Anda di halaman 1dari 2

PANDUAN PRAKTIK KLINIS HEMODILISIS

Pengertian

Penilaian Awal  Setiap tindakan HD harus dengan persetujuan Konsultan Ginjal


Hipertensi atau Dokter Penyakit Dalam yang diberikan
pelimpahan wewenang
 Pasien dan keluarga diberikan penjelasan tentang tujuan, tata
laksana, dan resiko tindakan HD sesuai standar informasi dan
dukasi pasin HD, saat akan menjalani HD untuk pertama kali.
 Persiapan mesin dan peralatan HD:
- Mesin HD sudah siap pakai
- Persiapan sirkulasi darah (sirkulasi ekstrakorporeal) sudah
terpasang pada mesin HD

Pemeriksaan  Pemeriksaan skrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV untuk


pasien yang menjalani HD untuk pertama kali.
 Pemeriksaan skrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV diulang
setiap 6 bulan.

Treatment/Medikasi  Akses vaskular hemodialis pilihan adalah fistula arteriovenosa.


Setiap pasien yang akan memulai hemodialisis sebaiknya sudah
dipersiapkan sebelumnya akses vaskuler fistula arteriovenosa
 Bilamana saat hemodialisis akan dilakukan belum ada fistula
arteriovenosa, dilakukan pemasangan kateter hemodialisis
melalui vena sentral dengan pilihan utama vena jugularis interna
kanan.
 Pemasangan kateter hemodialisis dilakukan oleh dokter Sp.PD-
KGH, Sp. PD terlatih, Sp.BV yang terlatih atau Sp. An yang terlatih
 Penimbangan berat badan jika memungkinkan
 Jika pasien terbukti hepatitis B positif, maka terapi HD diberikan
di ruang infeksius/isolasi
 Melakukan observasi kondisi umum, tanda vital dan evakuasi
akses vaskular
 Peresepan HD
- Setiap pasien HD baru/berkomplikasi akan diberikan resep HD
yang telah dsetujui oleh Konsultan Ginjal Hipertensi atau
Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang telah diberikan
pelimpahan wewenang
- Untuk pasien HD rutin, perawat mahir HD dapat melanjutkan
resep HD terakhir kecuali ada perubahan sesuai instruksi
Konsultan Ginjal Hipertensi atau Dokter Spesialis Penyakit
Dalam yang dibeikan pelimpahan wewenang
- Peresepan HD terdiri dari:
o Lama HD yang diinginkan (t, dalam jam)
o Targer ultrafiltrasi (liter)
o Kecepatan aliran darah (Qb, ml/menit)
o Heparinisasi (regular, minimal, bebas)
o Lain-lain: transfusi darah, pemberian eritropotin
o Kanula akses vaskular dengan teknik aseptic
o Menyambungkan sirkulasi sistemik (pasien) dengan
sirkulasi ektrakorporeal
o Pemberian antikoagulan sesuai resep HD
o Pemberian mesin sesuai dengan resep HD
o Lama HD
o Kecepatan aliran darah (Qb)
o Kecepatan aliran dialisat (Qd)
o UFR
o Lakukan observasi selama HD berlangsung terhadap
pasien dan mesin HD
o Apabila terjadi komplikasi selama HD berlangsung
terhadap pasien dan mesin HD
o Apabila terjadi komplikasi selama HD berlangsung, atasi
komplikasi sesuai SPO yang berlaku
o Jika komplikasi teratasi, HD dapat dilanjutkan atas
persetujuan Konsultan Ginjal Hipertensi atau Dokter
Spesialis Penyakit Dalam yang diberikan pelimpahan
wewenang
o Jika komplikasi tidak teratasi, HD dapat
ditunda/dihentikan atas persetujuan Konsultan Ginjal
Hipertensi atau Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang
diberikan pelimpahan wewenang
o Terminasi HD dilakukan saat sesi HD telah berakhir
o Perawat melakukan pencatatan prosedur HD di lembar
pemantauan HD sesuai dengan Instruksi Kerja pengisian
formulir pemantauan HD
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi pasien
sebelum dan setelah HD
 HD dilakukan rutin selama ± 2-3x/minggu selama 4-5 jam
Unit Terkait IGD, Rawat Inap, Unit Hemodialisa

Anda mungkin juga menyukai