuk” yang
berulang-ulang → mendorong reaksi oksidasi batubara
Perubahan tekanan udara berpengaruh thd jumlah gas
yang keluar (Japan)
Peringatan waspada saat tekanan udara turun drastis
1. Saat tekanan atmosfer turun dibawah 750mmHg (saat
ada badai/ taifu)
2. Saat terjadi penurunan tekanan udara 2mm/HPa atau
lebih dalam 1 jam dan terjadi selam 3 jam berturut-turut.
(Kondisi tekanan udara rendah)
3. Memperketat pengukuran terhadap kadar gas, dan
selalu waspada thd perubahan jumlah gas.
44
45
I - 23
15.1. Langkah Pencegahan (1)
(1) Metode Penemuan Swabakar, dengan cara sbb:
• Pengukuran dan Pemantauan Suhu
Menggunakan sensor suhu dan termometer untuk
pengukuran dan pemantauan suhu di dalam area yg
disegel/ ditutup dan dinding batubara
• Pengamatan terhadap Bau
Menggunakan indera manusia dan sensor bau
46
47
I - 24
15.1. Langkah Pencegahan (2)
Sensor Temperatur Tipe Cegah Ledak (Explosion-proof)
48
flow indicator
guidemark
(red line)
sebelum pengukuran
setelah pengukuran
49
I - 25
15.1. Langkah Pencegahan (4)
Gas Detector RIKEN GX 2009
50
51
I - 26
15.2. Timbulnya Swabakar akibat
Metode Penambangan
(2) Langkah Pencegahan
• Penambangan pada panel sedapat mungkin gunakan sistem
mundur (retreat). Hal ini bermanfaat untuk mencegah kebocoran
angin (=meminimalkan kebocoran angin ke area bekas
penambangan (goaf))
• Kemajuan penambangan pada panel diusahakan berjalan cepat.
• Melakukan penambangan dg membaginya kedalam blok
penambangan. Setelah penambangan pada blok selesai,
secepatnya tarik mundur peralatan dan segera lakukan
penyegelan/ penutupan thd blok yg telah selesai ditambang.
• Usahakan menambang seluruh batubara dan tidak meninggalkan
sisa batubara. (Pada praktiknya, akan dipengaruhi oleh kondisi
lokasi penambangan dan kualitas batubara.
52
53
I - 27
15.2. Timbulnya Swabakar akibat
Metode Penambangan
(2) Langkah Pencegahan Layar Sekat di
Terowongan Sisi Panel
Pencegahan Kebocoran
Udara ke Area Bekas
Penambangan (Goaf)
Panel Longwall
Sistem Penambangan Mundur
54
55
I - 28
(2) Pencegahan Kebocoran Angin di
Terowongan (1)
Gambar SOP Penyegelan Terowongan di Ikeshima
56
57
I - 29
(3) Tindak Penyegelan/ Penutupan
thd Area Bekas Penambangan
• Setelah penambangan selesai, maka dalam waktu 2
bulan - 4 bulan akan dilakukan penyegelan/
penutupan thd area bekas penambangan (goaf).
58
59
I - 30
(4) Pencegahan Kebocoran Angin pada Sisi Belakang
Penyangga Terowongan & Dinding Batubara
60
61
I - 31
15-4 Gambar SOP Injeksi Dinding Batubara (1)
w/ cement fly-ash milk
62
63
I - 32
15-4 Gambar SOP Injeksi Dinding Batubara (3)
w/ cement fly-ash milk
64
65
I - 33
15-4 Gambar SOP Injeksi Dinding Batubara (5)
w/ cement fly-ash milk
66
67
I - 34
15.5 Langkah Tindakan Ventilasi (2)
⚫ Bila sebagai langkah penanganan thd gas dan suhu (tinggi)
dilakukan dg penambahan volume udara ventilasi, maka jangan
sampai berlebihan. Bila dibutuhkan, ada baiknya dipikirkan
untuk membuat rangkaian (jaringan) ventilasi yang lain.
⚫ Perlu waspada terhadap arah perginya kebocoran angin.
Frekuensi fluktuasi dari beda tekanan ventilasi harus
diminimalkan. Perubahan volume udara ventilasi dari fan utama
atau perubahan besar pada sistem ventilasi sudah pasti perlu
waspada. Selain itu, saat melakukan perubahan ventilasi
berskala kecil pun akan menyebabkan perubahan pada beda
tekanan secara lokal (walau kadang kecil), tapi yg jelas, perlu
mewaspadai ke arah mana perginya kebocoran angin itu.
68
69
I - 35
15-5 Monitoring/ Pengawasan (2)
1) Suhu (Temperatur)
・Termometer
・Piranti Alarm Otomatis
2) Gas yang Muncul
・Analisis menggunakan alat Gas-Chromatograph
・Pengawasan dg Sistem Terpusat (Central
Monitoring System)
3) Bau
・Petugas yang berpatroli sering menemukan
kondisi anomali berdasarkan terjadinya
perubahan bau
70
normal
kebakaran UG
blasting/
swabakar
peledakan
71
I - 36
15-5 Monitoring/ Pengawasan (3)
Alat Ukur CO Tampak Luar Piranti Ukur
Kadar CO Berkesinambungan
72
73
I - 37
15-5 Monitoring/ Pengawasan (6)
Piranti Ukur Kadar CO Berkesinambungan
Selang Hisap
Lubang
Hisap
74
75
I - 38
15-5 Monitoring/ Pengawasan (8)
Layout Alat Ukur Gas Kromatografi
76
77
I - 39
16 Tindak Penanganan Saat Timbul Swabakar (2)
*Bila memungkinkan untuk mendekat ke lokasi*
78
• Timbulnya api masih belum lama, dan masih hanya keluar asap.
• Skala dan lingkup swabakar relatif kecil, dan sumber api ada di
dekat terowongan. (ada jalur evakuasi yang aman)
• Jumlah gas mudah terbakar sedikit, dan tidak ada potensi bahaya
ledakan.
• Walau api membesar, tidak terdapat potensi untuk menyebar dan
meluas ke blok lain.
• Saat melakukan pemadaman api, tidak ada potensi runtuhnya atap
atau dinding dll.
79
I - 40
16 Tindak Penanganan Saat Timbul Swabakar (4)
*Bila tidak bisa mendekati lokasi, seperti pada area bekas
penambangan (goaf)*
80
81
I - 41
16 Tindak Penanganan Saat Timbul Swabakar (6)
*Metode Pemadaman Api*
Metode Pemadaman Api Langsung (2)
⚫ Alat Pemadam Api
Merupakan alat pemadam api ringan yang mudah dibawa untuk
pemadaman api tahap dini. Karena kapasitasnya kecil, maka
perlu menyediakan dalam jumlah yang memadai (=cukup
banyak).
⚫ Menutup dengan Bahan Tak Mudah Terbakar
Menggunakan bahan tak mudah terbakar yang ada di sekeliling
atau pasir, batu gamping, fly-ash dll dengan cara menutupkannya
( atau menaburkan dll) ke bagian terbakar untuk memutus aliran
oksigen sehingga api menjadi padam.
82
83
I - 42
16 Tindak Penanganan Saat Timbul Swabakar (8)
*Metode Pemadaman Api*
Metode Pemadaman Api Langsung (4)
③ Menciptakan kondisi agar kadar gas mudah
terbakar sedikit, dan tidak ada potensi terjadi gas
terbakar atau meledak.
④ Bila api membesar dengan cepat, pastikan agar
jalur evakuasi tidak terputus/ terhalang.
⑤ Menjaga agar saat melakukan kegiatan
pemadaman api, tidak ada potensi runtuhnya
terowongan.
⑥ Perlu mengetahui bahwa api bisa saja datang
mendekat walaupun sudah berada di hulu angin.
84
85
I - 43
16 Tindak Penanganan Saat Timbul Swabakar (10)
Metode Pemadaman Api Tak Langsung (1)
Pemadaman Api dg Penyegelan Terowongan (1)
Saat melakukan pemadaman api dg penyegelan pada
tambang yang kadar gas mudah terbakarnya tinggi, perlu
diperhatikan beberapa hal sbb:
① Melakukan upaya tindakan perlindungan terhadap
pekerja dari bahaya ledakan gas yang ada di dalam
area penyegelan.
② Hingga upaya tindakan pencegahan bahaya tsb
selesai, dan dengan berasumsi bahwa sumber api
pasti ada, dilakukan berbagai upaya agar tidak terjadi
ledakan, misalnya dengan menyingkirkan gas mudah
terbakar dan debu batubara.
86
87
I - 44
16 Tindak Penanganan Saat Timbul Swabakar (12)
Metode Pemadaman Api Tak Langsung (2)
Pemadaman Api dg Penenggelaman (1)
88
89
I - 45
17 Contoh Kasus Bencana Swabakar (1)
Gambaran Umum
90
Lokasi kejadian
91
I - 46
17 Contoh Kasus Bencana Swabakar (3)
Penyebab Kejadian Bencana (1)
⚫ Di blok Hikishima, dahulunya dilakukan penambangan
thd lapisan 18ft seam upper, namun tidak ditemukan
adanya swabakar maupun gejalanya. Walaupun
penyebabnya masih samar, namun diduga terjadi
kenaikan kadar CO akibat kondisi berikut:
① Jarak antara lapisan atas (upper) dan lapisan
“bandaka” mendekat hingga menjadi 1,8m, sehingga
setelah lapisan atas (upper) ditambang, lapisan
“bandaka” runtuh dan jatuh.
92
93
I - 47
17 Contoh Kasus Bencana Swabakar (5)
Tindakan Sebelum Bencana
① Dilakukan pencegahan kebocoran angin pada lokasi
penimbunan (backfilling) di sisi maingate.
② Melakukan pembongkaran secara dini penyangga di
terowongan tailgate.
③ Berdasarkan hasil cek analisis gas kromatografi dari lubang
pelepasan tailgate, kondisi gejala swabakar diketahui dan
dipahami dengan baik.
94
95
I - 48
17 Contoh Kasus Bencana Swabakar (7)
Kesimpulan & Pemikiran dari kejadian bencana
① Adanya kelambatan dalam mendeteksi CO
akibat tersumbatnya selang penghisap.
② Perlunya evaluasi terhadap keefektifan ruang
pengawasan terpusat.
③ Perlunya membangun kembali sistem
pengawasan dan pengelolaan piranti
pengawas gas CO.
96
I - 49
Teknologi Cegah Ledak pada
Tambang Batubara
(Explosion-proof Safety Technology at Coal Mine)
J-1
Prinsip Dasar Keselamatan terkait Cegah
Ledak (2)
benda mudah ledakan,
sumber api + terbakar
= kebakaran
(bila cuma ada salah satu saja, tak akan terjadi ledakan atau kebakaran)
Karena itu untuk mencegah terjadinya ledakan atau kebakaran,
lakukan salah satu langkah berikut:
1. Tidak menyatukan sumber api (alat listrik dll) dengan benda
mudah terbakar.
2. Membuat agar sumber api tidak berkemampuan untuk menyulut
api.
3. Meminimalkan atau meniadakan sifat mudah terbakar dari benda
mudah terbakar. (misal dg membuat kadar benda mudah terbakar
berada di bawahambang batas ledak dll)
2
2
3
3
J-2
Prinsip Dasar Keselamatan terkait
Cegah Ledak (4)
Permasalahan:
Berbeda dengan industri lainnya, pada tambang
batubara bawah tanah terdapat benda mudah terbakar
atau mudah meledak seperti gas metan dan debu
batubara, sehingga upaya untuk tidak menyatukan
keberadaannya dg sumber api, secara umum sulit
dilakukan. Meniadakan sama sekali sumber penyulut
api seperti misalnya listrik dan mesin sudah pasti
merupakan hal yang tidak mungkin.
4
4
J-3
Langkah Keselamatan terkait Cegah Ledak
pada Tambang Batubara (1)
Di tambang, untuk langkah no. 1:
・Melakukan ventilasi tambang untuk mengencerkan gas metan
(=gas mudah terbakar)
・Untuk debu batubara, dilakukan penyemprotan air untuk
pembersihan dan penaburan bubuk kapur untuk menon-aktifkan
sifat ledak debu.
6
6
7
7
J-4
Langkah Keselamatan terkait Cegah Ledak
pada Tambang Batubara (3)
8
8
9
9
J-5
Langkah Keselamatan terkait Cegah Ledak
pada Tambang Batubara (5)
• (lihat slide no.7) Tindakan no. (1), (2), (3) merupakan hal
mendasar dalam langkah keselamatan cegah ledak,
sedangkan untuk no. (4), Pasal 78 Peraturan Keselamatan
Tambang Batubara mengatur pembatasan dan persyaratan
peralatan dan onderdil yang boleh digunakan sbb. (disini
dituliskan secara ringkas)
・ Pasal 78
Pada tambang batubara kelas-A, tidak diperbolehkan memasang
dan mengoperasikan atau menggunakan mesin, material
tambang, alat dan onderdil yang disebutkan berikut ini kecuali
yang telah lulus uji/sertifikasi
10
10
J-6
Langkah Keselamatan terkait Cegah Ledak
pada Tambang Batubara (7)
⑦ Kabel Listrik dan Kabel Listrik Arus Lemah
⑧ Mesin dan Kendaraan yg menggunakan sistem
pembakaran internal
⑨ Berbagai Jenis Alat Deteksi Gas
・Detektor Gas Mudah Terbakar Presisi Tinggi
・Detektor Gas CO2
・Detektor Gas CO
⑩ Alat Ukur Debu
⑪ Alat Ukur Kecepatan Angin (Anemometer)
12
12
13
13
J-7
Langkah Keselamatan terkait Cegah Ledak
pada Tambang Batubara (9)
Bila dibagi lagi per-item, maka:
(1) Tindak Penanganan Ventilasi
① Pemeliharaan dan Perawatan Fasilitas (mesin dan
Alat) Ventilasi
② Perawatan Terowongan Ventilasi
③ Terjaminnya Volume Udara Efektif untuk Lokasi
Kerja
④ Memahami seluk beluk gas di area tambang
⑤ Tindakan saat ditemukan abnormalitas/ kelainan
pada Ventilasi
14
14
J-8
Langkah Keselamatan terkait Cegah Ledak
pada Tambang Batubara (11)
(3) Tindak Penanganan Debu Batubara
1) Cara menekan timbulnya debu batubara
2) Cara menahan berhamburannya debu batubara
3) Penanganan thd debu batubara yg menumpuk
① Pembersihan debu batubara dg disapu dll.
② Mencampur debu batubara dg bahan tak mudah
terbakar seperti serbuk batu kapur atau air agar bersifat
tak meledak.
③ Menggumpalkan debu menjadi padatan agar butiran
debu tak berhamburan.
16
16
J-9
Keselamatan Cegah Ledak di Lokasi Penambangan
Pengelolaan
gas & ventilasi ①
Tirai sekat pada butt level
sbg pencegah kebocoran angin
ke area bekas penambangan
(goaf)
19
19
J - 10
alarm gas otomatis
(interlock)
Pengelolaan
gas & ventilasi②
alarm gas portabel (dapat
dijinjing)
suara alarm + lampu
kedap-kedip
20
20
Lokasi ukur
Hasil ukur
Volume
Lubang
udara
pelepasan gas
Keluaran gas
Tirai
Area bekas sekat
penambanga
n
J - 11
Keselamatan Cegah Ledak di Lokasi
Penggalian Maju (Blasting)
• Penyebab terjadinya Ledakan Gas Debu Batubara akibat
Peledakan (Blasting)
(1) Api yang timbul saat detonasi.
(2) Reaksi antara zat yang terbentuk saat detonasi dengan
udara yg kemudian memicu terjadinya api sekunder
detonasi.
(3) Adanya butiran padatan bersuhu sangat panas yg
terhambur akibat detonasi.
(4) Timbulnya gelombang tekan dan gelombang kejut
akibat detonasi.
22
22
23
23
J - 12
(1) Bahan Peledak Tersertifikasi
Perbandingan antara bahan peledak tersertifikasi (untuk tambang
dalam) dan yang bukan bisa dilihat di bawah ini. Pada bahan
peledak tersertifikasi, suhu ledakan, panjang lidah api ledakan, serta
waktu detonasi bernilai lebih rendah, dg maksud untuk menjaga
tingkat keamanannya. Namun hal itu membuat kecepatan ledaknya
turun, dan berarti daya/ kuat ledaknya juga rendah.
24
24
25
25
J - 13
Spesifikasi Bahan peledak untuk Tambang
Batubara
Kecepatan Sand Mortar Test
Bentuk, Perkiraan Sifat Balistic
Nama keadaan Berat Jenis Tahan Air After Gas Detonasi
Pendulum Explosion (g)
(m/sec) Rate
(mm)
sangat sangat
No.1 Toku-ume koloid,
bagus bagus
Dynamite spt lem
inverse
Eqs-1 blasting
serbuk menyerap bagus
Explosives lembab
26
26
ignition method
kepada electric
Method
Electric Detonator
Ignition Fuse
Detonating
Electric
Fuse
Delay
instant
27
27
J - 14
Udara di dalam Tamda
• Di dalam Tamda (UG) dimana diterapkan keselamatan cegah
ledak, faktor penting yang menajadi perhatian adalah gas metan.
• Pertama-tama, kita akan coba periksa udara yang ada di dalam
tamda (=UG).
• Pada udara terbuka, komposisi udara adalah sbb:
29
29
J - 15
Gas di Tamda (UG) (2)
• Pada gas tamda, banyak diantaranya merupakan gas mudah
terbakar, terutama di tambang batubara dimana gas metan
sering muncul dalam jumlah banyak. Ditambah pula dengan
adanya debu halus batubara yang berpotensi ledak, maka
resiko terjadinya ledakan semakin besar.
• Kadar gas metan yang tersimpan dalam batubara (sebelum
keluar dan bercampur udara) adalah 100%. Angka ini memang
jauh diatas ambang batas ledaknya. Namun kita harus ingat
bahwa gas metan ini setelah keluar dari dalam batubara pasti
akan segera terencerkan oleh udara hingga kadarnya turun
bahkan hingga dibawah ambang batas ledaknya, dan proses
ini tentunya akan melewati kadar ambang batas ledak yg
berbahaya.
30
30
Volume Udara
31
31
J - 16
Sifat Ledak Gas Metan (2)
• Jadi, untuk membakar gas metan 1m3 dibutuhkan
udara sebanyak 2m3 + 7,52m3 = 9,52m3
• Karena itu, kadar gas metan di dalam udara menjadi
𝟏 x 100% = 9,51%
𝟏 + 𝟗. 𝟓𝟐
・ Rentang kadar ambang batas ledak gas metan adalah
5%~15%
▪ Kadar 9,5% memberikan ledakan terkuat/ terbesar
32
32
33
33
J - 17
Ledakan Debu Batubara (1)
• Debu batubara yang menjadi masalah adalah debu yang bersifat
ledak (berpotensi ledak), dan menurut Peraturan Keselamatan
yang ada di Jepang, debu batubara tsb memiliki sifat sbb:
(1) Hasil uji sampel batubara menunjukkan bahwa batubara tsb
memiliki kadar zat terbang (volatile matter) diatas 11%.
(2) Ukuran butir debu batubara tsb kurang dari 0,84mm.
34
34
35
35
J - 18
Ledakan Debu Batubara (3)
• Sifat Ledak Batubara
Ledakan debu batubara akan terjadi manakala kondisi yg
tersebut dibawah ini berkumpul secara lengkap.
(1) Terbentuk awan debu batubara bersifat ledak dengan kadar
yang tepat.
(2) Adanya sumber api yang memiliki temperatur dan energi
yang tepat, dan bersinggungan dg awan debu batubara sehingga
terjadi penyalaan api pada gumpalan awan debu batubara.
(3) Adanya oksigen yang mencukupi untuk membakar debu
batubara.
36
36
37
37
J - 19
Ledakan Debu Batubara (5)
Kondisi terjadinya ledakan debu batubara (2)
(3) Kadar Oksigen
Pada kadar oksigen dibawah 12% sulit menyebar, tapi walau
begitu, pada kadar dibawah 9% sekalipun, bila suhu sumber api
penyulut cukup tinggi, masih ada kemungkinan terjadi
terbakarnya debu batubara secara lokal.
(4) Ukuran butir
・ Pada butiran dengan ukuran 48 mesh (0,295mm) atau lebih
kasar, sulit menyebabkan terjadinya ledakan bila semua
butirannya kasar.
・ Pada butiran dengan ukuran 20 mesh (0833mm) atau lebih
kasar, sekali pun tercampur dengan butiran halus, sulit untuk
meledak.
38
38
39
39
J - 20
Ledakan Debu Batubara (7)
(6) Zat Tak Mudah Terbakar
Batubara yang memiliki kandungan air dan abu lebih banyak
ternyata memiliki sifat terbakar (menyala oleh sumber api)
pada suhu yang lebih tinggi, dan berdasarkan sifat tersebut,
maka dikembangkan metode pencegahan ledakan debu
batubara melalui penaburan bubuk kapur (=menambah kadar
abu/ zat tak mudah terbakar) dan penyiraman air (=menambah
kadar air).
(7) Faktor “Kesegaran”
Batubara yang masih “segar” (=baru ditambang) cenderung
menyerap CH4 lebih banyak, dan karena permukaannya juga
belum teroksidasi, maka lebih beresiko dan berbahaya (ledak)
dibandingkan dengan batubara yang sudah lama terpapar/
bersinggungan dengan udara.
40
40
41
41
J - 21
Ledakan Debu Batubara (9)
42
42
43
43
J - 22
Jenis-jenis Struktur Cegah Ledak
Struktur cegah ledak dapat dibagi menjadi 6 (atau 7) jenis
berdasarkan klasifikasi dari peralatan listrik.
▪ Struktur cegah ledak tipe tahan tekanan (pressure resistant)
▪ {Struktur cegah ledak tipe cubit/celah sempit (narrow)}
▪ Struktur cegah ledak tipe isian minyak (oil inside)
▪ Struktur cegah ledak tipe tekanan dalam (internal pressure)
▪ Struktur cegah ledak tipe keselamatan meningkat (safety
increase)
▪ Struktur cegah ledak tipe keselamatan esensial (essential
safety)
▪ Struktur cegah ledak tipe khusus (special)
44
44
45
45
J - 23
Struktur Cegah Ledak Tekanan Dalam
[simbol (f)]
• Pada struktur ini, bagian
dalam wadah diisi
dengan gas pelindung
(udara bersih atau gas
mulia) yang berfungsi
untuk mempertahankan
tekanan di dalam wadah
(=tekanan di dalam
wadah menjadi positif),
sehingga gas mudah
terbakar yang ada di luar
wadah tidak masuk ke
dalam sistem.
46
46
47
47
J - 24
Struktur Cegah Ledak Keamanan Ekstra
[simbol (e)]
• Merupakan struktur yang
tebukti tidak
menyebabkan terjadinya
penyulutan api terhadap
gas bersifat ledak akibat
adanya bunga api listrik
atau panas, baik yang
timbul dalam kondisi
normal atau karena
sebab kecelakaan.
Struktur ini harus telah
dikonfirmasi oleh badan
publik baik melalui
pengujian dan lainnya.
48
48
49
49
J - 25
Struktur Cegah Ledak Khusus
[simbol (s)]
• Struktur ini tidak terikat dengan jenis struktur yang telah
dijelaskan sebelumnya. Struktur ini merupakan struktur yang
mampu mencegah terjadinya penyulutan api terhadap gas
mudah terbakar, dan telah dikonfirmasi oleh badan publik
melalui pengujian dsb.
50
50
J - 26
Persyaratan Struktur Cegah Ledak
1. Pengunci/ Pengencang
• Tanpa menggunakan alat (tools) khusus, maka tak bisa
dikencangkan/ dikunci.
52
52
53
53
J - 27
Persyaratan Struktur Cegah Ledak
2. Celah dan Kedalaman Celah
• Dalam hal terjadi ledakan di bagian dalam sistem dan api merembet keluar
melalui celah, maka agar tidak terjadi penyulutan api pada udara tambang
bagian luar (sistem), maka celah sedapat mungkin dibuat kecil dengan
kedalaman yg cukup besar. Dengan alasan itu, maka sistem dibagi menjadi
bagian sambungan dari wadah, sumbu putar dll dan ditentukan angka/ nilai
untuk masing-masing bagian tsb.
(a) bidang sambungan (b) bagian saling mengait (c) bagian menembus sumbu
55
55
J - 28
Metode untuk menarik kabel listrik
Beberapa metode untuk menarik kabel dari kotak
terminal ke unit utama (body) alat
• Stud type (Pressure Resistant Stud type, Dustproof
Stud type)
• Packing type (Pressure Resistant Packing type,
Dustproof Packing type)
• Dustproof Hard-binding type
• Dustproof Bushing type
• Dustproof Clamp type
56
56
57
57
J - 29
Metode penarikan kabel tipe Packing
(b) w/ rubber-packing
(a) w/ roundstring-packing
58
58
Insulation Tape
Ground terminal
59
59
J - 30
Metode menarik kabel listrik
dari luar kedalam kotak terminal
• Dustproof Packing type
• Dustproof Hard-binding type
60
60
Struktur Cegah Ledak Panel distribusi listrik tegangan tinggi isi minyak
Celah Sempit
Panel distribusi listrik tegangan tinggi isi minyak, section switch,
Struktur Cegah Ledak
controller, trafo isi minyak
Lain-lain Isi Minyak
Struktur Cegah Ledak Motor ukuran besar, liquid starter (hoist, pompa, belt conveyor dll), lampu
Keselamatan penerangan UG (fixed type)
Meningkat
61
61
J - 31
Beberapa hal penting yang harus
diperhatikan
• Di lokasi tambang bawah tanah, adanya
jatuhan batu, benturan dengan benda lain, atau
ketidak hati-hatian pada saat memindahkan
alat dapat menyebabkan kerusakan pada
struktur cegah ledak. Karena itu, perlu menjaga
kehati-hatian saat handling peralatan cegah
ledak ini.
62
62
63
63
J - 32
Syarat dalam penggunaan struktur
cegah ledak tipe cubit/ sempit
• Untuk bagian pengunci, selalu pastikan bahwa kesemuanya
telah dikencangkan.
• Pastikan bahwa bagian sambungan kabel listrik tidak tegang
atau mendapat tekanan.
• Gunakan kabel listrik yang sesuai dengan ukuran lubang
masuk kabelnya.
• Bila membuka pengunci, jangan lupa untuk memutus sumber
listrik terlebih dahulu dan pastikan sudah tidak ada arus atau
tegangan listrik.
• Selalu bersihkan dan jaga kebersihan lapisan plat logam.
64
64
65
65
J - 33
Syarat dalam penggunaan struktur cegah
ledak tipe keselamatan meningkat
• Untuk bagian pengunci, selalu pastikan bahwa kesemuanya telah
dikencangkan.
• Pastikan bahwa bagian sambungan kabel listrik tidak tegang atau
mendapat tekanan.
• Gunakan kabel listrik yang sesuai dengan ukuran lubang masuk
kabelnya.
• Bila membuka pengunci, jangan lupa untuk memutus sumber listrik
terlebih dahulu dan pastikan sudah tidak ada arus atau tegangan
listrik.
• Jangan digunakan di panel/ front penambangan atau sekitarnya.
• Sistem ditanam pada pondasi yang kokoh dan tidak
menggunakannya sebagai sistem yg bisa dipindah.
66
66
67
67
J - 34
Syarat dalam penggunaan struktur
cegah ledak tipe khusus
• Untuk bagian pengunci, selalu pastikan bahwa kesemuanya
telah dikencangkan.
• Pastikan bahwa bagian sambungan kabel listrik tidak tegang atau
mendapat tekanan.
• Gunakan kabel listrik yang sesuai dengan ukuran lubang masuk
kabelnya.
• Bila membuka pengunci, jangan lupa untuk memutus sumber
listrik terlebih dahulu dan pastikan sudah tidak ada arus atau
tegangan listrik.
68
68
69
69
J - 35
Latihan Prediksi Bahaya &
Tunjuk Ucap (Shisa Kosho)
Shisa Kosho→
Yosh !!!→
K-1
Inti Gerakan Nol Kecelakaan
Setiap manusia adalah merupakan sosok yang tidak
tergantikan. Dan hal ini menunjuk kepada masing-masing
orang sebagai pribadi. Artinya, tak ada satu orang pun
yang dianggap biasa bila dia mengalami celaka, atau
dianggap tak apa bila dia sampai mati. Di tempat kerja,
prinsip “jangan sampai ada yang terluka dan celaka”
harus ditegakkan. Untuk itu, melalui kerjasama dan
partisipasi semua, keselamatan dan kesehatan menjadi
prioritas utama. Hal inilah yang menjadi jiwa dari Gerakan
Nol Kecelakaan dan sekaligus sebagai intinya.
2019/9/11 2
3 Prinsip Dasar
Gerakan Nol Kecelakaan (1)
Gerakan Nol Kecelakaan, disusun dan didukung oleh Tiga Prinsip
Dasar, yaitu: [NOL], [ANTISIPASI], dan [PARTISIPASI].
① Prinsip [NOL]
Prinsip [NOL], tidak hanya berarti bahwa asal tidak terjadi
kecelakaan yang menyebabkan seorang pekerja meninggal atau
terluka sudah dianggap cukup, namun [NOL] disini mengandung
arti yang lebih luas, yaitu selain meniadakan bahaya yang
mengintai di tempat kerja atau pada pekerjaan itu sendiri, juga
mencakup meniadakan semua bahaya (atau masalah) yang ada di
kehidupan sehari-hari. Dengan menemukan, memahami, dan
memecahkan masalah atau bahaya tsb, semua jenis kecelakaan,
termasuk kecelakaan kerja, penyakit kerja, bahkan termasuk
kecelakaan lalu-lintas dll juga merupakan kecalakaan yang harus
di-nol-kan.
2019/9/11 3
K-2
3 Prinsip Dasar
Gerakan Nol Kecelakaan (2)
② Prinsip [ANTISIPASI]
[ANTISIPASI] berarti bahwa untuk mewujudkan tujuan ideal
berupa nol kecelakaan dan nol penyakit, serta untuk membuat
tempat kerja yang ceria dan penuh semangat, maka tidak hanya
bahaya di tempat kerja yang harus disingkirkan, namun bahaya
(=masalah) masing-masing pekerja di kehidupan sehari-hari juga
harus ditemukan, dipahami, dan ditanggulangi sebelum muncul.
Dengan kata lain, antisipasi berarti upaya preventif dan
pencegahan terhadap potensi munculnya bahaya berupa
kecelakaan atau bencana.
2019/9/11 4
3 Prinsip Dasar
Gerakan Nol Kecelakaan (3)
③ Prinsip [PARTISIPASI]
[PARTISIPASI] berarti bahwa dalam upaya untuk menemukan,
memahami, dan menanggulangi bahaya (masalah) yang
tersembunyi di tempat kerja dan dalam pekerjaan itu sendiri, maka
pimpinan perusahaan, manajer, staf, dan pekerja, semuanya harus
bekerjasama dan bersinergi menurut posisi dan kewenangan yang
dimilikinya, serta bertindak secara proaktif atas kesadaran sendiri
untuk memecahkan masalah.
2019/9/11 5
K-3
3 Pilar Utama untuk mewujudkan
Gerakan Nol Kecelakaan (1)
① Sikap Pimpinan Perusahaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan dimulai dari
sikap dan i'tikad yang kuat dari pimpinan perusahaan untuk mewujudkan
nol kecelakaan dan nol sakit. Tekad pimpinan yang menunjukkan sikap
penghormatan terhadap bawahannya seperti [setiap pekerja, masing-
masing adalah sosok yang penting], [jangan sampai ada satu orang pun
yang terluka atau cedera] dll merupakan modal awal untuk memulai
gerakan tsb. Sikap dan tekad pimpinan menjadi penting karena bila sikap,
tekad, dan kebijakan perusahaan berubah akibat perubahan ppinan, maka
semuanya akan ikut berubah. Karena itu, adalah benar bila ada yang
berkata bahwa perubahan menuju nol kecelakaan harus dimulai dari
pimpinan.
② Penerapan secara Sistematis/ Terstruktur
Untuk mewujudkan keselamatan dan kesehatan kerja, maka manajer dan
pengawas (jajaran struktural) haruslah secara aktif menjadi pemimpin
untuk mengintegrasikan keselamatan dan kesehatan kerja kedalam alur
kerja dan menjalankannya. Pengintegrasian ini disebut sebagai upaya
penstrukturan atau sistemisasi. Pengelolaan keselamatan dan kesehatan
kerja secara terintegrasi kedalam sistem ini menjadi pilar yang kedua.
2019/9/11 6
K-4
Karakteristik sebagai Manusia
2019/9/11 8
2019/9/11 9
K-5
Faktor yang memicu terjadinya
Human Error (1)
Bagaimana
Bagaimana tindakan
tindakanmanusia
manusiaitu
itudiputuskan
diputuskan
Bagaimana
Bagaimana tindakan manusia itudiputuskan
tindakan manusia itu diputuskan
Menurut Hukum Perilaku oleh Lewin (ahli psikologi)
(Perilaku)
(Manusia)
(Lingkungan)
10
Psychological Space
Inn (penginapan)
Traveller (pengembara)
2019/9/11 11
11
K-6
Mekanisme Timbulnya Human Error
Lingkungan Karakteristik Manusia
12
2019/9/11 13
13
K-7
Apa itu Teori Fase?
Teori Fase disini terkait dengan tahapan atau tingkatan
kesadaran manusia.
Tingkat “kepercayaan” manusia, ditentukan oleh tingkat
kesadarannya, yang dalam hal ini dibagi menjadi 5
tingkatan fase. Itulah alasan mengapa disebut dengan
Teori Fase. Teori Fase ini banyak dipergunakan dalam
kaitannya dengan aktivitas keselamatan atau tindakan
aman di pabrik atau di lapangan. Pada teori fase, angka
yang tinggi menunjukkan semakin tinggi tingkat
kesadaran.
2019/9/11 14
14
2019/9/11 15
15
K-8
Teori Fase dan Shisa Kosho (1)
Pada [Teori Fase], tingkat kewaspadaan yang memberikan tingkat
kepercayaan paling tinggi adalah fase-3. Namun kondisi manusia
pada fase-3 ini susah dipertahankan dalam waktu lama, dan
seringkali turun tingkatannya ke fase-2, yaitu tingkatan dimana
manusia berada dalam kondisi santai dan rileks. Pada kondisi ini,
tingkat kewaspadaan menjadi turun, sehingga bila seseorang
bekerja dalam kondisi fase-2, maka yang terjadi adalah [bekerja
dengan santai/ tidak konsentrasi], atau [mengendarai mobil sambil
setengah melamun] yang apabila kondisi ini berlanjut, dikuatirkan
kewaspadaan akan terus menurun sehingga turun ke fase-1 yang
berarti [bekerja sambil mengantuk] dll dengan tingkat bahaya
semakin naik.
2019/9/11 16
16
2019/9/11 17
17
K-9
Teori Fase dan Shisa Kosho (3)
Saat akan mulai mengerjakan pekerjaan yang
berbahaya, atau pekerjaan yang membutuhkan
tingkat kewaspadaan dan konsentrasi tinggi,
lakukan Shisa Kosho untuk menghindari
terjadinya kesalahan sambil terus bertindak
aman. Shisa Kosho yang hanya berupa gerakan
kosong tentu tak ada manfaatnya, karena itu
saat melakukan shisa kosho, si orang tsb
haruslah melakukannya dengan penuh
kesadaran.
2019/9/11 18
18
Luka Ringan
2019/9/11 19
19
K - 10
Hukum Heinrich (2)
1. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan serius,
adalah penting untuk mengurangi kecelakaan luka
ringan.
2. Adalah penting untuk mendeteksi bahaya pada
tahapan “nyaris celaka” (near miss), dan melakukan
pencegahan melalui langkah antisipasi. (=Prediksi
Bahaya).
3. Di bawah “nyaris celaka” ada banyak sekali [kondisi
tidak aman] atau [tindakan tidak aman]. Adalah
penting untuk menyadari hal tsb dan tidak
mengabaikannya.
2019/9/11 20
20
Kasus Kecelakaa
n ringan
Kasus
Near miss
(Insident)
Tindakan yang Faktor mental terkait
mengentengkan safety (Sikap mental
safety(Tindakan yang beranggapan ini Membangun budaya,
meremehkan manual) baik) sifat yang
mementingkan safety
Sifat struktur, Budaya
2019/9/11 21
21
K - 11
Bagaiaman Human error dapat dicegah
(Apakah rasio terjadi bisa diturukan)?
Menaikan kesadaran
Level Teori fase
kesadaran
Fase Mode kesadaran Tidakan atensi Kondisi fisiologis Kepercayaan
Fase0 Tidak sadar, Zero Tidur, serangan zero
pingsan otak
FaseⅠ Subnormal inactive Kelelahan, ≦0.9
Kesadaran buran monoton,Tidur
ayam
FaseⅡ Normal relaxed Ke dalam hati Saat istirahat, 0.99~0.99999
kerja teratur
FaseⅢ Normal Clear Positif, area Selama kegiatan 0.9999999≦
perhatian luas aktif
FaseⅣ Hyper-normal Agregasi pada Reaksi darurat ≦0.9
excited satu titik,、 Panik, terburu
Hentikan buru
2019/9/11 22
penilaian
22
Model M-SHEL
(Hubungan yang bersangkutan dan sekitarnya
S・・・Hukum dan peraturan
H・・・Mesin dan kelengkapan
E・・・Lingkuknag kerja(suhu、kebisingan
dll.)
hardware management
LBiru・Pekerja(Diri sendiri)
LUngu・Kolega、atasan、Customer
m・・・Kebijakan perusahaan、Filosopi
penanggulangan safety
Software Liveware Enovironment Kesalahan manusia terjadi ketika L (diri)
dan elemen lainnya tidak bertautan
dengan baik.
Manajemen yang menyesuaikan setiap
Liveware elemen non-konstan dengan baik
mengarah pada pencegahan kesalahan
manusia, dan manajemen adalah yang
membuat penyesuaian.
Untuk mencegah human error oleh
pekerja, sekelilingnya memikirkan
2019/9/11
penanggulangan. 23
23
K - 12
Penanggulangan pencegahan human error①
Metode penyampaian ide agar Level kesadaran menjadi
fase III
Jika tidak mengambil
nafas, otak tidak akan
Ambil nafas ganti persneling dan
mengakhiri gerakannya
secara tidak sadar.
Tunjuk ucap
3.Menyebutkan
apa yang ditunjuk
4.Dengarkan kata Tunjuk ucap
Yosh! yang diucapkan
Yosh!
1.Pose dasar tangan
di pinggang
3.Tangan
yang satu
menunjuk
objek
2019/9/11 24
24
1R Bahaya apa yang Melalui diskusi semua, temukan faktor risiko yang bersembunyi
tersembunyi (Memahami pada lembar ilustrasi, dan asumsikan fenomena penyebab faktor
kondisi saat ini) tersebut.
2R Ini adalah poin bahaya Pahami bahaya yang dianggap penting di antara faktor-faktor risiko
(Mencari esensi) yang telah ditemukan beri tanda ○.
4R Kami melakukan ini Saring item implementasi prioritas dari tindakan penanggulangan
(Pencapaian target ) dan beri tand *, tetapkan target tindakan tim dan one point tunjuk
ucap, satukan jari, dan ditutup dengan Touch and call.
2019/9/11 25
25
K - 13
Penanggulangan pencegahan human error③
Teori Heinrich
29 kasus・・・Cedera ringan
300 Kasus・・・Tidak
menjadi kendala aktivitas
Aktivitas Hiyari Hatto
Bahaya laten
26
27
K - 14
Penanggulangan pencegahan human error⑤
28
2019/9/11 29
29
K - 15
Latihan Prediksi Bahaya adalah(KYT)(1)
“Faktor-faktor Bahaya” yang bersembunyi di tempat
kerja atau situasi kerja menggunakan lembar
ilustrasi yang menggambarkan tempat kerja atau
situasi kerja, atau menggunakan produk aktual di
lapangan yang menunjukkan pekerjaan lalu
didiskusikan, dipikirkan, dan pahami didalam
kelompok kecil tempat kerja, mengenai perilaku
tidak aman dan kondisi tidak aman yang dapat
menyebabkan kecelakaan dan kecelakaan kerja)
dan "fenomena (jenis kecelakaa n) " yang
ditimbulkannya (Ajukan pertanyaan pada diri
sendiri).
2019/9/11 30
30
2019/9/11 31
31
K - 16
Apa itu kegiatan prediksi bahaya (KYK)?
Suatu kegiatan yang setiap orang menyadari
pada sesuatu bahwa “ ini berbahaya”,
kemudian menetapkan tindakan pada bahaya
itu serta memutuskan tujuan tindakan
selanjutnya mempraktikkannya. Sebelum
melakukan pekerjaan, diskusikan dengan
waktu singkat bahaya yang mengintai pada
pekerjaan dalam meeting. Singkatan dari Kiken
Yochi Katsudou, ditulis dalam romaji, disebut
KYK.
2019/9/11 32
32
2019/9/11 33
33
K - 17
Efek dari prediksi bahaya
① Mempertajam kepekaan dalam menyadari
resiko bahaya sebagai bahaya.
② Meningkatkan konsentrasi pada bahaya
③ Meningkatkan kemampuan dalam
memecahkan masalah bahaya
④ Memperkuat keinginan untuk
mempraktekan kegiatan prediksi bahaya
⑤ Membuat budaya tempat kerja yang lebih
aman.
2019/9/11 34
34
2019/9/11 35
35
K - 18
Cara Melakukan Shisa Kosho (1)
2019/9/11
36
36
2019/9/11 37
37
K - 19
Cara melakukan shisa kosho(3)
2019/9/11 38
38
2019/9/11 39
39
K - 20
Cara Shisa kosho(4)-Ringkasan(2)
40
tanpa disertai
apa-apa
hanya mengucap
hanya menunjuk
turun menjadi 1/6
tunjuk ucap
2019/9/11 41
41
K - 21
PRAKTIK
Latihan Prediksi Bahaya Metode 4 Ronde
2019/9/11 42
42
43
K - 22
Ronde ke-2(Menentukan pokok masalah)
Menentukan pokok bahaya
LembarNo. Nama tim Tindakan Leader
R2.R1. ①Dari beberapa faktor bahaya yang
ditemukan, ketahuilah mana bahaya
○1. yang ingin dititik beratkan dan berilah
tanda○, atau tanda◎.
2. Tanda◎memiliki arti bahwa faktor
◎3. bahaya tersebut sangat besar yang bisa
mengakibatkan kecelakaan besar, oleh
4. karena itu arahkan untuk memilih
mana yang harus segera ditangani
○5.
②Bacakanlah yang diberi tanda◎,
6. konfirmasikan ulang dengan anggota
tim dan akhirilah ronde ke-2.
7. Kemudian tanda◎, akan dibahas
2019/9/11 . menjadi 2 atau 3 hal lagi 44
44
Ronde ke-3(Penanganannya)
Mendirikan penanganan secara detil
Lembar No. Nama Tim Tindakan Leader
R3. ①Pikirkan cara penanganan bahaya
utama yang diberi tanda◎, dirikan
◎No.
cara penanganan yang mungkin
1. secara mendetil
Dari 1 bahaya yang diberi tanda◎,
2.
kumpulkan hingga 2~3 hal cara
3. penanganan
◎No. ②Apabila cara penanganan telah
selesai maka selesailah ronde ke-3
1.
2.
2019/9/11 3. 45
45
K - 23
Ronde ke-4(Penentuan target)
Penentuan target bersama tim, & mengucapkan bersama
Lebar No. Nama tim Tindakan Leader(Tindakan)
R3.
①Materi yang diberi
◎No. Tanda※merupakan target bersama
1. tim, paling banyak hingga 2 materi
2.
saja
46
※BS(Brain Storming)
Adalah cara yang terkenal dari salah satu cara diskusi, dan banyak
digunakan diseluruh dunia
Peraturan BS
①Dilarang untu melakukan penilaian
②Bebas mengemukakan pendapat
③Dibanding kualitas lebih diutamakan kuantitas
2019/9/11 ④Mengkombinasi perubahan 47
47
K - 24
Kumpulan Lembar Latihan Prediksi
Bahaya
Yoshi
2019/9/11 48
48
2019/9/11 49
49
K - 25
Pekerjaan permanjangan pipa ventilasi
di area development
2019/9/11 50
50
2019/9/11 51
51
K - 26
Pekerjaan pemotongan material
Lembar Latihan Prediksi Bahaya No. 8
2019/9/11 52
52
Pekerjaan penggantian
frame penyangga Lembar Latihan Prediksi
Bahaya No.9
Pekerjaan penggantian Frame
2019/9/11 53
53
K - 27
Pekerjaan Pengangkatan PC
54
Pengoperasian hoist
55
K - 28
Penggulungan ulang hoist
Lembar Latihan Prediksi Bahaya No. 13
2019/9/11 56
56
2019/9/11 57
57
K - 29
Pekerjaan penggantian pipa angin
Lembar Latihan Prediksi Bahaya No. 15
2019/9/11 58
58
2019/9/11 59
59
K - 30
Pekerjaan penyambungan kabel balsting
pada area development
Lembar Latihan Prediksi Bahaya No. 5
Pekerjaan penginstalan peledakan pada area development
60
61
K - 31
Pekerjaan pembesaran terowongan
Lembar Latihan Prediksi Bahaya No. 7
①Langit-langit telanjang
②Ada Floating Rock (batu yang akan jatuh)
③Berdiri di atas papan dengan roda kayu bulat
④Berada di bawah langit-langit telanjang
⑤Papan dudukan tidak digantung ke Steel Frame
⑥Berada di bawah langit-langit telanjang
⑦Ada Floating Rock
⑧Memegang Pesi
⑨Pengangkutan (lori) batu akan jatuh dari Lori
2019/9/11 62
62
63
K - 32
Pekerjaan penggantian
frame penyangga
Lembar Latihan Prediksi
Bahaya No. 9
Pekerjaan penggantian Frame
①Beban Pesi tidak tertahan ④Berada di tempat yang memungkinkan adanya pantulan/jatuhan baut atau mur yang
②Menarik Pesi dengan tali longgar
③Memukul Pesi dengan tongkat supervisor
2019/9/11 64
64
Pekerjaan Pengangkatan PC
65
K - 33
Pengoperasian hoist
66
67
K - 34
Pekerjaan Transportasi dan perbaikan pipa besi
68
2019/9/11 69
69
K - 35
Pekerjaan Pengecekan Saklar yang rusak
Lembar Latihan Prediksi Bahaya No. 17
Pekerjaan Pengecekan Saklar yang rusak
2019/9/11 70
70
K - 36
Study kasus contoh-
contoh serious
kecelakaan di tambang
batubara
1
1
L-1
Bencana kasus-1 bencana pembakaran gas
Outline Kecelakaan
1 Nama Tambang Tambang Ikeshima
kira27m
Hikishima 3 Waktu 1 April 1977 Jam 17:24
Sea
27m
4 Lokasi Kejadian Exhaust Shaft Hikishima
約Kira 蟇 島 (Jarak 27,4 m dari mulut Shaft)
海 Luka Luka
5 Korban Tewas
brt rgn
jlh
Geologis Lokasi
6
Kira kira 700m
Concrete Lining
ガスの上昇
Lokasi Kejadian
(Hubungan antara U/G dan Surface)
Gambar lokasi
Cross cut 11
Cross cut 12
Hikishima kecil
Cross cut 13
Lorong hubung lap.bawah vertical shaft intake hikishima
Vertical shaft
exhaust hikishima
Vertikal shaft
intake Hikishima
Hikishima
besar
L-2
Gambaran Kejadian
•Pada hari kejadian, shift 2 petugas 1 orang,
Pekerja tamda 6 org, surface 5 org, total 12
org sedang bekerja. Telepon sedang rusak,
suara Fan terdengar bising. Karena
susahnya komunikasi, local fan dimatikan.
Setelah telepon diperbaiki, switch untuk
menggerak fan dinyalakan kembali, dan
begitu fan berjalan tidak lama kemudian
terjadi ledakan.
4
Honey comb
Selang air
Casing pipe
L-3
Peta Kejadian (Surface)
Surface
asrama kantin
kantor
Gudang oil
Temp.reparasi
Ruang mesin Bath room
kompresor
Ruang hoist
Ruang mesin
Temp.penyimpanan injeksi
material rangka besi
Gudang semen
Tempat penanganan mesiu
(Sebelum bencana)
Man kibble Scaffold rope
Kaitan lepas
Pengikisan pada sudut Kibble rope
Kerusakan lantai Kabel
Sblm bencana Blok kayu tersebar
Scaffold rope Besi galvanist
Stlh bencana
Pipa angin plastik
Cabtyre cable untuk lampu
Safety lamp
terpasang fix
fondasi fondasi
Tombol utk signal
L-4
Kondisi Lokasi Kejadian (Shaft Section)
Gambar penampang
(dasar vertical shaft)
vertical shaft
(Stlh bencana)
(Sblm bencana)
Katup solenoid
Pintu mulut
oiler
euler
msn
pelobangan
Cabinet panel
scaffold
2inchi
Alat pemadam api
Lobang no 9
Lob.no 4
Lob.no 5
Lob.no 1
Lob.no 7
Utk signal
Lob.9
Hose 2inch
Lob.no4
Injection lot Lob.no 5
Wadah poliuretan 18ltr Switch operasi Tombol signal
Penyebab①
Safety Management tidak jalan Sistem Manag. Safety kurang
Pendidikan karyawan, pekerja
Peraturan Kerja,
Level karyawan, miss decision
Manual kurang siap
Tdk ada sistem
larangan tranmisi arus Sistem evakuasi tdk ada
O2
Tdk ada sistem
Penyetopan
pembuangan gas
local fan + Tdk ada pengukur Gas
ducting
Ledakan
Fan di Stop
Sumber Material
Api terbakar
Penyalaan kembali
Short/kons Telepon Rusak
Fan Kadar ledak
let Gas Metan
L-5
Penyebab③ Aktivitas Gas Metan
Hasil Test Penumpukan Gas
Lokasi dari Mulut Dalam
Lorong Pipa
5m 10m 15m 20m 25m 26.4m
Casin
Waktu g
Local Fan Running 0.5% 0.5% 0.5% 0.5% 0.8% 0.8% 70.0%
10
Penanggulangan ①
Sebelum kejadian Setelah kejadian
Pelaksanaan pendidikan
1 Peninjauan kembali Sistem manag. safety (Perbaikan sistem mencakup mesin dan listrik)
safety
Pelarangan merokok di
2 Perbaikan sistem double check terhadap pekerjaan subkon
U/G
Pelaksanaan pengukuran
3 Mendidik kembali karyawan, pekerja (Ventilasi, CH4, sumber api)
Gas
Perbaikan managemen lokasi exhaust shaft
4
Hikishima
Perbaikan sistem komunikasi dgn pst (komunikasi kontinyu setiap shift dan dilakukan
①
monitor pencatatan)
② Pembuatan area larangan penggunaan api, perbaikan pemeriksaan pekerja di mulut Shaft
Di bawah Exhaust Shaft Hikishima, pencegahan penumpukan gas metan pada lorong keluaran air
5
Yonoroshi
① Ventilasi lorong keluaran air Yonoroshi diperbaiki dengan cara dipisahkan tersendiri
② Pemasangan alarm gas otomatis, ditampilkan di rg. Pst monitor dan dilakukan pengawasan
11
11
L-6
Penanggulangan ②
12
12
Referensi・・・Analisa Kejadian
Penyebab Utama
Analisa 4M
prosedur pelatihan
Stdr. pemasangan Tdk
baik
ada
Td baik ada
Td baik baik Link dg pst monitor Link dgn U/G
pjelasan
Local perlu Td perlu
reparasi
ckp
kurang
fan Alarm gas otomatis
Td perlu ckp Td ckp
ckp perlu
kurang SOP
Tdk baik Td perlu
perl Td baik cukup
Item gas
kapasitas u baik Td ada
Standar stop kurang
bising freqw ada
interlock Std.pemasangan
Penanganan saat ledakan ren Safety ledak
tinggi dikit cek Item ventilasi,gas
mentenance dah bnyk
kurang ckp Komunikasi surface & td jenis timing
telepon lapangan ada ckp Td baik
krg ckp ada tdk kurang
ckp ckp ada tdk pendidikan
kurang kurang Penerangan/ HT induksi
perlu Tdk perlu cadangaan ckp baik
lampu kurang
mentenance pengaturan Td cukup
Td baik cukup
frqwency
Struktur anti ledak materi isi
13
13
L-7
21 januari 1978
東一第二卸15号下層払 ガス燃焼
Area Timur I lorong 2 Longwall No 15 Kebakaran gas
Sambungan archis baja patah
鋼枠のペーシ折損
Sekitar 9m
約9m
風 道
Talegate
86
85
Dinding LW
払 面
84
83
82
81
14
14
21 April 1980
仮密 閉面
Penutupan lorong sementara
~ 1 0°
15
傾斜
m Penumpukkan gas
0
約4 ガス停滞
15
15
L-8
第二南昇4号下層払ガス燃焼
Kebakaran gas di area Timur II lapisan bawah LW naik no 4
Kipas angin
扇風機 f
0⇒300
900⇒600
900
16
16
17
17
L-9
Perubahan gas dari terowong yang telah ditutup di
bagian selatan 2 terowongan slope 4
100 10,000
90 O2(%) N2(%) 9,000
80 CH4(%) CO(ppm) 8,000
Gas(CO)PPM
Gas(O2,N2,CH4)%
70 7,000
60 6,000
50 5,000
40 4,000
30 3,000
20 2,000
10 1,000
0 0
1日 3日 5日 7日 9日 11日 13日 15日 17日 19日 21日 23日 25日 27日 29日 1日 3日 5日
9月 9月 9月 9月 9月 9月 9月 9月 9月 9月 9月 9月 9月 9月 9月 10月 10月 10月
18
18
Foto
Pembukaan Panel
yang ditutup
19
19
L - 10
20
20
21
21
L - 11
22
22
切替風道掘進
23
23
L - 12
DCDrum yang
memotong batu
matsuiwa
24
24
Bencana kasus-3
Bencana banjir tidak normal
Tempat Keluarnya Air:Gate Ke 2 Selatan
Menurun No. 3(Tempat penggalian Drifting)
Tgl Kejadian:22 Juni 2001 sekitar jam 4 : 30
Nama Lapisan:Lapisan 18
Jenis Keluaran Air:Lapisan yang mengandung air
Volume Maksimal Kaluaran Air (m3/min):5.0
25
25
L - 13
Area Penambangan Chuo Oroshi
Lokasi Bencana
26
27
27
L - 14
Gambar Sistem Pembuangan Air
di Area Penambangan Chuo Oroshi (Sebelum Bencana)
28
28
先進ボーリング実施状況
Gate Menurun No. 3
L - 15
Working Group Penilain Pilot Boring
Kepala Wakil Ldr
GM Adm Wakil GM Wakil Mng Group Ldr Wakil Mng Supervisor
Tambang Safety Group Tambang Group Tambang
Tambang Tambang
PTinggii Mulut
Vol Semburan
Kemiringan
Tekanan dan
Tekanan dan
Tekanan dan
Posisi Mulut
Konsentrasi
Suhu Air
Arah
Titik Air
Nama
CH4
Gate Daini
Nantoi No. 2 Tidak diketemukan
adanya masalah khusus
30
30
Air mengalir,volumenya
12:00 225~232
bertambah menjadi 200 liter
31
31
L - 16
Alur kejadian dan penanganan Keluaran air ②
Tgl. 23 Juni (Sabtu)
12:30 245~250 Kayu penyangga pack 2
Pemasangan penyangga tiang tengah 4
14:00 225~242
batang(225, 226 , 230, 242)
16:00 243~244 Kayu penyangga susun kosong 1 buah
16:50 Mengganti pompa dengan yanz
193
berkekuatan 5,5 Kw
Pemasangan penyangga tlang tengah 4
227
batang(227, 231 , 232, 236)
17:25 243~255 Melakukan penangandilarang masuk pada 243
33
L - 17
Alur kejadian dan penanganan Keluaran air ④
Tgl. 24 Juni (MInggu)
0:27 Debit air berkurang menjadi
800lt
219-224 Nyususun pack 2 susun
Tidak ada perubahan debit air,
2:07
ada suara kayu patah
2:50 234~235 Nyusun pack 1 susun
Pasang pompa 22kw、
Informasi dari
3:40 196 penyedotan air dengan pipa
Matsuda shift 3/3
4inchi X2 jalur
4:15 Debit air keseluruhan bertambah
menjadi 1000 lt
Pintu masuk Mengoperasikan pompa 49kw,
mulai pengangkatan air
Debit air keseluruhan menjadi
5:25
1.8~2.0m3
5:47 Suara gemuruha air menyeluruh
5:57 239 Ducting di lepas 34
34
L - 18
Alur kejadian dan penanganan Keluaran air ⑥
Tgl. 24 Juni (MInggu)
13:30 213 Pasang 1 buah tiang tengah
15:45 Pomp stasion bak pusat Air dai lubang terowongan tengah Tanaka PIC listrik
15:53 Gate oroshi No3 Pindah dari bagian dalam, Supervisor drifting
debitnya bertambah. Matsuda
37
37
L - 19
Alur kejadian dan penanganan Keluaran air ⑧
Tgl. 25 Juni (Senin)
Lorong Pemasangan papan di cross cut ke 1
0:00 selesai
Dari Spv Ideguchi
pendamping
0:50 Lorong turun Pasang pompa 49kw, air dialirkan ke Dari Mesin PIC
pusat bagian dalam Nagata
11:10 Gate No3 Total debit sedikit berkurang Dari kepala wilayah drifting Ota
L - 20
Alur kejadian dan penanganan Keluaran air ⑩
Tgl. 26 Juni (Selasa)
40
40
Perubahan Bentuk
Penyangga Kayu susun
L - 21
Kondisi Keluaran Air Tiang Penyangga
Tengah
42
42
No
Frame
L - 22
Kondisi Keluaran Air
Airnya Keruh
dari Atap
44
44
No.
Frame
L - 23
Kayu susun
Investigasi lapangan kosong Aliran Air dari dalam
oleh Inspektor
(Keruh)
Kondisi aliran
Air dan
Perawatan
Lorong
Pompa
L - 24
Konstruksi Dam Bagian Dam
(Semen)
Pipa untuk
penyedotan
Tiang Penguat
48
48
Penampungan Air
Tampungan Air
dari dalam 49
49
L - 25
Hasil Analisa Kualitas Air Keluaran
50
50
Dam
Dam
L - 26
53
52
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
5,000
5,500
0
500
23 Juni 07 : 45
6月23日7:45
23 Juni 21 : 15
6月23日21:15
24 Juni 02 : 07
6月24日2:07
24 Juni 08 : 40
6月24日8:40
25 Juni 01 : 00
6月25日1:00
25 Juni 09 : 00
6月25日9:00
25 Juni 17 : 00
6月25日17:00
26 Juni 01 : 00
6月26日1:00
26 Juni 09 : 00
6月26日9:00
26 Juni 17 : 00
L - 27
6月26日17:00
27 Juni 01 : 00
6月27日1:00
27 Juni 09 : 00
6月27日9:00
Volume Air
湧水量
52
53
Runtuhan Atap
①Air mengalir ke daerah Patahan, kemudian
meluasnya area yang lemah, atap patah dan beban
berat sehingga frame terdorong dan rubah bentuk.
②Kurang rapatnya penyanggaan di area patahan.
Keluaran Air
①Kurang sempurnanya sistem pembuangan air.
②Tidak melakukan Boring pengeluaran air.
③Menghentikan keluaran air dari lubang bekas Pilot
Boring dengan penyuntikan.
54
54
L - 28
Pola Pikir Aktual Penanganan
56
56
57
57
L - 29
Gambar Kondisi Lorong yang Berkaitan
dengan Chuo Oroshi (Lorong Tembus 4 Dalam)
Papan Bak
(Tinggi 1m)
Rute aliran Air
Dam
(Tinggi 2m) Chuo Tsure Oroshi
Rute aliran Air
58
Gambar Kondisi Line Pembuangan Air yang berkaitan dengan Lorong Chuo Oroshi
(Lorong tembus 2 Bagian dalam)
Gate Daini Minami Oroshi No. 3
Tail Gate Daini Minami Oroshi No. 3
Dam
Dam
Emergency center
Rute aliran Air
Chuo Oroshi
1780m3
Bak Pengaliran Air
L - 30
Contoh bencana 4
Bencana Batuan runtuh dan banjir
L - 31
Kronologis kecelakaan dan penanganannya①
• Kronologis terjadinya runtuhan atap
- 15 Juni shift 3, kepala regu Harauchi
Ada keluaran air di sisi kiri dari tengah tengah
penyangga frame No.560~563 saat sedang melakukan
pekerjaan drifting. Dilakukan penguatan stapling
(Deformasi penyangga, kayu stapling patah)
Kondisi kejadian diskan oleh penanggung jawab Oda
setelah naik dari tamda.
-16 Juni, shift 1/3 sekitar jam 9
Bocoran air, beban sekitar 3.0m dilepas, lalu dilaporkan
ke penanggung jawab Oda yang ada diluar, menanggapi
instruksi tersebut. Penanggung jawab Oda,
menghentikan pekerjaan, dan memerintahkan evakuasi
dan penanggung jawab drifting Ichimaru, melakukan
pengecekan ke lapangan. (Lihat kondisi
gambar kejadian-1)
62
62
63
63
L - 32
Kronologis kecelakaan dan penanganannya③
16 Juni shift 2/3 Matsuura petugas
Membawa material tiang balo tiang 8 buah, kayu
penyangga 5 inchi dan 7 inchi ke lokasi di tamda
atas instruksi Kepala regu Oda
16 Juni shift 2/3, Nakahama petugas, sekitar
jam 18,15menit, melaporkan ke pusat
pengawasan terpusat, dan menerima instruksi
dari Tanaka GL untuk memberitahukan ke
Matsuda. Bocoran (tidak keruh) 10 lt, caving di
ketiinggian 4 meter, lebar 2.0 meter dan karena
berbahaya tidak dilakukan pekerjaan penguatan
penyangaan, karena disekitar penyangga
mengalami deformasi akibat tekanan, dilakukan
penahan dengan material yang dibawa.
64
64
Dump
Frame No.560
Frame No.556
65
65
L - 33
Kronologis kecelakaan dan penanganannya ④
16 Juni Shift 2/3 Tanaka GL menginstruksikan
staf Hamanaka:
Diperintahkan untuk mengeraskan bagian depan
yang runtuh, stapling rapat, dengan kayu di isi
dengan burdock, dan membuat sketsa di lokasi.
16 Juni shift 2/3 hasil pekerjaan
Lima balok kayu kosong di antara dua tempat di
mana langit-langit runtuh, diisi dengan burdock
di atasnya, berbahaya sekali
Frama No. 557 ~ 558, 2 pilar dengan balok
Frame No. 559 ~ 562, 4 struts dengan bar
persegi
Penguatan stapling 7
(Lihat Gambar 2 dalam situasi bencana)
66
66
67
67
L - 34
Kronologis kecelakaan dan penanganannya ⑥
68
68
69
69
L - 35
Pembuatan panel Minami 2 Oroshi 3
Gambar rencana pemasangan Frame
Dump
Frame No.560
Pemasangaan tiang
balok 6 buah Dump
Frame No.556
70
70
Frame No.560
71
71
L - 36
Kronologis keeclakaan dan penanganannya③
72
72
Ketinggian runtuhan
atap tidak diketahui
73
73
L - 37
Kondisi lokasi sebelum runtuh-1
Frame NO. 557 (frame referens) sampai frame
rel C-55) jarak antar frame 1,05 m
Frame NO. 558 adalah frame rel tipe C-60 II.
Frame NO. 559 adalah C-65, besik balok
0,8m, jarak anatar frame 1,05m.
Frame NO. 560 ~ 563 adalah C-70, besi balok
yang dipotong 0,8m, jarak antra frame adalah
1,05m.
Frame NO. 564~575 adalah C-70, besi balok
0.8, frame kiri 1.10m, frame kanan 0.26m
74
74
L - 38
Kondisi lokasi sebelum runtuh-1
1. Frame NO.556 ~ 564 mengalami deformasi.
2. Frame No. 560 ~ 563 cacat, dan sisi kanan palang
tengah 2,0 m.
3. Kebocoran meningkat antara frame NO.560~563,
atap lepas.
4. (Kisaran awal adalah 3,5m tinggi antara 2 dan 5m
pada akhirnya.)
5. Langit-langit diperkuat, tetapi sekitar 2m ada yang
kosong.
6. Pilar-pilar tersebut dilubangi pada kotak 4 inci
pada frame No.557 ~ 562, dan pilar lurus
dipadatkan menjadi rel 37kg pada frame NO.557 ~
563.
76
76
L - 39
Kondisi posisi kebocoran diantara talang udara
Minami 2 Oroshi 3
Tiang balok: 6
Tiang tengah: 2
Gambar Patahan
79
79
L - 40
Kondisi atap roboh①
Tiang tengah
Kayu rapat
Tiang patah
81
81
L - 41
Kondisi atap runtuh③
Penyangga yg rusak oleh tekanan
82
82
L - 42
Dipasang pagar (Dilarang masuk) ke
Kondisi runtuhan atap④ area dalam runtuhan)
Petunjuk-1
1. Ada patahan dengan tinggi step 3,5m.
2. Ada rembesan air dari batuan di sepanjang garis patahan
3. Tgl15 shift 3 terjadi kebocoran didilokasi runtuhan
4. Kebocoran meningkat dan atap lepas
(Pada rentang awal, ketinggiannya adalah 3,5m, tetapi
akhirnya ketinggian antara 3 adalah 5m)
5. Stress atap l2m ada caving (atap di sekitar rongga jatuh
ke dalam rongga dan menyebabkan keruntuhannya)
6. Frame deformasi oleh beban (kepadatan frame tidak
cukup)
85
85
L - 43
Petunjuk-2
7. Atap adalah batu serpihan lunak di zona
patahan
8. Ada kemungkinan air mengalir di sekitar zona
patahan karena dilakukan boring pada titik runtuh
9. Untuk mengeluarkan Rod header, membuat
pilar tengah tanpa mengikat tumpukan kayu
kosong.
10.Jika ada perubahan pada beban, lakukan
penumpukan kayu kosong
11. Ada perubahan pada beban dan memasang
tumpukan kayu kosong, tetapi runtuh setelah 10
menit
86
86
Petunjuk-3
87
87
L - 44
Penyebab runtuh nya atap disimpulkan berdasarkan petunjuk
Tampaknya tenaga air di sekitar patahan dan zona patahan
meluas, atap terpotong, tercapai beban mati, frame hancur
dan runtuh.
Tindakan
1. Periksa kerapatan frame sesuai dengan kondisi geologi
terowongan (patahan, batuan, pegas, dll.) Dan celah frame.
2. Tidak akan dilakukan penyanggaan khusus seperti membuat
panel di zona patahan atau frame berbelok. 88
88
Gambar rencana
pengambilanRH
89
89
L - 45