Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Matematika
Diskrit
Klosur dari Relasi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

03
Ilmu Komputer Teknik Informatika MK Harni Kusniyati, ST.,MKom.

Abstract Kompetensi
Suatu relasi biner dinamakan sebagai Setelah membaca modul ini, mahasiswa
suatu relasi pengurutan tak lengkap diharapkan mampu membuat poset,
atau relasi pengurutan parsial ( partial mampu membuat diagram hasse, serta
ordering relation ) jika ia bersifat mampu menentukan ba,bat,bb,bbt.
reflexive, antisymmetric, dan transitive.
Isi
POSET dan LATEKS

4.1 PARTIALLY ORDERED SET (POSET)

Definisi

Suatu relasi biner dinamakan sebagai suatu relasi pengurutan tak lengkap atau relasi
pengurutan parsial ( partial ordering relation ) jika ia bersifat reflexive, antisymmetric, dan
transitive.

Ilustrasi
Misalkan A sebuah himpunan bilangan bulat positif dan R sebuah relasi biner pada A
sedemikian rupa sehingga ( a,b ) ada di dalam R jika a membagi habis b.
 Karena jika a membagi habis b berarti b tidak membagi habis a kecuali a = b, R
adalah sebuah relasi antisymmetric. ( tolak setangkup )
 Karena setiap bilangan bulat membagi habis dirinya sendiri, R merupakan suatu
relasi reflexive. ( memantul )
 Karena jika a membagi habis b, dan b membagi habis c, maka a membagi habis c, R
adalah sebuah relasi transitive. ( menghantar ).
Dengan demikian R adalah sebuah relasi pengurutan parsial.

Secara intuitif, didalam suatu relasi pengurutan parsial, dua benda saling
berhubungan. Jika salah satunya lebih kecil ( lebih besar ) daripada atau lebih pendek
( lebih tinggi ) daripada lainnya menurut sifat atau kriteria tertentu.

Memang istilah pengurutan (ordering) berarti bahwa benda-benda di dalam


himpunan itu diurutkan menurut sifat atau kriteria tersebut. Akan tetapi, juga ada
kemungkinan bahwa dua benda di dalam himpunan itu tidak berhubungan dalam relasi
pengurutan parsial. Dalam hal demikian, kita tak dapat membandingkan keduanya dan tidak
mengidentifikasi mana yang lebih kecil atau lebih rendah. Itulah alasannya digunakan istilah
“ pengurutan parsial ( partial ordering ) ”.

2013 Matematika Diskrit


2 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Himpunan A bersama-sama dengan suatu relasi pengurutan parsial R pada A
dinamakan himpunan terurut parsial ( Partially Ordered Set ) atau disingkat sebagai Poset,
dilambangkan dengan ( A, R ).

Pengurutan parsial paling terkenal adalah relasi  dan  pada himpunan Z dan R.
Untuk alasan ini, ketika berbicara secara umum tentang sebuah pengurutan parsial R pada
himpunan A kita akan sering menggunakan symbol  atau  untuk R.

Contoh:

Pada kasus khusus, missal A = { 2, 3, 6, 8 } dan ≤ adalah relasi “membagi” pada A, maka
≤ = { (2,2), (2,6), (2,8), (3,3), (3,6), (6,6), (8,8) }

Graf berarah:

2013 Matematika Diskrit


3 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Poset:

4.2 DIAGRAM HASSE

Perhatikan relasi “ | “ ( pembagi ) pada himpunan A = { 1, 2, 3, 9, 18 }.

Graf berarah yang sesuai adalah:

Sehingga graf berarah di atas menjadi lebih sederhana seperti berikut:

2013 Matematika Diskrit


4 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4.3 Perbandingan dua buah elemen

Dalam relasi Partial Order, dua buah elemen x dan y yang berrelasi dapat dibandingkan
(comparable).
Jika semua elemen dapat dibandingkan, maka relasi Partial Order tersebut disebut Relasi

Total Order.

Definisi:

Misal ( A, ≤ ) adalah POSET (Partially Ordered Set), maka

1). Suatu elemen a ∈ A disebut Elemen Maksimal bhb (bila dan hanya bila)

a ≥ semua elemen yang comparable dengan a.

(a ∈ A, a = Elemen Maksimal  (b ∈ A) b ≤ a

atau a & b non comparable )

2). Suatu elemen a ∈ A disebut Elemen Terbesar bhb (bila dan hanya bila)

a ≥ semua elemen dalam A.

(a ∈ A, a = Elemen Terbesar  (b ∈ A) b ≤ a )

3). Suatu elemen a ∈ A disebut Elemen Minimal bhb (bila dan hanya bila)

a ≤ semua elemen yang comparable dengan a.

(a ∈ A, a = Elemen Minimal  (b ∈ A) a ≤ b

atau a & b non comparable )

2013 Matematika Diskrit


5 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4). Suatu elemen a ∈ A disebut Elemen Terkecil bhb (bila dan hanya bila)

a ≤ semua elemen dalam A.

(a ∈ A, a = Elemen Terkecil  (b ∈ A) a ≤ b )

Konsep elemen maksimal, minimal, terbesar dan terkecil dapat diperluas ke

Himpunan-himpunan bagian Poset (A, ≤).

Contoh Soal:

Misal A = { a, b, c, d, e, f, g, h, i }. Relasi Partial Order didefinisikan pada

himpunan A atau (A, ≤) dalam diagram Hasse di bawah ini. Carilah elemen

maksimal, minimal, terbesar dan terkecil !

4.4. BATAS ATAS & BATAS BAWAH


Misal a,b ∈ Poset (A, ≤)

1). c ∈ A, c = batas atas dari a & b bhb a ≤ c & b ≤ c.

c ∈ A, c = batas atas terkecil (Least Upper Bound (LUB))

2013 Matematika Diskrit


6 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dari a & b bhb

a). c batas atas dari a & b,

b). Jika d batas atas dari a & b yang lain, maka c ≤ d.

2). c ∈ A, c = batas bawah dari a & b bhb c ≤ a & c ≤ b.

c ∈ A, c = batas bawah terbesar (Greatest Lower Bound (GLB))

dari a & b bhb

a). c batas bawah dari a & b,

b). Jika d batas bawah dari a & b yang lain, maka d ≤ c.

Dalam suatu Poset, LUB tidak selalu ada. Tetapi jika LUB ada, maka LUB tersebut tunggal.
Hal yang sama, juga berlaku pada GLB.

Contoh:

(1). Carilah batas atas (b.a), b.a.tk, batas bawah (b.b), b.b.tb dari c & d pada

diagram Hasse Poset berikut ini:

2013 Matematika Diskrit


7 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4.5 LATEKS ( LATTICE )

Berdasar konsep b.a.t dan b.b.t, didefinisikan LATTICE sebagai berikut:

Contoh Soal

Tentukan apakah Poset yang dinyatakan dengan diagram Hasse di bawah ini

merupakan Lattice !

Jawab:

(a). Lattice, sebab setiap dua Titik mempunyai b.a.t dan b.b.t.

(b). Bukan Lattice, sebab b.a.t dari a & b tidak ada.

(c). Bukan Lattice, sebab b.a.t dari c & d tidak ada, ( b ≤ a ).

(d). Lattice, sebab setiap pasang titik mempunya b.a.t & b.b.t.

Contoh Soal:
1. Diketahui himpunan X = { 2, 3, 4, 6, 8, 12 } dan Poset (X, ≤).

Relasi ≤ didefinisikan sebagai berikut:

2013 Matematika Diskrit


8 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
( x,y ∈ X ) x ≤ y  x faktor dari y

Ditanyakan: a). Gambarlah diagram Hasse dari Poset tersebut.

b). Apakah relasi ”≤” merupakan Lattice ? Jelaskan !

c). Carilah b.a, b.a.t, b.b, b.b.t dari 4 & 6 pada Poset tersebut !

b). Relasi ”≤” di atas adalah bukan merupakan Lattice, sebab


elemen 2 dan 3 tidak mempunyai batas bawah terbesar,

atau elemen 8 dan 12 tidak mempunyai batas atas terkecil.

c). Untuk elemen 4 dan 6 :

batas atas (b.a.) : tidak ada, jadi b.a.t nya juga tidak ada.

Batas bawah (b.b.) : tidak ada, jadi b.b.t nya juga tidak ada.

2. Diketahui himpunan X = {2, 4, 6, 8, 24}, didefinisikan relasi

partial order ( R ), sbb: (x, y ∈ X), x R y bhb x faktor dari y

a). Buatlah himpunan relasi R tersebut !

b). Buat Diagram Hasse nya

c). Apakah relasi ”≤” merupakan Lattice ? Jelaskan !

d). Carilah b.a, b.a.t, b.b, b.b.t dari 4 & 6 pada Poset tersebut !

2013 Matematika Diskrit


9 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jawab:

a). Himpunan Relasi R = { (2,2), (2,4), (2,6), (2,12), (2,24),

(4,4), (4,12), (4,24),

(6,6), (6,12), (6,24),

(12,12), (12,24),

(24,24) }

c). Relasi ”≤” di atas adalah merupakan Lattice, sebab


setiap pasang dua elemen selalu mempunyai batas atas terkecil

dan batas bawah terbesar. Contoh:

Elemen 4 dan 6 mempunyai batas bawah terbesar, yaitu elemen 2

dan mempunyai batas atas terkecil, yaitu elemen 24.

Elemen 2 dan 8 mempunyai batas bawah terbesar, yaitu elemen 2

dan mempunyai batas atas terkecil, yaitu elemen 8.

d). Untuk elemen 4 dan 6 :

batas atas (b.a.) : 24, jadi b.a.t nya juga 24

batas bawah (b.b.) : 2, jadi b.b.t nya juga 2.

Latihan Soal:

1. Diketahui himpunan X = { 2, 3, 4, 5, 6, 10 } dan Poset (X, R).

Relasi ≤ didefinisikan sebagai berikut:

2013 Matematika Diskrit


10 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
( x,y ∈ X ) x R y  x faktor dari y

Ditanyakan: a). Buatlah himpunan relasi R & diagram panahnya !

b). Gambarlah graf berarah dari R !

c). Gambarlah diagram Hasse dari graf berarah tersebut !

2. Diketahui Poset:

a). Carilah elemen maksimal, minimal, terbesar dan terkecil dari Poset

tersebut !

b). Carilah batas atas (b.a), batas atas terkecil (b.a.t), batas bawah (b.b),

batas bawah terbesar (b.b.t) dari d dan g pada Poset tersebut !

. 3. Diketahui himpunan X = { 2, 3, 6, 12, 24, 36 } dan Poset (X, ≤).

Relasi ≤ didefinisikan sebagai berikut:

( x,y ∈ X ) x ≤ y  x faktor dari y

Ditanyakan: a). Gambarlah diagram Hasse dari Poset tersebut.

b). Apakah relasi ”≤” merupakan Lattice ? Jelaskan !

c). Carilah b.a, b.a.t, b.b, b.b.t dari 6 & 12 pada Poset tersebut !

2013 Matematika Diskrit


11 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Bahri, S., 2006, Logika dan Himpunan, Universitas Mataram, Mataram.
Simangunsong Wilson, Matematika dasar, ( Jakarta: Erlangga, 2005)

2013 Matematika Diskrit


12 Harni Kusniyati, ST.,MKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai