Kelas : 4b Farmasi
Nim : 1802050219
Bentuk otak manusia pun jika diperhatikan dengan teliti akan kelihatan seperti orang
yang sedang sujud. Otak berada di bagian paling atas manusia, tetapi apabila kita sujud,
ia berada di tempat paling rendah, menandakan pengabdian manusia pada Allah SWT.
Ahli sains telah menemukan bahwa saluran-saluran udara di dalam paru-paru manusia
membentuk kalimah ‘La ilaha illallah’ (Tiada Tuhan melainkan Allah) dalam tulisan Arab.
Sesungguhnya Allah, Tuhan yang Maha Agung lagi Maha Bijaksana, Dia telah
menunjukkan keagungan-Nya melalui penciptaan lima jari manusia, yang melambangkan
huruf-huruf : Alif, Lam, Lam dan Ha yang membentuk kalimah Allah dalam perkataan dan
tulisan Arab.
Jika kita balikkan pula tangan, dan melihat ke telapaknya, maka di situ kita akan lihat
urat-urat yang akan membentuk tulisan nomor dalam bahasa Arab. Nomornya adalah 81
di telapak tangan kiri dan 18 di telapak tangan kanan. Jika dicampur kedua nomor
tersebut, jumlahnya ialah 99. Dan nomor 99 itu adalah simbolik kepada 99 nama Allah,
yang dipanggil sebagai Asma-ul Husna (nama-nama yang baik).\
Berdiri lurus dalam salat melambangkan huruf Alif ()ا, ruku’ melambangkan huruf Ha
()ح, sujud melambangkan huruf Mim ()م, dan duduk melambangkan huruf Dal ()د. Ia
akhirnya membentuk perkataan Ahmad dalam tulisan Arab, nama Nabi Terakhir yang
membawa Perjanjian Terakhir. د+ م+ ح+ = احمد = اAhmad.
Ketahuilah bahwa Ahmad adalah salah satu nama lain bagi Nabi Muhammad SAW
dan mengikut sejarah, ibunya Aminah menginginkn anaknya itu dinamai dengan nama
Ahmad, tetapi kemudian datuknya Abdul Mutalib memberikannya nama Muhammad.
Ahmad dan Muhammad di dalam bahasa Arab maksudnya sama yaitu ‘Yang Terpuji’.
f. Saat jari telunjuk diangkat pada Tasyahud dalam salat melambangkan nama Allah
Pada duduk tahiyyat akhir dalam salat, suatu sunnah bagi kita untuk mengangkat jari
telunjuk ketika membaca kalimah syahadah. Jari telunjuk diangkat menandakan Tuhan
yang Esa. Dan perhatikan, pada urat-urat jari itu akan membentuk kalimat Allah dalam
Bahasa Arab.
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap
Tuhanmu Yang Maha Pemurah. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan
kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang
Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (Surat Al Infithaar : Ayat 6-8).
Menjadi orang yang mengerti dan memahami perintah dan larangan-Nya, mengerti
tentang qadha’ dan qadar-Nya, mengerti tentang asma’ (nama-nama) dan sifat-Nya,
memahami hukum dini syar’i (hukum Allâh Azza wa Jalla yang harus diamalkan oleh para
hamba) dan hukum kauni qadari (taqdir kauni; semua yang Allâh Azza wa Jalla takdirkan dan
pasti terjadi dan tidak itu mesti dicintai Allâh Subhanahu wa Ta’ala).
Dan itu adalah anugerah Allâh; yang Dia berikan kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
dan Allâh lah Yang mempunyai anugerah yang agung [Al-Hadîd/57:21]”