Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR JAWAB UTS FARMASETIKA DASAR SEMESTER 2

PRODI S1 FARMASI TAHUN AJARAN 2019/2020


STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS

Nama : Sri Hartini


NIM : 201905081
Kelas : 2B (S1 Farmasi)

Jawaban :
1. a. Injeksi aminam termasuk golongan obat keras karena injeksi aminam (Aminofilin) termasuk
antibiotika.
b. Penyimpanan injeksi aminam: Disimpan ditempat kering dan sejuk terlindung dari
cahaya matahari ( sejuk adalah suhu antara 8˚dan 15˚)
c. Injeksi aminam disimpan dalam wadah dosis tunggal (ampul) yang terbuat dari kaca dan
berwarna coklat dengan tujuan agar terlindung dari cahaya matahari. Wadah dosis
tungal adalah wadah satuan tunggal untuk bahan yang hanya digunakan secara parenteral,
contohnya ampul.
d. Termasuk wadah dosis tunggal karena injeksi aminam wadahnya berbentuk ampul yang
penggunaannya dengan cara dipatahkan untuk sekali injeksi.

2. a. Kelengkapan resep
Diresep tersebut terdapat :
 Nama, alamat, dan nomor izin praktek dokter.
 Tanggal dan tempat ditulisnya resep (inscriptio).
 Tanda buka penulisan resep dengan R/ (invecatio).
 Nama obat, jumlah dan cara membuatnya (praescriptio/ordinatio).
 Aturan pakai dari obat yang ditulis (signature).
 Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep (subsciptio).
 Nama, umur, dan alamat pasien.
Kesimpulan: resep lengkap.

Komponen Resep Menurut Fungsi:


 Remedium Cardinal dan Corrigens actionis: Opii Pulvis dan Pulvis Doveri
 Corrigens saporis: Sacharum Lactis
b. Perhitungan DM Gabungan Opii Pulvis dan Pulvis Doveri
Perhitungan DM Opii Pulvis (usia 40 tahun)
DM Opii Pulvis = 200 mg / 500 mg

750 mg
 D 1x =
15
= 50 mg

Dosis dengan pemakaian berdasar jam (Menurut Van Duin):


16 16
+1= +1=5 kali minum obat dalam sehari semalam.
n 4
D 1hari = 5 x 50 mg = 250 mg

 DM 1x = 200 mg
DM 1hari = 500 mg

50 mg
 D/DM 1x = x 100 % = 25% <100% ≠ OD
200 mg
250 mg
D/DM 1hari = x 100 % = 50% <100% ≠ OD
500 mg

Perhitungan DM Pulvis Doveri (usia 40 tahun)


DM Pulvis Doveri = 1,5 g / 5 g

4500 mg
 D 1x =
15
= 300 mg

Dosis dengan pemakaian berdasar jam (Menurut Van Duin):


16 16
+1= +1=5 kali minum obat dalam sehari semalam.
n 4
D 1hari = 5 x 300 mg = 1500 mg

 DM 1x = 1500 mg
DM 1hari = 5000 mg

300 mg
 D/DM 1x = x 100 % = 20% <100% ≠ OD
1500 mg
1500 mg
D/DM 1hari = x 100 % = 30% <100% ≠ OD
5000 mg

Perhitungan DM Gabungan antara Opii Pulvis dan Pulvis Doveri


 D/DM 1x Opii Pulvis + D/DM 1x Pulvis Doveri
25% + 20% = 45% <100% ≠ OD (aman digunakan)

D/DM 1hari Opii Pulvis + D/DM 1hari Pulvis Doveri


50% + 30% = 80% <100% ≠ OD (aman digunakan)

Kesimpulan: Resep dapat dibuat, Resep tidak melebihi dosis maksimal

Penimbangan Bahan:
 Opii pulvis : 0,75 gram
 Pulvis doveri : 4,5 gram
 Sacharum lactis : 1,5 gram

3. a. Extrac Belladonae termasuk ekstrak kental (Extractum spissum), dapat dikerjakan dalam
lumpang panas dengan penambahan sedikit pelarut etanol 70%, keringkan dengan zat
tambahan.
b. Pengerjaan thymol dan menthol dikerjakan seperti asam salisilat, untuk obat dalam
digunakan etanol 95% untuk obat luar dipakai eter kemudian dikeringkan dengan zat tambahan.

4. a, Metode Granulasi basah


Metode granulasi basah merupakan metode pembuatan sediaan tablet yang biasa digunakan
untuk bahan obat atau zat aktif yang tahan terhadap pemanasan dan kelembaban.

Tahapan pembuatannya adalah sebagai berikut :


 Masing-masing bahan ditimbang sesuai yang dibutuhkan
 Zat aktif, zat pengisi dan zat penghancur dicampur
 Dibuat larutan bahan pengikat
 Kemudian basahi dengan larutan bahan pengikat, bila perlu ditambah bahan pewarna.
 Campuran dihomogenkan hingga terbentuk granul yang sesuai
 Granul diayak dengan ukuran mesh 14 mesh
 Granul dikeringkan dengan oven atau FBD
 Setelah kering diayak lagi dengan mesh berukuran 12 mesh
 Diuji sifat alirnya, jika sudah sesuai tambahkan bahan pelicin dan penghancur, kemudian
dihomogenkan
 Lalu dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet

b. Bahan pengisi (diluent/filler)


Fungsi pengisi untuk mempeerebesar volume dan menambah bobot tablet. Lazim
digunakan Laktosum, Amylum Manihot, Avicel, Calsii Phosphas, Calcii Carbonas, dan
bahan lain yang cocok.
Bahan pengikat (binder)
Penggunaan bahan pengikat dalam pembuatan tablet gunanya untuk mengikat partikel
serbuk/padat supaya menyatu dan merekat, sehingga tablet tidak mudah pecah dan retak,
menambah kekerasan tablet. Termasuk pengikat antara lain, larutan Gelatin, Mucillago
Amyli, larutan PVP, sesuaikan rentang kadar masingmasing bahan.
Bahan penghancur (disintegran)
Penghancur dimasukkan dalam proses pembuatan tablet dengan tujuan supaya tablet yang
dihasilkan dapat hancur, jika proses pembuatan dengan metode granulasi maka perlu
penghancur luar. Biasanya digunakan Amylum Manihot, Starch 1500, LH-PC.
Bahan pelicin (glidan)
Pelincir (lubricant), anti lengket (antiadheren) Maksud penggunaan pelicin ialah supaya
tablet yang dihasilkan mudah keluar dari cetakan dan tidak lengket, disamping itu serbuk
tablet / granul mudah mengalir dari hopper ke ruang cetak. Umumnya digunakan
Magnesium stearat sebagai lubricant, Talkum sebagai glidan dan antiadheran, dan Aerosil
sebagai glidan.
Zat warna Penambahan
Zat warna bertujuan untuk perbedaan produk, menutupi warna asli yang kurang menarik,
disamping itu untuk mendapatkan hasil yang homogen. Keamanan zat warna dengan
konsentrasi yang digunakan harus diperhatikan, kemampuan pewarnaan yang cukup kuat
dan kompatibel dengan formulasi .

5. Pasta Kering
Pasta kering adalah suatu pasta bebas lemak mengandung ± 60% zat padat (serbuk). Dalam
pembuatan akan terjadi kesukaran bila dalam resep tertulis  ichthanolum atau Tumenol
Ammonim, zat ini akan menjadikan pasta menjadi encer. Contoh:
R/ Bentoniti 1
Sulfur praecip. 2
Zinci Oxydi 10
Talci 10
lchthamoli 0,5
Glycerini Aquae aa 5
S. ad us. ext.

Pasta Pendingin
Pasta pendingin adalah campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair, dikenal dengan Salep
Tiga Dara. Contohnya pada penggunaan zat aktif berupa zink oxide.

R/ Zinci Oxydi
Olei Olivae
Calcii Hidroxydi Solutio aa 10

Pasta Berlemak
Pasta berlemak adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk). Pasta
berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap dibandingkan dengan salep karena
tingginya kadar obat yang mempunyai afinitas terhadap air.
Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum dan mempunyai daya penetrasi dan
daya maserasi lebih rendah dari salep.
Contoh pasta berlemak adalah Acidi Salicylici Zinci Oxydi Pasta (RN. 1978), Zinci Pasta (RN.
1978) dan Resorcinoli Sulfurici Pasta (F.N. 1978).

Anda mungkin juga menyukai