Materi- 1
HAKIKAT MANUSIA
Learning Outcomes
Mengenal, memahami, menganalisis dan membuat kesimpulan materi konsepsi manusia
menurut al-Qur’an dan Hadits, kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan
sehari-hari sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi.
Dalam logika sederhana, dapat dipahami bahwa yang mengerti tentang penciptaan
manusia adalah Sang Pencipta itu sendiri. Allah merupakan Sang Maha Pencipta, jadi Allah yang
lebih memahami tentang proses penciptaan manusia. Dalam al-quran dijelaskan tentang
penciptaan manusia, antara lain dalam Q.S al-Mukminun, 23:12, 13 dan 14. Ayat tersebut
menjelaskan tentang asal penciptaan manusia dari “sulalatin min thin” (saripati tanah). Kata
sulalatin dapat diartikan dengan hasil akhir dari sesuatu yang disarikan, sedangkan thin berarti
tanah.
Disamping itu, di dalam al-Quran terdapat pula beberapa istilah yang mengungkapkan
tentang asal kejadian manusia antara lain sebagai berikut:
1. Turaab (ب ٍ َرا2ُ )تyaitu tanah subur sebagaimana disebutkan dalam surat Al Kahfi
[18]:37.
2. Tiin, yaitu tanah liat ()ط ْي ٍن ِ sebagaimana firman Allah dalam surat As-Sajadah [32]:7.
3. Tiinul Laazib (ب ٍ )ط ْي ٍن اَل ِز
ِ yaitu tanah liat dan kuat yang pekat sebagaimana disebut
dalam surat Ash-Shaffaat [37]:11.
4. Shalshalun (ار ِ ا ِل َك ْالفَ َّخ22ص
َ )ص ْل
َ yaitu tanah kering seperti tembikar surat Al-Rahman
[55]:14. Citra di ayat ini menunjukkan bahwa manusia dimodelkan.
5. Shalshalin min Hamain Masnuun (صا ٍل ِم ْن َح َما ٍء َم ْسنُوْ ٍن َ ص ْل
َ ) yaitu tanah liat kering dari
lumpur yang dicetak/dibentuk sebagaimana disebut dalam surat Al-Hijr [15]: 26.
6. Sulalatun min tiin ( )سُاللَ ٍة ِم ْن ِطي ٍْنyaitu dari sari pati tanah liat. Sulaalat berarti sesuatu
yang disarikan dari sesuatu yang lain sebagaimana disebutkan dalam surat Al-
Mukminun [23]:12.
7. Air (ا ِء222 )اَ ْل َمyang dianggap sebagai asal usul seluruh
kehidupan sebagaimana disebut dalam surat Al-Furqaan [25]:54. Penjelasan yang agak
rinci tentang penciptaan manusia terdapat dalam surat Al-Mukminun ayat 12-14:
“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
sucilah Allah, Pencipta yang paling baik”.
Kemudian dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan pula bahwa proses
perubahan dari nuthfah ke ‘alaqah selama 40 hari, dari ‘alaqah ke mudghah selama 40
hari, dan dari mudghah ke ‘izham selama 40. Setelah itulah ditiupkan ruh ke dalamnya
sehingga menjadi makhluk sempurna yang dinamai dengan janin.
Ayat dan hadis tersebut menjelaskan tentang asal sekaligus proses penciptaan manusia
dari “sulalatin min thin” (saripati tanah). Kata sulalatin dapat diartikan dengan hasil akhir dari
sesuatu yang disarikan, sedangkan thin berarti tanah. Pada tahap berikutnya saripati tanah
berproses menjadi nuthfah (air mani). Kata nuthfah berarti air yang telah bercampur (setelah
terjadi pembuahan antara spermatozoa dengan ovum). Posisi nuthfah ini berada pada tempat
yang terpelihara dan kokoh yaitu rahim.
Pada ayat 14 ini dijelaskan tentang tahapan reproduksi manusia setelah nuthfah.
Perubahan nuthfah secara berurut menjadi ‘alaqah, mudhghah, ‘izham, lahm dan
khalqan akhar (makhluk lain/manusia sempurna). ‘Alaqah memiliki dua pengertian,
pertama darah yang mengental sebagai kelanjutan dari nuthfah dan kedua sesuatu yang
menempel di dinding rahim. Pengertian pertama dipahami dari segi bentuk atau materi
perubahan setelah nutfah sedangkan yang kedua dari segi posisinya. Mudhghah berarti
segumpal daging yang merupakan proses penciptaan manusia sebagai kelanjutan dari
‘alaqah. Daging tersebut masih belum berbentuk sampai akhirnya diberi kerangka
dengan proses berikutnya yaitu ‘izham (tulang-belulang). Izham (tulang-belulang)
selanjutnya dibalut dengan lahm (daging atau otot). Pada fase ini sudah mulai
menampakkan bentuk bagian-bagian tubuh. Fase ini sampai pada pencapaian
kesempurnaan bentuk manusia yang disebut dengan khalqan akhar, berarti ciptaan baru
yang jauh berbeda dengan keadaan dan bentuk sebelumnya.
Tugas-tugas:
1. Jelaskan pengertian manusia menurut Al-Quran!
2. Apa yang dimaksud dengan manusia diciptakan dari saripati tanah?
3. Sebutkanlah bunyi ayat yang menyatakan bahwa Allah yang meniupkan ruh manusia!
4. Jelaskanlah apa yang anda ketahui tentang fitrah manusia!
5. Jekaskanlah tugas dan fungsi pokok manusia sebagai khalifah Allah di bumi !
Buku sumber:
Depag RI. 1998. Al-Qur'an dan Terjemahannya, Jakarta: CV. Toha Putra Semarang
Tim Dosen PAI UNP. 2017. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi Umum, Padang:
UNP Press