Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN SEMENTARA

BBDM MODUL 4.2 SKENARIO 2

Nama Tutor : dr. Dwi Retnoningrum, Sp.PK

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3 A

1. NAZILLA JUFRIL (22010118120051)


2. HUSEIN JUNAEDI (22010118120052)
3. AGNES ALVIONITA F. SIMBOLON (22010118120053)
4. ELVI ANGGITA SINAGA (22010118120061)
5. PRADYA RAHMAWATI SUBAGYO (22010118120062)
6. DEVY KURNIAWATI (22010118120063)
7. POLIKARPUS PRIYAGUNG TRIANDOKO (22010118140202)
8. AULIA FIRDAUS (22010118130203)
9. AFAN ARGA SAMUDRA (22010118140211)
10. MAHARDHIKA RAFIF PRATAMA (22010118140213)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2020
SKENARIO 2: RASA PANAS DI ULU HATI
Seorang wanita, 35 tahun, datang periksa ke puskesmas dengan rasa panas dan nyeri di ulu
hati. Rasa panas dan nyeri di ulu hati menjalar sampai ke punggung, dan kadang disertai
dengan rasa pahit di mulut. Keluhan ini sudah dirasakan sejak masih remaja, namun akhir-
akhir ini keluhan makin sering dan makin berat terutama setelah makan besar. Dokter
melakukan pemeriksaan dan mendiagnosis penyakit pasien. Dan memberikan obat dengan
dosis dan waktu yang sesuai untuk penyebab penyakit dan kondisi pasien. Dokter juga
menjelaskan edukasi yang tepat terkait penyakit yang diderita pasien.
I. TERMINOLOGI
1. Ulu hati : Regio diatas umbilicus dibawah peocessus xiphoideus dan diantara
hypogastrium kanan dan kiri, tepatnya epigatrium (epigastric region) yaitu terletak
pada perut atas bagian tengah, kurang lebih seperti segitiga dengan tulang rusuk
sebagai atap segitiganya.
2. Rasa panas di ulu hati : Rasa panas yang dirasakan disekitar perut bagian atas
3. Nyeri di ulu hati : Nyeri di perut bagian atas seperti di tusuk. biasanya merupakan
tanda dari peradangan organ pada daerah tersebut, yaitu lambung, esophagus.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa bisa terjadi rasa panas dan nyeri ulu hati ?
2. Mengapa akhir-akhir ini keluhan menjadi semakin sering dirasakan?
3. Mengapa rasa sakitnya semakin berat setelah makan besar?
4. Mengapa gejala pasien kadang disertai dengan rasa pahit di mulut?
5. Mengapa rasa sakit bisa menjalar sampai ke punggung?
6. Apa diagnosis sementara dari skenario?
7. Apa pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis?
III. ANALISIS MASALAH
1. -Melemahnya katup atau sfingter yang terletak di esofagus bagian bawahreflux
gaster ke esophagusApabila terjadi terus-menerus, lapisan esofagus akan
mengalami iritasi hingga peradangan pada esophagusrasa panas dan nyeri ulu hati.
-Gaster dilapisi epitel kolumner normalnya menghasilkan mukus untuk proteksi
mukosa lambung  Produksi mukus akan berkurang apabila mengkonsumsi obat
seperti NSAID, aspirin, kafein, ataupun zat kimia serta bisa karena adanya infeksi
dari H. Pylori  vasodilatasi sel mukosa (sel yang produksi HCL)  produksi HCL
meningkat dan berkontak dengan mukosa gaster  nyeri. Produksi mukus berkurang
juga dapat menyebabkan eksfekasi sel mukosa (pengelupasan) sehingga
menimbulkan erosi dan timbul rasa nyeri di ulu hati.
2. Karena sejak remaja pasien sudah mengalaminya dan seiring bertambahnya usia 
kerja dari otot lower esophageal spinchter menurun  keluhan semakin dirasakan.
3. Makan dalam porsi besar  memicu lebih banyak menghasilkan asam lambung, 
otot spinchter tidak berfungsi dengan baik  memungkinkan refluks  gejala makin
memberat Olehkarena itu lebih dianjurkan mengonsumsi makanan dalam porsi
kecil namun dengan frekuiensi sering.
4. Naiknya asam lambung akan menuju ke esofagus dan orofaring  menuju lidah
dimana reseptor yang terletak pada pangkal lidah adalah reseptor rasa pahit  maka
dari itu akan terasa pahit di mulut.
5. Esofagus dan gaster yang diduga mengalami peradangan  mengirim rangsang rasa
sakit dimana kedua organ ini disarafi oleh N. Vagus dengan dermatomnya yaitu T1-
T5 dan terletak pada punggung  terjadilah nyeri alih  menjalar sampai punggung
6. Diagnosis sementara dari gejala yang ada dan dari klinis pasien yang mana rasa panas
dan nyeri di ulu hati, mungkin berhubungan dengan Heartburn.
7. Pemeriksaan yang dilakukan  Pemeriksaan fisik abdomen, seperti inspeksi, palpasi,
aukultasi pada abdomen  sudah membantu ketepatan diagnosis  Lalu untuk
pemeriksaan penunjang bisa menggunakan endoskopi  namun belum harus
dilakukan apalagi di era bpjs ini, tentunya dokternya juga sudah pernah menangani
beberapa pasien dengan gejala dan penyakit serupa.
IV. SKEMA BELAJAR
V. SASARAN BELAJAR
1. Definisi dan Etiologi Heartburn
2. Patofisiologi Heartburn
3. Manifestasi Klinis Heartburn
4. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Heartburn
5. Diagnosis Banding Heartburn
6. Tatalaksana Farmako dan Non-farmako Heartburn
7. Edukasi dan Pencegahan Heartburn

Anda mungkin juga menyukai