Prinsip Dasar Pengerjaan Compounding
Prinsip Dasar Pengerjaan Compounding
Prinsip Dasar Pengerjaan Compounding
DISUSUN OLEH :
2020
PRINSIP DASAR PENGERJAAN COMPOUNDING
A. Keahlian Dasar
yang lebih dekat antara seorang apoteker dengan pasien yang menerima
obat racikan dibanding dengan pasien yang hanya menerima obat komersil,
karena semakin banyak obat yang diracik dalam suatu resep maka semakin
2. Mampu menyimpan bahan sdiaan obat yang sesuai dengan sifat fisika
kimia bahan
rincian
etika profesi.
d. Memberikan penjelasan tentang fungsi atau kegunaan, frekuensi,
kesehatan.
digunakan pasien.
yang berwenang.
1. Alat peracikan
kertas perkamen.
cair bias digunakan pipet penates atau langsung dituang dengan hati-
hati, sedangkan untuk bahan semi padat (ekstrak kental dan lemak-
mulut corong.
g. Batang pengaduk; digunakan untuk mengaduk bahan, biasanya
suppo.
manual/menggunakan tangan.
1. Jenis timbangan
200 mg
b. Timbangan gram halus ; daya beban 100 gram – 200 gram, kepekaan
50 mg
mg
jumlahnya > 1 g)
c. Bahan cair dapat ditimbang diatas kaca arloji, cawan penguap atau
ditimbang pada gelas timbang atau pada gelas arloji yang tertutup.
f. Bahan yang botolnya kurang dari 50 mg dilakukan pengenceran.
galat yang diterima (acceptable error 5%), jumlah yang harus ditmbang
untuk menimbang jumlah yang sangat kecil. Banyak timbangan ini yang
adalah mikropipet dan buret. Pemilihan alat yang digunakan harus sesuai
pengukuran tersebut.
100 ml.
yang sangat besar dalam pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek
parenteral, rektal dan topical. Dalam bidang pembuatan tablet dan kapsul,
aliran yang diperlukan dan pencampuran yang benar dari granul dan serbuk
suatu senyawa.
1. Metode mikroscopik
Bila partikelnya lebih kecil yaitu partikel dengan ukuran Angstrom. Dari 10
mikrometer.
2. Metode Pengayaan
Cara ini untuk mengukur ukuran partikel secara kasar. Bahan yang akan
dengan nomor mesh yang lebih tinggi. Metode ini adalah metode yang
3. Metode Sedimentasi
pada hokum Stoke, serbuk yang akan diukur disuspensikan dalam cairan,
dimana serbuk yang tidak dapat larut. Suspense ini ditempatkan pada
sebuah pipet yang bervariasi. Sampel ini diuapkan untuk dikeringkan dan
ukuran butiran dapat menentukan tingkat homogenesis zat aktif dan tingkat
dicapai yaitu:
dari bahan yang digerus dan ukuran partikel akhir dari produk yang
lubang pada tiap inci linear dari ayakan). Sebagai klasifikasi pembanding
Lachman, L., dkk. 1989. Teori dan Praktek Farmasi Industri. UI Press. Jakarta
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16027/05.2%20bab
%202.pdf?sequence=7&isAllowed=y
https://slideplayer.info/slide/17440045/