NIM : 18011101073
Kelas/Tugas : B/14
· Tujuan
· Prinsip
2. Tuliskan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan ini!
3. Tuliskan langkah kerja melakukan pemeriksaan ini
- Dimasukkan urin normal kedalam tabung 1, kemudian dimasukkan juga urin patologis
pada tabung 2 masing-masing 3 ml
- Lihat perubahan yang terjadi, masih ada endapan membuktikan adanya protein yang
larut dalam suasana asam.
· Tabung dengan urin patologis akan menyebabkan urin menjadi keruh dan terdapat
kepingan-kepingan presipitat
· Tabung dengan urin normal akan membuatburin tetap jernih dan tidak ada butir-butir
ataupun kepingan-keoingan.15
Cara interpretasi
Denaturasi
Koagulasi
Pengembangan molekul protein akan membuka gugus reaktif yang ada pada
rantai polipeptida. Selanjutnya akan terjadi pengikatan kembali pada gugus reaktif
yang sama atau saling berdekatan. Bila unit yang berdekatan cukup banyak
sehingga protein tidak lagi terdispersi sebagai suatu koloid, maka protein akan
mengalami koagulasi. Apabila ikatan-ikatan antara gugus-gugus reaktif protein
tersebut menahan seluruh cairan, akan terbentuklah gel. Sedangkan bila cairan
9
terpisah dari protein yang terkoagulasi, maka protein akan mengendap.
Presipitasi
Pengendapan protein oleh asam asetat terjadi cukup cepat Karena adanya panas.
Pertama-tama akan terjadi prepitasi yaitu pembentukan presipitat atau partikel
kecil yang melayang-layang dalam larutan dan dapat mengendap dalam waktu
singkat.
Urin dibentuk oleh penggabungan 3 proses yaitu 1). fikrasi plasma darah oleh
glomerulus. 2) Absorpsi kembali selektif zat-zat seperti garam, air, gula sederhana
dan asam amino oleh tubulus yang diperlukan untuk mempertahankan lingkungan
internal atau untuk membantu proses-proses metabolik; dan 3) Sekresi zat-zat oleh
tubulus dari darah ke dalam lumen tubulus untuk dieksresikan ke dalam urin. Proses
ini mengikutsertakan penahanan kalium, asam urat, anion organik, dan ion hidrogen.
Tugasnya untuk memperbaiki komponen buffer darah dan untuk mengeluarkan
zat-zat yang mungkin merugikan (Sinosuke,2009).
Dari proses pembentukan urin yang melewati beberapa tahap ini kemungkinan
didapatkan sel-sel epitel di dalamnya, dimana sel-sel epitel adalah suatu protein.
Sehingga menjadi sangat penting untuk dilakukannya penyaringan terhadap urin
sebelum dilakukan pemeriksaan heat coagulation test agar menghindari hasil negatif
palsu pada sampel.13
Dinding pembuluh darah dan struktur jaringan yang ada disekitar glomerulus
berperan penting sebagai barier terhadap melintasnya makromolekuler seperti
globulin dan albumin. Adanya proses peradangan pada glomerulus berakibat
perubahan ukuran barier dan hilangnya hambatan anionik sehingga terjadilah
proteinuria. Mikroglobulin, α mikroglobulin, vasopresin, insulin dan hormon
paratiroid secara bebas melalui filter glomerulus dan selanjutnya diabsorbsi serta
dikatabolisme pada tubulus kontortus proksimalis. Kerusakan pada epitel tubulus
proksimalis menyebabkan kegagalan untuk mereabsorbsi protein dengan berat
molekul rendah yang selanjutnya keluar melalui urin. pada pemeriksaan heat
coagulation test ini dilakukan pemanasan yang bertujuan selanjutnya untuk
mengadakan denaturasi Denaturasi adalah sebuah proses di mana protein atau asam
nukleat kehilangan struktur tersier dan struktur sekunder dengan penerapan beberapa
tekanan eksternal atau senyawa, seperti asam kuat atau basa, garam anorganik
terkonsentrasi, sebuah misalnya pelarut organic sehingga terjadilah presipitasi yang
terlihat berupa kekeruha. proses prepitasi ini dibantu oleh garam-garam yang telah ada
dalam urine atau yang sengaja ditambahkan ke dalam urine.7
Pemberian asam asetat dilakukan untuk mencapai atau mendekati titik isoelektris
protein. Titik Isoelektrik adalah derajat keasaman atau pH ketika suatu makromolekul
bermuatan nol akibatbertambahnya proton atau kehilangan muatan oleh reaksi
asam-basa.Setiap jenis protein memiliki titik isoelektrik yang berbeda-beda. Pada titik
isoelektrik protein mempunyai muatan positif dan negatif yang sama, sehingga tidak
bergerak ke arah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan di antara kedua
elektroda tersebut. Protein mempunyai titik isoelektrik yang berbeda-beda. Titik
isoelektrik protein mempunyai arti penting karena pada umumnya sifat fisika dan
kimia erat hubungannya dengan pH isoelektrik ini. Pada pH di atas titik isoelektrik
protein bermuatan negatif, sedangkan di bawah titik isoelektrik, protein bermuatan
positif.Berdasarkan sifat protein jika dipanaskan pada titik isoelektrik akan terjadi
denaturasi yang diikuti koagulasi.
Jadi penambahan asam asetat 2% pada pemeriksaan ini berfungsi untuk melarutkan
fosfat di urin agar tidak terbaca sebagai protein dan untuk membantu albumin
mencapai titik iso elektrik (4,6) agar mudah mengendap.1,2
9. A
pabila hasil pemeriksaan menunjukkan proteinuria positif, apakah menandakan
adanya keadaan patologis pada orang yang diperiksa ? Jelaskan jawaban anda !
Proteinuria Ortostatik
Anak-anak dengan kelainan ini mengeluarkan jumlah protein normal atau sedikit
meningkat pada posisi terlentang. Dalam posisi tegak, jumlah protein dalam urin
dapat meningkat sepuluh kali lipat atau lebih. Proteinuria biasanya ditemukan di
urinalisis rutin; etiologinya tidak diketahui.
Proteinuria Demam
Proteinuria Exercise
Proteinuria, seperti hematuria, dapat mengikuti olah raga berat. Levelnya jarang
melebihi 2+ pada dipstick. Gangguan dapat dianggap jinak jika proteinuria sembuh
setelah 48 jam istirahat.5
Percobaan Benedict
· Tujuan
· Prinsip
Dalam suasana alkali, glukosa mereduksi kupri menjadi kupro kemudian membentuk
Cu2O yang mengendap dan berwarna merah. Intensitas warna merah dari ini secara kasar
menunjukkan kadar glukosa dalam urine yang diperiksa.4
5. Atau dapat dimasukkan kedalam penangas air dengan air yang telah mendidih
selama 5 menit atau bisa juga dipanaskan secara langsung
3
6. Biarkan dingin, amati perubahan warna yang terjadi
Interpretasi:
· N
EG : Cairan tetap biru jernih, bisa agak hijau, atau sedikit keruh
· 1
+ :Hijau kekuningan (glukosa 0,5-1,0 gr%)
11
· 4+ :Jingga/merah (glukosa 2,5-4,0 gr%)
Uji benedict jika hanya dilakukan dengan cara yang seperti biasa maka data kadar
gula yang didapatkan hanya sebatas data semikuantitatif, data berupa besar persentase
gula pada urine yang diinterpretasikan melalui warna. sedangkan informasi kadar
gula wajib diketahui secara kuantitatif dalam satuan “mg/dl”.16
6. Tuliskan pemeriksaan - pemeriksaan lain (sebanyak yang bisa anda temukan) yang
dapat dilakukan untuk pemeriksaan karbohidrat (tuliskan nama pemeriksaan dan tujuan
pemeriksaan) pada suatu larutan uji.
1. Metode fehling: Untuk mengetahui cara pemeriksaan kadar Glukosa dalam urine.
12
6. Metode glukosa peroksidase:Untuk menetapkan kadar glukosa dalam darah.
DAFTAR PUSTAKA
2. Samudra ilmu institute. Titik Isoelektrik dan Pengaruh Titik Isoelektrik terhadap
Edisi lima.1986.
4. Santhi,D. Diktat Praktikum. Pemeriksaan Glukosa Urine dan Glukosa Darah Kualitatif
7. d
r. suparyanto, M.Kes. Pemeriksaan Protein Urine. Jakarta. Penerbit Yan Karta Sikamira.
2016
8. G
andasoebrata, PenuntunLaboratoriumKlinik, Dian Rakyat, Jakarta,2007
13. V
ajira H.W. Dissanayake, Linda Morgan, Fiona Broughton Pipkin, Vellupilai, Samanthi
P. , Rohan W., Harshalal R. S. The urine protein heat coagulation test-a useful screening
test for proteinuria in pregnancy in developing countries: a method validation study.
BJOG: An International Journal of Obstetrics and Gynaecology. May 2004; 111,
pp.491-494
15. Hamzah
S. Uji Koagulasi. Scribd. 31 Maret 2014. Available from :
https://id.scribd.com/document/215389851/Uji-Koagulasi
16. Z
heni Akhbar. Rancangan Prototype Instrumen Ukur Kadar Gula Darah Dengan Metode
Pengenalan Warna Dan Tingkat Kekeruhan Urine Dalam Uji Benedict Berbasis Visual
Basic.Net [Skripsi]. Jember: Fakultas Teknik Universitas Jember; 2014