Anda di halaman 1dari 5

A.

Tujuan Pendidikan AS
Sistem pendidikan di Amerika Serikat (AS) mencerminkan ciri dari sistem
pemerintahan di sana yaitu federal dengan desentralisasi melalui pemerintahan negara-
negara bagian (states). Penanggung jawab utama sistem pendidikan di sana adalah
departemen pendidikan pemerintah federal di Washington D.C, namun kegiatan sehari-
hari didelegasikan penuh kepada pemerintah setiap Negara bagian yang kemudian
mendelegasikannya lagi kepada Kantor Pendidikan Distrik (Public School District), dan
kepada badan-badan penyantun college dan universitas. Pemerintah Pusat sangat memberi
otonomi seluas-luasnya kepada Pemerintah di bawahnya, yaitu Negara Bagian dan
Pemerintah Daerah (Distrik). Meskipun Amerika Serikat tidak mempunyai sistem
pendidikan yang terpusat atau yang bersifat nasional, akan tetapi bukan berarti tidak ada
rumusan tentang tujuan pendidikan yang berlaku secara nasional. Tujuan sistem
pendidikan Amerika secara umum dirumuskan dalam 5 poin sebagai berikut:
a. Untuk mencapai kesatuan dalam keragaman.
b. Untuk mengembangkan cita-cita dan praktek demokrasi
c. Untuk membantu pengembangan individu.
d. Untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat; dan
e. Untuk mempercepat kemajuan nasional.
B. Pendanaan Pendidikan AS
Sumber pendanaan pendidikan di Amerika, khususnya pendidikan dasar dan
menengah, yang lebih dikenal dengan public schools, berasal dari Anggaran Pemerintah
Pusat (Federal), Anggaran Pemerintah Negara Bagian dan Anggaran Pemerintah Daerah.
Terdapat 14.000 sekolah di Amerika Serikat dan setiap tahunya pemerintah Amerika
Serikat mengalokasikan dana pendidikan sebesar $500 triliun untuk dialihkan pada
keperluan sekolah dasar dan menengah (Siyamta, 2014).
C. Kurikulum di AS
Kurikulum pembelajaran pada setiap sekolah dipilih oleh school district dan
mengacu pada standar pembelajaran di Negara bagian tersebut. Standar pembelajaran
adalah tujuan yang harus dicapai oleh School district yang harus mengacu pada
Adequate Yearly Progress (AYP). Didefinisikan oleh Dewan Nasional Pengukuran
dalam Pendidikan (NCME), AYP adalah "harapan jumlah pertumbuhan pencapaian
tahunan yang kepada siswa siswa di sekolah, distrik, atau negara bagian tertentu
dalam sistem akuntabilitas federal AS, No Child Left Behind (NCLB) . Suasana
pembelajaran pada sekolah dasar di Amerika Serikat berbeda dengan pembelajaran
pada sekolah di Indonesia. Satu kelas dalam jemjang SD di Amerika hanya terdiri dari
dua puluh higga tiga puluh siswa. Kurikulum yang disusun untuk jenjang Elementary
School atau sekolah dasar ialah Aritmatika Dasar, Matematika, bahasa Inggris (seperti
Grammar, Speeling dan vocabulary), dan mata pelajaran lainnya seperti pelajaran sosial,
pengetahuan alam, pengembangan fisik, kesenian dan membaca.
Sementara pada pendidikan menengah, Amerika memiliki struktur kurikulum
yang berbeda dengan Indonesia. Jika di Indonesia pada jenjang SMA hanya memilih
jurusan, pada jenjang ini, siswa di Amerika diwajibkan mengabil sejumlah mata
pelajaran wajib (mandatory subjects) dan memilihi mata pelajaran pilihan (electives).
Mata pelajaran wajib (mandatory subjects) antara lain:
1. Science (Ilmu pengetahuan alam) meliputi Biologi, Kimia dan Fisika
2. Mathematics (Matematika) meliputi aljabar, geometri, pre-calculus dan statistika
3. English (pelajaran bahasa inggris) meliputi sastra, humaniora, mengarang dan
verbal (praktek)
4. Physical education (Olahraga)

Adapun mata pelajaran pilihan (electives) meliputi:

1. Atletics meliputi cross country, football, basketball, track and field, swimming,
tennis, gymnastics, waterpolo, soccer, softball, wrestling, cheerleading, volleyball,
lacrosse, ice hockey, fieldhockey, crew, boxing, skiing/snowboarding, golf,
mountain biking, marching band.
2. Career and Technical Education meliputi agriculture/agriscience,
Business/Marketing, Family and Consumer Science, Health occipations
3. Foreign langguages meliputi bahasa Spanyol dan Perancis (umum) Bahasa Cina,
Latin, Yunani, Jerman, Italia dan Jepang.
4. Performing Arts/Visual Arts meliputi, paduan suara, band, orchestra, drama, seni
rupa, fotografi, ceramics dan dance.
Sekolah dasar dan menengah di Amerika adalah wajib hukumnya bagi seluruh
siswa di Amerika Serikat (Siyamta, 2014). Tetapi berhubung setiap distrik memiliki
kebijakan masing-masing, maka jenjang usia siswa sekolah pun berbeda-beda di
setiap Negara bagian. Secara umum, siswa di Amerika Serikat memulai pendidikanya
dari jenjang Kindergarten (usia 5 sampai 6 tahun) hingga menyelesaikan pendidikan
menegah pada kelas 12 (usia 18 tahun). Sebagai contoh lain, pendidikan dasar di
Amerika Serikat berjenjang dari Kindergarten hingga Fifth grade (Kelas 5), tetapi
terkadang juga berjenjang hingga Fourth grade (kelas 4), Sixth grade (kelas 6) atau
eighth grade (kelas 8) tergantung sistem kurikulum pada school district tersebut.

Jenjang pendidikan menengah di Amerika Serikat dibagi menjadi dua tahap


(middle school/ junior high) yang dimulai pada jenjang sixth, seventh, eighth and
ninth grade (kelas 6, 7, 8, 9). Jenjang pendidikan pada middle school/ junior high
(grade/kelas) di tentukan oleh faktor demografi seperti jumlah usia siswa sekolah
menegah. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan populasi siswa sekolah yang
stabil. Pada jenjang ini pula, siswa diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran
yang dikehendaki dan menggunakan sistem kelas berpindah (moving class). Senior
High (kelas 9,10,11,12) adalah jenjang lanjutan setelah middle school/ junior high,
biasanya Jenjang ini dimulai dari ninth grade (freshman), tenth grade(sophomores),
eleventh grade(Juniors), dan berakhir pada twelfth grade (seniors).

D. PENDIDIKAN KARAKTER

Tidak jauh berbeda seperti Indonesia, Amerika juga melaksanakan pendidikan


karakter bagi para siswanya. Menurut DeRoche dalam Suyanto (2011), pendidikan
karakter di amerika berkembang mulai pada tahun 1993 dan terbentuk kurang lebih 40
program pendidikan karakter yang berkembang disana. Dikutip dari Suyanto, (2011),
dari 40 model tersebut ada 4 model besar yang lebih sering digunakan yaitu (1)
customized model, (2) National curriculum, (3) Minigrant, dan (4) comprehensive
model. Lainnya adalah model campuran dari keempat model tersebut. Model
comprehensive adalah model yang disusun oleh sekolah secara terpadu dan bersama-
sama oleh seluruh civitas sekolah. Selanjutnya, model national curriculum
menggunakan panduan kurikulum pendidikan karakter nasional, yaitu mengacu pada
11 prinsip pendidikan karakter. Model berikutnya adalah model minigrant, di mana
distrik memberi dana stimulant untuk mengembangkan karakter tertentu di sekolah.
Terakhir model customized atau framework adalah model yang mengikuti garis besar
pendidikan karakter.
Krakter yang dikembangkan dalam pendidikan karakter di Amerika meliputi
sepuluh nilai universal (Suyanto, 2011). Meskipun demikian, sekolah tidak ditekan
untuk menjalankan kesepuluh nilai saja. Sekolah dibebaskan untuk menambah
karakter yang dipandang penting oleh sekolah tersebut. Misalnya, disamping sepuluh
nilai universal tersebut, adapula yang menambah dengan etika dan sikap yang
dibutuhkan di dalam dunia kerja. Berikut adalah sepuluh nilai universal.

E. TENAGA PENGAJAR
Guru pada Sekolah dasar di Amerika Serikat dibekali pendidikan lanjutan
mengenai perkembangan congnitive and psychological development. Guru-guru di
Amerika Serikat telah menyelesaikan pendidikan lanjutan Sarjana dan atau Pasca
Sarjana (Bachelors and/or Masters degree) dalam bidang Early Childhood and
Elementary Education (Siyamta, 2014). Berhubungan dengan kondisi masyarakat di
amerika yang beragam, Masunah (2011) menjelaskan bahwa tenaga pengajar di
Amerika juga dituntut untuk mampu melaksanakan pendidikan multicultural.
Pendidikan multikultural di Amerika Serikat berkaitan dengan bagaimana sikap
pendidik dan sekolah yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan yang mendukung
pembelajaran untuk siswa dari beragam latar belakang dengan segala keunikan dan
perbedaannya. Pendidikan di Amerika sangat menjunjung tinggi pendidikan
multicultural dengan harapan nilai toleransi dapat dijunjung tinggi oleh siswanya.
Menurut Banks dalam Masunah (2011), pendidikan multicultural ini
diprakarsai oleh sejarahnya gerakan sosial dan politik pada tahun 1960-an tentang
hakhak azasi manusia. Gerakan tersebut terjadi karena kolonialisme Amerika Serikat
telah memosisikan orang kulit putih (Euro-American) sebagai penduduk mayoritas,
dan menempatkan penduduk kulit berwarna (khususnya hitam) sebagai minoritas.
Maka para tenaga pendidik di Amerika dituntut untuk mengenal siswa lebih dalam
dan mempunyai sikap dan perilaku yang menghargai semua siswa, tidak membeda-
bedakan dan mendiskriminasikan mereka, namun memberikan pelayanan yang sama
dan adil untuk mencontohkan siswa menjadi masyarakat yang demokratis.
DAFTAR PUSTAKA
Armansyah, Putra. 2017. Mengkaji & Membandingkan Kurikulum 7 Negara (Malaysia,
Singapura, Cina, Korea, Jepang, Amerika Serikat dan Finlandia). Program Studi
Pendidikan Biologi Univesitas Samawa, Sumbawa Besar.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=r
ja&uact=8&ved=2ahUKEwjr2uW-
5qLpAhURX30KHVE2BdYQFjAAegQIBRAB&url=https%3A%2F%2Fosf.io%
2Fvdz32%2Fdownload&usg=AOvVaw0yB_QQGQ6ri3GrwRtvdkQC Diakses
pada 7 Mei 2020.
Wulandari, T. (2008). Kebijakan Pendidikan di Amerika Serikat. ISTORIA: Jurnal
Pendidikan dan Sejarah, 7(1).
Suyanto, S. (2011). Hasil Implementasi Pendidikan Karakter di Amerika Serikat:
Meta- analisis Study. In Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan
Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2
011.
Masunah, J. (2011). Konsep dan praktik pendidikan multikultural di Amerika Serikat
dan Indonesia. Jurnal Ilmu Pendidikan, 17(4).
Siyamta. 2014. PERBANDINGAN PENDIDIKAN DI BEBERAPA NEGARA
(SAUDI ARABIA, GERMANY, FINLANDIA, AMERIKA SERIKAT,
AUSTRALIA, SUDAN). Makalah Wawasan Pendidikan: Universitas
Negeri Malang. Diakses: 8 Mei 2020 <
https://www.academia.edu/7874306/Perbandingan_Sistem_Pendidikan_di
_Beberapa_Negara_Saudi_Arabia_Germany_Finlandia_Amerika_Australi
a_Sudan_>

Anda mungkin juga menyukai