Alhamdulillah, penuh puji syukur kepada Allah SWT atas semua limpahan
Rahmat dan HidayahNya penulis telah dapat menyelesaikan penulisan bahan ajar
untuk perkuliahan Topik Kimia Organik pada Perkuliahan Kimia Dasar 2. Modul ini
khusus dipersiapkan sebagai bahan ajar yang diperkaya dengan nilai yang bertujuan
untuk memperkaya informasi, membuka pikiran dan membangkitkan kesadaran
mahasiswa pengguna modul ini untuk memiliki kesadaran menjaga lingkungan. Pada
semua topik kajian dalam bahan ajar ini disertai dengan perspektif nilai lingkungan
dalam rangka menstimulasi mahasiswa dalam menetapkan pilihan nilai-nilai positip
dalam memanfaatkan bahan Kimia Organik dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan
agar keputusan apapun nanti yang diambil dalam sikap dan perilaku sudah
mempertimbangkan konsekuensi dan siap menerima konsekuensi dari pilihan
nilainya tersebut. Harapannya adalah pembaca modul kemudian dapat memilih nilai
positif yang pantas bagi dirinya dalam upaya menjaga lingkungan agar tidak
bertambah tercemar karena kurangnya pertimbangan yang memihak pada lingkungan
dalam memanfaatkan bahan Kimia Organik dalam kehidupan sehari-hari.
i
dan masukan yang konstruktif demi kesempurnaan modul ini di masa yang akan
datang.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Deskripsi Ruang Lingkup Bahan Ajar 1
1.2 Petunjuk Penggunaan Modul 2
1.3 Standar Kompetensi 2
1.4 Kompetensi Dasar 3
BAB II DEFINISI DAN KLASIFIKASI SENYAWA ORGANIK 4
2.1 Tujuan Perkuliahan 4
2.2 Uraian Materi Perkuliahan 4
2.2.1 Sejarah Kimia Organik Modern 4
2.2.2 Perbedaan Penting Antara Senyawa Organik dan 5
Senyawa An-Organik
2.2.3 Gugus Fungsi Dalam Kimia Organik 6
2.2.4 Keistimewaan Kimia Karbon 7
2.3 Latihan Soal 8
2.4 Perspektif Nilai Karakter Kesadaran Lingkungan dari Bahan 11
Senyawa Organik
2.5 Referensi 12
BAB III HIDROKARBON: ALKANA, ALKENA DAN ALKUNA 13
3.1 Tujuan Perkuliahan 13
3.2 Uraian Materi Perkuliahan 14
3.2.1 Alkana 14
a. Alkil 17
b. Nomenklatur Senyawa Alkana 19
c. Sikloalkana 23
d. Tata Nama Senyawa Sikloalkana 24
e. Isomer 24
f. Kelarutan Alkana 26
3.2.2 Alkena dan Alkuna 26
a. Tata Nama Alkena dan Alkuna 27
b. Isomer Geometri dari Alkena 29
c. Reaksi-Reaksi pada Alkana dan Sikloalkana 30
d. Reaksi Halogenasi 32
e. Reaksi pada Alkena 33
3.2.3 Minyak Bumi 44
3.3 Latihan Soal 46
3.4 Perspektif Nilai Karakter Kesadaran Lingkungan dari 48
iv
BAB I.
PENDAHULUAN
Modul ini dipersiapkan untuk perkuliahan Kimia Dasar 2, khusus untuk topik
Kimia Organik. Tujuan penulisan modul ini adalah untuk mengembangkan
pengetahuan mahasiswa yang untuk selanjutnya akan disebut “Anda” tentang konsep-
konsep Kimia Organik, membentuk sikap dan melatih perilaku Anda yang
mempelajari Kimia Organik agar dalam kehidupan sehari-hari dapat bersikap dan
berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang Anda peroleh dalam kuliah ini. Setelah
mempelajari modul ini diharapkan Anda memiliki pengetahuan tentang kimia organik
dasar.
lemak yang berkaitan dengan tata nama, sifat fisika, reaksi kimia, isomer, sumber
terdapatnya senyawa serta mampu memahami manfaat, kegunaan, dan dampak
penggunaannya terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan., serta akan
dibahas juga fenomena yang terjadi akhir-akhir ini yang berkaitan dengan senyawa
hidrokarbon tersebut.
individu dan sebagai warga masyarakat sehingga mampu menjadi panutan bagi
orang lain dalam memanfaatkan senyawa hidrokarbon.
2. Menuliskan nama dan menggambarkan struktur umum dari gugus fungsi dari
senyawa-senyawa organik.
3. Menjelaskan hubungan antara struktur dan sifat fisika dari senyawa-senyawa
organik.
4. Menerapkan aturan IUPAC dalam penulisan tata nama senyawa organik.
5. Memberi nama umum dan nama trivial dari beberapa senyawa organik.
6. Menggambarkan struktur struktur, isomer gugus fungsi, dan isomer geometri dari
beberapa senyawa organik.
7. Menuliskan persamaan rekasi dan memperkirakan hasil reaksi senyawa organik.
8. Menerapkan aturan yang berlaku dalam memperkiakan hasil reaksi kimia organik.
9. Mendiskusikan efek biologis, medis, dan lingkungan dari penggunaan bahan
kimia organik untuk mampu mengantisipasi/mengurangi efek negativenya
terhadap kesehatan dan lingkungan.
10. Membuat daftar yang mengurutkan daftar nama beberapa bahan organik alami
dan sintesis yang berpotensi menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan, dan
lingkungan serta menjelaskan pentingnya senyawa tersebut.
4
BAB II
Pemikiran ini mulai berubah pada tahun 1828 ketika Friedrich Wöhler, yang
kemudian dikenang sebagai "Bapak kimia organik”, ia seorang dokter muda
berkebangsaan Jerman yang berusia dua puluh tujuh tahun berhasil mensintesis
molekul urea (organik) dari bahan awal anorganik secara tidak sengaja (serendipity).
Ketika melakukan penelitian untuk mempersiapkan amonium sianat dari campuran
kalium sianat dan amonium sulfat. Ia memperoleh produk berupa kristal putih yang
5
tidak terlihat seperti amonium sianat. Kristal yang sama seperti yang Ia dapatkan
ketika memurnikan urin anjing dan manusia. Berdasarkan temuan itu, ia menulis
surat kepada guru dan sekaligus juga temannya, Berzelius, dengan mengatakan "Saya
bisa membuat urea tanpa perlu ginjal, baik ginjal binatang ataupun ginjal manusia".
Sejak saat itu kimia organik modern mulai lahir (Denniston, 2003, h. 294).
Pada senyawa organik, ikatan antara karbon dan atom lain hampir selalu
ikatan kovalen, sedangkan ikatan dalam banyak senyawa anorganik ialah ikatan
ionik. Ikatan kovalen dibentuk dengan menggunakan bersama satu atau lebih
pasangan elektron, sedangkan ikatan ion merupakan hasil dari serah terima satu atau
lebih elektron dari satu atom ke yang lain. Ikatan ion memiliki gaya elektrostatik
yang dihasilkan dari daya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif. Perbedaan
antara kedua jenis ikatan ini bertanggung jawab untuk sebagian besar perbedaan
antara senyawa organik dan anorganik (Tabel 1).
6
Gugus fungsi adalah sekelompok atom dalam molekul yang memiliki sifat
kimia yang khas. Gugus fungsi memungkinkan untuk mengklasifikasikan senyawa
ke dalam satu kelompok keluarga, yang secara kimia memiliki sifat yang hampir
sama. Senyawa kimia dengan gugus fungsi yang sama cenderung mengalami reaksi
kimia yang sama. Sebagai contoh, perhatikan reaksi etilena dan mentena (Gambar 1).
Etilena, memiliki rumus molekul yang sederhana, merupakan hormon pada
tumbuhan yang menyebabkan buah menjadi matang, sedangkan mentena, rumus
molekulnya jauh lebih rumit, dapat ditemukan dalam minyak peppermint. Kedua-
duanya mengandung ikatan C=C (ikatan C rangkap dua). Oleh karena itu keduanya
7
Gambar 1. Reaksi Adisi Br2 Terhadap Senyawa Alkena: Etilena dan Mentena
(Sumber: Mc. Murry, 2012, h. 75).
cara untuk karbon dan atom lain berikatan secara hampir tak terbatas baik pada rantai
lurus, pada struktur cincin dan rantai bercabang yang umum. Perhatikanlah macam-
macam bentuk senyawa hidrokarbon pada Gambar 2. Allotrop karbon dikenal dalam
bentuk intan, grafit dan fullerene atau buckyball (dijumpai pada jelaga), semua
senyawa ini tersusun dari unsur karbon dan hydrogen. Bagaimana komentar Anda
untuk fakta ini?
2a 2b 2c
Alasan kedua atom karbon dapat membentuk ikatan yang stabil dengan unsur-
unsur lainnya. Beberapa keluarga senyawa organik (alkohol, aldehida, keton, ester,
dan eter) mengandung atom oksigen yang terikat dengan karbon, yang lainnya
mengandung nitrogen, sulfur, atau halogen. Kehadiran unsur-unsur ini
menganugerahkan berbagai sifat kimia dan fisika baru. Ketiga, karbon dapat
membentuk ikatan ganda atau ganda tiga dengan atom karbon lain untuk
menghasilkan berbagai molekul organik dengan sifat yang sangat berbeda. Bahkan
dua senyawa organik yang sama tetapi mempunyai srtuktur yang berbeda telah
membawa sifat yang berbeda bagi senyawa organik tersebut. Molekul ini dikenal
sebagai isomer.
- Alkohol.
- Cincin aromatik.
- Asam karboksilat.
- Amin.
- Keton
- Alkena.
Penting untuk diperhatikan, bahwa sintesa bahan organik baru tidak boleh
hanya dipandang hanya untuk kebutuhan kebutuhan generasi sekarang dan
mengorbankan generasi yang akan datang (lihatlah prinsip pembangunan
berkelanjutan, Sustainable Development-SD). Hal ini untuk menjaga kelestarian
lingkungan agar generasi yang akan datang masih dapat menikmati kehidupan dengan
lingkungan yang sehat. Sintesa kimia, baik kimia organik maupun an-organik perlu
12
Dalam skala kecil di laboratorium, apa yang dapat anda lakukan untuk
meminimalisir pencemaran limbah bahan kimia terhadap lingkungan? Sudahkan
Anda melakukannya? Kalau belum apa rencana yang akan Anda lakukan?
2.5. Referensi
Anastas, P.T., dan Marry M. K. 2002, Origins, Current Status, and Future Challenges
of Green Chemistry, Account of Chemical Research. vol 35, no. 9. 686-694.
Denniston, K.J., dan Joseph J. T., 2003, Organic and Biochemistry, 4-th Edition, The
McGrawn-Hill Companies. New York.
McMurry, J., 2012, Organic Chemistry, 8-th Edition, Canada: Brooks/Cole Cengage
Learning. diakses di www.cengage.com/global pada tanggal 21 desember
2013
http://www.chemistryexplained.com/Ny-Pi/Organic-
Chemistry.html#ixzz3PVeaByuN, diakses pada tanggal 19 januari 2015.