2. STRATEGI DIREKSIONAL
Staretgi ini merupakan orientasi menyeluruh perusahaan terhadap pertumbuhan (growth),
stabilitas (stability), atau pengurangan (rethenchment). Ketiga orientasi tersebut biasanya dikenal
dengan pengertian grand strategy.
a. Strategi pertumbuhan (contoh: merger dan akuisisi)
Dua strategi pertumbuhan mendasar yaitu :
1) Strategi Konsentrasi (Concentration Strategy)
Pertumbuhan Vertikal (Vertical Growth)
Pertumbuhan ini dapat dicapai baik secara internal dengan cara memperluas operasi yang ada,
atau secara eksternal melalui akuisisi. (contoh: Indomie)
Pertumbuhan Horizontal (Horizontal Growth)
Pertumbuhan horizontal dapat dicapai dengan cara memperluas operasi perusahaan ke lokasi
geografis lainnya dan/atau meningkatkan jangkauan produk dan jasa yang ditawarkan pada pasar
saat ini. (contoh: brownies Amanda)
2) Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
Perusahaan mulai berpikir untuk melakukan diversifikasi ketika pertumbuhannya tidak
menunjukkan kemajuan dan tidak ada lagi peluang untuk tumbuh dalam bisnis aslinya. Dua jenis
strategi diversifikasi yaitu:
Diversifikasi Konsentrik (Concentric/Related Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang
ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun
jaringan pemasaran yang sama. (contoh: Kelompok usaha Kompas Gramedia masuk ke
bisnis penerbitan (Elexmedia Komputindo), toko buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio
Sonora dan TV7) dan Perusahaan mobil seperti Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda
motor)
Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate/Unrelated Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan menambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang
tak terkait dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit.
(Contoh: PT. Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal Group Lippo memutuskan untuk
bergerak di sektor properti seperti Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, dan Lippo Development)
b. Strategi stabilitas
Strategi ini dapat dipilih perusahaan dibanding strategi pertumbuhan, apabila perusahaan tetap
melanjutkan aktivitas tanpa adanya perubahan arah yang signifikan. Beberapa jenis strategi ini
adalah:
1) Strategi Istirahat/Maju dengan Hati-hati (Pause/Proceed with Caution Strategy)
Strategi istirahat/maju dengan hati-hati adalah suatu timeout - kesempatan untuk istirahat
sebelum melanjutkan dengan strategi pertumbuhan atau strategi pengurangan. (contoh:
perusahaan Dell yg mengalami kemajuan pertumbuhan 285% selama 2 tahun, saat itu
perusahaan Dell melakukan strategi istirahat)
2) Strategi Tidak Ada Perubahan (No-Change Strategy)
Strategi tidak ada perubahan adalah sebuah keputusan untuk tidak melakukan suatu hal yang
baru - suatu pilihan untuk melanjutkan operasi dan kebijakan saat ini sampai waktu tertentu di
masa yang akan datang. (contoh: warung kecil atau took kelontong di dalam perumahan)
3) Strategi Laba (Profit Strategy)
Strategi laba adalah suatu keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam suatu
situasi yang buruk dan bertindak seolah-olah masalah perusahaan hanya bersifat sementara.
(contoh: perusahaan yg akan melakukan go-public)
c. Strategi pengurangan
Strategi ini digunakan perusahaan ketika perusahan memiliki posisi kompetisi yang lemah pada
beberapa atau semua lini produknya, keadaan yang demikian yang mengakibatkan performa
yang rendah, turunnya penjualan, dan hilangnya laba.
1) Strategi Putar Haluan (Turnaround Strategy)
Strategi putar haluan menekankan perbaikan efisiensi operasional dan sangat tepat digunakan
ketika masalah yang dihadapi perusahaan sudah menjalar, tetapi belum kritis. (contoh:
melakukan konsolidasi)
2) Strategi Perusahaan Tawanan (Captive Company Strategy)
Strategi perusahaan tawanan, membuat perusahaan dapat mengurangi ruang lingkup aktivitas
fungsionalnya, seperti pemasaran, sehingga dapat mengurangi biaya secara signifikan. (contoh:
Simpson Industries, perusahaan pemasok suku cadang mobil dari Birmingham-Michigan,
mengizinkan sebuah tim khusus dari General Motors (GM) mengawasi fasilitas produksi dan
pembukuan serta mewawancarai karyawannya demi kontrak jangka panjang )
3) Strategi Menjual/Divestasi (Sell-Out/Divestment Strategy
Strategi menjual dapat dipahami jika manajemen masih dapat memperoleh harga yang baik bagi
para pemegang sahamnya dan karyawan dapat bertahan pada pekerjaannya, dengan cara menjual
seluruh perusahaan kepada perusahaan lain. (contoh: Ford melakukan strategi divestasi dengan
menjual unit bisnis Jaguar dan Land Rover kepada Tata Motors pada tahun 2008 untuk
membantu meningkatkan laba perusahaan pada tahun 2009)
4) Strategi Kepailitan/Likuidasi (Bankruptcy/Liquidation Strategy)
Strategi kepailitan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai usaha
untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan. (contoh: Perusahaan Riau Airlines pada tahun 2008,
yang sempat mengalami kesulitan financial yang menyebabkan terhentinya kegiatan operasional
perusahaan untuk sementara)
d. Strategi kombinasi
Strategi kobinasi adalah strategi yang dilakukan perusahaan apabila:
1) Keputusan strategi utamanya (grand strategy) difokuskan pada berbagai strategi besar secara
sadar (stabilitas, pertumbuhan, atau pengurangan) pada waktu yang sama (secara simultan)
dalam berbagai unit bisnis perusahaan.
2) Perusahaan merencanakan menggunakan beberapa strategi besar yang berbeda pada masa yang
akan datang (secara bertahap).
Penerapan strategi kombinasi ini memang tidak mudah tetapi strategi ini sangat tepat bagi
perusahaan yang menghadapi banyak lingkungan dan lingkungan mengalami perubahan dengan
kecepatan yang tidak sama, serta produk perusahaan itu berada dalam tingkatan daur hidup
produk (product life cycle) yang berbeda.
3. ANALISIS PORTOFOLIO
Analisis ini merupakan Salah satu alat bantu untuk mengembangkan strategi korporasi pada
perusahaan dengan multi bisnis. Dalam analisis ini, manajemen puncak memandang lini produk
dan unit bisnisnya sebagai serangkaian investasi yang diharapkan akan memberikan keuntungan.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis portofolio adalah:
a. Matriks BCG
Matriks BCG (Boston Consulting Group Matrix) menunjukkan hubungan antara tingkat
pertumbuhan industri (growth rate of industry) di mana perusahaan bersaing, dengan pangsa
pasar relatifnya (relative market share).
b. Matriks GE
Matriks ini terdiri atas sembilan sel yang ditetapkan berdasarkan daya tarik industri jangka
panjang (long-term industry attractiveness) dan posisi kekuatan bisnis dalam persaingan.
Sebagai contoh, daya tarik industri mencakup parameter tingkat pertumbuhan pasar,
profitabilitas industri, ukuran, praktek penetapan harga, yang merupakan kemungkinan peluang
dan ancaman. Posisi kekuatan bisnis dalam persaingan meliputi pangsa pasar, posisi teknologi,
profitabilitas, dan ukuran, yang merupakan kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
c. Matriks Internal Eksternal (Matriks IE)
Matriks internal eksternal dikembangkan dari model matriks GE namun menggunakan parameter
kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan matriks
IE ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporasi yang lebih detail.
4. STRATEGI PARENTING
Strategi parenting merupakan strategi yang memandang perusahaan sebagai sumber daya dan
kapabilitas yang dapat digunakan untuk membangun nilai bagi unit bisnis sekaligus
menghasilkan sinergi di antara berbagai unit bisnis tersebut. Strategi ini focus pada kompetensi
inti (core competencies) perusahaan induk (parent corporation) dan pada nilai yang diciptakan
dari hubungan antara induk dan unit-unit bisnisnya.
perekonomian global yang dapat sangat cepat berubah‐ubah arahnya. Tingkat volatilitas kondisi
kehidupan sosial saat ini telah memaksa para pembuat kebijakan strategi‐strategi bisnis
sebelumnya.
strategi‐strategi yang jauh lebih matang didalam meraih keberhasilan yang berkelanjutan. Strategi‐
strategi yang diambil tentu saja merupakan langkah pertama yang sangat penting didalam
menentukan nasib bisnis tersebut kedepannya. Seperti layaknya sebuah pertandingan sepak bola,
peran serta pelatih/manager saat ini menjadi jauh lebih signifikan dibandingkan dengan era 80‐an
maupun 90‐an. Ketersediaan sumber daya yang paling berlimpah sekalipun (kumpulan para bintang
pemain sepakbola dalam hal ini) tidak akan menjamin keberhasilan sebuah tim didalam meraih
kemenangan tanpa didukung strategi yang tepat. Kita bisa melihat bagaimana keberhasilan seorang
Guus Hiddink melatih beberapa tim nasional yang hanya memiliki kemampuan teknis terbatas,
tetapi dengan strategi‐strategi yang tepat dapat membawa tim‐tim nasional asuhannya kepada
tingkat yang lebih tinggi. Kita juga dapat melihat bagaimana sebuah klub sepak bola Eropa ternama
yang pada akhir tahun 90‐an mendatangkan para bintang sepakbola dengan menguras keuangan
yang sangat besar, namun hasil yang didapatkan tidak jauh berbeda dengan kondisi sebelum
Seperti juga layaknya pertandingan sepak bola, strategi‐strategi pada bisnis didasari pada
kemampuan internal dan juga kondisi eksternal yang dihadapi. Seperti layaknya tim sepakbola harus
dapat memainkan permainan offensive dan defensive,strategi‐strategi bisnisjuga harus dinamis dan
disesuaikan dengan kondisi eksternal yang dihadapi. Oleh sebab itu kita juga dapat
mengklasifikasikan strategi‐strategi bisnis menjadi dua macam, yaitu strategi‐strategi offensive dan
strategi‐strategi defensive.
Strategi‐strategiOffensive
Dua faktor penting yang menentukan keberhasilan sebuah bisnis adalah pasar (yang paling
sering dibicarakan adalah kemampuan bersaing) dan produk (baik produk berbentuk fisik maupun
produk yang bersifat intangible, jasa). Untuk memudahkan pemahaman, cobalah perhatikan matriks
kombinasi antara pasar dan produk yang terdapat di slide ke‐23 pada materi pokok. Istilah yang
dipakai pada materi pokok adalah Strategi Pertumbuhan. Ada empat macam kemungkinan strategi
This article is written based on personal view, by a very limited of human understanding to the
economy.
Penetration Strategy
Kondisi yang terjadi adalah pasar yang memang sudah existserta produk/jasa yang ditawarkan juga
memang sudah exist. Salah satu alasan paling utama dipilihnya strategi penetrasi ini adalah ketika
perusahaan tersebut merasakan dan meyakini pasar yang sekarang ini telah exist akan dapat
bertumbuh lagi (demand pada pasar existing tersebut akan terus bertambah). Untuk mengantisipasi
kondisi tersebut, yang umum dilakukan adalah penambahan jumlah sales force dan intensifikasi
promosi. Salah satu contohnya: Persaingan industri telekomunikasiselular di Indonesia. Kita dapat
melihat bahwa hampir semua operator selular melakukan intensifikasi promosi baik secara above
the line maupun below the line campaign. Hal ini diyakini bahwa pasarselular Indonesia masih akan
terus tumbuh, demandnya akan terus meningkat. Produk‐produk utama yang mereka tawarkan
bukanlah produk‐produk yang benar‐benar memiliki nilai yang baru, pasar dimana mereka berusaha
melakukan penetrasi secara intensif juga adalah pasar yang secara umum sudah mereka kuasai.
Bagaimana menjadi penguasa market share terbesar dalam pasar yang diyakini demandnya masih
Product developmentstrategy
Kondisi yang terjadi adalah produk/jasa yang ditawarkan baru (dapat berupa penyempurnaan
produk yang telah ada, ataupun benar‐benar inovasi baru), namun pasar yang menyerapnya adalah
pasar yang existing. Salah satu contohnya: General Motors pada awal 90‐an memasarkan mobil
sedan listrik GM yang pertama dengan nama EV1, dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Berdasarkan laporan investigatif pada salah satu media, mobil yang seluruhnya digerakkan tenaga
listrik ini memang akhirnya ditarik kembali semuanya, namun bukan karena keluhan dari para
dan teknologi baterai yang masih terlalu konvensional pada saat itu serta konflik kepentingan yang
cukup besar diantara para produsen otomotif, para produsen minyak dan bahan bakar, serta
pemerintah daerah California. Ketika harga minyak dunia menembus USD100/barel, kita dapat
yang hemat bahan bakar, hybrid car. Mobil hybrid diyakini dapat menjembatani konflik kepentingan
tersebut, karena masih menggunakan bahan bakar fosil. Perbedaannya adalah pada pemanfaatan
baterai pada kendaraan yang lebih dioptimalkan. Dari contoh tersebut kita dapatmelihat bagaimana
produsen berupaya merebut pasar dengan menawarkan produk substitusi (produk yang memiliki
nilai lebih) terhadap produk sebelumnya. Pertumbuhan pasar bukanlah menjadi dasar yang utama
MarketDevelopment Strategy
Kondisi yang terjadi dimana produk yang ditawarkan adalah produk existing, tetapi pasar yang
menyerapnya adalah pasar yang baru. Salah satu motif utama dipilihnya Market Development
Strategy ini adalah potensi keuntungan yang dilewatkan apabila tidak masuk ke emerging markets.
Kondisi keuntungan pada pasar yang saat ini dikuasai masih baik, namun growth pada emerging
markets terlalu menggoda untuk dilewatkan. Salah satu contohnya: Pabrik‐pabrik otomotif kelas
dunia melebarkan sayap mereka ke pasar China ketika perkenomian China membaik yang membuat
daya beli rakyatnya juga meningkat. Kondisi tersebut ditambah dengan transportasi umum di China
yang belum sebaik negara‐negara maju. Produk‐produk yang ditawarkan tidaklah berbeda dengan3
This article is written based on personal view, by a very limited of human understanding to the
economy.
produk‐produk yang telah dipasarkan pada pasar‐pasar sebelumnya seperti di Amerika, negara‐
negara Eropa dan negara‐negara Asia. Pada artikel utama majalah The Economist edisi terakhir,
tulisan yang sangat menarik mengenai dipertanyakannya posisi dominan Toyota sebagai produsen
otomotif dunia. Bagaimana pada artikel tersebut disebutkan penjualan VW dan Hyundai secara
global meningkat dibandingkan dengan penjualan GM, Honda, dan Toyota belakangan ini. Memang
yang menarik dari pasar otomotif China ini adalah Toyota dan Honda tidak mendominasi pasar
seperti yang kita rasakan di Indonesia. VW, General Motors, serta Hyundai kelihatannya lebih
dominan sampai dengan saat ini dibandingkan Toyota dan Honda. Efek krisis global yang masih
terasa tentu saja membuat penjualan dinegara‐negara maju merosot yang mana justru Toyota dan
Honda mendominasi. Pasar China sebagai the least loser pada krisis kali ini tentu membawa angin
segar bagi VW dan Hyundai. Pada Market Development Strategy adalah sangat penting untuk dapat
membaca kondisi yang akan terjadi didalam sebuah pasar. Ketertinggalan didalam menggarap
sebuah pasar yang baru dapat membawa kemungkinan ketertinggalan secara total dibandingkan
Diversification Strategies
1. Integration Strategies.
Beberapa tujuan utama dalam memilih strategi‐strategi integrasi ini antara lain untuk bisa
mendapatkan market share lebih besar dan cepat atau mengintegrasikan produk/jasa‐nya
a. Forward integration
Kondisi yang terjadi adalah dimana sebuah perusahaan mengakuisisi (dapat juga
barang/jasa yang sama yang mana akan membawa posisi akhir kepada semakin
melalui anak usahanya Auto 2000 serta Apple dalam memasarkan produknya
melalui i‐storenya dan masih banyak lagi. Selain motif mendapatkan keuntungan
yang lebih banyak,salah satu motif utama dilakukannya forward integration adalah
dari produk/jasa yang diberikan. Hal ini tercermin dengan pihak‐pihak yang
bergerak dibidang teknologi atau mereka yang bergerak pada niche market. Mereka
mau meyakinkan diri bahwa jalur distribusi yang dipakai memang dapat
memastikan pelayanan purna jual yang prima, tidak semata‐mata jalur distribusi
This article is written based on personal view, by a very limited of human understanding to the
economy.
b. Backward integration
barang/jasa yang sama yang mana akan membawa posisi akhir kepada semakin
dekatnya perusahaan tersebut kepada bahan dasar produk yang dihasilkan. Sebagai
lapisnya sebagai bahan dasar pembuatan furniturenya. Adhi Karya sebagai salah
satu kontraktor BUMN saat ini telah memiliki anak usaha Adhi Mix yang bergerak
dibidang penyediaan ready mix concrete. Salah satu alasan utama dipilihnya
konsumen terbesar dari suppliernya saat ini dan profit yang diraih oleh suppliernya
kapasitas produksi juga merupakan motif yang umum terjadi, dimana keuntungan
c. Horizontal integration
membentuk) perusahaan lain yang terdapat dalam rantai pasokan barang/jasa yang
sama dan juga berada dilevel yang sama dalam rantai pasokan barang/jasa tersebut.
Sebagai salah satu contohnya: TransTV mengakuisisi TV7 yang sekarang menjadi
Trans7. Salah satu tujuan utama dipilihnya strategi ini adalah untuk meningkatkan
porsi market share yang saat ini sudah diraih, disamping juga dimaksudkan agar
mampu melayani segmen pasar yang lebih luas daripada yang sudah dikuasai
sekarang ini.
2. Conglomeration Strategy
Dari namanya, tentu kita sudah jelas apa yang dimaksud dengan strategi konglomerasi.
Strategi offensive yang satu ini tidak akan membatasi diri pada industri mana yang
sebelumnya mereka kuasai, tanpa membatasi diri kepada pada posisi mana sebelumnya
mereka berada dalam sebuah mata rantai pasokan, dan seterusnya dan seterusnya. Strategi
yang satu inisangat popular pada era 80‐an. Banyak sekali contoh dalam strategi ini, antar
lain: Grup Bakrie, Grup Salim dan sebagainya. Para penganut kapitalisme sejati ini
kesempatan tersebut berdasarkan intuisi dan juga memaksimalkan segala sumber daya yang
merekamiliki.
Strategi‐strategiDefensive
kalah menariknya. Kondisi‐kondisi yang sangat volatile sekarang ini menuntut kedinamisan dalam
me‐review strategi‐strategi yang telah ditentukan. Situasi ekonomi, yang merupakan bagian dari
kondisi eksternal dalam SWOT analisis, dapat berubah arah dengan cepat. Sebagai contoh, tahun
1997 yang dikenalsebagai krisis Asia dimana pasar Asia, khususnya Asia Tenggara,sangatlesu waktu5
This article is written based on personal view, by a very limited of human understanding to the
economy.
itu. Siapa yang dapat menyangka bahwa 10 tahun kemudian justru krisis melanda negara‐negara
maju yang seharusnya secara text bookmampu belajar dari krisis Asia 1997 tersebut?
Kita juga dapat melihat bagaimana teknologi dapat merubah situasi yang telah kita kenal
dengan baik. Saat ini beberapa negara tengah melakukan penelitian mengenai energi terbarukan
seperti energi matahari dan energi angin yang teknologinya masih jauh dari sempurna sampai saat
ini. Dapat kita bayangkan apabila aplikasiteknologi yang saatini hanya mampu menyerap antara 15‐
20% dari tenaga surya dimasa depan mampu menyerap jauh lebih signifikan. Demikian pula apabila
aplikasi teknologi energi angin dapat jauh lebih matang daripada saat ini, tentu kehidupan akan
sangat berbeda, asalkan tidak terganjal oleh masalah jangka waktu HAKI (jangan sampai penguasaan
terhadap teknologi strategis semacam ini diberikan jangka waktu yang tidak terbatas). Oleh sebab
itu dapat kita simpulkan bahwa bukan hanya faktor ekonomi dan teknologi yang dapat membawa
dampak perubahan, namun juga faktor‐faktor seperti sosial budaya, kondisi pasar, maupun kondisi
Pandangan‐pandang makro semacam itu dapat kita bawa kepada tingkatan yang lebih
mikro. Apakah lanskap kondisi persaingan dalam sebuah industri akan tetap selamanya? Mari kita
ambil dua contoh lanskap industri yang telah berubah secara radikal dalam 10 tahun terakhir ini.
Yang pertama, industri penerbangan komersial. Industri yang tadinya diyakini adalah industri padat
modal dan hanya bergerak pada segmen pasar premium, ternyata berubah secara total ketika
RyanAir dan easyJet mampu merombaknya. Komisi penjualan tiket kepada agen‐agen perjalanan
dipangkas habis dengan memanfaatkan teknologi internet. Biaya‐biaya pendaratan yang tinggi pada
bandara‐bandara udara kelas satu dipangkas secara signifikan dengan memakai bandara‐bandara
udara kelas dua yang jaraknya masih dapat ditoleransi para konsumen. Pemberian kenyamanan
Contoh berikutnya adalah industri wine yang kental dengan tradisi untuk memperoleh wine
premium. Saat ini, perkebunan wine tidak hanya terletak dibenua Eropa atau Prancis tepatnya.
Australia, USA, Chili, Afrika Selatan, China, India, Maroko, dan Bali sudah banyak terdapat
perkebunan wine. Walaupun para pecinta fanatik wine tradisional mengatakan bahwa produksi
masal wine sangat buruk hasilnya, “memproduksi wine layaknya Coca‐Cola”, toh lebih banyak
konsumen ternyata tidak mengeluh dengan hasil wine yang diproduksi dengan basis teknologi
tersebut. Proses yang menggunakan gentong‐gentong yang terbuat dari serbuk oaks jelas lebih
murah dibandingkan penggunaan gentong‐gentong dengan kayu gelondongan asli oaks. Penggunaan
sistem freezer juga lebih memberikan kepastian dibandingkan penantian akan musim dingin dalam
memproduksi ice wine. Masih banyak inovasi‐inovasi yang telah dilakukan didalam bidang proses
produksi untuk industri wine saat ini. Dengan pemanfaatan aplikasi teknologi terkini, produksi wine
tentu saja meningkat pesat, bahkan saat ini total hasil produksi wine Eropa ternyata kurang dari
setengah total produksi wine secara global. Sekali lagi lanskap persaingan telah berubah.
perusahaan‐perusahaan yang memang sudah ada sebelumnya dalam menyikapi hal ini? Dengan
offensive sepanjang waktu terkadang tidak bijaksana. Ada waktunya bagi perusahaan untuk
melakukan konsolidasi dan juga memperkuat pertahanan. Secara garis besar, ada dua macam
This article is written based on personal view, by a very limited of human understanding to the
economy.
Retrenchment
Kondisi dimana penghematan‐penghematan dilakukan oleh perusahaan, tanpa ada menjual apapun
kepihak lain. Biasanya yang paling awal dilakukan adalah penggabungan beberapa divisi atau bagian
untuk menjaga keutuhan perusahaan secara keseluruhan. Aset‐aset produktif akan semakin digenjot
untuk menjaga keselamatan perusahaan, baik aset tangible maupun aset intangible. Pemborosan
yang sekecil‐kecilnya pun akan dihilangkan untuk menghindari penurunan lebih lanjut dan
menghindari PHK karyawan. Salah satu contoh paling umum yang terjadi adalah pada industri
penerbangan komersial. Bagaimana mereka harus secara dinamis menutup rute‐rute penerbangan
tertentu untuk tetap menjaga keutuhan perusahaan dan tetap memaksimalkan rute‐rute “gemuk”
Liquidation
Kondisi dimana perusahaan menjual sebagian atau bahkan seluruh divisi maupun asetnya. Kondisi
yang terjadi memang ada dua macam, dimana kondisi pertama masih memungkinkan untuk
diselamatkan dan masih ada harapan kedepannya dapat bangkit kembali, atau kemungkinan kedua
bahwa memang lebih baik dijual sebelum terlambat. Apabila hanya sebagian (anak perusahaan
ataupun divisi), kita dapat memandangnya telah terjadi kesalahan dimasa lampau dan masih ada
peluang kedepannya apabila diambil keputusan dan tindakan yang tepat. Sebagai contoh‐contoh:
Harley Davidson yang mengalami kesulitan ditahun 80‐an akibat serangan motor‐motor Jepang,
namun berhasil bangkit dan sekarang tetap memimpin untuk motor‐motor kelas berat (diatas
600cc). General Motors yang tahun 2008 diselamatkan oleh pemerintah Amerika karena diyakini
masih memiliki harapan kedepannya asalkan keputusan dan tindakan yang diambil manajemen
puncak tepat.
Penentuan strategi‐strategi bisnis adalah hal yang penting sebelum diambil tindakan nyata lebih
lanjut. Namun yang perlu diingat adalah penentuan strategi‐strategi bisnis bukanlah sesuatu yang
sepenuhnya didasarkan kepada penilaian secara science. Intuisi serta jam terbang memainkan