MAKALAH Prostatitis Pak Sur
MAKALAH Prostatitis Pak Sur
PENDAHULUAN
Prostatitis Page 1
4. Untuk mengidentifikasi patofisiologi Prostatitis
5. Untuk mengidentifikasi manifestasi klinis Prostatitis
6. Untuk mengidentifikasi komplikasi Prostatitis
7. Untuk mengidentifikasi penatalaksanaan Prostatitis
8. Untuk mengidentifikasi pemeriksaan diagnostic Prostatitis
9. Untuk mengidentifikasi asuhan keperawatan Prostatitis
Prostatitis Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
( PROSTATITIS)
2.1. DEFINSI
Prostatitis adalah Peradangan pada kelenjar prostat pada pria.
Prostatitis adalah Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
radang prostat. Prostatitis bukanlah suatu kondisi tunggal tetapi
sekelompok gangguan dengan gejala terkait.
2.2. KLASIFIKASI
Infeksi prostatitis bisa diklasifikasikan dalam 4 jenis, yaitu :
1. prostatitis katagori akut (katagori 1)
a. Bakteri masuk ke dalam kelenjar prostat diduga melalui beberapa cara:
Ascending dari uretra
Refluk urine yang terinfeksi dalam urin prostatikus
Langsung / secara limfogendari organ yang berada disekitarnya
(rektum) yang mengalami infeksi
Penyebaran secara hematogen
Kuman penyebab infeksi yang paling sering adalah: (E.
coli,Proteous, Klebsella,Pseudomonas spp,Enterobacter,Serratia spp )
b. Gambaran Klinis
Penderitanya nampak kesakitan, terutama di daerahperineal,
Adanya gangguan miksi (berkemih),Demam, Mengigil, Pada pemeriksaan
fisis dengan colok dubur, prostat terababengkak, hangat dan nyeri (pada
keadaan ini tidakdiperkenankan melakukan masase prostat
untukmengeluarkan getah kelenjar prostat karena dapatmanimbulkan rasa
sakit dan akan memacu terjadinyabakteremia, bahkan bila tidak tertangani
secara tepat dapatmenmbulkan abses prostat atau menimbulkan urosepsis)
c. Terapi
Prostatitis Page 3
Antibiotik yang senitif terhadap kuman penyebab infeksi.Misalkan
antibiotik yang dipilih dari golongan fluroquinolone,trimetropim-
sulfametoksazol, dan golongan aminoglikosida.
Setelah keadaan membaik, antibiotikaa per-oral diteruskanhingga 30
hari ke depan. Bila perlu pasien harus menjalaniperawatan di RS guna
pemberian obat secara parenteral.
Jika terjadi gangguan miksi sehingga menimbulkan retensiurine,
sebaiknya dilakukan pemasangan kateter suprapubik.
2. Prostatitis Bakteriel Kronis (Kategori II)
b. Terapi:
Antimikroba yang diberikan dalam jangka waktu lamahingga
pemeriksaan kultur ulangan tidak Menunjukkan adanya kuman
Mengapa pemilihan antimikroba? Karena pada prostatisbakterial
akut, hampir semua jenis
antibiotik dapatmenembus barier plasma epithelium dan masuk ke
dalamsel-sel kelenjar prostat. Sedangkan pada infeksi kronis,
tidakbanyak jenis antibiotika yang dapat menembus
Prostatitis Page 4
bariertersebut.(Oleh karena itu dipilhlah jenis antimikroba yang
dapatmenembusnya, antara lain adalah: trimetropim-
sulfameksasol, minosiklin, karbenisilin dan fluroquinolone)
3. Prostatitis non Bacteriel Kronis (Kategori III)
a. Subkategori IIIA
Tidak nampak adanya kelainan pemeriksaan fisis dan padauji 4 tabung
tidak didapatkan pertumbuhan kuman; hanyasaja pada EPS (terlihat
banyak leukosit dan bentukan oval fat body ).
Diduga inflamasi ini disebabkan karena infeksi dari Ureaplasma
urealitikum atau Chlamidia tracheomatis
Sehingga dalam terapinya diberikan antibiotik yang sensitif terhadap
kuman tersebut; antara lain adalah: minosikllin ,doksisiklin atau
eritromisin selama 2-4 minggu
b. Subkategori IIIB;
Dahulunya dikenal dengan nama prostatodinia
Terdapat nyeri pada pelvis yang tidak berhubungan dengankeluhan
miksi
Sering terjadi pada usia 20-45 tahun
Pada uji 4 tabung: tidak didapatkan adanya bakteripenyebab infeksi
maupun sel-sel penanda proses inflamasi
Diduga kelaian ini ada hubungannya dengan faktor stress
Pemberian obat-obatan simptomatik berupa obatpenghambat
adrenergik alfa; guna mengurangi keluhanmiksi
Prostatitis Page 5
Secara klinis, pasien tidak menunjukkan adanya keluhanmaupun tanda
dari suatu prostatitis. Adanya proses inflamasi pada prostat diketahui
darispesimen yang kemungkinan didapat dari cairan semenpada saat analisis
semen dan jaringan prostat yangdidapatkan pada biopsy maupun pada saat
operasi prostat.
2.3. ETIOLOGI
Penyebab dari prostatitis antara lain :
Idiopatik
Striktur uretra
Hyperplasia prestatik
Agent infeksius (bakteri,fungi, mikoplasma) Umumnya infeksi
prostatitis disebabkan beberapa jenis bakteri berikut :enereribakteri
eshericia colI ,klebsiella, proteus, pseudomonas, serratia, stafilokokus,
sterptokokus
Prostatitis Page 6
Nyeri Tulang Belakang
Sakit Pada Otot
Merasa sakit ketika ejakulasi
Nyeri pada penis, testikel, dan daerah sekitar skrotum dan rectum
Perasaan sering ingin buang air kecil dan kerap diiringi rasa sakit pada
kandung kemih.
Gejala pada Prostatitis bakterial kronis dan nonbakterial adalah :
Sperma bercampur Darah (Hematospermia)
Perasaan tidak Nyaman di daerah Genital dan Perineum
Demam
Nyeri Tulang Belakang
Rasa Sakit pada Perut Bawah
Nyeri Ketika Ejakulasi
Sering Terkena Penyakit Infeksi pada Saluran Urine
2.6. PATOFISIOLOGI
Prostatitis adalah peradangan pada prostat. Dapat bersifat akut
maupun kronis dan sebabnya dapat berupa bakterial ataupun non
bakterial, prostatitis bakterial biasanya disebabkan oleh karena bakteri
escherichia coli dan kadang – kadang enterokok. Infeksi dapat terjadi
karena organisme naik keatas melalui uretra. Refkuks kemih dari kandung
kemih yang terinfeksi atau penyebaran langsung melalui aliran limfe atau
darah.
Prostatitis bakterial akut menyebabkan demam, menggigil, nyeri
pada pinggang bawah,nyeri perineum,disuria,dan spasme uretra. Pada
periksaan rektal, prostat teraba nyeri, membengkak, hangat dan keras.
Resiko bakteremia merupakan kontra indikasi pemijatan prostat, sewaktu
melakukan pemeriksaan, karena biasanya disertai dengan sistisis,
pembiakan spesimen kemih sering kali dapat mengidentifikasi
organismenya.
Pengobatan prostatitis bakterial adalah dengan pemberian agen –
agen antibakteri spesifik untuk organisme penyebab. Terapi penyokong
Prostatitis Page 7
berupa tirah baring, hidrasi, analgesik, dan antipiretik. Prostatektomi
transuretral dapat dilakukan jika terapi dengan obat – obatan tidak
berhasil.
Prostatitis bakterial kronik adalah sebab utama dari infeksi saluran
kemih yang sering kambuh pada pria. Gejala – gejalanya adalah disuria,
kebelet sering berkemih dan nokturia. Nyeri dapat terjadi dipunggung
bawah daerah perineum.penis, skrotum, dan suprapubik. Pemeriksaan
rektal untuk meraba prostat mungkin tidak menghasilkan apa – apa.
Seringkali orang yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala sampai
terjadi bakteriuria yang bermakna. Acapkali terjadi sistisis simtomatik
yang rekuren. Jika diobati dengan antibody, gejala – gejala ini meredakan
biakan kemih menjadi negatif. Tetapi organismenya akan menetap
didalam prostate dan sewaktu waktu akan menginfeksi saluran kemih
kembali
Prostatitis non bakterial menimbulkan gejala – gejala yang sama
dengan prostatitis kronik tetapi ada infeksi saluran kemih dan tidak
ditemukan organisme penyebabnya. Kadang – kadang orang yang
bersangkutan akan menemukan benang – benang mukus didalam
kemihnya. Tidak ada pengobatan dan tindakan spesifik untuk keadaan ini.
Prostatitis Page 8
bakterial dalam prostat. Dapat dibedakan menjadi prostatitis bakterial akut
dan prostatitis bakterial kronis.
Prostatitis bakterial akut adalah dapat menyebabkan demam mendadak
dan menggigil serta nyeri perineal, rektal dan pinggang. Gejala – gejala
seperti disuria, sering berkemih, dorongan untuk berkemih dan noturia
dapat terjadi. Meskipun demikian, beberapa pasien tidak menunjukkan
gejala atau asimptomatik.
Sedangkan prostatitis bakterial kronis adalah penyebab utama relaps
infeksi saluran kemih pada pria. Gejala – gejala biasanya ringan terdiri
dari sering berkemih disuria dan kadang rabas uretral. Demam tinggi dan
menggigil adalah tidak lazim.
2.8. PROGNOSIS
Sebagian besar kasus prostatitis yang terjadi umumnya mudah
untuk untuk dikenali dan ditangani. Namun jika peradangan ini dibiarkan
berlarut – larut hingga skrotum membengkak, maka bisa mengakibatkan
penurunan fungsi alat reproduksi.
Prostatitis Page 9
2.10. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada hipertropi prostat adalah.
Retensi kronik dapat menyebabkan refluks vesiko-ureter, hidroureter,
hidronefrosis, gagal ginjal. Proses kerusakan ginjal dipercepat bila terjadi
infeksi pada waktu miksic. Hernia / hemoroid. Karena selalu terdapat sisa
urin sehingga menyebabkan terbentuknya batue. Hematuriaf. Sistitis dan
Pielonefritis
2.11. PENATALAKSANAAN
Pengobatan yang bisa diberikan pada pasien prostatitis bisa berupa :
terapi antibiotik
terapi suportif dengan istirahat di ranjang
pemijatan pada area prostat (untuk prostatitis kronis)
Prostatitis Page 10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PROSTATITIS
A. Pengkajian
Prostatitis Page 11
o Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan
pengobatan yang telah dilakukan?
o Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap
penyakitnya.
C. Intervensi
Intervensi:
Prostatitis Page 12
o Berikan perawatan perineal
Intervensi:
Prostatitis Page 13
o Kolaborasi:
Awasi pemeriksaan laboratorium; elektrolit, BUN,
kreatinin
Rasional: pengawasan terhadap disfungsi ginjal
Lakukan tindakan untuk memelihara asam urin: tingkatkan
masukan sari buah berri dan berikan obat-obat untuk
meningkatkan aam urin.
Rasional: aam urin menghalangi tumbuhnya kuman.
Peningkatan masukan sari buah dapt berpengaruh dalm
pengobatan infeksi saluran kemih.
Prostatitis Page 14
o Anjurkan pasien untuk menggunakan obat yang diberikan, minum
sebanyak kurang lebih delapan gelas per hari.
D. Implementasi
Prostatitis Page 15
E. Evaluasi
Setelah melaksanakan tindakan keperawatan, kita sebagai perawat perlu
untuk menilai kembali hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan, seperti
menilai:
1. Beradaptasi dengan nyeri yang dialami
2. Tidak terjadi devisit volume cairan seimbang antara intake dan output
baik jumlah maupun kualitas.
3. Dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
4. Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan.
5. Pola tidurnya tidak terganggu
6. menunjukkan tidak terjadi panas
7. kecemasan berkurang.
Prostatitis Page 16
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Prostatitis adalah Peradangan pada kelenjar prostat pada pria.
Prostatitis adalah Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
radang prostat. Prostatitis bukanlah suatu kondisi tunggal tetapi
sekelompok gangguan dengan gejala terkait.
4.2. Saran
Dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengenal tanda – tanda
dari prostatitis serta dapat memberikan asuhan keperawatan pada klien
yang mengalami prostatitis.
Prostatitis Page 17
DAFTAR PUSTAKA
Parsudi, Imam A. (1999). Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: FKUI
Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Infeksi
Saluran Kemih. Edisi: 3. Jakarta: FKUI.
Prostatitis Page 18