Anda di halaman 1dari 49

PENGHITUNGAN DOSIS HERBAL

UNTUK PENELITIAN HEWAN


DAN MANUSIA

Mae Sri Hartati Wahyuningsih


Pusat Kedokteran Herbal/Div. Etnofarmakologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
BAHASAN
 Langkah-langkah Penentuan dosis
 Mencari pedoman dosis obat herbal
 Menentukan dosis harian obat Herbal menggunakan
konversi dosis
 Contoh perhitungan dosis obat herbal
TUJUAN

• Mengetahui langkah langkah menentukan dosis


herbal
• Mengetahui spektrum efek toksik
• Hubungan dosis dan toksisitas pada pemberian
berulang dengan jangka waktu lama
• Cara menghitung dosis herbal dalam penelitian
• Latihan cara menghitung
LANGKAH-LANGKAH PENENTUAN DOSIS

1. Membuat formularium praktis


Dibuat oleh tim berdasarkan kasus dari RS,Klinik dan
Puskesmas
Apoteker/Asisten/Tenaga medis membagi diri berdasarkan
klas terapi (herbal antikanker, imunomodulator, antidiabet, anti
asma dsb)
Klarifikasi dengan dokter pemakai.
Standarisasi ramuan (kesepakatan dr dan Apt)
- Obat asma isinya apa saja?—konvensional (P drug?)
- Dosisnya berapa (simplisia/ekstrak)
- Pemberian pada pasien (per dosis/paket)
2. Penyedia Obat herbal untuk RS dan Puskesmas

- FK-UGM
- SP3T
- Industri
Kenapa ?
 Terawasi oleh tenaga profesional dan ilmiah
 Institusi pemerintah
3. Peran Apoteker/Asisten Apoteker
 Tempat konsultasi pasien tentang herbal (buku-
buku/jurnal/literatur yang lain)—praktikum critical?
 Membuat ramuan sesuai permintaan dokter
 Mencatat pasien dan penggunaan herbal
 Mencatat bahan herbal yang menipis (pesan)
o Untuk simplisia (bisa agak banyak)
o Ekstrak (Secukupnya-higroskopis)
 Penyimpanan herbal (FIFO)
 Dokumentasi apapun (seperti Obat modern)
4. Peran Dokter (PP No 103/2014)
Tempat konsultasi pasien tentang penyakit yang diderita----
Anamnesis
 Pemeriksaan fisik dan penunjang
 Menentukan terapi (konvensional/herbal/CAM)
 Herbal?—Menentukan jenis herbal yang sesuai diagnosis
 Complementary and alternative Medicine (CAM)?
 Pilih standart konvensional
 Pilih herbal dg bahan aktif yang tidak interaksi merugikan
 Digunakan bersama atau selang waktu?
 Penentuan dosis masing-masing
 Penentuan sediaan herbal
 Monitoring penggunaan
Per. Pem. RI no 103 th 2014
(Pelayanan Kesehatan TradisionaL)

Jenis Pelayanan Kesehatan TradisionaL


• Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris—Manfaat dan Aman terbukti
secara empiris (Batra—Ilmu diperoleh dari turun-temurun atau
pendidikan nonformal)--tdk boleh pakai alat kedokteran
• Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer—Manfaat dan
keamanan terbukti secara Ilmiah (Tenaga kesehatan TradisionaL)—
Ilmu diperoleh dari pendidikan tinggi di bidang kesehatan paling rendah
diploma tiga
• Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi (Kombinasi konvensional
dan Trad Com (Tenaga kesehatan + tenaga kesehatan trad)—
diselenggarakan di fasilitas Pelayanan Kesehatan.
COMPLEMENTARY & ALTERNATIVE MEDICINE

Complementary and alternative Medicine adalah


Sekelompok sistem yang beragam tentang medis dan
perawatan kesehatan, praktek, dan produk yang saat ini tidak
dianggap sebagai bagian dari pengobatan konvensional

Pengobatan komplementer - digunakan bersama dengan


obat konvensional. Contoh: aromatherapy pasca operasi
untuk mengurangi ketidak-nyamanan akibat operasi
5. Langkah penentuan dosis herbal
 Pastikan terapinya? (Herbal?/CAM)
 CAM
o Penentuan dosis masing-masing (modern-herbal)
 Herbal
o Pilih jenis herbal sesuai diagnosis
o Pastikan kita memakai bentuk ekstrak kecuali
pertimbangan tertentu
o Perhatikan apakah herbal sudah ada petunjuk dosis
preklinik/klinik/turun temurun
Langkah cont.............
oPerhatikan apakah herbal sudah ada
petunjuk dosis preklinik/klinik/turun temurun
• Ada petunjuk klinis—tinggal menggunakan dan
amati khasiatnya nyata/tidak
• Ada petunjuk preklinik– perhatikan percobaan pada
hewan apa?
Konversikan ke dosis manusia (lihat tabel konversi)

• Ada petunjuk turun temurun—usahakan dicari sisi


ilmiahnya sehingga pengguna berikutnya dapat
menakar/menghitung
CONTOH STANDARISASI RAMUAN HERBAL

Standar Obat Herbal Jenis Simplisia (bahan mentah)


R/ Daun sambiloto ....... g (10-20 g)
Kunir putih ....... g(
Bunga rosela ....... g(
Meniran ....... g (7 batang .......gram?)
Jahe ....... g
Digodok dengan air selama 10 menit dihitung setelah air mendidih

Problem:
1. Alat penggodog apa? (stenlis stil, kuali tanah, panci infus)
2. Bagaimana menentukan gramnya/dosisnya (tradisional/literatur)
3. Dipakai sekali/paket berapa hari?
4. Bagaimana penyimpanan kalau paket? (Jamur)
5. Zat yang terlarut seberapa besar kalau sekali pakai? (ukuran)
Standar Obat Herbal jenis Ekstrak kering

R/ Ekstrak Sambiloto ........ g


Ekstrak kunir mangga 0, 79 g
Ekstrak Rosela ........ g
Ekstrak Meniran ........ g
Ekstrak Jahe ........ g
m.f.l.a. pulv. dtd. No XXX, da in caps
S 3 dd caps I pc
Problem:
- Dosisnya oleh dokter/Apt?
- Petunjuk preklinis/tradisional? (skripsi, tesis, internet)
- Berapa kandungan ekstrak dalam sediaan kering?
Konversi perhitungan dosis untuk berbagai jenis
(spesies) hewan uji

Mencit Tikus Marmot Kelinci Kucing Kera Anjing Manusia


20 g 200 g 400 g 1.5 kg 2 kg 4 kg 12 kg 70 kg
Mencit 1,0 7,0 12,25 27,8 29,7 64,1 124,2 387,9
20 g
Tikus 0,14 1,0 1,74 3,9 4,2 9,2 17,8 56,0
200 g
Marmot 0,08 0,57 1,0 2,25 2,4 5,2 10,2 31,5
400 g
Kelinci 0,04 0,25 0,44 1,0 1,08 2,4 4,5 14,2
1.5 kg
Kucing 0,03 0,23 0,41 0,92 1,0 2,2 4,1 13,0
2 kg
Kera 0,016 0,11 0,19 0,42 0,45 1,0 1,9 6,1
4 kg
Anjing 0,008 0,06 0,10 0,22 0,24 0,52 1,0 3,1
12 kg
Manusia 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,076 0,16 0,32 1,0
70 kg
Penjelasan
Evaluation of drug activities: pharmacometrics,
ed. by D.R. Laurence and A.L. Bacharach)

Jika yang diketahui adalah dosis manusia dan dicari


dosis untuk mencit, maka faktor konversinya adalah
0,0026, sedangkan jika diketahui dosis mencit dan dicari
dosis untuk manusia, maka faktor konversinya adalah
387,9.
Langkah-langkah yang dilakukan saat konversi dosis:
1. Lihat bobot (manusia/hewan) yang diketahui
2. Hitung dosis absolut, yaitu dosis yang sesuai dengan
bobot pada tabel konversi
3. Hitung dosis (manusia/hewan) yang dicari menggunakan
faktor konversi
CONTOH PERHITUNGAN
1. Jika dosis manusia adalah 500g/70kgBB, hitunglah dosis untuk
tikus 200 g
Faktor konversi dosis manusia ke tikus = 0,018
Dosis untuk tikus = dosis manusia x faktor konversi
= 500 g x 0,018 = 9 g

2. Dosis manusia 40mg/kgBB, hitung dosis untuk mencit 20 g

• Hitung dosis untuk manusia 70 kg (sesuai tabel konversi) =


40mg/kgBB x 70kgBB = 2,8 g
• Faktor konversi = 0,0026
• Dosis untuk mencit = 2,8 g x 0,0026 = 7,28 mg
3. Dosis manusia dengan bobot 70 kg adalah 100g, hitunglah dosis
untuk mencit 30 g
• Faktor konversi = 0,0026 (faktor konversi untuk mencit 20 g)
• Untuk menghitung dosis mencit 30 g, dicari dahulu dosis untuk
mencit 20 g
• Dosis mencit 20 g = 100 g x 0,0026 = 260 mg
• Dosis mencit 30 g = 30 / 20 x 260 mg = 390 mg

4. Dosis untuk mencit= 100mg/KgBB, hitunglah dosis untuk manusia?


• Dosis Absolute untuk mencit 20g
= 100 mg/kg BB X 0,02 kg (dari 20g/1000g)
= 2 mg
• Dosis manusia = 2 mg x 387,9 (konversi mencit- manusia)
= 775,8 mg (untuk manusia 70 kg)
= 775,8 mg/70 kg
= 11,08 mg/kg
5. Dosis untuk manusia = 1000mg/70Kg BB,
Hitunglah :
a. Dosis untuk mencit ?
b. Dosis untuk mencit ke tikus ?
c. Dosis dari mencit ke mencit 25 gram ?
a. Dosis mencit = 1000 mg X 0.0026 (konv manusia-mencit)
= 2.6 mg (mencit 20 g)---kg (1000/20= 50)
= 130 mg/Kg BB
b. Dosis ke tikus = 2.6 mg X 7.0 (konversi mencit-tikus)
= 18.2 mg (tikus 200 g)
= 18,2 mg/200g …kg (1000/200=5)
= 91 mg/kg
c. Mencit 25 g = 25/20 x 2,6 mg= 3,25 mg (mencit 25 g)
= 3.25 mg /25 g…kg (1000/25=40)
= 130 mg/Kg BB
Aged Garlic Extract, a Modulator of
Cardiovascular Risk Factors

• Dosis AGE (aged garlic extract) pada tikus: 18-129


mg/KgBb/hari. Berapakah dosis pada manusia?

Untuk tikus 200g = 18-129 mg/kg BB X 0,2 kg (dari


200g/1000g) = 3.6-25,8 mg

Dosis untuk manusia


: 3,6 – 25, 8 mg x 56 (konversi tikus ke manusia)
: 201,6 – 1444,8 mg (untuk manusia 70 kg)
: 2,88 s/d 20,64 mg/kg
Contoh Perhitungan Dosis Jenis Ekstrak Kering

Ekstrak Bawang putih


Diketahui:
1. Dosis preklinik pada tikus 50mg/kgBB/hari (mencegah resiko
kardiovaskuler-Literatur)---berapa dosis untuk manusia?
2. Kandungan ekstrak kering 80% (eks+pengisi=200 g, pengisi 40g)
3. Dosis konversi tikus ke manusia (56,0)

Perhitungan:
Dosis perhari manusia : 50x 0,2 (dari 200/1000) x 56 = 560 mg (dokter)
Berapa kita harus ambil dari ekstrak kering? (Apt/AA)
0,560 x 200 g = 0,7 g = 700 mg
160
Atau 100 x 560 = 700 mg
80
Ekstrak Kunir Putih
Diketahui:
1. Dosis preklinik 126mg/kgBB/X (regenerasi sel hati mencit-Literatur)
2. Kandungan ekstrak kering 80% (eks+pengisi=200 g, pengisi 40g)
3. Dosis konversi Mencit ke manusia (387,9)

Perhitungan:
Dosis perkali: 126x0,02x 387,9 = 977,5 mg (dokter)
Berapa kita harus ambil dari ekstrak kering? (Apt/AA)
: 100 x 977,5 = 1221,8 mg
80
Ekstrak Jahe (Zingiber officinalis Rosc)
Diketahui:
1. Dosis manusia 1000 mg/hari (anti emetik pasca khemo. 2x sehari)
2. Kandungan ekstrak kering 80% (eks+pengisi=200g, pengisi 40g)
3. Dosis konversi manusia ke manusia (1,0)

Perhitungan:
Dosis perkali: 1000:2 x 1,0 = 500 mg
Berapa kita harus ambil dari ekstrak kering? (Apt/AA)
0,500 x 200 g = 0,625 g = 625 mg
160
Atau 100 x 500 = 625 mg
80
Ekstrak Jahe (Zingiber officinalis Rosc)
Diketahui:
1. Dosis manusia 600 mg/hari (anti emetik dispepsia 3x sehari)
2. Kandungan ekstrak kering 80% (eks+pengisi=200g, pengisi 40g)
3. Dosis konversi manusia ke manusia (1,0)

Perhitungan:
Dosis perkali: 600:3 x 1,0 = 200 mg
Berapa kita harus ambil dari ekstrak kering? (Apt/AA)
0,200 x 200 g = 0,25 g = 250 mg
160
Atau 100 x 200 = 250 mg
80
CONTOH PERHITUNGAN DOSIS

(PENELITIAN I)
Aktivitas Anti Diabetes Ekstrak Daun Ubi Jalar
(Ipomoea batatas L) pada Mencit
Cara menghitung dosis
a) Dosis Metformin

• Metformin yang digunakan adalah tablet Metformin 500 mg (dosis


Manusia)
• Dosis untuk mencit 20 g dikonversikan = 0,0026 x 500 mg = 1,3 mg
• Dosis kg/Bb mencit = 1000/20 x 1,3 mg = 65 mg/kg Bb
• Timbang 65 mg tablet Metformin yang sudah digerus halus, + CMC
0.5 % gerus homogen kemudian masukkan kedalam labu 10 ml
tambahkan CMC 0,5 % sampai 10 ml, kocok homogen.
• Dosis pemakaian pada mencit adalah = 1.3/65 x 10 ml = 0.2 ml
b). Dosis Glukosa
• Glukosa yang digunakan adalah glukosa 10 % dengan dosis
1g/kg bb, jadi untuk mencit 20 g = 20/1000 x 1 g = 0, 02 g
• Timbang 10 g Glukosa larutkan dengan akuades sampai 100
ml
• Dosis pemberian pada mencit 20 g = 0.02/10 x 100 ml = 0.2 ml
Cara Menghitung dosis Ekstrak Ubi jalar

• Dosis ekstrak daun ubi jalar yang terdiri dari tiga macam dosis
yaitu: (100; 200; 300) mg/kg bb
• Masing-masing ekstrak ditimbang 100 mg, 200 mg dan 300 mg,
suspensikan dengan CMC 0,5 %, gerus homogen masukkan
dalam labu ukur 10 ml kemudian tambahkan volumenya dengan
CMC 0,5 % sampai 10 ml.
• Jadi dosis pemberian untuk mencit 20 g = 20/1000 x 10 ml = 0,2
ml
Contoh perhitungan dosis
(Penelitian II)

Pengukuran kadar glukosa darah mencit dengan


pemberian infusa Daun Dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr)
1. Dosis Aloksan
• Dosis 100mg/kgBB
• Mencit 25g = 0,026x 100 = 2,6mg/0,5cc
• Yang diberikan secara intravena pada vena ekor
2). Dosis Glibenklamid
• Dosis manusia 10mg
• Konversi dosis manusia untuk mencit 20 g = 0.0026
• Maka dosis untuk mencit 20g adalah : 10mgx 0,0026 = 0,0 26g
• Berat mencit yang dipakai ± 25g
• Maka dosis untuk mencit 25g adalah : 25/20 x 0,026 = 0,0325g
(Dosis Mencit)
• Maka dosis 1kg glibenklamid : 1000/25 x 0,0325 = 1,3 g/kgBB yang
diberikan secara per-oral.
3). Dosis Daun dewa
• Dosis tikus 200mg/200gBB
• Konversi dosis tikus - mencit 0,14
200mg x 0,14 = 28 mg/mencit 20g
• Dosis untuk mencit 25gr = 25/20 x 28 = 35mg/25gBB mencit
Variasi Dosis : I, II, II
• Dosis I
Dosis untuk mencit 25g : 35mg/0,5ml = 70mg/ml = 7g/100ml
Dosis untuk 1kgBB mencit : 1000/25 x 35mg = 1,4g/kgBB
diberikan secara per-oral.
• Dosis II
Dosis untuk mencit 25g : 70mg/0,5ml = 140mg/ml = 14g/100ml
Dosis untuk 1kgBB mencit : 1000/25 x 70mg = 2,8g/kgBB
diberikan secara per-oral.
• Dosis III
Dosis untuk mencit 25g : 140mg/0,5ml = 280mg/ml = 28g/100ml
Dosis untuk 1kgBB mencit : 1000/25 x 140mg = 5,6g/kgBB
diberikan secara per-oral.
Cara menghitung
Dosis Ramuan dan Konversi Dosis
Herbal
CARA PERHITUNGAN DOSIS DAN PEMBUATAN
RAMUAN HERBAL

Cara Perhitungan Dosis Ramuan Herbal


(Menimbang ramuan herbal)

• Kulit Pulai 8%*100g (dosis manusia) : 8g


• Poncosudo 8%*100g (dosis manusia) : 8g
• Kencur 8%*100g (dosis manusia) : 8g
• Jinten Hitam 10%*100g (dosis manusia) : 10g
• Adas 8%*100g (dosis manusia) : 8g
• Pulosari 10%*100g (dosis manusia) : 10g
• Meniran 8%*100g (dosis manusia) : 8g
• Alang-alang 8%*100g (dosis manusia) : 8g
Total : 68g.
Cara Membuat Infusa 10% (10 gram bahan
herbal dalam 100mL)
• Kulit Pulai 8/68*100 : 11,76% 12%: 1,2g
• Poncosudo 8/68*100 : 11,76% 12%: 1,2g
• Kencur 8/68*100 : 11,76% 12%: 1,2g
• Jinten Hitam 10/68*100 : 14,71% 15%: 1,5g
• Adas 8/68*100 : 11,76% 12%: 1,2g
• Pulosari 10/68*100 : 14,71% 15%: 1,5g
• Meniran 8/68*100 : 11,76% 12%: 1,2g
• Alang 8/68*100 : 11,76% 12%: 1,2g

Timbanglah masing-masing tumbuhan herbal tersebut (total: 10,2g).


Masukkan semua bahan herbal (10,2g) ke dalam panci infusa
ditambah air sebanyak 120 mL
Matikan nyala api 15 menit setelah air mendidih.
• Hasilnya didapatkan infusa 10% (10g/100mL)
Cara Mengkonversi Dosis Ramuan Herbal Untuk
Manusia ke dosis Untuk Mencit

Untuk manusia 70kg diperlukan ramuan herbal sebanyak 68g


 Untuk mencit 68 x 0,0026 (konversi untuk dosis mencit)
 Didapatkan dosis untuk tiap ekor mencit: 0,1768g dalam 0,5mL
 Untuk 18 ekor berarti diperlukan 3,18 g dalam 9 mL(per hari).
 Dibuat rp selama 7 hari.
UJI TOKSISITAS JANGKA
PANJANG
• Obat diberikan berulangkali, setiap hari sepanjang
waktu tertentu
– Uji subakut/subkronik (1-3 bulan)
– Kronik (3-6 bulan)
• Akumulasi, toleransi, metabolisme dan kelainan khusus
di organ atau sistem organ tertentu dapat dipelajari.
Lama uji toksisitas
jangka panjang
didasarkan pada
lama penggunaan
obat yang akan
diuji:
Masa penggunaan Masa pemberian
klinis obat uji
<1 minggu 2 minggu – 1 bulan
Dosis berulang (1-4 minggu) 4 minggu – 3 bulan

Dosis berulang (1-6 minggu) 3 - 9 bulan

Dosis berulang (>6 bulan) 9 -12 bulan


• Hewan coba: Tikus atau mencit
• Perlakuan: persiapan seperti pada uji toksisitas akut
• Cara pemberian, frekuensi, interval, lama
pemakaian perlu dipertimbangkan hal-hal:
– Penggunaan empirik di masyarakat (untuk Obat
Tradisional)
– Rencana maksud pemanfaatannya kelak
– Hasil pengamatan uji toksisitas akut
Dosis
• Lazim digunakan 3 peringkat dosis (ditentukan dengan
mempertimbangkan aktivitas farmakologi dan hasil uji
toksisitas akut)
• Dosis tertinggi diupayakan yang dapat menimbulkan
efek toksik (perubahan hematologik, biokimia, anatomi,
histologi) namun mayoritas harus dapat bertahan hidup.
• Dosis paling rendah harus mendekati dosis efektif sesuai
dengan spesies yang digunakan dalam pengujian
HUBUNGAN DOSIS DENGAN EFEK TOKSIK

Dosis letalis (LD=lethal dosis) merupakan cara untuk menyatakan


potensi toksisitas dari suatu bahan yang umumnya dinyatakan pada
tingkat 50% (LD50) yaitu dosis yang mengakibatkan
kematian 50% hewan uji.

PENGGOLONGAN:
1. Sangat toksik (extremely toxic) LD50 : <1 mg/kgBB
2. Toksik sekali (highly toxic) : 1-50 mg/kgBB
3. Toksik (moderately toxic) : 50-500 mg/kgBB
4. Tidak begitu toksik (low toxic) : 500-5000 mg/kgBB
5. Tidak toksik (practically non toxic) : 5-15 g/kgBB
6. Tidak membahayakan sama sekali : > 15 g/kgBB
BAGAIMANA KALAU HERBAL
TERSEBUT AKAN DIKONSUMSI
DALAM BENTUK
SIMPLISIA/MENTAH ?
Contoh Perhitungan Ekivalensi Dosis Herbal
Jahe Instan (Antiemetik kehamilan 2xsehari 1 sachet)
Diketahui:
1. Bahan mentah 1 kg (1000 g) dibuat jahe instan dengan gula pasir 1 kg
2. Jahe instan yang diperoleh 1030 gram dibuat dalam 103 sachet @ 10
gram.....berapa kandungan jahe dalam 1 sachet jahe instan?

Perhitungan:
 Jahe instan yang diperoleh 1030 gram (100%)
 Dosis per sachet
10 x 30 gram = 0,29 gram =290 mg
1030

Jadi untuk mendapatkan dosis jahe instan 1x minum (290 mg) dibutuhkan
jahe mentah/basah 9.7 gram (0.29/30x1000)
Contoh Perhitungan Ekivalensi Dosis Herbal
Jahe Instan (antiemetik kehamilan 2xsehari 1 sachet)
Diketahui:
1. Bahan mentah 1 kg (1000 g) diiris tipis dan dikeringkan jadi 205 gram
simplisia
2. Simplisia kering 205 gram diserbuk menjadi 200 gram serbuk
3. Jika dibuat 103 sachet, maka berapakah kandungan jahe dalam 1 sachet
jahe bubuk ?

Perhitungan:
 Jahe bubuk yang diperoleh 200 gram
 Dosis per sachet
200 x 1 sachet= 1,94 gram/sachet
103
Jadi untuk mendapatkan dosis bubuk jahe kering 1x minum (1,9 gram)
dibutuhkan jahe mentah/basah 9.7 gram (1.9/200x1000)
Keamanan Jahe untuk antiemetik
kehamilan
1. Ekstrak Jahe sampai dosis 1000 mg/kg BB selama 10 hari
diberikan pada tikus betina hamil tidak menyebabkan
toksisitas dalam perkembangan maternalnya
2. Penelitian th 2008 (Arianto) terhadap responden wanita hamil
(105) dengan mual muntah pada emesis gravidarum
(kehamilan 17 minggu) diberikan ekstrak jahe 350 mg (kel I),
eks jahe 350 mg+vit B6 (kel II) dibanding plasebo (kel III) 2x
sehari. Ekstrak jahe tunggal secara signifikan dapat
menurunkan mual dan muntah dibandingkan plasebo.
3. Batas aman bubuk jahe (2-4 gram/hari) pada wanita hamil
(Bryer 2005)
LATIHAN
• Meniran
- Dosis manusia 150 mg/hari
(Imunomodulator 3x sehari-Stimuno)
- Kandungan ekstrak kering 80%
(eks+pengisi=200 g, pengisi 40g)
- Dosis konversi manusia ke manusia (1,0)
Research Laboratory
Dept. of Pharmacology and therapy
Faculty of Medicine, UGM
E-mail: maeshw98@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai