Anda di halaman 1dari 11

Topik: Syok Kardiogenik disertai Hipoglikemi

Tanggal (kasus) : Agustus 2015 Persenter : dr. Febrita Putri Perdani


Tangal presentasi : Pendamping : dr. Ratmawati
Tempat presentasi : RSUD Majenang
Obyektif presentasi :
□ Keilmuan  □ Keterampilan □ Penyega □ Tinjauan pustaka
ran
□ Diagnostik  □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa
□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil

□ Deskripsi:
Perempuan, 60 tahun datang ke IGD RSUD Majenang rujukan PKM Wanareja 1
dengan keluhan tidak mau makan dan gelisah, pasien tampak pucat dan akral dingin. Saat
datang ke puskesmas tensi pasien 80/palpasi kemudian diberikan terapi Nacl dan
kemudian dirujuk ke RSUD Majenang. Keluarga pasien berkata, pasien sudah tidak mau
makan sejak 3 hari lalu, mual (-), muntah (-) tidak dirasakan pasien dalam 3 hari ini.
Pasien hanya sempat mengeluh badan terasa lemas pada keluarga. Nyeri kepala
sebelumnya juga tidak dikeluhkan oleh pasien.
Riwayat BAB hitam ataupun muntah darah tidak pernah terjadi pada pasien, BAB
cair dalam 3 hari sebelumnya juga tidak ada. Riwayat demam sebelumnya dalam waktu 3
hari ini sempat dirasakan oleh pasien 2 hari lalu tapi sekarang tidak demam. Dirumah
pasien hanya mau minum air putih saja dan itu juga dalam jumlah yang sedikit.
Riwayat Hipertensi sebelumnya (+) dibenarkan oleh keluarganya, tapi pasien tidak
sering minum obat, hanya beberapa minggu saja dalam sebulan pasien mengkonsumsi
obat. Keluarga berkata pasien punya riwayat hipertensi sejak 2 tahun ini namun tidak
minum obat secara rutin. Riwayat mondok di RS disangkal oleh keluarga, karena selama
ini pasien hanya berobat kalau ada keluhan ke mantri dan puskesmas saja.
3 bulan lalu sebelum masuk RS sekarang, keluarga berkata pasien sering merasa
cepat lelah bila mencangkul disawah, nafas terasa sesak, keluarga pasien mengira pasien
terkena asma, tapi riwayat asma dalam keluarga tidak ada. Saat tidur, pasien harus
menggunakan 2 bantal kalau tidak pasien akan merasa sesak. Keluhan tersebut hanya
diperiksakan ke mantri, pasien sama sekali belum pernah berobat ke RS.
Untuk riwayat DM keluarga tidak mengetahui karena tidak pernah tes gula selama
ini. Tapi kebiasaan minum atau makan manis diakui oleh keluarga. Riwayat luka yang
lama sembuh pada pasien disangkal oleh keluarga. Pasien senang minum jamu, tapi
pasien membuat jamunya sendiri dari kencur, gula, terkadang kunyit, dan asem jawa.
Untuk jamu seduh yang dibeli diwarung ataupun beli jamu gendong disangkal keluarga.
Untuk minum obat warung sendiri oleh keluarga juga disangkal, karena pasien termasuk
orang yang sulit untuk minum obat.
Riwayat penyakit pada keluarga pasien (+) saudara pasien meninggal karena strok
beberapa tahun yang lalu, sedangkan riwayat penyakit pada orang tua pasien, keluarga
tidak tahu pasti.

□ Tujuan: mengetahui penatalaksanaan demam dengue ataupun demam berdarah dengue


Bahan □ Tinjauan □ Riset □ Kasus  □ Audit
bahasan: pustaka
Cara □ Diskusi □ Presentasi dan □ E-mail □ Pos
membahas: diskusi 

Data pasien : Nama: Ny. S No registrasi: 05-79-51


Nama klinik : dr. Febrita putri Telp : 085713311040 Terdaftar sejak :
05/08/15
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis :
Tidak mau makan dan gelisah, pasien tampak pucat dan akral dingin. Saat datang ke
puskesmas tensi pasien 80/palpasi kemudian diberikan terapi Nacl dan kemudian dirujuk
ke RSUD Majenang. Keluarga pasien berkata, pasien sudah tidak mau makan sejak 3
hari lalu, mual (-), muntah (-) tidak dirasakan pasien dalam 3 hari ini. Pasien hanya
sempat mengeluh badan terasa lemas pada keluarga.
2. Riwayat Pengobatan :
Mengkonsumsi obat-obatan hipertensi tapi tidak rutin.
3. Riwayat kesehatan/Penyakit :
Pasien tidak pernah memeriksakan diri ke RS, hanya kemantri dan puskesmas.
4. Riwayat keluarga:
Tidak ada keluarga yang mengeluhkan hal serupa, saudara pasien meninggal karena
stroke, riwayat pada orang tua pasien tidak diketahui secara pasti.
5. Riwayat pekerjaan:
Bertani
6. Lain-lain:
Pasien senang minum jamu, tapi pasien membuat jamunya sendiri dari kencur, gula,
terkadang kunyit, dan asem jawa. Untuk jamu seduh yang dibeli diwarung ataupun beli
jamu gendong disangkal keluarga. Untuk minum obat warung sendiri oleh keluarga juga
disangkal, karena pasien termasuk orang yang sulit untuk minum obat.
Daftar Pustaka:
1. Rackley CE. Penuntun Praktis Penyakit Kardiovaskular. Edisi 3. EGC. Jakarta. 1995.
Hal. 243-249
2. Trisnohadi HB. Penatalaksanaan Kedaruratan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam. Pusat
Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedoteran Universitas
Indonesia. 2000. Hal: 11-16
3. Kaligis RWM. Buku Ajar Kardiologi. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia.
Jakarta. 2002. Hal: 90-93
4. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 4.
EGC. Jakarta. 1995. Hal: 593-606
5. Purwadianto A, Sampurna B. Kedaruratan Medik Pedoman Penatalaksanaan Praktis. Binarupa
Aksara. Jakarta. 2000. Hal: 47-57

Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis Syok Kardiogenik disertai Hipoglikemia
2. Penyebab kegagalan pompa jantung untuk perfusi jaringan
3. Manifestasi klinis akral dingin dengan tensi yang rendah
4. Penatalaksanaan Syok Kardiogenik dan Hipoglikemia

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:


1. Subyektif:
3 bulan lalu sebelum masuk RS sekarang, keluarga berkata pasien sering merasa
cepat lelah bila mencangkul disawah, nafas terasa sesak, keluarga pasien mengira pasien
terkena asma, tapi riwayat asma dalam keluarga tidak ada. Saat tidur, pasien harus
menggunakan 2 bantal kalau tidak pasien akan merasa sesak. Keluhan tersebut hanya
diperiksakan ke mantri, pasien sama sekali belum pernah berobat ke RS.
Untuk riwayat DM keluarga tidak mengetahui karena tidak pernah tes gula selama ini.
Tapi kebiasaan minum atau makan manis diakui oleh keluarga.
Pasien datang ke IGD RSUD Majenang rujukan PKM Wanareja 1 dengan
keluhan tidak mau makan dan gelisah, pasien tampak pucat dan akral dingin. Saat
datang ke puskesmas tensi pasien 80/palpasi kemudian diberikan terapi Nacl dan
kemudian dirujuk ke RSUD Majenang. Keluarga pasien berkata, pasien sudah tidak
mau makan sejak 3 hari lalu, mual (-), muntah (-) tidak dirasakan pasien dalam 3 hari
ini. Pasien hanya sempat mengeluh badan terasa lemas pada keluarga. Nyeri kepala
sebelumnya juga tidak dikeluhkan oleh pasien.
Riwayat Hipertensi sebelumnya (+) dibenarkan oleh keluarganya, tapi pasien
tidak sering minum obat, hanya beberapa minggu saja dalam sebulan pasien
mengkonsumsi obat. Keluarga berkata pasien punya riwayat hipertensi sejak 2 tahun ini
namun tidak minum obat secara rutin.
2. Objektif:
Tanda-tanda Vital
Kesadaran : Apatis
Tekanan darah : 90/60
Nadi : 73 x/menit, isi dan tegangan lemah, reguler
Suhu : 36,4 °C
Pernapasan : 30x/menit, reguler
Keadaan umum : Lemah

Status Generalis
Kepala : Rambut tidak mudah dicabut, alopecia -
Wajah : Simetris
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks cahaya +/+, pupil bulat
isokor, diameter 3 mm/3mm.
Telinga : Auricula simetris, discharge -/-, serumen -/-
Hidung : Sekret -/-, deviasi septum -, mukosa hiperemis -
Mulut : Bibir sianosis -, karies dentis -, atrofi papil lidah -, uvula di tengah, tonsil
T1/T1
Leher
KGB : Tidak teraba
Tiroid : Tidak terdapat pembesaran
JVP : 5+2 cmH2O
Dada : Spider nevi -, ginekomasti -/-, bentuk simetris +/+,
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri, retraksi (-), ketinggalan
gerak (-/-), pectus excavatum (-), pectus carinatum(-),sikatriks (-),
Palpasi : Krepitasi (-), massa (-), fremitus taktil lapang paru kiri=kanan
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru.
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, Rbh-/-, Rbk -/-, Wh-/-
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC 5, 2 jari medial linea midklavikularis kiri,
tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung kiri atas di SIC II LPSS, kanan atas di SIC II LPSD, kanan
bawah di SIC IV LPSD, dan kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS,
dan batas jantung kanan bawah di SIC IV LPSD
Auskultasi : S1>S2, regular, gallop (+), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, venektasi -, caput medusa -, sikatriks -,
Auskultasi : Bising usus + normal, 4-6 kali/menit
Perkusi : Timpani, pekak alih -, pekak sisi -, undulasi -
Palpasi : Dinding abdomen supel, nyeri tekan -, hepar 4 jari bawah arcus costa,
lien S3, hepatojugullar refluks -, ballotement -/-, nyeri ketok CVA -/-
Ekstremitas
Superior : edema -/-, eritema palmaris -/-, white nail -/-, akral dingin (+), tidak ada
gangguan gerak
Inferior : edema -/-, white nail -/-, akral dingin (+), tidak ada gangguan gerak

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutin tanggal
PARAMETER HASIL NILAI NORMAL
Hemoglobin 11 g/dL 14 – 18 g/dL
Hematokrit 43% 42 – 52 %
Leukosit 9,5. 103/uL (4,8 – 10,8). 103/uL
Trombosit 279. 103/uL (150 – 400). 103/uL
GDS low 126 mg/dL

Hasil EKG 5/08/2015


Hasil pemeriksaan diagnosis Syok Kardiogenik dan hipoglikemia. Diagnosis
ditegakkan berdasar:
 Keadaan umum tampak lemah
 Akral dingin ekstremitas
 Tensi 90/60 dengan nadi lemah
 Hasil GDS low
 Auskultasi Gallop S3

3. ”Assessment”(penalaran klinis):
Syok kardiogenik dapat dipandang sebagai bentuk yang berat dari kegagalanventrikel
kiri. Peristiwa patofisiologik dan respon kompensatoriknya sesuai dengangagal jantung,
tetapi telah berkembang ke bentuk yang lebih berat. Penurunankontraktilitas jantung
mengurangi curah jantung dan meningkatkan volume dantekanan akhir diastolik
ventrikel kiri, hingga mengakibatkan kongesti paru-paru danedema.
Dengan menurunnya tekanan arteria, maka terjadi perangsangan
terhadapbaroreseptor pada aorta dan sinus karotikus. Perangsangan
simpatoadrenalmenimbulkan refleks vasokonstriksi, takikardia, dan meningkatkan
kontraktilitasuntuk menambah curah jantung dan menstabilkan tekanan darah.
Kontraktilitas akanterus meningkat sesuai dengan hukum Starling melalui retensi
natrium dan air. Jadi,menurunnya kontraktilitas pada syok kardiogenik akan memulai
responkompensatorik, yang meningkatkan beban akhir dan beban awal.
Meskipunmekanisme protektif ini pada mulanya akan meningkatkan tekanan arteria
darah danperfusi jaringan, namun efeknya terhadap miokardium justru buruk karenameningkatkan
beban kerja jantung dan kebutuhan miokardium akan oksigen. Karenaaliran darah koroner tidak
memadai, terbukti dengan adanya infark, makaketidakseimbangan antara kebutuhan dan
suplai oksigen terhadap miokardiumsemakin meningkat. Gangguan miokardium juga
terjadi akibat iskemia dan nekrosisfokal, yang akan memperberat lingkaran setan dari
kerusakan miokardium. Denganbertambah buruknya kinerja ventrikel kiri, keadaan syok
berkembang dengan cepatsampai akhirnya terjadi gangguan sirkulasi hebat yang
mengganggu sistem organ-organ penting.
Pengaruh sistemik dari syok akhirnya akan membuat syok menjadiirreversibel.
Beberapa organ terserang lebih cepat dan berat daripada yang lain.Seperti telah
diketahui, miokardium akan menderita kerusakan yang paling dini padakeadaan syok.
Selain dari bertambahnya kerja miokardium dan kebutuhannyaterhadap oksigen, beberapa
perubahan lain juga terjadi. Karena metabolismeanaerobik dimulai pada keadaan syok, maka
miokardium tidak dapatmempertahankan cadangan fosfat berenergi tinggi (adenosin
trifosfat) dalam kadarnormal, dan kontraktilitas ventrikel akan makin terganggu.
Hipoksia dan asidosismenghambat pembentukan energi dan mendorong terjadinya kerusakan lebih
lanjut. dari sel-sel miokardium. Kedua faktor ini juga menggeser kurva fungsi ventrikel
kebawah dan ke kanan yang akan semakin menekan kontraktilitas.
4. ”Plan”:
Diagnosis: penyebab tensi yang rendah pada pasien ini kemungkinan salah satu tanda
kegagalan pompa jantung, terapi cairan yang diberikan seharusnya sudah bisa
meningkatkan tensi bila penyebab berupa hipovolemia(kurang cairan) tetapi dengan
rehidasi belum bisa tercapai tensi yang baik kemungkinan karena masalah pompa
jantung. Awasi tensi dan KU pasien bila ada perubahan kearah perburukan dan edukasi
keluarga mengenai resiko.
Terapi:
 IVFD NaCl 1000 cc guyur, lalu cek TD dan nadi.
 Inj. D40% II flash
 O2 Mask 10lt/m
 Cek gula darah ulang dalam 2jam
 Pasang monitor

Pengobatan: pengobatan bertujuan untuk:


1. Mengatasi syok yang terjadi
2. Mencegah komplikasi berupa gagal fungsi multiorgan

Majenang, Agustus 2015


DOKTER INTERNSIP, DOKTER PENDAMPING,

dr. Febrita Putri Perdani dr. Ratmawati

Lampiran
Follow up

Perjalanan Penyakit
Tanggal Planning
Subyek Obyektif Assesment
5/8/2015 S : Gelisah, lemah  IVFD NaCl
14.00 O : Ku/Kes : lemah /Apatis 1000cc guyur
VS : TD 90/60 mmHg S 36,4 0C kemudian cek
N 73 x/menit RR 30x/menit TD dan nadi
Kepala Rambut tidak mudah dicabut  Inj. D40% II
Mata : CA -/-, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI flash
3mm/3mm  Cek gula darah
Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, setelah 2jam
wheezing -/-  Konsul Sp.PD
C : S1>S2, reguler, murmur (-), untuk terapi
gallop (+) lanjutan
Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani,
Supel, Nyeri tekan -
Extremitas : akral dingin +/+, edema -/-

Laboratorium (18 Januari 2013)


Hb 11
Hematokrit 43
Leukosit 9500
Trombosit 279.000
GDS low
Ass : Syok Kardiogenik disertai hipoglikemia
Pkl 14.54 S : Gelisah, lemah  IVFD NaCl
O : Ku/Kes : lemah /Apatis flabot ke 2
VS : TD 80/10 mmHg (monitor) S 36 0C hampir habis
N 64 x/menit RR 30x/menit  Pasang DC
Kepala : Rambut tidak mudah dicabut  Advice
Mata : CA -/-, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI tambahan dr.Tri
3mm/3mm Sp.Pd:
Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-,  Rehidrasi lagi
wheezing -/- 1000cc
C : S1>S2, reguler, murmur (-),  Kemudian lanjut
gallop (+) aminofluid 0,5lt
Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani,  Clinoleik 1lt
Supel, Nyeri tekan -
Extremitas : Akral dingin +/+, edema -/-

GDS ulang 127


Ass : Syok Kardiogenik disertai hipoglikemia
Pkl 17.22 S : Lemah - Selesai rehidrasi
O : Ku/Kes : lemah /Apatis 2000cc lanjut
VS : TD 105/78 mmHg S 36,2 0C aminofluid
N 78 x/menit RR 30x/menit 500ml
Kepala : Rambut tidak mudah dicabut - Monitoring TD
Mata : CA -/-, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI dan TTV
3mm/3mm - Monitor
Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, produksi urin
wheezing -/-
C : S1>S2, reguler, murmur (-),
gallop (+)
Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani,
Supel, Nyeri tekan -
Extremitas : Akral dingin -/-, edema -/-
GDS 153
Ass : Syok Kardiogenik disertai hipoglikemia
Pkl 18.18 S : Kondisi menurun - Inf. aminofluid
O : Ku/Kes : lemah /somnolen ganti NaCl
VS : TD 68/35 S 36 0C 500cc guyur
N 78 x/menit RR 30x/menit - Lapor Sp.PD
Kepala : Rambut tidak mudah dicabut advice:
Mata : CA -/-, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI - Lanjut NaCl
3mm/3mm - Transfer ICU
Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, - Dobutamin
wheezing -/- 15mcg/kgBB/m
C : S1>S2, reguler, murmur (-), enit
gallop (+)
Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani,
Supel, Nyeri tekan -
Extremitas : Akral dingin -/-, edema -/-
Produksi urin selama awal rehidrasi sampai
selesai 30ml
Ass : Syok Kardiogenik disertai hipoglikemia

(Adi, 2006) (Adi, 2006) (Connie, 2005) (Davey, 2006) (Puera, 2004) (Rockey, 2005)

Anda mungkin juga menyukai