Anda di halaman 1dari 18

Pemanfaatan Sampah Sebagai Sumber Energi Alternatif

PROPOSAL
Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melangkapi Syarat dalam menempuh Program
Pendidikan Sarjana Fakultas Teknik

Disusun Oleh:

Anas Malik Mochammad

I0719012

2019

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2020

i
KATA PENGANTAR

            Puji serta syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT yang dengan rahmat-NYA kami
akhirnya bisa menyelesaikan penulisan karya ilmiah sebagai tugas dari mata kuliah Konversi
Tenaga Listrik yang berjudul “Pemanfaatan Sampah Sebagai Sumber Energi Alternatif”.

            Dalam penyusunan karya ilmiah ini kami ingin mengulas tentang sistem kerja yang
digunakan pada pembangkit listrik tenaga biomassa secara global.

            Dalam penyusunannya tentu kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat
pada makalah ini, hingga adanya kritik dan saran yang membangun diperlukan untuk
memperbaiki tulisan-tulisan yang berikutnya.

            Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca yang memang
membutuhkanya.

                                                                                                Surakarta, 25 April 2020

                                                                                                            penulis

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
LATAR BELAKANG.........................................................................................................................1
Rumusan masalah....................................................................................................................................3
Tujuan penulisan.....................................................................................................................................3
Manfaat penulisan...................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................4
A. Pengertian Biomassa....................................................................................................................4
B. Pemanfaatan Biomassa................................................................................................................4
C. Meningkatkan Kualitas Biomassa................................................................................................7
D. Prinsip kerja Sistem Pembangkit Listrik Biomassa......................................................................8
E. Prinsip Pembakaran Bahan Bakar................................................................................................9
F. Aplikasi Biomassa.....................................................................................................................10
G. Keuntungan Pemanfaatan Energi Biomassa...............................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
KESIMPULAN.................................................................................................................................14
Daftar Pustaka...........................................................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross fotosintetik, baik berupa
produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi,
limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak.Selain digunakan untuk tujuan primer
serat, bahan pangan, pakan ternak, miyaknabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga
digunakan sebagai sumberenergi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan bakar
adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil
produk primernya.

POTENSI ENERGI BIOMASSA DI PULAU JAWA

PABRIK GULA
PABRIK BERAS
PABRIK BENANG

1
NO. Biomassa Daerah Produksi Potensi Catatan
Utama (juta Energi
ton/tahun
1. Karet Sumatra, 41 120 Batang kecil
Kalimantan, D <
Jawa 10cm,batang
besar dan
medium
digunakan
sebagai kayu
bakar dengan
harga Rp
20.000 –
30.000/m3
2. Sisa kayu gergajian Sumatra, 1,3 13 Sebagian
Jawa, kecil sudah
Kalimantan dimanfaatkan
3. Sisa proses gula Jawa, Bagase: 10 78 Bagasse
Sumatra, Daun:9,6 umumnya
Kalimantan sudah
Selatan digunakan di
pabrik gula
dalam bentuk
briket untuk
tungku boiler
4. Sisa padi Jawa, Sekam: 12 150 Umunya
Sumatra, Batang: 2 dibakar di
Sulawesi, Jerami: 49 sawah.
Kalimantan, Pemanfaatan
Bali/Nusa lain masih
Tenggara terbatas
5. Sisa kelapa Sumatra, Cangkang: 7 Pemanfaatan
Jawa, 0,4 terbatas
Sulawesi Sekam: 0,7 sebagai kayu
bakar dan
produksi
arang
6. Sisa sawit Sumatra, TKKS: 3,4 67 Sebagian
Kalimantan, Serabut: 3,6 digunakan
Sulawesi, Cangkang: sebagai
Maluku, Nusa 1,2 sumber

2
Tenggara, energy
Irian Jaya sebagiannya
dibuang
percuma
Tabel. Potensi energy biomassa berdasarkan bahan bakunya [ CITATION Sem09 \l 1033 ]

Saat ini, ketersediaan energi fosil semakin berkurang, khususnya minyak bumi. Setelah
terjadinya krisis energi yang pernah mencapai puncak sekitar dekade 1970-an, dunia saat ini
menghadapi kenyataan bahwa persediaan minyak bumi, sebagai salah satu tulang punggung
produksi energi terus berkurang. Di masa mendatang, dunia akan terancam semakin kesulitan
untuk menemukan dan menggunakan sumber energi dari fosil. Eksplorasi yang telah dilakukan,
konsumsi dalam jumlah besar serta pertambahan penduduk yang tinggi di masa depan, akan
membuat persediaan energi fosil khususnya minyak bumi tidak dapat mengimbangi permintaan
terhadap kebutuhan energi. Para ahli berpendapat, dengan pola konsumsi seperti sekarang
diperkirakan dalam waktu 50 tahun ke depan cadang minyak bumi dunia akan habis. Keadaan ini
bisa diamati dengan kecenderungan meningkatnya harga minyak di pasar dalam negeri dan
ketidakstabilan harga minyak di pasar internasional (Pinske, 2000). Jumlah pemakaian energi di
Indonesia masih sangat tergantung dari bahan bakar fosil. Jika hal ini terus berlanjut maka bisa
saja terjadi krisis global akibat semakin sedikitnya bahan baku fosil ini.

Oleh karena itu dewasa ini sumber energi baru terbarukan sedang digalakkan di
Indonesia. Dari beberapa data masih terlihat dominasi penggunaan batubara, minyak bumi dan
gas sebagai sumber energi. Kondisi ini sangat disayangkan mengingat Indonesia menyimpan
potensi biomassa yang begitu melimpah. Jika potensi ini dapat dimanfaatkan dengan maksimal
maka akan memecahkan permasalahan energi yang terjadi selama ini, salah satu sumber
biomassa yang mudah didapatkan dan berada disekitar kita adalah sampah. [CITATION Aca13 \l
1033 ]

Rumusan masalah

1. Apa itu biomassa?


2. Bagaimana pemanfaatan Biomassa sebagai sumber daya energy terbarukan?
3. Bagaimana cara meningkatkan kualitas biomassa?
4. Bagaimana menjadikan biomassa menjadi energy terbarukan?
5. Bagaimana prinsip kerja biomassa sebagai energy terbarukan?
6. Apa saja keuntungan yang didapat dari pemanfaatan biomassa secara efisien?
7. Apa aplikasi dari biomassa?

Tujuan penulisan

1. Menjelaskan apa itu biomassa.

3
2. Menjelaskan cara pemanfaatan Biomassa sebagai sumber energy terbarukan.
3. Menjelaskan konsep pengubahan biomassa menjadi energy listrik.
4. Menjelaskan cara menjadikan biomassa menjadi energy listrik.
5. Menggambarkan prinsip kerja biomassa.
6. Menjelaskan keuntungan yang didapat dari pemanfaatan biomassa.
7. Menjelaskan aplikasi dari biomassa.

Manfaat penulisan

1. Mendekatkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.


2. Untuk menambah wawasan tentang lingkungan disekitar kita.
3. Sebagai ilmu untuk memecahkan masalah sampah.
4. Sebagai renungan untuk selalu menjaga lingkungan.
5. Sebagai bahan pertimbangan memanfaatkan sampah di sekitar kita.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biomassa
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa
produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi,
limbah pertanian,limbah hutan, tinja, dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer
serat,bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan, dan sebagainya, biomassa
juga digunakan sebagai sumber energy (bahan bakar). Umumnya biomassa yang digunakan
sebagai bahan membuat bahan bakar adalah limbah setelah diambil produk primernya. Sumber
energy biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber energiyang yang
dapat diperbaharui secara dapat menyediakan sumber energy secara berkesinambungan. Di
Indonesia biomassa merupakan sumber daya alamyang sangat penting dengan berbagai produk
primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan lain lain. Yang selain untuk memenuhi
kebutuhan domestic juga ekspor dan menjadi tulang punggung penghasil devisa Negara.
[ CITATION IPB20 \l 1033 ]

B. Pemanfaatan Biomassa
Agar biomassa bisa digunakan sebagai bahan bakar maka diperlukan teknologi untuk
mengkonversinya. Terdapat beberapa teknologi untuk konversi biomassa. Teknologi konversi
biomassa tentu saja membutuhkan perbedaan pada alat yang digunakan untuk mengkonversi
biomassa dan menghasilkan perbedaan bahan bakar yang dihasilkan. Secara umum teknologi
konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu pembakaran
langsung, konversi termokimiawi dan konversi biokimiawi. Pembakaran langsung merupakan

4
teknologi yang paling sederhana karena pada umumnya biomassa telah dapat langsung dibakar.
Beberapa biomassa perlu dikeringkan terlebih dahulu dan didensifikasi untuk kepraktisan dalam
penggunaan. Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan perlakuan termal
untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar. Sedangkan konversi
biokimiawi merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan mikroba dalam
menghasilkan bahan bakar.

a. Biobriket
Biomassa lain dengan cara dimampatkan sehingga bentuknya menjadi lebih
teratur. Briket yang terkenal adalah briket batubara namun tidak hanya batubara saja
yang bisa di bikin briket. Biomassa lain seperti sekam, arang sekam, serbuk
gergaji,serbuk kayu, dan limbah-limbah biomassa yang lainnya. Pembuatan briket tidak
terlalu sulit, alat yang digunakan juga tidak terlalu rumit.

b. Pirolisa
Pirolisa adalah penguraian biomassa (lysis) karena panas (pyro) pada suhuyang
lebih dari 150°C. Pada proses pirolisa terdapat beberapa tingkatan proses, yaitu pirolisa
primer dan pirolisa sekunder (gambar 2.2). Pirolisa primer adalah pirolisa yang terjadi
pada bahan baku (umpan), sedangkan pirolisa sekunder adalah pirolisa yang terjadi atas
partikel dan gas/uap hasil pirolisa primer. Penting diingat bahwa pirolisa adalah
penguraian karena panas, sehingga keberadaan O2 dihindari pada proses tersebut karena
akan memicu reaksi pembakaran.

Umpan

Pemanfaatan Panas
Reaktor
Panas

Hasil Pembakaran
Ash

Tar

Gas Burner O2

Gambar bagan proses pirolisasi dengan energi pembakaran gas hasil pirolisasi

5
c. Gasifikasi
Secara sederhana, gasifikasi biomassa dapat didefinisikan sebagai proses konversi
bahan selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifier ) menjadi bahan bakar(gambar
2.3). Gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakar motor untuk menggerakan generator
pembangkit listrik. Gasifikasi merupakan salah satu alternative dalam rangka program
penghematan dan di versifikasi energi. Selain itu gasifikasi akan membantu mengatasi
masalah penanganan dan pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan dan kehutanan. Ada
tiga bagian utama perangkat gasifikasi, yaitu : (a)unit pengkonversi bahan baku (umpan)
menjadi gas, disebut reaktor gasifikasiatau gasifier  ,(b) unit pemurnian gas, (c) unit
pemanfaatan gas.

Gambar. Skema gasifikasi biomassa dan sistem pembangkit daya

d. Liquification
Liquification merupakan proses perubahan wujud dari gas ke cairan dengan proses
kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau perubahan dari padat ke cairan dengan
peleburan, bisa juga dengan pemanasan atau penggilingan dan pencampuran dengan
cairan lain untuk memutuskan ikatan. Pada bidang energi liquification tejadi pada
batubara dan gas menjadi bentuk cairan untuk menghemat transportasi dan memudahkan
dalam pemanfaatan.

6
e. Biokimia
Pemanfaatan energi biomassa  yang lain adalah dengan cara proses
biokimia. Contoh proses yang termasuk ke dalam proses biokimia adalah hidrolisis,
fermentasi dan an-aerobic digestion. An-aerobic digestion adalah penguraian bahan
organik atau selulosa menjadi CH4 dan gas lain melalui proses biokimia. Adapun tahapan
proses anaerobik digestion adalah diperlihatkan pada Gambar. Selain anaerobic digestion,
proses pembuatan etanol dari biomassa tergolong dalam konversi biokimiawi.  Biomassa
yang kaya dengan karbohidrat atau glukosa dapat difermentasi sehingga terurai menjadi
etanol dan CO2.  Akan tetapi, karbohidrat harus mengalami penguraian (hidrolisa)
terlebih dahulu menjadi glukosa.  Etanol hasil fermentasi pada umumnya mempunyai
kadar air yang tinggi dan tidak sesuai untuk pemanfaatannya sebagai bahan bakar
pengganti bensin.  Etanol ini harus didistilasi sedemikian rupa mencapai kadar etanol di
atas 99.5%. [CITATION IPB20 \l 1033 ]

C. Meningkatkan Kualitas Biomassa


Biogas mentah yang dihasilkan dari biodigester merupakan gas hasil fermentasi
bakteri yang memiliki komposisi metana (CH4), karbondioksida (CO2), hidrogen sulfida
(H2S), uap air, serta berbagai macam gas lainnya. Gas selain metana yang ada pada
biogas mentah tersebut justru dapat merusak sistem pembakaran jika langsung
digunakan. Gas hidrogen sulfida, misalnya, dapat menyebabkan karat pada sistem pipa
gas jika ia tidak dibuang sementara gas karbondioksida, uap air, dan gas lainnya
menyebabkan nilai kalor dari pembakaran biogas menjadi rendah. Oleh karena itu, gas-
gas selain metana sering disebut sebagai gas pengotor (impurities) di dalam biogas.

Gas-gas pengotor tersebut dapat dikurangi menggunakan beberapa metode, salah


satu diantaranya adalah metode scrubbing yaitu dengan melewatkan biogas pada
adsorbent atau material yang dapat menyerap gas pengotor tersebut. Gas karbondioksida
dan hidrogen sulfida dapat dikurangi menggunakan metode water scrubbing. Gas
hidrogen sulfida juga dapat diatasi menggunakan adsorbent berupa karbon aktif, yaitu
karbon yang memiliki permukaan sangat luas sehingga dapat menyerap gas lebih banyak.
Proses pembersihan biogas dari hidrogen sulfida ini juga terkadang disebut sebagai
proses desulfurisasi. Sementara itu, kelembaban biogas yang berkaitan dengan
kandungan air di dalam biogas dapat diatasi dengan menggunakan gel silika.

7
BIOGAS MENTAH

PEMBERSIHAN GAS Co2

DESULFURASI GAS H2S

PENGERINGAN BIOGAS

BIOGAS BERSIH

Setelah diperoleh biogas dengan kandungan metana di atas 95% (atau sesuai
dengan standar gas alam masing-masing negara) maka biogas telah siap untuk
didistribusikan melalui jaringan pipa gas negara ataupun untuk pemanfaatan lainnya.
Perlu dicatat bahwa jika biogas hasil olahan ini akan didistribusikan bersama gas alam
melalui jaringan pipa gas, biogas hasil olahan tersebut harus diberi bau atau dilakukan
odorisasi agar jika terjadi kebocoran pada pipa gas maka dapat dideteksi dengan mudah.
Namun jika langsung digunakan untuk bahan bakar generator pada pembangkit listrik
atau pada kendaraan bermotor, biogas tidak perlu diberi bau dan bisa langsung
digunakan.

D. Prinsip kerja Sistem Pembangkit Listrik Biomassa


Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk bisa mengolah sampah menjadi
energi listrik, seperti di atas telah dijelaskan mengenai proses pengolahan sampah TPA
suwung, maka sekarang akan dijelaskan mengenai prinsip kerja dari sistem pembangkit
listrik energi biomassa pada umumnya.

Prinsip kerja sistem pembangkit energi biomassa pada gambar di atas adalah,
pertama pada sebuah tunggu yang menggunakan bahan bakar sampah kemudian
digunakan untuk memanaskan kompor atau tungku yang diatasnya terdapat ketel sebagai
tempat air, diaman pada bagian atas ketel tersebut terdapat saluran pipa sebagai keluaran
dari proses pemanasan air berupa uap air, uap air yang keluar dari ketel tersebut akan
mendorong dan memutar turbin kemudian akan memutar generator sebagai pembangkit
listrik. [ CITATION Agu20 \l 1033 ]

8
Gambar. Prinsip kerja SistemPembangkit Listrik Biomassa

E. Prinsip Pembakaran Bahan Bakar


Prinsip pembakaran bahan bakar sejatinya adalah reaksi kimia bahan bakar
dengan oksigen (O). Kebanyakan bahan bakar mengandung unsur Karbon (C), Hidrogen
(H) dan Belerang (S). Akan tetapi yang memiliki kontribusi yang penting terhadap energi
yang dilepaskan adalah C dan H. Masing-masing bahan bakar mempunyai kandungan
unsur C dan H yang berbeda-beda. Proses pembakaran terdiri dari dua jenis yaitu
pembakaran lengkap (complete combustion) dan pembakaran tidak lengkap (incomplete
combustion). Pembakaran sempurna terjadi apabila seluruh unsur C yang bereaksi
dengan oksigen hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur H menghasilkan H2O dan
seluruh S menghasilkan SO2. Sedangkan pembakaran tak sempurna terjadi apabila
seluruh unsur C yang dikandung dalam bahan bakar bereaksi dengan oksigen dan gas
yang dihasilkan tidak seluruhnya CO2. Keberadaan CO pada hasil pembakaran
menunjukkan bahwa pembakaran berlangsung secara tidak lengkap. Jumlah energi yang
dilepaskan pada proses pembakaran dinyatakan sebagai entalpi pembakaran yang
merupakan beda entalpi antara produk dan reaktan dari proses pembakaran sempurna.
Entalpi pembakaran ini dapat dinyatakan sebagai Higher Heating Value (HHV) atau
Lower Heating Value (LHV). HHV diperoleh ketika seluruh air hasil pembakaran dalam
wujud cair sedangkan LHV diperoleh ketika seluruh air hasil pembakaran dalam bentuk
uap. Pada umumnya pembakaran tidak menggunakan oksigen murni melainkan
memanfaatkan oksigen yang ada di udara. Jumlah udara minimum yang diperlukan untuk
menghasilkan pembakaran lengkap disebut sebagai jumlah udara teoritis (atau

9
stoikiometrik). Akan tetapi pada kenyataannya untuk pembakaran lengkap udara yang
dibutuhkan melebihi jumlah udara teoritis. Kelebihan udara dari jumlah udara teoritis
disebut sebagai excess air yang umumnya dinyatakan dalam persen. Parameter yang
sering digunakan untuk mengkuantifikasi jumlah udara dan bahan bakar pada proses
pembakaran tertentu adalah rasio udara-bahan bakar. Apabila pembakaran lengkap terjadi
ketika jumlah udara sama dengan jumlah udara teoritis maka pembakaran disebut sebagai
pembakaran sempurna.

F. Aplikasi Biomassa
Modular Instalasi Shelter PLTBM BD 16-1000L adalah rangkaian
digester pembangkitan energi terbarukan berupa biometan ( biogas murni) bagi
kepentingan menyalakan generator ( genset bahan bakar biogas), gas sebagai bahan bakar
kompor masak-memasak, membangkitkan dan menyimpan daya listrik dalam
rangkaian battery accu (power bank) maupun menyiapkan biogas murni guna didistribusi
melalui kompresi kedalam tabung bertekanan ( energi panas burner industri). Instalasi
terdiri dari 16 unit digester BD 1000 L yang masing-masing unit digesternya terbuatdari
bahan HDPE (High Density Polyethylene), ketebalan 3 - 5 mm, memiliki dimensi PLT
( Panjang =1 m, lebar =1 m, tinggi =1 m) bisa bertahan hingga diatas 3 tahun. Tangki
diperkuat rangka alumunium, .dirancang kuat bagi tekanan sampai 3 bar ( 45 psi) ,
sementara biogas secara umum hanya memberi tekanan 3 psi. Instalasi dilengkapi dengan
1 unit pompa chopper (grinder pumps), 6 tabung pemurnian biogas MP 1270, 1
unit Genset Biogas 5 KVA, 6 unit gas holder BRT 1010 serta perlengkapan ( mini
kompresor, manometer, water trap, valve, slang, pipa PVC) serta kompor 2 tungku.

Gambar 1. Contoh PLTBM

10
Instalasi pembangkitan listrik PLTBM melalui generator set (genset)
berbahan bakar biogas murni ini dilengkapi dengan rangkaian seri penyimpan daya (4
unit battery 12 V / 40 Ah dengan kapasitas penyimpanan daya 1,92 KWH), kemudian
sistem pengisian ( charger regulator) dan konversi daya ke listrik dari battery ke arus(AC
220 Volt) melalui inverter 1 KW. Kapasitas digester 16 unit @1 m3, ~ 16 m3,
memerlukan input material, pada saat pertama pengisian 16 m3 dan hari selanjutnya 800
liter/ hari berupa bubur biomassa (sampah, gulma kebun, gulma air maupun kotoran
ternak). Pada kondisi pemenuhan 800 liter/ hari, Instalasi BD 16-1000 L menghasilkan
biometan (biogas murni) > 80 % metan (CH4) sebanyak 32 m3 yang memiliki daya nyala
dan kalori tinggi sebagai bahan kompor guna masak memasak maupun burner industri
setara dengan 16 kg LPG/ hari atau ketika dijadikan bahan bakar generator akan
memberikan output daya listrik 32 KWH ( Kilo WattHour)/hari.Keperluan lahan
pendirian instalasi ini 16 m2= (1 m x 16 m), namun keunggulan lain dari instalasi
digester ini adalah fleksibilitas kapasitas (scalable) dan dapat dibangun multi skala. Pada
kondisi bertambahnya material input yang akandiolah, dapat dilakukan penambahan unit
BD 1000 L dan akan terkoneksi langsung kepada sistim pembangkitan biogas eksisting
sebelumnya.Selain penerimaan manfaat berupa bahan bakar gas sebagai suatu energi baru
terbarukan diatas, instalasi Shelter BD 16-1000L menghasilkan lumpur ( slurry)dengan
kualitas pupuk cair organik sebanyak 3, 200 liter/ hari. Lumpur ini dapat ditingkatkan
kualitasnya dengan menambahkan kedalamnya aneka bakteri ( penambat N2, pelarut
posfat dan KCL) atau zat tumbuh, sehingga memiliki nilai tambah (added value) sebagai
pupuk hayati atau pupuk organic.

G. Keuntungan Pemanfaatan Energi Biomassa


a) Meminimalisir limbah organik
Seperti kita ketahui, keberadaan limbah organik semakin hari semakin
menumpuk. Adapun limbah organik yang biasa kita jumpai adalah tongkol, jerami dan
lain sebagainya. Tak hanya itu saja, limbah kota, pengolahan kayu, ranting hingga limbah
kayu pun termasuk limbah yang tidak begitu bermanfaat. Sementara jika limbah-limbah
tersebut tidak diolah atau langsung dibuang justru bisa memproduksi gas berbahaya
seperti gas metana.
Sementara hasil dari pembakaran limbah berbentuk abu ini mempunyai volume
sebesar 1 % saja jika dibandingkan limbah padat. Nah, untuk itulah perlu dilakukan
proses karbonasi untuk meningkatkan kadar kalor serta meminimalisir emisi dari limbah
organik melalui pemanfaatan biomassa ini. Salah satu caranya adalah dengan membuat
briket untuk bahan bakar yang bersifat padat.
b) Mengurangi efek gas rumah kaca
Salah satu manfaat sumber dari energi biomassa adalah untuk meminimalisir efek
gas rumah kaca. Seperti kita ketahui, gas rumah kaca sampai saat ini masih menjadi

11
momok bagi masyarakat di seluruh dunia. Gas rumah kaca ini meliputi kandungan
nitrogen oksida, metana, karbon dioksida dan gas-gas lainnya berada di dalam atmosfer.
Sehingga semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas tersebut maka bisa memicu
peningkatan temperatur atau suhu udara di atmosfer lebih panas. Sementara itu,
ketersediaan dari biomassa atau tanaman sendiri memicu pengurangan konsentrasi
karbon dioksida. Hal inilah yang membuat biomassa sendiri bisa mengurangi efek gas
rumah kaca.
c) Meminimalisir polusi udara yang semakin meningkat
Seperti kita ketahui peningkatan kapasitas kendaraan, khususnya di Indonesia
sendiri selain memicu kepadatan lalu lintas di jalan raya sendiri bisa mengakibatkan
meningkatnya polusi udara yang bisa memicu meningkatnya penyakit paru-paru apabila
terhirup oleh masyarakat jika tidak dikendalikan dengan tepat. Namun dengan
pemanfaatan biomassa justru bisa meminimalisir terjadinya polusi udara. Sementara
pembakaran biomassa sendiri pada broiler bisa meminimalisir efek dari polusi asap
sehingga penggunaannya lebih bersih dan efisien.
d) Sumber energi terbarukan
Kelebihan dari sumber energi biomassa adalah merupakan salah satu sumber
energi terbarukan. Energi biomassa berasal dari sumber-sumber seperti tanaman dan juga
hewan. Seperti yang kita ketahui tanaman dapat tumbuh berulang-ulang pada lahan yang
sama tanpda harus mengeluarkan biaya yang signifikan, sedangkan hewan dapat
dibudidayakan. Bahan baku yang selalu ada inilah yang membuat energi biomassa
menjadi salah satu sumber energi yang tidak pernah habis.
e) Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil
Selanjutnya adalah dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan lainnya jika terus digunakan maka
jumlah persediaannya akan semakin menipis dan terbatas. Untuk pembentukan bahan
bakar fosil sendiri dibutuhkan dalam waktu yang sangat lama, sehingga bahan bakar fosil
merupakan salah satu sumber energi yang tidak bisa diperbarui. Hadirnya energi
alternatif biomassa sangat berguna untuk mengurangi ketergantungan dari bahan bakar
fosil.
Meskipun memiliki beberapa keutungan, akan tetapi energi biomassa juga memiliki
beberapa kelemahan, antara lain:
1.Sumber terbatas
Meskipun salah satu sumber energi terbarukan, akan tetapi untuk mendapatkan
bahan energi ini dibilang sangatlah sulit. Karena tanaman tertentu yang digunakan untuk
pembuatan energi ini tidak semua dapat tumbuh dalam setiap tahunnya.
2. Mahal

12
Selain terbatas, energi biomassa juga sangat mahal untuk diproduksi. Hal ini
dikarenakan dibutuhkan banyak sumber daya untuk mengubah bahan baku menjadi
sumber energi yang dapat digunakan. jika dihitung-hitung, biaya produksi energi
biomassa sangatlah mahal jika dibandingkan dengan biaya produksi bahan bakar fosil.
Akan tetapi saat ini sudah ada beberapa riset yang mencoba untuk menekan biaya dari
pembuatan energi ini.
3. Menyebabkan polusi
Hingga saat ini polusi udara masih menjadi masalah utama. Sama halnya
penggunaan bahan bakar fosil, menggunakan energi biomassa juga dapat menyebabkan
polusi. Contohnya yaitu jika kayu ataupun tanaman dibakar langsung untuk mendapatkan
energi, tentu saja hal ini dapat melepaskan gas rumah kaca. [ CITATION And19 \l 1033 ]

13
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Pemanfaatan biomassa perlu dikembangkan dan digunakan dengan semaksimal mungkin.
Jumlah biomassa yang terdapat di Indonesia sangatlah berlimpah, apabila setiap daerah yang
memiliki biomassa dapat memanfaatkan biomassa tersebut, maka Indonesia akan menjadi negara
yang hemat energi dan potensi untuk menimbulkan polusi dari pemanfaatan batu bara sebagai
bahan bakar pembangkit listrik dapat dikurangi. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus
bangsa ini wajib untuk mengembangkan serta dapat menemukan energi-energi terbarukan yang
lainnya yang lebih efektif, modern dan ramah lingkungan pada penduduk sekitarnya, apalagi di
Indonesia ini banyak sekali bahan-bahan dari alam yang dapat kita manfaatkan untuk
menemukan energi terbarukan lainnya.

Daftar Pustaka

14
Academia Education Corporation. (2013, November). Academia Education. Retrieved April 20, 2020,
from Academia Education Web site:
https://www.academia.edu/7612195/Pembangkit_Listrik_Tenaga_Biomassa_PLTBM_MAKALAH
_Untuk_memnuhi_tugas_Pembangkit_Tenaga_Listrik_yang_dibina_oleh_bapak

AgungSN. (2020, 4 19). Pengertian Biomassa. Retrieved 4 20, 2020, from Wikipedia:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Biomassa

Andri. (2019, May 29). benergi. Retrieved April 22, 2020, from benergi Web site:
https://benergi.com/keuntungan-sumber-energi-biomassa-sebagai-energi-terbarukan/

IPB. (2020, April 20). Institute Pertanian Bogor. Retrieved April 20, 2020, from IPB Web site:
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%20Pertanian/MATERI
%20WEB%20ELP/Bab%20III%20BIOMASSA/indexBIOMASSA.htm

WisnuAnggia. (2018, 12 08). wisnuanggia. Retrieved 04 21, 2020, from blogspot:


https://wisnuanggia.blogspot.com/2018/12/pembangkit-listrik-tenaga-biomassa.html?m=1

15

Anda mungkin juga menyukai