Makalah Trend Dan Isu Kel 4
Makalah Trend Dan Isu Kel 4
DISUSUN OLEH :
KESEHATANMUHAMMADIYAH PALEMBANG
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan1
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................2
A. Definisi Trend dan Isu...................................................................... 2
B. Kelebihan dan Kekurangan Telenursing.........................................3
C. Manfaat Telenursing 5
D. Aplikasi Telenursing 8
BAB III PENUTUP .................................................................................9
A. Kesimpulan ....................................................................................9
B. Saran .............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara
terus-menerus dan terlibat dalam masyarakat yang yang berubah, sehingga
pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup
masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan perubahan
tersebut.
Keperawatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan kelompok resiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan (CHN, 2007).
Tren paraktik keperawatanmeliputi berbagai praktik di berbagai tempat
praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat
secara terus menerus meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota
tim asuhan keperawatan. Peran perawat meningkat dengan meluasnya focus
asuhan keperawatan. Tren dalam keperawatan sebagai profesi meliputi
perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikan
keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi,
dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional
menggambarkan trend dan praktik keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan
keilmuannya sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan
umat manusia baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik.Untuk dapat
mengembangkan keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Trend Dan Issue ?
2. Trend Dan Issue Dalam Keperawatan ?
3. Trend Dan Issue Keperawatan Lansia ?
4. Apa Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Definisi Trend Dan Issue
2. Trend Dan Issue Dalam Keperawatan komunitas
3. Trend Dan Issue Keperawatan Lansia
4. Mengetahui Peran Perawat Terhadap Trend Dan Issue
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan
analisa, tren juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun
informasi yang terjadi pada saat ini yang biasanya sedang popular di
kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki
era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN
dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri.
Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan
masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah
menjadi masyarakat yang maju.Keadaan itu menyebabkan berbagai
macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek
kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan,
disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang
berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat
bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan
hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang
berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang
professional di Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor
yang dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional,
diantaranya :
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan.
Tahun 1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI,
sedangkan di negara barat pada tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan ( standart, bentuk
praktik keperawatan, lisensi )
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia
kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan
bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat untuk semua pada tahun 2020 “,
maka solusi yang harus ditempuh adalah :
1. Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam
pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi
keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan
berkelanjutan.Akademi Keperawatan merupakan pendidikan
keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional
dibidang keperawatan.Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata
dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana
penunjang pendidikan.
2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun
registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan.Selain itu semua
penerapan model praktik keperawatan professional dalam memberikan
asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan
konsumen/klien.
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat
dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan
individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya
menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu
menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan
harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.
Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang
bermutu baik secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain sangat penting dalam terwujudnya pelayanan
keperawatan professional. Nilai professional yang melandasi praktik
keperawatan dapat di kelompokkan dalam :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Azas Penyelenggaraan
a. Azas pertanggungawaban wilayah, artinya Puskesmas
Idaman bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b. Azas pemberdayaan masyararakat, artinya Puskesmas
Idaman wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan
masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan
setiap upaya Puskesmas.
c. Azas keterpaduan, artinya penyelenggaraan setiap upaya
Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu baik
keterpaduan lintas program aupun lintas sektor.
d. Azas rujukan, artinya untuk menyelesaikan berbagai masalah
kesehatan di Puskesmas yang mempunyai kemampuan
terbatas, perlu ditopang oleh azas rujukan, baik rujukan
upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan
masyarakat.
3. Upaya Peningkatan Mutu
a. Fokus utama peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
Puskesmas Idaman, terletak pada dua aspek:
1) Peningkatan wawasan dan ketrampilan tenaga kesehatan,
serta
2) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
3) Memperbaiki manajemen pelayanan kesehatan yang fokus
pada pelanggan, artinya perbaikan manajemen ditujukan
untuk memberikan kepuasan pada pelanggan
4) Kepuasan pelanggan dapat diperoleh jika pelayanan
kesehatan dapat mengatasi hal-hal yang tidak disukai
pelanggan
5) Pelanggan yang puas akan menjadi loyal yang juga
berakibat pada peningkatan kunjungan
6) eningkatan kunjungan akan berakibat bertambahnya
pendapatan bagi Puskesmas Idaman Pendapatan yang
diperoleh dipergunakan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan disamping memberi insentif pada
tenaga kesehatan.v
c. Jenis
Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lim upaya
kesehatan, yaitu Promotif, prevention, diagnosa dini dan
pengobatan, pembatasan kecacatan, serta pemulihan.
1) Promotif
Upaya promotif juga merupakan proses advokasi kesehatan
untuk meningkatkan dukungan klien, tenaga profesional dan
masyarakat terhadap praktek kesehatan yang positif menjadi
norma-norma sosial.
Upaya perlindungan kesehatan bagi lansia sebagai
berikut
Mengurangi cedera
Meningkatkan keamanan di tempat kerja
Meningkatkan perlindungan dari kualitas udara yang
buruk
Meningkatkan keamanan, penanganan makanan dan
obat-obatan
Meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi dan
mulut
2) Preventif
Mencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier.
Contoh pencegahan primer : program imunisasi,
konseling, dukungan nutrisi, exercise, keamanan di
dalam dan sekitar rumah, menejemen stres,
menggunakan medikasi yang tepat.
Melakukakn pencegahan sekuder meliputi pemeriksaan
terhadap penderita tanpa gejala. Jenis pelayanan
pencegahan sekunder: kontrol hipertensi, deteksi dan
pengobatan kanker, skrining : pemeriksaan rektal,
mamogram, papsmear, gigi, mulut.
Melakukan pencegahan tersier dilakukan sesudah gejala
penyakit dan cacat. Jenis pelayanan mencegah
berkembangnya gejala dengan memfasilisasi rehabilitasi,
medukung usaha untuk mempertahankan kemampuan
anggota badan yang masih berfungsi.
3) Rehabilitatif
d. Prinsip Pelayanan Kesehatan Lansia
1) Pertahankan lingkungan aman
2) Pertahankan kenyamanan, istirahat, aktifitas dan mobilitas
3) Pertahankan kecukupan gizi
4) Pertahankan fungsi pernafasan
5) Pertahankan aliran darah
6) Pertahankan kulit
7) Pertahankan fungsi pencernaan
8) Pertahankan fungsi saluran perkemihaan
9) Meningkatkan fungsi psikososial
10) Pertahankan komunikasi
11) Mendorong pelaksanaan tugas
7. Hukum dan Perundang-undangan yang Terkait dengan Lansia
a. UU No. 4 tahun 1965 tentang Pemberian Bantuan bagi Orang
Jomp.
b. UU No.14 tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai
Tenaga Kerja
c. UU No.6 tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan
Sosial
d. UU No.3 tahun 1982 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
e. UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
f. UU No. 2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
g. UU No.4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman
h. UU No.10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan
dan Pembangunan Keluarga Sejahtera
i. UU No.11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun
j. UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan
k. PP No.21 tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembangunan
Keluarga Sejahtera
l. PP No.27 tahun 1994 tentang Pengelolaan Perkembangan
Kependudukan
m. UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia (tambahan
lembaran negara Nomor 3796) sebagai pengganti UU No.4 tahun
1965 tentang Pemberian Bantuan bagi Orang Jompo.
UU No. 13 tahun 1998 ini berisikan antara lain :
1) Hak, kewajiban, tugas, serta tanggung jawab pemerintah,
masyarakat, dan kelembagaan.
2) Upaya pemberdayaan
3) Upaya peningkatan kesejahteraan sosial lansia potensial dan
tidak potensial
4) Pelayanan terhadap lansia
5) Perlindungan sosial
6) Bantuan sosial
7) Koordinasi
8) Ketentuan pidana dan sanksi administrasi
9) Ketentuan peralihan
Beberapa undang-undang yang perlu disusun adalah :
1) UU tentang Pelayanan Lansia Berkelanjutan (Continum of
Care)
2) UU tentang Tunjangan Perawatan Lansia
3) UU tentang Penghuni Panti (Charter of Resident’s Right)
4) UU tentang Pelayanan Lansia di Masyarakat (Community
Option Program)
8. Peran Perawat
Berkaitan dengan kode etik yang harus diperhatikan oleh perawat
adalah :
a. Perawat harus memberikan rasa hormat kepada klien tanpa
memperhatikan suku, ras, gol, pangkat, jabatan, status social,
maslah kesehatan.
b. Menjaga rahasia klien
c. Melindungi klien dari campur tangan pihak yang tidak kompeten,
tidak etis, praktek illegal.
d. Perawat berhak menerima jasa dari hasil konsultasi
danpekerjaannya
e. Perawat menjaga kompetesi keperawatan
f. Perawat memberikan pendapat dan menggunakannya. Kompetei
individu serta kualifikasi daalm memberikan konsultasi
g. Berpartisipasi aktif dalam kelanjutanyaperkembangannya body of
knowledge
h. Berpartipitasi aktif dalam meningkatan standar professional
i. Berpatisipasi dalam usaha mencegah masyarakat, dari informasi
yang salah dan misinterpretasi dan menjaga integritas perawat
j. Perawat melakukan kolaborasi dengan profesi kesehatannya yang
lain atau ahli dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan oleh masyarakat termasuk pada lansia.
BABA III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang
secara terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah,
sehingga pemenuhan dan metode keprawatan kesehatan berubah, karena
gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari
keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang
ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi
sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan
komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai
tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
B. Saran
Pada kesempatan ini penulis memberikan saran kepada para
pembaca, agar lebih memahami mengenai Trend dan Isu Keperawatan
Komunitas. Maka dari itu, diharapkan setelah membaca makalah ini, para
pembaca dapat mengetahui apa saja materi yang terkait dengan Trend dan
Isu Keperawatan Komunitas.
DAFTAR PUSTAKA
American Nurses’ Association, Council of Community Health Nurses, 1986.
“Standards of Community Health Nursing Practice”. Kansas city: ANA.
American Nurses’ Association.1986. “Standards of Community Health Nursing
Practice”. Washington DC: Author