Anda di halaman 1dari 10

PT ERAJAYA SWASEMBADA TBK

Kelompok 3

1. Hardianto Prabowo 1911070149


2. Yanuario Hansel Linandi 1911070160
3. M Fadli 1911070260
4. M Rifqi Ramadhan 1911070137
5. Filipi Andro Allen 1911070251
SEJARAH

Erajaya

PT Erajaya Swasembada didirikan pada tahun 1996, ("Erajaya") telah berkembang melampaui importir,
distributor dan pengecer perangkat telekomunikasi seluler terintegrasi, di mana Perusahaan juga diakui sebagai
perusahaan terbesar dan terpercaya dalam bisnisnya di Indonesia. Saat ini, Erajaya bergerak di bidang distribusi
dan ritel perangkat telekomunikasi seluler, seperti ponsel dan tablet, kartu modul identitas pelanggan (SIM
Card), top-up voucher operator jaringan seluler, aksesori, perangkat Internet of Things (IoT), dan Google Play
Voucher kartu. Selain itu, Perseroan juga menawarkan Value Added Services seperti layanan proteksi ponsel
melalui TecProtec dan layanan leasing handset bekerjasama dengan perusahaan multifinance terpercaya di
Indonesia
VISI DAN MISI

Visi

"Untuk menyediakan produk dan menjadi solusi dalam


meningkatkan kualitas hidup dan gaya hidup”

Misi

Menjadi perusahaan distribusi dan ritel terkemuka dengan akses


langsung terintegrasi ke konsumen dan pengecer yang menawarkan
rangkaian lengkap produk & solusi seluler
THE FIVE FORCES MODEL OF COMPETITION

Threat of subtitute
products

Medium

Bargaining power of Rivalry among Bargaining power of


suppliers existing competing buyer

Low Low Medium

Threat of New
Entrants

Low
EFE MATRIX FOR PT ERAJAYA SWASEMBADA TBK

Key
External
Factor
Weight Rating Weighted
Opportunities Score

1. Regulasi tentang Pemerintah mulai berlakukan regulasi blokir


0,05 1 0,05
IMEI ilegal

2. Permintaan terhadap barang elektronik meningkat 19% saat 0,09 3 0,27


berlakunya WFH & SFH

3. Perusahaan penyedia layanan kredit secara pembelian berkembang 0,12 4 0,48


sebesar 96% dalam setahun
0,14 4 0,56
4. Beberapa perusahaan kompetitor menutup toko retailnya

5. Semakin meningkatnya tingkat pemasaran pada media sosial 0,05 2 0,1


EFE MATRIX FOR PT ERAJAYA SWASEMBADA TBK

Key
External
Factor
Weight Rating Weighted
Threats Score

1. Diberlakukanya peraturan mengenai PSBB setiap daerah 0,01 3 0,3

2. Menurunya 3% pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena adanya 0,2 4 0,8


Covid 19

3. Bertambah luasnya penjualan barang elektronik 2 nd (Second) 0,08 1 0,08

4. Berubahnya kebiasaan masyarakat dalam pembelian barang


0,15 3 0,45
elektronik di marketplace

5. Kenaikan harga barang elektronik dikarenakan berkurangnya 0,02 2 0,04


pasokan bahan baku

Total 1,00 3,13


COMPETITIVE PROFILE MATRIX

Critical Success Factor Global


Erajaya Teleshop MAP PS Store
Weight Rating Score Rating Score Rating Score Rating Score

1. Advertising 0,17 3 0,51 2 0,34 2 0,34 4 0,68


2. Product Quality 0,13 4 0,68 4 0,68 4 0,68 2 0,34
3. Price Competitiveness 0,15 3 0,51 2 0,34 3 0,51 4 0,68
4. Management 0,13 3 0,51 3 0,51 3 0,51 1 0,17
5. Financial Position 0,1 3 0,51 1 0,17 3 0,51 2 0,34
6. Customer Loyalty 0,1 3 0,51 1 0,17 2 0,34 3 0,51
7. Global Expansion 0,1 2 0,34 2 0,34 2 0,34 4 0,68
8. Market Share 0,12 2 0,34 4 0,68 2 0,34 3 0,51
Total 1 3,91 3,23 3,57 3,91
KESIMPULAN

Dari analisa di atas kelompok kami menyimpulkan bahwa Erafone


sudah settled di Indonesia dalam bisnis retail ponsel. Di karenakan dari
The Five Force Model of Competition yang terlah kami analisa 3 dari 5
ancaman di antaranya ada di level LOW dan 2 di antaranya berada di
level MEDIUM, yang mana Erafone dapat terus bertumbuh dan
bersaing di industri retail ponsel di Indonesia

Dari segi analisa EFE Matrix total weighted score paling banyak adalah
4.0, dimana angka ini jika semakin besar akan semakin bagus. Erafone
mendapatkan nilai sebesar 3,13 yang mengindikasi bahwa strategi
perusahaan cukup efektif dalam mengeksploitasi peluang dan ancaman
TERIMA KASIH
THE FIVE FORCES MODEL OF COMPETITION

1. Bargaining Power of Suppliers 4. Threat of New Entrants


Erajaya hanya memiliki 1 supplier ponsel per merek. Jika ditimbang secara brand Untuk masuk ke dalam bisnis retail, salah satu issue terbesar dari pihak yang
spesifik, supplier memiliki high force karena hanya sebagai pemasok tunggal 1 ingin masuk ke industri ini adalah dari sisi permodalan yang cukup besar
brand yg dijual. Tetapi jika dilihat dr segi varian brand yg dijual yg berarti erafone karena ada beberapa aspek yang dibutuhkan sepert, tempat, karyawan,
memiliki lebih dr 1 supplier, maka supplier memiliki LOW force. marketing yang agresif dll, lalu yang berikutnya adalah kekuatan dari brand
existing. hal ini mnyebabkan Threat of enterants berada di level LOW.

2. Bargaining Power of Buyers


Kunjungan customer ke gerai erajaya setiap harinya biasa-biasa saja, namun jika
ada promo dan event-event tertentu, customer akan lebih banyak lagi yang datang, 5. Rivalry Among Existing Competitor
sebagai contoh : Preorder gadget baru dari BRAND A yang mana jika customer Kompetitor yang ada didaam bisnis retail gadget untuk sekelas erafone itu
melakukan Preorder maka akan mendapatkan bonus-bonus yang dijanjikan, tidak banyak, untuk yang sudah Tbk. sendiri hanya ada 2 kompetitor lain yaitu
program trade-in Gadget lama ke gadget baru dll. hal ini menyebabkan bergaining Global Teleshop dan 3com cell, namun 3com cell memiliki masalah
power of buyers berada di level MEDIUM. pembayaran hutang yang telah jatuh tempo yang menyebabkan kondisi
perusahaan yang kurang stabil, kemudian dari sisi Global Teleshop sendiri
3. Threat of Substitute Products pada tahun 2020 mengalami kerugian sebesar 2 Milyar Rupiah. Erafone pada
periode yang sama mencatatkan hasil LABA sebesar 585 Milyar Rupiah. dari
Layanan subtitusi sebagai pengganti dari perusahaan retail adalah marketplace laporan tersebut terihat bahwa erafone mendominasi pasar retail handphone di
seperti tokopedia, shopee, lazada dan lain lain. Dimana menyebabkan gaya belanja indonesia. Hal ini menyebabkan Rivalry among existing competitor berada di
pelanggan berubah dimana mereka dapat mendapatkan barang yang di inginkan level LOW.
dengan cara dirumah saja. Namun masih banyak juga pelanggan yang
membutuhkan user experience terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi maka
dari itu threat of subtitue product masih berada di level MEDIUM

Anda mungkin juga menyukai