Pengertian Kelompok
Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung hidup dengan cara berkelompok. Berbagai
kelompok manusia bisa ditemukan di atas permukaan bumi ini. Dasar pandangan dalam
membentuk kelompok itu sendiri bisa berdasarkan dari berbagai macam hal. Mulai dari
kelompok orang yang mempunyai hobi yang sama, aktivitas yang sama, sampai kelompok orang
yang berasal dari suatu daerah yang sama.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan, norma, nilai yang sama
dengan secara sengaja dan teratur serta saling berinteraksi. Kelompok adalah kumpulan dari dua
orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama, meyebabkan satu sama lain saling mempengaruhi
(Cartwright&Zander, 1968; Lewin, 1948).
Umumnya kelompok ialah orang yang memiliki kepentingan yang sama dan juga memiliki
beberapa landasan interaksi yang sama. Dengan itu mereka akan saling terikat bersamaan dengan
serangkaian hubungan sosial yang khas. Dalam hal tersebut bisa terorganisasi dengan secara
ketat dan berjangka panjang, namun dapat pula bersifat sementara atau cair.
Dalam hal ini kelompok dapat terdiri dari 2 orang (dyadlduo), 3 orang (tryadltrio), 4 orang
(kwartet) dan seterusnya sampai ratusan, ribuan orang bahkan lebih. Dengan banyaknya orang
dalam sebuah kelompok maka semakin kecil kesempatan terjadinya interaksi sosial yang
mendalam pada sesama kelompok. Begitu juga sebaliknya, bila sedikit anggora atau orang dalam
suatu kelompok maka interaksi sosial yang terjadi pada kelompok akan semakain besar.
Agar dapat lebih mudah mengerti akan pengertian kelompok berikut beberapa paparan dari
beberapa para ahli, antara lain yaitu:
1. Merton
Menurutnya kelompok ialah sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang
sudah mapan. Sedangkan di dalam kelompok itu terdapat rasa solidaritas disebabkan karna
adanya nilai bersama serta juga karna adanya tanggung jawab bersama.
2. Homans
Menurut Hotmans (1950), kelompok ialah sejumlah individu yang berkomunikasi satu dengan
lainnya itu dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya juga tidak terlalu banyak. Sehingga hal
itu memberikan kesempatan bagi seluruh anggota untuk berkomunikasi secara langsung.
3. Joseph De Vito
Menurut Joseph De Vito (1997), kelompok ialah sekumpulan individu yang berhubungan antara
satu sama lain yang mempunyai tujuan bersama serta ada suatu organisasi atau struktur diantara
mereka. Pada kelompok itu dikembangkan norma-norma yang dianggap yakni sebagai dasar
berperilaku anggotanya.
2.Karakteristik Kelompok
Kelompok adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern. Masing-masing
dari diri kita telah menjadi – dan masih menjadi anggota kelompok-kelompok yang berbeda. Ada
kelompok sekolah, kelompok kerja, kelompok keluarga, kelompok sosial, kelompok keagamaan,
kelompok formal, dan kelompok informal. Beberapa kelompok dianggap berhasil, beberapa lagi
tidak. Beberapa kelompok dapat memotivasi munculnya kinerja terbaik dari para anggotanya,
sedangkan kelompok yang lain justru memunculkan kinerja yang buruk. Deskripsi disini
hanyalah beberapa cara menyusun karakteristik kelompok.
Satu cara memahami definisi ini adalah daengan memikirkan tiga persyaratan yang harus
dipenuhi seebuah kelompok. Persyaratan pertama terkait dengan ukuran (size). Harus
terdapat dua atau lebih individu untuk membentuk sebuah kelompok. Satu orang saja tidak
akan membentuk kelompok. Perhatikan bahwa dalam definisi ini, walaupun terdapat persyaratan
ukuran minimum, tidak ada batsan jumlah maksimum.
Persyaratan kedua adalah , harus terdapat pertukaran atau komunikasi antar individu –
individu yang membentuk kelompok. Artinya, mereka harus berinteraksi satu dengan
yang lain dalam cara-cara tertentu. Kita biasanya berpikiran bahwa interaksi antar anggota
kelompok harus terjadi dalam bentuk taatap muka dengan menggunakan ekspresi verbal, tapi
sesungguhnya tidak selalu harus demikian. Dalam kelompok nominal, misalnya anggota-anggota
kelompok mungkin tidak pernah berkomunikasi lisan satu denggan yang lain. Satu-satunya
interaksi lazimnya terjadi dalam bentuk tulisan. Pada sebuah lokasi pembangunan yang berisik,
komunikasi antar seorang penyelia dan pekerja bagian baja mungkin hanya terjadi dalam bentuk
gerak tubuh, namun tidak satu orang pun yang bias menyatakan bahwa disana tidak terjadi
interaksi yang penting. Tentu saja, Anda mungkin saja mengumpulkan sekelompok orang yang
tidak saling berinterksi satu dengan yang lain. Mereka bukanlah sebuah kelompok; mereka
hanyalah sekumpulan individu.
Persyaratan terkahir dalam definisi kita mengenai kelompok adalah adanya
usaha mencapai sebuah sasaran bersama. Jika tidak ada sasaran bersama, tidak ada
pula yang kita sebut kelompok. Sasaran bersama adalah sasaran yang mampu memotivasi setiap
aggota untuk bekerja mencapai sasaran tersebut. Hal ini berbeda dengan sasaran individual yang
secara kebetulan juga dimiliki sejumlah orang lain. Sebagai contoh, setiap orang yang duduk di
ruang tunggu dokter mungkin sama-sama menunggu gilirannya diperiksa oleh dokter. Dengan
demikian ‘bertemu dokter’ dapat dikatakan sebagai sasaran yang dimiliki setiap individu di
ruangan itu, tetapi sasaran itu bukanlah sasaran bersama. Setiap orang di ruangan itu hendak
bertemu dokter demi sasaran mereka masing-masing, bukan ddemi sasaran kelompok. Karena
itu, orang-orang yang ada di ruang tunggu, bahkan meskipun mereka saling berinteraksi, tidak
dapat didefinisikan sebagai ‘kelompok’.
Karakteristik kelompok singkatnya dapat dilihat sebagai berikut :
1. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non
verbal.
2. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi
anggota suatu kelompok
3. Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok
secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4. Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5. Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat
membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
3. Jenis-Jenis Kelompok
Sebuah organisasi memiliki persyaratan teknis yang harus dipenuhi guna mencapai sasaran
yang organisasi tersebut tetapkan. Pencapaian sasaran-sasaran ini membutuhkan dilakukannya
sejumlah tugas; dan para karyawan diminta melakukan tugas-tugas ini. Sebagai hassilnya,
sebagian besar karyawan akan menjadi anggota sebuah kelompok berdasarkan jabatan dan posisi
mereka dalam organisasi. Ini adalah kelompok yang disebut sebagai kelompok formal
(formal group). Di sisi lain, ketika individu-individu mengasosiasikan diri mereka secara
kontinu, kelompok-kelompok ini cenderung membentuk aktivitas-aktivitass yang berbeda dari
yang diharapkan oleh oerganisasi. Dan ini membentuk kelompok informal. Baik kelompok
formal maupun kelompok informal (informal group), seperti yang akan dijelaskan
nanti, menunjukkan beberapa karakteristik yang serupa.
3.2.Kelompok Informal
Kelompok informal adalah pengelompokan alamiah yang dilakukan sejumlah orang
dalam lingkungan kerja sebgai respons terhadap kebutuhan-kebutuhan sosial. Dengan kata lain,
kelompok-kelompok informal tidak sengaja diciptakan; mereka berkembang secara alamiah. Dua
jenis khusus kelompok informal adalah kelompok minat dan kelompok
pertemanan. Batasan antara kedua jenis kelompok ini seringkali tidak jelas. Contohnya,
sekelompok karyawan dari berbagai departemen yang berbeda-beda dalam sebuah perusahaan
menjadi sukarelawan di sebuah dapur umum demi melayani para tunawisma. Kelompok minat
ini berkembang menjadi kelompok pertemanan karena orang-orang dalam kelompok merasakan
siuatu ikatan bersama dari kegiatan atau pengalaman.