Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL ILMIAH

PENGEMBANGAN e-LKPD BERBASIS PRAKTIKUM PADA


MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT KELAS X MIA DI SMA
XAVERIUS 2 KOTA JAMBI

OLEH :
IDRIS AHMADI
RSA1C113022

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
JULI 2018
PENGEMBANGAN e-LKPD BERBASIS PRAKTIKUM PADA
MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT KELAS X MIA DI SMA
XAVERIUS 2 KOTA JAMBI

Oleh:
Idris Ahmadi, Fatria Dewi 2,Haryanto3
1
Alumni Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP Universitas
Jambi
2
Staff Pengajar Prodi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP
UniversitasJambi
e-mail: Idrisahmadi@ymail.com
ABSTRAK

e-LKPD berbasis praktikum agar siswa mudah menemukan konsep-konsep dari


pembelajaran kimia serta ditanamkan pendekatan ilmiah yang dituntut dalam
kurikulum 2013. Selanjutnya kualitas belajar dapat lebih ditingkatkan. Sehingga e-
LKPD ini juga dapat dimanfaaatkan sebagai prosedur bahan praktikum dikelas
maupun dilaboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-LKPD
berbasis Praktikum menggunakan sofware 3D PageFlip Profesional pada materi
larutan elektrolit dan non elektrolit di SMA Xaverius 2 Kota Jambi dan mengetahui
respon siswa kelas X MIA terhadap media pembelajaran yang dikembangkan.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development),
menggunakan kerangka ADDIE, terdiri 5 fase atau tahap, yaitu (a) Analysis (b)
Design (c) Development (d) Implementation (e) Evalucation. Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa penilaian kelayakan oleh pakar materi setelah dua kali
validasi, penilaian kelayakan oleh pakar media setelah dua kali validasi dan
penilaian kelayakan oleh penilaian guru setelah dilakukan dua kali validasi. Tingkat
penilaian oleh penilaian guru menggunakan angket mencapai 90,67% (kriteria
sangat baik). Serta Tanggapan penilaian respon siswa terhadap e-LKPD
menggunakan angket mencapai 88,53% (kriteria sangat baik). Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran e-LKPD yang telah
dikembangkan pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit memiliki respon
yang sangat baik dari siswa. Sehingga bisa digunakan sebagai sumber belajar.

Kata kunci : e-LKPD Berbasis Praktikum, hasil pengembangan, larutan elektrolit


dan non elektrolit

1
PENDAHULUAN belajar siswa juga mengalami naik turun.
Hal ini dapat disebabkan oleh penyajian
Dalam upaya meningkatkan
materi pembelajaran yang belum
kualitas pendidikan di Indonesia,
menarik.. Faktor lainnya seperti yaitu
pemerintah melalui Kementerian
masih digunakan buku paket dan bahan
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
ajar cetak.
Indonesia telah mengeluarkan kebijakan
Bahan ajar yang beliau
baru berupa Peraturan Menteri
kembangkan berupa Lembar Diskusi
Pendidikan dan Kebudayaan No. 68, 69
Siswa (LDS) dan Lembar kerja Siswa
dan 70 Tahun 2013 tentang
(LKS). Menurut Beliau permasalahan ini
pemberlakukan Kurikulum 2013 sebagai
sangat berpengaruh untuk pencapaian
penyempurnaan KTSP yang sudah
siswa pada hasil belajar. Sehingga pada
diberlakukan sejak tahun 2006.
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) 70,
Undang-Undang Nomor 14/2005
rata-rata sebanyak 70 % dari siswa sudah
tentang Guru dan Dosen menyatakan
tuntas dan 30 % masih ada yang
bahwa setiap guru harus dapat
remedial. Sebagian siswa senang pada
memanfaatkan Teknologi Informasi dan
materi larutan elektrolit dan elektrolit dan
Komunikasi untuk kepentingan
ada juga juga menganggap sulit materi
penyelengaraan kegiatan pengembangan
tersebut. Sulit materi tersebut terletak
yang mendidik.Kompetensi guru di
pada praktikumnya, karena bahan dan
bidang TIK.
alat masih sangat terbatas dilabor
Pembelajaran Materi kimia yang
kimianya. Sehingga bapak tersebut
bersifat abstrak dan kompleks akan lebih
mendukung kami mengembangkan
baik diajarkan jika dibantu oleh media
LKPD berbasis elektronik, agar siswa
yang sebenarnya sangat bermanfaat.
tidak bosan belajar bersifat abstrak.
Media pembelajaran tersebut dapat
Sehingga kami disini akan
membantu pendidik menfasilitasi proses
menjelaskan penelitian kami. Disini
pembelajaran peserta didik. Dimana
peserta didik pake media e-LKPD
pembelajaran menggunakan media
berbasis Praktikum bisa mendukung
memiliki beberapa manfaat yaitu,
pemikiran secara keterampiral
membangkitkan motivasi, minat dan
kontektual. Hal ini yang mendasari
meningkatkan pemahaman, serta
peneliti untuk dapat melakukan inovasi
menyajikan data dengan menarik dan
pada perangkat pembelajan yang
terpercaya serta memudahkan penafsiran
digunakan, karena itulah guru
data dan mendapatkan informasi.
berpartisipasi dalam keterampilan dan
Menurut Riyana dalam Arsyar (2012)
dapat dikembangkan pada peserta didik
disebutkan bahwa melalui media suatu
tersebut. Sehingga dapat memperoleh
proses belajar atau pembelajaran bisa
proses hasil belajar yang baik.
lebih menarik dan menyenangkan (joyfull
learning). Di sini peneliti bermaksud
Berdasarkan hasil wawancara mengembangkan e-LKPD dengan
dengan Bapak Hartono , S. Pd sebagai menggunakan media 3D Pageflip
guru Mata pelajaran kimia, beliau Professional.Dimana media 3D Pageflip
mengatakan bahwa minat belajar siswa Professional untuk mendesain LKPD,
terhadap mata pelajaran kimia secara sementara itu pada pengembangan e-
umum baik, namun seringkali minat LKPD terdapat animasi sebagai

2
contohnya secara relevan (nyata). mengkaitkan informasi baru dengan
Sehingga pembelajaran lebih menarik konsep-konsep relevan yang terdapat
bagi siswa. Maka LKPD elektronik dalam struktur kognitif seseorang
dengan menggunakan 3D PageFlip (Suyanti, 2010).
Professional diharapkan mampu menjadi Konstruktivisme merupakan
media yang dapat membantu siswa lebih salah satu pandangan tentang proses
mudah memahami yang akan dibuat. pembelajaran yang menyatakan bahwa
Dari Uraian diatas peneliti dalam proses memperoleh pengetahuan
bermaksud melakukan penelitian dengan diawali dengan terjadinya konflik
mengangkat judul “Pengembangan e- kognitif, yang hanya dapat diatasi melalui
LKPD Berbasis Praktikum Siswa pada pengetahuan diri. Pada akhir proses
Materi Larutan Elektrolit dan Non belajar, pengetahuan akan dibangun
Elektrolit Kelas X MIA di SMA sendiri oleh anak didik melalui
Xaverius 2 Kota Jambi ”. pengalamannya dari hasil interaktif
dengan lingkungannya (Sagala, 2013 ).
KAJIAN PUSTAKA Menurut teori behavioristik,
TEORI Belajar belajar adalah suatu perubahan tingkah
Menurut Blom, tujuan laku sebagai akibat dari adanya interaksi
instruksional dalam proses pembelajaran antara stimulus dan respon. Artinya
pada prinsipnya dapat dikelompokan seseorang dianggap telah belajar sesuatu
menjadi tiga domain atau ranah yaitu apabila ia mampu menunjukkan
kognitif, afektif, dan psikomotorik. perubahan tingkah lakunya (Budiningsih,
Minimal dua atau ketiga jenis ranah 2012).
tersebut akan memengaruhi tingkat
profesional siswa. Peran guru sebagai Metode Praktikum
pengampu aktif dalam proses belajar Praktikum merupakan bagian dari
mengajar, perlu menguasai ketiga jenis pengajaran yang bertujuan agar siswa
ranah pengetahuan tersebut, kemudian mendapat kesempatan untuk menguji dan
kemenerapkannya kepada siswa melalui melaksanakan dalam keadaan nyata apa
pemberian materi pelajaran yang sesuai yang diperoleh dalam teori (Setiawan,
dengan satuan pelajaran dan kurikulum 2014). Berdasarkan uraian ini, maka
(Sukardi, 2008). penuntun kimia merupakan suatu
Dalam pandangan Teori Piaget, pedoman pelaksaan kegiatan praktikum
pengetahuan datang dari tindakan, kimia yang berisi tata cara persiapan alat
perkembangan teori kognitif sebagian dan bahan kimia yang diperlukan,
besar bergantung kepada seberapa jauh pelaksaan praktikum kimi yang meliputi
anak aktif memamnipulasi dan aktif adanya kegiatan mereaksikan zat-zat
berinteraksi dengan lingkungannya. kimia dengan berbagai cara dan kondisi
Menurut teori Gagne, bahwa dalam yang diperlukan , serta lembar isian untuk
pembelajaran terjadi proses penerimaan analisis data siswa yang selanjutnya dapat
informasi, untuk kemudian diolah digunakan sebagai data pelengkap dalam
sehingga menghasilkan keluaran dalam penulisan laporan hasil kegiatan
bentuk hasil belajar. Menurut Ausubel, praktikum. Penuntun praktikum mutlak
belajar bermakna merupakan suatu proses diperlukan oleh setiap sekolah yang

3
memiliki fasitilas laboratorium agar peneliti pengembangan adalah Model
kegiatan praktikum dapat berlangsung ADDIE. Peneliti memilih model ini
dengan tertib, dimana penuntun dari buku karena dalam model ini memberi peluang
paket yang telah ada atau menyusun untuk melakukan untuk melakukan
sendiri praktikum yang sederhana yang evaluasi terhadap aktivitas
lebih mudah dipahami (Rismawati,2012). pengembangan pada setiap tahap.
Penelitian Yunita (2016) Model ADDIE terdiri atas lima
menyatakan dari instrumen penilaian bagian yaitu: (1) Analyze, (2) Design, (3)
Aspek psikomotorik siswa SMA/MA Development, (4) Implementation, dan (5)
pada Praktikum Titrasi Asam Basa. Evaluation.
Terhadap siswa diperoleh bahwa nilai
rata-rata aspek psikomotorik siswa ialah Lembar Kerja Peserta Didik
sebesar 76,3 dengan kategori baik. LKPD merupakan suatu bahan
ajar cetak yang berupa lembar-lembar
Pendekatan Ilmiah kertas yang berisi materi, ringkasan, dan
Kemendikbud (2013) memberikan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran
konsepsi tersendiri bahwa pendekatan yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat
ilmiah (Scientific Approach) dalam teoritis dan atau praktis, yang mengacu
pembelajaran didalam mencakup kom- kepada kompetensi dasar yang harus
ponen: mengamati, menanya, mencoba dicapai siswa dan penggunaannya
atau menggali informasi atau eksperimen, tergantung dengan bahan ajar lain.
menalar atau mengasosiasikan atau Dalam menyiapkan LKPD, ada
mengolah informasi, menyajikan atau syarat yang mesti di penuhi oleh guru.
mengomunikasikan. Pembelajaran Sain- Syarat ini yaitu guru harus cermat dan
tifik tidak hanya memandang hasil belajar memiliki pengetahuan serta keterampilan
sebagai muara akhir, namun proses yang memadai, karena sebuah lembar
pembelajaran dipandang sangat penting. kerja harus memenuhi paling tidak
Oleh karena itu, pembelajaran saintifik kriteria yang berkaitan dengan tercapai
menekankan pada keterampilan proses atau tidaknya sebuah kompetensi dasar
(Saefuddin, 2014:43). yang dikuasai oleh siswa. (Prastowo,
2014: 268).
Penelitian Pengembangan Penyusunan materi LKPD, ada
Penelitian pengembangan beberapa point yang perlu di perhatikan,
merupakan penelitian yang dihubungkan yaitu:
pada kerja rancangan dan 1) Materi LKPD sangat tergantung pada
pengembangan.Penelitian pengembangan kompetensi dasar yang akan di
berorientasi pada produk.Penelitian capainya. Materi LKPD dapat berupa
pengembangan merupakan satu jenis informasi pendukung, yaitu
penelitian yang memiliki tujuan untuk gambaran umum atau ruang lingkup
mengembangkan pengetahuan, teori subtansi yang akan dipelajari.
pendidikan yang sudah ada, atau 2) Materi dapat diambil dari berbagai
menghailkan suatu produk dibidang sumber, seperti: buku, majalah,
pendidikan (Sukardjo , 2009). internet, dan jurnal hasil penelitian.
Menurut Tegeh (2014) Model 3) Supaya pemahaman siswa terhadap
pengembangan yang digunakan oleh materi lebih kuat, maka dapat saja di

4
dalam LKPD kita tunjukan referensi harus diperhatikan prinsip/aspek desain
yang digunakan agar siswa bisa tertentu, antara lain kesederhanaaan,
membacanya lebih jauh tentang keterpaduan, penekanan, keseimbangan,
materi tersebut. bentuk dan warna (Arsyad, 2014).
4) Tugas-tugas yang harus ditulis secara Menurut Utami (2013), minat
jelas guna mengurangi pertanyaan belajar yang didapat dari hasil kumpulan
dari siswa tentang hal-hal yang harus data yang berasal dari angket berupa skor
siswa dapat melakukannya. yang diperoleh dari responden melalui
Contohnya, tentang tugas diskusi. instrumen yang mengukur kecenderungan
Judul diskusi harus diberikan secara sesuatu yang dianggap kebutuhannya
jelas dan didiskusikan dengan siapa, sehingga memberikan kepuasan
berapa orang dalam kelompok kepadanya dapat berupa: tampilan,
diskusi, dan berapa lama. multimedia, isi materi, bahasa, dan
kemanfaatan
Media Pembelajaran Definisi Operasional
Media pembelajaran memiliki Dari paparan konsep di atas
pengertian alat bantu pada proses respon belajar siswa dapat dilihat dari:
pembelajaran baik di dalam maupun di a. Tampilan
luar kelas. Media pembelajaran  Kesesuaian kombinasi warna
digunakan dalam rangka komunikasi dan  Kesesuaian isi dalam multimedia
interaksi guru dan siswa dalam proses  Ukuran teks dan jenis huruf dapt
pembelajaran. Media pembelajaran dapat terbaca
digunakan secara massal, kelompok b. Mulmedia
besar, kelompok kecil atau perorangan  Mulmedia memperoleh
(Arsyad, 2014). pemahaman konsep
Arsyad (2011) mengklasifikasi  Kemudahan memahami video dan
media ke dalam kelompok, yaitu (1) animasi materi
Media berbasis manusia (guru, instruktur, c. Isi Materi
tutor, main-peran, kegiatan kelompok);  Materi mudah dimengerti
(2) Media berbasis cetak (buku penuntun,
 Animasi sesuai dengan dimengerti
buku latihan, alat bantu kerja dan d. Bahasa
lembaran lepas); (3) Media berbasis
 Perintah pengoperasian
visual (buku, alat bantu kerja, bagan,
grafik, peta, gambar, transparansi, slide);  Bahasa yang digunakan mudah
(4) Media berbasis audio-visual (video, dimengerti
film, program slide-tape, televis); dan (5) e. Kemanfaatan
Media berbasis komputer (pengajaran  Memotivasi pengguna untuk
dengan bantuan komputer, interaksi belajar kimia
video).  Kejelasan topik dan interaktif
 Digunakan untuk belajar mandiri
Definisi Konseptual  Daya tarik
Instrumen ini dimaksud untuk
menilai produk pengembangan berupa e-
LKPD pada materi larutan elektrolit dan
non elektrolit. Dalam proses penataan itu

5
Membuat bahan ajar 3D pageFlip listrik, dikenal adanya larutan elektrolit
Professional dan non elektrolit.
3D PageFlip Profesional adalah Daya Hantar Larutan terkait
suatu sofware yang dapat dimanfaatkan dengan adanya partikel-partikel
untuk membuat bahan ajar ebook digital bermuatan (ion-ion) yang tersebar dalam
dengan efek 3D. Software ini mampu larutan. Adapun kuat dan lemahnya daya
mengubah bahan ajar berbentuk PDF, hantar listrik ditentukan oleh jumlah
Open Office, Microsoft Office, gambar partikel bermuatan (ion) yang tersebar
menjadi e-book 3D Flash yang dalam larutan. Makin Banyak ion dalam
menakjubkan dengan berbagai format. larutan, makin tinggi daya hantar listrik
Dengan bahan ajar berbentuk 3D Flash larutan. Ion-ion dalam larutan, berasal
ini maka akan memberikan nuansa baru dari zat terlarut yang terurai
dalam proses pembelajaran di kelas (terdisosiasi/terionisasi) dalam pelarut air.
karena guru maupun peserta didik dapat Tingkat keteruraian zat terlarut dalam
membaca dengan berbagai sudut dengan pelarut air dinyatakan dengan derajat
efek 3D. Software 3D PageFlip disosiasi/ionisasi. Zat atau bahan yang
Profesional ini menyediakan pengaturan dapat menghantar listrik disebut
seperti magazine, dokumen dan konduktor contohnya kawat tembaga,
sebagainya. Penggunaannya mudah batang grafit, batang karbon, dan lain-
menyebabkan software ini sangat disukai lain. Sedangkan bahan yang tidak
oleh bapak/ibu guru (Railsa, 2010). menghantarkan listrik disebut isolator/
insulator, non konduktor. Contohnya
Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit adalah kayu, kaca, keramik, dan lain-lain.
Larutan terdiri atas zat terlarut
(solute) dan zat pelarut (solvent). Zat METODE PENELITIAN
pelarut universal adalah air. Dalam
Penelitian ini adalah penelitian
larutan, partikel-partikel zat terlarut dan
pengembangan (Research and
pelarut bercampur secara merata disegala
Development), dengan menggunakan
ruang sehingga kedua jenis partikel ini
kerangka ADDIE sebagai dasar dalam
tidak dapat terpisah dan tidak dapat
pengembangan.
dibedakan. Campuran antara partikel-
Prosedur pengembangan pada
partikel zat terlarut dan pelarut tidak
penelitian ini mencakup lima tahap yaitu :
dapat dipisahkan dengan penyaring biasa.
a. Analysis (Analisis),
Sebagai contoh, jika gula dilarutkan ke
b. Design (Desain),
dalam air membentuk larutan gula,
c. Development (Pengembangan),
campuran gula dan air dalam larutan gula
d. Implementation (Implementasi),
tidak dapat dipisahkan lagi menjadi gula
e. Evaluation (Evaluasi).
dan air dengan cara penyaringan.
Subjek uji coba dalam penelitian
Perbedaan sifat-sifat larutan
ini adalah siswa SMA Xaverius 2 Kota
larutan ditentukan oleh perbedaan jenis
Jambi kelas X Mia .Penentuan klasifikasi
zat terlarut. Salah satu sifat yang
validasi oleh ahli desain pembelajaran,
membedakan antara satu larutan dengan
ahli media, ahli materi, dan hasil
larutan yang lain adalah daya hantar
obeservasi uji coba awal.
listriknya. Berdasarkan daya hantar
Data kuantitatif yang diper-
oleh berupa penilaian terhadap

6
pengembangan produk yang diperoleh HASIL PENGEMBANGAN DAN
dari angket respon siswa, dianalisis dan PEMBAHASAN
diolah secara deskriptif menjadi data Pada penelitian pengembangan
interval menggunakan skala likert, ini, menggunakan kerangka ADDIE yang
dengan kriteria sebagai berikut: terdiri dari 5 tahap, yaitu:
Tabel 1. Skala Likert
Sangat 1) Analisis (Analysis)
Pernyataan Sangat Tidak
Sikap baik
Baik Sedang
baik
tidak Tahap analisis dibutuhkan untuk
baik
menetapkan dasar pengembangan dari
Pernyataan 5 4 3 2 1 lembar kerja peserta didik elektronik
(Sumber: Sugiono,2009) yang dikembangkan. Analisis dilaksana-
kan melalui wawancara dengan guru
Tabel 2. Kategori Penilaian Guru
No Jumlah skor Klasifikasi
kimia serta penyebaran angket siswa,
jawaban validasi yang berguna untuk mengumpulkan data
1 ˃ 63 – 75 Sangat Baik (SB) terkait permasalahan yang dihadapi guru
2 ˃ 51 – 63 Baik (B) dan siswa kelas X MIA. Data yang
3 ˃ 39 – 51 Kurang Baik (KB) diperoleh dari angket analisis kebutuhan
4 ˃ 27 – 39 Tidak Baik (TB) ditinjau dari aspek kebutuhan,
5 15 – 22 Sangat Tidak Baik
(STB) karakteristik siswa, tujuan, materi, dan
(Sumber: Widoyoko,2012) teknologi pendidikan.
Menurut Riduwan (2013)
menentukan klasifikasi respon siswa 2) Desain (Design)
digunakan persentase kelayakan dengan Pada tahap ini bertujuan menyusun
rumus: desain awal dengan membuat flowchart
yang kemudiandikembangkan menjadi
= x 100 % storyboard. Pada tahap desain ini,
dilakukan evaluasi terhadap desain dan isi
K=Persentase kelayakan produk dengan tujuan perbaikan terhadap
F=Jumlah keseluruhan jawaban responden produk yang dikembangkan.
N=Skor tertinggi dalam angket
I=Jumlah pertanyaan dalam angket 3) Pengembangan (Development)
R=Jumlah Responden
Pengembangan adalah proses
mewujudkna story board yang telah
Tabel 3. Skala Penilaian Kualifikasi Produk dibuat sebelummnya menjadi dasar dalam
No. Skala Nilai Tingkat Validasi
pengembangan media. Produk yang
1 81 % - 100 % Sangat baik / sangat menarik dihasilkan yaitu media pembelajaran
2 61% - 80 % Baik / menarik
berupa e-LKPD berbasis praktikum pada
materi larutan elektrolit dan non
3 41% - 60% Sedang / cukup elektrolit. Pada Pengembangan media ini
4 21% - 40% Tidak baik / tidak menarik melalui beberapa tahap, yaitu:
1) Mengumpulkan bahan materi yang
5 0% - 20% Sangat tidak baik / sangat
tidak menarik
akan dimasukan ke dalam e-LKPD
(Sumber: Riduwan,2009) 2) Membuat gambar dan diagram
maupun data yang diperlukan
3) Menggabungkan dan menyusun
teks, gambar, audio, video dan soal

7
latihan serta percobaan praktikum penilaian produk. Setelah media
menjadi suatu e-LKPD diperbaiki sesuai saran perbaikan oleh
4) Validasi e-LKPD oleh tim ahli (ahli ahli materi dan dinyatakan bahwa media
media dan ahli materi) pembelajaran ini telah baik dan layak
5) Revisi oleh tim ahli diujicobakan ke lapangan .
6) Penilaian oleh guru, dan Ahli media ini didukung untuk
7) Uji kelompok kecil menyempurnakan bahan ajar e-LKPD
yang ada. Sehingga dalam bahan ajar ini
Adapun urutan isi pada produk media e- ada perspektif positif pengembangan
LKPD ialah Cover, kata-kata motivasi, agar ada data kualitatif untuk
profile pengembang, kata pengantar, kesempurnaan media yang dibuat oleh
daftar isi, kompetensi inti, kompetensi peneliti. Beberapa ada perbaikan oleh
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, tim ahli media sebagai berikut: Animasi
petunuk e-LKPD, isi materi, soal latihan, dalam gambar harus perjelas sesuai
praktikum 1 dan praktikum 2, serta dengan materi yang ada disesuaikan.
daftar pustaka dan lanjutan kata-kata Background, tulisan dan halaman harus
motivasi. Selanjutnya tahap desain disesuaikan dengan benar, penyesuaian
terakhir adalah pengulangan dan perhalaman yang disarankan serta
evaluasi dilakukan sebelum dan sesusah degradasi warna yang telah disampaikan.
produk digunakan di lapangan. Evaluasi Validasi kedua ini hampir secara
dapat berupa mengevaluasi desain dan keseluruhan diperoleh komentar dan
isi produk. Evaluasi dilakukan oleh tim saran yang baik terhadap kriteria
ahli yaitu tim ahli materi dan tim ahli penilaian produk. Setelah media
media. Tujuannya adalah untuk diperbaiki sesuai saran perbaikan oleh
perbaikan terhadap produk yang sedang ahli media dan dinyatakan bahwa media
dikembangkan. pembelajaran ini telah baik dan layak
Validasi pertama diperoleh beberapa diujicobakan ke lapangan .
saran perbaikan pada e-LKPD berbasis Setelah divalidasi oleh tim ahli,
praktikum yang dikembangkan, yaitu media selanjutnya dinilai oleh guru
perlunya ada perbaikan uraian pada sebagai pengguna, sebelumnya nantinya
penulisan yang sesuai dengan aturan diuji cobakan ke siswa. Penilaian dari
EYD serta uraian materi harus revisi lagi guru nantinya digunakan sebagai
sesuai kurikulkum 2013 dengan silabus. tambahan perbaikan terhadap media yang
Selanjutnya revisi gambar, animasi dan dikembangkan. Guru yang memberikan
video yang tersaji pada e-LKPD pada penilaian ini adalah bapak Hartono,
praktikum. Kemudian, perlunya ada S. Pd. Di sini peneliti sebelum uji coba
penggunakan bahasa yang disajikan kelapangan dari media e-LKPD ada
harus sesuai aturan EYD serta bahasa beberapa revisi yang dilakukan oleh guru
yang digunakan harus sesuai penulisan yaitu memperbaikan soal-soal latihan
kalimat yang baik dan benar pada lembar praktikum yang perlu
mengandung unsur-unsur dari subjek diperbaiki sebelum uji kelompok kecil.
(S), Predikar, Objek (O), dan Keterangan Guru memberikan penilaian media e-
(K). Dari hasil validasi kedua ini hampir LKPD 90,67 %.
secara keseluruhan diperoleh komentar
dan saran yang baik terhadap kriteria

8
(4) Implementasi (Implementation) 3D Pageflip pada materi larutan elektrolit
Tahap implementasi yaitu tahap dan non elektrolit dengan respon yang
penyempurnaan terhadap media sangant baik. Kesesuaian media dalam
pembelajaran kimia yang dikembangkan pembelajaran serta kemenarikan materi
dilakukan dengan memperhatikan yang disajikan mampu membuat tertarik
catatan, saran, serta komentar dari dalam mempelajari materi pembelajaran
validasi oleh ahli desain pembelajaran, yang dimediakan dan dapat membantu
ahli media dan ahli materi dan penilaian siswa menjadi lebih mudah dalam
target pengguna pada uji coba awal memahami materi larutan elektrolit dan
sehingga didapat produk akhir dan siap non elektrolit.
diujicobakan. Uji coba dilakukan hanya
sebatas pada kelompok kecil yang Pembahasan
dilakukan pada 15 orang siswa, dengan
cara penyebaran angket respon Bahan ajar e-LKPD ini berbasis
siswa.Diperoleh jumlah skor seluruh praktikum menggunakan pendekatan
responden (15 orang) untuk seluruh butir scientific approach, dimana hasil belajar
(15)= 996. dilakukan melalui proses mengamati,
menalar, menanya, mencoba,
996
= × 100% = 88,53% mengasosiasi dan mengkomunikasikan.
1125
Bahan ajar e-LKPD ini sudah
Perolehan data diatas menunjukan menggunakan kurikulum 2013 sesuai
bahwa media pembelajaran dikategorikan menggunakan pendekatan ilmiah dengan
“sangat baik” dengan skor 88,53% yang baik. Berikut ini merupakan bentuk dari
diperoleh dari total jumlah skor dibagi konten-konten e-LKPD berbasis prak-
dengan banyak responden, dalam tikum pada produk yang dikembangkan:
penelitian ini responden. Dengan demi- a. Halaman dari suatu materi
kian produk yang dikembangkan oleh
pengembang dapat dikategorikan sangat
menarik serta tanggapan siswa terhadap
media yang ditampilkan layak untuk
dikembangkan.
Gambar 1. Bentuk Konten penjelasan materi
(5) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi dapat dilakukan setiapa Pada gambar diatas ini meru-
pengembangan . Evaluasi terakhir ini pakan konsep penjelasan materi sebelum
untuk mengetahui respon siswa terhadap melakukan percobaan praktikum.Di sini
e-LKPD berbasis praktikum yang telah siswa menyimak, membaca terlebih
dinyatakan oleh tim ahli. Evluasi ini dahulu materi yang ada, melihat video,
merupakan evaluasi formatif, karena dan animasi gambar dan penjelasan-
tujuan untuk revisi. Setiap tahap penjelasan materi yang ada di media e-
implementasi dilakukan uji coba produk, LKPD agar mereka bisa mempersiapkan
peneliti memperoleh data berupa angket. diri sebelum di mulai prosedur praktikum
Dari tanggapana responden besar yang menggunakan pendekatan ilmiah.
siswa menyukai media pembelajaran e-
LKPD berbasis praktikum menggunakan

9
2. Halaman dari prosedur prak- menggunakan e-LKPD berbasis ICT
tikum menggunakan infokus. Dari hasil uji coba
produk penggunakan media dalam proses
pembelajaran dapat membuat siswa
bersemangat dan tertarik dalam belajar.
Sesuai dengan pendapat Ibrahim dalam
Arsyad (2002), menjelaskan pentingnya
media yaitu media pengajaran membawa
Gambar 2. Bentuk Konten Kegiatan praktikum dan membangkitkan rasa senang dan
gembira bagi murid-murid dam
Pada halaman ini merupakan mempengaruhi semangat mereka,
kegiatan praktikum tentang larutan membantu, memenaptakn pengetahuan
elektrolit non elektrolit. Dimana siswa pada benak pada siswa serta
dapat melakukan langkah-langkah dalam menghidupkan pelajaran.
memecahkan masalah secara demonstrasi Bukti yang menunjang dari
yang dilakukan dikelas nantinya saat penelitian ini juga dilihat dari beberapa
praktikum berlangsung. Pada kegiatan penelitian relevan. Menurut Yamasari
praktikum ini menggunakan bahan-bahan (2010), yang mengembangkan media
praktikum terdapat pada labor dan pengembangan matematika berbasis ICT
dilingkungan. Siswa juga bisa mengapki- yang berkualitas. Serta Juga pada
lasikan larutan elektrolit dan non penelitian Fitriani, (2016), menyatakan
elektrolit dalam kehidupan sehari-hari. tentang pengembangan lembar kerja
Sehingga siswa juga bisa memecahkan peserta didik berbasi masalah untuk
masalah bersama teman ketika praktikum meningkatkan pemahaman konsep dan
untuk berdiskusi dan melaksanakan aktivitas belajar peserta didik pada materi
praktikum secara berkelompok dari larutan penyangga.
larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit Berdasarkan masukan dan catatan
lemah dan larutan non elektrolit . Ini lapangan dapat disimpulkan bahwa bahan
hanya menjelaskan sekilas dari media ajar berbasis praktikum ini dapat
yang penulis buat. Selanjutnya media ini digunakan oleh siswa sebagai media
divalidasi oleh beberapa tim ahli, belajar mandiri untuk siswa. Selanjutnya
tanggapan guru, dan uji coba produk pada juga dapat diterapkan sebagai media
peserta didik. belajar dalam proses pembelajaran di
Dari hasil uji coba terhadap kelas maupun di luar kelas. Siswa yang
respon siswa dan guru yang telah memiliki handphone berbasis android
dilakukan serta dilihat segi tampilan, atau laptop sendiri dapat menggunakan
materi, susunan format penulisan pada e- media ini dengan menginstal aplikasi
LKPD, bahasa yang digunakan, dan e- media untuk dapat digunakan atau
LKPD dapat meningkatkan tingkat mengoperasikan media pembelajaran ini.
kognitif siswa serta minat dan motivasi
senang melihat hal baru dalam proses KESIMPULAN
menciptakan praktikum dengan Berdasarkan hasil penelitian
menggunakan bahan ajar elektronik. pengembangan dan pembahasan tentang
Hasil persentase ketika melaksanakan pengembangan e-LKPD berbasis
praktikum mereka lebih antusias dan praktikum menggunakan sofware 3D
menarik serta tidak bosan dalam belajar

10
PageFlip pada materi larutan elektrolit Fitriani, M. Hasan, dan Musri, 2016,
dan non elektrolit, dapat ditarik Pengembangan Lembar Kegiatan
kesimpulan sebagai berikut: Peserta Didik (LKPD) Berbasis
1. Prosedur Pengembangan media Masalah untuk Meningkatkan
bahan ajar e-LKPD berbasis Pemahaman Konsep dan Aktivitas
praktikum ini mengikuti Belajar Peserta Didik Pada
pengembangan kerangka ADDIE, Materi Larutan Penyangga.Jurnal
dengan berbagai macam ciri- Pendidikan Kimia Universitas
cirnya sebagai berikut: (1) Syiah Kuala Banda Aceh, 04(02):
Analisis kebutuhan, karakteristik 24-35.
siswa, tujuan, materi dan
teknologi pendidikan, (2) Desain Prastowo, A,. 2014, Pengembangan
meliputi pembuatan flowchart dan bahan ajar tematik. Yogyakarta:
storyboard, (3) Pengembangan DIVA Pr.
meliputi pembuatan produk yang
kemudian divalidasi oleh tim ahli
dan dilakukan uji coba awal, (4) Raisa,2015,https://railsacantik.wordpress.
Implementasi, tahap ini dilakukan com/membuat-bahan-ajar-3d-
ujicoba kelompok kecil, dan (5) pageflip professional/ diakses
Evaluasi, yang bisa dilakukan sabtu, 21 Oktober 2017
pada tiap tahapan. Riduwan, 2014, Pengantar Statistika
2. Hasil angket siswa sekitar 88,53%. Sosial. Bandung: Alfabeta.
Dari tersebut respon sangat baik
terhadap produk yang Sagala, S., 2003, Konsep dan Makna
dikembangkan. Pembelajaran, Bandung,
Alfabeta.

DAFTAR PUSTAKA Saefuddin, H. A dan Berdiati, 2014,


Pembelajaran Efektif. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.
Arsyad, A., 2014, Media Pembelajaran.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada Setiawan, E., 2014, Kamus Besar Bahasa
Indonesia. (online)
Asyhar, R., 2012, Kreatif http://kamusbahasaindonesia.org/p
Mengembangkan Media raktikum#ixzz30cGiuDkT
Pembelajaran. Jakarta:
Referensi
Sugiyono ,2014, Metode Penelitian
Asyhar, R., 2014, Kreatif Pendidikan Pendekatan
Mengembangkan Media Kuantitatif, Kualitatif dan
Pembelajaran. Jakarta: R&D.Bandung :Alfabeta
Referensi
Budiningsih, A., 2012, Belajar dan Sukardi, M., 2015, Evaluasi Pendidikan .
Pembelajaran, PT. Rineka Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara.
Cipta, Jakarta

11
Sukardjo., Permana, L., 2009, Penilaian
Dan Evaluasi Hasil Pembelajaran
IPA. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.

Tegeh, M., Jampel, N., Pudjawan, K.,


2014, Model Penelitian
Pengembangan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Utami, Sri, 2013, Pengembangan


Multimedia Pembelajaran
Interaktif Untuk Standar
Kompetensi Melakukan Prosedur
Administrasi Kelas X Program
Keahlian Administrasi
Perkantoran, 5(4): 346-355.

Yunita,L., Agung, S., Nuraeni, R., 2016,


Pengembangan Instrumen
Penilaian Aspek Psikomotorik
Siswa SMA/MA Pada Titrasi
Asam Basa, Pasca Sarjana, UIN
Syarif Hidayatul Jakarta., 1(2)

Yamasari, Y., 2010, Pengembangan


Media PembelajaranMatematika
Berbasis ICT yang
Berkualitas.Surabaya: Program
Pasca Sarjana Institut Teknologi
Sepuluh November.

Widoyoko, E. P., 2012, Teknik Penyusun


Instrumen Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.

12

Anda mungkin juga menyukai