0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
100 tayangan3 halaman
Program padat karya diciptakan pemerintah Indonesia pada tahun 1997 untuk menanggulangi dampak krisis ekonomi dan kemarau panjang yang menyebabkan pengangguran meningkat hingga 15 juta orang. Program ini bertujuan menciptakan lapangan kerja melalui proyek-proyek infrastruktur seperti pembangunan sarana air bersih, jalan, dan irigasi dengan melibatkan masyarakat. Pemerintah terus berupaya mengembangkan program ini agar le
Program padat karya diciptakan pemerintah Indonesia pada tahun 1997 untuk menanggulangi dampak krisis ekonomi dan kemarau panjang yang menyebabkan pengangguran meningkat hingga 15 juta orang. Program ini bertujuan menciptakan lapangan kerja melalui proyek-proyek infrastruktur seperti pembangunan sarana air bersih, jalan, dan irigasi dengan melibatkan masyarakat. Pemerintah terus berupaya mengembangkan program ini agar le
Program padat karya diciptakan pemerintah Indonesia pada tahun 1997 untuk menanggulangi dampak krisis ekonomi dan kemarau panjang yang menyebabkan pengangguran meningkat hingga 15 juta orang. Program ini bertujuan menciptakan lapangan kerja melalui proyek-proyek infrastruktur seperti pembangunan sarana air bersih, jalan, dan irigasi dengan melibatkan masyarakat. Pemerintah terus berupaya mengembangkan program ini agar le
1. Apa yang melatarbelakangi adanya program padat karya?
Sejak pertangahan tahun 1997 Indonesia menghadapi 2(dua) permasalahan
yang sangat serius, yaitu; (i) musim kemarau yang berkepanjangan, (ii) terjadinya krisis moneter dan ekonomi. Kedua permasalahan telah menyebabkan berbagai kegiatan ekonomi masyarakat mengalami kemunduran (resesi), yang antara lain berupa terganggunya kegiatan produksi, distribusi, penyediaan pangan dan bahkan di beberapa daerah telah terjadi kelaparan, serta meningkatnya angka pengangguran baik di daerah perkotaan maupun di daerah persedasaan, yang menurut perkiraan jumlah penganggur telah mencapai sekitar kurang lebih 15 juta orang. Kondisi yang kurang menguntungkan ini kemudian telah membawa dampak pada menurunnya kemampuan daya beli masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Menurut perkiraan jumlah penduduk miskin telah meningkat menjadi sekitar 79 juta jiwa lebih atau sekitar 39 persen dari jumlah penduduk. Sebagai langkah antisipatif dalam rangka penanggulangan dampak krisis moneter dan ekonomi serta bencana alam seperti tersebut di atas, Pemerintah telah mengambil kebijaksanaan dan langkah-langkah operasional dalam bentuk revitalisasi proyek-proyek pembangunan dengan pola padat karya, baik untuk program reguler maupun program yang sifatnya khusus melalui penciptaan lapangan kerja produktif, yang ditujukan langsung kepada masyarakat. Pada Tahun Anggaran 1998/99 pemerintah telah mengeluarkan kebijaksanaan yang secara konsisten ditujukan untuk mengatasi pengangguran, baik menyangkut program khusus maupun program reguler. Berkaitan dengan program padat karya yang sifatnya khususnya, telah dilaksanakan kegiatan utama, yaitu antara lain; (i) Proyek Penanggulangan Dampak Kekeringan dan Masalah Ketenagakerjaan, (ii) Padat Karya Sektor Kehutanan, (iii) Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil. Sedangkan yang berkenaan dengan proyek yang sifatnya reguler telah pula dilakukan revitalisasi dengan pendekatan padat karya, khususnya proyek-proyek infrastruktur, seperti antara lain; (i) Padat Karya di Bidang Cipta Karya, yang meliputi kegiatan-kegiatan pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana dasar perumahan dan permukiman, (ii) Padat Karya di Bidang Irigasi, yang meliputi pengendalian banjir, pembuatan saluran irigasi, dan penyediaan air baku, (iii) Padat Karya Jalan Kabupaten, yang kegiatan peningkatan dan pemeliharaan jalan berstatus kabupaten. Di sadari bersama bahwa upaya penanganan yang sedang berlangsung belum dapat menanggulangi jumlah pengangguran yang cukup besar dan belum menunjukkan hasil yang optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa kelemahan dari masing-masing kegiatan tersebut, seperti antara lain; (i) kurang koordinasi terutama dalam penetapan kelompok sasaran, jumlah dan lokasinya, (ii) sistem penyaluran dana belum menyentuh langsung kepada masyarakat pada lapisan bawah, (iii) penetapan upah kerja di beberapa daerah relatif cukup tinggi, sehingga banyak tenaga kerja beralih dari kegiatan sebelumnya, (iv) mekanisme pengendalian dan pelaporan yang kurang berjalan secara baik. Memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, Pemerintah terus berupaya untuk mengembangkan lebih lanjut program padat karya ke dalam bentuk pemberian bantuan langsung kepada kelompok masyarakat di tingkat desa dan kelurahan melalui program nasional "Penciptaan Lapangan Kerja Produktif" (PLKP), dengan partisipasi penuh masyarakat, yang pelaksanaannya dikoordinasikan di tingkat kecamatan. Program ini merupakan program jangka pendek akan tetapi diharapkan mempunyai dampak yang berkelanjutan. Oleh karena itu, perencanaan dan pelaksanaan serta pengawasan diserahkan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. 2. Menurut pendapat Anda apa saja keunggulan dari program padat karya? Proyek padat karya mampu memperkecil tingkat pengangguran, di antaranya: Memperbaiki pasar tenaga kerja Menyediakan program pelatihan Menciptakan program padat karya Mengembangkan tenaga kerja secara menyeluruh dan terpadu Meningkatkan kualitas dan kuantitas untuk materi pengajaran Memperbanyak program pelatihan dan seminar Melakukan studi banding terhadap beberap jenis industry yg membutuhkannya 3. Tantangan apa saja yang dihadapi oleh pemerintah untuk menyukseskan program padat karya? Setiap daerah tentunya memiliki dinamika politik yang berbeda. Pelaksanaan kegiatan pembangunan padat karya harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia secara merata. Menurunnya permintaan terhadap barang-barang industri terutama di pasar global akibat krisis ekonomi global. Fasilitas Pengembangan Kawasan Industri Khusus dan Restrukturisasi Permesinan Industri kurang memadai. 4. Apa yang akan anda lakukan jika di tunjuk menjadi salah satu Ketua Program Padat Karya di lingkungan tempat tinggal anda? Memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada Berupaya mengembangkan lebih lanjut dari program padat karya tersebut Berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk menciptakan lapangan kerja produktif Mengawasi semua perencanaan dan pelaksaan dari program pata karya supaya tidak terjadi penyelewengan
Upaya Penanggulangan Kemiskinan Indonesia Telah Dilakukan Dan Menempatkan Penanggulangan Kemiskinan Sebagai Prioritas Utama Kebijakan Pembangunan Nasional
Evaluasi Keberlanjutan Program Water Supply and Sanitation For Low Income Communities Project (WSLIC2) 2007 Dan Program PNPM Mandiri 2013, Serta Target Universal Access 2019 Melalui PAMSIMAS III