*MELANKOLIS = CERMAT
*FLEGMATIS = STABIL
-PENTINGNYA MENGENAL KEPRIBADIAN KITA UNTUK MELIHAT KEKUTAN
DAN KELEMAHAN KITA
-MENINGKATKAN MUTU / KWALITAS PELAYANAN , KARIER , HUBUNGAN
DENGAN SESAMA ,DLL
7. MEMBANGUN HUBUNGAN YANG EFEKTIF
-KEMAMPUAN MEMBANGUN HUBUNGAN YANG MENENTUKAN
KEBERHASILAN KITA
-MENYADARI PENTINGNYA MEMBANGUN HUBUNGAN
-MEMBANGUN HUBUNGAN YANG POSTIF MENGHASILKAN PROMOSI
-MEMBANGUN HUBUNGAN YANG BAIK MENGHASILKAN KERJA SAMA /
SINERGI
-KARAKTER YANG POSITIF DAN PENGORBANAN MENGHASIL
KEBERHASILAN
-HILANGKAN TRAUMA
8. MEMBERDAYAKAN KEPEMIMPINAN DALAM DIRI
-SEMUA ORANG MEMILIKI POTENSI MUNTUK MEMIMPIN
-PEMIMPIN DI HASILKAN PROSES DAN WAKTU
-PEMIMPIN YANG EFEKTIF MEMBUTUHKAN TELADAN
-PEMIMPIN ITU MEMILIKI IMPIAN / VISI
-PEMIMPIN MEMILIKI PENGARUH YANG KUAT DALAM BANYAK HAL
9. SINERGI KARIMA DAN KARAKTER
-KARAKTER MEMPERKOKOH KARISMA (TALENTA)
-KARAKTER MEMPERERAT HUBUNGAN DENGAN SESAMA
-KARAKTERMENINGKATKAN KPERCAYAAN
-KARATER TOLOK UKUR KEBERHASILAN DAN KEDEWASAAN
-KARAKTER MEMPERTAHAKAN APA YANG KITA RAIH SELAMA INI
10. MENGEMBANGKAN ORANG LAIN UNTUK SUKSES
-MENGEMBANGKAN ORANG LAIN ADALAH SUKSES YANG HAKIKI
-MENGEMBANGKAN ORANG LAIN MENINGKATKAN KWALITAS DIRI DAN
JUGA KEBERHASILAN
-KEMBANGKAN DIRI KITA MAKA KITA DAPAT MENGEMBANGKAN ORANG
LAIN
11. MILIKILAH IMPIAN YANG BESAR DAN POSITIF
-SEMUA ORANG BESAR MEMILIKI IMPIAN
-IMPIAN MENCIPTAKAN KEKUATAN HIDUP
-IMPIAN MEMBUAT KITA MENGEMBANGKAN DIRI
-IMPIAN MENCIPTAKAN GOL DAN STRATEGI
Felix Deny
Relax It's My Life
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang
seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi
keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua
sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya,
mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat
keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi
pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya
meninggalkan si pemimpin.
GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun
tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan,
itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah langkahnya penuh
perhitungan dan sistematis.
Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka
sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan
adalah prinsip hidupnya.
GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan
kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para
bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang
orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak
stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan
bersahabat.
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan
kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin
dengan baik.
Refrensi:
Sesungguhnya, gaya managerial grid lebih menekankan kepada pendekatan dua aspek yaitu
aspek produksi di satu pihak, dan orang-orang di pihak lain. Blake dan Mouton menghendaki
bagaimana perhatian pemimpin terhadap produksi dan bawahannya(followers).
Dalam managerial grid, ada empat gaya yang ekstrim dan ada satu gaya yang berada di tengahtengah gaya ekstrim tersebut.
Grid 1 manajer sedikit sekali memikirkan produksi yang harus dicapai. sedangkan juga
sedikit perhatian terhadap orang-orang (followers) di dalam organisasinya. Dalam grid ini
manajer hanya berfungsi sebagai perantara menyampaikan informasi dari atasan kepada
bawahannya.
Grid 2 manajer mempunyai perhatian yang tinggi terhadap produksi yang akan dicapai
juga terhadap orang-orang yang bekerja dengannya. Manajer seperti ini dapat dikatakan
sebagai manajer tim yang riel (The real team manajer) karena ia mampu menyatukan
antara kebutuhan-kebutuhan produksi dan kebutuhan orang-orang secara individu.
Grid 3 manajer memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap orang-orang dalam
organisasi, tetapi perhatian terhadap produksi adalah rendah. Manajer seperti ini disebut
sebagai pemimpin club. Gaya seperti ini lebih mengutamakan bagaimana
menyenangkan hati bawahannya agar bawahannya dapat bekerja rileks, santai,
bersahabat, tetapi tidak ada seorangpun yang berusaha untuk mencapai produktlvitas.
Pemimpin yang baik adalah lebih memperhatikan terhadap produksi yang akan dicapai
maupun terhadap orang-orang. Grid seperti ini berusaha menyeimbangkan produksi yang
akan dicapai dengan perhatian terhadap orang-orang, dalam arti tidak terlalu menyolok.
Manajer seperti ini tidak terlalu menciptakan target produksi yang akan dicapai, tetapi
juga tidak mempunyai perhatian yang tidak terlalu menyolok kepada orang-orang.
Gaya Kepemimpinan Situasional Dan Produktivitas Kerja
Gaya kepemimpinan, Secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh yang
positif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan atau pegawai. Hal ini didukung oleh
Sinungan (1987) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang termasuk di dalam
lingkungan organisasi merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja.
Dewasa ini, banyak para ahli yang menawarkan gaya Kepemimpinan yang dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan, dimulai dari yang paling klasik yaitu teori sifat sampai kepada
teori situasional. Dari beberapa gaya yang di tawarkan para ahli di atas, maka gaya
kepemimpinan situasionallah yang paling baru dan sering di gunakan pemimpin saat ini.
Gaya kepemimpinan situasional dianggap para ahli manajemen sebagai gaya yang sangat cocok
untuk diterapkan saat ini. Sedangkan untuk bawahan yang tergolong pada tingkat kematangan
yaitu bawahan yang tidak mampu tetapi berkemauan, maka gaya kepemimpinan yang seperti ini
masih pengarahan, karena kurang mampu, juga memberikan perilaku yang mendukung. Dalam
hal ini pimpinan atau pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah (two way
communications), yaitu untuk membantu bawahan dalam meningkatkan motivasi kerjanya.
Selanjutnya, yang mampu tetapi tidak mau melaksanakan tugas atau tangung jawabnya.
Bawahan seperti ini sebenarnya memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan, akan tetapi
kurang memiliki kemauan dalam melaksanakan tugas. Untuk meningkatkan produktivitas
kerjanya, dalam hal ini pemimpin harus aktif membuka komunikasi dua arah dan mendengarkan
apa yang diinginkan oleh bawahan.
Sedangkan gaya delegasi adalah gaya yang cocok diterapkan pada bawahan yang memiliki
kemauan juga kemampuan dalam bekerja. Dalam hal ini pemimpin tidak perlu banyak
memberikan dukungan maupun pengarahan, karena dianggap bawahan sudah mengetahui
bagaimana, kapan dan dimana mereka barus melaksanakan tugas atau tangung jawabnya.
Dengan penerapan gaya kepemimpinan situasional ini, maka bawahan atau pegawai merasa
diperhatikan oleh pemimpin, sehingga diharapkan produktivitas kerjanya akan meningkat
.
Harsey & Blanchard mengembangkan model kepemimpinan situasional efektif dengan
memadukan tingkat kematangan anak buah dengan pola perilaku yang dimiliki pimpinannya.
Ada 4 tingkat kematangan bawahan, yaitu:
M 1 : bawahan tidak mampu dan tidak mau atau tidak ada keyakinan.
M 2 : bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan dan keyakinan bahwa ia bisa.
Gaya 1 : telling, pemimpin memberi instruksi dan mengawasi pelaksanaan tugas dan
kinerja anak buahnya.
mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan
mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau
keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai
tujuan organisasi atau kelompok
Sumber: http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-paraahli/#ixzz1ijX4CPTU
Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung
jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan
hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.
Sumber:
http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otorit
er_demokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia
EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN
Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :
1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
ada dalam diri pemimpin ini. Orang orang yang datang karena kehangatannya
terlepas dari segala kekurangannya.
Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini
sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa
sangat menyenangkan dan bersahabat.
Sumber: http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html
Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan
demokratis.
Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di
selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan
atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.
Refrensi:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-paraahli/#ixzz1ijX4CPTU
http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otorit
er_demokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia
http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html