Dosen Pengampu:
Nureva, M.Pd
Disusun Oleh:
1. Arief Yulfan Hidayat 18020006
2. Debia Okhalliana Fustine 18020011
3. Oktavia Tri Wulandari 18020031
4. Yuli Hafsandiari 18020038
2019
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-
Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan
yang tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung
merupakan suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan
dalam menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik
yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.................................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas tentang metode kerja kelompok dan
apa-apa yang terkandung didalamnya, beserta penerapannya yang mana metode ini
merupakan salah satu metode yang bisa dipakai untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Seperti yang kita ketahui, dalam setiap metode yang dipergunakan dalam proses
belajar mengajar pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing. Tidak ada
satupun metode yang sempurna, pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Apalagi
metode kerja kelompok yang merupakan penggabungan (pengelompokan) sera pembaagian
peserta didik kedalam suatu kelompok tersendiri, yang dimana dalam hal ini semua anggota
kelompok harus bekerja sama secara gotong royong tanpa membebankan kepada salah
seorang dari anggota kelompoknya.
Dalam metode kerja kelompok ini, supaya tercapai tujuan yang diharapkan, maka
semua anggota kelompok harus bekerja saling membantu satu sama lain supaya terjalin
hubungan yang harmonis antara mereka. Karena dengan suasana yang harmonis bisa
menunjang keberhasilan dalam memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi bersama-
sama, karena masalah itu bukan dibebankan kepada individual melainkan dibebankan kepada
emua anggota kelompok.
B. Rumusan Masalah
2. Hal-hal apa saja yang mendasari pengelompokan dan yang sewajarnya dilakukan dalam
metode kerja kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan ?
3. Apa saja kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemimpin serta anggota kelompok
dalam suatu kelompok?
C. Tujuan
1
2. Dapat membuktikan metode kerja kelompok ini wajar dipergunakan dalam proses belajar
mengajar atau tidak.
BAB II
PEMBAHASAN
Metode kerja kelompok adalah penyajian materi dengan cara pemberian tugas-tugas
untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam
rangka mencapai tujuan.
Tugas-tugas itu dikerjakan dalam kelompok secara bergotong royong. Suatu kelas
dapat dipandang sebagai suatu kesatuan kelompok tersendiri, dapat pula dibagi-bagi menjadi
beberapa kelompok yang kemudian dapat dibagi pula menjadi kelompok-kelompok yang
lebih kecil lagi, semua pembagian kelompok itu amat bergantung dari tujuan dan
kepentingannya.
1. Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama diantara para peserta didik;
2. Meningkatkan keterlibatan sosio-emosional dan intelektual para peserta didik dalam proses
3. Meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil dari proses belajar mengajar secara
berimbang.
2
a. Perbedaan individual
Terdapat dua jenis perbedaan individual yang dapat dipakai untuk pengelompolan, yaitu:
Perbedaan dalam kemampuan belajar, seperti kelompok pandai, sedang, dan kurang ,
masing-masing menjadi satu kelompok.
b. Fasilitas belajar
Pada umumnya pasilitas belajar yang minim membuat peserta didik terpaksa dikelompok-
kelompokan untuk dapat memperoleh kesempatan yang merata dalam memakai fasilitas yang
dimaksud, seperti penggunaan laboratorium dan alat-alatnya.
c. Pembagiaan pekerjaan
Jika pekerjaan kelas “besar” sehingga perlu dibagi-bagi menjadi bagian-bagian tugas yang
harus dikerjakan oleh kelompok-kelompok, dengan demikian tugas kelas itu diringankan oleh
adanya pembagian tugas-tugas khusus.
Bilamana dalam waktu yang relatif singkat dikehendaki keikutsertaan peserta didik secara
penuh, maka kelas dapat dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok kecil, sehingga setiap
anggota dari kelompok itu dapat berpartisipasi.
3
Menyusun peraturan pembentukan kelompok, cara kerja, saat ?memulai dan
mengakhiri, dan tata tertib lainnya.
2. Kegiatan Pelaksanaan
Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada ?kaitannya dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan.
Mengemukakan tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan ?yang akan dikerjakan dalam
mencapai tujuan pelajaran itu.
Membentuk kelompok.
Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan mengakhiri kegiatan
kerja kelompok.
Meminta siswa merangkum isi pelajaran yang telah dikaji melalui kerja kelompok.
Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang materi yang belum dikuasai
siswa maupun memberi tugas pengayaan bagi siswa yang telah menguasai materi
metode kerja kelompok.
Terdapat berbagai faktor yang turut menentukan keberhasilan kerja kelompok, antara lain:
4
1. Kecerdasan individual, yaitu semakin terdapat anggota kelompok yang cerdas akan
semakin baik hasil kerja kelompok dan sebaliknya.
2. Keakraban kelompok terhadap bidang masalah yang dihadapi maupun terhadap cara-
cara kerja sama dalam kelompok.
5. Berat ringannya atau sukar tidaknya tugas-tugas yang dihadapi oleh kelompok.
Besar kecilnya jumlah anggota kelompok dan kemampuan pemimpin kelompok untuk
menciptakan suatu struktur kerja kerja kelompok yang baik dan memadai.
Disebut juga rapat kilat. Biasanya kelompok jangka pendek hanya memakan waktu,
kurang lebih 15 menit, misalnya: ketika seorang pendidik sedang menerangkan suatu
pekerjaan, tiba-tiba ada suatu masalah yang harus dipecahkan. Pendidik membagi peserta
didik atas beberapa kelompok untuk memecahkan masalah tersebut dalam waktu yang
ditentukan.
Selama rapat kilat, pendidik harus berkeliling untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
5
Yaitu kerja kelompok yang memakan waktu yang lama, sesuai dengan tugas-tugas yang
akan dibahas dan masalah yang akan diselesaikan. Kelompok jangka panjang tersebut
bertujuan:
2. Untuk menanamkan pada peserta didik supaya berbakti kepada masyarakat. Dengan
cara turut sertanya peserta didik dalam suatu kelompok.
3. Menambah pengalaman peserta didik untuk memahami leadership. Peserta didik akan
ditugaskan untuk membuat rencana menyelesaiakan suatu masalah secara bersama
membagi tugas dalam pekerjaan dan sebagainya.
Ini dapat dilaksanakan dengan membagi peserta didik dalam kelompok sesuai dengan
kesanggupannya. Dalam suatu kelas selalu terdapat perbedaan dalam tingkatan kepandaian
peserta didik, sehingga menyulitkan untuk memberikan tugas yang sama untuk itu haruslah
pendidik membagi peserta didik sesuai dengan kemampuannya.
Supaya kerja kelompok kelompok campuran berjalan dengan baik pendidik harus
mengusahakan hal-hal sebagai berikut:
2. tugas itu harus disusun dengan baik sesiuai dengan kemampuan, supaya dapat diselesaikan
oleh setiap kelompok.
Pendidik harus memberikan petunjuk kepada anggota kelompok dimana diperlukan dan
dibutuhkan.
6
2. Memberikan pertolongan kepada setiap bagian kelompok untuk memecahkan
masalah/ kesulitan yang dihadapinya.
3. Melakukan pembagian kerja-tugas yang jujur kepada setiap anggota sehingga terbagi
secara merata dan adil.
5. Mendidik anggota dengan tugas-tugas baru. Dalam hal ini memang senantiasa
diperlukan, hanya saja patut diperhatikan kemungkinan timbulnya kekecewaan-
kekecewaan (frustasi) dalam memecahkan masalah pada anggota-anggota tersebut itu.
Pemimpin kelompok harus menjaga agar kekecewaan-kekecewaan itu tidak membuat
para anggota yang bersangkutan:
Agar kerja kelompok mencapai tujuan maka setiap anggota kelompok punya kewajiban:
Setiap petugas baik secara bersama maupun secaara perseorangan punya tanggungjawab
untuk mengemudikan usaha dalam kelompoknya tanpa ada bantuan dari siapapun.
b. Selalu memusatkan perhatian kepada tujuan yang akan dicapai. Setiap anggota kelompok
baik secara perseorangan maupun secara bersama harus selalu memusatkan perhatian kepad
tujuan yang ingin dicapai. Hal ini berguna supaya jangan terjadi penyimpangan-
penyimpangan dari tujuan. Kalau, terjadi hal yang demikian maka setiap anggota berusaha
supaya meluruskan jalan kembali..
7
2. Masing-masing anggota kelompok dapat bekerja sama dengan kelompok lain. Kerja
sama ini sangat penting sekali sebb dengan kerja sama akan memudahkan
pelaksanaan tugas. Sebab dalam kerja sama anggota kelompok akan dapat bertukar
fikiran, bantu membantu dan lain sebagainya.
3. Melaporkan kemajuan yang dicapai dalam ikatan kelompok. Setiap anggota kelompok
punya rasa tanggung jawab yang besar atas hasil yang dicapai oleh kelompok. Semua
kemajuan-kemajuan yang dicapai itu oleh kelompok dilaporkan secara lisan, tulisan,
kepada pendidik atau berupa hasil pekerjaan dan sebagainya.
2. Sifat-sifat kepribadian setiap anggota kelompok terutama dalam hubungan dengan orang
lain.
3. Lapangan masalah yang menjadi perhatian kelompok merupakan hal yang sudah dikenal.
6. Motivasi kelompok
7. Besarnya kelompok
8
H. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kerja Kelompok
1. Membuat peserta didik aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugasnya;
proses kelompok.
1. Kerja kelompok hanya memberikan kesempatan kepada peserta didik yang aktif dan
mampu untuk berperan sedangkan peserta didik yang terbelakang tidak berbuat apa-apa
2. Memerlukan fasilitas yang beragam baik untuk fasilitas fisik dan ruangan maupun sumber-
1. Membuat peserta didik dapat bekerja sama dengan temannya dalam satu kesataun tugas.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode kerja kelompok adalah format belajar mengajar yang menitik-beratkan kepada
interaksi antara anggota yang lain dalam suatu kelompok guna me-nyelesaikan tugas-tugas
belajar secara bersama-sama karena itu guru dituntut untuk menyediakan bahan-bahan
pelajaran yang sacara manipulasi mampu melibat aktifkan anak berkerjasama dan
berkolaborasi dalam kelompok.
B. Saran
Apabila guru dalam menghadapi anak didik dikelas merasa perlu membagi-bagi anak
didik dalam kelompok untuk memecahkan suatu masalah atau untuk menyerahkan suatu
tugas pekerjaaan yang perlu untuk dikerjakan bersama-sama maka mengajar dengan cara
kerja kelompok sangatlah tepat untuk dilaksanakan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11