Anda di halaman 1dari 8

Latihan Soal : Akuntansi Biaya Sesi UAS

Pertemuan 8

1. UKM Wiwiek memproduksi seblak kering dengan brand “Seblak Endes” untuk
menyuplai ke Toko-Toko snack di Kota Bogor. Dalam perhitungan harga pokok
produksi, pemilik belum memasukkan seluruh unsur biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi, seperti upah tenaga kerja dan penyusutan alat belum dihitung secara benar.
UKM ini memiliki dua departemen yaitu pemasakan dan pengemasan. Anda sebagai
calon akuntan diminta untuk dapat menghitung harga pokok produksi dari seblak yang
diproduksi oleh UKM Wiwiek dengan informasi pada bulan Agustus 2016 adalah sebagai
berikut :

Keterangan Dept. Pemasakan Dept. Pengemasan


Barang masuk proses 2.000 bungkus
Barang dipindahkan ke dept 1.750 bungkus
Pengemasan
Barang dipindahkan ke 1.650 bungkus
gudang barang jadi
Barang dalam proses akhir 250 bungkus* 100 bungkus**
Biaya kerupuk bawang Rp3.000.000
Biaya bumbu Rp 200.000
Biaya gas Rp 180.000
Biaya listrik Rp 300.000
Penyusutan alat masak Rp 450.000
Tenaga kerja bagian Rp 600.000
pemasakan
Tenaga kerja bagian Rp400.000
pengemasan
Kemasan Rp200.000
Penyusutan alat press Rp150.000
plastik
Label Rp250.000

Note : *DMC 100%, DLC 80%, OVC 70%


**DLC 70%, OVC 75%
Hitung harga pokok produksi/bungkus seblak kering dan susun laporan harga pokok
produksi seblak kering untuk bulan Agustus 2016!

2. UKM Fakhruzz memproduksi emping jagung, dimana perusahaan memproduksi secara


terus menerus, sehingga perhitungan harga pokok produksinya adalah dilakukan diakhir
periode. Perusahaan memiliki dua departemen yaitu departemen pemasakan dan dept
pengemasan. Berikut adalah data bulan Maret 2016 :

Keterangan Dept. Pemasakan Dept. Pengemasan


Barang masuk proses 5.000 bungkus
Barang dipindahkan ke dept 4.500 bungkus
Pengemasan
Barang dipindahkan ke 4.350 bungkus
gudang barang jadi
Barang dalam proses akhir 500 bungkus* 150 bungkus**
Biaya pemakaian jagung Rp4.500.000
Biaya bumbu Rp 450.000
Biaya gas Rp 360.000
Biaya listrik Rp 750.000
Penyusutan alat masak Rp 650.000
Penyusutan alat tumbuk Rp 150.000
Tenaga kerja bagian Rp 850.000
pemasakan
Tenaga kerja bagian Rp500.000
pengemasan
Kemasan Rp800.000
Label Rp450.000

Note : * DMC 90%, DLC 75%, OVC 80%


** DLC 80%, OVC 90%
Susun laporan harga pokok produksi emping jagung untuk bulan Maret 2016 dan berapa
harga pokok produksi/bungkus emping jagung?

Pertemuan 9
1. Masih berkaitan dengan UKM Wiwik yang menghasilkan seblak, bahwa di periode
bulan Agustus 2016 UKM ini masih memiliki WIP akhir yang harus diselesaikan
prosesnya dibulan September 2016. Berikut ini adalah data UKM Wiwik pada bulan
September 2016 :

Keterangan Dept. Pemasakan Dept. Pengemasan


Barang dalam Proses Awal 250 bungkus* 100 bungkus**
Barang masuk proses 3.000 bungkus
Barang dipindahkan ke dept 3.150 bungkus
Pengemasan
Barang dipindahkan ke 3.100 bungkus
gudang barang jadi
Barang dalam proses akhir 100 bungkus*** 150 bungkus****
Biaya dalam WIP awal :
Biaya ditransfer dr dept Rp239.081
pemasakan
Direct Material Cost Rp400.000
Direct Labor Cost Rp61.583 Rp 16.279
Overhead Cost Rp84.538 Rp 26.087

Biaya yang ditambahkan di


periode September :
Biaya kerupuk bawang Rp4.500.000
Biaya bumbu Rp 400.000
Biaya gas Rp 390.000
Biaya listrik Rp 500.000
Penyusutan alat masak Rp 450.000
Tenaga kerja bagian Rp 900.000
pemasakan
Tenaga kerja bagian Rp700.000
pengemasan
Kemasan Rp500.000
Penyusutan alat press Rp150.000
plastik
Label Rp350.000
* DMC 100%, DLC 80%, OVC 70%
** DLC 70%, OVC 75%
*** DMC 90%, DLC 70%, OVC 70%
**** DLC 70%, OVC 60%
Hitung harga pokok produksi/bungkus seblak kering dan susun laporan harga pokok
produksi seblak kering untuk bulan September 2016!

2. UKM Fakhruz yang memproduksi emping jagung, pada bulan Maret 2016 masih
memiliki WIP akhir yang masih perlu diproses lagi di periode berikutnya. Berikut
adalah data pada bulan April 2016 :

Keterangan Dept. Pemasakan Dept. Pengemasan


Barang dalam proses awal 500 bungkus* 150 bungkus**
Barang masuk proses 4.000 bungkus
Barang dipindahkan ke dept 4.300 bungkus
Pengemasan
Barang dipindahkan ke 4.300 bungkus
gudang barang jadi
Barang dalam proses akhir 200 bungkus*** 150 bungkus****
Biaya dalam WIP awal :
Biaya ditransfer dr dept Rp234.623
pemasakan
Direct Material Cost Rp450.000
Direct Labor Cost Rp 65.385 Rp 13.423
Overhead Cost Rp155.918 Rp 37.625
Biaya ditambahkan :
Biaya pemakaian jagung Rp3.750.000
Biaya bumbu Rp 350.000
Biaya gas Rp 320.000
Biaya listrik Rp 700.000
Penyusutan alat masak Rp 650.000
Penyusutan alat tumbuk Rp 150.000
Tenaga kerja bagian Rp 750.000
pemasakan
Tenaga kerja bagian Rp450.000
pengemasan
Kemasan Rp700.000
Label Rp400.000

* DMC 90%, DLC 75%, OVC 80%


** DLC 80%, OVC 90%
*** DMC 90%, DLC 80%, OVC 70%
**** DLC 80%, OVC 70%

Pertemuan 10

Process Costing with spoilage

1. UKM “Reida” memproduksi Jaket secara terus menerus untuk menyuplai sebuah
Holding Company. UKM memiliki 2 departemen, berikut adalah data pada bulan
November 2013 :

Keterangan Dept I Dept II


WIP awal 9.000 Unit 10.000 unit (80%,60%)
(80%,60%,60%)
Ditambahkan 40.000 unit
Ditransfer ke dept II 38.500 unit
Ditransfer ke gudang brg 41.500 unit
jadi
Rusak normal 250 unit 300 unit
Rusak abnormal 100 unit 200 unit
WIP akhir 10.150 unit (100%,60%, 6.500 unit (90%,80%)
50%)
Biaya dalam WIP awal:
Harga pokok dari dept I Rp 2.800.000
DMC Rp2.100.000
DLC Rp1.400.000 Rp1.400.000
OVC Rp1.100.000 Rp2.700.000
Biaya yang ditambahkan :
DMC Rp2.800.000
DLC Rp2.000.000 Rp2.200.000
OVC Rp2.600.000 Rp2.300.000
Susun laporan harga pokok produksi departemen I dan II dengan metode WACM dan
FIFO. Berapakah harga pokok/unit jaket?

2. UKM “Fakhruzz” memproduksi sandal jepit dari bahan karet secara massal (process
costing) dengan memiliki 2 departemen produksi, yaitu departemen pencampuran
bahan dan pembuatan jepit (1) serta departemen perakitan dan penyelesaian (2).
Berikut adalah data pada bulan Desember 2014 :

Keterangan Dept I Dept II

WIP awal 250 pasang *) 100 pasang **)


Masuk proses 700 pasang
Selesai 900 pasang 980 pasang
WIP akhir 30 pasang ***) 20 pasang****)

Biaya dalam WIP awal :


Biaya dari dept I Rp1.500.000
Direct Material Cost Rp500.000
Direct labor cost Rp600.000 Rp800.000
Overhead cost Rp300.000 Rp400.000
Biaya yang ditambahkan :
Direct Material Cost Rp2.000.000
Direct labor cost Rp2.500.000 Rp 3.000.000
Overhead cost Rp2.000.000 Rp 1.500.000
*) DMC 100%, DLC 80%, OVC 70%
**)DLC 80%, OVC 70%
***) DMC 90%, DLC 70%, OVC 70%
****)DLC 80%, OVC 60%
pada departemen 1 terdapat rework yang merupakan normal spoilage dengan mengeluarkan
biaya tambahan DLC Rp200.000 dan overhead Rp300.000 baru kemudian dipindahkan ke
departemen II karena menjadi produk yang selesai sempurna di dept 1(msh bln des). Setelah
dilakukan inspeksi akhir pada saat produk akan dipindahkan ke gudang, ditemukan normal
spoilage sebanyak 16 pasang. Terdapat scrap namun dapat diproses lagi untuk produksi
berikutnya. Hitung biaya per pasang sandal jepit yang dihasilkan oleh UKM “Maruyama”
(menggunakan metode WACM dan FIFO)

Pertemuan 11 dan 12

1. UKM “Kaito” memproduksi jaket laki-laki secara massal (process costing) dengan
memiliki 2 departemen produksi, yaitu departemen design dan potong (1) serta
departemen jahit dan penyelesaian (2). Berikut adalah data pada bulan Maret 2015 :

Keterangan Dept I Dept II


WIP awal 150 unit *) 50 unit **)
Masuk proses 500 unit 550 unit
Selesai 550 unit 575 unit
WIP akhir 100 unit ***) 25 unit ****)
Biaya dalam WIP awal :
Biaya dari dept I Rp2.500.000
Direct Material Cost Rp850.000
Direct labor cost Rp1.000.000 Rp500.000
Overhead cost Rp500.000 Rp1.000.000
Biaya yang ditambahkan :
Direct Material Cost Rp10.000.000
Direct labor cost Rp8.000.000 Rp 15.000.000
Overhead cost Rp3.000.000 Rp 7.500.000
*) DMC 100%, DLC 70%, OVC 60%
**)DLC 80%, OVC 70%
***) DMC 90%, DLC 70%, OVC 70%
****)DLC 80%, OVC 60%

Dalam proses produksi terdapat biaya overhead yang dialokasikan dari dua departemen
penunjang yaitu dept.HRD (Rp20.000.000 dialokasikan berdasarkan jumlah karyawan)
dan Maintenance (Rp12.000.000) dialokasikan berdasarkan luas lantai (m2) :
Departemen Jml karyawan Luas lantai (m2)
Assembling 60 3.500
Finishing 50 3.000
HRD 40 550
Maintenance 30 600
Lakukan alokasi biaya overhead dari departemen penunjang ke departemen produksi
dengan direct method dan hitung biaya produksi, dimana perusahaan menerapkan metode
rata-rata tertimbang.
2. PT Minamoto melakukan proses produksi melalui dua departemen produksi, yaitu
Dept.Assembling dan Dept Finishing. Salah satu jenis produk yang dipesan adalah
pesanan No 002. Biaya produksi untuk menghasilkan pesanan No 002 dalam bulan
Oktober 2014 adalah sebagai berikut :
Jenis Biaya Dept.Assembling Dept. Finishing
Direct Material Cost Rp 30.000.000
Direct labor cost Rp 10.000.000 Rp 8.000.000
Biaya overhead pabrik 5.000/jam mesin 12.000/jam TKL
Jam mesin terpakai 400 jam 200 jam
Jam TKL 250 jam 250 jam
Dalam proses produksi terdapat biaya overhead yang dialokasikan dari dua departemen
penunjang yaitu dept.HRD (Rp20.000.000 dialokasikan berdasarkan jumlah karyawan)
dan Maintenance (Rp12.000.000) dialokasikan berdasarkan luas lantai (m2)) :
Departemen Jml karyawan Luas lantai (m2)
Assembling 60 3.500
Finishing 50 3.000
HRD 40 550
Maintenance 30 600

Lakukan alokasi biaya overhead dari departemen penunjang ke departemen produksi


dengan metode step down (allocate first HRD) dan hitung biaya produksi dari pesanan no
002!

Pertemuan 13 dan 14

1. Fakruzz corp. memproduksi makanan dengan bahan baku tepung cassava (mocaf).
Perusahaan membuat sendiri tepung cassava untuk bahan baku semua produk yang
dihasilkan, selain itu perusahaan juga menjual tepung cassava kepada konsumen.
Berikut adalah data pada bulan Maret 2016, dimana perusahaan berproduksi secara
terus-menerus, sehingga perhitungan harga pokok produksinya mengacu kepada
“process costing”. Produk yang dihasilkan untuk brownise 10.000 buah dengan harga
jual / buah Rp 20.000. Bolu kukus 20.000 buah dengan harga jual per unit Rp15.000
dan untuk chocochips 30.000 buah dengan harga jual per buah Rp. 10.000. Dalam
memproses tepung cassava dibutuhkan singkong sebesar Rp700.000, DLC
Rp250.000, OVC Rp350.000. Produk yang dihasilkan adalah brownies, bolu kukus,
dan chococip. Untuk mengolah brownies dibutuhkan bahan tambahan yaitu margarin,
DCC chefmate coumpound,coklat bubuk, susu full cream, vanila bubuk, baking
powder,telur ayam dan gula cair singkong dengan total biaya tambahan sebesar
Rp500.000. Untuk membuat bolu kukus dibutuhkan bahan tambahan gula cair
singkong, telur, teh, pasta pandan dengan total biaya tambahan sebesar Rp300.000.
Pengolahan chococip membutuhkan tambahan yaitu margarin, telur ayam, baking
powder, gula cair singkong, vanili powder, dan coklat chip dengan total biaya
tambahan sebesar Rp650.000. Hitung harga pokok produksi brownies, bolu kukus,
dan chococip dengan NRV method!
2. Vamilk adalah sebuah UKM yang menghasilkan produk berbahan baku susu segar.
Susu fermentasi merupakan produk yang dihasilkan dititik pertama dengan
membutuhkan biaya bahan baku sebesar Rp3juta, biaya tenaga kerja langsung
Rp2juta, dan overhead Rp500.000. Kemudian Vamilk memproses lebih lanjut susu
fermentasi menjadi beberapa produk dengan separable cost sbb :

Produk lanjutan Jenis separable cost Nilai separable cost


Yoghurt Bahan penolong Rp 1.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 200.000
Overhead Rp 100.000
Cheese stick susu Bahan penolong Rp 2.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 200.000
Overhead Rp 50.000
Karamel Bahan penolong Rp 3.000.000
Tenaga kerja langsung Rp 200.000
Overhead Rp 100.000

Produk yang dihasilkan yaitu : yogurt 20.000 buah dengan biaya per unit Rp. 15.000,
cheese steak susu 15.000 buah dengan harga jual per unit Rp 20.000 dan karamel
10.000 buah dengan biaya per unit Rp. 10.000. Hitung harga pokok produksi dari
Yoghurt, cheese stick susu dan karamel dimana perusahaan mengalokasikan joint cost
dengan menggunakan NRV method!

Anda mungkin juga menyukai