Anda di halaman 1dari 4

Inverter 1 Phasa

I. Tujuan

1. Mahasiswa mampu menyimulasikan rangkaian inverter 1 phasa


2. Mahasiswa mampu menganalisis peforma inverter 1 phasa
II. Rangkaian inverter 1 phasa

Gambar gelombang yang dihasilkan

Gambar spectrum harmonisa dengan FFT

Praktikum Elektronika Daya


III. Tabel Hasil Percobaan
a- Spectrum harmonisa

n Fn (Hz) Vn (V) Zn(ohm) Iin(A) Pn (W)


1 50 127.32 10 12.732 810.5
3 150 42.44 10 4.244 90.057
5 250 25.46 10 2.546 32.41
7 350 18.189 10 1.8189 16.54
9 450 14.15 10 1.415 10.011

b- Data hasil percobaan


Vrms 99,9
Irms 99,9
THD v 4,83E-01
THD I 4,83E-01
IV. Analisa
Pada praktikum ini bertujuan untuk menyimulasikan rangkaian inverter 1
phasa dan menganalisa peformanya, adapun inverter adalah suatu rangkaian atau
perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) ke arus listrik
bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan
perancangan rangkaiannya. Inverter 1 phasa yang disimulasikan merupakan
inverter jenis 1 H bridge (inverter dengan 1 jembatan H).
Komponen penyusun rangkaian inverter 1 phasa terdiri dari input dari sumber
tegangan DC, beban dengan menggunakan resistor, dan 4 buah mosfet dengan
label 1,2,3, dan 4. Pada simulasi ini rangkaian masih belum menggunakan PWM
sehingga untuk pensaklarannya masih menggunakan manual yaitu dengan getting
block. Dengan setting pada getting block untuk frekuensi sebesar 50 Hz (frekuensi
output) dan dimulai untuk 0 - 180 pada mosfet 1 dan 3 pada penyalaan pertama.
Untuk penyalaan kedua, dengan frekuensi yang sama (50Hz) dan dimulai untuk
180-360 pada mosfet 2 dan 4. Adapun variasi yang digunakan adalah frekuensi
50-450 Hz pada n, dimana n adalah bilangan ganjil, karena pada deret fourier
persamaan gelombang output adalah berlaku untuk bilangan ganjil.

Pada gambar gelombang output inverter diatas, untuk gelombang output


tegangan dan arus sama bentuknya yaitu berbentuk kotak, hal ini karena

Praktikum Elektronika Daya


penggunaan beban hanya berupa resistor saja. Jika gelombang output masih
berbentuk kotak, maka output tersebut masih mengandung sinyal DC, harmonisa
atau distorsi sinyal harus diminimalisir agar gelombang output berbentuk sinus.
Lalu untuk Vrms dan Irms bernilai sama yaitu 99.9 (mendekati 100). Vin DC
inverter akan sama dengan Vout maksimum inverter. Karena rangkaian inverter
ini memiliki output gelombang yang masih kotak, sehingga Vout maksimumnya
akan sama dengan Vrms. Lalu untuk THD v dan THD i berfungsi untuk
merepresentasikan gelombang output pada inverter dan memiliki nilai yang sama
juga sebesar 4,83E-01, bernilai sama karena menghasilkan gelombang output
yang sama (gelombang kotak).
Pada data hasil praktikum di tabel, Fn adalah variasi frekuensi n yang
merupakan bilangan ganjil sesuai deret fourier yang berlaku pada persamaan
gelombang output. Dapat diketahui pada table bahwa Vn berbanding terbalik

4 Vdc
vn=
dengan Fn, hal ini sesuai dengan rumus yang berlaku yaitu nπ . Lalu
untuk impedansi bernilai sama pada semua n karena beban yang digunakan hanya
resistor sehinga impedansi bersifat murni resistif. Dan untuk Pn bernilai paling
besar pada variasi n pertama namun turun secara drastic pada n selanjutnya, hal ini

2
in
dikarenakan rumus pada Pn adalah
(√ )
Pn =i 2n, rms R=
2
R
, ketika R bernilai
sama, maka yang paling berpengaruh adalah in , sedangkan

vn vn
i n= =
Zn √ R 2+nω1 L , untuk Zn yang bernilai sama sehingga Vn sangat
berpengaruh pada in.
V. Kesimpulan

Dari hasil praktikum dan analisa data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :

- Pada inverter 1 phasa dengan h bridge, nilai tegangan puncak relatif sama
dengan tegangan input DC.

Praktikum Elektronika Daya


- Jenis beban yang dgunakan pada rangkaian inverter 1 phasa dengan H
bridge berpengaruh pada THD v dan THD i
- Vn berbanding terbalik dengan Fn, hal ini berpengaruh juga pada in dan Pn

Praktikum Elektronika Daya

Anda mungkin juga menyukai