Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN INVESTASI DAN PASAR MODAL


“PORTOFOLIO MODEL INDEKS TUNGGAL (SHARPE)”

DOSEN PEMBIMBING:

LILI SAFRIDA S.E., M.Si., Ak.


DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:

DESY SELYATI 1810313120024


ELISABETH ANANDA DELA PUTRI PUSPITASARI 1810313120033
NUR EMELYA 1810313120019
ROVI ROHHIMATUL CHASANAH 1810313120049
YANA HERLIANI 1810313120004

KELAS B

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUNTANSI

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Fortofolio Model Sharpe” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Investasi dan Pasar Modal.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Etika Bisnis dan Profesi kami Ibu Lili Safrida S.E., M.Si., Ak. yang telah memberikan kami
kesempatan dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Banjarmasin, 26 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...........................................................................................................i

Kata Pengantar ..........................................................................................................ii

Daftar Isi ...................................................................................................................iii

I. Pendahuluan ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 2
II. Pembahasan.................................................................................................. 3
1. Model Indeks Tunggal (Sharpe)...................................................... 3
2. Rumus Perhitungan Model Indeks Tunggal (Sharpe)...................... 4
3. Contoh Soal Model Indeks Tunggal (Sharpe).................................. 5
III. Penutup ..................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ........................................................................................ 6
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kegiatan investasi pada hakekatnya memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan


tertentu. Motif mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan investasi
dengan kegiatan menabung adalah untuk perlindungan serta untuk memperoleh rasa aman
melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan sejumlah dana. Menurut Abdul
Halim (2003: 2) investasi adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi adalah penundaan
konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode
waktu yang tertentu (Jogiyanto,2010: 5).
Investasi di pasar modal membutuhkan analisis yang cermat baik secara teknikal,
fundamental, maupun faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi pasar modal seperti
faktor psikologis pasar. Karena kondisi pasar saat ini mempunyai pengaruh yang besar,
maka alat analisis yang dipilih perlu mempertimbangkan faktor pasar. Dalam hal ini alat
analisis yang sesuai adalah Model Indeks Tunggal.
Model Indeks Tunggal digunakan untuk melakukan penilaian saham dalam suatu
investasi. Model Indeks Tunggal mengasumsikan bahwa pengembalian antara dua jenis
saham akan berkorelasi yaitu akan bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang sama
terhadap satu faktor yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Model Indeks Tunggal dapat digunakan untuk menentukan saham-saham yang dapat
membentuk portofolio optimal serta proporsinya. Sehingga dapat membantu investor
untuk mengetahui tingat return dan risiko atas saham yang ditanam. Dalam
perkembangannya, penelitian tentang penilaian return saham dengan menggunakan
Model Indeks Tunggal telah banyak dilakukan. Uniknya, dari beberapa penelitian yang
sama justru menghasilkan hasil yang berbeda-beda.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan urain latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas adalah:

1. Bagaimana komposisi potofolio optimal menurut model Markowitz dan model Indeks
Tunggal.
2. Bagaimana proposal dana yang harus diinvestasikan pada masing- masing saham
menurut model Markowitz dan model Indeks Tunggal.
3. Bagaimana menganalisis portofolio optimal antara model Markowitz dan model
Indeks Tunggal.

C. TUJUAN
Berdasarkan dengan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuannya adalah :
1. Mengetahui komposisi portofolio optimal menurut model Makrowitz dan model
Indeks Tunggal.
2. Mengetahui besarnya proposisi dana yang harus diinvestasikan pada masing-masing
saham menurut model Makrowitz dan model Indeks Tunggal.
3. Menganalisis portofolio optimal antara model Makrowitz dan model Indeks Tunggal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. MODEL INDEKS TUNGGAL (SHARPE)


William Sharpe (1963) mengembangkan model yang disebut dengan model indeks
tunggal (single-index model). Model ini dapat digunakan untuk menyederhanakan
perhitungan. Disamping itu, model indeks tunggal dapat juga digunakan untuk
menghitung return ekspektasi dan resiko portofolio. Salah satu cara yang bisa digunakan
untuk mendapatkan fortofolio optimal adalah dengan pendekatan Indeks Sharpe. Metode
ini menganggap bahwa fortofolio yang memiliki kinerja terbaik adalah yang mempunyai
rewards to variability ratio (perbandingan antara tingkat pengembalian fortofolio dan
risiko fortofolio) tertinggi.
Indeks Sharpe mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar modal sebagai
patok duga, yaitu dengan cara membagi premi risiko fortofolio dengan standar
deviasinya. Dengan demikian, indeks Sharpe akan bisa dipakai untuk mengukur premi
risiko untuk setiap unit risiko pada fortofolio tersebut.
Untuk menghitung indeks Sharpe, kita bisa menggunakan persamaan dibawah ini.

Premi risiko portofolio, Rp – Rf, merupakan kompensasi untuk memikul risiko. Sedangkan
deviasi standar return portofolio adalah pengukur risiko. Seperti yang telah dibahas pada bab
sebelumnya, deviasi standar return merupakan pengukur total risiko untuk suatu sekuritas
atau portofolio. Dengan demikian, Indeks Sharpe merupakan rasio kompensasi terhadap total
risiko.

Indeks Sharpe dapat digunakan untuk membuat peringkat dari beberapa portofolio
berdasarkan kinerjanya. Semakin tinggi indeks Sharpe suatu portofolio dibanding portofolio
lainnya, maka semakin baik kinerja portofolio tersebut. Sebagai ilustrasi penggunaan indeks
Sharpe, berikut akan digunakan contoh kinerja 4 jenis portofolio (A, B, C, dan D) selama
periode 2002-2006. Data mengenaireturn dan risiko keempat portofolio tersebut seperti
terlihat pada tabel berikut ini.

3
Portofolio Rata-rata Standar Beta
return (%) deviasi (%)

A 10 15 0.50

B 12.3 9.50 1.50

C 12.5 13.75 0.75

D 15 11.50 0.60

Pasar 13 12

RF 8

Dengan menggunakan informasi pada tabel diatas, kita dapat menentukan peringkat kinerja
keempat portofolio tersebut berdasarkan indeks Sharpe dengan rumus yang tadi seperti yang
terlihat pada table dibawah ini

Portofolio Indeks Sharpe

D 0.61

B 0.47

C 0.33

A 0.13

Pasar 0.42
  

  Pada Tabel tersebut terlihat bahwa dua jenis portofolio yaitu portofolio B dan D
mempunyai indeks Sharpe yang lebih besar dari indeks Sharpe Pasar pada periode tersebut
yang hanya sebesar 0,42.
Sedangkan untuk portofolio B dan C yang mempunyai return yang hampir sama
yaitu 12,3% dan 12,5%,  ternyata mempunyai kinerja yang berbeda. Hal ini dikarenakan
kedua portofolio tersebut mempunyai standar deviasi yang jauh berbeda yaitu 9,50 % dan
13,75%.
Data tersebut menunjukkan bahwa portofolio C relatif lebih berisiko dibanding
portofolio B, karena dengan rata-rata return yang hampir sama dengan B, ternyata C
mempunyai risiko (dilihat dari standar deviasi) yang lebih besar.

Cara lain untuk melihat perbandingan kinerja di antara sejumlah portofolio adalah
dengan menempatkan masing-masing indeks Sharpe portofolio ke dalam titik-titik dalam
grafik garispasar modal. Sesuai dengan kasus di atas kinerja keempat portofolio tersebut

4
dapat digambarkan dengan cara melihat posisi relatif portofolio terhadap garis pasar modal
seperti terlihat pada gambar berikut ini.

Dari gambar diatas terlihat bahwa nilai indeks Sharpe besarnya sama dengan slope garis yang
menghubungkan titik return bebas risiko (RF) dengan posisi portofolio yang sedang
dievaluasi (tandapanah). Semakin besar slope (semakintegak) garis maka semakin baik
kinerja portofolio tersebut. Seperti terlihat bahwa di table 2 portofolio yaitu c dan a
mempunyai indeks Sharpe yang lebih kecil dibandingkan pasar sehingga kedua portofolio
tersebut berada di bawah garis pasar modal. Ketiga portofolio lainnya berada di atas garis
pasar modal dengan portofolio d sebagai portofolio dengan kinerja nya paling baik

Contoh soal :

Anggap selama periode 3 tahun terakhir, rata-rata return pertahun pada suatu portofolio
adalah 25% dengan deviasi standar return per tahun adalah 17%. Pada periode yang sama
juga,rata-rata return aset bebas risiko adalah 10%. Berapakah indeks Sharpe untuk portofolio
ini selama periode 3 tahun tersebut?

Jawab : mengikuti formula rumus indeks Sharpe dihitung sebagaiberikut:

Indeks Sharpe = (0,25 – 0,10) / 0,17 = 0,88

Ini menunjukan bahwa indeks Sharpe untuk kompensasi return portofolio terhadap total
risiko adalah 0,88.

BAB III

5
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Model indeks tunggal dapat digunakan untuk menyederhanakan perhitungan risiko


fortofolio yang rumit dari model Markowitz. Untuk itu, William Sharpe menemukan
indeks tunggal, yang mengaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar.
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu sekuritas
berfuktuasi searah dengan indeks harga pasar. Secara khusus dapat kita amati bahwa
kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik.
Kebalikannya juga benar karena jika indeks harga saham turun, kebanyakan saham
mengalami penurunan harga. Jadi perhitungan untuk menentukan fortofolio optimal akan
sangat dimudahkan jika hanya didasarkan pada sebuah angka yang dapat menentukan
apakah suatu sekuritas dapat dimasukkanke dalam portofolio optimal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

6
Prof. Dr. Jogiyanto, Hartono M.B.A., Ak. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Febriansyah, Erwin. Safrida, Lili. Teori Investasi & Manajemen Fortofolio. 2020. Medan:
MADENATERA.

Anda mungkin juga menyukai