Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH POLA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT

KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

DI SUSUN OLEH :

NURUL FATIMAH HAMZAH


NIM 105421100517

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
PENGARUH POLA MENSTRUASI TERHADAP KEJADIAN ANEMIA PADA
REMAJA PUTRI

A. Latar Belakang

Masa remaja adalah masa yang sangat penting dalam rentang kehidupan manusia,
masa ini merupakan masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa
dewasa. Secara psikologis, masa remaja adalah usia dimana individu berintregasi dengan
masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang
yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat yang sama, sekurang-kurangnya dalam
masalah integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai aspek efektif, kurang lebih
berhubungan dengan masa puber, termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. 1
Pada usia remaja inilah berkembang sifat, sikap dan perilaku yang selalu ingin tahu,
merasakan dan ingin mencoba hal-hal baru. Sikap dan perilaku tersebut harus di arahkan
atau difasilitasi agar tidak berdampak negatif. Masa remaja merupakan segmen
perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali matangnya organ-organ fisik
(seksual) sehingga mampu bereproduksi.2 Pada usia remaja terjadi perubahan hormon,
fisik, dan psikis yang berlangsung secara berangsur-angsur. Tahapan perkembangan
remaja (adolescent) dibagi dalam 3 tahap yaitu early (awal), middle (madya), dan late
(akhir). Masing-masing tahapan memiliki karakteristik dan tugas-tugas perkembangan
yang harus dilalui oleh setiap individu agar perkembangan fisik dan psikis tumbuh dan
berkembang secara matang, jika tugas perkembangan tidak dilewati dengan baik maka
akan terjadi hambatan dan kegagalan dalam menjalani fase kehidupan selanjutnya yakni
fase dewasa. Kematangan fisik dan psikis remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan
keluarga yang sehat dan lingkungan masyarakat yang mendukung tumbuh kembang
remaja ke arah yang positif. 3
Menstruasi merupakan proses fisiologis pelepasan endometrium yang banyak
terdapat pembuluh darah, peristiwa ini terjadi setiap 1 bulan sekali. Siklus haid adalah
jarak antara mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya, karena jam mulainya
haid tidak diperhitungkan dan tepat waktunya keluar darah haid dari ostium uteri
eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus haid mengandung kesalahan
kurang lebih 1 hari.4 Pola siklus menstruasi adalah pola yang menggambarkan jarak
antara hari pertama menstruasi dengan hari pertama menstruasi berikutnya. Pola siklus
menstruasi dikatakan normal jika tidak kurang dari 21 hari dan tidak melebihi 35 hari.
Pola siklus menstruasi ini dipengaruhi oleh usia, tingkat stres, obat-obatan dan alat
kontrasepsi dalam rahim, kehamilan dan gangguan kehamilan, serta kelainan genetik.5
Anemia adalah keadaan yang ditandai dengan berkurangnya hemoglobin dalam tubuh.
Hemoglobin adalah suatu metaloprotein yaitu protein yang mengandung zat besi di dalam
sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh
tubuh.6 Anemia pada remaja adalah suatu keadaan kadar hemoglobin dalam darah lebih
rendah dari nilai normal. Nilai batas ambang untuk anemia menurut WHO 2001 adalah
untuk umur 5- 11 tahun < 11,5 g/L, 11-14 tahun 5 2,O g/L, remaja diatas 15 tahun untuk
anak perempuan < 12,O g/L dan anak laki-laki < 3,O g/L. 7

A.1. Pernyataan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat di rumuskan suatu permasalahan sebagai
berikut :

1. Bagaimana pengaruh pola menstruasi terhadap tingkat kejadian anemia pada remaja putri
siswa kelas IX MTSN Model Makassar ?
2. Bagaimana pengaruh pola menstruasi yang berbeda pada remaja putri siswa kelas IX
MTSN Model Makassar terhadap kejadian anemia ?

A.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan mengadakan penelitian ini adalah :

1. Ingin mengetahui bagaimanakah pengaruh pola menstruasi terhadap tingkat kejadian


anemia pada remaja putri siswa kelas IX MTSN Model Makassar
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pola menstruasi yang berbeda pada remaja putri
siswa kelas IX MTSN Model Makassar terhadap kejadian anemia

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Praktis : Bagi penulis manfaat praktis yang di harapkan adalah bahwa seluruh
tahapan penelitian serta hasil penelitian yang di peroleh dapat memperluas wawasan
sekaligus memperoleh pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
anemia.
2. Manfaat Teoritis : Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan dalam pengembangan
pembelajaran terkait anemia bagi mahasiswa kesehatan.

A.3. Ruang Lingkup Penelitian

1. Lokasi Penelitian : penelitian ini berlokasi di sekolah MTSN Model, kota Makassar yang
bertempat di jalan AP. Pettarani. Objek penelitian ini adalah siswi-siswi kelas IX yang
rata-rata berusia diatas 15 tahun.
2. Jadwal Penelitian : penelitian ini di perkirakan akan menghabiskan waktu selama 6 bulan
yang di mulai dari proses penyiapan proposal, pengumpulan data awal, melakukan studi
kepustakaan, mendesain model penelitian, mengumpulkan data dari kuisioner yang
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mohh Nasrudin. Masa Remaja; 2017.pdf


2. Prakoso. Psikologi Remaja : Universitas Muhammdiyah Surakarta; 2015.
3. Miftahul Jannah. Remaja dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam. Aceh:
Fakultas Psikologi Universitas Ar-Raniry; 2016. Jurnal Psikoislamedia.
4. Septi Kristianti,dkk. Hubungan Anemia Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri di
SMA Negeri 1 Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Tahun 2013. Yogyakarta: Jurnal Studi
Pemuda; 2014.
5. Nurul Aini Yudita. Hubungan Antara Stress Dengan Pola Siklus Menstruasi Mahasiswi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Padang: Universitas Andalas; 2017. Jurnal
Kesehatan Andalas.
6. Julia Fitriany, Amelia Intan Saputri. Anemia Defisiensi Besi. Ilmu Kesehatan Anak:
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh; 2018. JurnalAverrous Vol.4 No.2.
7. Dewi Permaesih, Susilowati Herman. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada
Remaja. Bul. Penel. Kcsellatan, Vol. 33, No. 4 : 162-17; 2005.

Anda mungkin juga menyukai