Anda di halaman 1dari 1

DISKUSI 3

Saudara Mahasiswa,
Saham yang memiliki beta diatas satu disebut high-risk stocks, menyatakan bahwa pergerakan harga saham tersebut lebih
besar dari pergerakan pasar (25). Bila beta sebuah saham 1,1 memberi arti bahwa volatilitas harga saham tersebut 10%
lebih tinggi dari volatilitas pasar (25). Sedangkan saham yang memiliki beta dibawah satu disebut low-risk stocks,
menyatakan bahwa saham tersebut mempunyai fluktuasi lebih kecil dari fluktuasi pasar saham (25). Bila beta saham
tersebut nilainya 0,85 memberikan arti bahwa fluktuasi saham tersebut 15% lebih kecil dari fluktuasi pasar sahamnya (25).
Setelah mempelajari modul 3, coba anda
Uraikan apa maksud beta diatas satu dan beta dibawah satu !
Saham yang memiliki beta di atas satu disebut high-risk stock atau aggressive stock menyatakan bahwa pergerakan
(fluktuasi) hargasaham tersebut lebih besar dari pergeseran pasar. Bila beta sebuah saham 1,2 menyatakan bahwa
volatilitas harga saham tersebut 20 persen lebih tinggi volatilitas pasar. Investor sebaiknya membeli saham yang tinggi dari
volatilitas pasar. Investor sebaiknya membeli saham yang memiliki beta di atas satu ketika pasar dipandang akan
mengalami kenaikan pada waktu dekat ini sehingga saham yang dimiliki mempunyai volatilitas yang tinggi, dan akhirnya
investor memperoleh kapital gain yang lebih besar.
Contoh lain, jika suatu saham emiten mempunyai nilai beta 1.5, maka ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
meningkat sebesar empat persen, harga saham emiten itu akan menanjak sebesar enam persen (1.5 x empat persen).
Namun perlu diperhatikan, apabila IHSG menurun, harga saham emiten dengan beta di atas satu akan mengalami
penurunan harga lebih besar daripada IHSG.
Saham yang memiliki beta di bawah satu disebut low-risk stock atau defensive stock menyatakan bahwa tersebut
mempunyai fluktuasi harga saham lebih kecil dari fluktuasi pasar saham, bila beta saham mempunyai nilai 0,8 memberikan
arti bahwa fluktuasi saham tersebut 15 persen lebih kecil dari fluktuasi pasar sahamnya. Investor selayaknya membeli
saham yang mempunyai beta dibawah satu ketika pasar mau mengalami penurunan, agar penurunan harga saham yang
dimiliki lebih kecil dari penurunan pasar sahamnya.
Contoh lain, beta saham suatu perusahaan adalah 0.5, maka tingkat fluktuasi harga saham ini adalah sebesar 50 persen
dari IHSG. Sebagai contoh, jika IHSG menurun sebesar dua persen, maka harga saham emiten tersebut akan ikut
terkoreksi sebesar satu persen (0.5 x dua persen). Sebaliknya, apabila IHSG meningkat sebesar dua persen maka harga
saham akan naik satu persen.

Anda mungkin juga menyukai