Anda di halaman 1dari 12

Uraian tugas!!!!

27-01 April 2020

Senin : membuat LP dan askep sesuai kasus ( askep psikososial anak nsia
prassekolah) teoritis [ boleh diketik ]

Selasa & Rabu : membuat laporan kasus kelolaan dan askep lengkapnya

Kamis – sabtu : melaksanakan askep keperawatan berupa sp (komter/strategi


pelaksaan).

Jumat : melakukan penyuluhan kesehatan jiwa pada keluarga terkait kasus


(lengkap dengan leaflet & lembar baliknya)
ANAK USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PRA SEKOLAH (3 - 6)
TAHUN INISIATIF VS RASA BERSALAH

A. Pengertian
Anak usia prasekolah adalah tahap perkembangan anak usia 3-6 th dimana
pada usia ini anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan
berinisiatif, pengenalan identitas kelamin, meniru. Anak usia pra sekolah
merupakan fase perkembangan individu sekitar 3-6 tahun, ketika anak mulai
memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria dan wanita, dapat mengatur diri
dalam buang air (toilet training) dan mengenal beberapa hal yang dianggap
berbahaya atau mencelakakan dirinya (Yusuf, 2001). Perkembangan anak
dipengaruhi oleh lingkungan, dimana keadaan normal atau tidak normal
dipengaruhi oleh konflik pribadi individu dan hubungan individu dengan
masyarakatnya.

B. Macam perkembangan umum pada anak usia pra sekolah


1. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya.dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh, baik menyangkut berat
badan dan tinggi badan, maupun kekuatannya memungkinkan anak dapat
lebih mengembangkan keterampilan fisiknya dan eksplorasi terhadap
lingkungannya dengan tanpa bantuan dari orang tuanya. Perkembangan sistem
syaraf pusat memberikan kesiapan keadaan anak untuk lebih meningkatkan
pemahaman dan penguasa terhadap tubuhnya. Proporsi tubuh anak berubah
secara dramatis, tulang kakinya tumbuh dengan cepat, namun pertumbuhan
tengkoraknya tidak secepat usia sebelumnya. Pertumbuhan tulang-tulangnya
semakin besar dan kuat, pertumbuhan giginya semakin lengkap dan komplit
sehingga dia sudah menyenangi makanan padat. Untuk perkembangan fisik
anak sangat diperlukan gizi yang cukup, baik protein, vitamin dan mineral
serta karbohidrat (Yusuf, 2001).
2. Perkembangan keterampilan
Perkembangan ketrampilan motorik dipelajari anak tergantung sebagian pada
kesiapan kematangan terutama kesempatan yang diberikan untuk mempelajari
dan bimbingan yang diperoleh dalam menguasai ketrampilan ini secara cepat
dan efisien. Implikasi perkembangan motorik anak secara optimal
memerlukan lingkungan pendidikan yang kondusif. Oleh sebab itu diperlukan
tempat dan perlengkapan permainan yang memberikan peluang kepada
mereka untuk dapat bergerak secara leluasa (Hurlock, 1999).
ketrampilan motorik pada anak meliputi :
a. Motorik halus. ketrampilan menulis, menggambar sendiri, mewarnai
gambar, menggunakan gunting, bermain tanah liat atau palm, menyisir
rambut, berpakaian sendiri dan membuat kue-kue.
b. Motorik kasar. Diantaranya adalah melompat dan berjalan cepat,
memanjat, naik sepeda roda tiga, berenang, lompat tali, keseimbangan
berjalan diatas pagar, sepatu roda dan menari.
c. Perkembangan bahasa. Selama masa pra sekolah anak-anak memiliki
kebutuhan dan dorongan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini
disebabkan dua hal, pertama belajar berbicara merupakan sarana pokok
dalam sosialisasi; kedua, belajar berbicara merupakan sarana untuk
memperoleh kemandirian. Untuk meningkatkan komunikasi anakanak
harus meningkatkan kemampuan untuk mengerti apa yang dikatakan
orang lain (Hurlock, 1999) Pada usia pra sekolah kemampuan melakukan
gerakan dan kemampuan berbahasa yang bertujuan semakin meningkat.
Anak ingin tahu, bertanya bermacam-macam, melakukan aktivitas atau
tugas untuk mendapatkan rasa kebiasaan. Dorongan berinisitif disertai
perkembangan rasa bersalah dapat menghambat perkembangan kemajuan
anak. Hubungan segi tiga antara ayah, ibu, anak terbentuk, dimana anak
mengalami perasaan sayang, benci, iri hati, persaingan untuk memiliki
satu atau kedua orang tuanya. Peran orang tua menetapkan identitas anak,
melatih integrasi peranan-peranan sosial dan tanggung jawab sosial (Wong
& Whaley, 1995).
3. Perkembangan emosional
Beberapa jenis emosi yang berkembang pada anak pra sekolah :
a. akut pembicaraan, peniruan dan ingatan tentang pengalaman yang kurang
menyenangkan berperan penting dalam menimbulkan rasa takut.
b. Cemas
Kecemasan ini muncul dari situasi yang dikhayalkan, berdasarkan
pengalaman-pengalaman yang diperoleh, baik perlakuan orang tua
maupun bukubuku bacaan. Salah satu perasaan cemas yang timbul pada
anak adalah dimana anak berada pada lingkungan yang asing, yang
berbeda dengan lingkungan tempat tinggalnya.
c. Marah
Penyebab marah yang paling umum adalah pertengkaran mengenai
permainan, tidak tercapainya keinginan dan serangan dari anak lain.
Ungkapan marah pada anak antara lain : menangis, berteriak, menggertak,
menendang, melompat-lompat atau memukul.
d. Cemburu
anak merasa tidak senang terhadap orang lain yang dipandang telah
mencurahkan kasih sayang kepadanya. Sumber yang dapat menimbulkan
rasa cemburu selalu bersifat situasi sosial dan hubungan dengan orang
lain.
e. Gembira
Kondisi yang melahirkan perasaan gembira pada anak, diantaranya
terpenuhinya kebutuhan jasmaniah (makan dan minum), keadaan
jasmaniah yang sehat, diperolehnya kasih sayang, ada kesempatan
bergerak (bermain secara leluasa) dan memiliki mainan yang
disenanginya.
f. Kasih sayang
Anak merasa senang apabila diberi perhatian dan perlindungan terhadap
orang lain, hewan atau benda. Perasaan ini berkembang berdasarkan
pengalaman yang tidak menyenangkan dalam hubungan dengan orang
lain, hewan atau benda. Kasih sayang anak kepada orang tua atau
saudaranya dipengaruhin oleh iklim emosional dalam keluarganya. Apaila
orang tua dan saudaranya menaruh kasih sayang kepada anak, maka
diapun akan menaruh kasih sayang kepada mereka.
g. Ingin tahu Anak mempunyai perasaan ingin mengenal, mengetahui segala
sesuatu atau obyek-obyek, baik yang bersifat fisik atau kongkrit.
h. Perkembangan intelektual Meningkatnya kemampuan intelektual terutama
kemampuan berpikir dan melihat hubungan-hubungan dengan
meningkatnya kemampuan untuk menjelajah lingkungan karena
bertambah besarnya kemandirian dan mengendalikan motorik serta
meningkatnya kemampuan bertanya dengan menggunakan kata-kata yang
dapat dimengerti orang lain. Maka pengertian anak akan orang lain, benda
dan situasi meningkat dengan pesat. Anak mulai memperhatikan hal-hal
yang kecil yng tadinya tidak diperhatikan. Dengan demikian anak tidak
lagi bingung kalau menghadapi benda-benda, situasi atau orang-orang
yang memiliki unsur-unsur yang sama (Hurlock, 1999).
i. Perkembangan sosial Pada usia pra sekolah, perkembangan sosial anak
sudah tampak jelas, karena mereka sudah mulai aktif berhubungan dengan
teman sebayanya.
Tanda-tanda perkembangan sosial antara lain :
1) Anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan keluarga
maupun dalam lingkungan bermain.
2) Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan.
3) Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain.
4) Anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain atau teman
sebayanya. Perkembangan sosial sudah terjadi semenjak bayi mampu
membedakan antara manusia dan benda. Dasar pembentukan
perkembangan sosial terjadi pada masa perkembangan 0-2 tahun.
Perkembangan sosial akan tampak dalam bentuk komunikasi sosial
yang dinyatakan dalam tingkah laku sosial (Nelson,1995).
Menurut teori James mengatakan bahwa kemampuan sosial bukanlah
kemampuan bawaan atau kemampuan yang diperoleh semenjak lahir,
tetapi merupakan suatu potensi yang dikembangkan oleh lingkungan
terutama perkembangannya dengan melalui suatu proses sosialisasi.
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak. Pengalaman
sosial yang pertama bagi bayi adalah berlangsungnya kontak fisik dan
emosi dengan ibunya. Kualitas kontak sosial awal ini menentukan
kualitas perkembangan sosial selanjutnya. Menurut Mann Leon hal
yang penting dalam perkembangan sosil adalah kulitas dari
”Mothering Contact and Sensory Stimulation”. Seorang anak yang
dirawat ia tentu juga akan mengalami gangguan hubungan sosial bila
kebutuhan sosialnya tidak terpenuhi. Grey mengatakan dari banyak
penelitian sehubungan dengan anak, tekanan stres yang diakibatkan
dari pengalaman seperti dirawat, berobat, perpisahan, kehilangan dan
penderitaan merupakan suatu peristiwa yang memerlukan suatu
dukungan psikologik bagi anak (Walker, 1995).

C. Batasan Karakteristik
1. Anak suka mengkhayal dan kreatif
2. Anak punya inisiatif bermain dengan alat-alat dirumah
3. Anak suka bermain dengan teman sebaya
4. Anak mudah berpisah dengan orang tua
5. Anak mengerti mana yang benar dan yang salah
6. Anak belajar merangkai kata dan kalimat
7. Anak mengenal berbagai warna
8. Anak membantu melakukan pekerjaan rumah sederhana
9. Anak mengenal jenis kelaminnya
10. Belajar ketrampilan baru melalui permainan

D. Pengkajian
1. Keluarga
a. Pengetahuan keluarga
b. Peran orang tua
2. Anak
a. Perkembangan fisik, yang perlu di kaji antara lain :
b. Berat badan anak, biasanya meningkat kira-kira 2.5 kg per tahun. Berat
badan rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 Kg terkait dengan
nutrisi anak.
c. Pertumbuhan anak ( tinggi badan 2 – 3 inchi per tahun ).
d. Perkembangan motorik pada anak. Terjadi peningkatan koordinasi otot
besar dan halus, sehingga mereka dapat berlari dengan baik, berjalan
naik dan turun dengan mudah dan belajar untuk melompat.
e. Kebiasaan makan, tidur dan eliminasi anak.
3. Perkembangan kognitif, yang perlu dikaji antara lain :
a. Pengetahuan anak yang berhubungan dengan pengalaman konkret.
b. Perkembangan moral usia anak terkait dengan pemahaman tentang
perilaku yang disadari secara sosial benar atau salah.
c. Perkembangan bahasa anak ternasuk kosakata, yang memungkinkan
penggabungan berbagai personifikasi yang berbeda.
4. Perkembangan psiko-sosial
a. Bagaimana hubungan anak dengan teman sebayanya.
b. Kaji permainan anak. Permainan anak prasekolah menjadi lebih sosial,
mereka berganti dari bermain paralel ke jenis asosiatif.
5. Persepsi kesehatan
Kita mengkaji persepsi kesehatan melaui keluarga, pola hidup mereka,
sensasi pada tubuh anak itu sendiri, dan kemampuan orang tua untuk
melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya membantu anak-anak
mengembangkan perilaku sehat mereka, berpakaian dan makan.

E. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat
dapat merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Potensial mengembangkan rasa inisiatif

F. Rencana Tindakan Keperawatan Pasien


1. Tujuan
a. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
b. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
c. Mengembangkan ketrampilan berbahasa
d. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
e. Pembentukan indentitas dan peran sesuai jenis kelamin
f. Mengembangkan kecerdasan
g. Mengembangkan nilai-nilai moral
h. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan
2. Tindakan keperawatan
a. Pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
1) Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
2) Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
3) Kaji pemberian vitamin dan imunisasi ulangan (booster)
4) Ajarkan kebersihan diri
b. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
1) Kaji kemampuan motorik kasar dan halus anak
2) Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar
(kejar-kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, tangkap bola dll)
3) Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus
(belajar menggambar, menulis, mewarna, menyusun balok dll)
4) Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain
di rumah
3. Mengembangkan ketrampilan bahasa
1) Kaji ketrampilan bahasa yang dikuasai anak
2) Berikan kesempatan anak bertanya dan bercerita
3) Sering mengajak komunikasi
4) Ajari anak belajar membaca
5) Belajar bernyanyi
4. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
1) Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
2) Berikan kesempatan anak bermain dengan teman sebaya
3) Berikan dorongan dan kesempatan ikut perlombaan
4) Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
5. Membentuk indentitas dan peran sesuai jenis kelamin
1) Kaji identitas dan peran sesuai jenis kelamin
2) Ajari mengenal bagian-bagian tubuh
3) Ajari mengenal jenis kelamin sendiri dan membedakan dengan jenis
kelamin anak lain
4) Berikan pakaian dan mainan sesuai jenis kelamin
6. Mengembangkan kecerdasan
1) Kaji perkembangan kecerdasan anak
2) Bimbing anak dengan imajinasinya untuk menggali kreatifitas, bercerita
3) Bimbing anak belajar ketrampilan baru
4) Berikan kesempatan dan bimbing anak membantu melakukan pekerjaan
rumah sederhana
5) Ajari pengenalan benda, warna, huruf, angka
6) Latih membaca, menggambar dan berhitung
7. Mengembangkan nilai moral
1) Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
2) Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif
3) Kenalkan anak terhadap nilai-nilai mana yang baik dan tidak
4) Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak
5) Latih kedisplinan
8. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan
1) Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak
2) Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak
3) Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan keluarga
4) Anjurkan keluarga untuk tetap rutin membawa anaknya ke fasilitas
kesehatan (posyandu, puskesmas dll)
5) Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan bergizi seimbang
6) Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan normal pada
usia pra sekolah
7) Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada usia pra
sekolah.
Daftar Pustaka

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan Volume I. EGC: Jakarta Carpenito & Moyet.
2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. EGC: Jakarta Sunaryo. 2005. Psikologi Untuk
Keperawatan. EGC: Jakarta
STRATEGI PELAKSANAAN PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-
6 TAHUN) : INISIATIF VS RASA BERSALAH

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 1 : Menjelaskan perkembangan psikososial anak prasekolah yang normal dan


menyimpang serta cara menstimulasinya

SP 2 : Mendemonstrasikan dan melatih keluarga untuk menstimulasi perkembangan anak


serta merencanakan tindakan

Anda mungkin juga menyukai