Anda di halaman 1dari 13

MACAM-MACAM BENTUK STRUKTUR ORGANISASI

Organisasi adalah sekumpulan dari beberapa orang yang melakukan kegiatan tertentu


untuk mencapai tujuan bersama.

Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :


1. Struktur organisasi lini
2. Struktur organisasi lini dan staff
3. Struktur organisasi fungsional
4. Struktur organisasi lini dan fungsional
5. Organisasi Matrik
6. Organisasi Komite

1.      Organisasi Lini
Organisasi Garis/ Lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
langsung secara vertical dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya
Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk
yang dianggap paling tua dan digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama.
Organisasi Lini ini diciptakan oleh Henry Fayol.

Ciri-ciri :
1. Hubungan antara pimpinan & bawahan masih bersifat langsung melalui satu garis
wewenang.
2. Selain top manajer , manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana.
3. Jumlah karyawan sedikit.
4. Sarana dan alatnya terbatas.
5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik perusahaan adalah sebagai top
manajer.
6. Organisasi kecil.

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :


1. Atasan dan bawahan dihubungkan dengan satu garis komando
2. Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi besar
3. Proses decesion making berjalan cepat
4. Disiplin dan loyalitas tinggi
5. Rasa saling pengertian antar anggota tinggi

Kekurangan dari struktur organisasi ini adalah :


1. Ada tendensi gaya kepernimpinan otokratis
2. Pengembangan kreatifitas karyawan terhambat
3. Tujuan top manajer sering tidak bisa dibedakan dengan tujuan organisasi
4. Karyawan tergantung pada satu orang dalam organisasi
Gambar struktur organisasi Lini :

2. Organisasi Lini dan Staf


Organisasi Lini dan Staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi
fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang
atasan pimpinan hingga pimpinan dibawahnya. Untuk membantu kelancaran dalam mengelola
organisasi tersebut seorang pimpinan mendapat bantuan dari para staf dibawahnya. Tugas para
staf disini adalah untuk membantu memberikan pemikiran nasehat atau saran-saran, data,
informasi dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan suatu
keputusan atau kebijaksanaan. Pada struktur organisasi ini Hubungan antara atasan dengan
bawahan tidak secara langsung.

Ciri-ciri:
1. Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2. Karyawan banyak
3. Organisasi besar

Ada dua kelompok kerja dalam organisasi sehingga ditekankan adanya spesialisasi:
a. Personel lini
b. Personel staf

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :


1. Ada pembagian tugas yang jelas
2. Kerjasama dan koordinasi dapat dilaksanakan dengan jelas
3. Pengembangan bakat segenap anggota organisasi terjamin
4. Staffing dilaksanakan sesuai prinsip the right man on the right place
5. Bentuk organisasi ini fleksibel untuk diterapkan

Kekurangan dari struktur organisasi ini adalah :


1. Tugas pokok orang-orang sering dinomorduakan
2. Proses decesion makin berliku-liku
3. Jika pertimbangan tidak terkontrol maka sering menimbulkan nepotism spoilsystem
patronage
4. Persaingan tidak sehat antara pejabat yang satu dengan pejabat lainnya
Gambar struktur organisasi Lini dan Staf

3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor yaitu suatu bentuk organisasi di
mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya
dalam satuan bidang pekerjaan tertentu. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang
tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah
kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.

Ciri-ciri:
1. Organisasi kecil
2. Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5. Pengawasan dilakukan secara ketat

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :


1. Program tearah, jelas dan cepat
2. Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
3. Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
4. Adanya pembagian tugas antara kerja pikiran dan fisik
5. Dapat dicapai tingkat spesialisasi yang baik
6. Solidaritas antar anggota yang tinggi
7. Moral serta disiplin keija yang tinggi
8. Koordinasi antara anggota berjalan dengan baik
9. Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi
10. Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas
11. Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis

Kekurangan dari struktur organisasi ini adalah :


1. Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
2. Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit
dilaksanakan
3. Insiatif perseorangan sangat dibatasi
4. Sulit untuk melakukan pertukaran tugas, karena terlalu menspesialisasikan diri dalam
satu bidang tertentu
5. Menekankan pada rutinitas tugas - kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang
6. Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit
7. Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi
8. Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi dan kadang membuat koordinasi dan
kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan

Tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut :


1. Lingkungan stabil
2. Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi
3. Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional

Gambar struktur organisasi Fungsional

4. Organisasi Lini dan Fungsional


Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota
mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih
mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan “kolektif/
presidium/plural executive” dan komite ini bersifat managerial. Komite dapat juga bersifat
formal atau informal,komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur
organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.

Ciri-ciri :
1. Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2. Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3. Pembagian kerja dan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon
4. Strukutur organisasi tidak begitu kompleks. Biasanya terdiri dari ketua, sekretaris,
bendahara, ketua-ketua seksi, dan para perugas
5. Struktur organisasi secara relatif tidak permanea. Organisasi ini hanya dipakai sesuai
kebutuhan atau kegiatan
6. Tugas pimpinan dilasanakan secara kolektif
7. Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
8. pelaksana dikelompokkan menurut tugas-tugas tertentu dalam bentuk satgas

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :


1. Solodaritas tinggi
2. Disiplin tinggi
3. Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimum
4. Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
5. Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat
6. Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan
7. Usaha kerjasama bawahan mudah digalang

Kekurangan dari struktur organisasi ini adalah:


1. Kurang fleksibel dan tour of duty
2. Spesialisasi memberikan kejenuhan
3. Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu
dengan anggota organisasi
4. Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi
yang lain
5. Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja
6. Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan
pada kolektivitas

Organisasi panitia biasanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa seksi.

Gambar struktur organisasi Lini dan Fungsional

 
5. Organisasi Matrik
Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di
mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai
ketrampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu
untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di
bidang penelitian dan pengembangan.
Organisasi matrik akan menghasilkan wewenang ganda di mana wewenang horisontal
diterima manajer proyek sedangkan wewenang fungsionalnya yaitu sesuai dcngan keahliannya
dan tetap akan melekat sampai proyek selesai, karena memang terlihat dalam struktur formalnya.
Sebagai akibat anggota organisasi matrik mempunyai dua wewenang, hal ini berarti bahwa
dalam melaksanakan kegiatannya para anggotanya juga harus melaporkan kepada dua atasan.
Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyck diberi jaminan
untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut
akan langsung lapor kepada manajer puncak.

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :


Pada fleksibelitas dan kemampuannya dalam memperhatikan masalah-masalah yang
khusus maupun persoalan teknis yang unik serta pelaksanaan kegiatan organisasi matrik tidak
mengganggu struktur organisasi yang ada.

Kekurangan dari struktur organisasi ini adalah :


Manajer proyek tak bisa mengkoordinir berbagai bagian yang berbeda hingga menghadapi
kesulitan dalam mengembangkan team yang terpadu dikarenakan penyimpangan pclaksanaan
perintah untuk masing-masing individu. Untuk mengatasi kesulitan yang mungkin timbul, maka
manajer proyek biasanya diberi wewenang khusus yang penting, misalnya: dalam menentukan
gaji, mempromosikan atau melakukan perlakuan personalia.

Gambar struktur organisasi Matrik

6. Organisasi Komite
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan
tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite
atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen.

Organisasi komite terdiri dari :


1. Executive Committe (Pimpinan komite)
Yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini.
2. Staff Committee
Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf.

Kelebihan dari struktur organisasi ini adalah :


1. Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan
pemegang saham maupun dewan
2. Kepemimpinan yang bersifat otokratis sangat kecil
3. Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Kekurangan dari struktur organisasi ini adalah :
1. Proses decesion making sangat lamban
2. Biaya operasional rutin sangat tinggi
3. Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.

Teori organisasi merupakan studi tentang bagaimana banyak organisasi menjalankan


fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang
bekerja didalamnya ataupun masyarakat dilingkup kerja mereka. Teori organisasi mencari
pemahaman tentang prinsip-prinsip yang membimbing bagaimana organisasi-organisasi
beroperasi, berkembang dan berubah.
PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI

1. Teori Organisasi Klasik


Teori Klasik berpangkal tolak pada struktur, hubungan, fungsi formal kegiatan orang dalam
rangka mencapai tujuan bersama.

Keunggulan :
 Memiliki penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah organisasi-
organisasi agar beroperasi lebih efisien.
 Memiliki Organisasi yang secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai
sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya terspesialisasi.
 Pembagian kerja yang terarah dapat memberikan pengaruh positif terhadap kecakapan
dan keahlian pekerja yang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus-menerus dalam
tugasnya.

Kelemahan :
 Dalam teori ini biasanya terjadi masalah pada pengorganisasian yang tidak tepat yang
dapat dilihat dari refleksi struktur yg tidak tepat dan ini dapat menyebabkan efisiensi dan
efektif kerja yang ada di perusahaan itu menjadi tidak produktif.
 Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang pindah dari pekerjaan ke pekerjaan lain
dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan
menghambat kemajuan dan keterampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam
pekerjaannya.

Menurut teori organisasi klasik, rasionalitas, efisiensi, dan keuntungan ekonomis merupakan
tujuan organisasi. Teori ini juga menyatakan bahwa manusia itu diasumsikan bertindak rasional
sehingga secara rasional dengan menaikkan upah, produktivitas akan meningkat.
Teori Klasik dibagi lagi ke dalam:

a) Teori Birokrasi

Teori ini dikemukakan oleh Max Weber.

Max Weber dengan konsep birokrasi idealnya menekankan pada konsep otoritas dan
kekuasaan yang sah untuk melakukan kontrol kepada pihak lain yang berada di bawahnya
sehingga organisasi akan terhindar dari penyalahgunaan kekuasaan dan ketidakefisienan.

Karakteristik teori birokrasi:

1. Pembagian kerja/spesialisasi yang jelas


2. Hirarki wewenang dirumuskan dengan baik
3. Program rasional untuk mencapai tujuan rasional
4. Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
5. Sistem aturan (hak dan kewajiban)
6. Hubungan antar pribadi impersonal (terpisah)
Model birokrasi menekankan pada struktur organisasi.

 
b)        Teori Manajemen Administrasi
Teori manajemen administrasi adalah anak dari para manajer praktek yang tertarik untuk
membuat resep prinsip-prinsip mengelola organisasi formal. (M.T. Myers 1987: 57-58).

Berikut akan dipaparkan pemikiran-pemikiran para tokoh perintis teori manajemen administrasi
sebagai berikut:

 Henry Fayol (1841-1925)


14 Prinsip Manajemen Fayol:

1. Pembagian kerja 8. Sentralisasi

2. Wewenang dan tanggungjawab 9. Rantai skalar

3. Disiplin 10. Aturan

4. Kesatuan perintah 11. Keadilan

5. Kesatuan pengarahan 12. Kelanggengan personalia

6. Mendahulukan kepentingan umum 13. Inisiatif

7. Balas Jasa 14. Semangat korp

Disamping itu Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen”


manajemen perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian perintah
(commanding), pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasn (controling). Pembagian
kegiatan-kegiatan administrasi atas fungsi-fungsi ini dikenal sebagai Fayol’s functionalism atau
teori fungsionalisme Fayol.

 Lyndall F. Urwick
Konsep utama Urwick adalah spesialisasi. Konsep ini memang memberikan kontribusi pada
terkonsentrasinya para karyawan dalam bekerja secara serius untuk lebih produktif, karena sesuai
dengan bidang dan kemampuan masing-masing. Selain itu urwick juga menerapkan kaidah-
kaidah Fayol mengenai kesatuan komando dan rentang kendali. Urwick menekankan pada
pentingnya rasionalitas dan efisiensi tujuan.

 Mooney dan Reiley


3 Prinsip yang ditekankan oleh Mooney dan Reilly adalah:

1. Koordinasi
2. Skalar (Hirarki)
3. Fungsional (Pembedaan macam-macam tugas)
c)        Teori Manajemen Ilmiah
Pada awal tahun 1990-an sekelompok insisnyur yang dikepalai oleh Frederick W. Taylor
mulai tertarik pada tekhnik-tekhnik pekerjaan. Para insinyur ini merasa bahwa pekerjaan dan
mengolah pekerjaan merupakan proses yang dapat dianalisa secara ilmiah. Mereka percaya
bahwa analisa objektif terhadap fakta-fakta yang dikumpulkan melalui eksperimen ilmiah akan
mengungkapkan cara terbaik untuk mengorganisir pekerjaan dalam organisasi. Beberapa variabel
yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah (scientific management), diantaranya sebagai
berikut:

1. Pentingnya manajemen dalam menggerakan dan meningkatkan produktifitas dalam


perusahaan.
2. Pengangkatan dan pemanfaatan tenaga kerja dengan persyaratan-persyaratannya.
3. Tanggung jawab kesejahteraan pegawai atau karyawan.
4. Kondisi yang cukup untuk meningkatkan produktivitas kerja.

2. Teori Organisasi Neo-Klasik


Teori Organisasi Neoklasik mendekati organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan
bersama. Teori Organisasi Neoklasik berkembang dengan pembenahan Teori Organisasi Klasik
berdasar percobaan Hawthorneyang memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka di mana
segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan dengan erat dan sikap karyawan merupakan faktor
yang penting bagi peningkatan produktivitas. Pembenahan meliputi aspek pembagian kerja,
proses skalar dan fungsional, struktur organisasi, serta rentang kendali. Teori Organisasi
Neoklasik memahami adanya organisasi “informal” yang muncul karena faktor lokasi, jenis
pekerjaan, minat dan masalah khusus (vested). Teori neoklasik mengemukakan perlunya:
 Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
 Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari spesialisasi
 Manajemen bottmom up: memberi kesempatan bagi junior untuk berpartisipasi

 Hugo Munsterberg
Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individu dalam
organisasi-organisasi. Sebagai tambahan Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh faktor-
faktor sosial dan budaya terhadap organisasi.

 Elton Mayo dengan Percobaan Hawthorne


Percobaan Hawthorne merupakan kristalisasi teori neoklasik.

 Percobaan pertama: meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan (cahaya) dalam


pekerjaan thd produktivitas kerja atau efisiensi para karyawan.
 Percobaan kedua: April 1927, percobaan ini melibatkan kelompok kecil pekerja, yang
terdiri di enam orang gadis pekerja pada perakitan listrik.

Dari hasil penelitian: hubungan sosial atau manusiawi diantara peneliti dan penyelia lebih
penting dlm menentukan produktivitas.

 Douglas McGregor dan Teori X-Teori Y

 Warren Bennis dan Matinya Birokrasi


Keunggulan :
 Menekankan hubungan informal dan motivasi-motivasi non ekonomis yang beroperasi di
dalam organisasi.
 Manajemen dapat merancang hubungan dan peraturan yang formal dan sebagainya,
namun diciptakan juga pola hubungan status, norma, dan hubungan informal yang
diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sosial para anggota organisasi.
 Memiliki perspektif sistem kerjasama dalam karyanya, menjadi pijakan bagi organisasi
yang dibangun dan memotivasi para manajer dalam organisasi dalam berusaha agar tidak
gagal dalam sistem kerjasama.
 Titik tekanan teori neoklasik ini yaitu pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu
perilaku individu dan kelompok pekerja.

Kelemahan :
 Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie adalah
situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi kurang.
 Neoklasik menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan,
karena bukan merupakan satu-satunya hubungan.
 Tentang struktur irganisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan
penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara orang-orang yang
melaksanakan fungsi yang berbeda-beda.
 Hubungan interaksi antara manajer dan bawahan yang perlu dibina ,jika tidak dilakukan
akan berpengaruh pada moral dan efisiensi kerja yang akan memburuk dan hubungan
manusiawi dalam organisasi jiga memburuk.

3. Teori Organisasi Modern


Teori Organisasi Modern merupakan teori yang mendekati masalah sebagai suatu sistem
keseluruhan, memperhatikan berbagai variabel, dan memahami adanya proses dinamis. Teori
Organisasi Modern membicarakan sistem dan ketergantungan bagian, organisasi formal,
organisasi informal, struktur status dan peranan, dan lingkungan fisik. Selain itu dikemukakan
pula proses hubungan dalam sistem dan tujuan organisasi. Organisasi, menurut Teori Organisasi
Modern, adalah proses yang tersusun dalam suatu sistem di mana orang di dalamnya berinteraksi
untuk tujuan.

Teori modern adalah multi disiplin dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan. Interaksi dinamis antar proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi maupun
dengan organisasi lain dan dengan lingkungan.

Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan. Yang stabil, tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang harus
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Keunggulan:
 Teori modern memiliki multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin
ilmu pengetahuan.
 Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen yang memadukan
teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.
 Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompeleks,
dinamis, multilevel, multidimensional, multivariabel, dan probabilistic.
 sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat
lebih menyeluruh.

Kelemahan:
 teori ini organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil
akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan
apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan
lingkungan.

Karakteristik Teori Modern:

1. Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,

2. Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,


3. Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
4. Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus
disesuaikan dengan perubahan lingkungannya,
5. Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling ketergantungan. 
Multidisiplin.

Kontributor Teori Modern:

 Alfred Korzybski, 1993


General Sementics manusia hidup dalam tiga dunia yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia
objek dan dunia simbol, menitik beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan,
penyimpulan, kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya
tanggapan.

 Chester  I. Barnard, 1938


Organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis; individu, organisasi, penyalur, dan
konsumen merupakan bagian dari lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal.

 Norbert Wiener, 1948


Menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian sistem pada pengaruh arus balik
informasi; menunjang perkembangan komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses
pengawasan, suatu sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan lingkungan.

 Ludwig Von Bertalanffy


Organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh kehidupan; kedinamikan, sistem,
interaksional multidimensional, multi level; suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari
bagian-bagian yang saling berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern
merupakan suatu sistem.

Perbandingan Teori Klasik, Neo-Klasik, dan Modern

Anda mungkin juga menyukai