Hari/Shift Jumat/Shift 1
Asisten CAA
1. Jelaskan latar belakang, rancangan, dan keuntungan pembuatan alat bantu usulan!
1.1 Latar Belakang
Pembuatan label APKE untuk produk troli ini dibagi dalam 3 workstation. Workstation 3 membuat
pola label, workstation 4 melakukan proses pengguntingan label tersebut, dan pada workstation 5
melakukan finishing label APKE, berupa penempelan stiker huruf dan pengikatan pita pada label. Pada
praktikum sebelumnya, kami ditempatkan di workstation 5.
Pada workstation 5, operator memulai pengerjaan dengan membuat pola untuk menempelkan
menempelkan stiker huruf APKE dengan huruf A berwarna merah, huruf P berwarna kuning, huruf K
berwarna hijau, dan huruf E berwarna biru. Operator membuat pola menggunakan pulpen hitam dan
penggaris secara manual mengikuti ukuran dan langkah prosedur yang ada. Setelah pola terbentuk,
barulah operator mulai menempelkan stiker huruf sesuai ketentuannya. Operator menempelkan stiker
menggunakan double-tape. Double-tape pun dipotong secara manual menggunakan gunting. Hal
tersebut mengakibatkan gerakan-gerakan kerja yang tidak efektif, seperti mengarahkan dan memeriksa.
Pada kegiatan kerja yang kedua, yaitu menggunting pita untuk label, operator mengukur pita
sepanjang 30 cm menggunakan penggaris biasa kemudian dipotong menggunakan gunting. Lalu, pita
tersebut dimasukkan ke lubang pada label dan diikatkan ke troli yang sudah jadi. Pada kegiatan ini juga
banyak ditemukan gerakan-gerakan yang tidak efektif, seperti memeriksa dan merencanakan. Berikut
banyaknya data gerakan tidak efektif (Therblig) pada proses ini.
Jumlah Persentase
Gerakan Terblig (Tidak Efektif) Jumlah
Akumulatif (%)
Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay) 10 10 21%
Memeriksa (inspect) 8 18 38%
Memegang untuk memakai (hold) 7 25 53%
Mencari (search) 6 31 66%
Kelambatan yang tak terhindarkan (unavoidable delay) 5 36 77%
Dilihat dari persentase gerakan Therblig tertinggi yaitu memeriksa (Inspect), kami merancang suatu
alat bantu usulan yang dapat mengatasi hal tersebut. Kami merancang poka-yoke label yang berbentuk
truk dengan membolongi bagian untuk menempelkan stiker huruf APKE. Poka-yoke tersebut dapat
mengurangi gerakan operator dalam memeriksa kembali ukuran untuk penempelan stiker. Pada poka-
yoke kami juga dikombinasikan dengan penggaris ukuran 30 cm agar dapat mempermudah pengukuran
panjang pita. Kami menambahkan penjepit pada salah satu ujung penggaris agar pita yang diukur tidak
berubah posisi. Selain poka-yoke, kami juga merancang suatu wadah untuk tempat stiker huruf yang
sebelumnya semua huruf digabungkan pada suatu wadah. Wadah huruf ini dipisah menjadi 4 tempat
untuk menyimpan setiap hurufnya, yaitu A,P,K dan E.
Kami juga merancang suatu wadah yang memisahkan stiker-stiker huruf A,P,K, dan E. Dilengkapi
dengan warna pada setiap wadah huruf yang membedakannya, sehingga kesalahan pada operator akan
sangat terminimalisir.
Keterangan :
= Gunting = Pita = Stopwatch
= Operator = Pulpen
= Nampan = Penggaris
Keterangan :
= Gunting = Pita
cm x 60 cm x 70 cm
= Operator = Pulpen
= Stopwatch
Pita Label
9,5 30
Menegaskan
O-4 Mengukur pita O-1 titik untuk
garis label
1
Mencari stiker
O-5 Memotong 60 O-2 huruf
pita
10
Memeriksa 60 Menempelkan
I-1 panjang pita O-3 stiker huruf ke
label truk
10 Memasukkan
RINGKASAN O-5
pita ke lubang
I-1
Kegiatan Jumlah Waktu label truk
6 175,5
Operasi 5 Mengikat pita
O-6
pada troli
1 10
Pemeriksaan
Total 7 185,5
Pita Label
9,5 15
Menggunting
O-4 Mengukur pita O-1 double-tape
0.5 20
Menempelkan
3 O-5 Memotong 24 O-2 double-tape ke
pita stiker huruf
13
Memeriksa Menempelkan
I-1 panjang pita O-3 stiker huruf ke
10 label truk
Memasukkan
RINGKASAN O-5
pita ke lubang
I-1
Kegiatan Jumlah Waktu label truk
6 79
Operasi Mengikat pita
O-6
pada troli
1 16
Pemeriksaan
Total 7 95
Analisis:
Standart Presentil
No Data Antropemetri Rata - Rata Ukuran Presentil
Deviasi Ke-
82,16 24,03668 82,16
1. Panjang jangkauan 50
Jadi, ukuran persentil lebar metakarpal dengan menggunakan persentil 90 didapatkan sebesar
30,68415 sedangkan ukuran persentil telapak tangan dengan menggunakan persentil 90 didapatkan
sebesar 81,17
7. Analisis estimasi (perkiraan) perbandingan waktu baku stasiun kerja eksisting dengan stasiun
kerja usulan!
a. Waktu baku workstation eksisting
Waktu siklus
A. Metode Westinghouse
Nilai
Faktor Kelas Lambang
Penyeseuaian
Ketrampilan Average D 0
Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi 1
usaha Good C2 0.03
kondisi kerja Excellent B 0.08
konsistensi Good C 0.01
Jumlah 0.12
P= 1.12
Waktu Normal Ws P Wn
(Wn) 1379 1.12 1544.928
Waktu Baku
A. PRIA
Uraian Ekivalen Nilai
Faktor
Pekerjaan Beban Kelonggaran
Faktor Yang Dikeluarkan dapat diabaikan 0 8
Sikap Kerja duduk 0 1
Gerakan Kerja normal 0 0
pandangan yang
Kelelahan Mata terputus-putus 6 7
Keadaan Suhu Tempat Kerja normal 22 4
Keadaan Atmosfer baik 0 0
Keadaan Lingkungan Yang
Baik sangat bising 5 6
Kelonggaran Pribadi 0.025
Jumlah K= 26
Wn K (%) Wb
Waktu Baku (Wb)
1544.928 26 41713.06
Dalam menghitung waktu baku kita membutuhkan nilai kelonggaran operator atau
pekerja. Kami mendapatkan nilai kelonggaran sebesar 26%. Waktu baku yang kami
dapatkan 41713.06 detik atau 695 menit.
-Waktu siklus
Ws = 52 x 10 TMU
-Kelonggaran
K = 3.3 log n
K= 3.3 log 8 = 2.98
-P (Metode Westinghouse) = 1.12
-Waktu normal
Wn = Ws x P
Wn = 0,312 x 1,12 = 0,349 menit
-Waktu baku
Wb = Wn x (1+k)
Wb = 0,349 (1+2,98)
Wb = 1,389 menit
Jadi, waktu baku yang dibutuhkan pada workstation eksisting = 695 menit dan waktu baku yang
dibutuhkan pada workstation usulan = 1,389 menit.