Anda di halaman 1dari 147

FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN


NONKEUANGAN DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

Agnes Dea Monica

NIM: 201550261

NIRM: 20153366340350255

JURUSAN AKUNTANSI
TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT
JAKARTA
2019
Trisakti School of Management

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Agnes Dea Monica


NIM / NIRM : 201550261 / 20153366340350255
Jurusan : Akuntansi
Konsentrasi Skripsi : Akuntansi Keuangan
Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN
NONKEUANGAN DI INDONESIA

Jakarta, … Desember 2018

Menyetujui
Pembimbing Skripsi

Friska Firnanti, S.E., Ak., M.M., M.Ak.,CA.

ii
Trisakti School of Management

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Agnes Dea Monica


NIM / NIRM : 201550261 / 20153366340350255
Jurusan : Akuntansi
Konsentrasi Skripsi : Akuntansi Keuangan
Judul Skripsi : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN
NONKEUANGAN DI INDONESIA

TIM PENGUJI

Ketua : (…..…)

Pembimbing : Friska Firnanti, S.E., Ak., M.M., M.Ak.,CA. (…..…)


Skripsi

Anggota : (...…...)

Tanggal Ujian : …………

Telah disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk


memperoleh gelar Sarjana Akuntansi.

Jakarta,………………...

Ketua Jurusan Akuntansi

Aan Marlinah, S.E., M.Ak.

iii
Trisakti School of Management

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan tidak terdapat karya (sebagian atau seluruhnya) atau

kalimat/pendapat/gagasan/pandangan/teori yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan

dalam daftar referensi.

Bila terbukti saya melakukan hal tersebut, maka saya bersedia untuk mendapatkan

sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku

Jakarta, 7 Desember 2018

` Agnes Dea Monica

iv
2

2
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memberikan rahmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Manajemen Laba Pada Perusahaan Nonkeuangan Di Indonesia”. Skripsi ini disusun

dengan tujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Trisakti School of Management.

Dalam proses penyusunan skripsi, penulis banyak menerima dukungan,

doa, dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Papa, Mama, Kakak, dan Keponakan tercinta yang tiada hentinya memberikan

kasih sayang, doa, semangat, dan dukungan kepada penulis selama proses

perkuliahan dan penyusunan skripsi.

2. Arya Pradipta, SE., Ak., M.E., CA., selaku Ketua Trisakti School of

Management.

3. Irwanto Handojo, S.E., M.Si., selaku Wakil Ketua I Trisakti School of

Management.

4. Aan Marlinah, S.E., M.Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Trisakti School of

Management.

5. Friska Firnanti, S.E., Ak., M.M., M.Ak., CA. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

dan proposal yang telah senantiasa memberikan semangat serta membimbing

saya dari proses pembuatan proposal hingga skripsi dengan sabar.

v
6. Seluruh dosen dan karyawan Trisakti School of Management yang memberikan

banyak ilmu selama proses perkuliahan.

7. Teman-teman asisten dosen Edward Halim, Stephanie, Destifia, Gracia, Fenny,

Imelda, Rinah, Ivander, Nickky dan teman-teman lain yang telah berbagi

pengalaman bersama selama beberapa semester ini.

8. Teman-teman satu pergumulan yang tergabung dalam “Pejuang E.M” yaitu

Lyvia, Angel, Elisabeth, Evinia, Hendrick, Nolan dan teman-teman lainnya yang

senantiasa berdiskusi mengenai informasi-informasi yang berkaitan dengan

topik skripsi.

9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

berkontribusi didalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca. Penulis juga berharap

skripsi ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi pihak yang menggunakan.

Jakarta, 7 Desember 2018

Penulis

Agnes Dea Monica

vi
Trisakti School of Management

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS


AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
__________________________________________________________________

Sebagai sivitas Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti, saya yang bertanda tangan
di bawah ini :

Nama : Agnes Dea Monica


NIM : 201550261
Jurusan : Akuntansi
Jenis Karya Ilmiah : Skripsi

Untuk pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah baik dalam bentuk Teks lengkap
maupun ringkasan yang memiliki judul:
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN LABA PADA
PERUSAHAAN NONKEUANGAN DI INDONESIA.
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hal Bebas
Royalti/Nonekslusif ini Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trisakti berhak
menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir ini selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : Desember 2018

Yang menyatakan

Agnes Dea Monica

vii
FACTORS AFFECTING EARNINGS MANAGEMENT AT
NONFINANCIAL COMPANIES
IN INDONESIA

ABSTRACT
The objective of this study is to examine whether factors such as firm size,
leverage, corporate strategy, cash flow from operations, audit quality, board size,
managerial ownership, audit committee size, firm age, and return on asset affect
earnings management in companies in Indonesia or not.
The Population that used in this study is nonfinancial companies listed on
Indonesia Stock Exchange during 2015 until 2017. The amount of data used in this
study is 473 data and uses multiple regression for the model.
The result of this study shows that there are five independent variables that
affecting earnings management. The independent variables are firm size, leverage,
cash flow from operation, firm age, and return on asset. Meanwhile, for the other
five variables (corporate strategy, audit quality, board size, managerial ownership,
audit committee size, and firm age) has no effect on affecting earnings management.

Keywords: Earnings Management, Firm Size, Leverage, Cash flow From


Operation, Firm Age, Return on Asset

viii
FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAAN NONKEUANGAN DI INDONESIA

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji tentang faktor-faktor seperti
ukuran perusahaan, leverage, strategi perusahaan, arus kas operasional, kualitas
audit, board size, kepemilikan manajerial, ukuran komte audit, umur perusahaan,
dan return on asset dapat mempengaruhi tindakan manajemen laba pada
perusahaan di Indonesia atau tidak.
Populasi yang diambil didalam penelitian ini adalah perusahaan
nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu 2015
sampai dengan 2017. Jumlah data yang digunakan didalam penelitian ini adalah
473 data dan menggunakan model penelitian regresi berganda.
Hasil dari penelitian ini terdapat lima variabel independen yang memiliki
pengaruh terhadap manajemen laba. Kelima variabel tersebut adalah ukuran
perusahaan, leverage, arus kas operasional, umur perusahaan, dan return on asset.
Sementara, untuk kelima variabel lainnya yaitu strategi perusahaan, kualitas audit,
board size, kepemilikan manajerial, jumlah komite audit, dan umur perusahaan
tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Kata Kunci: Manajemen Laba, Ukuran Perusahaan, Leverage, Arus Kas


Operasional, Umur Perusahaan, Return on Asset

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI……………………………………….ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………,…iii

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ................................................ iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………,,….v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI………………..…...…….......….vii

ABSTRACT……………………………………………………………........viii

ABSTRAK…………………………………………………………………….ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR…………..…………………………………...…….....xvi

DAFTAR LAMPIRAN……………………...………………………..……xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ....................................................................... 1

1.2 Masalah Penelitian .................................................................................. 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 5

1.3.1 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.3.2 Manfaat Peneltian .......................................................................... 6

1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................. 7

x
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS10

2.1 Kerangka Teoritis .................................................................................. 10

2.1.1 Teori Keagenan ............................................................................ 10

2.1.2 Manajemen Laba.......................................................................... 14

2.1.3 Ukuran Perusahaan ...................................................................... 17

2.1.4 Leverage....................................................................................... 18

2.1.5 Strategi Perusahaan ...................................................................... 19

2.1.6 Arus Kas Operasional .................................................................. 20

2.1.7 Kualitas Audit ............................................................................. .21

2.1.8 Board size .................................................................................... 22

2.1.9 Kepemilikan Manajerial ........................................................... .23

2.1.10 Ukuran Komite Audit ............................................................... .24

2.1.11 Umur Perusahaan...................................................................... .26

2.1.12 Return on Assets ....................................................................... .27

2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 27

2.2.1 Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba................................... 27

2.2.2 Leverage dan Manajemen Laba ................................................... 28

2.2.3 Strategi Perusahaan dan Manajemen Laba .................................. 29

2.2.4 Arus Kas Operasional dan Manajemen Laba .............................. 29

2.2.5 Kualitas Audit dan Manajemen Laba .......................................... 30

2.2.6 Board Size dan Manajemen Laba ................................................ 30

2.2.7 Kepemilikan Manajerial dan Manajemen Laba ........................... 31

2.2.8 Ukuran Komite Audit dan Manajemen Laba ............................... 31

xi
2.2.9 Umur Perusahaan dan Manajemen Laba ..................................... 32

2.2.10 Return on Assets dan Manajemen Laba .................................... 33

2.3 Model Penelitian ................................................................................... 34

2.4 Pengembangan Hipotesis ...................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 36

3.1 Bentuk Penelitian .................................................................................. 36

3.2 Obyek Penelitian ................................................................................... 36

3.3 Definisi Operasional dan Pengukurannya ............................................. 37

3.3.1 Variabel Dependen ...................................................................... 37

3.3.1.1 Manajemen Laba .............................................................. 37

3.3.2 Variabel Independen .................................................................... 39

3.3.2.2 Ukuran Perusahaan .......................................................... 39

3.3.2.3 Leverage ........................................................................... 40

3.3.2.3 Strategi Perusahaan .......................................................... 40

3.3.2.4 Arus Kas Operasional ...................................................... 41

3.3.2.5 Kualitas Audit .................................................................. 41

3.3.2.6 Board Size ........................................................................ 41

3.3.2.7 Kepemilikan Manajerial .................................................. 42

3.3.2.8 Ukuran Komite Audit ...................................................... 42

3.3.2.9 Umur Perusahaan ............................................................. 43

3.3.2.10 Return on Assets............................................................. 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 44

3.5 Metode Analisis Data ............................................................................ 44

xii
3.5.1 Statistik Deskriptif ....................................................................... 44

3.5.2 Pengujian Kualitas Data............................................................... 44

3.5.2.1 Uji Normalitas Residual ................................................ 44

3.5.2.2 Uji Outlier...................................................................... 45

3.5.3 Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 46

3.5.3.1 Uji Multikolinearitas...................................................... 46

3.5.3.2 Uji Heteroskedastisitas .................................................. 46

3.5.3.3 Uji Autokorelasi............................................................. 47

3.5.4 Uji Hipotesis ................................................................................ 47

3.5.4.1 Uji Koefisien Korelasi (Uji R)....................................... 49

3.5.4.2 Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2) ................ 49

3.5.4.3 Uji F ............................................................................... 50

3.5.4.4 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) ................... 50

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 51

4.1 Hasil Pemilihan Sampel ........................................................................ 51

4.2 Statistik Deskriptif ................................................................................ 52

4.3 Pengujian Kualitas Data ........................................................................ 55

4.3.1 Uji Normalitas Residual............................................................... 55

4.3.2 Uji Outlier .................................................................................... 56

4.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 57

4.4.1 Uji Multikolinearitas .................................................................... 57

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas ................................................................ 58

4.4.3 Uji Autokorelasi ........................................................................... 59

xiii
4.5 Uji Hipotesis ......................................................................................... 60

4.5.1 Uji Koefisien Korelasi (Uji R) ..................................................... 60

4.5.2 Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2) .............................. 60

4.5.3 Hasil Uji F .................................................................................... 61

4.5.4 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) ........................ 62

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 68

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 68

5.2 Keterbatasan .......................................................................................... 71

5.3 Rekomendasi ......................................................................................... 72

DAFTAR REFERENSI

LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ................................................................ 51

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................... 53

Tabel 4.3 Frekuensi Ukuran KAP ...................................................................... 55

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Residual ............................................................ 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Residual setelah Uji Outlier ............................... 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolineritas ................................................................... 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 58

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 59

Tabel 4.9 Hasil Analisis Koefisien Korelasi ....................................................... 60

Tabel 4.10 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ............................................... 61

Tabel 4.11 Hasil Uji F ........................................................................................ 62

Tabel 4.12 Hasil Uji t ......................................................................................... 63

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ........................................................................ 34

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I DAFTAR NAMA SAMPEL PENELITIAN

Lampiran II DATA VARIABEL DEPENDEN DAN INDEPENDEN

Lampiran III HASIL PENGOLAHAN SPSS

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Setiap perusahaan yang sudah go public haruslah menerbitkan laporan

keuangannya kepada masyarkat. Hal ini menjadi penting, karena dengan

menerbitkan saham, investor akan tertarik berinvestasi dan akhirnya perusahaan

mendapatkan dana tambahan untuk modal bersaing (Arifin dan Destriana 2016).

Bagi pihak eksternal, penggunaan laporan keuangan itu sendiri berfungsi untuk

membuat keputusan atas apa yang nantinya akan dilakukan. Apalagi, dengan

program pemerintah yang sedang gencar-gencarnya diadakan, yaitu program “Yuk

Nabung Saham” membuat banyak anak-anak muda tertarik untuk mulai

berinvestasi pada saham. Sebagai perusahaan yang baik, perusahaan seharusnya

menerbitkan laporan keuangan yang memang sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya terjadi pada periode operasional perusahaan tersebut. Laporan

keuangan yang baik akan menghasilkan informasi yang benar. Laporan keuangan

itu sendiri dianalisis oleh pihak eksternal dan internal misalnya bagi pihak

eksternal, mereka menganalisis laporan keuangan untuk menentukan keputusan

pembelian saham di suatu perusahaan (Subramanyam 2014).

Laporan dan informasi keuangan ini menjadi penting, karena laporan

tersebut menjadi patokan apakah kinerja dari perusahaan sudah baik apa belum.

Untuk mendapatkan citra yang bagus di pihak eksternal, khususnya para investor,

perusahaan dapat melakukan beberapa cara agar menghasilkan kinerja perusahaan

1
2

yang baik. Para investor maupun kreditor sendiri melihat baik tidaknya kinerja

perusahaan dari berbagai aspek, salah satunya adalah laba perusahaan.

Pertumbuhan laba yang naik tidak terlalu jauh dari satu tahun ke tahun lainnya dapat

dikatakan baik, karena laba yang tidak mengalami fluktuasi atau cenderung naik

konstan dianggap menjadi salah satu patokan yang mengindikasikan bahwa kinerja

perusahaan itu telah baik (Savitri 2014).

Laporan laba rugi juga sering dijadikan sebagai patokan mengenai bagus

atau tidaknya suatu perusahaan. Mereka bisa melihat apakah perusahaan berhasil

untuk menciptakan laba di periode operasionalnya. Keuntungan maupun kerugian

menjadi salah satu tolak ukur bagi para investor, kreditor, maupun pihak pemangku

kepentingan lainnya untuk mengambil keputusan. Bagi investor itu sendiri, dengan

melihat laporan laba rugi dari perusahaan, seorang investor dapat membuat

keputusan untuk berinvestasi di perusahaan tersebut atau tidak, karena investor

beranggapan bahwa perusahaan yang mendapat laba akan dapat memberikan return

ke para investor dalam bentuk dividen (Boediono 2005).

Di dalam pelaporan laba rugi ternyata juga memiliki intrik didalamnya.

Adanya konflik kepentingan antara pihak agen dan principal serta adanya asimetri

informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pembuat keputusan di perusahaan untuk

membuat keputusan yang tidak layak. Keadaan dimana salah satu pihak di dalam

suatu transaksi bisnis memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak lain

serta memungkinkan terjadinya tindakan yang tidak terdeteksi oleh pihak lain

disebut dengan information asymmetric (Scott 2015). Salah satu perbuatan


3

oportunis atas adanya konflik kepentingan dan asimetri informasi salah satunya

adalah manajemen laba.

Manajemen laba adalah salah satu tindakan yang merugikan investor,

karena dengan melakukan manajemen laba perusahaan telah menampilkan laporan

keuangan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Manajemen laba itu sendiri

dapat terjadi karena perusahaan menerapkan basis akrual dimana didalam

penerapannya penuh dengan judgement dan juga estimation yang bersifat subjektif,

maksutnya antara satu manajer dengan manajer yang lain sebagai pembuat

keputusan bisa saja terjadi perbedaan (Subramanyam 2014).

Salah satu contoh perusahaan yang melakukan manajemen laba adalah

perusahaan Toshiba yang menyebabkan Hisao Tanaka sebagai presiden Toshiba

dan Norio Sasaki, wakil direktur perusahaan mengundurkan diri. Hal ini terjadi

karena perusahaan Toshiba diketahui telah melakukan penggelembungan atau

menaikan laba perusahaan mereka selama 6 tahun sebesar 151,8 miliar yen atau

sekitar Rp 16 triliun (Hutapea 2015). Tentu hal ini sangat di sayangkan mengingat

nama baik perusahaan Toshiba yang sudah lama berdiri. Perusahaan besar seperti

Toshiba telah memberikan contoh bahwa kegiatan manajemen laba bisa saja terjadi

di perusahaan-perusahaan lain.

Penelitian ini sendiri adalah bentuk pengembangan dari penelitian

Uwuigbe et al. (2015). Didalam penelitian Uwuigbe et al. (2015) diperoleh hasil

bahwa ukuran perusahaan, leverage dan strategi perusahaan berpengaruh terhadap

manajemen laba. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah (1)

obyek yang diteliti pada peneliti terdahulu adalah perusahaan di Nigeria, sedangkan
4

pada penelitian ini menggunakan obyek perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. (2) periode penelitian yang dilakukan oleh Uwuigbe et al.

(2015) adalah dari tahun 2006-2010, sedangkan pada penelitian kali ini peneliti

meneliti untuk periode 2015-2017. (3) pada penelitian yang dilakukan Uwuigbe et

al. (2015) digunakan variabel independen ukuran perusahaan, leverage, dan strategi

perusahaan, sedangkan pada penelitian kali ini, peneliti menambahkan variabel arus

kas operasional, kualitas audit, board size, kepemilikan manajerial, ukuran komite

audit, umur perusahaan, dan return on assets (Alzoubi 2016).

Adapun peneliti melakukan penelitian ini karena termotivasi dengan

banyaknya penelitian yang sudah dilakukan terdahulu dan memiliki perbedaan

hasil. Selain itu, kasus manajemen laba ini juga merupakan hal yang penting,

mengingat fungsinya sendiri adalah agar laporan yang dikeluarkan memang sesuai

dengan kenyataan yang terjadi sehingga tidak ada pihak yang dirugikan hanya

karena keputusan pihak manajerial yang egois dalam menentukan kebijakan. Selain

itu, laporan keuangan sendiri adalah sebagai salah satu alat untuk menentukan

apakah perusahaan layak mendapat investasi atau tidak, jika laporan keuangannya

ternyata direkayasa maka akan merugikan banyak pihak terlebih pihak-pihak

eksternal seperti investor, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Laba

pada Perusahaan Nonkeuangan di Indonesia”.


5

1.2 Masalah Penelitan

Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ukuran perusahaan mempengaruhi manajemen laba?

2. Apakah leverage mempengaruhi manajemen laba?

3. Apakah strategi perusahaan mempengaruhi manajemen laba?

4. Apakah arus kas operasional mempengaruhi manajemen laba?

5. Apakah kualitas audit mempengaruhi manajemen laba?

6. Apakah board size mempengaruhi manajemen laba?

7. Apakah kepemilikan manajerial mempengaruhi manajemen laba?

8. Apakah ukuran komite audit mempengaruhi manajemen laba?

9. Apakah umur perusahaan mempengaruhi manajemen laba?

10. Apakah return on assets mempengaruhi manajemen laba?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitan

1.3.1 Tujuan Penelitan

Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain untuk memberikan bukti

empiris terkati hal-hal sebagai berikut:

1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba.

2. Pengaruh leverage terhadap manajemen laba.

3. Pengaruh strategi perusahaan terhadap manajemen laba.

4. Pengaruh arus kas operasional terhadap manajemen laba.

5. Pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba.


6

6. Pengaruh board size terhadap manajemen laba.

7. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba.

8. Pengaruh ukuran komite audit terhadap manajemen laba.

9. Pengaruh umur perusahaan terhadap manajemen laba.

10. Pengaruh return on assets terhadap manajemen laba..

1.3.2 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi calon investor dan kreditor

Agar setelah dilakukannya penelitian ini dapat memberikan informasi yang

dapat membuka wawasan calon investor dan kreditor terutama di bidang

manajemen laba, sehingga pihak-pihak yang baru ingin memulai melakukan

investasi ataupun pihak yang akan memberikan kredit menjadi lebih bijak.

2. Bagi Akademisi

Hasil dari penelitian ini bisa menambah wawasan baru mengenai pengetahuan

khususnya dibidang akuntansi dan juga pelaporan keuangan serta analisanya

tentang faktor-faktor terjadinya manajemen laba di Indonesia, serta dapat

menjadi referensi untuk melakukan penelitian.

3. Bagi Regulator

Menjadi salah satu sumber wawasan bagi pembuat peraturan yang berkaitan

dengan praktik pelaporan laporan keuangan yang ada di Indonesia, sehingga


7

dapat mengurangi tindak manajemen laba yang merugikan banyak pihak.

Terutama peraturan kepada perusahaan yang sudah go public.

4. Bagi Perusahaan

Penelitan ini dapat memberikan masukan dan sumber informasi bagi

perusahaan dalam membuat keputusan dan juga membuat kebijakan mengenai

manajemen laba yang ada agar tidak merugikan dan terus mengungkapkan yang

terjadi secara nyata sesuai dengan apa yang memang dialami di periode

tersebut.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sumber referensi dan juga sumber informasi untuk

penelitan yang akan dilakukan selanjutnya dengan topik dan pembahasan

mengenai manajemen laba yang terjadi di Indonesia, serta dapat menjadi salah

satu sumbangan konseptual bagi bentuk penelitian yang sejenis untuk

mengembangkan kembali ilmu pengetahuan serta juga untuk memajukan dunia

pendidikan khususnya akuntansi.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dimaksudkan untuk mempermudah pembahasan

dalam penulisan. Sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.
8

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjabarkan mengenai latar belakang dan motivasi penelitian serta

seberapa pentingnya penelitian ini dilakukan. Bab ini juga menguraikan mengenai

rumusan masalah penelitian dalam bentuk pernyataan, tujuan dan manfaat

penelitan, serta sistematika penulisan yang direncanakan untuk penulisan penelitian

ini.

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pada bab ini berisikan tentang kerangka teoritis yang didalamnya berisikan

konsep serta teori untuk menjabarkan permasalahan dan juga teori dasar setiap

variabel. Berisikan juga mengenai penelitian-penelitian terdahulu dan hasil

sebelumya yang relevan dengan variabel yang diuji, baik berpengaruh positif,

negatif maupun tidak berpengaruh. Selain itu pada bab ini berisikan pula tentang

pengembangan hipotesis yang akan menjadi jawaban sementara peneliti terhadap

permasalahan yang akan diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini merupakan bagian yang akan menjelaskan mengenai sifat penelitian

yang akan digunakan beserta jenis penelitian, selain itu juga berisikan obyek

penelitian disertai dengan kriteria yang digunakan. Selai itu pada bab ini juga berisi

penjelasan mengenai populasi, metoda sampling dan sampel yang di ambil. Selain

itu juga berisikan mengenai definisi operasional dan cara pengukuran untuk tiap

variabel dan juga uji data yang akan dilakukan seperti uji normalitas, uji F, uji t, uji

asumsi klasik dan sebagainya.


9

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini sendiri terdiri atas gambaran umum dari sampel serta juga

menjelaskan proses pembentukan sampel sehingga berhasil didapatkan jumlah

anggota sampel tertentu yang sesuai dengan kriteria yang nantinya akan diteliti.

Lalu, terdiri juga atas statistik deskriptif mengenai variabel – variabel penelitian

(frekuensi, nilai minimum, nilai maksimum, rata – rata, dan deviasi standar) beserta

hasil uji normalitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis atas data berdasarkan metode

analisis data yang telah dijabarkan sebelumnya.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan yang didalamnya berisikan rangkuman

atas hasil analisis data serta pembahasan pada bab yang telah dijabarkan

sebelumnya untuk menjawab masalah dan hipotesis awal penelitian. Lalu, pada bab

ini juga berisikan uraian mengenai keterbatasan yang dialami oleh peneliti untuk

menyatakan kelemahan penelitian yang mungkin saja dapat mempengaruhi hasil

penelitian. Selanjutnya, bab ini juga menguraikan mengenai rekomendasi yang

berisikan masukan ataupun saran untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang

sejenis untuk mengatasi keterbatasan penelitian.


BAB II

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Kerangka Teoritis

2.1.1 Teori Keagenan

Manajemen laba memiliki hubungan dengan adanya teori keagenan. Teori

Keagenan itu sendiri adalah adalah teori yang menjelaskan tentang hubungan

keagenan yang terjadi karena adanya kontrak yang melibatkan satu atau dua orang

(principal) dan satu atau dua agen (agent), dimana principal mempekerjakan agent

atas nama principal dan juga memberikan wewenang kepada agent untuk membuat

keputusan yang terbaik atas nama principal (Jensen dan Meckling 1976). Didalam

konteks ini, principal adalah para stakeholder melingkupi pemegang saham,

kreditur dan pemangku kepentingan lainnya, sedangkan pihak agent adalah orang

yang dipekerjakan untuk membuat keputusan seperti manajer (Godfrey et al. 2010).

Diawalnya, baik pihak principal maupun pihak agent berjalan bersama didalam

perusahaan, namun kedua pihak ini ternyata memiliki conflict of interest, dimana

principal dan agent memiliki tujuan masing-masing yang tentu intinya sama-sama

ingin menyejahterakan diri mereka sendiri. Adanya perbedaan tujuan antara

Principal dan agent menyebabkan adanya agency problem.

Terdapat tiga asumsi dasar kenapa masalah didalam hubungan agent dan

principal dapat terjadi. Yang pertama adalah asumsi mengenai diri manusia beserta

sifatnya yang pada dasarnya lebih mementingkan dirinya sendiri atau sering disebut

juga self interest. Self interest dikatakan bahwa keegoisan telah ada pada tiap diri

10
11

manusia dan memang dasarnya manusia lebih mementingkan dirinya sendiri dari

pada orang lain. Selain itu didalam asumsi yang pertama ini juga dinyatakan bahwa

manusia memiliki kemampuan untuk berpikir tentang masa depan yang batasan.

Maksutnya sebagai manusia, mereka memiliki batasan-batasan untuk mengetahui

apakah yang akan terjadi kedepannya dimasa yang akan datang, oleh karena itu

mereka akan cenderung untuk melakukan semuanya secara lebih berlebihan karena

mereka khawatir akan masa depan. Selain itu didalam asumsi pertama juga

dijelaskan bahwa manusia lebih menyukai untuk menghindari risiko. Sedangkan

pada asumsi yang kedua disebutkan bahwa adanya asumsi mengenai

keorganisasian, dimana didalam suatu organisasi pastilah memiliki konflik atau

perbedaan tujuan antar anggota. Lalu didalam asumsi ini juga dijelaskan mengenai

kriteria efektivitas antara lain adalah efisiensi, jadi suatu pekerjaan dapat dikatakan

efektif jika aktifitas itu efisien serta adanya asimetri informasi. Pada asumsi yang

ketiga dinyatakan bahwa informasi bukanlah suatu cara untuk memberitahu

mengenai kondisi tertentu melainkan informasi dijadikan sebagai suatu barang yang

memiliki nilai dan dapat diperjual belikan untuk membuat keputusan yang lebih

potensial karena memiliki informasi yang tidak dimiliki orang lain (Eisenhardt

1989).

Karena adanya asumsi-asumsi dasar mengenai agency problem tersebut

masalah dalam hubungan keagenan dapat muncul. Hal ini juga diperparah selain

karena adanya perbedaan tujuan, adanya anggapan dari pihak principal yang

beranggapan untuk mengawasi tindakan agent apa telah sesuai dengan kehendak

principal dibutuhkan biaya yang besar serta tingkat kesulitan yang tinggi
12

(Eisenhardt 1989). Kesulitan yang dihadapi oleh principal untuk mengawasi

tindakan agent tersebut disebakan oleh karena adanya asimetri informasi. Asimetri

informasi itu sendiri merupakan suatu kondisi dimana pihak manajer dan investor

mendapatkan informasi yang berbeda antar satu sama lain. Dalam kondisi seperti

ini, manajer sebagai orang yang terjun langsung didalam perusahaan dan ikut dalam

kegiatan operasional pastilah memiliki informasi yang lebih banyak dan sesuai

dengan keadaan perusahaan dibandingkan dengan investor ataupun pihak principal

yang lain (Yuliana dan Trisnawati 2015). Dengan tujuan untuk memaksimalkan

keuntungan manajer, manajer dapat menggunakan informasi tersebut untuk

memberikan informasi yang menyesatkan bagi pihak investor, selain itu dengan

adanya asimetri informasi juga memicu tindakan manajer untuk melakukan

manajemen laba (Asward dan Lina 2015).

Asimetri informasi ini sendiri memiliki dua tipe, yaitu adverse selection dan

moral hazard. Adverse selection sendiri dapat terjadi karena adanya pihak–pihak

internal perusahaan seperti manajer yang menggunakan kesempatan untuk

mengolah informasi yang lebih banyak dan baik tentang kondisi perusahaan serta

peluang-peluang apa saja yang mungkin dapat terjadi di masa depan dan tidak

memberikan secara penuh informasi yang didapatkannya kepada pihak investor.

Hal itu karena pihak manajer adalah orang yang benar-benar mengerti tentang

perusahaan tersebut. Dengan adanya peluang tersebut tentu akan merugikan

investor karena mereka tidak bisa membuat keputusan investasi yang tepat (Scott

2015).
13

Untuk moral hazard di dalam manajemen laba ini dapat terjadi ketika

manajer dapat membuat alasan untuk tidak bekerja secara penuh sesuai dengan

kemampuan yang mereka miliki dengan menyalahkan faktor-faktor yang tidak

dapat diprediksi ketika kinerja perusahaan tidak baik, mereka dapat membuat

banyak alasan sehingga sulit untuk disalahkan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan

pihak-pihak seperti investor maupun pihak stakeholder lainnya sulit untuk

mengawasi tindakan manajer. Pihak principal dapat mengurangi tindakan moral

hazard ini dengan beberapa cara. Salah satu yang dapat dilakukan antara lain yaitu

dengan memberikan kompensasi bonus kepada pegawai dengan menggunakan

dasar perhitungan laba. Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan

melibatkan reputasi manajer sehingga manajer akan lebih menjaga reputasinya

(Scott 2015).

Dengan adanya faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya agency problem

tersebut, terdapat juga biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak principal untuk

mengurangi agency problem, yaitu monitoring cost, bonding cost dan residual loss

(Jensen dan Meckling 1976). Monitoring cost adalah biaya yang dikeluarkan

principal untuk mengawasi kegiatan agent dan mengindikasi jika terjadi

penyimpangan aktivitas yang dilakukan agent diluar keinginan dari principal

contohnya seperti memberikan pembatasan budget dan juga menggunakan jasa

audit external untuk mengaudit kinerja perusahaan. Bonding cost adalah biaya yang

dikeluarkan oleh agent untuk menjamin dirinya kepada principal bahwa agent akan

bekerja sesuai dengan keinginan principal dan principal akan mendapat

kompensasi jika agent melakukan tindakan yang dapat merugikan principal. Salah
14

satunya adalah dengan memberikan laporan pertanggungjawaban. Residual loss

adalah kerugian yang dirasakan principal karena tindakan agent yang berbeda dan

tidak selarasan antara apa yang diinginkan principal dan agent (Godfrey et al.

2010).

2.1.2 Manajemen Laba

Manajemen laba adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajer dalam

menggunakan pertimbangan disaat menyusun laporan keuangan yang dapat

menyesatkan pemangku kepentingan yang ingin mengetahui keadaan perusahaan

yang sebenarnya atau untuk mempengaruhi hasil atas kontrak dengan menggunakan

angka-angka yang ada pada laporan keuangan (Healy dan Wahlen 1999).

Manajemen laba juga dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut

pelaporan keuangan dan juga sudut contracting. Jika dilihat dari sudut pelaporan

keuangan, maka manajemen laba dilakukan untuk menghindari dari adanya laporan

kerugian yang dapat mengurangi nilai dari perusahaan, serta untuk memenuhi

keinginan dari pihak principal. Jika dilihat dari sudut pandang contracting,

manajemen laba ini dilakukan untuk melindungi perusahaan dari peristiwa-

peristiwa yang dapat memberikan dampak yang tidak dapat diantisipasi oleh pihak

principal dimana terdapat kontrak yang rigit (Scott 2015).

Terdapat beberapa motivasi yang dapat menyebabkan seorang manajer untuk

melakukan tindakan manajemen laba ini sendiri yaitu, bonus scheme, debt

covenant, political motivation, taxation motivation, chief executive officer change

dan Initial Public Offering (Scott 2015). Pada bonus scheme, seorang manajer
15

termotivasi untuk melakukan manajemen laba dikarenakan adanya ketentuan

pembagian bonus berdasarkan laba yang didapat, sehinga manajer cenderung

memilih kebijakan yang memaksimumkan laba. Pada debt covenant, seorang

manajer termotivasi untuk melakukan manajemen laba dikarenakan adanya hutang

jangka panjang yang sudah jatuh tempo dan perusahaan terancam tidak dapat

membayar hutang tersebut sehingga manajer meningkatkan laba perusahaan agar

dapat melakukan negosiasi kepada pihak kreditur untuk meminta reshedule periode

pembayaran. Pada political motivation, seorang manajer termotivasi untuk

melakukan manajemen laba dikarenakan untuk mendapat subsidi dengan cara

meminimalkan laba perusahaan, terutama untuk perusahaan yang bergerak

dibidang penyedia jasa fasilitas sosial. Pada taxation motivation, seorang manajer

termotivasi melakukan manajemen laba untuk meminimalkan pembayaran pajak ke

pemerintah dengan cara meminimalkan laba yang didapat oleh perusahaan. Pada

chief executive officer change, seorang manajer atau dalam konteks ini CEO

termotivasi untuk melakukan manajemen laba dikarenakan untuk membuat kondisi

performa perusahaan baik, CEO dapat memaksimalkan laba perusahaan. CEO baru

yang memaksimalkan laba untuk menunjukan kesalahan CEO yang dulu, serta CEO

yang memaksimalkan laba perusahaan ketika CEO tersebut akan pensiun, sehingga

bonus yang didapatkan dapat lebih besar. Yang terakhir pada Initial Public

Offering, seorang manajer termotivasi melakukan manajemen laba pada saat

perusahaan tersebut go public sehingga manajer berusaha menaikan laba

perusahaan agar pada laporan keuangan yang di berikan ke calon investor dapat

menarik sehingga investor menanamkan modalnya diperusahaan.


16

Scott (2015) menyatakan bahwa manajemen laba dapat dilakukan perusahaan

dengan empat macam strategi:

1. Taking a bath

Taking a bath terjadi pada saat perusahaan mengalami perubahan struktur

organisasi. Cara ini dapat dilakukan dengan cara mengakui beban-beban

pada periode mendatang dan menghapus aset sehingga pada periode

tersebut perusahaan dapat melaporkan rugi, sehingga pada periode

mendatang dapat didapatkan laba yang lebih tinggi dari pada periode

sebelumnya.

2. Income minimization

Income minimization dilakukan dengan membuat laba pada periode berjalan

menjadi lebih rendah dari apa yang terjadi. Cara ini mirip dengan cara taking

a bath, tetapi kerugian yang diakui tidak sebesar taking a bath.

3. Income maximization

Berkebalikan, dengan income minimization, income maximization

memungkinkan manajer untuk membuat laporan keuangan dengan

mengakui laba pada periode berjalan lebih besar dari pada yang sebenarnya.

Tujuan utama dari income maximization biasa adalah untuk mendapatkan

bonus.

4. Income Smoothing

Pada Income Smoothing, cara yang dilakukan manajer adalah dengan

meratakan laba dari satu periode ke periode selanjutnya serta mengurangi

fluktuasi dari laba dan membuat cadangan ketika perusahaan mengalami


17

keuntungan yang dipakai saat perusahaan mengalami kerugian. Cara ini

dilakukan agar manajer dapat menerima bonus yang stabil. Kegiatan ini

dilakukan untuk meminimalkan risiko tetapi terus konstan. Selain itu tujuan

dari dilakukannya perataan laba ini adalah untuk menarik investor, karena

investor lebih menyukai laba yang tidak berfluktuasi.

Manajemen laba dapat diukur dengan menggunakan discretionary accruals.

Discretionary accruals adalah suatu komponen yang bersifat akrual atau komponen

beban yang bebas dan juga merupakan hasil kebijakan dari pihak manajemen yang

bisa saja dimanipulasi pada saat proses penyusunannya (Kusumaningtyas 2012).

Dengan adanya manajemen laba, maka hasil atas laporan keuangan yang

dikeluarkan dari perusahaan tidaklah sesuai dengan kondisi perusahaan yang

sebenarnya sehingga tentu saja dapat merugikan banyak pihak luar. Oleh karena itu,

manajemen laba ini merupakan suatu tindakan yang berkepihakan kepada salah satu

pihak saja dan dalam praktiknya harus dilakukan pengawasan agar manajemen laba

tidak merugikan stakeholder.

2.1.3 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan cerminan dari besar atau kecilnya ukuran total

asset dari perusahaan. Ukuran perusahaan juga terbagi menjadi dua, yaitu

perusahaan yang besar dan juga kecil (Supriatna 2014). Semakin besar suatu

perusahaan, akan menyebabkan semakin yakin calon investor atas perusahaan

tersebut dan beranggapan perusahaan yang lebih besar akan lebih stabil dan
18

memiliki risiko yang lebih kecil, sehingga investor akan cenderung lebih suka

berinvestasi pada perusahaan yang besar (Asih 2014).

Ukuran perusahaan juga dapat dijadikan sebagai suatu proksi untuk melihat

mengenai banyaknya ketersediaan info di pasar. Umumnya, informasi yang

terdapat di perusahaan yang lebih besar akan lebih banyak jika dibandingkan

dengan perusahaan yang lebih kecil (Siregar dan Utama 2008). Semakin besar

ukuran suatu perusahaan, maka akan semakin besar juga modal yang dibutuhkan

perusahaan untuk melakukan kegiatan operasionalnya dan apabila modal dari pihak

internal tidak dapat mencukupi kegiatan tersebut, maka pihak manajemen akan

mencoba melakukan manipulasi laba untuk mendapatkan dana bantuan dari

eksternal atau dapat meminjam dari kreditur. (Marlisa dan Fuadati 2016).

2.1.4 Leverage

Leverage adalah suatu perbandingan antara total dari kewajiban dengan total

akitva yang dimiliki perusahaan. Semakin besar leverage yang dimiliki, artinya

hutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat dikatakan lebih besar dari total

aktiva nya. Secara lebih rinci lagi, rasio ini juga menggambarkan seberapa besar

aktiva yang dimiliki oleh perusahaan dibiayai oleh hutangnya. Untuk melihat risiko

tersebut didalam suatu perusahaan, para calon investor dapat juga menggunakan

leverage ini. Semakin besar leverage yang dimiliki, semakin besar juga keraguan

dan ketidakpastian atas perusahaan untuk dapat menghasilkan laba di masa depan

(Agustia 2013). Semakin besar nilai leverage, semakin besar juga risiko yang akan

terjadi yang dapat menyebabkan permintaan atas return oleh para investor juga
19

harus semakin besar. Hal tersebut juga yang dapat memicu manajer untuk

melakukan manajemen laba (Gunawan et al. 2015).

Perusahaan dengan nilai leverage yang tinggi dapat disebabkan oleh

adanya hutang yang besar yang dimiliki oleh perusahaan melebihi nilai dari

asetnya. Manajemenpun dalam hal ini melakukan manajemen laba karena

perusahaan ingin menciptakan citra dan nilai yang baik bagi kreditur maupun untuk

pemangku kepentingan lainnya. Untuk kreditur sendiri, hal ini digunakan untuk

mempermudah negosiasi pada waktu pembayaran, mengurangi kekhawatiran

kreditur, serta juga memudahkan untuk mendapatkan keringangan limit kredit

(Dimarcia dan Krisnadewi 2016).

2.1.5 Strategi Perusahaan

Strategi perusahaan dapat kita lihat dan hitung dengan menggunakan dua

cara, yaitu dari strategi growth dan juga strategi liquidity (Shian dan Tam 2010).

Strategi growth sendiri terdiri atas sales dan growth potential. growth potential bisa

dihitung dengan menggunakan nilai pasar dari asset milik perusahaan dibagi

dengan nilai buku dari asset.

Sedangkan jika dilihat dari strategi liquidity dapat dihitung dengan

menggunakan rasio likuiditas, dimana rasio ini dapat dilakukan dengan melihat

perbandingan antara aset yang liquid. Hal ini dapat menggambarkan seberapa baik

perusahaan untuk mengatur likuiditas dari perusahaan selama tahun ketahun.

Dengan melihat strategi apa yang dipilih oleh perusahaan, pasar dalam hal ini

masyarakat dan stakeholder akan cenderung untuk memberikan respon yang lebih
20

dan positif terhadap perusahaan dengan kinerja atau yang memiliki potensi

pertumbuhan yang tinggi dan masyarakat melihat bahwa pertumbuhan yang tinggi

ini disebabkan oleh pemilihan strategi perusahaan. Semakin baik strategi

perusahaan yang dipilih akan semakin tinggi laba yang akan dihasilkan

kedepannya. Jika dilihat dari komponen strategi perusahaan yang telah dijabarkan

diatas, terdapat komponen-komponen yang dapat dimanipulasi dan jika

dihubungkan dengan persepsi dari masyarakat maka strategi perusahan ini dapat

memotivasi manajer untuk melakukan manajemen laba dengan membesar-besarkan

laba yang dimiliki perusahaan (Lee et al. 2006).

2.1.6 Arus Kas Operasional

Arus kas operasional adalah aliran kas yang diperoleh atas kegiatan

operasional milik perusahaan yang dapat dijadikan sebagai indikator apakah arus

kas yang dihasilkan tersebut telah cukup digunakan dalam membiayai seluruh

kegiatan operasionalnya dan juga dalam pemenuhan hutang jangka pendek

perusahaan. Dengan melihat arus kas operasional, kita dapat melihat kemampuan

dari suatu perusahaan untuk dapat menghasilkan kas dari hasil operasionalnya

selama periode tertentu. Semakin tinggi jumlah arus kas yang berhasil diperoleh

maka motivasi manajer untuk melakukan tindakan manajemen laba juga akan

semakin menurun, karena perusahaan sudah memiliki uang atau dana yang cukup

sehingga tidak diperlukan lagi manajemen laba (Christiani dan Nugrahanti 2014).

Semakin tinggi laba juga belum tentu dapat mengindikasi bahwa jumlah kas

yang dihasilkan jugalah tinggi. Laporan arus kas juga dapat digunakan untuk
21

menunjukan proyeksi kinerja perusahaan dimasa yang akan datang. Dari laporan

arus kas ini juga, dapat dilihat dari mana saja uang atau sumber dana tunai tersebut

didapatkan dan kemana juga uang tersebut dikeluarkan untuk beban yang dibayar

tunai (Ujiyantho dan Pramuka 2007).

2.1.7 Kualitas Audit

Kegiatan dari sekelompok orang yang independen yang dilakukan secara

terorganisir dan juga sistematis dimana bertujuan untuk mendapatkan dan

menggumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan menggunakan pendekatan yang

logis dan juga terstrukutur dengan hasil akhir berupa suatu pengambilan keputusan

atas hasil temuan yang didapat selama proses audit disebut dengan auditing

(Zarkasyi 2008). Audit sendiri merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh para

pemilik perusahaan untuk membuktikan apakah laporan keuangan yang telah

disusun telah sesuai dengan kaidah dan peraturan yang berlaku atau belum serta

untuk mengetahui apakah angka-angka yang tercantum didalam laporan keuangan

telah sesuai dengan fakta-fakta yang ada dilapangan. Jika ternyata selama proses

audit yang berlangsung menggunakan cara pengauditan dengan kualitas yang

tinggi, maka akan memberikan kemungkinan yang tinggi pula untuk dapat

ditemukannya kesalahan pada laporan keuangan perusahaan (DeAngelo 1981).

Auditor sendiri ialah pihak-pihak yang independen dan juga merupakan

pihak yang netral serta memiliki tugas untuk membuktikan apakah informasi yang

telah diberikan oleh manajemen atau bukti yang telah ditemukan selama proses

audit sudah sesuai dengan kondisi lapangan atau belum. Auditor memiliki tujuan
22

untuk dapat mengumpulkan bukti yang cukup dan juga tepat untuk memastikan

bahwa asersi laporan keuangan telah wajar dan bebas dari salah saji yang material

(Hayes et al. 2014).

Hasil audit yang berasal dari auditor yang bekerja di KAP Big Four

dianggap memiliki kualitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan hasil audit

dari auditor yang berasal dari KAP non-Big Four. Hal ini karena nama dari KAP

Big Four telah lebih terkenal sehingga banyak orang yang akan menganggap bahwa

laporan yang diaudit oleh KAP Big Four lebih berkredibilitas. Karena itu, KAP Big

Four lebih dianggap efektif untuk mendeteksi dan juga mencegah kemungkinan

terjadinya tindakan manajemen laba (Guna dan Herawaty 2010).

2.1.8 Board Size

Board size yang dimaksudkan disini adalah jumlah dewan komisaris. Di

Indonesia sendiri membagi dua bagian dari board, yaitu dewan direksi dan dewan

komisaris. Dewan direksi dan komisaris memiliki peran yang berbeda didalam

suatu perusahaan. Dewan direksi berfungsi untuk menjalankan kegiatan

perusahaan, sedangkan dewan komisaris mengawasi jalannya perusahaan (Effendi

2006). Dewan komisaris memiliki tugasnya sendiri yaitu mereka harus memastikan

apakah perusahaan telah beroperasi sesuai dengan menjalankan ketentuan dan juga

peraturan yang telah ditetapkan secara penuh apa belum. Peraturan tersebut berasal

dari regulator yaitu pemerintah dan juga pihak-pihak terkait dalam bentuk undang-

undang maupun regulasi lainnya. Semakin besar jumlah dari dewan komisaris

maka akan menyebabkan semakin besar kemungkinan perusahaan untuk dapat


23

berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan dan dengan semakin banyak dan efektif

akan mengurangi indikasi praktik manajemen laba di perusahaan (Wardoyo dan

Veronica 2013).

Dewan komisaris sebagai dewan yang bertugas dalam pengawasan

perusahaan memiliki jabatan yang lebih tinggi daripada dewan direksi. Dewan ini

juga dipilih dengan cara ditunjuk dalam rapat umum pemegang saham. Walaupun

memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan dewan direksi, dewan

komisaris memiliki lebih sedikit akses menuju ke kondisi perusahaan yang

sebenarnya. Hal itu dikarenakan fungsinya yang hanya mengawasi, sedangkan

dewan direksi bertugas dalam menjalankan perusahaan yang ada (Nugroho dan Eko

2011).

2.1.9 Kepemilikan Manajerial

Selama ini manajer hanyalah orang yang bekerja untuk perusahaan dan

menerima imbalan berupa gaji. Mereka tidak memiliki sense of belonging dengan

tempat mereka bekerja yaitu perusahaan karena perusahaan tersebut memang tidak

dimiliki oleh manajer-manajer. Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko, karena

dengan adanya kondisi seperti itu, manajer tentu dapat bertindak sesuka hati tanpa

melihat kepentingan bersama melainkan hanya mementingkan kepentingannya

sendiri saja. Hal inilah yang sering menjadi cikal bakal dari teori keagenan (Jensen

dan Meckling 1976). Untuk mengurangi risiko tersebut, terdapat cara yang dapat

digunakan oleh pemilik perusahaan untuk mengurangi terjadinya tindakan yang

merugikan principal, yaitu dengan melibatkan pihak manajer, menanamkan rasa


24

kepemilikan atas perusahaan dengan memberikan para manajer perusahaan saham,

sebagai bentuk kepemilikan atas suatu entitas. Hal ini tentu akan membuat manajer

merasa terlibat dan berperan sebagai pemilik perusahaan serta dapat melakukan

tindakan yang tidak lagi mementingkan pribadi tetapi juga mementingkan

kesejahteraan dari perusahaan miliknya (Agrawal dan Knoeber 1996).

Dengan adanya kepemilikan manajerial, maka manajer yang bekerja disuatu

perusahaan akan cenderung untuk meminimalkan tindak praktik manajemen laba.

Hal ini dikarenakan manajer mendapatkan porsi kepemilikan dalam hal ini yaitu

saham. Dengan menerima saham, maka mau tidak mau manajer akan ikut bertindak

sesuai dengan kepentingan dari stakeholder, sehingga tindakan-tindakan yang

merugikan dan hanya mementingkan salah satu pihak dalam hal ini manajemen laba

menjadi minim (Kouki et al. 2011).

2.1.10 Ukuran Komite Audit

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 pasal

13 juga telah didefinisikan bahwa komite audit adalah pihak-pihak yang dibentuk

oleh dewan komisaris dan bertugas untuk membantu fungsi dan juga peran dari

dewan komisaris itu sendiri serta memiliki tanggung jawab kepada dewan

komisaris. Jumlah komite audit ini sendiri juga sudah diatur didalam Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan Nomor.55/POJK.04/2015 yang menyatakan bahwa jumlah

dari komite audit adalah sekurang-kurangnya terdiri atas tiga orang dimana salah

satu dari tiga orang tersebut yaitu direksi independen akan menjadi ketua komite

dan sisahnya berasal dari pihak eksternal. Selain itu juga terdapat syarat khusus
25

bahwa salah satu diantara ketiga orang yang menjadi komite audit tersebut haruslah

orang yang memiliki kemampuan didalam bidang akuntansi maupun juga bidang

keuangan. Hal ini menjadi syarat agar para pihak komite audit ini dapat berfungsi

dengan baik untuk mengawasi proses pelaporan keuangan agar lebih dapat

dipercaya dan meningkatkan kualitas dari internal control dan mengurangi

tindakan-tindakan yang merugikan lain yang bisa dilakukan oleh oknum-oknum

yang tidak bertanggung jawab.

Komite audit yang telah dibentuk ini sendiri juga berfungsi untuk dapat

menyulitkan para pihak-pihak manajer ataupun pelaksana lainnya dalam hal

melakukan kerjasama untuk berbuat kecurangan (Watts dan Zimmerman 1983).

Jumlah dari komite audit ini sendiri juga haruslah efektif untuk dapat berfungsi

dengan baik. Jumlahnya tidaklah boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil. Jika

jumlahnya berlebihan maka fungsi dan juga kompetensi dari tiap anggota tidak akan

terlalu menonjol, sedangkan jika terlalu sedikit maka akan bisa saja akan

kekurangan kompetensi untuk menjalankan tugasnya (Dalton et al. 1998). Semakin

baik jumlah dan juga keefektifan dari komite audit tersebut, maka akan semakin

bisa menekan kemungkinan terjadinya tindak kecurangan yang dilakukan oleh para

manejer. Komite audit ini juga diharapkan untuk bisa mengawasi tindakan manajer

serta memberikan pendapat tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi sebuah

keputusan bagi perusahaan (Lidiawati dan Asyik 2016).


26

2.1.11 Umur Perusahaan

Umur perusahaan sendiri dapat diartikan sebagai waktu atau seberapa

lamanya suatu perusahaan tersebut telah berdiri dan beroperasi (Savitri 2014).

Umur dari suatu perusahaan juga dapat menjadi salah satu tolak ukur atau indikator

bagi para calon investor apakah perusahaan tersebut layak untuk mendapatkan

modal dari mereka atau tidak (Firsta dan Murniati 2017). Bagi perusahaan yang

sudah lama beroperasi dan juga berdiri dianggap oleh para investor pastilah

memiliki laba yang akan jauh lebih tinggi dari pada laba yang diperoleh oleh

perusahaan yang masih baru karena nama dan juga brand yang masih asing dan

belum terkenal. Umur perusahaan yang sudah lama juga akan mudah untuk

memperoleh kepercayaan dari para investor karena mereka lebih percaya (Zen dan

Herman 2007).

Dengan melihat dari seberapa lama umur perusahaan tersebut, kita bisa

mengindikasi apakah perusahaan akan cenderung untuk melakukan manajemen

laba atau tidak. Jika perusahaan itu merupakan perusahaan baru, maka

kemungkinan perusahaan untuk melakukan manajemen laba akan cenderung lebih

tinggi. Hal ini disebabkan karena mereka harus menarik perhatian dari para calon

investor sehingga investor mau untuk berinvestasi di perusahan tersebut. Berbeda

dengan perusahaan berumur baru, perusahaan yang telah lama berdiri akan

cenderung untuk meminimalkan kemungkinan untuk melakukan manajemen laba

karena perusahaan yang telah lama berdiri akan lebih cenderung untuk

mempertahankan nama baik dari perusahaan, sehingga perusahaan yang sudah lama

cenderung lebih sedikit untuk melakukan manajemen laba (Bassiouny 2016).


27

2.1.12 Return on Assets

Profitabilitas adalah suatu rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja

sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba dari seluruh aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan tersebut (Hanum 2009). Untuk mengukur apakah performa dari

perusahaan telah optimal atau belum dapat dilihat dari rasio return on assets. Rasio

ini menggambarkan apakah kinerja dari perusahaan telah berhasil mencapai

profitabilitas yang ingin dituju dipantau dari kemampuan mereka dalam membuat

income atas penggunaan aktiva perusahaan (Amertha 2013).

Banyak investor yang melihat baik buruk kinerja perusahaan dari

profitabilitas yang diukur dengan return on assets ini, mereka cenderung mencari

perusahaan dengan nilai return on assets yang tinggi karena semakin tinggi nilainya

menandakan perusahaan tersebut akan semakin baik dalam operasional nya. Oleh

karena adanya asumsi yang terbentuk dimasyarakat, menyebabkan para manajer

akan lebih memiliki kemungkinan besar untuk melakukan manajemen laba jika

dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki profitabilitas yang rendah (Arifin

dan Destriana 2016).

2.2 Penelitian Terdahulu

2.2.1 Ukuran Perusahaan dan Manajemen Laba

Berdasarkan penelitian Kusumaningtyas (2012) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini juga didukung

oleh penelitian dari Prastiti dan Meiranto (2013), Charfeddine et al. (2013),

Amertha et al. (2014) dan Yuliana dan Trisnawati (2015).


28

Penelitian yang dilakukan Jao dan Pagalung (2011) menyatakan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal ini juga

didukung oleh penelitian dari Swastika (2013), Gonzalez dan Meca (2014),

Makaombohe et al. (2014), Nariastiti dan Ratnadi (2014), dan Handayani dan

Rahcadi (2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2013), menyatakan bahwa ukuran

perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini didukung oleh

penelitian dari Bassiouny (2016), Arifin dan Destriana (2016), dan Nurdiniah dan

Herlina (2015).

2.2.2 Leverage dan Manajemen Laba

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sosiawan (2012) menyatakan

bahwa leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Penelitan ini

didukung oleh hasil yang telah dilakukan oleh Swai dan Mbogela (2016),

Bassiouny (2016), Kusumaningtyas (2012) dan Arifin dan Destriana (2016).

Berbeda dengan hal diatas, penelitian yang dilakukan oleh Zamri et al.

(2013), menyatakan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Pernyataan ini didukung oleh penelitian Wardani dan Masodah (2011), Agustia

(2013), Yuliana dan Trisnawati (2015), Pradhana dan Rudiawarni (2013) dan

Alzoubi (2016).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Almomani (2016), menyatakan

bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Pernyataan ini

didukung oleh penelitian Amertha et al. (2014), Christiani dan Nugrahanti (2014),
29

Jao dan Pagalung (2011), Ramadan (2015), Nurdiniah dan Herlina (2015), Salihi

dan Jibril (2015), serta Wiyadi et al. (2015).

2.2.3 Strategi Perusahaan dan Manajemen Laba

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Uwuigbe et al. (2015)

menyatakan bahwa strategi perusahaan dalam hal ini growth potential memiliki

pengaruh positif terhadap manajemen laba. Pendapat ini didukung oleh penelitian

dari Alzoubi (2016), Matsumoto (2002), Ngamchom (2015), Hessayri dan Saihi

(2015) dan Meek et al. (2007).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abdularahman dan Ali (2006)

mengatakan bahwa strategi perusahaan dalam konteks ini growth potential tidak

memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian ini didukung oleh

Wibiksono dan Rudiawarni (2015).

2.2.4 Arus Kas Operasional dan Manajemen Laba

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Alzoubi (2016), mengatakan

bahwa arus kas operasional berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini

didukung oleh penelitian Chen et al. (2015).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Christiani dan Nugrahanti

(2014), mengatakan bahwa arus kas operasional berpengaruh negatif terhadap

manajemen laba. Hal ini didukung oleh penelitian dari Yuliana dan Trisnawati

(2015), Pradhana dan Rudiawarni (2013), Swai dan Mbogela (2016), dan Yasar

(2013).
30

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Almomani (2016), menyatakan

bahwa arus kas operasional tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Pernyataan ini di dukung oleh penelitian dari Amijaya dan Prastiwi (2013) dan

Gerayli et al. (2011).

2.2.5 Kualitas Audit dan manajemen laba

Berdasarkan penelitian Yunianto (2013), menyatakan bahwa kualitas audit

berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini di dukung oleh penelitian

Sudjatna dan Muid (2015), Bakht et al. (2014) dan Susanto (2013).

Berdasarkan penelitian dari Swastika (2013) menyatakan bahwa kualitas

audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal ini didukung oleh

penelitian Kusumaningtyas (2012) dan Anggana dan Prastiwi (2013).

Berdasarkan penelitian dari Bassiouny (2016), menyatakan bahwa kualitas

audit tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian ini didukung

oleh penelitian Fitria dan Kurnia (2015), dan Yuliana dan Trisnawati (2015).

2.2.6 Board Size dan Manajemen Laba

Berdasarkan penelitian dari Jao dan Pagalung (2011), menyatakan bahwa

board size berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Penelitian ini didukung

oleh penelitian Gulzar dan Wang (2011), dan Nasution dan Setiawan (2007).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Jatiningrum et al. (2015),

menunjukan bahwa board size berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.


31

Penelitian ini didukung oleh penelitian Aygun et al. (2014), Alves (2013), dan

Alzoubi (2016).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Putri (2014),

menyatakan bahwa board size tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Asitalia dan Trisnawati (2017), dan Susanto

(2013).

2.2.7 Kepemilikan Manajerial dan Manajemen Laba

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Charfeddine et al. (2013)

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh positif terhadap

manajemen laba. Penelitian ini didukung oleh Obigbemi et al. (2017), Aygun et

al. (2014), Oktovianti dan Agustia (2012) dan Putri dan Sofyan (2013).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jao dan Pagalung (2011),

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif terhadap

manajemen laba. Penelitian ini didukung oleh penelitian Mahariana dan Ramantha

(2014), Alves (2012), dan Hsu dan Wen (2015)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pradipta (2011), menyatakan

bahwa kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Agustia (2013), dan Susanto (2013).

2.2.8 Ukuran Komite Audit dan Manajemen Laba

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ayemere dan Elijah (2015)

menyatakan bahwa ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap manajemen


32

laba. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lidiawati dan Asyik (2016),

menyatakan bahwa ukuran komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen

laba. Penelitian ini didukung oleh penelitian Qallap (2014), Mishra dan Malhotra

(2016) dan Lin dan Yang (2006).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agustia (2013), menyatakan

bahwa ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian

ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Jatiningrum et al. (2015), Kosasih

dan Widayati (2013), Prastiti dan Meiranto (2013), Guna dan Herawaty (2010), dan

Nugraheni et al. (2015).

2.2.9 Umur Perusahaan dan Manajemen Laba

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Debnanth (2017), menyatakan

bahwa umur perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap manajemen laba.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Bakht et al. (2014).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bhuiyan et al. (2013), menyatakan

bahwa umur perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Kusumaningtyas (2012).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bassiouny (2016), menyatakan

bahwa umur perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Penelitian ini didukung oleh penelitian Savitri (2014).


33

2.2.10 Return on Assets dan Manajemen Laba

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aygun et al. (2014),

menyatakan bahwa return on assets memiliki pengaruh positif terhadap manajemen

laba. Pendapat ini didukung oleh penelitian Arifin dan Destriana (2016), Yuliana

dan Trisnawati (2015), Guna dan Herawaty (2010), Amertha (2013), dan Alexander

dan Hengky (2017).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abbadi et al. (2016),

menyatakan bahwa return on assets memiliki pengaruh negatif terhadap

manajemen laba. Penelitian ini didukung oleh penelitian dari Cahyadi (2015),

Alzoubi (2016), dan Manahipor dan Hojat (2017).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wiyadi et al. (2015),

menyatakan bahwa return on assets tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen

laba. Pendapat ini didukung oleh penelitian Supriatna (2014), Febriyanti dan Hanna

(2014), dan Susanto (2013).


34

2.3 Model Penelitian

Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan, maka model penelitian

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ukuran Perusahaan

Leverage

Strategi Perusahaan

Arus Kas Operasional

Kualitas Audit
Manajemen Laba

Board Size

Kepemilikan Manajerial

Ukuran Komite Audit

Umur Perusahaan

Return on asset

Gambar 2.1

Model Penelitian
35

2.4 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan kerangka teoritis dan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha1 Ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Ha2 Leverage memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Ha3 Strategi perusahaan memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Ha4 Arus kas operasional memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Ha5 Kualitas audit memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Ha6 Board size memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Ha7 Kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Ha8 Ukuran komite audit memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Ha9 Umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

Ha10 Return on asset memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk dari penelitian yang digunakan adalah penelitan kausalitas.

Penelitian kausalitas adalah penelitian untuk mengetahui dan juga membuktikan

apakah suatu variabel dapat mempengaruhi variabel lain (Sekaran dan Bougie

2016). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat pengaruh

variabel independen yaitu ukuran perusahaan, leverage, strategi perusahaan, arus

kas opersional, kualitas audit, board size, kepemilikan manajerial, ukuran komite

audit, umur perusahaan, dan return on asset terhadap variabel dependen manajemen

laba.

3.2 Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015-2017.

Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling,

yaitu teknik pemilihan sampel dengan menetapkan kriteria tertentu sehingga

mendapatkan data yang sesuai dengan ekspektasi dari peneliti (Sekaran dan Bougie

2016). Kriteria yang ditetapkan oleh peneliti terhadap perusahaan yang dijadikan

sebagai sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan nonkeuangan yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2014-2017.

36
37

2. Perusahaan nonkeuangan yang secara konsisten mengeluarkan laporan

keuangan per 31 Desember yang telah diaudit dalam periode 2014-2017.

3. Perusahaan nonkeuangan yang mempublikasikan laporan keuangan

menggunakan satuan mata uang Rupiah secara konsisten selama tahun 2014-

2017.

4. Perusahaan nonkeuangan yang memiliki kepemilikan manajerial selama tahun

2015-2017.

3.3 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

Definisi operasional variabel adalah cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mengurangi keabstrakan variabel yang sulit untuk diukur dan mengubahnya

kedalam suatu bentuk yang lebih bisa diukur (Sekaran dan Bougie 2016). Penelitian

ini menggunakan sepuluh variabel independen dan satu variabel dependen.

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi perhatian utama oleh

peneliti dan variabel ini adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen

dalam menilainya. (Sekaran dan Bougie 2016). Dalam penelitian ini variabel

dependen yang digunakan adalah manajemen laba.

3.3.1.1 Manajemen Laba

Manajemen Laba adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajemen untuk

memperindah isi laporan keuangan yang biasa dilakukan dengan menaikan ataupun
38

juga menurunkan laba yang disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan

antara pihak manajemen (agent) dan juga pihak pemilik perusahaan (principal)

yang didukung oleh adanya asimetri informasi (Christiani dan Nugrahanti 2014).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan discretionary accruals dalam bentuk

modified Jones. Hal ini karena perkiraan lingkup manajemen laba lebih baik

ditentukan dengan menggunakan model akrual. Melalui komponen-komponen

yang ada, discretionary paling baik digunakan untuk mendeteksi secara akurat.

Selain itu, dengan menggunakan pendekatan ini, dapat memudahkan dalam

mendeteksi memanajemen laba yang menggunakan penjualan kredit dari pada

penjualan tunai (Uwuigbe et al. 2015). Skala yang digunakan untuk pengukuran

variabel manajemen laba adalah dengan menggunakan skala rasio yang tidak hanya

mengukur besarnya perbedaan antara jarak tetapi juga menyediakan perbandingan

mutlak atas perbedaan tersebut (Sekaran dan Bougie 2016). Menghitung

discretionary accruals dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut:

TA/A (t-1) = 𝛽1 (1/At-1) + 𝛽2 (Δ in Rev- Δ in Rec)/At-1) + 𝛽3(PPE/At-1) + ϵit

Keterangan :

TA Laba operasional dikurang dengan kas dari aktifitas

operasional

A (t-1) Total asset di tahun sebelumnya

Δ Revit Perubahan dalam penjualan perusahaan i pada tahun t

Δ Recit Perubahan Piutang bersih perusahaan i pada tahun t

Δ Revit – Δ Recit Perubahan pendapatan berbasis kas perusahaan i pada tahun

t
39

PPEit Nilai aset tetap kotor perusahaan i pada tahun t

β1,β2,β3 Parameter regresi

εi,t Residual perusahaan i pada tahun t

3.3.2 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang memengaruhi variabel

dependen baik secara positif maupun negatif. Ketika variabel independen nilainya

naik atau turun akan memengaruhi nilai dari variabel dependen (Sekaran dan

Bougie 2016). Dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan adalah

ukuran perusahaan, leverage, strategi perusahaan, arus kas opersional, kualitas

audit, board size, kepemilikan manajerial, ukuran komite audit, umur perusahaan,

dan return on assets.

3.3.2.1 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dibedakan menjadi dua, yaitu besar dan kecil

(Supriatna 2014). Ukuran perusahaan itu sendiri dapat dinilai dari total aset, nilai

pasar atas saham perusahaan tersebut, jumlah penjualan, rata-rata penjualan, dan

lain-lain (Yuliana dan Trisnawati 2015). Sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Uwuigbe et al. (2015), ukuran perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan

logaritma dari nilai total aset. Skala yang digunakan adalah skala rasio dan

menggunakan simbol FSZE. Rumus dari ukuran perusahaan adalah:

FSZE = logaritma dari total asset


40

3.3.2.2 Leverage

Leverage adalah salah satu rasio keuangan yang menggambarkan

perbandingan antara total hutang dengan total aset (Lidiawati dan Asyik 2016).

Semakin besar leverage, semakin tinggi hutang yang dimiliki perusahaan (Yuliana

dan Trisnawati 2015). Dengan semakin tingginya rasio leverage tersebut,

memungkinkan bahwa risiko ketidakpastian perusahaan untuk menghasilkan laba

semakin tinggi (Agustia 2013). Skala yang digunakan dalam mengukur leverage

adalah skala rasio. Menurut Uwuigbe et al. (2015), leverage diberi simbol LEV dan

dihitung dengan rumus berikut:

Total Hutang
LEV =
Total Aset

3.3.2.3 Strategi Perusahaan

Didalam penelitian Uwuigbe (2015), strategi perusahaan terbagi menjadi

dua, yaitu growth strategy dan liquidity strategy. Didalam penelitian ini, peneliti

menggunakan growth strategy berupa firm growth. Firm growth sendiri dapat

dihitung dengan menggunakan asset growth. Pertumbuhan aset sendiri adalah

tingkat stabilitas penjualan yang dilakukan perusahaan selama periode berjalan

(Savitri, 2014). Pada penelitian ini, pertumbuhan penjualan di simbolkan dengan

Growth dan merupakan skala rasio. Penghitungan ini diadaptasi dari penelitian

Debnath (2017) dengan rumus sebagai berikut:

Assett – Assett-1
GROWTH =
Assett-1
41

3.3.2.4 Arus Kas Opersional

Arus kas operasional merupakan kas hasil dari operasional yang

mempengaruhi laba maupun rugi dalam perusahaan, dimana kas nya berasal dari

segala jenis kegiatan kecuali kegiatan investasi dan pendanaan (Ramli dan Arfan

2011). Didalam penelitian ini, Arus kas operasional diberi simbol CFO. Arus kas

operasional menggunakan skala rasio yang di adaptasi dari penelitian Alzoubi

(2016) dengan rumus:

Arus Kas Operasi


CFO =
Beginning Total Aset

3.3.2.5 Kualitas Audit

Kualitas dari hasil audit yang menggunakan KAP big four tentu

mengutamakan kualitas dalalm melihat kesalahan maupun ketidakwajaran

informasi laporan keuangan (Varici 2013). Didalam penelitian ini, kualitas audit di

simbolkan dengan AQ dan merupakan skala nominal dengan variabel dummy,

dimana perusahaan akan bernilai 1 jika perusahaan diaudit oleh KAP big four

(Deloitte, PwC, EY, dan KPMG) dan bernilai 0 jika di audit oleh KAP non-big four.

Pengukuran ini mengadaptasi dari penelitian yang dilakukan Alzoubi (2016).

3.3.2.6 Board Size

Dewan komisaris merupakan badan yang dibentuk dan memiliki tanggung

jawab untuk mengawasi apakah perusahaan telah menjalankan usaha sesuai dengan

peraturan pemerintah atau belum (Effendi 2016). Board size yang terdapat di
42

penelitian Alzoubi menerangkan tugas board yaitu monitoring, sehingga dapat

disimpulkan bahwa board yang dimaksud adalah dewan komisaris. Board size dapat

dihitung dengan menggunakan skala rasio dan disimbolkan dengan Board. Cara

pengukuran yang digunakan merupakan hasil dari penelitian yang pernah dilakukan

oleh Asitalia dan Trisnawati (2017), yaitu:

BOARD = jumlah dewan komisaris

3.3.2.7 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah jumlah saham yang dimiliki oleh pihak

internal dalam hal ini manajemen baik dari dewan direksi sampai direksi dan diluar

dari kepemilikan pihak-pihak seperti principal,masyarakat, dan pihak lainnya

(Warfield et al. 1995). Kepemilikan saham oleh pihak internal ini dapat menjadi

salah satu kontrol untuk mengurangi kemungkinan manajemen laba (Agrawal dan

Knoeber 1996). Dalam penelitian ini, kepemilikan manajerial menggunakan skala

rasio dan disimbolkan dengan MO. Dalam penghitungannya, penelitian ini

menggunakan rumus dari Wiryadi dan Sebrina (2013) yaitu:

Saham perusahaan yang dimiliki manajemen


MO=
Total saham beredar

3.3.2.8 Ukuran Komite Audit

Komite audit adalah suatu badan yang netral dan juga independen serta

tidak memiliki kepentingan kepada manajemen yang dimana badan ini menguasai

ilmu akuntansi dan juga ilmu pengawasan internal perusahaan (Zarkasyi 2008).

Variabel ukuran komite audit pada penelitian ini menggunakan skala rasio dan
43

disimbolkan dengan AC. Untuk pengukurannya, penelitian ini menggunakan cara

yang digunakan oleh Alzoubi (2016), yaitu:

AC = Jumlah anggota komite audit yang ada di perusahaan

3.3.2.9 Umur Perusahaan

Umur perusahaan adalah waktu lamanya suatu perusahaan berdiri,

beroperasi, bertahan dan bersaing serta memanfaatkan setiap peluang-peluang yang

ada dengan sampai sekarang (Savitri 2014). Skala pengukuran yang digunakan

adalah skala rasio. Variabel ini menggunakan simbol AGE. Menurut Alzoubi

(2016), umur perusahaan diukur dengan:

AGE = Ln tahun perusahaan di listing sampai sekarang

3.3.2.10 Return on Assets

Return on Assets adalah suatu indikator cara pengukuran kinerja dari pihak

manajemen untuk mengelola setiap sumber dan kekayaan yang dimiliki perusahaan

dan ditunjukkan dengan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan (Sudarmadji

dan Sularto 2007). Variabel return on assets dalam penelitian ini disimbolkan

dengan ROA dan menggunakan skala rasio yang diadaptasi dari penelitian Alzoubi

(2016) dengan rumus sebagai berikut:

Net Income
ROA =
Beginning Total asset
44

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

berarti peneliti tidak memperoleh data secara langsung, melainkan menggambil

data dari sumber yang telah tersedia. Data yang diambil adalah data laporan

keuangan perusahaan nonkeuangan yang konsisten terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama tahun 2014 sampai dengan 2017. Sumber data yang diambil

berasal dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah suatu teknik statistik yang menggunakan nilai

rata- rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

skewness dan kurtosis untuk memberikan gambaran mengenai karakteristik suatu

data yang diuji serta dapat memahami ciri-ciri yang unik dan khusus dari kelompok

data yang diteliti (Ghozali 2016). Statistik deskriptif yang ditampilkan dalam

penelitian ini adalah nilai maksimum, minimum, rata-rata, standar deviasi, dan

median.

3.5.2 Pengujian Kualitas Data

3.5.2.1 Uji Normalitas Residual

Uji normalitas residual digunakan untuk menguji apakah didalam model

penelitian, variabel pengganggu atau residual berdistribusi secara normal atau tidak.

Cara untuk mendeteksi apakah data residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
45

dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test (Ghozali 2016). Data

dapat dikatakan berdistribusi normal apabila di dalam hasil pengujian menunjukkan

nilai Asymp. Sig (2-tailed) ≥ 0,05. Sebaliknya, jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) <

0,05 maka data residual tidak berdistribusi normal dan mengindikasi bahwa

terdapat data yang bersifat extreme dan harus dilakukan uji outlier untuk membuat

data kembali normal (Ghozali 2016).

3.5.2.2 Uji Outlier

Outlier adalah kasus dimana data yang dimiliki dan diteliti memiliki

karakteristik unik dan nilainya terlihat sangat berbeda jauh dari data-data yang lain,

bernilai ekstrim baik untuk variabel tunggal ataupun kombinasi (Ghozali 2016).

Outlier dapat muncul karena beberapa hal, seperti adanya kesalahan pada saat

penginputan data, kegagal dalam mendeteksi adanya missing value, data outlier

tersebut bukan berasal dari data populasi sampel yang digunakan peneliti, serta data

outlier berasal dari populasi sampel tetapi memiliki nilai yang ekstrim dan nilainya

tidak berdistribusi normal. Menurut Hair (2010), untuk mendeteksi terhadap

univariate outlier dapat dilakukan dengan menentukan nilai batas yang akan

dikategorikan sebagai data outlier yaitu dengan cara mengkonversi nilai data

kedalam skor standardized atau biasa yang disebut z-score. Jika setelah dikonversi

z-score suatu data bernilai diatas 3 atau dibawah -3 maka data tersebut bersifat

outlier dan akan dikeluarkan dari sampel penelitian (Anderson et al. 2014).
46

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

3.5.3.1 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah salah satu alat uji yang digunakan untuk

mengetahui apakah data yang digunakan di dalam penelitian terjadi korelasi atau

tidak antar variabel independen dengan variabel independen lainnya di dalam suatu

model regresi (Ghozali 2016). Model yang baik adalah model yang tidak

mengandung unsur multikolinearitas karena antara variabel independen tidaklah

boleh saling memiliki hubungan karena mereka adalah variabel yang tidak boleh

terpengaruh oleh variabel lain. Terdapat syarat-syarat untuk mengetahui apakah

suatu data dapat dikatakan mengandung multikolinearitas atau tidak. Jika nilai

toleransi < 0,1 dan nilai variance inflation factor (VIF) > 10 maka terjadi

multikolinearitas. Jika nilai toleransi > 0,1 dan nilai variance inflation factor (VIF)

< 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali 2016).

3.5.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Model regresi dapat dikatakan baik jika didalamnya tidak terjadi

heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas sendiri adalah terjadinya kesamaan varians

dari residual pengamat dengan pengamatan lain pada model regresi. Jika terdapat

perbedaan maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali 2016).

Menurut Ghozali (2016), uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan

uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan mengabsolutkan nilai residual dari hasil

regresi dan di uji dengan variabel independennya. Jika nilai signifikansi variabel

independen ≥ 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas pada


47

model regresi sehingga data baik digunakan. Namun bila nilai signifikansi variabel

independen < 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Biasanya

data crosssection cenderung memiliki masalah heteroskedastisitas (Ghozali 2016).

3.5.3.3 Uji Autokorelasi


Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah didalam model

terdapat hubungan antara error dengan kesalahan penganggu pada periode t dengan

error atau kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Model dapat

dikatakan baik jika model tidak mengandung autokorelasi. Menurut Ghozali (2016)

uji autokorelasi dapat di uji dengan menggunakan Lagrane Multiplier (LM) test

terutama pengujian ini digunakan untuk sampel dengan besar di atas 100. Uji LM

akan menghasilkan statistik Breusch-Godrey. Pengujian Breusch-Godrey

dilakukan dengan meregresi variabel penggangu (residual) dengan menggunakan

autogresive model. Jika LAG_RES ≥ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa didalam

model tidak terdapat autokorelasi. Sedangkan jika LAG_RES < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa model tersebut mengandung unsur autokorelasi dan model

tidak baik untuk diteliti (Ghozali 2016).

3.5.4 Uji Hipotesis

Hipotesis di dalam penelitian ini di uji dengan menggunakan analisis

regresi berganda. Analisis regresi berganda menguji pengaruh ukuran perusahaan,

leverage, strategi perusahaan, arus kas opersional, kualitas audit, board size,

kepemilikan manajerial, ukuran komite audit, umur perusahaan, dan return on asset
48

terhadap manajemen laba. Didalam penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan

95%.

Model regresi berganda yang di uji adalah sebagai berikut :

DAC = β0 + β1 FSZE + β2 LEV + β3 GROWTH + β4 CFO + β5 AQ + β6 BOARD

+ β7 MO + β8 AC + β9 AGE + β10 ROA + ε

Keterangan :

DAC = Discretionary Accruals

FSZE = Ukuran perusahaan

LEV = Leverage

GROWTH = Strategi perusahaan

CFO = Arus kas operasional

AQ = Audit quality

BOARD = Ukuran dewan komisaris

MO = Kepemilikan manajerial

AC = Ukuran komite audit

AGE = Umur perusahaan

ROA = Return on asset

β0 = Konstanta

β1-β10 = Koefisien regresi linear

ε = Error term
49

3.5.4.1 Uji Koefisien Korelasi (Uji R)

Uji koefisien korelasi (uji R) digunakan untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Semakin tinggi

hasil dari uji R maka akan semakin bagus untuk penelitian. Hasil dari uji koefisien

korelasi ini hanya berkisar di antara angka 0 sampai 1, yang berarti 0 menunjukkan

hubungannya sangat rendah, sedangkan angka 1 menunjukkan hubungan yang

sangat kuat. Jika hasil koefisien korelasi (R) adalah 0,01-0,199 tingkat

hubungannya sangat rendah, nilai R sebesar 0,20-0,399 tingkat hubungannya

rendah, nilai R sebesar 0,40-0,599 tingkat hubungannya sedang, nilai R sebesar

0,60-0,799 tingkat hubungannya kuat, dan nilai R sebesar 0,80-1,00 tingkat

hubungannya sangat kuat (Sugiyono 2012).

3.5.4.2 Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2)

Analisis Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui besarnya

variansi dari variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh varaibel independen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nilai nol (0) sampai dengan (1). Jika nilai

dari koefisien determinasi semakin mendekati nilai nol, maka variabel independen

tersebut memiliki peran yang semakin kecil untuk menjelaskan variabel dependen.

Sebaliknya, semakin nilai koefisien determinasi R2 mendekati 1 maka kemampuan

variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen semakin baik. Nilai

yang muncul biasa berupa desimal dan untuk dilihat persentase pengaruhnya bisa

dikali seratus. Sisah dari angka tersebut menunjukan, bahwa terdapat variabel

independen lain yang tidak ada dalam model dan dapat menjelaskan variabel
50

dependen. Jika muncul nilai negatif pada Adjusted R2 maka dianggap 0 (Ghozali

2016).

3.5.4.3 Uji F

Uji F dilakukan untuk melihat dan menentukan apakah model regresi yang

dipakai layak untuk digunakan dalam penelitian atau tidak (Anderson et al. 2014).

Cara melakukan uji F ini dapat melihat hasil output dari aplikasi SPSS di tabel

ANOVA. Di tabel tersebut terlihat signifikansi yang nanti dapat dibandingkan

dengan nilai alpha (α). Apabila tingkat signifikansi < 0,05, maka model regresi

layak digunakan, sebaliknya apabila tingkat signifikansi ≥ 0,05, maka model regresi

tidak layak digunakan (Anderson et al. 2014).

3.5.4.4 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Uji t digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel independen

terhadap variabel dependen secara individual. Dalam mengartikan pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen, dapat dilihat dari nilai signifikansi

masing-masing variabel independen yang terdapat di tabel coefficient. Jika nilai

signifikansi < 0,05 maka variabel independen berpengaruh secara individual

terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka variabel independen

tidak berpengaruh secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali 2016).


BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pemilihan Sampel

Didalam penelitian ini, Obyek yang digunakan adalah perusahaan-

perusahaan nonkeuangan yang terdaftar secara konsiten di Bursa Efek Indonesia

selama 4 tahun terakhir yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017. Jumlah

perusahaan yang lolos dari kriteria-kriteria yang telah ditentukan adalah sebanyak

159 perusahaan dan total data yang digunakan untuk penelitian adalah dari periode

2015 sampai dengan 2017 atau sejumlah 477 data. Berikut ini adalah tabel dari

ringkasan prosedur atas pemilihan data:

Tabel 4.1
Prosedur Pemilihan Sampel
Total Total
No. Keterangan
Perusahaan Data
1 Perusahaan nonkeuangan yang secara konsisten
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 410 1230
2014 sampai dengan 2017
2 Perusahaan nonkeuangan yang secara konsisten
mengeluarkan laporan keuangannya per 31
(6) (18)
Desember yang telah diaudit dalam periode 2014
sampai dengan 2017
3 Perusahaan nonkeuangan yangmempublikasikan
laporan keuangan menggunakan satuan mata
(79) (237)
uang Rupiah secara konsiten selam atahun 2014
sampai dengan 2017
4 Perusahan nonkeuangan yang memiliki
kepemilikan manajerial selama tahun 2015
(166) (498)
sampai 2017

Total Data Penelitian sebelum Uji Outlier 159 477


Data Outlier (5)
Total Data Penelitian 472
Sumber: Kriteria Sampel Penelitian

51
52

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 410 perusahaan

nonkeuangan yang memenuhi kriteria konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia

selama periode 2014 sampai dengan 2016. Setelahnya, terdapat 6 perusahaan yang

tidak memiliki tahun fiskal yang berakhir di 31 Desember selama periode 2014

sampai dengan 2017. Perusahaan yang tidak menggunakan satuan mata uang

rupiah didalam pelaporannya adalah sebanyak 79 perusahaan dan perusahaan yang

tidak memiliki kepemilikian manajerial adalah sebanyak 166 perusahaan. Setelah

melewati keempat kriteria yang telah ditentukan, didapati hasil dari sampel akhir

yang dapat digunakan didalam penelitian ini adalah sebanyak 159 perusahaan

dengan tiga tahun periode penelitian, sehingga diperoleh data sebanyak 477 data

sebelum dilakukan uji outlier. Pada uji outlier, terdapat 5 data yang bersifat outlier.

Setelah membuang data yang outlier tersebut, sampel data yang dapat digunakan

didalam penelitian ini adalah 472 sampel data.

4.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dapat menjelaskan karakteristik dari data yang

digunakan didalam penelitian. Pada tabel statistik deskriptif berisikan gambaran

yang menjelaskan data dan digunakan untuk memberikan gambaran karakteristik

dari sekelompok data ataupun variabel dependen dan independen yang digunakan

didalam penelitian yang berisikan nilai rata-rata, standar deviasi, maksimum, dan

minimum. Berikut ini adalah tabel dari hasil uji statistik deskriptif:
53

Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Standard
Variabel N Minimum Maximum Mean
Deviation
DAC 472 -0,536653 0,684690 0,00001593 0,100465492
FSZE 472 10,669883 14,470772 12,43470948 0,749517664
LEV 472 0,033530 2,660631 0,48873399 0,266313535
GROWTH 472 -0,437443 1,968287 0,09476409 0,218698690
CFO 472 -0,450734 0,659852 0,05735606 0,103678610
AQ 472 0 1 0,33 0,472
BOARD 472 2 25 4,36 2,172
MO 472 0,000000 3,802687 0,07313087 0,218113518
AC 472 2 6 3,07 0,514
AGE 472 0,000000 3,583519 2,50726079 0,780853683
ROA 472 -0,495096 0,737603 0,03830587 0,105859872
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan hasil dari uji statistik deskriptif yang

menggunakan 473 data, dimana hal tersebut berarti bahwa:

1. Variabel manajemen laba (DAC) memiliki nilai terendah (minimum)

sebesar -0,536653, nilai tertinggi (maximum) sebesar 0,684690, nilai rata-

rata (mean) sebesar 0,00001593 dan standar deviasi sebesar 0,100465492.

2. Variabel ukuran perusahaan (FSZE) memiliki nilai terendah (minimum)

sebesar 10,669883, nilai tertinggi (maximum) sebesar 14,470772, nilai rata-

rata (mean) sebesar 12,43470948 dan standar deviasi sebesar 0,749517664.

3. Variabel leverage (LEV) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar

0,033530, nilai tertinggi (maximum) sebesar 2,660631, nilai rata-rata

(mean) sebesar 0,48873399 dan standar deviasi sebesar 0,266313535.

4. Variabel strategi perusahaan (GROWTH) memiliki nilai terendah

(minimum) sebesar -0,437443, nilai tertinggi (maximum) sebesar 1,968287,


54

nilai rata-rata (mean) sebesar 0,09476409 dan standar deviasi sebesar

0,218698690.

5. Variabel arus kas operasional (CFO) memiliki nilai terendah (minimum)

sebesar -0,450734, nilai tertinggi (maximum) sebesar 0,659852, nilai rata-

rata (mean) sebesar 0,05735606 dan standar deviasi sebesar 0,103678610.

6. Variabel kualitas audit (AQ) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 0,

nilai tertinggi (maximum) sebesar 1, nilai rata-rata (mean) sebesar 0,33 dan

standar deviasi sebesar 0,472.

7. Variabel board size (BOARD) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar -

2, nilai tertinggi (maximum) sebesar 25, nilai rata-rata (mean) sebesar 4,36

dan standar deviasi sebesar 2,172.

8. Variabel ukuran komite audit (AC) memiliki nilai terendah (minimum)

sebesar 2, nilai tertinggi (maximum) sebesar 6, nilai rata-rata (mean) sebesar

3,07 dan standar deviasi sebesar 0,514.

9. Variabel umur perusahaan (AGE) memiliki nilai terendah (minimum)

sebesar 0,000000, nilai tertinggi (maximum) sebesar 3,583519, nilai rata-

rata (mean) sebesar 2,50726079 dan standar deviasi sebesar 0,780853683.

10. Variabel return on asset (ROA) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar

-0,495096, nilai tertinggi (maximum) sebesar 0,737603, nilai rata-rata

(mean) sebesar 0,03830587 dan standar deviasi sebesar 0,105859872.


55

Tabel 4.3
Frekuensi Ukuran KAP
Keterangan Frekuensi Persentase
KAP Non Big Four 315 66.7%
KAP Big Four 157 33.3%
Total 472 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19
Berdasarkan Tabel 4.3 mengenai frekuensi ukuran KAP menghasilkan

angka dari 472 data terdapat 315 data (66,7%) dengan ukuran KAP Non Big Four

dan 157 data (33,3%) dengan ukuran KAP Big Four.

4.3 Pengujian Kualitas Data

4.3.1 Uji Normalitas Residual

Uji normalitas residual dilakukan untuk menguji apakah data yang peneliti

gunakan telah berdistribusi normal ataupun tidak. Pengujian normalitas residual

sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik tabel non parametrik

One Sample Kolmogorov-Smirnov (K-S). Berikut merupakan hasil dari pengujian

normalitas yang telah dilakukan:

Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Residual
Unstandardized Residual
N 477
Asymp. Sig (2-tailed) 0,006
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19

Tabel 4.4 yang berisikan mengenai hasil uji normalitas memperlihatkan

bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 477 data sebelum

dilakukannya uji outlier. Hasil pengujian yang menggunakan One Sample

Kolmogorov-Smirnov (K-S) menunjukan nilai asymp. Sig (2-tailed) yang


56

didapatkan adalah sebesar 0,006 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga

dapat disimpulkan data residual tidak berdistribusi normal.

4.3.1 Uji Outlier

Setelah diketahui bahwa data tidak berdistribusi normal pada uji

normalitas residual, maka perlu dilakukan uji lebih lanjut, yaitu uji outlier. Pada

penelitian ini sampel yang digunakan adalah sebanyak 477 data, dimana data

didalam penelitian ini termasuk dalam sampel penelitian ukuran besar, sehingga

diambil patokan angka yang dimana data dengan nilai z-score di atas 3 dan juga di

bawah -3 dianggap sebagai data yang sifatnya outlier dan akan dihapus. Terdapat

lima data yang dihapus setelah dilakukannya uji outlier, sehingga banyaknya data

yang digunakan setelah dilakukannya uji outlier adalah 472 data. Berikut ini

merupakan hasil dari pengujian normalitas residual setelah dilakukannya uji outlier:

Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Residual setelah Uji Outlier
Unstandardized Residual
N 472
Asymp. Sig (2-tailed) 0,053
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19
Setelah dilakukannya uji normalitas residual dengan data setelah

dilakukan uji outlier, nilai asymp. Sig (2-tailed) menunjukan angka sebesar 0,053,

yang berarti nilai dari asymp. Sig (2-tailed) lebih besar sama dengan 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa data setelah uji outlier berdistribusi normal. Banyaknya

data setelah dilakukan uji outlier akan digunakan seterusnya dalam melakukan

penelitian lebih lanjut.


57

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Multikolinearitas

Didalam suatu model regresi, model yang baik seharusnya tidak

mengalami apa yang disebut sebagai multikolinearitas. Multikolinearitas itu sendiri

adalah suatu masalah yang dihadapi ketika terdapat korelasi atau hubungan antar

variabel-variabel independen. Untuk menguji apakah terdapat multikolinearitas,

dapat melihat nilai variance inflation factor (VIF) dan juga nilai tolerance, dimana

jika nilai tolerance lebih besar dari pada 0,1 dan nilai VIF dibawah 10, maka data

tersebut tidak terjadi multikolinearitas. Uji multikolinearitas ini dilakukan pada tiap

variabel independen. Berikut adalah tabel dari hasil uji Multikolinearitas:

Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
FSZE 0,515 1,940 Tidak terjadi multikolinearitas
LEV 0,831 1,204 Tidak terjadi multikolinearitas
GROWTH 0,637 1,570 Tidak terjadi multikolinearitas
CFO 0,580 1,725 Tidak terjadi multikolinearitas
AQ 0,660 1,515 Tidak terjadi multikolinearitas
BOARD 0,711 1,406 Tidak terjadi multikolinearitas
MO 0,940 1,063 Tidak terjadi multikolinearitas
AC 0,849 1,178 Tidak terjadi multikolinearitas
AGE 0,973 1,027 Tidak terjadi multikolinearitas
ROA 0,443 2,260 Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19

Terlihat dari Tabel 4.6 tentang hasil uji multikolinearitas menunjukkan

bahwa kesepuluh variabel independen ternyata memiliki nilai tolerance diatas 0,1

dan juga nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa didalam model

regresi tidak terjadi multikolinearitas, sehingga data baik digunakan.


58

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah pengujian yang memiliki tujuan untuk

mengetahui apakah telah terjadi ketidaksamaan varians dari nilai residual yang

diamati oleh pengamatan satu dengan pengamatan lain. Untuk melakukan uji

heteroskedastisitas, dapat menggunakan alat uji yang bernama uji Glejser. Jika nilai

sig lebih besar sama dengan 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas, sedangkan jika nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka terjadi

heteroskedastisitas.Data yang baik adalah data yang tidak terjadi heteroskedastisitas

didalam model penelitian. Berikut adalah hasil dari uji heteroskedastisitas:

Tabel 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Kesimpulan


FSZE 0,000 Terjadi Heteroskedastisitas
LEV 0,534 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
GROWTH 0,009 Terjadi Heteroskedastisitas
CFO 0,012 Terjadi Heteroskedastisitas
AQ 0,000 Terjadi Heteroskedastisitas
BOARD 0,967 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
MO 0,367 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
AC 0,784 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
AGE 0,652 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
ROA 0,001 Terjadi Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19, variabel dependen ARES

Berdasarkan dari hasil pengujian heteroskedastisitas yang ditunjukan pada

tabel 4.7, terbukti bahwa variabel leverage, board size, kepemilikan manajerial,

ukuran komite audit, dan umur perusahaan memiliki sig yang lebih besar dari 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa kelima variabel independen tersebut baik

digunakan karena tidak terjadi heteroskedastisitas.Sedangkan untuk kelima variabel

lain, yaitu ukuran perusahaan, strategi perusahaan, arus kas operasional, kualitas
59

audit dan return on asset memiliki sig lebih kecil dari pada 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel independen tersebut tidak baik digunakan karena

terjadi heteroskedastisitas.

4.4.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi adalah uji yang digunakan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah didalam model regresi terdapat hubungan antara kesalahan penganggu pada

periode sekarang dengan kesalahan penganggu di periode sebelumnya ataupun bisa

terjadi di antar pengamat. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi

didalam suatu model regresi, dapat menggunakan uji Bruesch Godfrey. Berikut ini

adalah hasil dari uji autokorelasi yang diperlihatkan dalam bentuk tabel:

Tabel 4.8
Hasil Uji Autokorelasi
Variabel Sig Kesimpulan
RES3 0,325 Tidak terjadi autokorelasi
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19, variabel dependen RES SESUDAH OUTLIER

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai residual (RES3) memiliki

nilai sig senilai 0,325, dimana jika nilai sig lebih besar sama dengan 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi sehingga data baik untuk

digunakan. Karena nilai sig dari RES3 lebih besar dari 0,05, maka dapat

disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

4.5 Uji Hipotesis


60

4.5.1 Uji Koefisien Korelasi (Uji R)

Uji koefisien korelasi (Uji R) adalah pengujian yang dilakukan dimana

dengan melakukan uji ini, dapat diketahui kuat atau lemahnya hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen. Dengan melakukan uji R, dapat

diketahui apakah hubungan antara variabel dependen dan independen ini positif

atau negatif.

Tabel 4.9
Hasil Analisis Koefisien Korelasi

Model R
1 0,964
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19

Tabel diatas menunjukan nilai R sebesar 0,964. Hal ini artinya secara

statistik hubungan antara variabel dependen (manajemen laba) dengan variabel

independen (ukuran perusahaan, leverage, strategi perusahaan, arus kas

operasional, kualitas audit, board size, kepemilikan manajerial, ukuran komite

audit, umur perusahaan dan return on asset) adalah sangat kuat dan positif.

4.5.2 Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2)

Uji koefisien determinasi memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar

model yang diteliti dapat menjelaskan variabel dependen. Semakin besar nilai dari

adjusted R2, maka akan semakin baik pula model untuk menjelaskan variabel

dependen yang diteliti. berikut ini adalah hasil dari pengujian koefisien determinasi:

Tabel 4.10
61

Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Adjusted R Square


1 0,928
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai dari adjusted R2

adalah sebesar 0,928 atau 92,8%. Dengan nilai tersebut artinya secara statistik

variasi variabel dependen (manajemen laba) yang dapat dijelaskan oleh variabel

independen (ukuran perusahaan, leverage, strategi perusahaan, arus kas

operasional, kualitas audit, board size, kepemilikan manajerial, ukuran komite

audit, umur perusahaan dan return on asset) adalah sebesar 92,8%, sedangkan

sisanya sebesar 7,2% dijelaskan oleh variasi variabel lain yang tidak dimasukkan

didalam model regresi.

4.5.3 Hasil Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model yang diteliti fit (layak

digunakan) atau tidak. Untuk mengetahui apakah model tersebut fit atau tidak,

dapat dilihat dari nilai sig nya. Jika nilai sig lebih besar sama dengan 0,05 maka

dapat disimpulkan data tidak fit, dan jika nilai sig lebih kecil dari 0,05 maka data

tersebut fit dan layak digunakan. Berdasarkan hasil tabel, didapati bahwa nilai sig

adalah sebesar 0,000 yang berarti nilai sig lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa data tersebut fit.

Tabel 4.11
62

Hasil Uji F

Model Sig
Regression 0,000
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19, variabel dependen DAC

4.5.4 Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

Uji t dilakukan untuk melihat apakah terdapat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara individual. Dengan melihat tabel coefficients,

hasil pengujian ini dapat digunakan untuk membentuk model regresi. Model yang

terbentuk adalah sebagai berikut:

EM = 0,127 -0,009 FSZE – 0,017 LEV – 0,007 GROWTH – 0,932 CFO + 0,002

AQ + 0,000 BOARD – 0,002 MO + 0,003 AC + 0,003 AGE + 0,898 ROA

+ 𝜀.

Nilai konstanta dan koefisien untuk tiap variabel independen diperoleh dari

nilai unstandardized coefficients B. selain itu, dengan melihat tabel sig di

coefficients, dapat disimpulkan pula apakah terdapat pengaruh secara individual

atau tidak. Jika nilai sig lebih besar sama dengan 0,05 maka dapat disimpulkan H0

Tidak dapat ditolak, yang artinya tidak terdapat pengaruh. Sedangkan jika nilai sig

lebih kecil dari pada 0,05 maka Ha yang tidak dapat ditolak, yang artinya terdapat

pengaruh secara individual.

Tabel 4.12
63

Hasil Uji t

Variabel B Sig Kesimpulan


(Constant) 0,127 0,000 -
FSZE -0,009 0,000 Ha1 diterima
LEV -0,017 0,001 Ha2 diterima
GROWTH -0,007 0,339 Ha3 tidak diterima
CFO -0,932 0,000 Ha4 diterima
AQ 0,002 0,528 Ha5 tidak diterima
BOARD 0,000 0,515 Ha6 tidak diterima
MO -0,002 0,785 Ha7 tidak diterima
AC 0,003 0,305 Ha8 tidak diterima
AGE 0,003 0,045 Ha9 diterima
ROA 0,898 0,000 Ha10 diterima
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 19, variabel dependen DAC

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji t menunjukan bahwa variabel ukuran

perusahaan memiliki nilai sig sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05

sehingga Ha1 diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

secara individual variabel independen ukuran perusahaan terhadap variabel

dependen manajemen laba. Jika dilihat dari nilai B di kolom unstandardized

coefficients menunjukan angka sebesar -0,009 yang berarti bahwa ukuran

perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Ukuran perusahaan dapat membuat sebuah perusahaan enggan untuk

melakukan manajemen laba. Hal ini karena semakin besar suatu perusahaan, maka

nama baik dan reputasi perusahaan tersebut akan semakin dikenal oleh masyarakat.

Akibat dari banyaknya masyarakat yang menaruh perhatian kepada perusahaan

yang besar, akan menyebabkan pihak manajemen enggan melakukan manajemen

laba agar perusahaan tersebut tetap mendapat citra yang baik dimata masyarakat.

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji t menunjukan bahwa variabel leverage

memiliki nilai sig sebesar 0,001. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga Ha2
64

diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh secara

individual variabel independen leverage terhadap variabel dependen manajemen

laba. Jika dilihat dari nilai B di kolom unstandardized coefficients, menunjukan

bahwa nilainya sebesar -0,017 yang artinya leverage memiliki pengaruh negatif

terhadap manajemen laba.

Leverage yang semakin kecil akan menyebabkan manajemen laba yang

semakin besar. Semakin tinggi hutangnya, maka leverage akan semakin tinggi.

Investor tidak akan berani untuk berinvestasi diperusahaan yang memiliki tingkat

leverage yang tinggi. Oleh karena itu, semakin kecil tingkat leverage dapat

disebabkan oleh adanya manajemen laba yang tinggi guna mengurangi hutang dan

menarik investor untuk mau berinvestasi diperusahaan tersebut.

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji t menunjukan bahwa variabel strategi

perusahaan memiliki nilai sig sebesar 0,339. Nilai tersebut lebih besar sama dengan

0,05 sehingga Ha3 tidak dapat diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa

tidak terdapat pengaruh secara individual variabel independen strategi perusahaan

terhadap variabel dependen manajemen laba.

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji t menunjukan bahwa variabel arus kas

operasional memiliki nilai sig sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05

sehingga Ha4 diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

secara individual variabel independen arus kas operasional terhadap variabel

dependen manajemen laba. Jika dilihat dari nilai B di kolom unstandardized

coefficients, menunjukan bahwa nilainya sebesar -0,932 yang artinya arus kas

operasional memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba.


65

Arus kas operasional yang semakin rendah akan meningkatkan niat

manajemen untuk melakukan manajemen laba. Investor yang melihat arus kas

operasional yang rendah, membuat mereka tidak berani untuk mempercayai

perusahaan tersebut. Dengan arus kas operasional yang makin kecil akan

menyebabkan manajemen melakukan manajemen laba guna menarik minat investor

untuk mau berinvestasi diperusahaan tersebut.

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji t menunjukan bahwa variabel kualitas audit

memiliki nilai sig sebesar 0,528. Nilai tersebut lebih besar sama dengan 0,05

sehingga Ha5 tidak dapat diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak

terdapat pengaruh secara individual variabel independen kualitas audit terhadap

variabel dependen manajemen laba.

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji t menunjukan bahwa variabel board size

memiliki nilai sig sebesar 0,515. Nilai tersebut lebih besar sama dengan 0,05

sehingga Ha6 tidak dapat diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak

terdapat pengaruh secara individual variabel independen board size terhadap

variabel dependen manajemen laba.

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji t menunjukan bahwa variabel kepemilikan

manajerial memiliki nilai sig sebesar 0,785. Nilai tersebut lebih besar sama dengan

0,05 sehingga Ha7 tidak dapat diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa

tidak terdapat pengaruh secara individual variabel independen kepemilikan

manajerial terhadap variabel dependen manajemen laba.

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji t menunjukan bahwa variabel ukuran

komite audit memiliki nilai sig sebesar 0,305. Nilai tersebut lebih besar sama
66

dengan 0,05 sehingga Ha8 tidak dapat diterima. Maka dapat diambil kesimpulan

bahwa tidak terdapat pengaruh secara individual variabel independen ukuran

komite audit terhadap variabel dependen manajemen laba.

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji t menunjukan bahwa variabel umur

perusahaan memiliki nilai sig sebesar 0,045. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05

sehingga Ha9 diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

secara individual variabel independen umur perusahaan terhadap variabel dependen

manajemen laba. Jika dilihat dari nilai B di kolom unstandardized coefficients,

menunjukan bahwa nilainya sebesar 0,003 yang artinya terdapat pengaruh positif

umur perusahaan terhadap manajemen laba.

Semakin lama suatu perusahaan berdiri akan menyebabkan kepercayaan

dari masyarakat semakin tinggi. Pihak manajemen yang akan melakukan

manajemen laba memanfaatkan usia dan juga kepercayaan yang telah diberikan

masyarakat kepada perusahaan. Dengan umur yang lebih lama, maka tindakan

manajemen laba akan semakin besar. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya

pengawasan oleh pihak terkait karena asumsi mereka yang berpikir semakin lama

suatu perusahaan, maka akan semakin baik kinerja dari perusahaan tersebut dan

semakin terpercaya.

Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji t menunjukan bahwa variabel return on

asset memiliki nilai sig sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga

Ha10 diterima. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh secara

individual variabel independen return on asset terhadap variabel dependen

manajemen laba. Jika dilihat dari nilai B di kolom unstandardized coefficients,


67

menunjukan bahwa nilainya sebesar 0,898 yang artinya terdapat pengaruh positif

return on asset terhadap manajemen laba.

Return on asset yang tinggi menunjuikan rasio profitabilitas yang tinggi.

Profitabilitas yang tinggi menyebabkan manajemen cenderung untuk melakukan

manajemen laba yang tinggi pula. Profitabilitas menjadi salah satu patokan didalam

mengukur income yang didapatkan dari asset yang dimiliki perusahaan. Semakin

tinggi tingkat profitabilitas maka citra perusahaan dimata masyarakat dan investor

akan semakin baik. Tingkat profitabilitas yang terlalu tinggi akan menyulitkan

perusahaan untuk mendapatkan hasil yang sama ditahun depan. Untuk menjaga

rasio ini, income yang berlebih tersebut oleh pihak manajemen akan di alokasikan

ketahun depan agar rasio nya tetap terjaga.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil dari penelitian tentang pengaruh variabel independen ukuran

perusahaan, leverage, strategi perusahaan, arus kas opersional, kualitas audit, board

size, kepemilikan manajerial, ukuran komite audit, umur perusahaan dan return on

asset terhadap variabel dependen manajemen laba pada perusahaan nonkeuangan

di Bursa Efek Indonesia periode 2015 sampai 2017 adalah sebagai berikut:

1. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil dari

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jao dan

Pagalung (2011) serta Swastika (2013) yang menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun, hasil dari

penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bassiouny

(2016) dan Susanto (2013) yang menunjukkan bahwa ukuran perusahan tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba.

2. Leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustia (2013) serta Alzoubi (2016)

yang menunjukkan bahwa leverage berpengaruh terhadap manajemen laba.

Namun, hasil dari penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Almomani

(2016) serta Amertha et al. (2014) yang menunjukkan bahwa leverage tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba.

68
69

3. Strategi perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdularahman

dan Ali (2006) serta Wibiksono dan Rudiawarni (2015) yang menunjukkan

bahwa strategi perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Uwuigbe et al. (2015) yang menunjukkan bahwa strategi perusahaan

berpengaruh terhadap manajemen laba.

4. Arus kas operasional berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil tersebut

sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yasar (2013) serta Swai

dan Mbogela (2016). Namun hasil tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Almomani (2016) serta Gerayli et al. (2011) yang

menunjukkan bahwa arus kas operasional tidak berpengaruh terhadap

manajemen laba.

5. Kualitas audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bassiouny (2016) serta Fitria

dan Kurnia (2015) yang menunjukkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Yunianto (2013) serta Swastika (2013) yang

menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap manajemen laba.

6. Board size tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Putri (2014) serta

Asitalia dan Trisnawati (2017) yang menunjukkan bahwa board size tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun, hasil penelitian ini tidak


70

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jao dan Pagalung (2011) dan

Alves (2013) yang menunjukkan bahwa board size berpengaruh terhadap

manajemen laba.

7. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto (2013),

Pradipta (2011), dan Agustia (2013) yang menunjukkan bahwa kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Tetapi hasil penelitian

ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Charfeddine et al. (2013) serta Aygun

et al. (2014) yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh

terhadap manajemen laba.

8. Ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jatiningrum et al.

(2015) serta Guna dan Herawaty (2010) yang menunjukkan bahwa ukuran

komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun, hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lin dan Yang

(2006) serta Qallap (2014) yang menunjukkan bahwa ukuran komite audit

berpengaruh terhadap manajemen laba.

9. Umur perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Debnanth (2017) serta Bakht et al.

(2014) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap

manajemen laba. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Bassiouny

(2016) serta Savitri (2014) yang menunjukkan bahwa umur perusahaan tidak

berpengaruh terhadap manajemen laba.


71

10. Return on asset berpengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alexander dan Hengky (2017)

serta Yuliana dan Trisnawati (2015) yang menunjukkan bahwa return on asset

berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun, hasil penelitian ini tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiyadi et al (2015) serta

Supriatna (2014) yang menunjukkan bahwa return on asset tidak berpengaruh

terhadap manajemen laba.

5.1 Keterbatasan

Peneliti sadar jika didalam proses penelitian hingga sampai dihasil

penelitian yang dilakukan peneliti masih tetap tidak sempurna karena masih

memiliki kekurangan serta kesalahan. Hal tersebut terjadi karena adanya

keterbatasan yang ada didalam penelitian, seperti:

1. Periode penelitian yang tergolong singkat yaitu dari 2015 sampai 2017 tidaklah

cukup untuk mengukur tindak praktik manajemen laba. Hal ini terjadi karena

adanya keterbatasan waktu yang ada guna memenuhi syarat untuk

mendapatkan gelar sarjana.

2. Masih kurangnya variabel independen yang diteliti sehingga menyebabkan

manajemen laba tidak sepenuhnya digambarkan oleh variabel independen yang

dipilih oleh peneliti. Penelitian ini hanya mencakup sepuluh variabel

independen yaitu ukuran perusahaan, leverage, strategi perusahaan, arus kas

opersional, kualitas audit, board size, kepemilikan manajerial, ukuran komite

audit, umur perusahaan dan return on asset.


72

3. Terdapat masalah heteroskedastisitas atau ketidaksamaan varians data residual

antar pengamat satu dengan yang lainnya didalam model regresi penelitian

yang tejadi pada variabel ukuran perusahaan, strategi perusahaan, arus kas

operasional, kualitas audit, dan return on asset.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang dapat disarankan untuk peneliti selanjutnya guna

menyempurnakan penelitian kali ini adalah sebagai berikut:

1. Memperpanjang periode penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih

menggambarkan tindak praktik manajemen laba.

2. Menambahkan variabel independen lain yang memiliki hubungan dengan

adanya tindak praktik manajamen laba, seperti kepemilikan institusi, kebijakan

dividen, dan CEO duality.

3. Menambah jumlah data dengan memperbanyak perusahaan maupun periode

penelitian untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas.


DAFTAR REFERENSI

Abbadi, Sinan S., Qutaiba F. Hijazi, dan Ayat S. Al-Rahahleh. 2016. Corporate
Governance Quality and Earnings Management: Evidence from Jordan.
Australasian Accounting, Business and Finance Journal, Vol. 10, No. 2: 54-
75.

Abed, Suzan, Ali Al-Attar, dan Mishiel Suwaidan. 2012. Corporate Governance
and Earnings Management: Jordanian Evidence. International Business
Research, Vol. 5, No. 1, Januari 2012.

Agrawal, Anup dan Charles R. Knoeber. 1996. Firm Performance and


Mechanisms to Control Agency Problems between Managers and
Shareholders. Journal of Financial and Quantitative Analysis, Vol. 31, No.
3:377-397.

Agustia, Dian. 2013. Pengaruh Faktor Good Corporate Governance, Free Cash
Flow, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 15, No. 1: 27-42.

Alexander, Nico dan Hengky. 2017. Factors Affecting Earnings Management in


the Indonesia Stock Exchange. Journal of Finance and Banking Review,
Vol. 2, No. 2: 8-14.

Almomani, Dr Mohammad Abdallah. 2016. The Ability of Traditional and


Modern Performance Indicators in Interpreting the Phenomenon of Earnings
Management: Evidence Manufacturing Firms in Amman Stock Exchange.
Asian Journal of Finance and Accounting, Vol. 8, No. 1: 77-99.

Alves, Sandra. 2013. The Impact of Audit Committee Existence and External
Audit on Earnings Management. Journal of Financial Reporting and
Accounting, Vol. 11, No. 2: 143 – 165.

Alzoubi, Ebraheem Saleem Salem. 2016. Ownership Structure and Earnings


Management: evidence from Jordan. International Journal of Accounting
and Information Management, Vol. 24, No. 2: 135-161.
Amertha, Indra Satya Prasavita, I Gusti Ketut Agung Ulupui, dan I Gusti Ayu
Made Asri Dwija Putri. 2014. Analysis of firm size, leverage, corporate
governance on earnings management practices (Indonesian evidence).
Journal of Economics, Business, and Accountancy Ventura, Vol. 17, No. 2:
259-268.

Amijaya, Muhammad Dody dan Andri Prastiwi. 2013. Pengaruh Kualitas Audit
terhadap Manajemen Laba. Diponegoro Journal of Accounting, Vol 2, No.
3: 1-13.

Anderson, David R., Dennis J. Sweeney, Thomas A. Williams, Jeffrey D. Camm,


dan James J. Cochran. 2014. Statistics for Business and Economics, 12th
Edition. Canada: Cengage Learning.

Anggana, Gea Rafdan dan Andri Prastiwi. 2013. Analisis Pengaruh Corporate
Governance terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan
Manufaktur di Indonesia). Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 3:
1-12.

Arifin, Lavenia dan Nicken Destriana. 2016. Pengaruh Firm Size, Corporate
Governance, dan Karakteristik Perusahaan terhadap Manajemen Laba.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 18, No. 1: 84-93.

Asih, Puji. 2014. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Praktik Manajemen Laba


(Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal
TEKUN, Vol. 5, No. 02, September 2014: 191-201.

Asitalia, Fioren dan Ita Trisnawati. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance
dan Leverage Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol
19 No 1a-2: 109-119.

Asward, Ismalia dan Lina. 2015. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance


terhadap Manajemen Laba dengan Pendekatan Conditional Revenue Model.
Jurnal Manajemen Teknologi, Vol.14, No.1: 15-34.

Ayemere, Ibadin L dan Afensimi Elijah.2015. Audit Committee Attributes and


Earnings Management: Evidence from Nigeria.International Journal of
Business and Social Research, Vol. 5, Issue 04.
Aygun, Mehmet, Suleyman Ic, dan Mustafa Sayim. 2014. The Effects of
Corporate Ownership Structure and Board Size on Earnings Management:
Evidence from Turkey. International Journal of Business and Management,
Vol. 9, No. 12: 123-132.

Bakht, Snor Khosh, Saeid Jabbarzadeh Kangarlouei, and Morteza Motavassel.


2014. Corporate Governance and Management Earning Forecast: The case
of Tehran Stock Exchange. International Journal of Business Analytics and
Intelligence,Vol. 2: 24-35.

Bala, Hussaini dan Gugong Benjamin Kumai. 2015. Boards Characteristics and
Earnings Management of Listed Food and Beverages Firms in Nigeria.
European Journal of Accounting, Auditing, and Finance Research, Vol. 3,
No. 8: 25-41.

Bassiouny, Sara W. 2016. The Impact of Firm Characteristics on Earnings


Management: an empirical study on the listed firms in Egypt. Journal of
Business and Retail Management Research, Vol. 10, No. 3: 34 – 45.

Bhuiyan, Md. Borhan Uddin, Jamal Roudaki, Murray Clark. 2013. Corporate
Governance Compliance Discretionary Accruals: New Zealand Evidence.
Australasian Accounting, Business and Finance Journal, Vol. 7, No. 2: 101-
124.

Boediono, Gideon SB., 2005. Kualitas Laba: Studi pengaruh mekanisme


corporate governance dan dampak manajemen laba dengan menggunakan
analisis jalur. SNA VIII Solo, 15–16 September 2005, 172–194

Cahyadi, Ignes Januar.2015.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba


Pada Perusahaan Manufaktur Yang Publik. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,
Vol.17, No.1a.

Charfeddine, Lanouar, Rabeb Riahi, dan Abdelwahed Omri. 2013. The


Determinants of Earnings Management in Developing Countries: A Study in
the Tunisian Context. The IUP Journal of Corporate Governance, Vol. 12,
No. 1: 35-49.
Chekili, Sirine. 2012. Impact of Some Governance Mechanisms on Earnings
Management: An Empirical Validation Within the Tunisian Market. Journal
of Business Studies Quarterly, Vol. 3, No. 3: 95-104.

Christiani, Ingrid dan Yeterina Widi Nugrahanti. 2014. Pengaruh Kualitas Audit
Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 16, No.
1: 52-62.

DeAngelo, Linda Elizabeth. 1981. Auditor Size and Audit Quality. Journal of
Accounting and Economics, Vol. 3, No. 3:183-199.

Debnath, Pranesh. 2017. Assaying the Impact of Firm’s Growth and Performance
on Earnings Management: An Empirical Observation of Indian Economy.
International Journal of Research in Business Studies and Management,
Vol. 4, No. 2: 30-40.

Dimarcia, Ni Luh Floriani Ria dan Komang Ayu Krisnadewi. 2016. Pengaruh
Diversifikasi Operasi, Leverage dan Kepemilikan Manajerial pada
Manajemen Laba. E‐Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol 15, No. 3:
2324‐2351.

Effendi, Muh. Arief. 2016. The Power of Good Corporate Governance Teori dan
Implementasi Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Eisenhardt,Kathleen M. 1989. Agency Theory: An Assessment and Review. The


Academy of Management Review, Vol. 14, No. 1: 57-74.

Fama, Eugene F. dan Michael C. Jensen. 1983. Separation of Ownership and


Control. Journal of Law & Economics, Vol. 26, No. 2: 301-325.

Febriyanti, Agnes dan Hanna. 2014. Pengaruh Defferred Tax Expense Dalam
Mendeteksi Earnings Management Dengan Menggunakan Pendekatan
Dicretionary Revenue. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 16, No. 1: 1-11.

Firsta dan Murniati. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan
Struktur Kepemilikan Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2014. Jurnal Ekonomi & Bisnis Dharma
Andalas, Vol. 19, No. 1.

Fitria, Miftahul dan Kurnia. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran


Perusahaan, dan Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ilmu &
Riset Akuntansi, Vol. 4, No. 6: 1-15.

Gerayli, M. Safari, Abolfazi Momeni Yanesari, dan Ali Reza Ma’atoofi. 2011.
Impact of Audit Quality on Earnings Management: Evidence from Iran.
International Research Journal of Finance and Economics, No. 66.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, dan Scott Holmes.
2010. Accounting Theory, 7th edition. United States of America: John Wiley
& Sons.

Gonzalez, Jesus Saenz dan Emma Garcia-Meca. 2014. Does Corporate


Governance Influence Earnings Management in Latin American Markets?. J
Bus Ethics, 121: 419–440.

Gulzar, M. Awais., dan Zongjun Wang. 2011. Corporate Governance


Characteristics and Earnings Management: Empirical Evidence from
Chinese Listed Firms. International Journal of Accounting and Financial
Reporting, Vol. 1, No. 1, September 2011.

Guna, Welvin I dan Arleen Herawaty. 2010. Pengaruh Mekanisme Good


Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor
Lainnya terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12,
No. 1:53-68.

Gunawan, I Ketut, Nyoman Ari Surya Darmawan, dan I Gusti Ayu Purnamawati.
2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Leverage Terhadap
Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI). E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha,
Vol. 3, No. 1.
Hair, Joseph F., William C. Black, Barry J. Babin, dan Rolph E. Anderson. 2010.
Multivariate Data Analysis: A Global Perspective, 7th Edition. New Jersey:
Pearson Education, Inc.

Handayani, RR. Sri, dan Agustono Dwi Rachadi. 2009. Pengaruh Ukuran
Perusahaan terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.
11, No. 1: 33-56.
Hanum, Zulia. 2009. Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),
dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan
Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. Jurnal
Manajemen dan Bisnis, Vol. 8, No. 2:1-9.

Hayes, Rick, Philip Wallage, dan Hans Görtermaker. 2014. Principles Of


Auditing: An Introduction to International Standards on Auditing. UK:
Pearson Education Ltd.

Healy, Paul M. and James M. Wahlen. 1999. A Review of the Earnings


Management Literature and Its Implications for Standard Setting.
Accounting Horizons, Vol. 13, No. 4:365-383.

Hessayri, Manel dan Malek Saihi. 2015. Monitoring Earnings Management in


Emerging Markets IFRS Adoption and Ownership Structure. Journal of
Economic and Administrative Science, Vol. 31, No.2:86-108.

Hsu, Ming-Feng dan Shiow-Ying Wen. 2015. The Influence of Corporate


Governance in Chinese Companies on Discretionary Accruals and Real
Earnings Management. Asian Economics and Financial Review, Vol. 5, No.
3: 391-406.

Huang, Shaio Yan, Yu Hsuan Chung, An An Chiu dan Yu Cheng Chen. 2015.
Growth Opportunity and Risk: Empirical Investigation on Earnings
Management Decision. Investment Management and Financial Innovations,
Vol 12, No. 1: 299-309.

Hutapea, Febriamy. 21 Juli 2015. Skandal " Mark Up" Laba Perusahaan, CEO
Toshiba Mundur, Beritasatu.
(http://www.beritasatu.com/dunia/292689-skandal-mark-up-laba-
perusahaan-ceo-toshiba-mundur.html, diakses 21 Februari 2018 pukul
23.34).
Iraya, Cyrus, Mirie Mwangi, dan Gilbert W. Muchoki. 2015. The Effect of
Corporate Governance Practices on Earning Management of Companies
Listed at The Nairobi Securities Exchange. European Scientific Journal,
Vol. 11, No. 1:169-178.

Jamaludin, Nur Dalila, Zuraidah Mohd Sanusi dan Amrizah Kamaluddin. 2015.
Board Structure and Earnings Management in Malaysian Government
Linked Companies. Procedia Economics and Finance 28: 235 – 242.

Jao, Robert dan Gagaring Pagalung. 2011. Corporate Governance, Ukuran


Perusahaan, dan Leverage terhadap Manajemen Laba Perusahaan
Manufaktur Indonesia. Jurnal Akuntansi & Auditing, Vol. 8, No. 1:1-94.

Jatiningrum, Citrawati, Mohamad Ali Abdul-Hamid, dan Oluwatoyin Muse


Johnson Popoola. 2015. The Impact of Disclosure Quality on Corporate
Governance and Earning Management: Evidence from Companies in
Indonesia. International Journal of Economics and Financial, Vol.6, S4:
118-125.

Jatiningrum, Citrawati, Mohamad Ali Abdul-Hamid dan Oluwatoyin Muse


Johnson Popoola. 2016. The Impact of Disclosure Quality on Corporate
Governance and Earnings Management: Evidence from Companies in
Indonesia. International Journal of Economics and Financial No., Vol. 6,
Special No. S4:118-125.

Jensen, Michael C. and William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm:


Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of
Financial Economics, Vol. 3, No. 4: 305-360.

Jensen, Michael C. 1993. The modern industrial revolution, exit, and the failure of
internal control systems. The Journal of Finance, Vol. 48, No. 3, July 1993,
831 – 880.

Kankanamage, C. A 2015. The Relationship between Board Characteristics and


Earnings Management: Evidence from Sri Lankan Listed Companies.
Kelaniya Journal of Management, Vol. 4 No. 2.
Kosasih, Fransiska Natalia dan Catur Widayati. 2013. Pengaruh Independensi
Komite Audit, Efektivitas Komite Audit, dan Leverage Terhadap Praktik
Manajemen Laba pada Perusahaan di Sektor Industri Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Periode 2009-2011. Jurnal Akuntansi, Vol.17, No.1, Januari
2013: 132-148.

Kouki, Mondher, Abderrazek Elkhald, Hanen Atri, and Slim Souid. 2011. Does
Corporate Governance Constrain Earnings Management? Evidence from
U.S. Firms. European Journal of Economics, Finance and Administrative
Sciences, No. 35: 58-71.

Kusumaningtyas, Metta. 2012. Pengaruh Independensi Komite Audit dan


Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba. Prestasi, Vol. 9, No.
1: 41-61.

Kusumaningtyas. 2014. Pengaruh Ukuran Komite Audit dan Kepemilikan


Institusional terhadap Manajemen Laba. Prestasi, Vol. 3, No. 1, 82-96.

Lee, Chi-Wen Jevons, Laura Yue Li, dan Heng Yue. 2006. Performance, growth
and earnings management. Review of Accounting Studies, Vol. 11, No.2:
305–334.

Lidiawati, Novi dan Nur Fadjrih Asyik. 2016. Pengaruh Kualitas Audit, Komite
Audit, Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen
Laba. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 5, No. 5: 1-19.

Lin, Jerry W., June F. Li, dan Joon S. Yang. 2006. The Effect of Audit Committee
Performance on Earnings Quality. Manajerial Accounting Journal, Vol. 21,
No.9: 921-933.

Lipton, Martin, Jay W. Lorsch. 1992. A modest proposal for improved corporate
governance. The Business Lawyer, Vol. 48, No. 1, November 1992, 59 –77.

Mahariana, I Dewa Gede Pingga dan I Wayan Ramantha. 2014. Pengaruh


Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Manajemen
Laba Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Vol. 7, No.2: 519-528.
Makaombohe, Yuliati Yosephani, Sifrid S. Pangemanan, dan Victorina. Z Tirayoh.
2014. Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. Jurnal EMBA, Vol. 2,
No. 1: 656-665.

Manahipor, Sabihe dan Montazer Hojat. 2017. The Effect of Earnings


Management Accruals on Investment Decisions. International Journal of
Economic Perspectives, Vol. 11, No. 1; 1042-1048.

Marlisa, Otty, dan Siti Rokhmi Fuadati. 2016. Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Manajemen Laba Perusahaan Properti dan Real Estate.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 5, No. 7

Matsumoto,D.A., 2002. Management’s incentives to avoid negative earnings


surprises. The Accounting Review, Vol 77, No.3:483-514

Meek, Gary K., Ramesh P. Rao, Christopher J. Skousen. 2007. Evidence on


factors affecting the relationship between CEO stock option compensation
and earnings management. Review of Accounting and Finance, 2007, Vol. 6,
No. 3: 304 – 323.

Mishra, Mamta dan Dr. Amarjeet Kaur Malhotra. 2016. Audit Committe
Characteristics and Earnings Management: Evidence from India.
International Journal of Accounting and Financial Reporting, Vol.6, No.2: .
247-270.

Nariastiti, Ni Wayan dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2014. Pengaruh Asimetri


Informasi, Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan pada Manajemen
Laba. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 9, No. 3: 717-727.

Nasution, Marihot dan Doddy Setiawan. 2007. Pengaruh Corporate Governance


terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia. Simposium
Nasional Akuntansi 10, Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin,
Makassar, 26-28 Juli, 1-26.

Ngamchom, Wasukarn. 2015. Impact of Board Effectiveness and Shareholders


Structure on Earnings Management in Thailand. Society of Interdisciplinary
Business Research, Vol. 4, No. 2:342-354.
Nugraheni, Sitaweni, Yeterina Weni Nugrahanti, dan Hans Hananto Andreas.
2015. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Manajemen
Laba. The 8th NCFB and Doctoral Colloquium, Fakultas Bisnis dan
Pancasarjana UKWMS, 153-180.
Nugroho, Bernardus Y. dan Umanto Eko. 2011. Board Characteristics and
Earnings Management. Journal of Administrative Science and Organization,
Vol. 18, No. 1: 1-10.

Nurdianah, Dade dan Linda Herlina. 2015. Analysis of Factors Affecting the
Motivation of Earnings Management in Manufacturing Listed in Indonesia
Stock Exchange. Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 6, No.
3: 100-107.

Obigbemi, Imoleayo F. 2017. Ownership Structure and Earnings Management


Practices of Nigerian Companies. Journal of Internet Banking and
Commerce, Vol. 22, No. S8: 1-8.

Oktovianti, Tirza dan Dian Agustia. 2012. Influence of the Internal Corporate
Governance and Leverage Ratio to the Earnings Management. Journal of
Basic and Applied Scientific Research, Vol. 2, No. 7.

Pradhana, Stephanus Wisnu dan Felizia Arni Rudiawarni. 2013. Pengaruh


Kualitas Audit terhadap Earnings Management pada Perusahaan Sektor
Manufaktur yang Go Public di BEI Periode 2008-2010. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol 2, No. 1: 1-17.

Pradipta, Arya. 2011. Analisis Pengaruh Dari Mekanisme Corporate Governance


Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 13, No. 2: 93-
106.

Prastiti, Anindyah, Wahyu Meiranto. 2013. Pengaruh Karakteristik Dewan


Komisaris dan Komite Audit terhadap Manajemen Laba. Diponegoro
Journal of Accounting, Vol. 2, No. 4: 1-12.

Putri, Intania Destiani dan Syuhada Sofyan. 2013. Analisis Pengaruh Struktur dan
Mekanisme Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Leverage
Terhadap Manajemen Laba. Diponegoro Journal of Management, Vol. 2,
No. 2:1-16.

Qallap, Kholoud Daifallah Hmoud Al. 2014. Earnings Management in Jordanian


Public Shareholding Service Companies and Influential Factors. Research
Journal of Finance and Accounting, Vol. 5, No. 12: 70-80.
Rahman, Rashidah Abdul dan Fairuzana Haneem Mohamed Ali. 2006. Board,
Audit Committee, Culture and Earnings Management:Malaysian Evidence.
Managerial Auditing Journal, Vol. 21, No. 7:783-804.

Ramadan, Imad Zeyad. 2015. Does Ownership Structure Affect Jordanian


Companies’ Tendency to Practice Earnings Management?. Asian Journal of
Finance & Accounting, Vol 7, No. 2: 281-291.

Ramli, M.R. dan Arfan, M.. 2011. Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas
Bebas, dan Pembayaran Dividen Kas Sebelumnya Terhadap Dividen Kas
yang diterima oleh Pemegang Saham. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi, Vol.
4, No. 2, 126-138.

Republik Indonesia. 2015. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor.55 Tahun


2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Otoritas Jasa Keuangan. Jakarta

Salihi, Awaisu Adamu dan Rabi’u Saminu Jibril. 2015. The Effect of Board the
Size and Audit Committee the Size on Earning Management in Nigerian
Consumer Industry Companies. International Journal of Innovation
Research & Development, Vol. 4, No. 3: 84-91.

Sari, A.A Intan Puspita., dan I.G.A.M. Asri Dwija Putri. 2014. Pengaruh
Mekanisme Corporate Governance pada Manajemen Laba. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 8.1 : 94-104.

Savitri, Enni. 2014. Analisi Pengaruh Leverage dan Siklus Hidup Terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Vol. 3, No. 1:72-89.

Scott, William R. 2015. Financial Accounting Theory, 7th Edition. Canada:


Pearson Canada, Inc.
Sekaran, Uma dan Roger J. Bougie. 2016. Research Methods for Business: A Skill
Building Approach, 7th Edition. United States of America: John Wiley &
Sons.

Shian, S.G. and V.H. Tam, 2010. The relationship between corporate strategy,
capital structure and firm performance: An empirical study of the listed
companies in Vietnam. International Research Journal of Finance and
Economics, No.50: 62-73.

Siregar, Sylvia Veronica N. P., dan Siddharta Utama. 2008. Type of earnings
management and the effect of ownership structure, firm size, and corporate-
governance practices: Evidence from Indonesia. The International Journal
of Accounting, No. 43: 1-27.

Sosiawan, Santhi Yuliana. 2012. Pengaruh Kompensasi, Leverage, Ukuran


Perusahaan, Earnings Power Terhadap Manajemen Laba. JRAK Volume 8,
No. 1.

Subramanyam, K.R..2014. Financial Statement Analysis, 11th Edition. New York:


McGraw-Hill Education

Sudarmadji, Ardi Murdoko dan Lana Sularto. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhadap Luas
Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Proceeding PESAT
(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil), Auditorium Kampus
Gunadarma, 21-22 Agustus, 53-61.

Sudjatna, Indiferent dan Dul Muid. 2015. Pengaruh Struktur Kepemilikan,


Keaktifan Komite Audit, dan Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba.
Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 4, No. 4, 1-8.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Supriatna, Harrie. 2014. Pengaruh Kualitas Audit dan Faktor Lainnya Terhadap
Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 16, No. 1a: 23-42.
Susanto, Yulius K. 2013. The Effect of Corporate Governance Mechanism on
Earnings Management Practice. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 15, No. 2:
157-167.

Swai, Janeth P dan Cosmas S. Mbogela. 2016. Accrual-Based versus Real


Earnings Management; The Effect of Ownership Structure: Evidence from
East Africa. ACRN Oxford Journal of Finance and Risk Perspectives, Vol 5,
No. 2: 121-140.

Swastika, Dwi Lusi Tyasing. 2013. Corporate Governance, Firm Size, and
Earning Management: Evidence in Indonesia Stock Exchange. IOSR
Journal of Business and Management (IOSR-JBM), Vol. 10, No. 4: 77-82.

Ujiyantho, Muh. Arief dan Bambang Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate
Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional
Akuntansi X: 1-26.

Uwuigbe, Uwalomwa, Olubukunola Ranti Uwuigbe, dan Okorie Bernard. 2015.


Assessment of the Effects of Firms’ Characteristics on Earnings
Management of Listed Firms in Nigeria. Asian Economic and Financial
Review, Vol. 5, No. 2: 218-228.

Wardani, Dini Tri dan Masodah. 2011. Pengaruh Asimetri Informasi, Struktur
Kepemilikan Manajerial, dan Leverage terhadap Praktik Manajemen Laba
dalam Industri Perbankan di Indonesia. Proceeding PESAT (Psikologi,
Ekonomi, Sastra, Arsitektur, dan Sipil), Vol. 4: 128-134.

Wardoyo dan Theodora Martina Veronica. 2013. Pengaruh Good Corporate


Governance, Corporate Social Responsibility dan Kinerja Keuangan
Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 4, No. 2:
132-149.

Warfield, Terry. D, John J. Wild, and Kenneth L. Wild. 1995. Managerial


ownership, Accounting Choices, and Informativeness of Earnings. Journal
of Accounting and Economics, Vol. 20, No. 1: 61-91.
Watts, Ross L., Jerold L. Zimmerman. 1983. Agency Problems, Auditing, and the
Theory of the Firm: Some Evidence. Journal of Law and Economics, Vol
26, No. 3: 613–633.

Wibiksono, Rosalia Anita, dan Felizia Arni Rudiawarni. 2015. Pengaruh


Premanaged Earnings dan Dividen yang Diharapkan terhadap praktik
manajemen laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol. 12, No. 1.

Wiryadi, Arri dan Nurzi Sebrina. 2013. Pengaruh Asimetri Informasi, Kualitas
Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Manajemen Laba. WRA Journal,
Vol.1 No.2: 155-179.

Wiyadi, Rina Trisnawati, Noer Sasongko, Ichwani Fauzi. 2015. The Effect of
Information Asymmetry, Firm Size, Leverage, Profitability and Employee
Stock Ownership on Earnings Management with Accrual Model.
International Journal of Business, Economics and Law, Vol. 8, No. 2: 21-30.

Yasar, Alpaslan. 2013. Big Four Auditors Audit Quality and Earnings
Management: Evidence from Turkish Stock Market. International Journal
of Business and Social Science, Vol 4, No. 17: 153-163.

Yuliana, Agustin dan Ita Trisnawati. 2015. Pengaruh Auditor dan Rasio Keuangan
terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 17, No.1: 33–
45.

Yunianto, Andan. 2013. Pengaruh Penggantian Manajemen, Dewan Komisaris


Independen, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan
Kualitas Audit Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Investasi,
Vol. 14, No. 2.

Zamri, Norhayati, Rahayu Abdul Rahman, Noor Saatila Mohd Isa. 2013. The
Impact of Leverage on Real Earnings Management. Procedia Economics
and Finance, Vol. 7: 86–95.

Zarkasyi, Moh. Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance: Pada Badan


Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung:
Alfabeta.
Zen, Sri Daryanti., dan Merry Herman. 2007. Pengaruh Harga Saham, Umur
Perusahaan, dan Rasio Profitabilitas Perusahaan Terhadap Tindakan
Perataan Laba Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Manajemen, Vol. 2, No. 2: 57-
71.
LAMPIRAN I
DAFTAR NAMA SAMPEL PENELITIAN
NO. NAMA PERUSAHAAN KODE
1 Ace Hardware Indonesia Tbk. [S] ACES
2 Acset Indonusa Tbk. [S] ACST
3 AKR Corporindo Tbk. [S] AKRA
4 Alkindo Naratama Tbk [S] ALDO
5 Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI
6 Tri Banyan Tirta Tbk. ALTO
7 Sumber Alfaria Trijaya Tbk AMRT
8 Aneka Tambang (Persero) Tbk. [S] ANTM
9 Arita Prima Indonesia Tbk. [S] APII
10 Asiaplast Industries Tbk. [S] APLI
11 Agung Podomoro Land Tbk. [S] APLN
12 Ratu Prabu Energi Tbk. [S] ARTI
13 Astra International Tbk. [S] ASII
14 Adi Sarana Armada Tbk. ASSA
15 Saranacentral Bajatama Tbk. BAJA
16 Bali Towerindo Sentra Tbk. [S] BALI
17 Bekasi Asri Pemula Tbk. [S] BAPA
18 Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. [S] BEST
19 MNC Investama Tbk BHIT
20 Bhuwanatala Indah Permai Tbk. [S] BIPP
21 Blue Bird Tbk. [S] BIRD
22 Bukit Darmo Property Tbk. [S] BKDP
23 Global Mediacom Tbk. [S] BMTR
24 Bakrie & Brothers Tbk BNBR
25 Berlina Tbk. BRNA
26 Betonjaya manunggal Tbk. [S] BTON
27 Eagle High Plantation Tbk. BWPT
28 Charoen Pokphand Indonesia Tbk. [S] CPIN
29 Central Proteina Prima Tbk. CPRO
30 Catur Sentosa Adiprana Tbk. [S] CSAP
31 Ciputra Development Tbk. [S] CTRA
32 Citatah Tbk. [S] CTTH
33 Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. [S] DGIK
34 Intiland Development Tbk. [S] DILD
35 Duta Pertiwi nusantara Tbk. [S] DPNS
36 Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. [S] DSFI
37 Dharma Satya nusantara Tbk DSNG
38 Dyandra media International Tbk. [S] DYAN
39 Electronic City Indonesia Tbk. [S] ECII
40 Megapolitan Developments Tbk. [S] EMDE
41 Elang Mahkota Teknologi Tbk EMTK
42 Erajaya Swasembada Tbk. [S] ERAA
43 XL Axiata Tbk. EXCL
44 Gunawan Dianjaya Steel Tbk. [S] GDST
45 Gema Grahasarana Tbk. [S] GEMA
46 Gudang Garam Tbk. GGRM
47 Gajah Tunggal Tbk. [S] GJTL
48 Perdana Gapuraprima Tbk. [S] GPRA
49 Greenwood Sejahtera Tbk. [S] GWSA
50 Gozco Plantations Tbk. [S] GZCO
51 Panasia Indo Resources Tbk. HDTX
52 Hotel Mandarine Regency Tbk. [S] HOME
53 Saraswati Griya Lestari Tbk. [S] HOTL
54 Island Concepts Indonesia Tbk. [S] ICON
55 Intikeramik Alamasri Industri Tbk. [S] IKAI
56 Impack Pratama Industri Tbk. [S] IMPC
57 Indal Aluminium Industry Tbk. INAI
58 Intanwijaya Internasional Tbk. [S] INCI
59 Indofood Sukses Makmur Tbk. [S] INDF
60 Indospring Tbk. [S] INDS
61 Indonesian Paradise Property Tbk. [S] INPP
62 Intraco Penta Tbk. [S] INTA
63 Inter Delta Tbk. [S] INTD
64 Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. [S] ISSP
65 Jaya Agra Wattie Tbk. JAWA
66 Jakarta International Hotels & Dev. Tbk. [S] JIHD
67 Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. [S JKON
68 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. [S] JKSW
69 Jaya Pari Steel Tbk. [S] JPRS
70 Jasa Marga (Persero) Tbk. [S] JSMR
71 Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. [S] JTPE
72 Kimia Farma (Persero) Tbk. [S] KAEF
73 Kedawung Setia Industrial Tbk. [S] KDSI
74 Kedaung Indah Can Tbk. [S] KICI
75 Kawasan Industri Jababeka Tbk. [S] KIJA
76 Kalbe Farma Tbk. [S] KLBF
77 Perdana Bangun Pusaka Tbk KONI
78 MNC Land Tbk. [S] KPIG
79 Grand Kartech Tbk. KRAH
80 Leyand International Tbk. [S] LAPD
81 Lion Metal Works Tbk. [S] LION
82 Langgeng Makmur Industri Tbk. [S] LMPI
83 Lionmesh Prima Tbk. [S] LMSH
84 Matahari Department Store Tbk. [S] LPPF
85 Eka Sari Lorena Transport Tbk. [S] LRNA
86 Lautan Luas Tbk. [S] LTLS
87 Malindo Feedmill Tbk. MAIN
88 Martina Berto Tbk. [S] MBTO
89 Midi Utama Indonesia Tbk MIDI
90 Mitra International Resources Tbk. [S] MIRA
91 Mitra Investindo Tbk. [S] MITI
92 Metropolitan Kentjana Tbk. [S] MKPI
93 Mulia Industrindo Tbk. MLIA
94 Multipolar Tbk. [S] MLPL
95 Media Nusantara Citra Tbk. [S] MNCN
96 Mitra Pinasthika mustika Tbk MPMX
97 Metrodata Electronics Tbk. [S] MTDL
98 Metropolitan Land Tbk. [S] MTLA
99 Hanson International Tbk. [S] MYRX
100 Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk. [S] NELY
101 Nipress Tbk. [S] NIPS
102 Nusa Raya Cipta Tbk. [S] NRCA
103 Provident Agro Tbk. PALM
104 Panorama Sentrawisata Tbk PANR
105 Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk. [S] PGLI
106 Pelangi Indah Canindo Tbk. [S] PICO
107 Perdana Karya Perkasa Tbk. [S] PKPK
108 Pudjiadi & Sons Tbk. [S] PNSE
109 Prima Alloy Steel universal Tbk. [S] PRAS
110 Prasidha Aneka niaga Tbk. [S] PSDN
111 Red Planet Indonesia Tbk. [S] PSKT
112 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. [S] PTBA
113 PP (Persero) Tbk. [S] PTPP
114 Pudjiadi Prestige Tbk. PUDP
115 Pakuwon Jati Tbk. [S] PWON
116 Pyridam Farma Tbk. [S] PYFA
117 Ramayana Lestari Sentosa Tbk. [S] RALS
118 Supra Boga Lestari Tbk. [S] RANC
119 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. RBMS
120 Roda Vivatex Tbk. [S] RDTX
121 Pikko Land Development Tbk. [S] RODA
122 Danayasa Arthatama Tbk. [S] SCBD
123 Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. [S] SCCO
124 Surya Citra Media Tbk SCMA
125 Sidomulyo Selaras Tbk. [S] SDMU
126 Hotel Sahid Jaya International Tbk. [S] SHID
127 Salim Ivomas Pratama Tbk. [S SIMP
128 Sekar Bumi Tbk. [S] SKBM
129 Sekar Laut Tbk. [S] SKLT
130 SMART Tbk. [S] SMAR
131 Summarecon Agung Tbk. [S] SMRA
132 Selamat Sempurna Tbk. [S] SMSM
133 Sona Topas Tourism Industry Tbk. [S] SONA
134 Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. [S] SRAJ
135 Indo Acidatama Tbk. [S] SRSN
136 Saratoga Investama Sedaya Tbk. [S] SRTG
137 Sunson Textile Manufacturer Tbk. [S] SSTM
138 Siantar Top Tbk. [S] STTP
139 Solusi Tunas Pratama Tbk. SUPR
140 Tower Bersama Infrastructure Tbk. TBIG
141 Tunas Baru Lampung Tbk. TBLA
142 Mandom Indonesia Tbk. [S] TCID
143 Timah (Persero) Tbk. [S] TINS
144 Tira Austenite Tbk. [S] TIRA
145 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. [S] TLKM
146 Pelayaran Tempuran Emas Tbk. [S] TMAS
147 Total Bangun Persada Tbk. [S] TOTL
148 Trias Sentosa Tbk. [S] TRST
149 Tempo Scan Pacific Tbk. [s] TSPC
150 Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. [S] ULTJ
151 United Tractors Tbk. [S] UNTR
152 Unilever Indonesia Tbk. [S] UNVR
153 Voksel Electric Tbk. [S] VOKS
154 WEHA Transportasi Indonesia Tbk. / panorama transportasi WEHA
155 Wicaksana Overseas International Tbk. [S] WICO
156 Wismilak Inti Makmur Tbk. WIIM
157 Wijaya Karya (Persero) Tbk. [S] WIKA
158 Waskita Karya (Persero) Tbk. [S] WSKT
159 Yanaprima Hastapersada Tbk. [S] YPAS
LAMPIRAN II
DATA VARIABEL DEPENDEN DAN INDEPENDEN
TAHUN KODE DAC FSZE LEV GROWTH CFO AQ BOARD MO AC AGE ROA
2015 ACES -0,023504 12,514222 0,195475 0,108640 0,220141 0 4 0,000006 3 2,079442 0,198441
-
2015 ACST 0,063978 12,285444 0,655424 0,309333 0,016943 1 4 0,008000 3 0,693147 0,028651
2015 AKRA 0,033583 13,181933 0,520745 0,027800 0,066349 1 3 0,006813 3 3,044522 0,071576
2015 ALDO 0,070673 11,563494 0,532995 0,025774 0,006177 0 3 0,143217 3 1,386294 0,067484
- -
2015 ALMI -0,536653 12,340253 0,741845 0,318575 0,544627 0 4 0,016206 3 2,890372 0,016689
- - -
2015 ALTO 0,014107 12,071966 0,570446 0,047476 0,009188 0 3 0,022410 3 1,098612 0,019649
2015 AMRT -0,244330 13,181726 0,680820 0,085997 0,243787 1 6 0,000004 3 1,609438 0,033175
-
2015 ANTM -0,058306 13,482257 0,396620 0,377090 0,022178 1 6 0,000026 4 2,890372 0,065362
-
2015 APII 0,036477 11,625181 0,477068 0,040596 0,028411 0 3 0,055911 3 0,693147 0,041944
2015 APLI -0,006318 11,489425 0,282092 0,129953 0,090023 1 3 0,256041 3 2,708050 0,006789
-
2015 APLN 0,060180 13,390214 0,630579 0,036858 0,020043 1 3 0,000593 3 1,609438 0,047148
-
2015 ARTI 0,254732 12,389041 0,311629 0,380917 0,215559 0 2 0,003248 2 2,484907 0,010037
2015 ASII -0,029815 14,389936 0,484454 0,039851 0,111385 1 11 0,000368 4 3,218876 0,066149
-
2015 ASSA 0,108110 12,461344 0,704613 0,153813 0,037287 1 3 0,124672 3 1,098612 0,013631
- -
2015 BAJA -0,010704 11,977121 0,829629 0,026626 0,028056 0 3 0,739138 3 1,386294 0,009593
2015 BALI 0,037756 12,080888 0,584510 0,489580 0,104215 0 3 0,000014 3 0,000000 0,149359
- -
2015 BAPA 0,034822 11,244880 0,425691 0,002430 0,024391 0 3 0,001336 3 2,079442 0,006838
2015 BEST 0,036304 12,665704 0,343134 0,267814 0,019098 0 5 0,000726 3 1,098612 0,058017
-
2015 BHIT -0,083252 13,725728 0,572491 0,118780 0,077619 1 6 0,059672 3 2,890372 0,012379
2015 BIPP 0,137486 12,123590 0,188398 1,152258 0,071071 0 3 0,000001 3 3,258097 0,202695
-
2015 BIRD -0,041615 12,854492 0,394927 0,002574 0,205757 0 8 0,418109 3 0,000000 0,115589
- -
2015 BKDP -0,051421 11,898265 0,276055 0,045865 0,009096 0 4 0,087835 3 2,079442 0,034042
2015 BMTR -0,058064 13,423118 0,422674 0,044430 0,088270 1 5 0,006637 4 2,995732 0,011174
- - -
2015 BNBR -0,092925 12,963145 1,428364 0,186761 0,036754 0 3 0,000002 4 3,258097 0,152210
- -
2015 BRNA 0,270421 12,260258 0,545298 0,364818 0,227663 0 3 0,065736 3 3,258097 0,005367
-
2015 BTON 0,066689 11,262727 0,185738 0,051440 0,008729 0 2 0,095833 3 2,639057 0,036311
- -
2015 BWPT -0,007731 13,246962 0,623253 0,078676 0,002083 1 5 0,000022 3 1,791759 0,011081
2015 CPIN 0,028069 13,392432 0,491129 0,183223 0,081843 1 6 0,000023 5 3,178054 0,087842
-
2015 CPRO -0,113358 12,958401 0,781834 0,282308 0,001535 1 6 0,000057 3 3,218876 0,169688
2015 CSAP -0,016480 12,546860 0,757700 0,064570 0,027979 1 5 0,053964 3 2,079442 0,013002
2015 CTRA 0,004082 13,419274 0,503014 0,127783 0,062373 1 3 0,000060 3 3,091042 0,074744
-
2015 CTTH 0,106844 11,782234 0,522860 0,654587 0,038693 0 3 0,065768 3 2,944439 0,005326
2015 DGIK 0,027117 12,321073 0,482447 0,024041 0,005343 0 5 0,000915 3 2,079442 0,002288
-
2015 DILD 0,151090 13,012355 0,536298 0,142555 0,117486 0 6 0,000000 3 3,044522 0,046535
2015 DPNS 0,024305 11,438516 0,120907 0,020849 0,018990 0 3 0,057109 3 3,218876 0,036668
2015 DSFI -0,053433 11,480370 0,526538 0,116219 0,124490 0 2 0,000862 3 2,708050 0,050005
2015 DSNG 0,029435 12,895051 0,680767 0,094611 0,033336 1 6 0,108025 3 0,693147 0,042166
- -
2015 DYAN -0,037489 12,217151 0,505006 0,065975 0,014097 0 5 0,105938 3 0,693147 0,067813
-
2015 ECII 0,032335 12,278392 0,074243 0,052466 0,021124 0 5 0,232015 4 0,693147 0,016491
2015 EMDE -0,050053 12,077746 0,448235 0,014438 0,085769 0 4 0,105221 3 1,609438 0,051965
-
2015 EMTK 0,006942 13,243045 0,120635 0,119935 0,085964 1 8 0,334094 3 1,609438 0,092569
- -
2015 EXCL -0,059642 13,769705 0,760527 0,076321 0,117828 1 7 0,000688 4 2,302585 0,000398
- - -
2015 GDST 0,055591 12,073328 0,320562 0,126004 0,029024 0 3 0,000136 3 1,791759 0,040759
2015 GEMA -0,001233 11,651180 0,579878 0,064873 0,020000 0 3 0,077576 3 2,564949 0,059252
2015 GGRM 0,065803 13,802811 0,401501 0,090772 0,054977 1 4 0,009200 3 3,218876 0,110834
-
2015 GJTL -0,022084 13,243274 0,691931 0,091418 0,049594 1 6 0,009430 3 3,218876 0,019531
-
2015 GPRA 0,072517 12,197053 0,398268 0,037295 0,023320 0 3 0,000175 3 2,079442 0,048033
-
2015 GWSA 0,589693 12,832846 0,078811 1,968287 0,039511 1 3 0,000364 3 1,386294 0,551265
- -
2015 GZCO 0,043013 12,695838 0,462132 0,535609 0,044310 0 4 0,055000 3 1,945910 0,009842
-
2015 HDTX -0,045148 12,688275 0,713847 0,155547 0,015287 0 3 0,030149 3 3,218876 0,084246
-
2015 HOME 0,036323 11,411345 0,193967 0,011289 0,026389 0 3 0,035871 3 1,945910 0,000953
- -
2015 HOTL 0,023467 11,979130 0,599240 0,027838 0,021690 0 2 0,012676 2 1,098612 0,001405
2015 ICON -0,117654 11,617199 0,616923 0,495236 0,126180 0 3 0,017023 3 2,397895 0,014134
- - -
2015 IKAI -0,103738 11,591112 0,823012 0,247816 0,010495 0 2 0,016427 2 2,890372 0,209987
-
2015 IMPC 0,035524 12,224075 0,345237 0,035399 0,067647 0 2 0,015852 3 2,397895 0,074715
2015 INAI -0,034455 12,123936 0,819719 0,482544 0,052394 0 4 0,002175 3 3,044522 0,031892
2015 INCI -0,019098 11,229288 0,091390 0,145639 0,174215 0 3 0,139191 3 3,218876 0,114605
2015 INDF 0,009386 13,962992 0,530427 0,068568 0,049030 1 8 0,000157 3 3,044522 0,043164
2015 INDS -0,011519 12,407209 0,248593 0,118836 0,048470 0 3 0,004353 3 3,218876 0,000847
2015 INPP 0,078182 12,690290 0,193640 1,471870 0,031336 0 4 0,001766 3 2,397895 0,056633
- -
2015 INTA -0,011598 12,763568 0,880152 0,004703 0,037728 1 3 0,035328 3 3,091042 0,054628
-
2015 INTD -0,051481 10,678302 0,342237 0,064376 0,123578 0 3 0,009640 3 3,258097 0,049426
2015 ISSP -0,001990 12,736220 0,531404 0,000850 0,032392 0 5 0,000071 4 0,693147 0,029211
-
2015 JAWA 0,010997 12,527392 0,617018 0,099808 0,002923 0 3 0,004565 3 1,386294 0,003825
-
2015 JIHD -0,049059 12,810919 0,312265 0,002246 0,071277 0 6 0,212337 3 3,433987 0,014161
-
2015 JKON -0,023736 12,577027 0,485205 0,017894 0,093803 0 5 0,041450 3 2,079442 0,061547
- -
2015 JKSW -0,130499 11,423705 2,660631 0,124345 0,027758 0 2 0,013333 3 2,890372 0,076239
- - -
2015 JPRS 0,008013 11,560224 0,084803 0,020764 0,012148 0 3 0,155347 3 3,258097 0,059277
2015 JSMR -0,023921 13,564962 0,663208 0,152773 0,053787 1 6 0,000067 3 2,079442 0,041409
-
2015 JTPE 0,116004 11,947849 0,604447 0,346114 0,014650 0 2 0,051080 3 2,564949 0,099140
2015 KAEF 0,025300 12,510039 0,424608 0,090304 0,059284 0 6 0,000023 3 2,639057 0,085228
-
2015 KDSI 0,083517 12,070811 0,678087 0,236213 0,043967 0 5 0,048116 3 2,944439 0,012047
2015 KIJA 0,003431 12,988590 0,488973 0,145254 0,039833 0 5 0,000291 3 3,044522 0,038969
2015 KLBF -0,019808 13,136607 0,201376 0,102324 0,197746 1 7 0,000093 3 3,135494 0,165609
- -
2015 KONI 0,083009 11,107064 0,797188 0,081057 0,097744 1 3 0,055789 3 2,995732 0,032570
2015 KPIG 0,008684 13,046390 0,202388 0,116684 0,027493 0 5 0,017062 3 2,708050 0,024054
- -
2015 KRAH 0,036989 11,727165 0,669053 0,113298 0,049950 0 3 0,000010 3 0,693147 0,015910
- -
2015 LAPD -0,052738 11,935581 0,356320 0,080961 0,043059 0 2 0,057314 3 2,639057 0,087835
2015 LION -0,014925 11,805725 0,288944 0,065368 0,098823 0 3 0,002490 3 3,091042 0,076685
-
2015 LMPI 0,024220 11,899324 0,494118 0,019531 0,020358 0 2 0,000056 3 3,044522 0,004906
-
2015 LMSH 0,009287 11,126400 0,159523 0,043832 0,077981 0 3 0,255885 3 3,218876 0,013897
2015 LPPF -0,152708 12,589870 0,715586 0,141099 0,659852 1 8 0,000007 3 3,258097 0,522492
- -
2015 LRNA -0,035090 11,526886 0,191642 0,062483 0,061340 0 3 0,000000 3 0,000000 0,004615
2015 LTLS 0,010842 12,731857 0,699699 0,155241 0,003588 1 5 0,026951 3 2,890372 0,007290
- -
2015 MAIN 0,011880 12,597922 0,525531 0,122011 0,007442 0 5 0,001000 5 2,197225 0,017585
-
2015 MBTO -0,006310 11,812177 0,330846 0,047654 0,001633 0 3 0,000939 2 1,386294 0,022694
2015 MIDI -0,179783 12,509558 0,772414 0,253221 0,214022 1 6 0,006592 3 1,609438 0,054473
- -
2015 MIRA 0,005911 11,681775 0,335790 0,067861 0,000402 0 3 0,000088 3 2,890372 0,027172
- - -
2015 MITI -0,442762 11,396075 0,554436 0,313639 0,023203 0 5 0,001953 3 2,890372 0,495096
2015 MKPI -0,137026 12,756588 0,504465 0,322773 0,351344 0 25 0,025095 4 1,791759 0,206113
- -
2015 MLIA -0,005697 12,852834 0,843510 0,012384 0,050949 1 5 0,000606 3 3,091042 0,021609
- - -
2015 MLPL -0,042380 13,356672 0,607957 0,002825 0,010034 0 6 0,000007 3 3,258097 0,054677
2015 MNCN 0,019767 13,160605 0,339089 0,063599 0,091790 1 5 0,000744 4 2,079442 0,093832
2015 MPMX -0,041022 13,160781 0,631209 0,038009 0,064196 1 6 0,027618 3 0,693147 0,022061
-
2015 MTDL 0,155969 12,543654 0,556985 0,276354 0,093864 1 3 0,017672 3 3,218876 0,119228
2015 MTLA 0,042547 12,558798 0,388740 0,113829 0,025706 1 5 0,005132 3 1,386294 0,073824
-
2015 MYRX -0,004064 12,919020 0,238231 0,449989 0,001905 1 3 0,091486 2 3,218876 0,002532
-
2015 NELY -0,009142 11,625550 0,144682 0,046459 0,142793 0 3 0,003244 3 1,098612 0,064264
-
2015 NIPS 0,169740 12,189692 0,606516 0,282441 0,114307 0 3 0,033659 3 3,178054 0,025414
2015 NRCA 0,026818 12,299963 0,455347 0,081521 0,058646 0 4 0,068866 2 0,693147 0,107501
- -
2015 PALM 0,053177 12,671815 0,640774 0,112061 0,012499 0 6 0,002571 3 1,098612 0,013079
-
2015 PANR 0,062742 12,242040 0,763314 0,045663 0,005435 0 4 0,034805 3 2,639057 0,030332
-
2015 PGLI 0,009703 10,813603 0,121081 0,068026 0,019792 0 3 0,082902 3 2,708050 0,006732
-
2015 PICO -0,046873 11,782321 0,592117 0,033255 0,094667 0 3 0,000391 2 2,944439 0,023898
- -
2015 PKPK -0,342866 11,231975 0,510459 0,437443 0,185453 0 3 0,411119 3 2,079442 0,203503
-
2015 PNSE 0,017286 11,635594 0,346239 0,001998 0,079792 0 3 0,029733 3 3,218876 0,036305
2015 PRAS 0,028118 12,186294 0,528229 0,193366 0,004283 0 3 0,049563 3 3,218876 0,005002
- - -
2015 PSDN 0,008037 11,792671 0,477241 0,000853 0,036602 1 6 0,013924 3 3,044522 0,068639
- - -
2015 PSKT -0,007256 11,710897 0,702466 0,074224 0,090176 0 5 0,015017 3 2,995732 0,144938
2015 PTBA 0,023089 13,227734 0,450247 0,140563 0,128124 1 6 0,000062 4 2,564949 0,137531
2015 PTPP 0,015193 13,281688 0,732389 0,309129 0,034399 0 6 0,000001 4 1,609438 0,057868
2015 PUDP 0,057115 11,649256 0,304460 0,109820 0,015867 0 3 0,039896 3 3,044522 0,068672
2015 PWON -0,031189 13,273652 0,496486 0,119695 0,103871 1 3 0,000158 3 3,258097 0,083512
-
2015 PYFA -0,034274 11,203988 0,367170 0,074015 0,090889 0 4 0,115385 4 2,639057 0,017872
2015 RALS -0,031880 12,660382 0,271284 0,004443 0,144504 1 4 0,037749 3 2,944439 0,073782
- -
2015 RANC -0,124170 11,857778 0,462356 0,077887 0,078844 0 3 0,002770 3 1,098612 0,025854
- -
2015 RBMS -0,002287 11,260700 0,077063 0,168808 0,004907 0 3 0,505827 3 2,890372 0,019787
2015 RDTX 0,029308 12,272343 0,150945 0,139170 0,174869 0 3 0,010291 2 3,218876 0,157387
-
2015 RODA 0,239795 12,509504 0,224076 0,053641 0,101134 0 4 0,000002 3 2,639057 0,156353
-
2015 SCBD -0,059954 12,745576 0,321063 0,000495 0,081963 0 5 0,000001 3 2,564949 0,028614
2015 SCCO -0,006803 12,248744 0,479821 0,070735 0,119553 0 3 0,057667 3 3,496508 0,096086
-
2015 SCMA 0,019645 12,659532 0,252365 0,034361 0,318705 1 5 0,000316 3 2,564949 0,322516
-
2015 SDMU 0,018377 11,606364 0,477849 0,002756 0,028453 0 3 0,664006 3 1,386294 0,001985
-
2015 SHID 0,062544 12,161079 0,352758 0,009865 0,005939 0 5 0,062624 2 3,218876 0,000244
2015 SIMP -0,018973 13,501020 0,456374 0,022619 0,053729 1 6 0,000011 3 1,386294 0,011772
2015 SKBM 0,017511 11,883369 0,549909 0,176973 0,096177 0 3 0,031004 3 3,135494 0,061814
2015 SKLT -0,016812 11,576469 0,596817 0,137332 0,089473 0 3 0,002417 3 3,091042 0,060520
-
2015 SMAR -0,029459 13,379433 0,681815 0,125113 0,022969 0 8 0,000000 3 3,135494 0,018105
-
2015 SMRA 0,059654 13,273193 0,598590 0,219694 0,001345 1 4 0,002823 3 3,218876 0,069188
2015 SMSM 0,004287 12,346374 0,351271 0,269072 0,306455 1 3 0,083418 3 2,944439 0,263695
2015 SONA -0,043050 12,055396 0,375664 0,040740 0,079218 0 7 0,107922 3 3,135494 0,033808
- -
2015 SRAJ -0,050628 12,223222 0,392918 0,100093 0,011072 0 6 0,006226 3 1,386294 0,071360
-
2015 SRSN 0,221425 11,758967 0,407602 0,238970 0,165605 0 8 0,115943 3 3,135494 0,033463
2015 SRTG 0,062324 13,222754 0,312587 0,021626 0,031321 1 5 0,291643 3 0,693147 0,088795
- -
2015 SSTM 0,011924 11,858455 0,615963 0,066954 0,037866 0 5 0,080570 3 2,890372 0,013521
2015 STTP 0,011983 12,283204 0,474460 0,129022 0,114600 0 2 0,031901 3 2,944439 0,109225
2015 SUPR -0,078799 13,137947 0,649565 0,065457 0,075024 0 5 0,000360 4 1,386294 0,010615
2015 TBIG -0,047514 13,357929 0,930227 0,034746 0,100684 0 5 0,012573 3 1,609438 0,065581
-
2015 TBLA 0,134792 12,967725 0,689945 0,266818 0,052277 0 3 0,000879 3 2,772589 0,027398
2015 TCID 0,272963 12,318501 0,176373 0,123493 0,065173 1 6 0,001358 4 3,091042 0,293797
-
2015 TINS -0,103899 12,967533 0,421201 0,048479 0,132298 1 6 0,000150 5 2,995732 0,010414
-
2015 TIRA -0,085558 11,336018 0,621413 0,042310 0,119521 0 3 0,000119 3 3,091042 0,005217
2015 TLKM -0,066962 14,220560 0,437767 0,179410 0,309940 1 7 0,000044 4 2,995732 0,165492
2015 TMAS 0,007737 12,250923 0,542852 0,095376 0,262112 1 3 0,004306 3 2,484907 0,194957
2015 TOTL -0,061819 12,454258 0,695619 0,145911 0,123301 0 6 0,018250 3 2,197225 0,077018
2015 TRST 0,046985 12,525998 0,417125 0,029459 0,041401 1 4 0,028525 3 3,218876 0,007762
2015 TSPC -0,042268 12,798287 0,309892 0,123732 0,139174 0 4 0,000682 3 3,044522 0,094626
2015 ULTJ -0,032054 12,549003 0,209743 0,213539 0,229497 0 3 0,179047 3 3,218876 0,179323
2015 UNTR -0,123715 13,790394 0,364011 0,023608 0,199681 1 6 0,000006 3 3,258097 0,046315
2015 UNVR -0,012139 13,196727 0,693110 0,101485 0,441089 1 5 0,000010 3 3,526361 0,409771
-
2015 VOKS 0,037964 12,186460 0,668248 0,011365 0,010332 0 5 0,094813 3 3,218876 0,000178
- -
2015 WEHA -0,071343 11,554885 0,641655 0,248228 0,041674 0 2 0,017549 3 2,079442 0,081900
-
2015 WICO 0,008822 11,338422 0,411701 0,063582 0,024488 1 3 0,000007 3 3,044522 0,013728
2015 WIIM 0,048297 12,127979 0,297156 0,007347 0,047167 0 3 0,246082 3 1,098612 0,098342
2015 WIKA 0,029852 13,292309 0,722580 0,231681 0,014980 0 7 0,000851 5 2,079442 0,044172
2015 WSKT -0,005547 13,481573 0,679825 1,416601 0,073189 0 6 0,004669 4 1,098612 0,083526
- -
2015 YPAS -0,049262 11,445899 0,461300 0,128878 0,105079 0 3 0,003517 3 1,945910 0,030830
2016 ACES 0,067089 12,571837 0,182888 0,141865 0,150563 0 4 0,000006 3 2,197225 0,216110
-
2016 ACST 0,096949 12,398491 0,480169 0,297317 0,082019 1 3 0,008000 3 1,098612 0,035012
2016 AKRA 0,075407 13,199501 0,489959 0,041282 0,042861 1 3 0,007221 3 3,091042 0,068858
2016 ALDO -0,049213 11,613134 0,510424 0,121089 0,104520 0 3 0,143217 3 1,609438 0,068931
- -
2016 ALMI 0,026963 12,333050 0,812499 0,016449 0,022471 0 4 0,016206 3 2,944439 0,045651
- -
2016 ALTO -0,012444 12,066361 0,587294 0,012823 0,017323 0 3 0,022409 3 1,386294 0,022454
2016 AMRT -0,130595 13,289463 0,728116 0,281555 0,138161 1 6 0,000104 3 1,791759 0,036446
-
2016 ANTM 0,003104 13,476854 0,385996 0,012363 0,033449 1 6 0,000026 4 2,944439 0,002135
-
2016 APII -0,034828 11,610645 0,413573 0,032917 0,094561 0 3 0,055911 3 1,098612 0,037622
2016 APLI -0,013049 11,582588 0,177710 0,239263 0,097387 1 2 0,265531 3 2,772589 0,041830
-
2016 APLN 0,058670 13,410135 0,612213 0,046939 0,021325 1 2 0,000501 3 1,791759 0,038264
2016 ARTI 0,011137 12,417770 0,338447 0,068388 0,010371 0 2 0,003788 2 2,564949 0,003768
2016 ASII 0,006337 14,418061 0,465712 0,066902 0,079072 1 12 0,000400 4 3,258097 0,074570
2016 ASSA 0,015565 12,481415 0,701754 0,047301 0,061240 1 3 0,124283 3 1,386294 0,021483
2016 BAJA 0,052871 11,992389 0,800023 0,035780 0,034754 0 3 0,739138 3 1,609438 0,036254
2016 BALI 0,067775 12,232297 0,589090 0,417128 0,085369 0 3 0,000014 3 0,693147 0,163216
2016 BAPA -0,014891 11,253486 0,401876 0,020014 0,007671 0 3 0,001336 3 2,197225 0,010345
2016 BEST -0,000151 12,716452 0,348589 0,123951 0,062952 0 5 0,000726 3 1,386294 0,072612
-
2016 BHIT 0,026109 13,742670 0,562991 0,039781 0,006728 1 5 0,050321 3 2,944439 0,015946
2016 BIPP -0,000608 12,216963 0,269537 0,239859 0,018162 0 3 0,000001 3 3,295837 0,020482
2016 BIRD -0,016912 12,863359 0,361330 0,020629 0,161409 0 8 0,410235 3 0,693147 0,071327
- - -
2016 BKDP -0,046081 11,894923 0,304614 0,007667 0,000569 0 4 0,087835 3 2,197225 0,036590
-
2016 BMTR -0,113229 13,391366 0,435033 0,070502 0,161949 1 5 0,005757 4 3,044522 0,029690
- - -
2016 BNBR -0,329756 12,816800 1,922784 0,286070 0,022271 0 3 0,000002 4 3,295837 0,398592
2016 BRNA -0,007817 12,319875 0,507658 0,147142 0,049543 0 4 0,050959 3 3,295837 0,006956
- - -
2016 BTON -0,018391 11,248686 0,190406 0,031814 0,009797 0 2 0,095833 3 2,708050 0,032628
- - -
2016 BWPT 0,003496 13,210970 0,614907 0,079534 0,021072 1 4 0,000097 3 1,945910 0,022163
-
2016 CPIN -0,096946 13,383905 0,415111 0,019442 0,168408 1 4 0,000022 5 3,218876 0,090152
- -
2016 CPRO -0,219192 12,864705 0,975300 0,194057 0,033795 1 5 0,000020 3 3,258097 0,219779
-
2016 CSAP 0,061145 12,627450 0,667099 0,203899 0,047101 1 5 0,040128 3 2,197225 0,021188
2016 CTRA 0,043485 13,463479 0,508193 0,107147 0,001563 1 3 0,000059 3 3,135494 0,044584
-
2016 CTTH 0,071666 11,789554 0,488678 0,016998 0,013915 0 3 0,065609 3 2,995732 0,034477
- -
2016 DGIK -0,177368 12,191737 0,512094 0,257556 0,010348 0 6 0,002917 3 2,197225 0,184698
-
2016 DILD 0,107383 13,073354 0,572850 0,150797 0,090028 0 6 0,000000 3 3,091042 0,028901
2016 DPNS -0,015383 11,471482 0,110982 0,078863 0,051471 0 3 0,057109 3 3,258097 0,036466
2016 DSFI 0,042650 11,516819 0,547018 0,087549 0,014516 0 2 0,000862 3 2,772589 0,019027
2016 DSNG 0,002009 12,912929 0,669530 0,042026 0,050837 1 8 0,106057 3 1,098612 0,032094
- -
2016 DYAN -0,008996 12,186982 0,487004 0,067109 0,000029 0 5 0,055608 3 1,098612 0,037349
- -
2016 ECII -0,056062 12,274538 0,081782 0,008835 0,061301 0 5 0,000744 3 1,098612 0,016998
-
2016 EMDE 0,129746 12,134700 0,495474 0,140130 0,080602 0 5 0,078550 2 1,791759 0,054739
2016 EMTK -0,018830 13,309127 0,224306 0,164346 0,069041 1 8 0,334094 3 1,791759 0,051021
-
2016 ERAA -0,175944 12,870673 0,540829 0,048164 0,187029 1 3 0,003105 3 1,609438 0,033553
-
2016 EXCL -0,044522 13,739543 0,613651 0,067093 0,124260 1 8 0,000581 3 2,397895 0,006382
2016 GDST 0,017443 12,099546 0,338330 0,062230 0,073721 0 3 0,000136 3 1,945910 0,026779
-
2016 GEMA 0,111111 11,833304 0,419501 0,520980 0,043995 0 2 0,062079 3 2,639057 0,068602
-
2016 GGRM 0,005791 13,799007 0,371514 0,008720 0,109245 1 4 0,006729 3 3,258097 0,105073
2016 GJTL 0,005108 13,271790 0,687226 0,067865 0,073858 1 9 0,011278 3 3,258097 0,035784
-
2016 GPRA 0,000689 12,195711 0,356294 0,003084 0,018659 0 3 0,000497 3 2,197225 0,029854
-
2016 GWSA 0,035410 12,842813 0,068716 0,023217 0,015867 1 3 0,000364 3 1,609438 0,030880
- - -
2016 GZCO -0,298721 12,549864 0,677333 0,285462 0,011733 0 4 0,050417 2 2,079442 0,311761
- -
2016 HDTX -0,116877 12,676106 0,751566 0,027630 0,082824 0 3 0,029844 3 3,258097 0,080676
-
2016 HOME 0,074547 11,424934 0,214258 0,031783 0,006949 0 3 0,035871 3 2,079442 0,001007
- -
2016 HOTL 0,045185 12,026873 0,653097 0,116201 0,032569 0 2 0,012676 2 1,386294 0,014604
-
2016 ICON 0,107046 11,670730 0,661095 0,131179 0,106116 0 3 0,012187 2 2,484907 0,010527
- -
2016 IKAI -0,367443 11,423293 1,233367 0,320514 0,071867 0 2 0,016427 2 2,944439 0,372675
2016 IMPC 0,002129 12,357178 0,461499 0,358636 0,098289 0 3 0,016490 3 2,484907 0,075108
-
2016 INAI 0,164836 12,126791 0,807311 0,006595 0,112581 0 4 0,005050 3 3,091042 0,026726
-
2016 INCI 0,171919 11,430319 0,098477 0,588662 0,048895 0 3 0,335813 3 3,258097 0,058915
-
2016 INDF -0,009020 13,914737 0,465267 0,105160 0,078139 1 8 0,000157 3 3,091042 0,057354
-
2016 INDS -0,033231 12,393974 0,165185 0,030015 0,075741 0 3 0,004353 3 3,258097 0,019404
2016 INPP 0,028106 12,712292 0,206916 0,051966 0,020417 0 4 0,000872 3 2,484907 0,037046
- -
2016 INTA -0,192818 12,715300 0,903864 0,105187 0,148114 1 3 0,262571 3 3,135494 0,042357
-
2016 INTD -0,025304 10,669883 0,269058 0,019199 0,114062 0 3 0,292731 3 3,295837 0,025721
-
2016 ISSP 0,104730 12,781167 0,562208 0,109040 0,068701 0 5 0,000071 3 1,098612 0,018893
- -
2016 JAWA -0,066332 12,517343 0,680862 0,022872 0,013666 0 3 0,004565 3 1,609438 0,066842
2016 JIHD -0,008262 12,819854 0,276226 0,020787 0,064276 0 6 0,212337 3 3,465736 0,048901
2016 JKON -0,019972 12,602861 0,450826 0,061290 0,115046 0 5 0,021109 3 2,197225 0,087835
- -
2016 JKSW -0,115172 11,436451 2,617070 0,029784 0,018010 0 2 0,013333 3 2,944439 0,087065
- -
2016 JPRS -0,048516 11,545701 0,122699 0,032887 0,001128 0 3 0,839543 3 3,295837 0,053044
2016 JSMR -0,043678 13,728356 0,694603 0,456783 0,061131 1 6 0,000039 3 2,197225 0,049096
2016 JTPE 0,007742 12,022070 0,473786 0,186374 0,101526 0 2 0,051080 3 2,639057 0,089734
2016 KAEF 0,009539 12,663942 0,507561 0,425291 0,061198 0 5 0,000000 4 2,708050 0,083924
-
2016 KDSI -0,031982 12,057770 0,632501 0,029582 0,072668 0 5 0,048190 3 2,995732 0,040037
-
2016 KICI 0,124031 11,145536 0,363348 0,044662 0,000727 0 3 0,002269 3 3,135494 0,002712
2016 KIJA 0,001594 13,030745 0,474688 0,101934 0,055815 0 5 0,000146 3 3,091042 0,043790
2016 KLBF 0,021861 13,182586 0,181411 0,111678 0,157693 1 7 0,000093 3 3,178054 0,171642
- -
2016 KONI -0,100580 11,077140 0,852437 0,066584 0,069096 1 3 0,055789 3 3,044522 0,055747
2016 KPIG 0,168514 13,150984 0,204402 0,272313 0,008821 0 5 0,015897 3 2,772589 0,161838
2016 KRAH -0,066724 11,777218 0,702446 0,122154 0,074128 0 4 0,000010 3 1,098612 0,001550
- -
2016 LAPD -0,042363 11,882395 0,345719 0,115264 0,055403 0 2 0,057314 3 2,708050 0,065989
2016 LION -0,005548 11,836206 0,313803 0,072706 0,083369 0 3 0,002490 3 3,135494 0,066234
2016 LMPI 0,028766 11,908681 0,496311 0,021777 0,022668 0 2 0,000056 3 3,091042 0,008742
2016 LMSH 0,038511 11,211730 0,279508 0,217109 0,051362 0 3 0,236927 3 3,258097 0,046739
2016 LPPF -0,133784 12,686536 0,618175 0,249297 0,650860 1 9 0,000014 3 3,295837 0,519299
- -
2016 LRNA -0,057596 11,489551 0,189040 0,082376 0,026567 0 3 0,000000 3 0,693147 0,084682
2016 LTLS -0,024122 12,752691 0,703268 0,049140 0,066403 1 5 0,028556 3 2,944439 0,021385
-
2016 MAIN 0,026961 12,593260 0,615721 0,010677 0,063504 0 5 0,001410 5 2,302585 0,073252
2016 MBTO 0,024816 11,851233 0,378940 0,094097 0,007545 0 3 0,000827 2 1,609438 0,013582
2016 MIDI -0,171366 12,629540 0,789945 0,318204 0,215460 1 5 0,006592 3 1,791759 0,060645
- -
2016 MIRA -0,076608 11,602076 0,383912 0,167658 0,039690 0 3 0,000088 3 2,944439 0,079978
- - -
2016 MITI -0,060683 11,360685 0,620074 0,078255 0,037931 0 5 0,009812 2 2,944439 0,093850
2016 MKPI 0,084115 12,820346 0,438174 0,158131 0,144970 0 18 0,024745 4 1,945910 0,210071
2016 MLIA 0,044316 12,887819 0,791146 0,083889 0,032919 1 5 0,000606 3 3,135494 0,001269
2016 MLPL -0,013288 13,382425 0,611798 0,061093 0,035058 0 5 0,000007 3 3,295837 0,013741
-
2016 MNCN -0,018909 13,153506 0,333765 0,016214 0,135794 1 3 0,000896 4 2,197225 0,102453
2016 MPMX 0,010292 13,173950 0,621641 0,030788 0,015148 1 6 0,028183 3 1,098612 0,028335
2016 MTDL -0,147656 12,588386 0,522887 0,108491 0,226868 1 3 0,017672 3 3,258097 0,092339
2016 MTLA -0,003508 12,594672 0,363666 0,086111 0,084849 1 6 0,003963 3 1,609438 0,087417
2016 MYRX -0,082803 12,924810 0,284932 0,013420 0,068027 1 3 0,102174 3 3,258097 0,008200
-
2016 NELY -0,044835 11,612238 0,101386 0,030188 0,151667 0 3 0,003244 3 1,386294 0,032973
-
2016 NIPS 0,063952 12,249921 0,526096 0,148758 0,008707 0 3 0,060059 3 3,218876 0,042439
2016 NRCA 0,035083 12,329238 0,465068 0,069732 0,073083 0 4 0,069087 3 1,098612 0,050670
-
2016 PALM 0,060912 12,586675 0,397449 0,178023 0,008612 0 6 0,002571 3 1,386294 0,046647
2016 PANR -0,042177 12,357821 0,669059 0,305515 0,069010 0 5 0,034805 3 2,708050 0,001664
2016 PGLI -0,009855 10,834585 0,152884 0,049499 0,046779 0 3 0,111151 3 2,772589 0,009566
2016 PICO 0,040609 11,805206 0,583688 0,054109 0,010887 0 3 0,000391 2 2,995732 0,022703
- - -
2016 PKPK 0,026070 11,197839 0,557488 0,075591 0,019479 0 3 0,411119 3 2,197225 0,080131
-
2016 PNSE 0,035097 11,700042 0,452561 0,159973 0,033503 0 3 0,029733 2 3,258097 0,001516
-
2016 PRAS 0,032810 12,203160 0,565915 0,039599 0,002275 0 3 0,049563 3 3,258097 0,001752
-
2016 PSDN -0,057474 11,815443 0,571296 0,053833 0,039377 1 6 0,013924 3 3,091042 0,059095
- -
2016 PSKT 0,014021 11,798096 0,586106 0,222358 0,061925 0 5 0,014911 3 3,044522 0,103754
2016 PTBA 0,025318 13,268970 0,431957 0,099605 0,114144 1 6 0,000027 3 2,639057 0,119830
2016 PTPP 0,006785 13,494373 0,654721 0,631867 0,051589 0 6 0,000024 4 1,791759 0,060039
-
2016 PUDP 0,139220 11,725232 0,379614 0,191177 0,071943 0 3 0,039896 3 3,091042 0,051399
2016 PWON 0,017163 13,315427 0,466982 0,100970 0,070545 1 3 0,000158 3 3,295837 0,094805
2016 PYFA 0,042673 11,222880 0,368448 0,044459 0,044093 0 4 0,230769 4 2,708050 0,032174
2016 RALS -0,053073 12,667174 0,281818 0,015761 0,165478 1 5 0,083968 3 2,995732 0,089287
2016 RANC -0,079069 11,858079 0,402253 0,000692 0,136332 0 3 0,008252 3 1,386294 0,054880
- -
2016 RBMS -0,069833 11,223988 0,033530 0,081058 0,020436 0 4 0,505827 3 2,944439 0,036832
2016 RDTX 0,050801 12,322582 0,130030 0,122637 0,131289 0 3 0,026718 2 3,258097 0,138882
-
2016 RODA 0,063825 12,535135 0,193207 0,060794 0,042027 0 4 0,000002 3 2,708050 0,018919
2016 SCBD -0,026109 12,756962 0,278667 0,026562 0,077890 0 5 0,000001 3 2,639057 0,060344
2016 SCCO -0,112339 12,389155 0,501856 0,381690 0,294689 0 3 0,047856 3 3,526361 0,192085
2016 SCMA 0,043855 12,683102 0,231341 0,055771 0,303272 1 5 0,000316 3 2,639057 0,331503
2016 SDMU -0,023184 11,639690 0,401291 0,079757 0,066340 0 3 0,650357 3 1,609438 0,002786
-
2016 SHID 0,050209 12,159429 0,344423 0,003793 0,000040 0 5 0,062624 2 3,258097 0,000527
2016 SIMP -0,032037 13,512385 0,458525 0,026515 0,068223 1 6 0,000011 3 1,609438 0,019238
-
2016 SKBM 0,092651 12,000719 0,632220 0,310239 0,044258 0 3 0,040755 3 3,178054 0,029491
2016 SKLT 0,083036 11,754532 0,478827 0,506825 0,004352 0 3 0,003120 3 3,135494 0,054748
-
2016 SMAR 0,222492 13,417329 0,609836 0,091180 0,054796 0 8 0,000000 3 3,178054 0,108508
2016 SMRA 0,023121 13,318279 0,607620 0,109395 0,003789 1 4 0,001386 3 3,258097 0,032255
2016 SMSM 0,009730 12,353096 0,299230 0,015599 0,262529 1 3 0,079962 3 2,995732 0,226202
- -
2016 SONA -0,093467 12,013349 0,433068 0,092278 0,106698 0 7 0,107922 3 3,178054 0,012834
- -
2016 SRAJ -0,022872 12,362401 0,251574 0,377777 0,001387 0 6 0,004580 3 1,609438 0,058319
2016 SRSN -0,139651 11,855610 0,439373 0,249230 0,200012 0 8 0,220501 3 3,178054 0,019259
2016 SRTG 0,297247 13,400439 0,229783 0,505515 0,017528 1 5 0,307460 3 1,098612 0,341493
- -
2016 SSTM -0,000678 11,826699 0,607998 0,070511 0,058550 0 5 0,365991 3 2,944439 0,020201
2016 STTP 0,044724 12,368549 0,499869 0,217155 0,086575 0 2 0,031871 3 2,995732 0,090737
2016 SUPR -0,089360 13,146726 0,665576 0,020420 0,103189 0 5 0,000351 4 1,609438 0,017260
2016 TBIG -0,121161 13,373285 0,931239 0,035992 0,165528 0 4 0,013027 3 1,791759 0,057079
2016 TBLA 0,045176 13,100261 0,728454 0,356864 0,046342 0 3 0,000875 3 2,833213 0,066892
2016 TCID -0,031879 12,339472 0,183947 0,049471 0,126889 1 5 0,001422 3 3,135494 0,077835
2016 TINS -0,057576 12,979941 0,407906 0,028982 0,117502 1 6 0,000002 4 3,044522 0,027153
-
2016 TIRA 0,189566 11,518084 0,501480 0,520780 0,122512 0 3 0,000119 3 3,135494 0,005128
2016 TLKM -0,040915 14,254333 0,412375 0,080868 0,284228 1 7 0,000091 6 3,044522 0,175552
2016 TMAS -0,005876 12,402375 0,606172 0,417271 0,220184 1 3 0,004339 3 2,564949 0,129918
2016 TOTL -0,005207 12,469904 0,680532 0,036684 0,073343 0 6 0,018250 3 2,302585 0,077750
-
2016 TRST 0,024205 12,517275 0,412764 0,019886 0,071244 1 4 0,071399 3 3,258097 0,010066
2016 TSPC 0,004906 12,818609 0,296172 0,047906 0,078230 0 6 0,000595 3 3,091042 0,086797
2016 ULTJ -0,001294 12,627284 0,176912 0,197516 0,220087 0 3 0,114884 3 3,258097 0,200516
2016 UNTR -0,046669 13,806120 0,333941 0,036876 0,162122 1 6 0,000006 3 3,295837 0,082710
2016 UNVR -0,007213 13,223903 0,719077 0,064574 0,424936 1 5 0,000001 3 3,555348 0,406274
2016 VOKS -0,029193 12,222251 0,598945 0,085901 0,126447 0 7 0,094904 3 3,258097 0,104180
- -
2016 WEHA -0,177302 11,484239 0,662269 0,150127 0,144220 0 2 0,005610 3 2,197225 0,068275
2016 WIIM 0,006689 12,131501 0,267828 0,008143 0,101813 0 3 0,248415 3 1,386294 0,079162
-
2016 WIKA 0,104721 13,492712 0,598067 0,586363 0,057116 0 7 0,000089 4 2,197225 0,058521
-
2016 WSKT 0,263206 13,788346 0,726933 1,026624 0,256108 0 6 0,003252 4 1,386294 0,059819
- -
2016 YPAS 0,067024 11,447557 0,493318 0,003825 0,060042 0 3 0,003517 3 2,079442 0,039158
2017 ACES -0,003515 12,646290 0,207372 0,187006 0,185027 0 4 0,000006 3 2,302585 0,209238
-
2017 ACST 0,468015 12,724806 0,729175 1,119903 0,450734 1 3 0,008000 3 1,386294 0,061438
2017 AKRA 0,031662 13,225909 0,463262 0,062692 0,043095 1 3 0,005771 3 3,135494 0,082409
2017 ALDO 0,053480 11,697841 0,539960 0,215366 0,030966 0 3 0,143217 3 1,791759 0,070761
-
2017 ALMI 0,177488 12,375898 0,840562 0,103692 0,173415 0 4 0,016754 3 2,995732 0,003923
- -
2017 ALTO -0,012221 12,045082 0,622056 0,047816 0,004809 0 2 0,022355 3 1,609438 0,053944
2017 AMRT -0,165279 13,340479 0,760285 0,124645 0,170615 1 5 0,018775 3 1,945910 0,013235
2017 ANTM -0,023634 13,477328 0,383946 0,001092 0,046001 1 6 0,000007 4 2,995732 0,004553
2017 APII 0,033506 11,626526 0,415398 0,037245 0,020194 0 3 0,055911 3 1,386294 0,034124
-
2017 APLI 0,029064 11,600645 0,430186 0,042454 0,028512 1 3 0,267276 3 2,833213 0,003476
-
2017 APLN 0,097089 13,459243 0,600662 0,119717 0,028727 1 2 0,000436 3 1,945910 0,073218
-
2017 ARTI -0,056462 12,398990 0,298035 0,042321 0,079526 0 2 0,003248 2 2,639057 0,011038
2017 ASII 0,000765 14,470772 0,471229 0,129045 0,088923 1 12 0,000400 4 3,295837 0,088465
2017 ASSA 0,034961 12,519486 0,701938 0,091620 0,058895 1 3 0,147668 3 1,609438 0,034097
- -
2017 BAJA -0,093062 11,976097 0,818251 0,036818 0,053402 0 3 0,739182 3 1,791759 0,023391
2017 BALI -0,036655 12,384121 0,530184 0,418483 0,124761 0 3 0,000014 3 1,098612 0,036039
-
2017 BAPA -0,017758 11,252940 0,328903 0,001255 0,071872 0 3 0,001336 2 2,302585 0,073705
2017 BEST -0,053530 12,757320 0,327123 0,098673 0,134897 0 5 0,000726 3 1,609438 0,092863
2017 BHIT 0,008486 13,752231 0,573875 0,022261 0,009365 0 6 0,050324 3 2,995732 0,009490
-
2017 BIPP -0,026797 12,242701 0,305830 0,061055 0,003643 0 3 0,022281 3 3,332205 0,018831
-
2017 BIRD -0,015992 12,814014 0,243315 0,107405 0,141639 0 8 0,407737 3 1,098612 0,058556
- -
2017 BKDP -0,107192 11,894036 0,362136 0,002039 0,043343 0 4 0,087835 3 2,302585 0,054987
2017 BMTR -0,103369 13,442397 0,489926 0,124685 0,177563 0 4 0,007552 4 3,091042 0,042808
-
2017 BNBR -0,194311 12,819865 1,907808 0,007082 0,018761 0 3 0,000002 4 3,332205 0,182817
- -
2017 BRNA -0,054656 12,293335 0,565861 0,059281 0,004332 0 5 0,050959 3 3,332205 0,085356
2017 BTON 0,018050 11,263640 0,157289 0,035033 0,033875 0 2 0,095833 3 2,772589 0,064137
- -
2017 BWPT -0,036640 13,203880 0,620872 0,016193 0,026547 1 5 0,000198 3 2,079442 0,011553
2017 CPIN 0,007462 13,389566 0,359659 0,013121 0,067113 1 3 0,000032 5 3,258097 0,103152
- - -
2017 CPRO -0,251315 12,845512 1,254109 0,043232 0,019911 1 4 0,000000 3 3,295837 0,360415
2017 CSAP -0,021305 12,710816 0,703153 0,211619 0,014104 1 6 0,065590 3 2,302585 0,020992
2017 CTRA 0,016421 13,501144 0,512689 0,090599 0,016240 1 8 0,000912 3 3,178054 0,035034
-
2017 CTTH 0,183294 11,845254 0,541004 0,136842 0,128536 0 4 0,065764 3 3,044522 0,007658
-
2017 DGIK 0,047574 12,260262 0,568103 0,170915 0,037958 0 5 0,003258 5 2,302585 0,009947
-
2017 DILD 0,058898 13,117178 0,518175 0,106176 0,045240 0 6 0,000000 3 3,135494 0,022934
-
2017 DPNS 0,036967 11,489243 0,131789 0,041744 0,013488 0 3 0,059071 3 3,295837 0,020138
-
2017 DSFI 0,139306 11,562766 0,558878 0,111597 0,089039 0 2 0,000862 3 2,833213 0,020531
2017 DSNG -0,066298 12,920961 0,610159 0,018666 0,133805 1 10 0,106057 3 1,386294 0,071852
-
2017 DYAN 0,027391 12,162170 0,455275 0,055529 0,024096 0 5 0,055608 3 1,386294 0,004917
-
2017 ECII -0,050479 12,278738 0,097196 0,009717 0,050102 0 6 0,001789 3 1,386294 0,005209
-
2017 EMDE 0,203858 12,271522 0,578872 0,370319 0,139848 0 5 0,078550 2 1,945910 0,077888
2017 EMTK -0,029745 13,346542 0,196274 0,089972 0,051630 1 8 0,413534 3 1,945910 0,021984
-
2017 ERAA 0,085768 12,948113 0,582296 0,195198 0,103041 1 3 0,003105 3 1,791759 0,046757
2017 EXCL -0,086341 13,750674 0,615939 0,025961 0,175097 1 9 0,000580 3 2,484907 0,006836
2017 GDST -0,011383 12,109563 0,343194 0,023334 0,024934 0 2 0,000136 3 2,079442 0,008178
-
2017 GEMA 0,112770 11,909076 0,499549 0,190618 0,055195 0 3 0,038329 3 2,708050 0,035092
2017 GGRM 0,002808 13,824516 0,368069 0,060496 0,130331 1 4 0,006729 3 3,295837 0,123195
-
2017 GJTL -0,002152 13,259861 0,687240 0,027094 0,039516 1 9 0,011278 3 3,295837 0,002408
-
2017 GPRA 0,012653 12,175935 0,310878 0,044514 0,006270 0 3 0,000497 2 2,302585 0,023779
-
2017 GWSA 0,038544 12,857384 0,072819 0,034120 0,021070 1 3 0,000364 3 1,791759 0,027071
- -
2017 GZCO -0,049702 12,546245 0,562774 0,008299 0,006683 0 3 0,299856 3 2,197225 0,047510
- -
2017 HDTX -0,154200 12,605853 0,917341 0,149358 0,033756 0 3 0,029844 3 3,295837 0,178568
2017 HOME 0,045293 11,451110 0,260035 0,062128 0,017991 0 3 0,035883 3 2,197225 0,000482
2017 HOTL 0,011130 12,037567 0,642994 0,024930 0,028825 0 2 0,012676 2 1,609438 0,012629
-
2017 ICON -0,019506 11,620782 0,584545 0,108642 0,041984 0 3 0,012076 3 2,564949 0,032361
2017 IMPC 0,046203 12,360722 0,438256 0,008192 0,009057 0 2 0,017002 3 2,564949 0,040115
-
2017 INAI 0,015617 12,084189 0,771480 0,093438 0,038360 0 4 0,003532 3 3,135494 0,028865
2017 INCI 0,029000 11,482571 0,116557 0,127852 0,046436 0 3 0,335813 3 3,295837 0,061460
2017 INDF 0,001554 13,944184 0,468308 0,070155 0,079195 1 8 0,000157 3 3,135494 0,062611
-
2017 INDS -0,074043 12,386431 0,119032 0,017219 0,129276 0 3 0,004353 3 3,295837 0,045873
2017 INPP -0,003941 12,823990 0,364879 0,293297 0,041018 0 4 0,000872 3 2,564949 0,028595
-
2017 INTA -0,176581 12,716372 0,910383 0,002472 0,108609 0 3 0,314007 3 3,178054 0,053856
2017 INTD 0,014953 10,696761 0,271711 0,063844 0,074964 0 3 0,306007 3 3,332205 0,035940
2017 ISSP -0,118458 12,797224 0,546853 0,037663 0,123047 0 5 0,000071 3 1,386294 0,001429
- -
2017 JAWA 0,000808 12,520154 0,746420 0,006492 0,047471 0 3 0,003627 3 1,791759 0,060748
2017 JIHD -0,022554 12,823173 0,256519 0,007670 0,064997 0 6 0,131489 3 3,496508 0,029148
-
2017 JKON 0,137514 12,623509 0,428197 0,048692 0,042640 0 5 0,032998 3 2,302585 0,077344
-
2017 JPRS -0,087858 11,553160 0,185279 0,017323 0,003801 0 2 0,839543 3 3,332205 0,042395
2017 JSMR -0,093762 13,898686 0,768168 0,480230 0,081424 1 6 0,000164 3 2,302585 0,039134
-
2017 JTPE -0,030822 12,006582 0,422440 0,035034 0,121690 0 2 0,051080 3 2,708050 0,077891
2017 KAEF 0,085925 12,785056 0,578009 0,321640 0,001136 0 5 0,000008 4 2,772589 0,071914
-
2017 KDSI 0,124060 12,123293 0,634463 0,162850 0,053631 0 5 0,048190 3 3,044522 0,060375
2017 KICI 0,113940 11,174409 0,387643 0,068743 0,044525 0 3 0,002269 3 3,178054 0,056841
2017 KIJA -0,042824 13,051782 0,476294 0,049631 0,058663 0 5 0,031058 3 3,135494 0,013960
2017 KLBF 0,044774 13,220533 0,163828 0,091306 0,131900 1 7 0,000093 3 3,218876 0,161122
- -
2017 KONI -0,054377 11,076689 0,849878 0,001038 0,055893 1 3 0,055789 3 3,091042 0,007235
-
2017 KPIG 0,107906 13,185462 0,193328 0,082623 0,010247 0 5 0,014715 3 2,833213 0,092901
- -
2017 KRAH -0,059405 11,810201 0,805864 0,078906 0,013512 0 4 0,000010 3 1,386294 0,089790
- -
2017 LAPD -0,037048 11,827055 0,393348 0,119642 0,019934 0 2 0,057314 3 2,772589 0,120217
-
2017 LION 0,009759 11,833745 0,336733 0,005650 0,014088 0 3 0,002490 3 3,178054 0,013536
-
2017 LMPI -0,028328 11,921452 0,549150 0,029843 0,020729 0 2 0,682755 3 3,135494 0,038428
-
2017 LMSH -0,044823 11,207266 0,195711 0,010224 0,094509 0 3 0,206490 3 3,295837 0,079637
2017 LPPF -0,044598 12,734594 0,571070 0,117012 0,455572 1 9 0,000003 3 3,332205 0,392493
- -
2017 LRNA -0,092628 11,410066 0,175810 0,167249 0,029786 0 3 0,000000 3 1,098612 0,124659
2017 LTLS 0,029930 12,761126 0,675685 0,019612 0,013238 1 6 0,031620 3 2,995732 0,032451
2017 MAIN -0,023506 12,609834 0,582257 0,038901 0,067834 1 5 0,001610 5 2,397895 0,012424
- -
2017 MBTO 0,025610 11,892467 0,471297 0,099598 0,046557 0 3 0,000827 2 1,791759 0,034778
2017 MIDI -0,171104 12,688252 0,810814 0,144753 0,186033 1 3 0,006592 3 1,945910 0,024127
- -
2017 MIRA -0,078630 11,572375 0,388231 0,066104 0,069487 0 3 0,000088 3 2,995732 0,050127
-
2017 MITI -0,136292 11,368708 0,644989 0,018645 0,014971 0 4 0,008920 3 2,995732 0,101785
2017 MKPI 0,134041 12,834296 0,333395 0,032644 0,074753 0 18 0,049507 4 2,079442 0,180521
-
2017 MLIA 0,013313 12,714890 0,661770 0,328461 0,031533 1 5 0,085990 3 3,178054 0,006154
- - -
2017 MLPL -0,044057 13,359167 0,670415 0,052145 0,021253 0 5 0,000007 3 3,332205 0,075594
2017 MNCN -0,025358 13,177747 0,349081 0,057404 0,154339 0 3 0,000898 4 2,302585 0,110082
-
2017 MPMX 0,022553 12,988585 0,525177 0,347419 0,026018 1 6 0,030151 3 1,386294 0,027644
2017 MTDL 0,052443 12,630542 0,484511 0,101936 0,020356 1 3 0,003723 3 3,295837 0,096553
2017 MTLA 0,082659 12,687870 0,384601 0,239363 0,054051 1 5 0,003963 3 1,791759 0,140116
- -
2017 MYRX -0,011239 13,000355 0,304352 0,189994 0,013738 1 3 0,132930 3 3,295837 0,010136
2017 NELY 0,013855 11,619392 0,074971 0,016611 0,114020 0 3 0,003244 3 1,609438 0,059271
-
2017 NIPS 0,050213 12,278288 0,536602 0,067497 0,013674 0 3 0,059892 3 3,258097 0,024810
2017 NRCA -0,015926 12,369618 0,486434 0,097438 0,105004 0 4 0,069087 3 1,386294 0,071897
-
2017 PALM 0,039278 12,454707 0,459369 0,262041 0,024330 0 5 0,012616 3 1,609438 0,017669
2017 PANR 0,004509 12,423177 0,544121 0,162400 0,039882 0 5 0,034805 3 2,772589 0,015833
2017 PGLI -0,094403 10,908117 0,279364 0,184491 0,156690 0 3 0,170644 3 2,833213 0,021614
2017 PICO 0,057842 11,857477 0,611679 0,127899 0,003643 0 3 0,000391 2 3,044522 0,026347
- -
2017 PKPK -0,011055 11,137871 0,568130 0,128973 0,028958 0 3 0,399931 3 2,302585 0,066201
2017 PNSE 0,032045 11,705745 0,429902 0,013218 0,082591 0 3 0,030027 3 3,295837 0,055321
- - -
2017 PRAS 0,029237 12,188153 0,561415 0,033964 0,001250 0 3 0,049563 3 3,295837 0,002021
-
2017 PSDN 0,044218 11,839465 0,566579 0,056873 0,038032 1 6 0,045822 3 3,135494 0,049175
- - -
2017 PSKT 0,003502 11,686621 0,110003 0,226384 0,009807 0 4 0,018969 3 3,091042 0,053027
2017 PTBA 0,116302 13,342175 0,372371 0,183601 0,130025 1 6 0,000019 3 2,708050 0,244780
2017 PTPP -0,001989 13,620997 0,659115 0,338519 0,046859 1 6 0,000126 3 1,945910 0,055224
-
2017 PUDP -0,069995 11,703157 0,337163 0,049560 0,103993 0 3 0,039866 3 3,135494 0,011330
2017 PWON -0,020487 13,368449 0,452389 0,129852 0,109230 1 3 0,000223 3 3,332205 0,097930
-
2017 PYFA -0,042075 11,202935 0,317791 0,044887 0,125286 0 4 0,230769 4 2,772589 0,042663
2017 RALS -0,057194 12,689480 0,285691 0,052703 0,183253 1 5 0,083670 3 3,044522 0,087493
2017 RANC -0,116235 11,905267 0,427126 0,114778 0,179027 0 3 0,030390 3 1,609438 0,052251
2017 RBMS -0,033762 11,339970 0,194798 0,306117 0,091520 0 4 0,512317 3 2,995732 0,086691
2017 RDTX -0,016415 12,358023 0,098883 0,085028 0,121090 0 3 0,024366 2 3,295837 0,117478
-
2017 RODA 0,025787 12,550053 0,229180 0,034947 0,021754 0 3 0,645947 3 2,772589 0,011870
2017 SCBD -0,029395 12,762173 0,254612 0,012072 0,068186 0 4 0,000001 3 2,708050 0,039607
-
2017 SCCO 0,144609 12,603604 0,320363 0,638510 0,028674 0 3 0,047856 3 3,555348 0,110097
2017 SCMA 0,036074 12,731251 0,182037 0,117246 0,259411 1 5 0,000316 3 2,708050 0,273357
- -
2017 SDMU -0,061952 11,585964 0,422547 0,116364 0,007137 0 3 0,601626 3 1,791759 0,086657
2017 SHID 0,020042 12,181450 0,376646 0,052013 0,034314 0 5 0,062624 2 3,295837 0,001010
2017 SIMP -0,025771 13,523717 0,455629 0,026436 0,061541 1 6 0,000011 3 1,791759 0,021373
-
2017 SKBM 0,113963 12,210326 0,369550 0,620343 0,098500 0 3 0,022067 3 3,218876 0,025838
2017 SKLT 0,056646 11,803651 0,516616 0,119746 0,003789 0 3 0,007405 3 3,178054 0,040424
2017 SMAR -0,041891 13,433355 0,583397 0,037591 0,089749 0 8 0,000000 3 3,218876 0,045039
-
2017 SMRA 0,033126 13,335713 0,614372 0,040960 0,017796 1 4 0,006103 3 3,295837 0,025585
2017 SMSM 0,072044 12,387984 0,251769 0,083646 0,197820 1 2 0,079806 3 3,044522 0,246320
2017 SONA -0,065637 12,057495 0,441989 0,106998 0,130236 0 7 0,115284 3 3,218876 0,052435
- -
2017 SRAJ -0,017516 12,333638 0,246327 0,064084 0,006006 0 6 0,004580 3 1,791759 0,043967
-
2017 SRSN -0,077166 11,814731 0,363430 0,089832 0,119731 0 8 0,345134 3 3,218876 0,024679
2017 SRTG 0,055375 13,425365 0,163060 0,059072 0,076459 1 5 0,310879 3 1,386294 0,123614
- -
2017 SSTM 0,010049 11,782217 0,649190 0,097353 0,038079 0 5 0,365991 3 2,995732 0,035337
2017 STTP -0,012862 12,369667 0,408832 0,002577 0,128933 0 2 0,031871 3 3,044522 0,092460
-
2017 SUPR -0,098225 13,100717 0,675386 0,100520 0,148700 0 5 0,000316 3 1,791759 0,023608
2017 TBIG -0,048972 13,408168 0,875562 0,083637 0,134880 0 4 0,013059 3 1,945910 0,099026
2017 TBLA -0,066613 13,146887 0,714788 0,113335 0,152253 0 3 0,000875 3 2,890372 0,075762
2017 TCID -0,053253 12,373244 0,213176 0,080869 0,166449 1 6 0,001422 3 3,178054 0,081976
-
2017 TINS 0,079127 13,074681 0,489615 0,243771 0,015921 1 5 0,000115 4 3,091042 0,052617
- -
2017 TIRA 0,011474 11,533708 0,536629 0,036629 0,008580 0 3 0,000119 3 3,178054 0,032653
2017 TLKM -0,022126 14,297726 0,435068 0,105077 0,275067 1 7 0,000049 6 3,091042 0,182066
2017 TMAS 0,027894 12,465142 0,649482 0,155490 0,051436 1 3 0,004498 3 2,639057 0,021126
2017 TOTL -0,020547 12,510959 0,688538 0,099145 0,076831 0 6 0,018250 3 2,397895 0,078381
2017 TRST 0,022034 12,522823 0,407253 0,012858 0,069717 1 3 0,062686 3 3,295837 0,011609
2017 TSPC 0,012777 12,871275 0,316466 0,128928 0,082627 0 5 0,000451 3 3,135494 0,084627
2017 ULTJ -0,061973 12,714911 0,188586 0,223566 0,253000 0 3 0,338437 3 3,295837 0,167881
2017 UNTR -0,060754 13,915200 0,422116 0,285521 0,186764 1 6 0,000012 3 3,332205 0,119912
2017 UNVR 0,033087 13,276609 0,726369 0,129031 0,421593 1 5 0,000000 3 3,583519 0,418290
2017 VOKS 0,062797 12,324317 0,614190 0,264929 0,041177 0 6 0,204315 3 3,295837 0,099631
-
2017 WEHA 0,049729 11,477126 0,491990 0,016244 0,159330 0 2 0,005610 3 2,302585 0,165350
-
2017 WICO 0,684690 11,613909 0,278378 0,794595 0,000152 1 3 0,275933 3 3,135494 0,737603
-
2017 WIIM -0,079184 12,088388 0,202022 0,094503 0,143761 0 3 3,802687 3 1,609438 0,029986
2017 WIKA -0,050623 13,659762 0,679715 0,469095 0,060626 1 6 0,000609 5 2,302585 0,043610
-
2017 WSKT 0,115929 13,990764 0,767561 0,593740 0,097021 1 6 0,003641 4 1,609438 0,068401
- -
2017 YPAS 0,096001 11,482220 0,581301 0,083085 0,096750 0 3 0,003517 3 2,197225 0,051738
LAMPIRAN III
HASIL PENGUJIAN SPSS
Hasil Uji Normalitas Data Residual Sebelum Outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


RES
SEBELUM
OUTLIER
N 477
Normal Parametersa,b Mean ,00000000
Std. Deviation ,029274342
Most Extreme Absolute ,078
Differences Positive ,078
Negative -,049
Kolmogorov-Smirnov Z 1,711
Asymp. Sig. (2-tailed) ,006
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Hapus Outlier : ERAA 15 KICI 15 WICO 16 IKAI 17 JKSW 17

Hasil Uji Normalitas Data Residual Setelah Outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


RES
SESUDAH
OUTLIER
N 472
Normal Parametersa,b Mean ,00000000
Std. Deviation ,026684660
Most Extreme Absolute ,062
Differences Positive ,062
Negative -,032
Kolmogorov-Smirnov Z 1,346
Asymp. Sig. (2-tailed) ,053
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Statistics
GRO B. FIRM
DAC FSZE LEV WTH CFO AQ SIZE MO AC AGE ROA
N Valid 472 472 472 472 472 472 472 472 472 472 472
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean - 12,4347 ,48873 ,09476 ,05735 ,33 4,36 ,07313 3,07 2,5072 ,03830
,00001 0948 399 409 606 087 6079 587
593
Median ,00078 12,3962 ,47833 ,05493 ,04617 ,00 4,00 ,00953 3,00 2,7725 ,03015
656 3215 809 988 134 500 8872 874
Std. ,10046 ,749517 ,26631 ,21869 ,10367 ,472 2,17 ,21811 ,514 ,78085 ,10585
Deviation 5492 664 3535 8690 8610 2 3518 3683 9872
Minimum - 10,6698 ,03353 - - 0 2 ,00000 2 ,00000 -
,53665 83 0 ,43744 ,45073 0 0 ,49509
3 3 4 6
Maximum ,68469 14,4707 2,6606 1,9682 ,65985 1 25 3,8026 6 3,5835 ,73760
0 72 31 87 2 87 19 3

AQ
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid NON BIG 315 66,7 66,7 66,7
4
BIG 4 157 33,3 33,3 100,0
Total 472 100,0 100,0
Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 FSZE ,515 1,940
LEV ,831 1,204
GROWTH ,637 1,570

CFO ,580 1,725


AQ ,660 1,515
B. SIZE ,711 1,406
MO ,940 1,063
AC ,849 1,178
FIRM AGE ,973 1,027

ROA ,443 2,260


a. Dependent Variable: DAC
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,089 ,017 5,384 ,000
FSZE -,006 ,001 -,258 -4,147 ,000
LEV ,002 ,003 ,031 ,623 ,534
GROWTH ,012 ,004 ,148 2,632 ,009
CFO ,025 ,010 ,149 2,534 ,012
AQ ,007 ,002 ,197 3,576 ,000
B. SIZE 1,703E-5 ,000 ,002 ,041 ,967
MO ,003 ,004 ,042 ,904 ,367
AC ,000 ,002 -,013 -,274 ,784
AGE ,000 ,001 ,020 ,451 ,652
ROA -,035 ,011 -,215 -3,199 ,001
a. Dependent Variable: ARES
Hasil Uji Autokorelasi

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,000 ,027 -,007 ,994
FSZE 4,193E-5 ,002 ,001 ,018 ,986
LEV ,000 ,005 ,004 ,076 ,940
GROWTH -,001 ,007 -,004 -,071 ,944

CFO ,000 ,016 -,002 -,025 ,980


AQ ,000 ,003 -,007 -,129 ,898
B. SIZE -6,586E-5 ,001 -,005 -,097 ,923
MO ,000 ,006 -,002 -,037 ,971
AC 1,433E-5 ,003 ,000 ,005 ,996
FIRM -4,580E-5 ,002 -,001 -,028 ,977
AGE
ROA ,003 ,018 ,011 ,149 ,881
RES3 -,047 ,048 -,047 -,986 ,325
a. Dependent Variable: RES SESUDAH OUTLIER
Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,964a ,929 ,928 ,026972529
a. Predictors: (Constant), ROA, MO, FIRM AGE, AC, AQ,
LEV, B. SIZE, GROWTH, CFO, FSZE

Hasil Uji F

ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 4,419 10 ,442 607,349 ,000a
Residual ,335 461 ,001
Total 4,754 471
a. Predictors: (Constant), ROA, MO, FIRM AGE, AC, AQ, LEV, B. SIZE,
GROWTH, CFO, FSZE
b. Dependent Variable: DAC
Hasil Uji t

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,127 ,027 4,719 ,000
FSZE -,009 ,002 -,071 -4,108 ,000
LEV -,017 ,005 -,045 -3,323 ,001
GROWT -,007 ,007 -,015 -,957 ,339
H
CFO -,932 ,016 -,962 -59,217 ,000
AQ ,002 ,003 ,010 ,631 ,528
B. SIZE ,000 ,001 ,010 ,651 ,515
MO -,002 ,006 -,003 -,273 ,785
AC ,003 ,003 ,014 1,027 ,305
FIRM ,003 ,002 ,025 2,012 ,045
AGE
ROA ,898 ,018 ,947 50,907 ,000
a. Dependent Variable: DAC

Anda mungkin juga menyukai