Anda di halaman 1dari 1

5.

Testimoni Imam Syafi’I Saat Mempelajari Adab

Menyambung kajian yang lalu, Imam Ibnul Jama’ah –rahimahullah- melanjutkan tulisannya pada kitab
_Tadzkiratus Sami' wal Mutakallim fi Adabil 'Alim wal Mutakallim dengan testimoni dari Imam Syafi’I –
radhiyallahu’anhu:

Dikatakan kepada Imam Syafi'i -radhiyallahu 'anhu-:


"Bagaimana hasratmu terhadap adab?"
Maka Beliau -radhiyallahu 'anhu- menjawab:
"Aku mendengar satu huruf tentang adab yang belum pernah aku dengar sebelumnya, maka seluruh
anggota tubuhku cemburu dan berharap memiliki pendengaran agar bisa menikmatinya."
Dikatakan lagi kepada Beliau -radhiyallahu 'anhu-:
"Dan bagaimana caramu mendapatkannya/mempelajarinya (belajar adab)?"

Beliau menjawab:
"Seperti seorang wanita/ibu yang mencari anaknya yang hilang dan tidak ada yang dia miliki kecuali
anaknya tersebut."

Syaikh Shalih ‘Ushaimi –rahimahullah menerangkan:


Imam Syafi’i  -radhiyallahu 'anhu- menggunakan analogi seorang wanita atau ibu yang kehilangan anak
tunggalnya, hal ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa penuntut ilmu senantiasa merasa diri
lemah, bodoh dan tidak suci dari dosa sebagaima seorang ibu yang sedang kehilangan anaknya merasa
dirinya lemah, dan tidak pintar menjaga anak.

Penuntut ilmu seyogyanya bersungguh-sungguh dan totalitas dalam menuntut ilmu dan adab
sebagaimana seorang ibu akan mengorbankan semuanya dan mencurahkan semua tenaganya agar buah
hatinya dapat kembali ke pangkuannya.

Anda mungkin juga menyukai