Anda di halaman 1dari 9

TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN SEISINYA

Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas

Studi hadits

Dosen Pengampu :

Drs.Imam Supriyadi, MthI

Disusun oleh :

Ari Dwi Saputro ( G02219009 )

PROGAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

2019
Soal
1. Menulis hadits dan sanadnya secara lengkap serta terjemahannya.
2. Menjelaskan status hukum sanad dan matan haditsnya.
3. Asbabul wurud hadits dan pendapat ulama tentang kandungan hukum hadits
tersebut.
4. Teori - teori yang berkaitan dengan hadits tersebut dan kesimpulan.
Jawaban
1.
ٍ ‫ أخب َرنا ابنُ أبِى نَ ِج‬،َ‫ أَخب َرنا إسما عي ُل بنُ عَلىَّة‬،َ‫حدثنا عم ُرو بِنُ زُراة‬
a ) ‫ عن أبي‬، ‫ عن عبد هللا ابن كثير‬،‫ىح‬
‫ قدم رسول هللا صلى هللا عليه وسلم المدينة والناس يسلفون‬: ‫ عن ابن عباس رضي هلّلا عنهما قا ل‬، ‫المنهال‬
‫سلِفْ فِ ْي‬ ْ َ‫ َمنْ أ‬,,: ‫ فقال‬-‫ش َّك إسما عيى ُل‬
ْ ُ‫سلَفَ فِ ْي تَ ْم ٍر فَ ْلي‬ َ ، ً‫في الثَم ِر العا َم والعامي ِن – أو قا َل عا َمي ِن أوثال ثة‬
‫ (( فِ ْي َك ْي ٍل َم ْعلُ ْو ٍم‬. . ‫ىح بهذا‬ ٍ ‫ ابنُ أبِى نَ ِج‬ ‫ حدثنا محم ًد أَخب َرنا إسما عي ُل ع ِن اب ِن‬،، ‫َك ْي ٍل َم ْعلُ ْو ٍم َو َو ْز ٍن َم ْعلُ ْو ٍم‬
ّ ‫َو َو ْز ٍن َم ْعلُ ْو ٍم إِلَى أَ َج ٍل َم ْعلُ ْو ٍم )) رواه البخاري في كتاب ال‬
‫سلم و باب السلم فِ ْي َك ْي ٍل َم ْعلُ ْو ٍم‬
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Zurarah telah mengabarkan kepada
kami Isma'il bin 'Ulayyah telah mengabarkan kepada kami Ibnu Abi Najih dari
'Abdullah bin Katsir dari Abu Al Minhal dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma
berkata: Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tiba di Madinah orang-orang
mempraktekan jual beli buah-buahan dengan sistim salaf, yaitu membayar dimuka
dan diterima barangnya setelah kurun waktu satu atau dua tahun kemudian atau
katanya dua atau tiga tahun kemudian. Isma'il ragu dalam hal ini. Maka Beliau
bersabda: "Siapa yang mempraktekkan salaf dalam jual beli buah-buahan hendaklah
dilakukannya dengan takaran dan timbangan yang diketahui (pasti) ". Telah
menceritakan kepada kami Muhammad telah mengabarkan kepada kami Isma'il dari
Ibnu Abi Najih seperti redaksi hadits ini: "dengan takaran dan timbangan yang
diketahui (pasti) ". (H.R Bukhari )
ُ َ ‫ أَ ْخبَ َرنا‬: ‫ َح َّدثَنا َ َوقال يَ ْح َي‬: ‫دثنا يَ ْح َي بْنُ يَ ْح َي َو َع ْم ٌرو النَّاَقِ ُد ( َوالَّل ْفظُ لِيَ ْح َي ) ( قال َع ْم ٌرو‬
) َ‫س ْفيَانْ بنُ ُعيَينَة‬
‫ قدم رسول هللا صلى هللا‬: ‫ قال‬، ‫ عن أبي المنهال عن ابن عباس‬، ‫ عن عبد هللا ابن كثير‬، ‫عن ابن أبي نجيح‬
ْ َ‫سنَتَ ْي ِن فَقا َ َل (( َمنْ أ‬
ْ ُ‫سلَفَ فِ ْي تَ ْم ٍر فَ ْلي‬
‫سلِفْ فِ ْي َك ْي ٍل‬ َّ ‫ ال‬، ‫عليه وسلم المدينة وهم يسلفون في الثَّما ِر‬
َّ ‫ َوال‬      َ‫سنَة‬
‫سلِ ْم في كتاب المسا قا ة َو باب السلم‬ ْ ‫رواه ُم‬  )) ‫َم ْعلُ ْو ٍم َو َو ْز ٍن َم ْعلُ ْو ٍم إِلَى أَ َج ٍل َم ْعلُ ْو ٍم‬
Artinya :
telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan ’Amrunnaqidu dan dalam
lafat Yahya, ‘Amrun berkata : telah menceritakan kepada kami dan Yahya berkata:
telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin ‘Uyainah, dari Ibnu Najih dari Abdullah
bin Katsir dari Abu Al Minhal dari Ibnu Abbas ia berkata, "Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam datang ke Madinah sementara penduduk Madinah menghutangkan
kurma selama satu tahun, dan dua tahun Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa menghutangkan kurma, maka hendaknya ia
menghutangkan dalam takaran yang diketahui, dan timbangan yang diketahui serta
tempo yang diketahui. ( H.R Muslim )

، ‫ عن أبي المنهال‬، ‫ عن عبد هللا ابن كثير‬، ‫ عن ابن أبي نجيح‬، ‫ ثنا سفيان‬، ‫حدثنا عبد هللا بن محمد النفيلي‬
‫ قدم رسول هللا صلى هللا عليه وسلم المدينة وهم يسلفون في التمر السنة والسنتين‬: ‫ قال‬، ‫عن ابن عباس‬
ْ َ‫ فقال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم (( َمنْ أ‬، ‫والثالثة‬
ْ ُ‫سلَفَ فِ ْي تَ ْم ٍر فَ ْلي‬
‫سلِفْ فِ ْي َك ْي ٍل َم ْعلُ ْو ٍم َو َو ْز ٍن َم ْعلُ ْو ٍم إِلَى‬
‫أَ َج ٍل َم ْعلُ ْو ٍم )) رواه أبو داود في كتاب البيوع و باب في السلف‬
Artinya :
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad An Nufaili telah
menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Najih dari Abdullah bin Katsir dari Abu
Al Minhal dari Ibnu Abbas ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang
ke Madinah sementara penduduk Madinah menghutangkan kurma selama satu tahun,
dua tahun serta tiga tahun. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa menghutangkan kurma, maka hendaknya ia menghutangkan
dalam takaran yang diketahui, dan timbangan yang diketahui serta tempo yang
diketahui. (H.R Abu Daud )
2.
a) ‫ قال هللا عز وجل يا أيها الذين‬،‫أشهد أن السلف المضمون إلى أجل مسمى قد أحله هللا في الكتاب وأذن فيه‬
‫ رواه الشافعي والطبري عبد الرزاق وابن أبي شيبة‬.‫آمنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل مسمى فاكتبوه اآلية‬
‫والحاكم والبيهقي وصححه األلباني‬
Artinya :
Saya bersaksi bahwa jual-beli As Salaf yang terjamin hingga tempo yang
ditentukan telah dihalalkan dan diizinkan Allah dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala
berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak
dengan secara tunai, untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menulisnya.” (Riwayat As Syafi’i, At Thobary, Abdurrazzaq, Ibnu Abi Syaibah, Al
Hakim dan Al Baihaqy, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albany )

b) ‫ رواه الدارقطني والحاكم والبيهقي وضعَّفه غير واحد‬.‫ نهى عن بيع الكالئ بالكالئ‬ ‫عن بن عمر أن النبي‬
‫ منهم الشافعي وأحمد وأقرهما األلباني‬،‫من أهل العلم‬
Artinya :
Dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam melarang jual-beli piutang dengan piutang.” (Riwayat Ad Daraquthny, Al
Hakim dan Al Baihaqy dan hadits ini dilemahkan oleh banyak ulama’ diantaranya
Imam As Syafi’i, Ahmad, dan disetujui oleh Al Albany)

c) ‫ رواه مسلم‬.‫ نهى عن بيع الغرر‬ ‫أنَّ النبي‬


Artinya :
Bahwasannya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual-beli untung-
untungan.
contohnya : kulit binatang, sayur mayur dan yang lainnya, maka tidak boleh
diperjual-belikan dengan cara salam, karena itu termasuk jual-beli ghoror (untung-
untungan).
ٍ ُ‫وم إلى أَ َج ٍل َم ْعل‬
d) ‫ متفق عليه‬. ‫وم‬ ٍ ُ‫من أَ ْسلَفَ في َش ْي ٍء فَفِي َك ْي ٍل َم ْعل‬
ٍ ُ‫وم َو َو ْز ٍن َم ْعل‬
Artinya :
Barang siapa yang memesan sesuatu, maka hendaknya ia memesan dalam jumlah
takaran yang telah diketahui (oleh kedua belah pihak), dan dalam timbangan yang
telah diketahui (oleh kedua belah pihak), dan hingga tempo yang telah diketahui (oleh
kedua belah pihak) pula

Kesimpulan :
Sebenarnya jual beli salaf itu boleh asal memenuhi ketentuan - ketentuan yang
berlaku dalam islam seperti pembayarannya harus kontan, dilarang melakukan
praktik ( ghoror ), barang dan waktu pembayarannya jelas.

Matan

e) ‫عن أبي هريرة‬


‫ (ال تحاسدوا وال تناجشوا وال تباغضوا وال تدابروا وال يبع بعضكم على بيع بعض وكونوا‬: ‫ قال رسول هللا‬:‫قال‬
‫ المسلم أخو المسلم ال يظلمه وال يخذله وال يحقره) متفق عليه‬،‫عباد هللا إخوانا‬
Artinya :
Dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu ia menuturkan:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Janganlah engkau saling hasad,
janganlah saling menaikkan penawaran barang (padahal tidak ingin membelinya),
janganlah saling membenci, janganlah saling merencanakan kejelekan, janganlah
sebagian dariu kalian melangkahi pembelian sebagian lainnya, dan jadilah hamba-
hamba Allah yang saling bersaudara. Seorang muslim adalah saudara orang muslim
lainnya, tidaklah ia menzhalimi saudaranyanya, dan tidaklah ia membiarkannya
dianiaya orang lain, dan tidaklah ia menghinanya.
3.
Asbabul Wurud

a) dari ibnu abbas beliau berkata : nabi shallallahu alaihi wa sallam datang ke
madinah dan mereka dalam keadaan mengadakan jual beli salaf pada buah-buahan
pada waktu 1 tahun dan 2 tahun maka nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
barangsiapa yang menghutangkan pada buah-buahan maka hendaknya mengadakan
jual beli salaf pada takaran yang ditentukan dan timbangan yang ditentukan sampai
batas waktu yang ditentukan ; hadis riwayat bukhari muslim ; dan pada riwayat
bukhari : barangsiapa yang melakukan jual beli salaf pada sesuatu.

Pendapat Ulama

b) Ibn Batal berkata: para ulama sepakat bahwa apabila barang yang dijual dengan
sistim salam adalah barang yang ditakar atau ditimbang, maka saat transaksi harus
menyebutkan takaran atau timbangan yang digunakan. Apabila barang itu bukan
suatu yang ditakar atau ditimbang, maka harus disebutkan secara pasti.
para ulama’ telah menyepakati akan disyari’atkanya jual-beli salam. Walau
demikian, sebagaimana dapat dipahami dari hadits di atas, jual-beli salam memiliki
beberapa ketentuan (persyaratan) yang harus diindahkan. Dan persyaratan-
persyaratan tersebut bertujuan untuk mewujudkan maksud dan hikmah
disyari’atkannya salam, serta menjauhkan akad salam dari unsur riba
dan ghoror (untung-untungan).
Para ulama sepakat untuk mengetahui sifat barang yang akan diserahkan, yakni
sifat yang membedakan dari barang lainnya. Seakan bagian ini tidak didisebutkan
dalam hadits karna mereka telah mempraktekkannya sedangkan hadits ini
memberikan perhatian pada apa yang bisa mereka abaikan
4.
a) ‫ أو بيع شيء موصوف في الذمة أي أنه يتقدم فيه رأس‬،‫ بيع آجل بعاجل‬:‫ السلم أو السلف‬:‫عريف السلم‬
‫ هو أن يسلم عوضا ً حاضراً في عوض موصوف في الذمة إلى‬:‫ وبعبارة أخرى‬،‫ ويتأخر المثمن ألجل‬،‫المال‬
‫عقد على موصوف بذمة مؤجل بثمن مقبوض بمجلس‬ ‫ هو‬:‫وعرفه الشافعية والحنابلة بقولهم‬. ‫أجل‬
‫وعرفه المالكية بأنه بيع يتقدم فيه رأس المال ويتأخر المثمن ألجل‬  ‫عقد‬
Artinya :
Penamaan akad ini dengan istilah salam, yang punya arti etimologis segera
(isti’jal), karena akad salam mengharuskan kesegeraan pembayaran (ra’su al-mal)
dimajlis akad. Sedangkan penamaan dengan istilah salaf, yg punya arti etimologis
dahulu (sabiq), karena sistem pembayaran akad salam harus didahulukan dari
penerimaan muslam fih.

ْ ‫س َوبِالثَّانِي لِتَ ْق ِدي ِم ِه َعلَى ا ْل ُم‬


b) ُ‫سلَ ِم فِي ِه َو َك ِرهَ ابْن‬ ِ ِ‫ال فِي ا ْل َم ْجل‬ ِ ‫يم َر ْأ‬
ِ ‫س ا ْل َم‬ ِ ِ‫سل‬ْ َ‫س ِّم َي بِاأْل َ َّو ِل لِت‬
ُ ُ‫سلَف‬ َّ ‫َويُقَا ُل لَهُ ال‬
‫صا َر يَتَبَا َد ُر‬ ِ ‫شتِ َرا ُكهُ بَيْنَ َه َذا َوا ْلقَ ْر‬
َ ‫ض بَ ْل‬ ْ ‫يا‬ َ ‫ف ؛ أِل َنَّهُ قَ ِو‬ َ ِ‫سلَ ِم َولَ َع َّل َع َد َم ا ْقت‬
َّ ‫صا ِر ا ْلفُقَ َها ِء َعلَى ال‬
ِ َ‫سل‬ َّ ‫ُع َم َر لَ ْفظَ ال‬
‫ق َعلَى َذلِ َك ا هـ‬ ْ ِ‫ض أَ ْو أَنَّ ُه ْم لَ ْم يَ ْنظُ ُروا لِ ُم َخالَفَ ِة ا ْب ِن ُع َم َر ؛ أِل َنَّ الشَّافِ ِع َّي لَ ْم يُ َواف‬ ُ ‫ ِم ْنهُ ا ْلقَ ْر‬.
( ُ‫سلَف‬َّ ‫ َويُقَا ُل لَهُ ال‬: ُ‫سلَ َم ُه َو ا ْل َكثِي ُر ا ْل ُمتَ َعا َرفُ َوأَنَّ َه ِذ ِه اللُّ َغةَ قَلِيلَةٌ ا هـ ) قَ ْولُه‬ َّ ‫الصي َغةُ تُش ِْع ُر ِبأَنَّ ال‬ ْ َ‫أ‬
ِّ ‫ي لُ َغةً َو َه ِذ ِه‬
‫ع ش َعلَى م ر‬.
Artinya :
Akad salam merupakan transaksi yang kronologi penamaannya terkait erat
(musytaq) dengan subtansi (ma’na) akad, yakni keharusan serah terima ra’su al-mal
terlebih dulu dimajlis akad sebelum serah terima muslam fih.
Secara prinsip, akad salam merupakan bentuk dari transakasi ba’i al-ma’dum (short
selling). Yakni jual beli komoditi abstrak – jika muslam fih belum wujud saat
transaksi berlangsung- dimana menurut Syafi’iyah tidak bisa dilegalkan secara teori
analogi ( qiyas). Atau termasuk ba’i al-ghoib (jual beli komoditi yang tdak berada di
majlis akad ) – jika muslam fih sudah wujud saat transaksi. Hanya saja, syariat
melegalkan transaksi ini dengan bahasa salam atau salaf, karena telah menjadi aktivis
ekonomi yg sangat dibutuhkan.
c) Kesimpulan :
Jual beli saham / salam / salaf adalah boleh / halal pada awalnya, namun tetap
harus memenuhi kriteria – kriteria yang berlaku dalam hukum islam. Jual beli saham
ini sudah ada sejak zaman rosulullah SAW, yang pada saat itu beliau ada di Madinah
namun beliau melihat adanya praktik jual beli salam namun dengan cara yang salah,
dan beliau mengeluarkan hadits bahwa saat jual beli salam harus jelas dan tanpa ada
unsur untung - untungan. Para ulama juga banyak yang berpendapat jika jual beli
salaf / salam ini masih diperbolehkan, hanya saja harus ada kriteria - kriterianya
tersendiri

Anda mungkin juga menyukai