PENDAHULUAN
2. Sistem Bilangan
a. Biner
Sistem bilangan yang terdiri dari 0 dan 1.
b. Oktal
Sistem bilangan yang terdiri dari 0,1,2,3,4,5,6,7
c. Desimal
Sistem bilangan yang terdiri dari 0.1.2.3.4.5.6.7.8.9
d. Heksadesimal
Sistem bilangan yang terdiri dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
g. Axcess 3
Setiap Digit di Tambah 3 (Tiga)
Contoh: 422(10) = .................(AX-3)
422(10) = 0100 0010 0010
0011 0011 0011 +
0111 0101 0101
7 5 5
Jadi 422(10) = 755(AX-3)
h. Grey to Biner
Contoh: 1101(Grey) = ...................... (2)
1101(Grey) = 1 1 0 1
1 0 0 1
Jadi 1101(Grey) = 1001(2)
i. Biner to Grey
Contoh: 1001(2) = ....................(Grey)
1001(2) = 1 0 0 1
1 1 0 1
Jadi 1001(2) = 1101(Grey)
Penjumlahan Biner
Penjumlahan Biner serupa dengan penjumlahan pada bilangan desimal.
Dua bilangan yang akan dijumlahkan disusun secara vertikal dan digit-digit
yang mempunyai signifikasi sama ditempatkan pada kolom yang sama. Digit –
digit Ini kemudian dijumlahkan dan jika dijumlahkan lebih besar dari bilangan
basisnya (10 untuk desimal dan 2 untuk biner), maka ada bilangan yang
disimpan. Bilangan yang disimpan ini kemudian dijumlahkan dengan digit
disebelah kirinya, dan seterusnya. Dalam penjumlahan biner, pinyimpanan aka
terjadi jika jumlah dari dua digit yang dijumlahkan adalah 2. Operasi ilmu
hitung dengan bilangan biner juga mengikuti aturan yang berlaku untuk
bilangan desimal, bahkan lebih sederhana karena angka-angkanya yang
terlibat hanyalah 0 dan 1. Untuk mendapatkan aturan penambahan dalam
bilangan biner perlu dibahas empat kasus sederhana berikut:
Pengurangan Biner
Pada bagian ini hanya akan ditinjau pengurangan bilangan biner yang
memberikan hasil positif. Dalam hal ini, metode yang digunakan adalah sama
dengan metode yang digunakan untuk pengurangan pada bilangan desimal.
Dlam pengurangan bilangan biner jika perlu dipinjam 1 dari kolom disebelah
kirinya, yaitu kolom yang mempunyai derajat lebih tinggi.
0x0=0
0x1=0
1x0=0
1x1=1
Perkalian bilangan biner dapat dilakukan seperti pada perkalian bilangan
desimal. Sebagai contoh, untuk mengalikan 1110(2) = 14(10) dengan
1101(2) = 13(10) langkah-langkah yang harus ditempuh adalah
Biner Desimal
1110 14
1101 13
-----------x ----x
1110 42
0000 14
1110 -------- +
1110 182
--------------------+
10110110
Pembagian Biner
Pembagian pada sistem bilangan biner dapat dilakukan sama seperti
contoh pembagian sistem bilangan desimal. Sebagai contoh, untuk membagi
110011 (disebut bilangan yang dibagi) dengan 1001 (disebut pembagi),
langkah-langkah berikut yang perlu dilakukan.
Hasil 101
----------------
1001 / 110011
/ 1001
------------------ -
001111
1001
------------ -
sisa 110
Sistem desimal disandi secara biner atau BCD (Binary Coded Decimal =
angka desimal sebagai kode 4-bit. Kode ini sangat berguna untuk outputing bagi
display yang selalu menggunakan numerik atau angka (0 sampai 9), demikian juga
angka seperti yang ada pada jam digital atau voltmeter digital.
Bentuk sebuah angka BCD, secara sederhana mengubah setiap angka desimal
ke bentuk kode biner 4-bit. Bilangan BCD sangat berguna jika informasi data
desimal hendak disalurkan ke dalam atau ke luar dari sebuah sistem digital. Sebagai
contoh, rangkaian dalam kalkulator saku dapat mengolah bilangan BCD. Dengan
jawaban terbentuk bilangan desimal pada penampang –penampil LED dan LCD.
Contoh lain aplikasi BCD adalah pencacah elektronik, multimeter digital, dan jam
Contoh :
Ubahlah bilangan desimal 6 7 8 ke dalam BCD.
Penyelesaian :
6 7 8
0110 0111 1000 => 0110 0111 1000 BCD
4. Gerbang Logika
Gerbang Logika adalah Suatu rangkaian logika dengan satu keluaran dan satu atau
beberapa masukan ; sinyal keluaran hanya terjadi untuk kombinasi– kombinasi sinyal
masukan tertentu (logiika 0 atau logika 1).
4.1. Gerbang Dasar
Gerbang dasar terdiri dari : AND, OR, NOT
A. AND: Disebut dengan perkalian logika dengan symbol tanda perkalian titik
atau dibaca dot.
KET : Output akan berlogika 1 jika semua inputan berlogika 1 atau output akan
berlogika 0 jika salah satu inputan berlogika 0.
B. OR : Disebut dengan penjumlahan logika dengan symbol tanda plus.
Simbol Gerbang OR
A Y = A'
0 1
1 0
C. EXOR : Disebut gerbang logika parity ganjil, output akan berlogika 1 jika
inputan berjumlah ganjil.
D. EXNOR : Disebut gerbang logika parity genap, output akan berlogika 1 jika
inputan berjumlah genap.
5. Penyederhanaan Logika
5.1. Aljabar Boolean
Hukum aljabar boole pada dasarnya tak jauh berbeda dengan aljabar biasa.
Beberapa dasar aljabar boole memiliki sifat yang sama dengan aljabar biasa,
contohnya adalah kepemilikannya atas sifat komutatif, asosiatif, dan distributif.
Namun demikian, dalam beberapa hal aljabar boole memiliki perbedaan dengn aljabar
biasa. Perbedaan inilah yang membuat aljabar Boole sangat ini berguna dalam
perancangan teknik digital, misalnya dalam melakukan penyederhanaan rangkaian
logika yang rumit dan kompleks menjadi rangkaian logika yang lebih sederhana, agar
biaya produksi dapat menjadi jauh lebih murah.
Dit :
a. Buat tabel K – Map
b. Cari Output Y nya
b. Y = AB + AC
Jawab
a.
A' B' A' B AB A B'
C' 0 1 1 0
C 0 0 1 0
b. Y = BC’ + AB
3. Y = A’B’ + A’B
Jawab
a. A’ A
B’ 1 0
B 1 0
b. Y = BC’ + AB
MATERI PERCOBAAN 3
Decoder , Encoder, dan Multiplexer
1.1 DECODER
14 13 12 11 10 9 8 14 13 12 11 10 9 8
Vcc Vcc
Gn d Gn d
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
IC74LS04 IC74LS08
Decoder adalah nama yang diberikan kelompok rangkaian yang menyerap informasi
berguna bagi isyarat yang dikodekan atau mengubah isyarat dari suatu bentuk pengkodean ke
bentuk pengkodean yang lain. Proses pengubahannya disebut Decoding. Pada hakekatnya,
decoder berfungsi sebagai penterjemah sandi yang telah disandikan oleh piranti encoder.
Pada bagian masukan dari Decoder terdapat lebih dari satu jalur (tunggal) yang aktif.
Sedangkan bagian keluarannya yang aktif satu-satu saja. Tetapi bagian masukan ini harus
berupa bilangan biner. Jadi pada hakekatnya, bagian masukan dari decoder adalah system
bilangan biner yang hanya dimengerti oleh mesin digital atau computer,sedangkan bagian
keluaran dari decoder biasanya menggunakan kode dengan sistem bilangan yang biasa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada bagian keluaran decoder inilah hasil yang
diproses pada dasarnya sama dengan bagian masukan encoder, karena encoder dan decoder
(disingkat Endec) berfungsi untuk menyandikan suatu isyarat atau pola yang menggunakan
system analog, kemudian dibuat sandi digitalnya untuk diolah, disimpan, atau dikirim.
Sesudah itu isyarat akan dikembalikan lagi menjadi isyarat atau pola analog yang segambar
atau serupa. Isyarat yang diproses Endec dapat berupa isyarat analog, digital, atau komposit.
Decoder hampir mirip dengan Multiplekser, hanya saja pada Decoder tidak mempunyai data
input seperti Multiplekser. Decoder hanya mempunyai input Kontrol Bits dimana akan
menghasilkan satu keluaran yang aktif. Decoder yang mempunyai n input akan menghasilkan
2n keluaran dengan satu keluaran yang aktif.
B A
IC1 = 74LS04
1 3 IC2 = 74LS08
IC1 IC1
2 4
1
IC2 3 Y0
2
4
IC2 6 Y1
5
9
IC2 8 Y2
10
12
IC2 11 Y3
13
Rangkaian Decoder 2 to 4
1.2 ENCODER
14 13 12 11 10 9 8
Vcc
Gn d
1 2 3 4 5 6 7
IC74LS32
Piranti encoder atau piranti penyandi (pengkode), pertama kali digunakan dalam
system kendali digital, bidang telekomunikasi digital, militer, alat-alat keamanan, dan lain-
lain. Sekarang encoder banyak ditemukan dalam kehidupan modern yang penuh fasilitas
kenyamanan. Contohnya pada tombol telepon digital atau seluler, timer alat pemasak, atau
timer microwave, remote control television, keyboard computer, kode bergraph pada barang
yang dibeli di swalayan dan supermarket. Biasanya, dalam kehidupan sehari-hari ,Encoder
Desimal ke biner adalah jenis yang paling banyak digunakan.
Encoder adalah suatu piranti yang dapat mengubah suatu sistem ( bilangan desimal,
contohnya) yang terdapat pada bagian masukan , menjadi system bilangan biner yang
terdapat ada bagian keluarannya. Proses pengubahannya disebut encoding (penyandian atau
pengkodean). Pada bagian masukan dari encoder hanya terdapat satu jalur (tunggal) yang
S0
S1
S2
S3
S4
S5
S6
12 13 9 10 12 13
IC1 IC1 IC2
IC1 ; IC2 = 11 8 11
74LS32
1 2 4 5 1 2
IC1 IC1 IC2
3 6 3
Y2 Y1 Y0
Rangkaian Encoder 1 - 6
1 B Vcc 16
2 C f 15
3 LT g 14
4 B I/RB O a 13
5 RB I b 12
6 D c 11
7 A d 10
8 G nd e 9
IC 7447 / 247
Sistem bilangan disandi secara biner atau BCD (binary coded decimal) digunakan
untuk menyatakan setiap 10 angka decimal sebagai kode 4-bit. Kode ini sangat berguna untuk
outputing bagi display yang selalu menggunakan numerik atau angka (0 sampai 9), demikian
juga angka seperti yang ada pada jam digital atau voltmeter digital. Bentuk sebuah angka
BCD, secara sederhana mengubah setip angka desimal ke bentuk kode biner 4-bit.
14 13 12 11 10 9 8 14 13 12 11 10 9 8 14 13 12 11 10 9 8
Vcc Vcc Vcc
Gn d Gnd Gn d
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Dalam gambar diatas terliaht IC tersebut memiliki 16 masukan jalur data digital, yaitu
dari E0 sampai E15, 4 buah sinyal kendali pengalamtan, yaitu dari E0 sampai E3, sebuah
jalur keluaran Y, sebuah sinyal kendali E (enable) atau pengaktifan IC, yang bekerja dalam
mode aktif rendah. Jadi supaya IC ini bekerja, pin 9 tersebut harus dihunbungkan ke ground
(dalam keadaan 0). Pin sisanya adalah untuk catu daya +5 Volt dan 0 volt.
S1 S0
IC1 = 74LS04
1 3 IC2 ; IC3 = 74LS11
IC1 IC1
IC3 = 74LS32
2 4
1
2 IC2 12
13
D0 1
IC4 3
3 2
4 IC2 6
D1 5 9
IC4 8
Y
9 10
10 IC2 8
D2 11 4
IC4 6
1 5
2 IC3 12
D3 13
Rangkaian Multiplekser
1.4 DEMULTIPLEKSER
14 13 12 11 10 9 8 14 13 12 11 10 9 8
Vcc Vcc
Gn d Gnd
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
IC74LS04 IC74LS11
Demultiplekser adalah Rangkaian digital yang mempunyai satu line input dan
mempunyai beberapa line output. Demultiplekser sering disingkat DE-MUX atau DE-MPX.
Dengan menggunakan sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran masukan tertentu pada
keluarannya. Sinyal ini akan mengatur bagian mana atau alamat (address) mana yang akan
diaktifkan atau dipilih.
Rangkaian Demultiplekser
MATERI PERCOBAAN 4
Aritmatika Digital dan Comparator
Unit aritmatika dan logika merupakan bagian pengolah bilangan dari sebuah
komputer. Ini berarti bagian tersebut bukan hanya melakukan operasi-operasi aritmatika,
tetapi juga melaksanakan operasi logika (OR, AND, NOT dan sebagainya). Pada percobaan
ini akan dibahas tentang operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan-bilangan
biner.
14 13 12 11 10 9 8 14 13 12 11 10 9 8 14 13 12 11 10 9 8
Vcc Vcc Vcc
Gn d Gn d Gnd
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Full Adder merupakan rangkaian elektronika yang menjumlahkan dua bilangan yang
telah dikonversikan menjadi bilangan-bilangan biner. Masing-masing bit pada posisi yang
sama saling dijumlahkan. Full adder sebagai penjumlahan pada bit-bit selain yang terendah.
Full adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai carry-out dari penjumlahan bit
sebelumnya. Output dari full adder adalah hasil penjumlahan (sum) dan bit
kelebihannya(carry out).
Seperti halnya dengan rangkaian ADDER, maka perhitungan yang dilakukan oleh
rangkaian dasar pengurang dapat dilakukan secara langsung, artinya dilakukan dimulai dari
digit yang disebelah kanan dilanjutkan dengan pengurangan dari kolom berikutnya dengan
memperhatikan apakah ada nilai pinjaman (borrow) yang harus dikurangkan dan kalau
mungkin ada selisihnya (difference). Dalam rangkaian logika cara pengurangan seperti ini
disebut SUBTRACTOR. Berdasarkan penggunaannya SUBTRACTOR dapat dibagi atas :
Half Subtractor adalah rangkaian pengurangan system bilangan biner yang paling
sederhana, karena hanya dapat digunakan untuk operasi pengurangan data bilangan biner 1
bit saja.Half subtractor memiliki 2 terminal input untuk 2 variabel bilangan biner dan 2
terminal output, yaitu SUMMARY OUTPUT (SUM) dan BORROW OUTPUT (BORROW).
Persamaan logika dari Half Subtractor adalah :
SUM = A.B' + A'.B
BORROW = A'.B
14 13 12 11 10 9 8 14 13 12 11 10 9 8 14 13 12 11 10 9 8 14 13 12 11 10 9 8
14 13 12 11 10 9 8
MATERI PERCOBAAN 5
Flip-Flop
Gerbang logika hanya mampu mengubah sinyal keluaran sajalan dengan sinyal
masukan. Bagaimana bentuk ragam gelombang dari seperubahan sinyal tersebut tergantung
pada rangkaian logikanya. Prinsip dasar dari rangkaian-rangkaian gerbang logika dasar dan
kombinasional adalah perubahan keadaan level keluaran tergantung dari keadaan masukan,
untuk setiap saat dari waktu ke waktu. Jika setiap keadaan masukan berubah maka gerbang
logika akan merubah keadaannya, sehingga keluaran juga berubah keadaannya saat itu juga.
Jadi rangkaian gerbang logika hany berfungsi menyiapkan suatu operasi logic dan
memutuskan suatu operasi logika tersebut, kemudian hasilnya dinyatakan pada keluaran.
Salah satu rangkaian logika yang sangat bermanfaat yaitu rangkaian logika sekuensial
yang diinterkoneksikan untuk penyimpanan, pewaktu, perhitungan dan pengurutan. Bentuk
dasar dari rangkaian logika sekuensial adalah rangkaian flip-flop yang dirangkai dari gerbang
logika seperti NAND dan AND.
Nama lain dari flip-flop adalah multivibrator bistabil, dimana keluarannya adalah
suatu tegangan rendah (0) atau tinggi (1). Keluaran ini tetap rendah atau tinggi selama belum
ada masukkan yang merubah keadaan tersebut. Rangkaian yang bersangkutan harus di-drive
Suatu bagian memori yang sesunggunhnya seperti yang dipakai pada computer
pribadi (personal computer atau PC) terdiri dari beberapa sampai ribuan bahkan lebih
rangkaian logika flip-flop. Bukan hanya itu saja, bagian penyimpanan tersebut dilengkapi
dengan pengalamatan (addressing), sinyal kendali(control signal) dan sinyal pendetak atau
denyut (clock signal). Semunya itu dikemas dalam satu chip IC.
RS Flip-flop
JK Flip-flop
D Flip-flop
T Flip-flop
3.1 RS FLIP-FLOP
Kebanyakan flip-flop dasar di sebut flip-flop RS. Flip-flop ini mempunyai 2 masukan
yang di beri label dengan set (S) dan reset (R), flip-flop RS mempunyai masukan rendah aktif
pada masukan S dan R. Tidak seperti gerbang logika, flip-flop mempuyai 2 komplementer,
keluaran tersebut di beri label Q dan Q’, keluaran Q di anggap merupakan keluaran normal
dan paling sering di gunakan. Keluaran lain Q merupakan merupakan komplemen dari
keluaran Q dan di sebut juga keluaran komplementer. Pada kondisi normal, keluaran-
keluaran ini selalu merupakan komplementer, dengan demikian bila Q = 1 maka Q’ = 0, atau
bila Q = 0 maka Q’ = 1 .
S
1 Q
2 Q
R
Gambar Flip – flop RS di rangkaikan dari dua gerbang NAND seperti di atas, karakteristik
yang ada dari keluaran satu gerbang NAND ke masukan gerbang lainnya. Sama halnya
dengan gerbang logika, tabel kebenaran merupakan penentuan operasi RS flip-flop ini. Baris
1 pada tabel kebenaran itu di sebut keadaan terlarang dalam arti bahwa keadaan tersebut
memungkinkan kedua keluaran menjadi 1 atau tinggi, kondisi ini tidak di gunakan pada flip-
flop RS. Baris 2 pada tabel tersebut menunjukkan kondisi set dari flip-flop. Di sini, level
rendah atau logika 0 mengaktifkan masukan set (S). Logika 0 ini mengeset keluaran Q
normal menjadi tinggi atau 1, seperti di tunjukkan pada tabel kebenaran. Kemudian kondisi
set ini akan terlihat bila menganalisa gambar rangkaian RS flip-flop dengan gerbang NAND.
Logika 0 pada gerbang 1 membangkitkan 1 pada keluaran. Logika 1 ini di masukkan kembali
ke gerbang 2, sekarang gerbang 2 mempunyai dua logika 1 yang di masukkan pada
masukannya, sehingga mendorong keluaran menjadi 0. Maka keluaran Q’ menjadi 0 atau
rendah, kemudian baris 3 pada tabel merupakan kondisi reset. Level rendah atau logika 0
mengaktifkan masukan reset tersebut. Hal ini akan mereset keluaran normal Q menjadi 0.
Kemudian baris ke 4 dari tabel tersebut menunjukkan kondisi tak terbuka atau tetap dari flip-
flop RS, keluaran masih tetap seperti keadaan sebelum terjadi kondisi tetap. Jadi tidak
terdapat perubahan keluaran dari keadaan sebelumnya.
Bisa di simpulkan, bila tabel kebenaran di atas yang menunjukkan kondisi set, hal ini
berarti pengesetan keluaran Q menjadi 1. Begitu pula, kondisi reset berarti di reset dan
keluaran Q menjadi 0. Dengan demikian berarti kondisi operasi menunjuk pada keluaran
normal dan bahwa keluaran komplementer (Q) adalah berlawanan dengan keluaran tersebut,
R 0
s 0
Q 1
Q 0
Penahan D ini sama sekali tidak menggunakan sinyal kendali apapun atau sinyal detak
(clock) sekalipun. Rangkaian akan berada dalam keadaan SET dan RESET dengan sendirinya
sejalan dengan sinyal yang masuk pada D, yaitu 0 dan 1. Jadi jika sinyalmasukan 0 maka
keluaran Q akan tetap 0. Jika sinyal masukan 1 maka keluaran Q juga akan tetap 1. Flip-flop
ini jarang sekali dipakai, baik dalam pemakaian secara umum maupun pada system digital
atau computer praktis.
Contoh pertama-tama masukan enable kita buat 1. Kemudian pada masukan D kita
beri isyarat logika 1 dan kita panjar terus. Sesudah itu, masukan enable diubah dari 1 menjadi
0. Sewaktu masukan enable = 1, data yang melalui masukan D akan dilewatkan penahanan D
sehingga Q juga akan sama dengan 1 dan jika enable berubah menjadi 0 maka data akan
ditahan (latched).Penahan D sekarang menyimpan data, maka jika kita masukan isyarat,
penahan D sama sekali tidak mau menyimpan.
Jika masukan enable diberikan isyarat 1 secara terus menerus atau dipanjar, mak
keluarannya Q akan mengikuti (followa) perubahan masukan D dengan pasti. Dalam kata
lain, apapun isyarat yang masuk pada masukan D, penahanan D akan melewatkannya begitu
saja menujuu ke keluaran Q. sewaktu menjalankan penahanan D dalam bentuk (mode)
operasi ini, penahan D dikatakan transparan atau bersifat tembus cahaya.disebut demikian
karena penahan D seperti kaca bening yang tembus cahaya, apa yang ada di isi yang satu
akan tampak dibidang yang lainnya. Demikianlah prinsip kerja dari penahan data yang
dilengkapi di dengan masukan enable sebagaia kendali. Penahan D dapat dibangun menyusun
gerbang logika. Tetapi penahan D akan lebih cepat, mudah,dan praktis, jika kit menggunakan
rangkaian terpadu (atau IC) yang banyak dijual di pasaran (komersial). Dalam satu kemasan
chip terdapat beberapa penahan D dalam kedaan siap digunakan. Sedangkan kode IC adalah
IC TTL 7475. Setiap IC berisi 4 buah flip-flop D.
Dari gambar rangkaian gerbang FF-D di atas, maka simbol logika FF-D yang dirangkai dari
FF-RS menjadi
Dari semua flip-flop yang ada, flip-flop JK ini merupakan yang paling ideal
digunakan sebagai piranti penyimpanan (memori). Flip-flop jk sangat luas penggunaannya.
Flip-flop JK dipakai pada setiap computer digital computer maupun piranti-piranti digital
lainnya.Dalam bidang pemakaian bidang elektronika jug sangat banyak manfaatnya,
misalnya sebagai pencacah frekuensi, pembagi frekuensi,pembangkit ragam gelombang kotak
simetri, dan lain-lain. Flip-flop JK dibagi menjadi dua jenis yaitu flip-flop JK pemicuan dan
flip-flop JK MS (master slave).
Masukan Keluaran
Mode
Operasi CK J K Q Q’
NC 0 0 Tidak berubah
Reset 0 1 0 1
Set 1 0 1 0
Togel 1 1 Keadaan Berlawanan
Ket :
NC = No change atau tetap pada nilai terakhirnya
Togel = Keadaan berlawanan dari input sebelumnya atau berpindah ke
keadaan lawannya.
1
CK 0
1
K 0
J 0
1
Q 0
Flip-flop JK Master Slave atau flip-flop JK ini paling banyak digunakan dalam
computer, teknik digital, bahkan pada penggunaan yang umum. Adapun cirri-ciri khusus
Master Slave Flip-Flop yaitu memiliki 2 masukan sinyal kendali sinkron J dan K, serta
memiliki 2 masukan sinyal kendali Asinkron S dan R. Flip-flop JK MS dapat dikendalikan
dengan 3 mode operasi yaitu sinkron,asinkron, dan kombinasi sinkron dan asinkron.
Rangkaian dari flip-flop Jk ini memiliki terrdiri dari rangkaian gerbang-gerbang
Umpan balik ini befungsi supaya rangkaian gerbang logika yang berada dalam garis putus-
putus FL M, dapat menahan sebuah data biner. Letaknya di muka, yang berada dibagian
master.
Umpan balik ini menyebabkan flip-flop Jk dapat mengalami togel. Umpan balik toggle
berasla dari keluran Q dan Q’, yang diumpankan ke masukan J dan K secara berlawanan.
A. Pada saat sinyal detak berada pada tingkat tinggi, majikan aktif dan budak tidak aktif.
B. Pada saat sinyal detak berada pada tingkat rendah, majikan menjadi tidak aktif dan
budaknya menjadi aktif.
C. Apa yang dilakukan Majikan akan diikuti oleh budak. Apabila pada majikan dibuat
kedaannya SET pada saat sinyal pendetak 1 (tinggi),maka budak akan menjadi SET
ketika sinayk pendetak menajdi 0 (rendah)
Set terjadi apabila output Q=1,Q’=0. Kondisi ini terjadi pada RS,D dan JK Flip-flop
Reset terjadi apabila output Q=0, Q’=1. Kondisi ini terjadi pada RS,D dan JK Flip-
flop
Memori terjadi apabila output Q dan Q’ sama dengan output sebelumnya. Kondisi
terjadi pada RS Flip-flop
Terlarang terjadi apabila output Q=1,Q’=1. Kondisi terjadi pada RS dan D Flip-flop
Toggle terjadi apabila output berlawanan dengan output sebelumnya. Kondisi ini
terjadi pada JK flip-flop
NC(No Change) terjadi apabila output sama dengan output sebelumnya, berbeda
dengan kondisi memori, No Change terjadi pada JK flip-flop.
MATERI PERCOBAAN 6
Counter dan Register
Kehidupan nyata sehari-hari yang telah diubah dan disimpan dapat diatur cara dan
bentuk penyimpanannya, dan sekali tersimpan,data itu akan terus tinggal dalam rangkaian
elektronika sampai waktu yang tak berhingga. Tetapi permasalahannya,data yang talah
tersimpan sangat kecil jumlahnya, hanya satu data saja, yang dikenal dengan 1 bit data biner.
Padahal semua kejadian jumlahnya sangat besar dan selalu berubah setiap saat. Inilah
permasalahannya , flip-flop hanya mampu menyimpan data biner sebesar hanya 1 bit saja.
Tidak bias lebih. Jadi diperlukan suatu system untuk menyimpan data yang lebih banyak.
Dalam register, data biner yang tersimpan dapat menetap tetapi banyak juga register yang
berfungsi menyimpan dan menggeser data biner untuk operasi perhitungan.
Jadi Register atau yang disebut dengan memori adalah suatu rangkaian logika yang
mampu menyimpan data dalam bentuk bilangan biner. Fungsi dari register ini selain sebagai
penyimpanan data juga untuk menghindari berkedipnya angka yang ditunjukkan oleh display
(seven segment) pada saat menerima pulsa-pulsa yang diberikan oleh decoder.
Sebuah register geser dapat memindahkan bit-bit yang tersimpan ke kiri atau ke
kanan. Register geser dikelompokkan sebagai urutan rangkaian logika, oleh karena itu
register geser disusun dari rangkain Flip-Flop. Selain untuk pergeseran data, register geser
juga dapat digunakan untuk mengubah data seri ke paralel atau dari data parallel ke seri.
Register yang paling sederhana tidak lebih dari sebuah penyimpanan data biner. Register
yang terdiri dari 4 bit disebut nibble dan jika terdiri 8 bit disebut byte. Selain kemampuannya
dalam menyimpanan dat register juga dapat menahan dan menggeser (shift) ke kiri dan ke
kanan.
Register yang dipakai dalam computer digital beraneka ragam jenis dan fungsi
rangkaian elektroniknya. Register paling sederhana dan dasar yaitu register buffer atau
register penyangga data. Register buffer adalah jenis register yang paling sederhana dan dasar
yang hanya berfungsi untuk menyimpan kata digital. Register ini hanya terdiri dari kumpulan
flip-flop D. Rangkaian register ini membuktikan bahwa suatu flip-flop D yang jumlahnya
2. Masukan Serentak Keluaran Berurutan, disebut juga dengan Paralel Input Serial
Output atau disingkat PISO.
Contohnya : 1. Register yang mengubah data serentak menjadi Serial, dengan
memasukan data pada sinyal kendali SD (Set Data).
IC Pembentuk : 74LS74, 74LS76
3. Masukan Berurutan Keluran Berurutan, disebut juga dengan Serial Input Serial
Output atau SISO.
Contohnya : 1. Register yang sering digunakan dalam komunikasi data.
IC Pembentuk : 74LS74
Counter atau pencacah merupakan rangkaian pengurut. Hal ini dikarenakan counter
membutuhkan karakteristik memori dan yang memegang peranan penting dalam counter ini
adalah clock. Sebagaimana rangkaian sekuensial yang lain untuk menyusun sebuah counter
digunakan rangkaian Flip-Flop. Counter terbagi menjadi :
Down Counter
Mode operasi pencacah mundur bekerja erbalik dengan pencacah naik, dimana
sinyal kendali COUNT-UP dibuat keadaannya tetap rendah atau 0. Sedangkan
sinyal kendali COUNT-DOWN dibuar keadaannya tetap tinggi atau 1. Setelah
disetel, maka begitu sinyal pendetak
Up / Down Counter
Counter dapat digunakan untuk menghitung banyaknya detak pulsa dalam waktu yang
tersedia (pengukur Frekuensi). Selain itu dapat digunakan untuk membagi frekuensi,
penyimpanan data pengurutan alamat dan dapat digunakan dalam rangkaian aritmatika.
MATERI PERCOBAAN 7
VHDL DAN VERILOG
5.1 VHDL
Xilinx (Xilinx foundatation series) adalah suatu perangkat lunak yang berguna untuk
merancang dan mensimulasikan suatu rangkaian digital. Dengan menggunakan Xilinx proses
perancangan suatu alat atau rangkaian digital melalui proses simulasi rangkaian yang telah
dirancang untuk melihat apakah rancangan yang telah dibuat sudah benar atau masih salah.
Untuk perancangan rangkaian digital, Xilinx mempunyai tiga cara yaitu dengan
menggunakan state diagram,HDL (Hardware Description Language) dan schematic.
Perancangn biasa menggunakan salah satu cara saja atau menggabungkan ketiga cara
tersebut.
VHDL adalah singkatan yang dipersingkat karena aslinya adalah VHSIC HDL.
Program VHIC (Very Highspeed Integrated Circuit) dikembangkan akhir tahun 1970-an
sampai awal 1980-an.
VHDL (Very high speed integrated Hardware Definition Language ) adalah sebuah
bahasa pemrograman VHSIC (Very High Speed Integrated Circuit) yang dikembangkan oleh
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineering). Pada VHDL, konsep serta syntax
diperlukan untuk mengerti bagaimana rancangan VHDL sebagai bagian dari pembuatan
gerbang dalam rangkaian digital.
Ada beberapa dasar – dasar teknik penulisan kode dalam VHDL. Diantaranya adalah
entity, architecture, basic type variables and operator, decisions, loops, dll. Terdapat pula
DEVICES
ENTITY
Functional
ARCHITECTURE Behavioral
Structural
Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika Boolean merupakan sebuah
system pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner
menjadi sebuah output yang berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya.
Tegangan yang digunakan dalam gerbang logika adalah TINGGI (1) atau RENDAH (0).
Gerbang logika dapat menghasilkan input – input yang masuk kemudian
menjadikannya sebuah output yang sesuai dengan apa yang ditentukan olehnya. Terdapat 3
gerbang logika dasar, yaitu : AND, OR, & NOT. Ketiga gerbang ini dapat menghasilkan
gerbang berikutnya atau yang sering kita sebut dengan gerbang turunan, yaitu : NAND, NOR,
XOR, XNOR. Dimana NAND & NOR merupakan gerbang universal.
5.2 VERILOG
Pada 1990, Cadence mempublikasikan bahwa jika Verilog tetap menjadi bahasa yang
tertutup, tekanan akan standarisasi akan mengakibatkan industri beralih ke VHDL.
Akibatnya, Cadence membentuk Open Verilog International (OVI), dan pada 1991
memberikan dokumentasi untuk Verilog Hardware Description Language. Inilah titik
baliknya Verilog menjadi bahasa yang “open“.
Lambat laun disadari bahwa jika ada terlalu banyak perusahaan di dalam pasar untuk
Verilog, setiap orang akan mengubah bahasa tersebut untuk kepentingan mereka sendiri. Ini
akan bertentangan dengan tujuan utama dari melepas bahasa ini ke domain publik. Alhasil
pada 1994, IEEE 1364 working group dibentuk untuk mengubah OVI LRM (Language
Reference Manual) ke standar IEEE. Kemudian Verilog menjadi sebuah standar IEEE pada
Desember 1995.
Ketika Cadence memberikan LRM kepada OVI, beberapa perusahaan mulai bekerja
pada Verilog simulator. Pada 1992, Verilog simulator pertama diumumkan. Yang paling
berhasil dari semua simulator ini adalah VCS (Verilog Compiled Simulator), dari
Chronologic Simulation. Ini merupakan compiler yang sesungguhnya, bukan sebuah
interpreter, layaknya Verilog-XL. Alhasil, kecepatan eksekusi simulasi menjadi lebih cepat.
Popularitas dari Verilog dan PLI meningkat secara exponensial. Verilog sebagai
sebuah HDL lebih digemari daripada VHDL yang strukturnya lebih baik. Hanya masalah
waktu sebelum orang-orang di OVI menyadari kebutuhan akan sebuah standar yang lebih
bisa diterima secara universal. Kemudian OVI meminta IEEE untuk membentuk sebuah
Standarnya, yang mengombinasikan sintaks bahasa Verilog dan PLI di dalam sebuah
single volume, dikeluarkan pada May 1995 dan sekarang dikenal sebagai IEEE Std. 1364-
1995.
Setelah beberapa tahun, fitur-fitur baru ditambahkan ke Verilog, dan versi barunya
disebut Verilog 2001. Versi ini telah memperbaiki banyak masalah yang Verilog 1995 miliki.
Versi ini disebut 1364-2001.
3. Gate Level
Dalam tingkat logika karakteristik dari sistem dijelaskan oleh logis link dan sifat
waktu sistem atau Semua sinyal diskrit sistem. Sistem hanya memiliki nilai-nilai logis
tertentu ( `0 ',` 1', `X ',` Z `), Operasi yang dapat dimanfaatkan standar logika primitif
(AND, OR, NOT dll gerbang). Menggunakan tingkat gerbang pemodelan mungkin
bukan ide yang baik untuk setiap tingkat desain logika. Tingkat Gate kode yang
dihasilkan oleh alat bantu seperti alat sintesis dan netlist ini digunakan untuk tingkat
gerbang simulasi dan untuk backend.
Untuk perancangan rangkaian digital , Xilinx mempunyai tiga cara yaitu dengan
menggunakan State Diagram HDL (Hardware Description Language) dan Schematic.
Metode Schematic
Metode lain yang digunakan merancang rangkaian ialah menggunakan Bahasa Deskripsi
perangkat Keras. Kode untuk HDL ada dua yaitu Verilogn dan VHDL. Verilog dan VHDL
lebih terkenal karena mudah dipahami dan dimengerti. Metode ini lebih banyak digunakan
daripada metode schematic.
MATERI PERCOBAAN 8
FINITE STATE MACHINE (FSM) dan ALGORITHMIC
STATE MACHINE (ASM)
Bahasa formal dapat dipandang sebagai entitas abstrak, yaitu sekumpulan string-string
simbol alphabet tertentu. Namun bahasa juga dapat dipandang sebagai entitas-entitas abstrak
yang dapat dikenali atau dibangkitkan melalui suatu mesin komputasi. Mesin yang dapat
mengenali bahasa kelas ini adalah finite state machine.
Algorithmic State Machine (ASM) adalah cara menjelaskan state diagram dari sistem
sekuensial dengan cara seperti menggunakan flowchart. Dan juga aksi yang dilakukan di jalur
data (data path). Bila flowchart sendiri tidak bergantung waktu, ASM secara tegas
menunjukkan urutan aksi yang dilakukan sesuai waktunya.