Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anugrah Nur Fajrianti

Nim : R011181043

Jurusan : Ilmu Keperawatan

Perbaikilah kalimat-kalimat berikut dengan memperhatikan kaidah penggunaan kalimat


efektif!

1. Dalam artikel ini membahas mengenai program percepatan pendidikan.


Kalimat tersebut tidak efektif karena terjadi pemborosan kata. Kalimat tersebut sudah
lengkap subjek, predikat, objek dan keterangannya. Maka dari itu kata keterangan seperti
dalam lebih baik dihapuskan terutama bila terletak pada awal kalimat. Kalimat di atas
seharusnya tidak diberi kata penegas berupa kata mengenai karena kata penegas sudah
diwakili oleh kata membahas.
 Artikel ini membahas program percepatan pendidikan.
2. Menurut para ahli memperkirakan cadangan minyak semakin menipis.
Kalimat tersebut tidak efektif karena subjeknya tidak jelas. Agar tidak terjadi subjek
yang tidak jelas, hindari pemakaian kata bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai,
menurut, dan sebagainya di depan subjek. Maka kata menurut sebaiknya dihilangkan.
 Para ahli memperkirakan bahwa cadangan minyak semakin menipis.
3. Kepada para mahasiswa diharapkan mendaftarkan diri di sekretariat himpunan.
Kalimat di atas subjeknya kurang jelas karena diantar oleh kata depan. Karena (kata
depan di, dari, dalam, kepada, daripada, sebagai, mengenai, dan menurut tidak boleh
mengawali subjek, kecuali seluruh kata depan tersebut berfungsi sebagai keterangan).
Oleh karena itu, kata depan dari harus dihilangkan.
 Diharapkan kepada para mahasiswa untuk mendaftarkan diri di sekretariat
himpunan.
4. Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa obat generik sangat mujarab.
Kesalahan memasukkan kata dari sehingga membuat kalimat di atas menjadi tidak
efektif, karena kata dari menunjukkan arah terjadinya suatu pristiwa. Maka kata dari
harus dihapuskan.
 Hasil penelitian membuktikan bahwa obat generik sangat mujarab.
5. Menurut ahli geologi menyatakan bahwa perembesan air laut telah sampai di wilayah
Jakarta Pusat.
Kalimat tersebut tidak efektif karena subjeknya tidak jelas. Agar tidak terjadi subjek
yang tidak jelas, hindari pemakaian kata bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai,
menurut, dan sebagainya di depan subjek. Maka kata menurut sebaiknya dihilangkan.
 Ahli geologi menyatakan bahwa perembesan air laut telah sampai di wilayah Jakarta
Pusat.
6. Rektor pidato saat acara penyambutan mahasiswa baru.
Tidak ada kesepadanan struktur. Kalimat tersebut tidak memiliki predikat. Setelah subjek
terdapat kata pidato sebagai objek. Maka sebaiknya kata pidato diberi imbuhan ber-.
Kata saat juga lebih baik diganti dengan kata di.
 Rektor berpidato di acara penyambutan mahasiswa baru.
7. Peningkatan mutu pemakaian bahasa Indonesia adalah merupakan kewajiban kita semua.
Kata adalah dan kata merupakan memiliki makna kata yang sama, yang seharusnya tidak
digunakan pada konteks yang bersamaan karena apabila dilakukan akan menjadi suatu
redudansi.
 Meningkatkan mutu pemakaian bahasa Indonesia merupakan kewajiban kita semua.
8. Putusan daripada pemerintah dapat melegakan hati rakyat.
Ketidak efektifan kalimat tersebut karena salah dalam pengunaan kata daripada yang
seharunya menggunakan kata dari, kata dari merupakan kata penunjuk dan penyebab.
Kalimat di atas akan menjadi efektif bila kata daripada diganti dengan kata dari.
 Putusan dari pemerintah dapat melegakan hati rakyat.
9. Pimpinan sidang berhak mengingatkan agar peserta sidang berbicara secara teratur.
Struktur kalimat tidak sepadan. Kata hubung agar seharusnya diletakkan setelah objek
(peserta sidang).
 Pimpinan sidang berhak mengingatkan peserta sidang agar berbicara secara teratur.
10. Untuk dunia medis modern memerlukan tenaga medis yang ahli.
Ketidak efektifan kalimat di atas kerena salah dalam menempatkan kata untuk, kata
untuk tidak boleh digunakan pada awal kalimat, kalimat di atas akan menjadi efektif jika
kata untuk dihilangkan.
 Dunia medis modern memerlukan tenaga medis yang ahli.
11. Adik rajin belajar. Sehingga mendapat ranking 1.
Ketidak efektifan kalimat di atas karena pada dasarnya kata penghubung antarkalimat
tidak boleh digunakan dalam awal kalimat tunggal. Maka, tanda titik harus dihilangkan
agar menjadi satu kalimat saja.
 Adik rajin belajar sehingga mendapat ranking 1.
12. Ketua partai itu menyatakan kebanggaannya. Karena partainya memperoleh suara
terbanyak.
Kalimat tersebut tidak efektif karena penggunaan kata hubung yang salah. Kata hubung
karena seharusnya di letakkan di belakang koma. Maka tanda titik harus diganti tanda
koma.
 Ketua partai itu menyatakan kebanggaannya, karena partainya memperoleh suara
terbanyak.
13. Untuk mempersingkat waktu acara segera dimulai.
Tejadi ketidaklogisan makna. Waktu tidak dapat disingkat. Waktu berjalan sesuai dengan
apa adanya. Kesalahan penggunaan kata ini sering terjadi dalam acara-acara umum.
Maka kata mempersingkat sebaiknya diganti mengefisienkan waktu
 Untuk mengefisienkan waktu acara segera dimulai.
14. Kemarin banyak karyawan-karyawan yang melakukan demonstrasi.
Kalimat di atas tidak efektif karena menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak, yaitu
pada kata karyawan-karyawan. Sedangkan dalam kalimat tersebut sudah menggunakan
kata banyak, jadi tidak tidak efektif bila dalam satu kelimat menggunakan dua kata yang
bermakna sama.
 Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi.
15. Sungguh sangat benar-benar malang nasib anak itu.
Kalimat di atas menjadi tidak efektif karena terjadi redudansi pada kata benar-benar.
Definisi dari kata benar adalah sesuatu yang sesuai sebagaimana adanya. Artinya
reduplikasi pada kata benar yang digunakan mengandung makna sangat. Sedangkan pada
awal kalimat sudah terdapat kata sungguh. Maka kalimat yang benar adalah:
 Sungguh malang nasib anak itu.
16. Pertengkaran kedua pihak diselesaikan dengan saling bersalam-salaman.
Kalimat tersebut menjadi tidak efektif karena dalam penggunaan reduplikasi dan dalam
penggunaan afik yang tidak sesuai dengan konteks, kesalahan terjadi pada kata bersalam-
salaman, prefiks ber- dan sufiks –an berfungsi untuk mewakili kata kerja tindakan yang
dilakukan secara berulang dan terus menerus. Sedangkan pada kalimat tersebut sudah
terdapat kata saling. Maka kalimat yang benar adalah:
 Pertengkaran kedua pihak diselesaikan dengan saling bersalaman.
17. Kepada hadirin-hadirat sekalian harap segera memasuki ruangan upacara.
Kata keterangan kepada tidak boleh digunakan pada awal kalimat. Kecuali berfungsi
sebagai kata keterangan. Terjadi pula pemborosan kata. Kata hadirin dan hadirat
bermakna sama. Seharusnya digunakan kata hadirin saja.
 Hadirin sekalian harap segera memasuki ruangan upacara.
18. Silahkan menyantap hidangan makanan yang telah disediakan.
Kata silahkan bukan kata baku karena tidak terdapat pada KBBI. Yang benar adalah kata
silakan. Terjadi pula kesamaan bentuk pada kata hidangan dan makanan. Seharusnya
digunakan salah satunya saja.
 Silakan menyantap hidangan yang telah disediakan.
19. Silahkan mencicipi seluruh makanan-makanan yang telah disediakan diatas meja.
Kata silahkan bukan kata baku karena tidak terdapat pada KBBI. Yang benar adalah kata
silakan. Kalimat di atas tidak efektif karena menjamakkan kata-kata yang berbentuk
jamak, yaitu pada kata makanan-makanan. Sedangkan dalam kalimat tersebut sudah
menggunakan kata seluruh, jadi tidak tidak efektif bila dalam satu kelimat menggunakan
dua kata yang bermakna sama.
 Silakan mencicipi seluruh makanan yang telah disediakan di atas meja.
20. Kegiatan itu adalah kegiatan yang bersifat non formal.
Terjadi ketidaktegasan ide pokok. Kalimat tersebut terlalu bertele-tele dari ide pokoknya.
Maka kalimat yang tepat adalah:
 Kegiatan itu bersifat non formal.
21. Pemerintah bangun pabrik kelapa sawit di Mamuju.
Kalimat itu tidak efektif karena kalimatnya tidak jelas dan tidak berstruktur. Kalimat itu
mempunyai predikat, namun tidak jelas. Sebaiknya kata bangun diberi imbuhan mem-.
 Pemerintah membangun pabrik kelapa sawit di Mamuju.
22. Pencopet itu berhasil ditangkap polisi.
Kalimat tersebut adalah kalimat pasif. Maka kalimat tersebut harus menggunakan kata
keterangan oleh setelah predikat. Maka kalimat yang tepat adalah:
 Pencopet itu berhasil ditangkap oleh polisi.
23. Berbicara kepada media kemarin dikantornya, Rini Suwandi mengatakan bahwa dirinya
tidak mengenal Nurdin Khalid.
Kalimat tersebut tidak efektif karena strukturnya tidak sesuai. Kata keterangan waktu
sebaiknya diletakkan di depan. Dilanjutkan dengan subjek (Rini Suwandi), predikat
(berbicara), dan kata keterangan lainnya. Kata berbicara juga lebih baik diganti
mengatakan.
 Kemarin, Rini Suwandi mengatakan kepada media di kantornya bahwa dirinya tidak
mengenal Nurdin Khalid.
24. Melihat situasi memanas petugas dari Depnaker mengambil alih pimpinan sidang.
Kata keterangan dari membuat kalimat menjadi tidak efektif karena pemborosan kata
Sebaiknya kata dari tidak digunakan. Maka kalimat yang lebih tepat adalah:
 Melihat situasi memanas petugas Depnaker mengambil alih pimpinan sidang.
25. Untuk membuat sebuah penelitian harus menguasai metodologi penelitian.
Ketidak efektifan kalimat di atas kerena salah dalam menempatkan kata untuk, kata
untuk tidak boleh digunakan pada awal kalimat, kalimat di atas akan menjadi efektif
apabila kata untuk diganti menjadi sebelum.
 Sebelum membuat sebuah penelitian, kita harus menguasai metodologi penelitian.
26. Dengan perubahan jaman para pendidik telah dituntut untuk mencari metode pengajaran
yang baru.
Kalimat itu tidak efektif karena penggunaan kata keterangan yang berlebihan. Yaitu kata
telah. Sudah digunakan kata untuk, maka kata telah sebaiknya dihilangkan.
 Perubahan jaman menuntut para pendidik untuk mencari metode pengajaran yang
baru.
27. Bukan harta melimpah yang ia inginkan tetapi ketenangan hidup dalam keberkahan iman
dan harta yang halal.
Kata tetapi adalah kata hubung yang menghubungkan kalimat yang berlawanan makna.
Maka sebelum kata tetapi harus diletakkan tanda koma.
 Bukan harta melimpah yang ia inginkan, tetapi ketenangan hidup dalam keberkahan
iman dan harta yang halal.
28. Kami telah menyelenggarakan sebuah tabligh akbar yang dihadiri oleh masyarakat
disekitarnya dan peserta dihadiri para pejabat.
Kalimat tersebut bermakna ambigu yang menimbulkan makna ganda dan tidak jelas.
Predikat dihadiri digunakan berulang. Maka sebaiknya digunakan satu saja. Kalimat
tersebut lebih baik dipersingkat dan diperjelas. Maka kalimat yang benar adalah:
 Kami telah menyelenggarakan tabligh akbar yang dihadiri oleh masyarakat sekitar
dan para pejabat.
29. Penyakit Alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan
berbahaya sebab pencegahan dan mengobatinya tidak ada yang tahu.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu
menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan
imbuhan pe-. Maka sebaiknya disamakan. Kata alias itu tidak baku, sebaiknya diganti
kata atau.
 Penyakit Alzheimer atau pikun adalah segi usia tua yang paling mengerikan dan
berbahaya sebab cara mencegah dan mengobatinya tidak ada yang tahu.
30. Setelah dipatenkan, memproduksi, dan memasarkan masih ada lagi sumber pengacauan
yaitu peniruan yang langsung atau tidak langsung.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu
menggunakan predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan
predikat pasif, yakni menggunakan imbuhan di-. Maka harus di samakan dengan
menggunakan imbuhan di-. Lalu pada kata masih dan lagi yang memiliki makna sama.
Maka sebaiknya digunakan salah satunya saja.
 Setelah dipatenkan, diproduksi, dan dipasarkan, masih ada sumber pengacau yaitu
peniruan secara langsung atau tidak langsung.

Anda mungkin juga menyukai