AGROKLIMATOLOGI
OLEH:
NO. BP :1910232001
KELAS :TANAH B
KELOMPOK :I (SATU)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2020
A. Resume Materi Objek-Objek Praktikum
Kondensasi uap menjadi cairan adalah lawan dari penguapan (evaporasi) dan
merupakan proses eksothermik (melepas panas). Air yang terlihat di luar gelas air
yang dingin di hari yang panas adalah kondensasi.
Molekul air mengambil sebagian panas dari udara. Akibatnya, temperatur
atmosfer akan sedikit turun. Di atmosfer, kondensasi uap airlah yang menyebabkan
terjadinya awan. Molekul kecil air dalam jumlah banyak akan menjadi butiran air
karena pengaruh suhu, dan tapat turun ke bumi menjadi hujan. Inilah yang disebut
siklus air.
Uap air di udara yang terkondensasi secara alami pada permukaan yang dingin
dinamakan embun. Uap air hanya akan terkondensasi pada suatu permukaan ketika
permukaan tersebut lebih dingin dari titik embunnya, atau uap air telah mencapai
kesetimbangan di udara, seperti kelembapan jenuh. Titik embun udara adalah
temperatur yang harus dicapai agar mulai terjadi kondensasi di udara.
Jadi, Embun adalah air dalam bentuk tetesan yang muncul pada permukaan
tipis yang terpapar pada pagi atau sore hari karena kondensasi. Uap air di atmosfer
akan mengembun menjadi tetesan tergantung pada suhu. Suhu di mana tetesan dapat
terbentuk disebut titik embun. Ketika suhu permukaan yang terpapar turun, akhirnya
mencapai titik embun, uap air di atmosfer mengembun membentuk tetesan kecil di
permukaan.
Infiltrasi diatur oleh dua kekuatan, yaitu gravitasi dan kapiler. Pori-pori yang
lebih kecil dalam tanah akan memberikan “perlawanan” yang lebih besar terhadap
gravitasi karena pori-pori tersebut akan menarik air melalui kapilernya.Kecepatan
terserapnya air oleh tanah diukur dengan nilai inci per jam ataumilimeter per jam,
biasa dikenal dengan istilah laju infiltrasi (infiltration rate).Jika volume air di
permukaan melebihi laju infiltrasi maka biasanya akan terjadilimpasan air. Hal ini
terkait dengan konduktivitas hidrolik jenuh pada tanah yangdekat dengan permukaan
(lapisan atas). Tanah dalam kondisi kering memilikidaya serap yang tinggi, sehingga
laju infiltrasi akan semakin besar. Kemampuan tanah ini secara perlahan-lahan akan
berkurang apabila tanah tersebut mulai jenuhterhadap air.
Infiltrasi mempunyai arti penting terhadap : a.Proses LimpasanDaya infiltrasi
menentukan besarnya air hujan yang dapat diserap ke dalamtanah. Sekali air hujan
tersebut masuk ke dalam tanah ia akan diuapkankembali atau mengalir sebagai air
tanah. Aliran air tanah sangat lambat.Makin besar daya infiltrasi, maka perbedaan
antara intensitas curah dengandaya infiltrasi menjadi makin kecil. Akibatnya
limpasan permukaannya makinkecil sehingga debit puncaknya juga akan lebih kecil.
b.Pengisian Lengas Tanah (Soil Moisture) dan Air TanahPengisian lengas tanah dan
air tanah adalah penting untuk tujuan pertanian.Akar tanaman menembus daerah tidak
jenuh dan menyerap air yangdiperlukan untuk evapotranspirasi dari daerah tak jenuh
tadi. Pengisiankembali lengas tanah sama dengan selisih antar infiltrasi dan perkolasi
(jikaada). Pada permukaan air tanah yang dangkal dalam lapisan tanah yang berbutir
tidak begitu kasar, pengisian kembali lengas tanah ini dapat puladiperoleh dari
kenaikan kapiler air tanah
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan
hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lobang
kutikula,dan lentisel.transpirasi merupakan pengeluaran berupa uap h2o dan co2,
terjadi siang hari saat panas, melalui stomata ( mulut daun) dan lentisel ( celah
batang).
Transpirasi adalah terlepasnya air melalui kutikula hanya 5-10% dari jumalah
air yang di transpirasikan. Air sebagian besar menguap melalui stomata, sekitar 80%
air di transpirasikan berjalan melalui stomata, sehingga bentuk dan jumlah stomata
sangat memmpengaruhi laju transpirasi. Selain itu transpirasi juga melalui luka dan
jaringan epidermis pada daun,batang,cabang,ranting,Bungan,buah dan akar.
Jika tanah cukup mengandung air, laju transpirasi yang tinggi, dalam jangka
waktu yang pendek, tidak akan menimbulkan kerusakan yang berarti pada tumbuhan.
Tetapi jika kehilangan air berlangsung terus melalui absorpsi, pengaruh traspirasi
yang merugikan akan kelihtan dengan layunya daun, sebagai akibat hilangnya turgor.
Tingkat kelayuan dan kehilangan air yang diperlukan untuk menimbulkan gejala
kelayuan pada tumbuhan sangat beragam. Daun tipis yang umumnya terdiri dari sel
parenkima yang berdinding tipis akan layu dengan cepat.
Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara yang
lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun
umumnya melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas
pembuluh yaitu pergerakan air dari sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan
dari tanah ke akar. Ada banyak langkah dimana perpindahan air dan banyak faktor
yang mempengaruhi pergerakannya. Air diserap ke dalam akar secara osmosis
melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui
xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar
menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian
atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan
kemudian ke atas melalui arus transportasi
Kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan adalah energi. Energi matahari
yang dimanfaatkan oleh tumbuhan dan manusia sebagai dasar kehidupan. Segala
bentuk kehidupan, proses kehidupan, dan aktifitas hidup memerlukan energi. Tidak
ada kehidupan yang dapat bebas dari energi. Jumlah energi yang dimanfaatkan untuk
menjalankan aspek kehidupan itu hampir seratus persen bersumber dari energi radiasi
matahari. Energi matahari yang tertangkap oleh tumbuhan digunakan untuk kegiatan
fotosintesis dan kebutuhan lainnya.
AGROKLIMATOLOGI
STASIUN IKLIM
Termometer tanah
gundul (tanpa vegetasi)
Kritik: dalam beberapa kali pertemuan, ada dari rekan” praktikan yang kurang jelas suara asisten pada saat menjelaskan materi
ditambah kelas kami yang terlalu banyak anggotanya dan ruangan praktikumnya yang kurang memadai.