Anda di halaman 1dari 2

jenis Pola Paragraf Induktif

Sebelum masuk ke bagian contoh paragraf induktif, ada baiknya kita mengetahui jenis
paragraf induktif terlebih dahulu agar ke depannya, kita mengerti konsep dasar dari paragraf
induktif. Jenis pola paragraf induktif meliputi:

A. Pola Generalisasi merupakan pola paragraf yang bersifat mengembangkan kalimat


(peristiwa) khusus dengan hasil berupa kesimpulan yang memiliki sifat lebih umum.
Contoh paragraf induktif pola generalisasi:
Setelah hasil ujian farmakologi mahasiswa farmasi semester dua dibagikan, ternyata Andi,
Budi, Chandra dan Dony mendapatkan nilai sembilan. Mahasiswa lain hanya kebanyakan
hanya mendapat nilai delapan. Hanya satu orang yang tidak mendapatkan nilai karena sedang
sakit ketika ujian berlangsung. Maka dari itu, bisa kita simpulkan bahwa mahasiswa farmasi
semester dua cukup memahami terhadap mata kuliah farmakologi.

Yang menjadi penjelasannya di atas adalah:

1. Nilai sembilan yang diperoleh Andi, Budi, Chandra dan Dony adalah
peristiwa/kalimat khusus.
2. Peristiwa khusus di atas dihubungkan dengan logika.
3. Kesimpulan bersifat umum (general) ketika diakhir paragraf terdapat kalimat
“mahasiswa semester dua cukup memahami”.
4. Pada kesimpulan terdapat kata “cukup” karena masih ada satu orang yang
belum ikut ujian. Jika semuanya ikut ujian dan mendapatkan nilai 8 atau 9,
maka kesimpulannya akan berubah menjadi “mahasiswa semester dua sudah
menguasai mata kuliah farmakologi”.

B. Pola Analogi merupakan pola dalam menyusun paragraf untuk memperbandingkan dua
objek yang bersifat kurang lebih sama. Pola analogi ini beranggapan jika memiliki persamaan
pada sisi tertentu, tentu juga akan ada persamaan lain di sisi lainnya.
Contoh paragraf induktif pola Analogi:
Alam raya yang kita ketahui beroperasi dengan teratur, sama halnya dengan sebuah mesin.
Bintang, planet dan satelitnya serta jutaan benda langit lainnya berorbit dengan teratur dalam
keteraturan, seperti roda mesin yang berputar dengan teratur. Mesin yang presisi tersebut
dibuat oleh manusia. Tidakkah aneh jika semesta yang luar biasa ini tidak ada penciptanya?
Tentu saja ada penciptanya; Sang Maha Pencipta dan Maha Berkuasa; Allah SWT. Mesin
yang dibuat dengan penuh harapan tentu si pembuatnya sangat sayang. Begitu pula dengan
Allah SWT yang sayang dengan hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa.

Terlihat persamaan yang diumpamakan dalam paragraf di atas? Memang tidak sama secara
fisik atau mekanik. Hanya saja penulis berusaha menyampaikan mesin yang katanya dibuat
manusia dengan rumit agar bisa berjalan teratur, bagaimana dengan alam semesta? Tentu jika
bukan dengan kuasa-Nya tidak akan ada keteraturan. Sehingga jatuh pada kesimpulan mesin
yang “gampang” saja ada penciptanya. Apalagi alam semesta yang rumit ini, pastilah
penciptanya adalah Yang Maha Hebat lagi Maha Bijaksana.

C. Pola Hubungan Kausal merupakan pola yang digunakan dalam menyusun suatu paragraf
berdasarkan beberapa fakta yang mempunyai hubungan sebab dan akibat (Pola Sebab-
Akibat). Misalnya, jika tidur terlalu larut, kita bisa bangun kesiangan untuk ke sekolah. atau
Nina mengurus kartu BPJS karena diwajibkan di tempat kerjanya. Dalam pola hubungan
kausal, terdapat 3 sebab dan akibat, yakni:

1. Sebab – Akibat
Peristiwa atau kejadian X mengakibatkan peristiwa atau kejadian Y. Diawali dari
peristiwa atau kejadian yang menjadi “sebab” dan diakhiri oleh kesimpulan yang
menjadi “akibat”.
Contoh paragraf induktif Pola Hubungan Kausal Sebab-Akibat:
Selama kuliah di jurusan Farmasi, tidak pernah sekalipun Nancy terlihat serius dalam
proses perkuliahan. Mungkin karena Nancy beranggapan bahwa dirinya tidak cocok
kuliah di Farmasi karena lebih menyukai ilmu politik. Akibatnya, prestasi dan
nilainya kurang memuaskan di semua mata kuliah farmasi.

Kunci utama dalam menentukan pola sebab-akibat ini adalah cermat dalam
menganalisa peristiwa atau kejadian yang menjadi “sebab”.

2. Akibat-Sebab
Pola ini adalah kebalikan dari pola sebelumnya. Pada pola ini kita akan melihat
peristiwa atau kejadian yang menjadi “akibat” terlebih dahulu, kemudian menganalisa
apa dan bagaimana “sebab”nya.
Contoh paragraf induktif Pola Hubungan Kausal Akibat-Sebab:
Kemarin Nindy tidak hadir di perkuliahan farmakognosi. Kuliah farmakokinetik hari
ini juga tidak masuk. Sorenya terlihat teman kosnya keluar dari Apotek. Ah, pasti
Nindy sedang kambuh sakit maag yang telah lama dideritanya.
3. Sebab-Akibat1-Akibat2
Dilihat dari nama polanya, berarti ada kejadian “sebab” yang memiliki lebih dari satu
“akibat”. Sehingga menyebabkan rantai “akibat”.
Contoh paragraf induktif Pola hubungan Kausal Sebab-Akibat1-Akibat2:
Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat beberapa perusahaan
mengubah strategi pengelolaan keuangannya. Ada yang melakukan penghematan
pembelian produk bahan baku dari luar negeri dan ada pula yang merumahkan
beberapa karyawannya agar perusahan bisa survive pada krisis kali ini. Karyawan
yang dirumahkan tentu akan semakin berat karena kehilangan pekerjaannya
sedangkan harga kebutuhan pokok terus meningkat.

Bagaimana? Sudah menangkap bagaimana pola paragraf induktif? Mudah-mudahan bisa

dipahami, ya?

Anda mungkin juga menyukai