Bedah Urologi-Nefrolithiasis
Bedah Urologi-Nefrolithiasis
Disusun oleh :
Ika Silviadewi Inzaghi 22010118220019
Mentor Residen
dr. Muchamad Wisuda Riswanto
Mentor Senior
dr. Robin Novriansyah, M.Si.Med, SpB, SpOT(K)
1
LAPORAN KASUS BEDAH UROLOGI
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn K
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Langon RT/RW 009/004, Tahunan, Jepara
No. CM : C775576
Tanggal masuk : 20 September 2019
2
lebih terasa saat pasien sedang buang air kecil. BAK berdarah disangkal.
BAK berpasir disangkal. Kurang lebih 6 bulan yang lalu, nyeri perut
bertambah ke sebelah perut bawah kanan. Bentuk nyeri yang dirasakan
pasien sama. BAK berpasir dan berdarah disangkal. BAK sering
berwarna kuning pekat. Demam disangkal. Pasien kemudian
memeriksakan diri ke rumah sakit daerah di Jepara dan didiagnosis batu
ginjal.
Saat pasien mendaftar ke poli urologi bedah RSUP Kariadi, pasien
merasakan nyeri perut tidak dapat ditahan (VAS 8) sehingga pasien
dibawa ke IGD.
B. DATA OBJEKTIF
PEMERIKSAAN FISIK
3
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 20 September 2019
pukul 08.10 di label kuning IGD RSUP Kariadi.
4
Paru :
Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitar, gerak dada
kanan dan kiri simetris saat statis dan dinamis.
Tidak ada kelainan bentuk dada, tidak terdapat
jejas pada dinding dada.
Palpasi : Stem fremitus dinding hemithorax sinistra = dextra
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler pada lapang paru kanan dan
kiri, tidak ada wheezing, tidak ada rhonki
Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, tidak tampak adanya
jejas
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V linea midclaviculais
sinistra, tidak kuat angkat, thrill (-), heaves(-)
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, tidak ada suara
tambahan
Abdomen :
Inspeksi : Permukaan rata, warna kulit sama dengan sekitar,
tidak ditemukan jejas atau perlukaan pada
abdomen, tidak ditemukan tonjolan abnormal.
Auskultasi : Bising usus normal, tidak meningkat pada semua
kuadran
Perkusi : Timpani pada semua kuadran, tidak ditemukan
pekak alih, tidak ditemukan hepatomegali atau
splenomegaly. Nyeri ketok sudut costovertebra (+/
+)
5
Palpasi : Nyeri tekan (+) pada seluruh lapangan perut
terutama kuadran kanan dan kiri bawah, defans
muscular (-)
C. STATUS LOKALIS
Regio Costovertebralis:
I : warna kulit sama dengan sekitarnya, radang tidak ada, hematom
(-), alignment tulang belakang normal, gibbus tidak ada, tidak tampak
massa tumor
Pal : tidak teraba massa tumor, ballotement ginjal (+/+)
Per : nyeri ketok CVA (+/+)
Regio Suprapubic:
I : kesan datar, warna kulit sama dengan sekitar, tidak tampak massa
tumor, hematom tidak ada, edema tidak ada.
Pal : Nyeri tekan tidak ada, buli tidak teraba penuh, massa tumor tidak
teraba
Regio Genitalia Eksterna:
- Penis
I : tidak tampak massa tumor, tidak ada hematom, terpasang DC,
produksi (+), warna kuning keruh kecoklatan, tersirkumsisi, OUE
diujung
Pal : tidak teraba massa tumor, nyeri tekan (-)
- Scrotum
I : tidak tampak massa, hiperemis (-), oedem (-)
Pal : testis (+/+), nyeri (-)
- Perineum
I : warna sama dengan sekitar, tidak tampak masaa tumor, hematom
tidak ada, edema tidak ada
Pal : tidak teraba massa tumor, tidak ada nyeri tekan
- Rectal toucher
6
TSA (+) baik, mukosa licin, ampula recti tidak kolaps, prostat tidak
teraba membesar
Handscoen : feses (+), darah (-), lendir (-)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan MSCT Abdomen tanpa Kontras
(RSUP Dr. Kariadi 17/09/2019)
Kesan :
Multiple nefrolithiasis kanan pada interlower pole ginjal kanan
(ukuran terbesar ±1.52 x 1.98 cm pada interpole ginjal), non
obstruktif
7
Multiple nefrolithiasis kiri pada uuper-inter- lower pole ginjal kiri
(ukuran terbesar ±2.1 x 2.23 cm pada low pole ginjal), non obstruktif
Tak tampak bendungan pada traktus urinarius
Nodul kistik pada segmen 6 hepar (ukuran ±0.93 x 0.96 cm)
8
O :-
IpTx
o Oksigen 3 lpm nasal kanul
o Infus RL 20 tpm
o Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam I.V
o Inj. Ranitidin 25 mg/ 8 jam I.V
o Pro litotripsy atau operasi
IpMx
o Keadaan Umum, keluhan pasien, skala nyeri
IpEx
o Menjelaskan kepada keluarga mengenai sumber nyeri perut akibat
adanya batu pada ginjal
o Menjelaskan kepada keluarga mengenai perawatan konservatf saat
ini berupa pemberian obat antinyeri
o Menjelaskan kepada keluarga mengenai rencana tindakan operatif
yang akan dilakukan, resiko, dan komplikasi yang dapat terjadi