Pertemuan 8
1. UKM Wiwiek memproduksi seblak kering dengan brand “Seblak Endes” untuk
menyuplai ke Toko-Toko snack di Kota Bogor. Dalam perhitungan harga pokok
produksi, pemilik belum memasukkan seluruh unsur biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi, seperti upah tenaga kerja dan penyusutan alat belum dihitung secara benar.
UKM ini memiliki dua departemen yaitu pemasakan dan pengemasan. Anda sebagai
calon akuntan diminta untuk dapat menghitung harga pokok produksi dari seblak yang
diproduksi oleh UKM Wiwiek dengan informasi pada bulan Agustus 2016 adalah sebagai
berikut :
Pertemuan 9
1. Masih berkaitan dengan UKM Wiwik yang menghasilkan seblak, bahwa di periode
bulan Agustus 2016 UKM ini masih memiliki WIP akhir yang harus diselesaikan
prosesnya dibulan September 2016. Berikut ini adalah data UKM Wiwik pada bulan
September 2016 :
2. UKM Fakhruz yang memproduksi emping jagung, pada bulan Maret 2016 masih
memiliki WIP akhir yang masih perlu diproses lagi di periode berikutnya. Berikut
adalah data pada bulan April 2016 :
Pertemuan 10
1. UKM “Reida” memproduksi Jaket secara terus menerus untuk menyuplai sebuah
Holding Company. UKM memiliki 2 departemen, berikut adalah data pada bulan
November 2013 :
2. UKM “Fakhruzz” memproduksi sandal jepit dari bahan karet secara massal (process
costing) dengan memiliki 2 departemen produksi, yaitu departemen pencampuran
bahan dan pembuatan jepit (1) serta departemen perakitan dan penyelesaian (2).
Berikut adalah data pada bulan Desember 2014 :
Pertemuan 11 dan 12
1. UKM “Kaito” memproduksi jaket laki-laki secara massal (process costing) dengan
memiliki 2 departemen produksi, yaitu departemen design dan potong (1) serta
departemen jahit dan penyelesaian (2). Berikut adalah data pada bulan Maret 2015 :
Dalam proses produksi terdapat biaya overhead yang dialokasikan dari dua departemen
penunjang yaitu dept.HRD (Rp20.000.000 dialokasikan berdasarkan jumlah karyawan)
dan Maintenance (Rp12.000.000) dialokasikan berdasarkan luas lantai (m2) :
Departemen Jml karyawan Luas lantai (m2)
Assembling 60 3.500
Finishing 50 3.000
HRD 40 550
Maintenance 30 600
Lakukan alokasi biaya overhead dari departemen penunjang ke departemen produksi
dengan direct method dan hitung biaya produksi, dimana perusahaan menerapkan metode
rata-rata tertimbang.
2. PT Minamoto melakukan proses produksi melalui dua departemen produksi, yaitu
Dept.Assembling dan Dept Finishing. Salah satu jenis produk yang dipesan adalah
pesanan No 002. Biaya produksi untuk menghasilkan pesanan No 002 dalam bulan
Oktober 2014 adalah sebagai berikut :
Jenis Biaya Dept.Assembling Dept. Finishing
Direct Material Cost Rp 30.000.000
Direct labor cost Rp 10.000.000 Rp 8.000.000
Biaya overhead pabrik 5.000/jam mesin 12.000/jam TKL
Jam mesin terpakai 400 jam 200 jam
Jam TKL 250 jam 250 jam
Dalam proses produksi terdapat biaya overhead yang dialokasikan dari dua departemen
penunjang yaitu dept.HRD (Rp20.000.000 dialokasikan berdasarkan jumlah karyawan)
dan Maintenance (Rp12.000.000) dialokasikan berdasarkan luas lantai (m2)) :
Departemen Jml karyawan Luas lantai (m2)
Assembling 60 3.500
Finishing 50 3.000
HRD 40 550
Maintenance 30 600
Pertemuan 13 dan 14
1. Fakruzz corp. memproduksi makanan dengan bahan baku tepung cassava (mocaf).
Perusahaan membuat sendiri tepung cassava untuk bahan baku semua produk yang
dihasilkan, selain itu perusahaan juga menjual tepung cassava kepada konsumen.
Berikut adalah data pada bulan Maret 2016, dimana perusahaan berproduksi secara
terus-menerus, sehingga perhitungan harga pokok produksinya mengacu kepada
“process costing”. Produk yang dihasilkan untuk brownise 10.000 buah dengan harga
jual / buah Rp 20.000. Bolu kukus 20.000 buah dengan harga jual per unit Rp15.000
dan untuk chocochips 30.000 buah dengan harga jual per buah Rp. 10.000. Dalam
memproses tepung cassava dibutuhkan singkong sebesar Rp700.000, DLC
Rp250.000, OVC Rp350.000. Produk yang dihasilkan adalah brownies, bolu kukus,
dan chococip. Untuk mengolah brownies dibutuhkan bahan tambahan yaitu margarin,
DCC chefmate coumpound,coklat bubuk, susu full cream, vanila bubuk, baking
powder,telur ayam dan gula cair singkong dengan total biaya tambahan sebesar
Rp500.000. Untuk membuat bolu kukus dibutuhkan bahan tambahan gula cair
singkong, telur, teh, pasta pandan dengan total biaya tambahan sebesar Rp300.000.
Pengolahan chococip membutuhkan tambahan yaitu margarin, telur ayam, baking
powder, gula cair singkong, vanili powder, dan coklat chip dengan total biaya
tambahan sebesar Rp650.000. Hitung harga pokok produksi brownies, bolu kukus,
dan chococip dengan NRV method!
2. Vamilk adalah sebuah UKM yang menghasilkan produk berbahan baku susu segar.
Susu fermentasi merupakan produk yang dihasilkan dititik pertama dengan
membutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp3juta, biaya tenaga kerja langsung
Rp2juta, dan overhead Rp500.000. Kemudian Vamilk memproses lebih lanjut susu
fermentasi menjadi beberapa produk dengan separable cost sbb :
Produk yang dihasilkan yaitu : yogurt 20.000 buah dengan biaya per unit Rp. 15.000,
cheese steak susu 15.000 buah dengan harga jual per unit Rp 20.000 dan karamel
10.000 buah dengan biaya per unit Rp. 10.000. Hitung harga pokok produksi dari
Yoghurt, cheese stick susu dan karamel dimana perusahaan mengalokasikan joint cost
dengan menggunakan NRV method!