Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN

PELATIHAN PENYUSUNAN PERENCANAAN


PEMBANGUNAN (LOGICAL FRAMEWORK)
DENGAN METHODA ZOPP

Disusun Oleh :

Rusdi Z. Ramon : SSFFMP NGO Specialist


Rasyid : NGO Assistant (Lembaga Mutiara Madani)
PALEMBANG, SEPTEMBER 2006

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
KATA PENGANTAR

Penulisan laporan pelatihan penyusunan perencanaan pembangunan (Logical


Framework) dengan methoda ZOPP merupan salah satu bentuk pendokumentasian
rangkaian kegiatan, dalam rangka menyebarluaskan konsep dan alur pikir methoda
ZOPP kepada pihak-pihak yang membutuhkan terutama bagi para perencana
pembangunan.

Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama SSFFMP dengan Bappeda Propinsi


Sumatera Selatan yang dilaksanakan di Training Room Villa Gunung Gare Pagar
Alam pada tanggal 8 – 10 Agustus 2006, diikuti oleh 27 peserta (bagian program)
dinas/instansi terkait tingkat propinsi dan NGO yang tergabung dalam Konsorsium
NGO.

Hasil dari pelatihan ini diharapkan peserta dapat menggunakan methoda ZOPP untuk
penyusunan perencanaan dilingkungan kerja masing-masaing dan menyebarluas-
kannya kepada pihak-pihak terkait. Dengan demikian mereka akan mampu menyusun
perencanaan pembangunan yang logis dan realistis sesuai dengan tuntutan
pembangunan saat ini untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Laporan
kegiatan ini memuat: (1) Pemahaman materi ZOPP (materi presentasi); (2) Hasil
kerja kelompok; (3) Evaluasi, kesan dan pesan; (4) Rencana Tindak Lanjut.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan
konstribusinya, sehingga pelatihan ini dapat berjalan dengan sukses dan lancar.

Palembang, September 2006

TTD
Team Penyusun

3
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1


1.2. Tujuan Lokakarya ....................................................................... 1

II. PELAKSANAAN ............................................................................. 2

2.1. Tempat dan Waktu ..................................................................... 2


2.2. Peserta Pelatihan ....................................................................... 2
2.3. Output Pelatihan ........................................................................ 2
2.4. Sumber Pendanaan ................................................................... 3

III. PROSES PELATIHAN .................................................................. 3

3.1. Sambutan dan Pembukaan Pelatihan .......................................... 3


3.2. Skenario Pelatihan ...................................................................... 5
3.3. Aturan dan Tata Tertib Selama Pelatihan .................................. 6
3.4. Fasilitas Yang Disediakan Panitia .............................................. 6
3.5. Perkenalan Peserta dan Panitia ................................................... 7
3.6. Pemaparan dan Prosentasi ........................................................... 10

IV. HASIL PELATIHAN ..................................................................... 30


4.1. Kelompok I ................................................................................ 30
4.1.1. Analisa Masalah ................................................................ 30
4.1.2. Analisa Tujuan .................................................................. 31
4.1.3. Analisa Alternatif .............................................................. 32
4.1.4. Analisa Partisipasi ............................................................. 33
4.1.5. Matrik Perencanaan Proyek .............................................. 34

6
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.2. Kelompok II ................................................................................ 36
4.2.1. Analisa Masalah ................................................................ 36
4.2.2. Analisa Tujuan .................................................................. 37
4.2.3. Analisa Alternatif ............................................. 38
4.2.4. Analisa Partisipasi ............................................................. 39
4.2.5. Matrik Perencanaan Proyek .............................................. 40

4.3. Kelompok III ............................................................................... 42


4.3.1. Analisa Masalah ................................................................ 42
4.3.2. Analisa Tujuan .................................................................. 43
4.3.3. Analisa Alternatif .............................................................. 44
4.3.4. Analisa Partisipasi ............................................................. 45
4.3.5. Matrik Perencanaan Proyek .............................................. 46

4.4. Monitoring ................................................................................. 48


4.5. Diskusi dan Klarifikasi ..............................................................
4.6. Evaluasi, Kesan dan Pesan .........................................................

IV. LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................. 14

Lampiran 1. Daftar Peserta Pelatihan ................................................ 14


Lampiran 2. Agenda Pelatihan............................................................ 16
Lampiran 3. Foto-Foto Kegiatan ........................................................ 22

65
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keinginan pemerintah untuk mencapai tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan


masyarakat kadangkala mengalami berbagai hambatan, baik dari kalangan masyarakat
maupun dari dinas/instansi terkait. Penyusunan perencanaan program pembangunan
yang tidak berdasarkan pada analisa-analisa yang logis dan realistis seringkali
memberikan dampak negatif terhadap pencapaian hasil-hasil pembangunan. Untuk itu
peningkatan pengetahuan dan keterampilan para perencana program pembangunan
di masing-masing dinas/instansi sangat diperlukan.

Ada beberapa jenis perencanaan yang dapat digunakan untuk merancang program
pembangunan di dinas/instansi pemerintah, namun dari beberapa jenis perencanaan
tersebut, perencanaan dengan methoda ZOPP belum begitu dikenal dikalangan
dinas/instansi pemerintah. Ada keinginan yang tinggi bagi dinas/instansi pemerintah
untuk menggunakan methoda ZOPP sebagai alat penyusunan perencanaan program
pembangunan. Dengan adanya kerjasama Komisi Uni Eropa dengan Pemerintah
Indonesia untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di 3 kabupaten prioritas,
merupakan peluang yang cukup baik bagi dinas/instansi pemerintah untuk
mendapatkan fasilitasi pelatihan penyusunan perencanaan dengan methoda ZOPP
bagi para perencana dimasing-masing dinas/instansi.

Karena penyusunan perencanaan dengan methoda ZOPP sangatlah logis, realistis dan
transparansi, maka melalui pelatihan ini diharapkan masing-masing dinas/instansi
pemerintah dapat menggunakan methoda ZOPP untuk menyusun perencanaan
pembangunan, sehingga tujuan pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat
dapat tercapai dengan baik.

1.2. Tujuan Pelatihan

1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para perencana kegiatan


pembangunan dalam penyusunan perencanaan program pembangunan secara logis
dan realistis

1
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
2. Meningkatnya inisiatif peserta dalam penggunaan dan penerapan methoda ZOPP
untuk penyusunan strategi perencanaan pembangunan dilingkungan dinas, instansi
dan lembaga masing-masing
3. Penyebarluasan konsep dan alur pikir methoda ZOPP dalam penyusunan strategi
perencanaan pembangunan dalam linkup kerja masing-masing dinas, instansi dan
lembaga.

II. PELAKSANAAN

2.1. Tempat dan Waktu

Pelatihan penyusunan perencanaan dengan methoda ZOPP dilaksanakan di Training


Room Villa Gunung Gare Pagar Alam, pada hari Selasa – Kamis, tanggal 8 – 10
Agustus 2006.

2.2. Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan penyusunan perencanaan dengan methoda ZOPP adalah para


perencana pembangunan, bagian program dinas/instansi yang berada dalam lingkup
Pemda Propinsi Sumatera Selatan dan NGO/LSM yang bekerja sama dengan
SSFFMP. Daftar peserta dapat dilihat pada lampiran 1 (halaman 58).

2.3. Output Pelatihan

1. Peserta memahami konsep dasar dan langkah-langkah dalam penyusunan strategi


program pembangunan secara logis, ralistis dan terukur
2. Peserta dapat menggunakan dan menerapkan methoda ZOPP dalam penyusunan
perencanaan pembangunan dilingkungan dinas, instansi dan lembaga masing-
masing
3. Peserta dapat memahami dan trampil dalam menyusun rencana operasional dan
monitoring dampak (impact Monitoring)

2
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
2.4. Sumber Pendanaan

Biaya pelaksanaan kegiatan pelatihan penyusunan perencanaan program


pembangunan dengan methoda ZOPP berasal dari AWP-4 SSFFMP tahun 2006.
Activity No. 4.4.3.2. and 4.4.4.2. (On the job training and…)

III. PROSES PELATIHAN

3.1. Sambutan dan Pembukaan Pelatihan oleh Kepala Bappeda Propinsi


Sumatera Selatan. Disampaikan Oleh Bpk. Aris Munandar

Assalaamu’alaikum wr.wb.
Kami ucapkan selamat datang kepada para peserta pelatihan untuk dapat hadir
mengikuti acara ini, dan kami sampaikan ucapan terimakasih kepada SSFFMP yang
telah membantu fasilitasi kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk
nyata adanya kerjasama yang erat antara SSFFMP dengan Bappeda Propinsi Sumatera
Selatan sebagai instansi mitra (stakeholders)

Ditengah-tengah keinginan dan upaya pemerintah Propinsi Sumatera Selatan dalam


melakukan kegiatan pembangunan demi pencapaian tujuan mensejahterakan
masyarakat, seringkali mengalami beberapa hambatan. Sebagai contoh, terkadang
proyek yang disusun terasa kurang mengenai sasaran dan kurang terukur. Akibatnya
hasil-hasil pembangunan yang diharapkan melalui kegiatan keproyekan kurang
optimal.

Kesulitan yang umumnya dialami banyak perencana dalam instansi pemerintah


terutama didalam menentukan strategi pembangunan dan melakukan analisa masalah,
analisa tujuan, analisa alternatif, analisa partisipasi serta dalam menyusun matriks
perencanaan proyek. Untuk itu pemahaman dan kemampuan para perencana
pembangunan perlu ditingkatkan melalui pelatihan-pelatihan.

Empat agenda yang menjadi fokus pembangunan saat ini yaitu pembangunan
Sumatera Selatan untuk mewujudkan Sumsel sebagai: Lumbung Energi Nasional,
Lumbung Pangan, mewujudkan kesejahteraan rakyat dan mewujudkan Sumsel bersatu
teguh.
3
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Untuk mensukseskan pencapaian agenda pembangunan tersebut, maka dalam
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan membutuhkan keterpaduan dari
berbagai elemen dan lapisan (stakeholders).

Akhir kata dengan pelatihan penyusunan perencanaan program pembangunan ini


diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para perencana
pembangunan untuk dapat menyusun perencanaan program pembangunan secara logis
dan realistis. Diharapkan pula hasil dari pelatihan ini dapat membantu para perencana
dari masing-masing lembaga, dinas dan instansi pemerintah dalam menyusun strategi
pembangunan diwilayah propinsi Sumatera Selatan. Dengan mengucap Bismillahi
rrohmanirrohim acara pelatihan penyusunan perencanaan dengan methoda ZOPP
dengan resmi dibuka.

4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
3.2. Skenario Pelatihan

 Pembukaan Jam 08.30 wib oleh  Langkah 1 : Penjelasan tentang


Bappeda Propinsi Sumsel  Kegunaan dan manfaat ZOPP
 Strategi pembangungan menurut
 Penjelasan tentang : paradigma baru
1. Tujuan pelatihan  Penggunaan instrument dan alat-
2. Aturan dan tata tertib pelatihan alat ZOPP dalam penyusunan
3. Skenario dan jadwal pelatihan perencanaan pembangunan

 Langkah 7 : Penyusunan rencana


 Langkah 2 : Analisa Masalah
operasional dan Impact Monitoring
 Penjelasan tentang analisa masalah
 Penjelasan Rencana Operasional
 Praktek penyusunan analisa
 Evaluasi pelatihan (pesan dan kesan)
masalah (WG)
 Penutupan jam 16.00 wib oleh
 Presentasi, diskusi, klarifikasi dan
Bappeda propinsi Sumsel perbaikan hasil kerja kelompok

 Langkah 6 : Strategy, Matrik


Perencanaan dan Indikator  Langkah 3 : Analisa Tujuan
 Penjelasan tentang penyusunan Matrik  Penjelasan tentang analisa tujuan
Perencanaan Proyek (MPP)  Praktek penyusunan analisa tujuan
 Praktek penyusunan MPP (WG) (WG)
 Presentasi, diskusi, klarifikasi dan  Presentasi, diskusi, klarifikasi dan
perbaikan hasil kerja kelompok perbaikan hasil kerja kelompok

 Langkah 5 : Analisa Partisipatif  Langkah 4 : Analisa Alternatif


 Penjelasan tentang analisa partisipatif  Penjelasan tentang analisa alternatif
 Praktek penyusunan analisa partisipatif  Praktek penyusunan analisa
(WG) alternatif (WG)
 Presentasi, diskusi, klarifikasi dan  Presentasi, diskusi, klarifikasi dan
perbaikan hasil kerja kelompok perbaikan hasil kerja kelompok

5
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
3.3. Aturan dan Tata Tertib Selama Pelatihan
1. Peserta bersedia mengikuti pelatihan secara penuh (selama 4 hari) dengan
serius dan santai tanpa adanya rasa keterpaksaan (semua peserta menginap di
Villa Gunung Dempo Pagar Alam)
2. Peserta bersedia mematuhi disiplin waktu sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan setiap harinya, pelatihan dimulai jam 08.00 s/d jam 17.00 wib.
(bila diperlukan dapat diadakan session malam selama 1 jam).
3. Peserta bersedia mengikuti setiap proses dan tahapan yang dilaksanakan
selama pelatihan, (karena ketidak hadiran peserta pada suatu proses/tahapan
dapat mengganggu proses/tahapan berikutnya)
4. Apabila ada peserta yang tidak mengikuti proses/tahapan sesuai dengan
agenda, maka yang bersangutan bersedia diberikan sangsi sesuai dengan
kesepakatan bersama.
5. Peserta bersedia memakai pakaian yang sopan dan rapi (tidak memakai baju
kaus oblong dan sandal jepit).
6. Peserta bersedia dan setuju mematikan HP selama sessi pelatihan (Kalau
dihidupkan bisa menggunakan getaran).
7. Peserta bersedia tidak merokok disembarang tempat (merokok hanya
dibolehkan pada tempat-tempat tertentu).
8. Peserta bersedia menjaga kebersihan ruangan (tidak membuang sampah dan
puntung rokok disembarang tempat).

3.4. Fasilitas Yang Disediakan Panitia


1. Selama pelatihan, peserta disediakan penginapan di Villa Gunung Dempo
Pagar Alam selama 4 malam (1 villa 6 orang)
2. Selama pelatihan, setiap hari panitia menyediakan konsumsi, sarapan pagi,
makan siang, makan malam, snack dan kopi/teh, pada waktu coffee break
3. Panitia menyediakan sarana transportasi dan angkutan dari palembang ke villa
Gunung Dempo Pagar Alam (PP) dengan menggunakan Travel/Bus
4. Peserta berkumpul di Kantor SSFFMP, Jl. Jend. Sudirman No. 2873
(Ex. Kantor Dinas Kehutanan Propinsi Sumatera Selatan) Km.3,5: sebelah
LBA-LIA Palembang pada hari Senin, tgl. 7 Agustus 2006, jam 08.00 wib
(jam 8 pagi)

6
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
5. Panitia hanya menyediakan materi utama, sedangkan perbanyakan materi
tambahan (english) ditanggung oleh masing-masing peserta
6. Biaya yang tidak termasuk dalam ketentuan diatas merupakan tanggung jawab
dari masing-masing peserta

3.5. Perkenalan Peserta dan Panitia

Sessi perkenalan dipandu oleh Bapak Dendi Satria Buana dari SSFFMP, perkenalan
dilakukan dengan menuliskan nama, instansi/lembaga, harapan setelah mengikuti
pelatihan dan persepsi tentang perencanaan pada lembaran metaplan. Metaplan yang
sudah ditulis ditancapkan pada soft board oleh masing-masing peserta secara
bergiliran kedepan dan memberikan penjelasan ringkas tentang identitas diri sambil
melakukan perkenalan.

Harapan dalam
Nama Dinas, Instansi/ mengikuti Persepsi tentang
Jabatan pelatihan perencanaan

Dandi Dishut Provinsi Mengetahui cara Perencanaan sebagai


Priatna Sumsel/Staf Rendal penyusunan acuan dalam
perencanaan dengan pencapaian tujuan
methoda ZOPP

Imansyah DPU Pengairan/staf Menambah Hasil dapat ditindak


Sub.din.Suka dan PSA wawasan dan dapat lanjuti untuk
menerapkan kedepan
methoda ZOPP
dalam menyusun
perencanaan

Rika Disperindag Memperdalam Terukur, tercapai,


Musiana Prov.Sumsel./fungsional pengetahuan dan bermanfaat dan
Indag/renpro pengertian tentang orientasi masa depan
penyusunan
perencanaan dengan
methoda ZOPP

Bahrum Dinas Perkebunan Prov. Dapat memahami Suatu


Syah Alam Sumsel/staf program dan rencana/kegiatan
dan monitoring mengaplikasikan yang tujuannya
methode ZOPP dapat diukur
dengan hasil yang
maksimal
7
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Abdul Kodir BPTP Sumsel Mempelajari Bagian penting dari
methoda ZOPP kegiatan menejemen

Elly Suryani Bappeda Prov. Sumsel Bisa menyusun Merupakan langkah


perencanaan secara yang akan dilakukan
logis dan realistis

Apri Bappeda Prov. Menambah Sesuatu yang ingin


Nuryanti Sumsel/staf subbid wawasan tentang dicapai dimasa yang
PRLH penyusunan akan datang dengan
perencanaan dengan sumberdaya yang
methoda ZOPP bisa terukur

Karmelina Bappeda Prov. Menambah Penentu/arah untuk


Sumsel/staf PRLH pengetahuan dan mencapai tujuan
mengerti tentang
methoda ZOPP

Sunarno Dinas Pendidikan Menambah Perencanaan


Nasional/staf subdin pengetahuan, merupakan suatu
program pengalaman dan strategi keberhasilan
kawan suatu
pekerjaan/tujuan

Khairul Dinas koperasi PKM Menambah ilmu Perencanaan


Saleh dan PM/staf program tentang perencanaan merupakan acuan
dengan methoda untuk melakukan
ZOPP pekerjaan
Edwar Dinas pertambangan Menambah ilmu Perencanaan yang
Syafroni dan energi baik akan
memberikan hasil
yang baik
Maryani Dinas Kesehatan/staf Meningkatnya Sebuah alat untuk
Mustopa perencanaan pengetahuan membantu dalam
tentang penyusunan penyusunan
perencanaan dengan perencanaan dengan
methoda ZOPP methoda ZOPP

Jendamin Dinas Kesehatan/staf Meningkatkan Suatu proses, pola


perencanaan pengetahuan dengan pikir,alur pikir yang
menggunakan didukung oleh dana
methoda ZOPP

Dendi Satria SSFFMP/LUP Memperdalam Salah satu faktor


Buana pengetahuan penentu utama
tantang methoda dalam berhasil atau
ZOPP gagalnya sebuah
program/royek

8
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Aris Bappeda/Kasubbid Menambah Terukur dan
Munandar PRLH kemampuan berorientasi masa
depan

Syafrul Bappeda/staf Tahu, mengerti dan Planning by design


Yunardi paham tentang not planning by
methoda ZOPP accident

AH. Zaenal Damar/koordinator Bisa merencanakan 50 %


Fanani program program yang
sistematis, logis dan
ralistis

Ade Indriani SSFFMP/LUP dan IM Punya pandangan Sebuah alat untuk


Zuchri Asst. dan konsep lain membantu
tentang perencanaan menyusun sebuah
program kegiatan/program

Wardah SSFFMP/IM dan Bisa menyerap dan Basic, implementasi


Gender Asst. mengaplikasikan untuk mencapai
perencanaan dengan tujuan
methoda ZOPP

Diana Biro Pemberdayaan Dapat memahami Berhasilnya suatu


Firdausia Perempuan Sumsel./staf penyusunan kegiatan tergantung
evaluasi dan pelaporan perencanaan dengan dari perencanaan
methoda ZOPP yang matang

Yunius Bapedalda Dapat diterapkan Perencanaan yang


Antoni Prov./Kasubbid Anev. dilingkungan kerja baik akan
memberikan
keberhasilan yang
tinggi

Umar Hasan DPU Cipta Karya/staf Menambah Setiap perencanaan


teknis perencanaan dan wawasan dalam harus tepat sasaran
program bidang perencanaan dan bermanfaat bagi
masyarakat banyak

Zuraida Dinas Kesehatan/staf Menambah Faktor penentu


Kesga wawasan tentang berhasil atau
perencanaan dengan tidaknya suatu
methoda ZOPP program

Naila Rohma Badan Pemberdayaan Menambah Salah satu langkah


Masyarakat Desa/staf wawasan tentang penentu dalam
keuangan dan perencanaan membuat program
kepegawaian

9
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Agus SSFFMP/LUP Memperkaya Perencanaan adalah
Wahyudi pengetahuan dan awal dari suatu hasil
pengalaman dan tujuan

Yan Daryat Konsultan Perencanaan Meningkatkan Perencanaan


wawasan dalam merupakan salah
perencanaan satu cara untuk
mencapai
keberhasilan dalam
meningkatkan
pendapatan daerah

Rasyid SSFFMP/NGO Asst. Bisa menyusun Salah satu penentu


perencanaan dengan keberhasilan proyek
logis dan realistis

3.6. Pemaparan dan Presentasi dari Moderator

STRATEGI PEMBANGUNAN

Penyelesaian masalah
Untuk mencapai tujuan
Melalui pemberdayaan masyarakat

MASALAH TUJUAN

Keadaan yang tidak Daya upaya masyarakat Keadaan yang diinginkan


Diingini untuk merubah nasib

Keadaan yang Fasilitasi dinas dan instansi Keadaan yang sudah


Perlu diperbaiki Pemerintah diperbaiki

Keadaan yang Dukungan pihak swasta Keadaan yang sudah


Belum memuaskan memuaskan

Situasi negatif Perlu dirancang program- Situasi positif


program pembangunan

Perhubungan Proyek Perhubungan lancar


kurang lancar

Kegiatan
10
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
PERENCANAAN

Ada 2 Jenis Rencana

Rencana Membagi- bagi Kue Rencana yang layak jual

Rencana membelanjakan uang Rencana yang logis dan realistis

Rencana menghabiskan duit/uang Menjual rencana untuk mendapatkan/


memperoleh uang

APA ITU PROYEK

Proyek

Masalah yang diselesaikan Perencanaan yang logis, Mempunyai manfaat dan


jelas dan kongkrit realistis dan konsisten nilai tambah
Penerima manfaat ( target Proses kerja yang jelas dan Perbaikan sikap dan
group ) tepat sasaran/jelas terencana prilaku kelompok sasaran
Tujuan dan hasil harus Organisasi tim kerja yang Mempunyai dampak yang
logis dan realistis solid dan mantap berkelanjutan
Indikator dan target tepat Pengendalian pengawasan Motivasi dan partisipatif
dan terukur yang cermat kelompok sasaran
Tempat dan lokasi jelas Sistem monitoring dan Inovatif, dinamis dan
dan tertentu evaluasi yang baik dan komplektif
mantap
Jangka waktu /periode
jelas dan terbatas
Sumber daya dan jumlah
dana jelas dan terbatas

TUJUH PERTANYAAN KUNCI DALAM MENYUSUN RENCANA PROYEK

1. Kenapa proyek perlu dibuat?


2. Apa yang akan dihasilkan oleh proyek?
3. Apa yang dilakukan proyek untuk mencapai hasil?
4. Apa saja faktor di luar menejemen proyek yang perlu diawasi?
5. Bagaimana keberhasilan proyek dapat dinilai secara obyektif?
6. Darimana diperoleh informasi keberhasilan proyek?
7. Berapa biaya sarana input untuk melaksanakan kegiatan?

11
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
PENYEBAB KEGAGALAN PROYEK

1. Aspek Perencanaan
- Analisa masalah kurang tajam
- Data pendukung yang digunakan tidak akurat
- Fasilitasi proyek tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat
- Pemilihan strategi proyek kurang tepat
- Perencanaan tidak logis, tidak konsisten dan tidak realistis
- Output proyek kurang tajam
- Kegiatan tidak mengacu pada output proyek
- Indikator tidak terukur secara jelas
- Asumsi penting kurang diperhitungkan/killer asumption

2. Aspek Organisasi dan Administrasi


- Organisasi proyek tidak berfungsi
- Tim pelaksana proyek kurang solid
- Pelaksana proyek kurang transparan
- Koordinasi tidak berjalan dengan baik
- Pengawasan dan pengendalian kurang terlaksana
- Adanya kebijakan pendanaan yang kurang mendukung
- Masuknya unsur politis dan KKN

3. Aspek Sumber Daya Manusia


- Pengelola proyek kurang menguasai masalah
- Pelaksana proyek kurang memahami tujuan
- Kualifikasi expert tidak sesuai dengan bidangnya
- Monitoring kurang berjalan dengan baik/tidak konsisten
- Format monitoring tidak jelas
- Rasa memiliki kelompok sasaran kurang

12
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
TEKNIK VISUALISASI DALAM METHODA ZOPP

Diskusi dengan menggunakan kartu (Visualisasi)


Diskusi dengan
cara yang BIASA Aturan Cara Memandu
Alat-Alat Manfaat
Main Lokakarya

Pemanfaatan Kartu Menghemat Kartu tidak Kartu diserahkan


waktu kurang waktu pakai nama secara
efektif penulis tertelungkup

Tidak semua Spidol Semua Tulisan cetak Kartu di kocok


peserta peserta dan harus dulu sebelum
berpartisipasi berperan aktif jelas ditempelkan
aktif

Peserta malu- Jarum pentul Dapat Satu kartu Kartu diklasi-


malu mengemu mengatasi untuk satu fikasi berdasar
kakan rasa malu Pernyataan kan masalah
pendapatnya dlm menge sebelum
mukakan ditempelkan
pendapat

Pendapat masih Pancap Semua Hanya Mencabut


terpengaruh (papan pendapat bisa menggunakan kartu
dengan tancap) dan tertampung kata-kata yang isinya
lingkungan metaplan kunci (bukan sama
diskusi kalimat)

Diskusi sering di Kertas Terbuka Pernyataan Membahas


dominasi oleh Kacang terhadap yang logis semua kartu
beberapa orang kritikan dari untuk mencapai
saja pihak lain kesepakatan

Kurang terbuka Lem/perekat Menghindari Formulasi


terhadap kritik kertas perdebatan yang jelas
dari perserta lain dan
perbantahan

Sering terjadi Memudahkan Tidak boleh


debat kusir antar klasifikasi menanyakan
peserta permasalahan siapa penulis
kartu

Hasil diskusi Hasil diskusi Tidak boleh


tidak dapat ter - memaksakan
terdokumentasi dokumentasi kehendak/
dengan baik dengan baik Keinginan

13
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
SEJARAH PENGGUNAAN METODE ZOPP

Tahun 1980 : Pilot proyek penggunaan methoda ZOPP dalam penyusunan


perencanaan proyek kerjasama teknis antara Pemerintah Republik
Federasi Jerman/GTZ dengan Negara-negara sedang berkembang
di Afrika (Tanzania)

Tahun 1983 : Penggunaan methoda ZOPP dalam penyusunan perencanaan


proyek kerjasama teknis antara pemerintah RFJ/GTZ dengan
Indonesia (Technical Cooperation) antara lain :
Sumatera Barat (ADP) dan
Kalimantan Timur (TAD).

Tahun 1987 : Legalisasi methoda ZOPP untuk penyusunan perencanaan proyek


kerjasama technis (Technical Cooperation) antara RFJ/GTZ
dengan negara-negara sedang berkembang yang dituangkan dalam
peraturan GTZ, Desk no. 4211.

S/D : Kerangka pikir methoda ZOPP masih digunakan oleh GTZ dan
Sekarang donor agency lainnya (World Bank, ADB) untuk penyusunan
perencanaan proyek kerjasama technis (Technical Cooperation).

ZOPP DALAM RANGKA TECHNICAL COOPERATION

Pra ZOPP  Menggali ide proyek oleh partner country


ZOPP I (1 hari)  Permintaan dukungan kepada donor agency

Appraisal ZOPP  Persiapan-Persiapan


ZOPP II (1-2 hari)  Project Appraisal

Partner ZOPP  Negosiasi kedua pemerintah


(2-5 hari)  Penentuan lokasi proyek
ZOPP III
 Penyusunan PPM

Take of ZOPP  Menyusun Plan of Operation


(3-10 hari)  Mengkonkritkan PPM
ZOPP IV
 Proyek take of

Replanning ZOPP  Replanning


(3-10 hari)  Midterm Review
ZOPP V
 Evaluasi

14
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
TINGKATAN PELATIHAN ZOPP

Pemahaman tentang materi ZOPP dan konsep


ZOPP
(3-6 hari) dasar perencanaan
Dasar
Praktek penggunaan methoda ZOPP dalam
ZOPP penyusunan perencanaan dan study kasus di
(6-10 hari)
Lanjutan lapangan

Pemantapan materi dan praktek memandu


ZOPP Calon lokakarya penyusunan perencanaan dengan
(4-8 hari)
Moderator methoda ZOPP

Pemantapan materi, methoda dan penguasaan


Latihan forum dalam memandu lokakarya penyusunan
(4-8 hari)
Moderator ZOPP perencanaan dengan methoda ZOPP

Tukar pengalaman sesama moderator ZOPP dan


Refreshment
(4-8 hari) membangun kerjasama
Moderator ZOPP

ZOPP adalah kependekan yang berasal dari bahasa German:


Ziel = Tujuan
Orientierte = Orientasi
Projekt = Proyek
Planung = Perencanaan
Jadi ZOPP merupakan salah satu methoda penyusunan perencanaan proyek yang
berorientasi pada tujuan.

ZOPP adalah suatu methoda perencanaan yang dapat membantu kita dalam hal:
1. Memanfaatkan keahlian kerja atau pengalaman dari semua pihak yang terlibat
atau yang dipengaruhi oleh kegiatan proyek.
2. Merumuskan suatu perencanaan secara bertahap dan sekaligus memperbaiki
bagian dari rencana yang telah disusun.
3. Membuat suatu ringkasan rencana proyek yang meliputi semua bagian penting
dari rencana proyek tersebut (Matrik Perencanaan Proyek)
4. Ringkasan ini selanjutnya dinamakan MATRIK PERENCANAAN PROYEK.

15
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
APA ISTIMEWANYA METHODA ZOPP

1. Team Work (Tim Kerja)


Perencanaan disusun bersama dengan semua pihak yang terlibat dalam proyek
2. Visualization (Visualisasi)
Setiap langkah perencanaan didokumentasikan sehingga dapat diikuti secara jelas
oleh setiap peserta.
3. Moderation (Moderasi)
Pekerjaan menyusun perencanaan bersama tersebut, dipandu oleh seorang
moderator yang tidak terkait dengan proyek.

APAKAH ZOPP MAMPU MEMECAHKAN SEGALA PERSOALAN


ZOPP : Merupakan salah satu sistem perencanaan yang praktis
ZOPP : Merupakan sistem perencanaan yang terbuka, mutu hasil perencanaan dengan
methoda ZOPP tergantung pada kemampuan/kreativitas tim perencana dan
akurasi informasi yang diberikan.
ZOPP : Dapat mengharmoniskan harapan dan pendapat yang berbeda-beda, karena
konsensus dalam perencanaan sangat diperlukan.
ZOPP : Membantu kita melihat masalah-masalah dan tujuan-tujuan dengan jelas
ZOPP : Memerlukan penerapan yang realistis.

ALASAN-ALASAN DIGUNAKANNYA METHODA ZOPP


UNTUK MENYUSUN PERENCANAAN PROYEK
Diharapkan perencanaan proyek yang disusun bisa lebih :
 Konsisten
 Logis
 Realistis
 Dapat diarahkan kepada suatu hasil atau keadaan yang diinginkan.
Apabila hal ini tercapai, maka kita bisa dengan mudah :
 Menjelaskan rencana proyek kepada pihak lain
 Mengkoordinasikan kegiatan proyek
 Mengevaluasi hasil yang telah dicapai oleh proyek
 Merubah rencana proyek apabila diperlukan

16
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
APA SEBABNYA ZOPP DIPERLUKAN

 Dalam upaya merumuskan landasan sebuah proyek, misalnya menyepakati


definisi-definisi secara jelas dan menyamakan pengertian tentang masalah-
masalah yang dihadapi oleh proyek
 Dalam upaya untuk mendudukkan definisi yang jelas dan realistis dari cara-cara
yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan untuk
menciptakan suatu landasan kerja yang akan mengikat semua pihak yang terlibat.
 Dalam upaya menciptakan landasan untuk melakukan monitoring dan evaluasi
proyek.
 Dalam upaya memperbaiki hubungan dan kerjasama antara organisasi-organisasi,
mitra kerja GTZ dengan cara melakukan penyusunan perencanaan bersama dan
mendokumentasikan semua langkah-langkah perencanaan.

ALAT-ALAT ZOPP

1. Analisa Permasalahan
Identifikasi masalah-masalah pembangunan yang penting diwilayah proyek dan
hubungan sebab akibatnya
2. Analisa Tujuan
Identifikasi tujuan pembangunan yang mungkin dan sarana untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
3. Analisa Alternatif
Identifikasi dan pengkajian alternatif-alternatif strategi proyek dan pemilihan
alternatif yang memberi harapan
4. Analisa Partisipasi
Identifikasi instansi-instansi, kelompok-kelompok dan orang-orang yang
berhubungan dengan proyek. Pengkajian keinginan/kepentingan dan potensi.
5. Matrik Perencanaan Proyek
Suatu kerangka untuk pengembangan desain proyek yang konsisten

17
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
1. ANALISA PERMASALAHAN

Analisa permasalahan merupakan suatu teknik untuk meneliti semua masalah-masalah


yang terkait dengan permasalahan inti dan memperlihatkan informasi sebagai
serangkaian hubungan sebab akibat.
Contoh cara menganalisa hubungan sebab - akibat
Pertanyaan Burung bangau bermenung Hubungan
dipinggir sungai Sebab-Akibat
Hei kak bangau Kenapa kau bermenung Akibat

Karena ikan tidak muncul-muncul Sebab


Hei ikan kenapa kau tak muncul-muncul Akibat

Karena air sungai keruh/ kotor Sebab


Hei air kenapa kau keruh/kotor Akibat

Karena tanah longsor Sebab


Hai tanah kenapa kau longsor Akibat

Karena hutan gundul Sebab


Hei hutan kenapa kau gundul Akibat

Karena ada penebangan secara liar Sebab


Hei kayu kenapa kau ditebang secara liar Akibat

Karena pencurian kayu tidak dikontrol Sebab


1. Hal-hal yang perlu diingat dalam melakukan Analisa Permasalahan
 Pusatkan pikiran anda pada masalah-masalah yang utama.
 Jangan terhambat dengan perincian masalah yang terlalu banyak pada satu
bagian analisa permasalahan.
 Masukkan hanya masalah-masalah yang dianggap penting oleh mayoritas tim
perencana.
 Tunjukkan hanya hubungan sebab akibat yang utama.

18
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
2. Bagaimana cara melakukan analisa permasalahan
Tahap 1 : Sebelum mulai melakukan analisa masalah, pastikan bahwa setiap orang
yang berkaitan dengan masalah itu juga terlibat dengan pendefinisian
masalah tersebut misalnya :
- Orang atau kelompok yang memperoleh manfaat dari pemecahan
masalah
- Mereka yang bertanggung jawab untuk mengambil tindakan.
Tahap 2 : Tulis pernyataan singkat dari MASALAH INTI atau “Masalah-masalah
inti” pada kartu-kartu dan tempelkan dipapan.
Tahap 3 : Coba teliti masalah-masalah dan kondisi negatif lainnya yang
MENYEBABKAN masalah inti tersebut, letakkan kartu-kartu itu dibawah
masalah inti.
Tahap 4 : Coba teliti masalah-masalah dan kondisi negatif lain yang
DISEBABKAN oleh masalah inti, letakkan pula kartu-kartu itu diatas
masalah inti tersebut.
Tahap 5 : Tunjukkan semua hubungan sebab akibat yang penting dengan tanda
panah
Tahap 6 : Periksa diagram secara keseluruhan dan lalu diperhalus untuk menjamin
keabsahan dan kesempurnaan analisa.

Contoh kaitan antara tujuan dan masalah


Tujuan Yang Merede Merede Mendarat
Akan Dicapai selebritis gadis tetangga di bulan

Permasalahan Tidak ada mobil Tidak punya sepeda Pesawat kurang


Yang Muncul mewah motor cangggih

Tidak mampu Tidak mampu Roket peluncur


naik pesawat nonton film kurang hebat

Pemasukan tidak Tidak punya Lapangan terbang


ada koneksi kawan kurang memadai

Uang jalan kecil Tidak ada Astronot kurang


uang terampil

Seseran tidak Teknologi antariksa


ada kurang canggih

19
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Contoh : Analisa Masalah
Jumlah ternah sapi
kurang

Pemeliharaan Sering terjadi


kurang intensif bencana alam

Penyuluhan Sarana produksi Hama penyakit


kurang kurang memadai kurang
terlaksana terkendali

Petugas Sarana Bibit Hijauan Petugas Keterampi


penyuluh penyuluh unggul Makanan pembe lan petani
kurang kurang ternak Ternak rantas kurang
memadai tersedia kurang belum hama memadai
tersedia berkem kurang
bang memadai
Transpor
tasi Kualitas Sarana
kurang pakan obat-obatan
memadai tambahan kurang
rendah tersedia

2. ANALISA TUJUAN
Analisa tujuan merupakan suatu teknik untuk meneliti tujuan-tujuan yang akan
dicapai sebagai akibat dari pemecahan masalah yang telah disebutkan dalam analisa
permasalahan.

Bagaimana cara melakukannya ?


Tahap 1. : Mulailah dengan analisa permasalahan dan kemudian gantilah semua
pernyataan kondisi negatif menjadi pernyataan kondisi positif
Tahap 2. : Periksa semua tujuan dan hubungannya agar dapat masuk akal dan layak,
sesuaikan analisa tujuan apabila diperlukan.
Tahap 3. : Tunjukkan semua hubungan tindakan-hasil yang penting dengan tanda
panah.

20
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Tahap 4. : Periksa diagram secara keseluruhan dan kemudian perhalus untuk
menjamin keabsahan dan kesempurnaan analisa anda.
Analisa tujuan bisa saja berbeda dengan analisa masalah dalam hal sruktur, karena itu
mungkin perlu dirumuskan kembali atau menghapus pernyataan-pernyataan terdahulu
atau menambah pernyataan-pernyataan baru.

Contoh Analisa Tujuan


Jumlah ternak sapi
meningkat

Pemeliharaan sapi Tidak terjadi


makin intensif bencana alam

Penyuluhan Sarana produksi Hama penyakit


terlaksana cukup memadai cukup terkendali
dengan baik

Petugas Sarana Bibit Hijauan Petugas Keteram


penyuluh penyuluh unggul Makanan pembe pilan
cukup sudah ternak Ternak rantas petani
memadai tersedia cukup cukup hama cukup
tersedia berkembang cukup memadai
mema
Transpor dai
Kualitas
tasi pakan
cukup Sarana
tambahan
memadai obat-obatan
cukup baik
cukup
tersedia

3. ANALISA ALTERNATIF

Analisa alternatif merupakan suatu teknik untuk meneliti alternatif-alternatif strategi


proyek yang dapat digunakan untuk mencapai atau setidak-tidaknya untuk membantu
dalam pencapaian kondisi tertentu yang diinginkan (tujuan).

21
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Bagaimana cara melakukannya ?

Tahap 1. : Mulai dengan analisa tujuan, coba pelajari hubungan tindakan dan
hasil, kemudian tentukan beberapa alternatif strategi proyek.

Tahap 2. : Menilai strategi-strategi proyek tersebut dengan menggunakan


kriteria berikut ini:
 Kebutuhan sarana proyek (anggaran, personil, dll)
 Waktu pelaksanaan proyek yang tersedia
 Kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan
 Apa saja yang sedang dikerjakan oleh pihak lain, (hindari
tumpang tindih)
 Apakah proyek tersebut dapat memberikan sumbangan bagi
usaha-usaha lain
 Perbandingan biaya dengan keuntungan (b:c ratio)

Tahap 3. : Pilihlah salah satu strategi proyek

Contoh Analisa Alternatif


Judul Proyek : Pengembangan Ternak Sapi
Lokasi Proyek : Desa Lalang
Pemilik Proyek : Pemda Kabupaten XXX
Pelaksana Proyek : Dinas Peternakan
Target Group : Kelompok Peternak Sapi
Periode Proyek : 3 Tahun (2006-2009)

22
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Analisa Alternatif
Jumlah ternak sapi
meningkat

Pemeliharaan sapi Tidak terjadi


makin intensif bencana alam

Penyuluhan Sarana produksi Hama penyakit


terlaksana cukup memadai cukup terkendali
dengan baik

Petugas Sarana Bibit Hijauan Petugas Keteram-


penyuluh penyuluh unggul Makanan pembe- pilan
cukup sudah ternak Ternak rantas petani
memadai tersedia tersedia cukup ber- hama cukup
kembang cukup memadai
memadai
Transportasi
cukup Kualitas
memadai pakan
tambahan
Sarana
cukup baik
Obat-obatan
ternak cukup
Keterangan : tersedia
Kotak diluar garis biru merupakan keadaan diluar wewenang
management proyek Dinas Peternakan

4. ANALISA PARTISIPASI

 Memberikan gambaran mengenai semua orang, kelompok organisasi dan


lembaga yang berhubungan dengan proyek
 Memperhatikan keinginan dan harapan mereka dalam proses perencanaan
proyek.

23
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Bagaimana cara melakukannya ?
1. Menyebutkan semua orang atau kelompok yang berhubungan dengan proyek
2. Mengkategorikan, apakah sebagai pewaris atau sebagai lembaga pelaksana
proyek dan lain-lain.
3. Menyebutkan ciri-cirinya, sebagai contoh, untuk lembaga pelaksana proyek :
jumlah dan mutu personil, anggaran dan lain-lain.
4. Melakukan analisa tentang keinginan dan harapan, potensi dan kelemahannya.
5. Konsekwensi bagi perencanaan proyek (misalnya, terjadi perubahan strategi
proyek).

Contoh Analisa Partisipasi

Dinas/instansi/l Konsekwensi
Tugas/fungsi Kekuatan Kelemahan
embaga thd. proyek
Dinas - Penyuluhan Jumlah staf cukup Kemampuan Pelatihan staf
Peternakan - Pengadaan 10 orang staf kurang bidang
sarana memadai kelayakan
produksi proyek

Dinas PU Bina Pembuatan dan - Jumlah staf cukup - -


Marga perbaikan jalan 20 orang
- Jumlah peralatan
cukup memadai

5. MATRIK PERENCANAAN PROYEK (Inti dari metode ZOPP)

Matrik tersebut memberikan suatu ringkasan pada satu halaman yang menerangkan :
Kenapa : Proyek perlu dibuat
Apa : Yang ingin dihasilkan oleh proyek
Bagaimana : Proyek akan bekerja untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan tsb.
Yang mana : Faktor-faktor diluar pengaruh langsung management proyek yang
perlu diawasi demi keberhasilan proyek
Bagaimana : Keberhasilan proyek dapat dinilai secara objektif
Dari mana : Diperoleh data-data untuk mengetahui keberhasilan proyek secara
objektif.

24
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Contoh Matrik Perencanaan Proyek

Nama Proyek : Pengembangan Ternak Sapi Periode Proyek: 3 Tahun (2006-2009)


Lokasi Proyek : Desa Padang Ilalang Sumber Dana : APBD
Indikator-
indikator yang Sumber-
Strategi Asumsi-asumsi
dapat dibuktikan sumber
Proyek penting
secara objektif pembuktian

Tujuan Umum (*) 100 ekor ternak - Laporan Harga ternak cukup
(Goal) sapi unggul dijual Kades. stabil
Berkembangnya masyarakat Lalang - Laporan
populasi ternak sapi setiap bulan selama petugas pasar
yang diusahakan th. 2005 ternak
masyarakat

Tujuan Fungsional 100 KK - Laporan Tidak terjadi bencana


(Purpose) (*) memelihara sapi Kades. alam
unggul th. 2005 di - Laporan PPL
Makin intensifnya Desa Lalang
pemeliharaan ternak
sapi oleh masyarakat

Hasil-hasil (**) 2 orang PPL ternak -Laporan


(Output) terlatih Kades.
melaksanakan - Laporan Dinas
Terlaksananya penyuluhan di Peternakan _
penyuluhan Desa Lalang setiap
peternakan bulan dalam th
secara efektif 2005

Kegiatan-kegiatan Biaya/input
(Activities) (**)
- Transportasi cukup
1.1. Menyediakan memadai
sarana - Sarana obat-obatan
penyuluhan cukup tersedia
1.2. Melengkapi
petugas
penyuluh
peternakan
1.3……..

Keterangan :
(*) = Tanggungjawab team perencana
(**) = Tanggungjawab pimpinan proyek

25
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Penyusunan Matrik Perencanaan Proyek (MPP) merupakan suatu proses bertahap
yang biasanya dilakukan secara berulang-ulang.
Mulai dengan suatu ide proyek yang mungkin masih cukup mentah, kemudian
memperbaiki secara berulang-ulang sampai matrik tersebut :
a. Lengkap
b. Konsisten/logis
c. Realistis
Mengingat semua unsur yang berada dalam kotak Matrik Perencanaan Proyek saling
berhubungan satu sama lain, maka perubahan isi suatu kotak mungkin mengharuskan
perubahan isi pada kotak yang lainnya. Hal ini perlu diperhatikan untuk menjamin
ketangguhan Matrik Perencanaan Proyek.

Logika dari Proyek adalah sejumlah hipotesis yang saling berkaitan


maka
Tujuan Umum

jika Tujuan Fungsional maka

maka Hasil-Hasil jika

jika Kegiatan-Kegiatan

Bagaimana cara membuat Matrik Perencanaan Proyek (MPP)?

Tahap 1. Mulailah dengan kolom pertama yaitu Strategi Proyek


Tentukan TUJUAN FUNGSIONAL

26
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Tujuan fungsional adalah keadaan masa depan yang lebih baik untuk
orang/kelompok yang akan mendapatkan keuntungan dari proyek, dan
merupakan dampak langsung dari pada pencapaian hasil-hasil proyek.
Tentukan TUJUAN UMUM
Tujuan umum adalah keuntungan yang akan didapatkan oleh orang-
orang/kelompok-kelompok yang memperoleh manfaat dari proyek.
Tahap 2. Menetapkan HASIL-HASIL yang harus dicapai oleh proyek secara
langsung, agar tujuan fungsional dapat tercapai.
Tahap 3. Untuk setiap hasil-hasil yang telah ditetapkan tentukan sejumlah
KEGIATAN-KEGIATAN yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil
tersebut
Tahap 4. Kemudian lanjutkan dengan kolom ASUMSI-ASUMSI PENTING.
Asumsi penting adalah faktor-faktor yang penting diluar kewenangan
langsung management proyek, tetapi penting untuk keberhasilan
proyek.

Kaitan kolom strategi proyek dengan kolom asumsi-asumsi penting

TUJUAN UMUM

TUJUAN FUNGSIONAL dan ASUMSI-ASUMSI

HASIL-HASIL dan ASUMSI-ASUMSI

dan
KEGIATAN-KEGIATAN ASUMSI-ASUMSI

27
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Tahap 5. Kemudian teruskan dengan kolom INDIKATOR-INDIKATOR yang
dapat dibuktikan secara objektif.
Maksud indikator-indikator tersebut adalah untuk membuktikan setepat
mungkin apakah Tujuan Umum, Tujuan Fungsional dan Hasil-hasil
telah tercapai.
Sebuah indikator biasanya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
* Masa/waktu (M)
* Tempat/lokasi (T)
* Quantitas/jumlah (Q1)
* Qualitas/mutu (Q2)

Dalam pemilihan sebuah indikator perlu diperhatikan bahwa indikator


tersebut seharusnya:
- Menggambarkan inti dari tujuan yang ingin diukur
- Hanya mengukur pencapaian satu tujuan saja
- Mudah diperoleh dan dapat diterapkan
- Data yang diperlukan tersedia secara mudah dan murah.

Tahap 6. Kemudian teruskan dengan kolom SUMBER-SUMBER


PEMBUKTIAN. Pada kolom ini jelas sumber data yang diperlukan
untuk pengukuran seperti :
- Data statistik
- Laporan kemajuan proyek
- Catatan rapat
- Hasil survey

3.3. Kerja Kelompok (Working Group)

Peserta dibagi menjadi 3 kelompok secara partisipatif distributif untuk menyusun


perencanaan proyek dengan metode ZOPP. Penyusunan perencanaan dimulai dari
analisa masalah, analisa tujuan, analisa alternatif, analisa partisipasi dan penyusunan
Matrik Perencanaan Proyek.

28
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Anggota dari masing-masing kelompok adalah sebagai berikut :

Kelompok Nama Lembaga/Instansi


Kelompok I 1. Apri Nuryanti 1. Bappeda Prov. Sumsel
Ekonomi Masyarakat 2. Karmelina 2. Bappeda Prov. Sumsel
Kurang Berkembang 3. Sunarno 3. Dinas Pendidikan Sumsel
4. Aris Munandar 4. Bappeda Sumsel
5. Zaenal Fanani 5. Yayasan Damar
6. Zuraida 6. Dinas Kesehatan Sumsel
7. Naila Rohma 7. Badan Pemberdayaan
Masyarakat Desa Sumsel

Kelompok II 1. Dandi Priatna 1. Dishut Provinsi Sumsel


2. Bahrum Syah Alam 2. Dinas Perkebunan Sumsel
Kerusakan 3. Abdul Kodir 3. BPTP Sumsel
Lingkungan Hidup 4. Elly Suryani 4. Bappeda Prov. Sumsel
disekitar Kawasan 5. Khairul Saleh 5. Dinas koperasi PKM Sumsel
Hutan Kurang 6. Edwar Syafroni 6. Dinas pertambangan dan
Terkendali energi Sumsel
7. Maryani Mustopa 7. Dinas Kesehatan Sumsel
8. Wardah 8. SSFFMP

Kelompok III 1. Imansyah 1. DPU PengairanSumsel


2. Rika Musiana 2. Disperindag Sumsel
Konserpasi dan 3. Syafrul Yunardi 3. Bappeda Sumsel
Kelestarian 4. Ade Indriani 4. SSFFMP
Lingkungan Hidup 5. Diana Firdausia 5. Biro Pemberdayaan
Kurang Terlaksana Perempuan Sumsel
6. Yunius Antoni 6. Bapedalda Sumsel
7. Umar Hasan 7. DPU Cipta Karya Sumsel
8. Jendamin 8. Dinas Kesehatan Sumsel

29
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
IV. HASIL-HASIL PELATIHAN
4.1. Kelompok I : Ekonomi Masyarakat Disekitar Kawasan Hutan Kurang Berkembang
4.1.1. Analisa Masalah
Ekonomi masyarakat disekitar
kawasan hutan kurang
berkembang

Akses pasar kurang Jumlah produksi pertanian


memadai kurang memadai

Terbatasnya sarana dan


prasarana transportasi Sarana produksi pertanian Rendahnya ketrampilan masyarakat
(jalan dan kendaraan) kurang memadai dalam mengembangkan usahanya

Sarana Sarana jalan Bibit Kurangnya Alat-alat Kurangnya Kurang Terbatas


angkutan kurang memadai unggul tenaga teknologi pelatihan nya nya
kurang tersedia (rusak) kurang penyuluh tepat guna keterampilan sarana tenaga
tersedia pertanian belum usaha bagi dan pelatih
tersedia masyarakat prasarana
pelatihan

30
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.1.2. Analisa Tujuan
Ekonomi masyarakat disekitar
kawasan hutan makin
berkembang

Akses pasar kurang Produksi pertanian


memadai makin meningkat

Sarana dan prasarana


transportasi (jalan dan Sarana produksi pertanian Ketrampilan masyarakat dalam
kendaraan) cukup memadaui cukup memadai pengembangan usaha cukup memadai

Sarana Sarana jalan Bibit Tenaga Alat-alat Pelatihan Sarana Tenaga


angkutan cukup memadai unggul penyuluh teknologi keterampilan dan pelatih
cukup tersedia cukup pertanian tepat guna usaha bagi prasarana cukup
tersedia cukup cukup masyarakat pelatihan tersedia
memadai tersedia cukup cukup
memadai memadai

31
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.1.3. Analisa Alternatif
Executing Agency Ekonomi masyarakat disekitar
Dinas Pertanian kawasan hutan makin
berkembang

Akses pasar kurang Produksi pertanian


memadai makin meningkat

Sarana dan prasarana


transportasi (jalan dan Sarana produksi pertanian Ketrampilan masyarakat dalam
kendaraan) cukup memadai cukup memadai pengembangan usaha cukup memadai

Sarana Sarana jalan Bibit Tenaga Alat-alat Pelatihan Sarana Tenaga


angkutan cukup memadai unggul penyuluh teknologi keterampilan dan pelatih
cukup tersedia cukup pertanian tepat guna usaha bagi prasarana cukup
tersedia cukup cukup masyarakat pelatihan tersedia
memadai tersedia cukup cukup
Keterangan: memadai memadai
Kotak yang diluar garis biru, berada
diluar kewenangan management proyek
Dinas Pertanian

32
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.1.4. Analisa Partisipasi

No Kelompok/Dinas/Ins Penerima Jumlah: Personil, Kelemahan/Kesulitan Konsekwensi Bagi


tansi/Lembaga Manfaat/Pelaksana dan Sarana dan Anggaran Proyek
Lain-lain

1. Dinas Pekerjaan Pelaksana Susah koordinasi/NGO


Umum sektoral

2. Dinas Perhubungan Pelaksana Susah koordinasi/NGO


sektoral

3. Dinas Pasar Pelaksana Susah koordinasi/NGO


sektoral

4. Dinas Pertanian Pelaksana Susah koordinasi/NGO


sektoral

5. Kelompok Tani Penerima Manfaat Pemahaman kelompok tani Sosialisasi bagi kelompok
terhadap program kurang tani secara intensif

6. Pengusaha Angkutan Pelaksana dan penerima Berorientasi pada Biaya tinggi


manfaat keuntungan yang besar

33
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.1.5. Matriks Perencanaan Proyek

Nama Proyek : Pengembangan Ekonomi Masyarakat Disekitar Periode Proyek : 2007 - 2009
Kawasan Hutan
Lokasi Proyek : Sumber Dana :

Strategi Proyek Indikator Sumber-sumber Pembuktian Asumpsi Penting

Tujuan Umum (Goal) 7 ton gabah per Ha. Dihasilkan - Laporan Kades Harga hasil pertanian meningkat
oleh masyarakat tahun 2009 di - Laporan Dinas Pertanian
Berkembangnya ekonomi desa Suka Bangun
masyarakat di sekitar kawasan
hutan

Tujuan Fungsional (Purpose) 200 KK mengusahakan 250 Ha - Laporan Kades Akses pasar lancar
lahan pertanian dengan bibit - Laporan Dinas Pertanian
Makin produktifnya masyarakat unggul tahun 2009 di desa Suka
dalam mengusahakan pertanian Bangun

Hasil-Hasil 1. 35 ton bibit unggul, 30 - Laporan Kades


tenaga penyuluh terlatih - Laporan Dinas Pertanian
1. Tersedianya sarana produksi tahun 2009 di desa Suka - Laporan PPL
pertanian Bangun
2. Meningkatnya ketrampilan 9 kali pelatihan ketrapilan, 9 - Laporan Kades
masyarakat dalam paket sarana pelatihan, 15
mengembangkan usaha orang TOT terlatih tahun 2009
di desa Suka Bangun

34
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Kegiatan-Kegiatan

1.1. Menyediakan bibit unggul Rp. 96.250.000 (1 Kg = Rp. 2750)


1.2. Menyediakan tenaga Rp. 180.000.000 (2 kali kegiatan x 3 th x 30 org x 1.000.000)
penyuluh pertanian
1.3. Menyediakan alat yang Rp. 250.000.000 (50 Unit x Rp. 50.000.000)
menggunakan teknologi tepat
guna

2.1. Melaksanakan pelatihan Rp. 270.000.000 (9 kali x Rp. 30.000.000)


ketrampilan usaha
2.2. Menyediakan sarana Rp. 45.000.000 (9 paket x Rp. 5.000.000)
prasarana pelatihan
2.3. Menyediakan tenaga pelatih Rp. 75.000.000 (15 org x Rp. 5.000.000)
(TOT)

35
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.2. Kelompok II : Kerusakan Hutan Kurang Terkendali
Kerusakan hutan kurang
4.2.1. Analisa Masalah
terkendali

maraknya penebangan hutan Sering terjadi kebakaran hutan


secara liar

Masyarakat Pendapatan Tingkat Pembukaan hutan Musim kemarau


kurang masyarakat pencurian kayu untuk ladang yang panjang
memahami rendah oleh oknum berpindah kurang
manfaat cukup tinggi terkendali

Penyuluhan Pengelolaan Pengawasan Masyarakat


tentang lahan terhadap kurang
manfaat dan budidaya illegalloging terampil
fungsi hutan disekitar kurang bberusaha tani
kurang intensif hutan belum intensif menetap
intensif

Pembinaan dan
Kurangnya Kurangnya Kurangnya Penegakan penyuluhan
petugas sarana keterampilan hukum kurang intensif
penyusluhan penyuluhan masyarakat terhadap illegal
kehutanan bid. dibidang logging masih
kehutanan pertanian lemah
36
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.2.2. Analisa Tujuan Kerusakan hutan cukup
terkendali

Berkurangnya penebangan Tidak terjadi kebakaran hutan


hutan secara liar

Masyarakat Pendapatan Tingkat


sudah masyarakat pencurian kayu Masyarakat tidak Tidak terjadi
memahami meningkat oleh oknum lagi membuka hutan kemarau
manfaat hutan sangat rendah untuk lahan panjang
pertanian berpindah
Penyuluhan Pengelolaan Pengawasan
tentang lahan terhadap
manfaat dan budidaya illegal loging Masyarakat
fungsi cukup disekitar cukup sudah berusaha
intensif hutan cukup intensif tani secara
intensif menetap

Petugas Sarana Keterampilan Penegakan


penyuluh penyuluhan masyarakat hukum Pembinaan dan
kehutanan kehutanan dibidang terhadap illegal penyuluhan
cukup cukup pertanian logging sudah cukup intensif
memadai memadai cukup baik dilaksanakan
37
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.2.3. Analisa Alternatif
Kerusakan hutan
Executing Agency : Dinas Kehutanan cukup terkendali

Berkurangnya penebangan Tidak terjadi kebakaran hutan


hutan secara liar

Masyarakat Pendapatan Tingkat


sudah masyarakat pencurian kayu Masyarakat tidak Tidak terjadi
memahami meningkat oleh oknum lagi membuka hutan kemarau
manfaat hutan sangat rendah untuk lahan panjang
pertanian berpindah
Penyuluhan Pengelolaan Pengawasan
tentang lahan budidaya terhadap
manfaat dan disekitar hutan illegal loging Masyarakat
fungsi cukup cukup intensif cukup sudah berusaha Keterangan:
intensif intensif tani secara Diluar garis biru merupakan keadaan
menetap diluar wewenang pelaksana proyek

Petugas Sarana Keterampilan Penegakan


penyuluh penyuluhan masyarakat hukum
kehutanan kehutanan dibidang terhadap illegal Pembinaan dan
cukup cukup pertanian logging sudah penyuluhan
memadai memadai cukup baik dilaksanakan cukup intensif

38
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.2.4. Analisa Partisipasi

No Kelompok/Dinas/Ins Penerima Jumlah: Personil, Kelemahan/Kesulitan Konsekwensi Bagi


tansi/Lembaga Manfaat/Pelaksana dan Sarana dan Anggaran Proyek
Lain-lain

1. Masyarakat sekitar Penerima manfaat Seluruh masyarakat Pola pikir dan perilaku Penyadaran masyarakat
kawasan hutan sekitar hutan masyarakat sulit dirubah sebagai tahap awal

2. Dinas Kehutanan Pelaksana 15 orang, kendaraan Koordinasi dengan Distan Sosialisasi program
roda 4 : 8 unit, roda 2 : dan penegak hukum dengan dinas terkait
6 unit, dana Rp. 12 M (pengambil keputusan)

3. Dinas Pertanian Pelaksana  Perbedaan skala prioritas  Meningkatkan


 Pendanaan yang terbatas koordinasi
 Alokasi dana
tambahan

4. Penegak hukum Pelaksana 6 orang, kendaraan  Laporan dan bukti  Membantu memberi
(polisi dan jaksa) roda 4 ada 2 unit, dana penyidikan harus akurat data yang diperlukan
Rp. 200.000.000  Pendanaan yang terbatas  Alokasi dana
tambahan

39
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.2.5. Matriks Perencanaan Proyek

Nama Proyek : Penanggulangan Kerusakan Hutan Periode Proyek : 2007 – 2012


Lokasi Proyek : Sumber Dana :
Strategi Proyek Indikator Sumber-sumber Pembuktian Asumpsi Penting
Tujuan Umum (Goal) 500 Ha. Kawasan hutan di gunung - Foto-foto hutan
gare menurun kerusakannya pada - Laporan kepala desa
Berkurangnya kerusakan hutan tahun 2012
Tujuan Fungsional (Purpose) 100 Ha. Kawasan hutan di gunung - Hasil survey Berkurangnya kebakaran
gare tidak ada lagi penebangan hutan - Data statistik desa hutan
Berkurangnya penebangan hutan secara liar pada tahun 2008 - laporan Kades
secara liar - Laporan PPL
Hasil-Hasil Jumlah masyarakat yang merambah - Laporan Kepala Desa
hutan di desa A gunung gare - Laporan PPL
1. Masyarakat makin memahami berkurang sampai 40 % pada tahun - Hasil survey
manfaat hutan 2012
- Laporan Kades
2. Pembukaan hutan untuk Jumlah masyarakat yang berusaha tani - Data statistik
ladang berpindah terkendali meningkat 40 % - Hasil survey
Kegiatan-Kegiatan

1. Penyuluhan tentang manfaat


dan fungsi hutan
2. Meningkatkan jumlah petugas
penyuluh kehutanan
3. Meningkatkan sarana
penyuluhan bidang kehutanan
3. Pengawasan terhadap illegal
loging

40
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.3. Kelompok III : Kelestarian Lingkungan Hidup Kurang Terlaksana
4.3.1. Analisa masalah
Peraturan Lingkungan Hidup belum
terimplementasi secara baik

Sanksi hukum terhadap Sosialisasi peraturan


pelanggar kurang tegas masih kurang

Sering terjadi KKN antara


petugas PPNS dengan pelaku Jumlah Pemahaman Diseminasi
petugas/PPL petugas/PPL informasi
masih kurang tentang tentang
Lingkungan lingkungan
Hidup kurang hidup kurang
memadai terdistribusi
Kesejahteraan Kurang Pelaku usaha
petugas kurang pengawasan tidak
memadai dari penegak mematuhi
hukum peraturan LH

41
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.3.2. Analisa Tujuan

Peraturan Lingkungan Hidup


sudah terimplementasi

Sanksi hukum makin Sosialisasi peraturan cukup


dipertegas memadai

Tidak terjadi KKN antara Jumlah Pemahaman Diseminasi


petugas PPNS dengan pelaku petugas/ petugas/PPLH informasi
PPLH sudah tentang tentang
memadai Lingkungan lingkungan
Hidup cukup hidup sudah
memadai terdistribusi
Kesejahtera Pengawasan Pelaku usaha
an petugas sudah sudah
sudah dilakukan mematuhi
memadai oleh peraturan LH
Bapedalda

42
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.3.3. Analisa Alternatif

Exekuting Agency : Bapedalda


Peraturan Lingkungan Hidup
sudah terimplementasi dengan
Keterangan :
Kotak yang berada diluar garis biru merupakan keadaan baik
diluar wewenang pelaksana proyek

Sanksi hukum Sosialisasi cukup


makin dipertegas * memadai

Tidak terjadi KKN antara Jumlah Pemahaman Diseminasi


petugas PPNS petugas/ petugas/PPLH informasi
dengan pelaku PPLH sudah tentang tentang
memadai Lingkungan lingkungan
Hidup cukup hidup sudah
memadai terdistribusi
Kesejahtera Pengawasan Pelaku usaha
an petugas sudah sudah
sudah dilakukan mematuhi
memadai oleh peraturan LH
Bapedalda

43
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.3.4. Analisa Partisipasi

No Kelompok/Dinas/ Penerima Jumlah Personil, Kelemahan/ Konsekwensi Bagi


Instansi/Lembaga Manfaat/Pelaksana Sarana dan Anggaran Kesulitan Proyek
dan Lain-lain

1. Bapedalda Pelaksana Jumlah personil 10 org Waktu pelaksanaan tidak Hasil kurang maksimum
Jumlah sarana 13 unit sesuai dengan jadwal yang
direncanakan

2. Pol Hut/ Pelaksana Luas kawasan hutan tidak Pengawasan kurang


Jagawana ssesuai dengan jumlah optimal
Polhut/jagawana yang
tersedia

3. Polisi, Jaksa, Hakim Pelaksana Selalu mengacu kepada Kurang memberi efek
KUHP jera

4. Kades Pelaksana Kurang menyuarakan Timbul ketidak puasan


aspirasi masyarakat dari masyarakat

5. LSM Lingkungan Pendukung Kurang data pendukung Akurasi data


Hidup

6. Masyarakat Penerima manfaat Tuntutan berlebihan Kurang realistis

7. PPLH PT Pendukung Kurang inisiatif Informasi data menjadi


mahal

44
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.3.5. Matriks Perencanaan Proyek

Nama Proyek : Pelestarian LH disekitar Kawasan Hutan Periode Proyek : 2007 - 2012
Lokasi Proyek : Sumber Dana :

Strategi Proyek Indikator Sumber-sumber Pembuktian Asumpsi Penting

Tujuan Umum (Goal) Meningkatnya keanekaragaman Survey lapangan


Terpeliharanya kelestarian hayati di sekitar kawasan hutan Rakornis (hasil)
lingkungan hidup secara pinus Desa X seluas 10 Ha selama Data statistik
berkelanjutan 5 tahun Simber data Bappenas th 2006

Tujuan Fungsional (Purpose) Digunakannya UU-LH No 23 Laporan Kasus perusakan LH Penegak hukum (Kepolisian,
Terimplementasikannya peraturan tahun 1997 sebagai acuan Dokumen Peraturan LH Kejasaan, Kehakiman) berjalan
lingkungan hidup secara lebih penjatuhan sanksi pidana bagi sesuai aturan LH
baik bagi masyarakat, pengambil pelaku perusak LH di sekitar
kebijakan dan pelaku usaha kawasan hutan pinus selama 3 th.

Hasil-Hasil 1. Berkurangnya 5 kasus KKN 1. Hasil survey


1. Berkurangnya kasus KKN di kawasan sekitar hutan Laporan kepolisian
di bidang lingkungan selama 5 tahu Informasi dari media
hidup 2. Tersebarnya informasi 2. Data lapangan/kuisioner
2. Tersosialisasikannya tentang LH didinas terkait Survey
peraturan LH lebih Luas selama 3 tahun
3. Timbul kesadaran 3. Dimasukkannya 20 peraturan 3. Pengamatan
pengambil kebijakan dan LH dalam setiap pengambilan Survey
pelaku, arti pentingnya kebijakan keputusan tentang Kebijakan tentang LH
kelestaraian LH LH selama 5 tahun di masing-
masing instansi

45
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Kegiatan-Kegiatan Biaya/Input

1.1. Sosialisasi peraturan LH


1.2. Pengadaan /penambahan
tenaga petugas PPLH
1.3. Penyebaran informasi tentang
lingkungan hidup

46
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.4. Monitoring

Yang dimaksud monitoring adalah memantau keadaan/proses kegiatan proyek yang


sedang berjalan dengan mengikuti perkembangan, kemajuan dan pelaksanaan guna
meluruskan jalannya kegiatan.
Tujuan dilakukannya monitoring adalah supaya tercapai efisiensi dan manfaat proyek

Mengapa monitoring diperlukan?


 Supaya realisasi pencapaian target kwantitas dan kwalitas tercapai
 Kesesuaian waktu, pelaksanaan kegiatan proyek bisa tercapai sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan
 Menghindari terjadinya penyimpangan dari target yang telah ditentukan
Apabila terjadi penyimpangan maka :
- Perlu dijelaskan mengapa terjadi penyimpangan
- Usaha perbaikan yang telah dilakukan
- Usulan, saran, perbaikan dari tim monitoring

47
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Tingkatan Monitoring

Strategi proyek Jenis Monitoring / Petugas


Tujuan/Tugas
Tujuan umum

Monitoring dampak proyek/ Pihak luar proyek


dampak tidak langsung (Sejauh Dilakukan oleh konsultan
mana tujuan proyek dapat berdampak independen
terhadap pencapaian tujuan umum) (untuk replanning)

Tujuan
proyek/khusus

Monitoring dampak hasil Pemilik proyek + tim


kegiatan/dampak langsung perencana (Pemda)
(sejauh mana hasil-hasil dapat berdampak
terhadap pencapaian tujuan proyek)

Hasil-hasil

Monitoring kemajuan Tim monitoring


pelaksanaan (sejauh mana kegiatan- proyek (kepala-kepala
kegiatan yang dilaksanakan dapat dinas)
mencapai hasil-hasil proyek)

Kegiatan-Kegiatan

Monitoring pemanfaatan Tim pengelola


sumberdaya (Sejauh mana efisiensi management proyek
penggunaan input dalam pelaksanaan (Pimpro)
kegiatan)

Input/Biaya

48
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
4.5. Diskusi dan Klarifikasi

Eli
Apa kekurangan/kelemahan metode ZOPP?
Jawab
Kelemahan dalam menggunakan metode ZOPP
1. Membutuhkan waktu dan keseriusan dalam menyusun perencanaan
2. Membutuhkan biaya yang agak besar karena melibatkan berbagai pihak.
3. Sering terjadi consensus negative, karena kurang tertarik melakukan analisa
yang mendalam.
4. Keterbukaan dalam menyusun perencanaan kadangkala kurang disukai
5. Azas partisipatif kurang disukai oleh dinas/ lembaga tertentu.
6. Banyak pihak yang tidak suka dalam bekerja secara tim work/ kelompok.
7. Proses iterative kadangkala membuat bosan para perencana

Aris Munandar
1. Penyusunan perencanaan yang dilakukan di Bappeda kadang kala kurang
fokus terhadap permasalahan yang ada. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan
program tahun ini belum selesai, sudah dihadapkan dengan program tahun
berikutnya, belum lagi ada perencanaan tambahan yang dilakukan pada tahun
yang sama. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proyek.
2. Usulan rencana program dari instansi yang masuk ke Bappeda cukup banyak,
bagaimana kita bisa menganalisa permasalahan dilapangan dari program yang
diusulkan oleh masing-masing instansi?
3. Kebanyakan perencanaan/program dinas/instansi yang diajukan ke Bappeda
Propinsi terlalu muluk-muluk dengan cerita dan data yang banyak sehingga
kurang fokus terhadap satu kegiatan, dalam kenyataannya data yang diajukan
kadang kala kurang akurat. Kemudian untuk berdiskusi dengan stakeholders
terkait untuk membahas usulan kegiatan seringkali mengalami kesulitan.
Bagaimana kita menghadapi hal seperti ini?

49
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Jawab
Memang kita harus mengetahui permasalahan yang terjadi dilapangan, kita tidak bisa
percaya begitu saja terhadap program yang diusulkan dan kita juga tidak boleh
berprasangka buruk. Kita harus melihat data dan informasi yang diusulkan secara
konkrit dalam suatu program
Yang harus kita lakukan pertama kali adalah kita harus fokus dalam suatu
perencanaan yang akan dilakukan, jangan sampai digeneralisir atau dibuat
umum/tidak fokus sehingga isu-isu penting yang seharusnya diangkat malah menjadi
kabur. Jadi sebaiknya tetapkan terlebih dahulu fokus kegiatan dalam suatu program.

Syafrul Yunardi
Pada tingkatan mana moderator diperlukan? Apakah dalam semua tingkatan proyek
seorang moderator bisa diikutsertakan?
Jawab
Dalam tahap penyusunan perencanaan proyek diperlukan seorang moderator yang
independent, karena netralitas seorang moderator sangat dibutuhkan untuk
menghasilkan perencanaan yang logis dan realistis.

Dendi Satria Buana


Dalam penyusunan perencanaan, masih diminati sistem bottom up planning
(perencanaan yang dilakukan dari bawah ke atas/dari desa-kecamatan-kabupaten dst.)
bagaimana perencanaan dengan methoda ZOPP dapat mengevaluasi kegiatan
tersebut?
Jawab
Dalam perencanaan program, methoda ZOPP dipakai di tingkatan konsultasi dengan
dinas terkait dan dapat digunakan untuk penyusunan kerangka logis dan sistem
monitoring dan evaluasi

Pertanyaan

Apakah hasil pelatihan ini dapat digunakan di dinas masing-masing?


Jawab

50
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Semuanya tergantung dari komitment perencanaan program pembangunan yang akan
dilakukan dimasing-masing dinas/instansi, apabila ini diterapkan oleh dinas/instansi
akan lebih bagus dan silahkan kalau memang sesuai.
4.6. Evaluasi, Kesan dan Pesan

Pemahaman Tentang Materi/Methoda Manfaat Pelatihan ZOPP Terhadap


(Konsep Perencanaan, Tahapan analisa, Pelaksanaan Tugas/Pekerjaan dalam
Tahapan Perencanaan/MPP) Menyusun Rancangan Proyek
Bisa dipahami dengan baik, ZOPP Dapat membantu instansi/lembaga dalam
merupakan konsep yang utuh dan logis menyusun perencanaan proyek
untuk kesempurnaan rencana yang disusun

Menyusun MPP merupakan pekerjaan yang Dapat menyusun rancangan proyek yang
paling sulit diantara yang lain sistematis, logis dan realistis

Baik sekali Membuka wawasan yang lebih luas lagi


90 % OK dan 10 % Unclear Important suitable

Pemahaman materi/methoda 85 % Sangat bermanfaat dan mempermudah


dalam melaksanakan tugas

Cukup Sangat bermanfaat untuk merancang


proyek
Dapat menyusun perencanaan dengan Sangat bermanfaat untuk menyusun
methoda ZOPP rancanagan sesuai dengan kebutuhan
dalam menjawab masalah

Agar ditindak lanjuti Sangat simpel dan mudah untuk


dimengerti
Cukup baik untuk dimengerti Menambah wawasan karena dengan
menggunakan methoda ZOPP penyusunan
rencana dapat dilaksanakan ditempat kerja

Cukup Sangat membantu untuk mengurangi dosa


perencana
Cukup baik karena sudah bisa membuat Sangat baik karena methoda ini sangat
perencanaan/MPP yang hampir sesuai transparan
dengan harapan

Dapat dipahami Semoga dapat membantu dalam


menyusun perencanaan di dinas/instansi

Sangat bermanfaat Sangat baik untuk akurat data

Alur penyampaiannya OK bisa diterima Dapat dijadikan sebagai acuan dalam


menyusun perencanaan
Cukup baik, karena paling tidak sudah Sangat bermanfaat karena saya baru kali
51
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
dapat membuat contoh suatu konsep ini mengikuti pelatihan penyusunan
perencanaan dengan menggunakaan perencanaan proyek dengan methoda
tahapan analisa ZOPP

Bagaimana Penggunaan Methoda ZOPP Bagaimana Tentang Tim Moderator


Untuk Merancang Proyek (Penyajian, Penguasaan Materi dan
Pembangunan/Proposal Ke Donor Metode)
Agency

Harus betul-betul memahami analisa Penyajian moderator sangat impresif,


masalah, untuk menghindari terjadinya penguasaan materi tidak diragukan lagi
permasalahan dalam penilaian dan metodenya sangat bagus

Sangat membantu alur logika dalam Menguasai materi dengan baik


penyusunan proposal dan MPP

Positif bisa diajukan untuk lebih Excellent


profesional

CO2K Tim moderator: kompak/solid, akomodatif


cukup fleksibel terhadap peserta

Penggunaan methoda ZOPP cukup baik Sangat baik dan memuaskan


karena dapat membuat/menyusun
perencanaan dengan baik

Penggunaan methoda ZOPP sangat bagus, Sangat-sangat baik, wahid gitu loh
karena melalui tahapan yang runut

Mudah untuk menggaet donor Cukup baik dan aktif

Methoda ZOPP dapat digunakan untuk Moderator dapat menjelaskan methoda


merancang proyek secara logis, realistis dengan baik
sehinga meyakinkan donor

Harus betul-betul dapat memahami analisa Cukup menguasai materi


masalah

Methoda ZOPP dapat digunakan dalam Dalam penyampaian materi tim moderator
menyusun rencana ke donor karena secara cukup baik
sistematik dapat menjelaskan hal-hal
mendasar dan penting bagi donor

Dapat diandalkan Moderator OK dan berpengalaman

Baik karena banyak manfaatnya Terimakasih, sangat bagus, tepat dan jelas
Bagus karena ringkas, tepat dan jelas Tim baik dan penjelasannya mudah
dipahami

52
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Harus lengkap, konsisten/logis dan realistis Sangat baik dan menguasai materi secara
komprehensif

Sangat membosankan karena Sangat membantu dalam mengarahkan


pembelajarannya terlalu lama kepersoalan dan mencari solusi
pemecahan yang logis

Bisa menghasilkan matrik yang logis dan Bagus, karena tim ini sangat kompak
realistis untuk proposal ke donor

Cukup bagus karena methoda ZOPP ini Harus solit, independen dan menguasai
sangat terbuka materi

Sangat bagus karena banyak faktor yang Tempatnya terlalu jauh/dikarantina


terlibat

Sip....sekali buat pelatihan untuk


fasilitator, boleh pak........!

Bagaimana Tentang Penyelenggaraan Kesan dan Pesan


Pelatihan (konsumsi, akomodasi dan
pelayanan panitia)

Cukup baik Sangat bermanfaat dalam membingkai


konsep pemahaman yang sebelumnya
cenderung parsial

Memuaskan Dapat ilmu, temen, duit (3 D)

Not bad It’s cool but there’s friendship

Konsumsi : B So for so good, ikan sepat, ikan gabus dan


Akomodasi pelayanan panitia : A marede

Makanannya cukup tapi kurang hot, Pelatihan ini sangat baik dan bermanfaat.
panitia cukup baik Pelatihan seperti ini agar sering
dilaksanakan

Baik karena semua sarana dan prasarana Sangat bermanfaat minimal bagi diri
yang disediakan cukup sendiri dan harapan saya ada tindak
lanjutannya

Penyelenggaraan pelatihan baik Selama pelatihan suasananya sangat


familier, cukup kental. Harapan ada
pelatihan tahap ke dua

53
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Sangat efektif, logis dan masuk akal Cukup baik karena methoda ZOPP baru
pertama diikuti

Cukup baik dan tidak membosankan Jadikanlah ini sebagai pelajaran yang
karena tidak monoton berharga

Sangat mengesankan Supaya pelatihan sering dilakukan tambah


teman, ilmu dan dapat marede

Konsumsi dan pelayanan panitia oke-oke Agar kita selalu menjalin komunikasi
aja tapi akomodasi? untuk mempererat tali silaturrahmi dan
bagaimana jika nama kita semua diberi
ZOPP dibelakangnya (ex. Wardah ZOPP)

Penyelenggaraan pelatihan cukup baik Kalau ada pelatihan seperti ini , betapa
dan berjalan dengan lancar bagusnya

Konsumsi enak, suasana akrab, panitia Semoga ilmu ini dapat digunakan dan
ramah-ramah, tapi pelatihan jangan diamalkan
sampai malam lagi

Oke banget apalagi hari-hari terakhir Memberi konstribusi yang besar untuk
suasana makin OK pengembangan wacana

Tim moderator baik tapi kurang berpariasi Sangat berkesan, karena baru kali ini
mengikuti pelatihan ZOPP

Sangat berkesan dan konsumsi sesuai Agar disosialisasikan kepada penentu


dengan selera kebijakan

Salam semuanya, saya suka kalian semua

Teman-teman seangkatan semuanya


sangat familier, bersahabat dan saling
Membantu

54
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Rencana Tindak Lanjut Pelatihan

Diadakan pelatihan ZOPP tingkat Advance

Dilaksanakan pelatihan ZOPP lanjutan

Perlu peningkatan sehingga lebih mantap

Pelatihan ini hendaknya ada lanjutannya

Akan saya buat laporan untuk kepala dan membuat saran agar methoda ini dapat
digunakan

Plan to next steps

Laporan keatasan, sosialisasi tentang ZOPP ke tim/teman

Pelatihan jangan stop sampai disini tapi terus berlanjut

Mengharapkan ada kelanjutan dari pelatihan ini

Latihan lagi yuuk...!

Ada pelatihan lagi ketahap berikutnya

Sebagai staf ........lapor sama atasan untuk menunggu perintah selanjutnya

Adakan pelatihan lanjutan agar lebih memahami lagi

Mengaplikasikan dengan cermat pada tahapan analisa masalah

Membuat laporan keatasan, mensosialisasikan hasil pelatihan di kantor

Bila berpotensi tolong diikutkan sebagai instruktur

Kalau dapat dilatih ulang dengan membuat program dinas masing-masing

55
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Lampiraan 1. Daftar Peserta

No. Nama Instansi/Jabatan

1. Dandi Priatna Dishut Provinsi Sumsel/Staf Rendal


2. Imansyah DPU Pengairan/staf Sub.din.Suka dan PSA
3. Rika Musiana Disperindag Prov.Sumsel./fungsional Indag/renpro
4. Bahrum Syah Alam Dinas Perkebunan Prov. Sumsel/staf program dan
monitoring
5. Abdul Kodir BPTP Sumsel
6. Elly Suryani Bappeda Prov. Sumsel
7. Apri Nuryanti Bappeda Prov. Sumsel/staf subbid PRLH
8. Karmelina Bappeda Prov. Sumsel/staf PRLH
9. Sunarno Dinas Pendidikan Nasional/staf subdin program
10. Khairul Saleh Dinas koperasi PKM dan PM/staf program
11. Edwar Syafroni Dinas pertambangan dan energi
12. Maryani Mustopa Dinas Kesehatan/staf perencanaan
13. Jendamin Dinas Kesehatan/staf perencanaan
14. Dendi Satria Buana SSFFMP/LUP
15. Aris Munandar Bappeda/Kasubbid PRLH
16. Syafrul Yunardi Bappeda/staf
17. AH. Zaenal Fanani Damar/koordinator program
18. Ade Indriani Zuchri SSFFMP/LUP dan IM Asst.
19. Wardah SSFFMP/IM dan Gender Asst.
20. Diana Firdausia Biro Pemberdayaan Perempuan Sumsel./staf evaluasi
dan pelaporan
21. Yunius Antoni Bapedalda Prov./Kasubbid Anev.
22. Umar Hasan DPU Cipta Karya/staf teknis perencanaan dan
program
23. Zuraida Dinas Kesehatan/staf Kesga
24. Naila Rohma Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa/staf
keuangan dan kepegawaian
25. Agus Wahyudi SSFFMP/LUP
26. Yan Daryat Konsultan Perencanaan
27. Rusdi Z. Ramon SSFFMP/ Moderator
28 Rasyid SSFFMP/NGO Asst.

56
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Lampiran 2, Agenda Pelatihan Penyusunan Perencanaan Dengan
Methoda ZOPP

Hari/Tanggal Jam (WIB) Kegiatan


Selasa, 08.30-10.00  Pembukaan, jam 08.30 oleh Bappeda Provinsi
8 Agust. 2006  Penjelasan tujuan, agenda, tata tertib, perkenalan
dan harapan peserta

10.00-10.30 Coffee Break

10.30-12.30  Penjelasan tentang kegunaan dan manfaat


methoda ZOPP untuk menyusun perencanaan
program pembangunan
 Strategi pembangunan menurut Paradigma Baru
 Penjelasan tentang penggunaan instrument dan
alat-alat ZOPP

12.30-13.30 Shoma/Lunch Break

13.30-15.30  Penjelasan tentang langkah-langkah dalam


melakukan Analisa Masalah
 Praktek penyusunan Analisa Masalah (WG)

15.30-16.00 Coffee Break

16.00-17.00 Lanjutan praktek penyusunan Analisa Masalah(WG)

19.00–21.00  Presentasi Analisa Masalah (masing-masing


kelompok kerja)
 Diskusi dan klarifikasi

Rabu, 08.00-10.00  Penjelasan tentang langkah-langkah dalam


9 Agust. 2006 melakukan Analisa Tujuan
 Praktek Penyusunan Analisa Tujuan (WG).
(Peserta kembali kedalam kelompok kerja)

10.00-10.30 Coffee Break


10.30-12.30  Penjelasan tentang Analisa Alternatif
 Praktek penyusunan lanalisa Alternatif dan
memilih Strategi Proyek

12.30-13.30 Shoma/Lunch Break

13.30-15.30  Penjelasan tentang Analisa Partisipasi


 Praktek penyusunan Analisa Partisipasi (WG)

15.30-16.00 Coffee Break

57
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
16.00-17.30  Penjelasan tentang Matrik Perencanaan Proyek
(MPP)
 Praktek penyusunan Matrik Perencanaan Proyek
(WG)

19.30-21.30 Penyusunan dan perumusan Strategi Perencanaan


Proyek (Tujuan Umum, Tujuan Fungsional, Hasil-
hasil, Kegiatan Utama, Sarana Input dan Biaya)
(WG)

Kamis, 08.00-10.00 Penyusunan dan perumusan indicator-indikator dan


10 Agust 2006 sumber pembuktian indikator (WG)

10.00-10.30 Coffee Break

10.30-12.30 Penyusunan dan perumusan Asumsi-asumsi penting


yang perlu diawasi untuk menjaga keberhasilan
proyek (WG)

12.30-13.30 Shoma/Lunch Break

13.30-15.30  Presentasi Marik Perencanaan Proyek (setiap


kelompok)
 Diskusi, klarifikasi hasil kelompok kerja

15.30-16.00 Coffee Break

16.00-17.00  Perbaikan Matrik Perencanaan Proyek


 Penyempurnaan Strategi Proyek
 Penyempurnaan Indicator dan Asumpsi Penting

19.30-21.30  Penjelasan Rencana Operasional dan monitoring


dampak
 Evaluasi pelatihan
 Penutupan

58
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
Lampiran 3. Foto Kegiatan

1 2

Sambutan dan pembukaan acara Doa bersama sebelum acara dimulai


pelatihan disampaikan oleh Bpk. dipimpin oleh AH.Zaenal Fanani
Aris Munandar dari Bappeda Sumsel
4
3

Penjelasan tujuan, agenda, peraturan Tahap perkenalan peserta dan panitia,


dan fasilitas pelatihan, difasilitatori difasilitatori oleh Bpk. Dendi Satria
oleh Rasyid Buana
5 6

Penyampaian materi pelatihan, Proses jalannya pelatihan sedang


difasilitatori oleh Bpk. Rusdi Z. berlangsung
Ramon

59
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
8
7

Diskusi kelompok 1 untuk Diskusi kelompok 2 untuk menyusun


menyusun perencanaan proyek perencanaan proyek mulai dari analisa
mulai dari analisa masalah s/d masalah s/d menyusun MPP
menyusun MPP

9 10

Diskusi kelompok 3 untuk Presentasi hasil kerja kelompok 1


menyusun perencanaan proyek
mulai dari analisa masalah s/d
menyusun MPP

11 12

Presentasi hasil kerja kelompok 2 Presentasi hasil kerja kelompok 3

60
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006
13 14

Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Foto bersama peserta dan panitia


pelatihan penyusunan perencanaan
dengan methoda ZOPP
15 16

Strategi Pembangunan (Penyelesaian Persepsi orang tentang proyek


masalah untuk mencapai tujuan)

17 18

Tingkatan dalam melakukan


Hubungan sebab akibat dalam monitoring dampak kegiatan
merumuskan suatu permasalahan

61
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelatihan Penyusunan Perencanaan Pembangunan (Logical Framework) Dengan Methoda ZOPP
Gunung Gare Pagar Alam, 8 -10 Agustus 2006

Anda mungkin juga menyukai