“Dia Menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia
Membentuk rupamu lalu Memperbagus rupamu, dan kepada-Nya
tempat kembali.”(At-Taghobun 3)
“Dan sungguh, Kami telah Memuliakan anak cucu Adam, dan Kami
Angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami Beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami Lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang
Kami Ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”(Al-Isra’ 70)
Sebab, dalam kaidah dasar ulum al-Qur’an menetapkan bahwa ayat al-
Qur’an terlepas dari pemaknaan berulang-ulang secara sia-sia.
Konsep Al-Basyar
Makna al-Qur’an: Berangkat dari makna bahasa ini, maka secara umum
ayat yang menggunakan kata al-basyar menunjukkan manusia secara
fisik. Seperti pada firman Allah surat al-Furqan: 54 dan Shaad: 71. Hal
ini diperkuat pada ayat-ayat lain yang memberikan definisi bahwa al-
basyar adalah wadah fisik yang bersifat materil, membutuhkan makan
dan minum dan menunjukkan siapa saja, baik nabi maupun orang kafir.
(al-Anbiya: 1-8)
Konsep Al-Nas
Para ahli bahasa pendapat menyatakan bahwa al-Nas berasal dari kata
unas yang berasal dari kata anisa yang artinya
jinak-menjinakkan/ramah. Hilangnya hamzah pada kata tersebut
disebabkan karena masuknya alif lam. Berbeda dengan pemaknaan
tersebut, ahli bahasa lain berpendapat bahwa asal kata an-Nas adalah
nasiya artinya lupa. Yang lain mengakarkan pada kata nasa-yanusu
artinya bergoncang. Sementara dzu nawwas artinya yang memiliki
keilmuan.
Konsep Al-Ins
Konsep Al-insan
Makna al-Ins merujuk pada makna berbeda dari Jinn dalam arti negatif
Jika hendak diambil benang merah dari semua kata tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa manusia di dalam al-Qur’an tidak hanya
bersifat basyar saja. tetapi an-nas yang memiliki potensi baik dan
buruk. Hakikatnya manusia harus menjadi al-Ins yang tidak tersesat
oleh al-Jinn.
Untuk itu maka manusia harus menghayati dirinya sebagai al-Insan di
mana potensi keburukan dan kerugiannya dijauhi dengan cara
menyadari ketergantungannya kepada Allah melalui pengetahuannya
kepada Allah dan mengaplikasikan pada tindakan untuk menghindari
segala potensi keburukan dalam diri.