Anda di halaman 1dari 15

Blok Gastroenterohepatika

Triska ereh
201783024
Skenario 1
• “Nyeri ulu hati”

• Pak Dodit berusia 46 tahun, seorang buruh bangunan datang ke puskesmas dengan
mengeluhkan nyeri bagian ulu hati yang dialami sejak 2 hari sebelumnya. Perutnya terasa
melilit dan kembung. Keluhan disertai sering bersendawa asam, mual, dan muntah 2 kali
sejak kemarin. Pak Dodit sering mengalami hal serupa bila terlambat makan. Pak Dodit
juga mengeluhkan sering merasa nyeri pada beberapa bagian tubuh, karena beban
pekerjaannya yang bertambah. Sudah 1 bulan terakhir Pak Dodit rutin mengkonsumsi
antalgin yang dibeli diwarung bila badannya terasa nyeri. Dari pemeriksaan tanda vital
didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg, denyut nadi 80x/menit, frekuensi pernapasan
22x/menit dan suhu badan 37,2C. Pada pemeriksaan fisik abdomen terdapar nyeri tekan
bagian epigastrium, auskultasi abdomen didapatkan bising usus (+) dengan kesan
normal. Pak Dodit bertanya pada dokter apa yang terjadi dengn dirinya?
LO
1. Alur penegakan diagnosis
2. Diagnosis diferensial dan diagnosis pasti
3. Penatalaksanaan
4. Faktor resiko
5. Prognosis dan komplikasi
1. Identitas
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu
Anamnesis
4. Riwayat pekerjaan
5. Riwayat pengobatan
6. Riwayat social
7. Riwayat keluarga
Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi : kontur abdomen
kulit abdomen
2. Auskultasi : pada ke-4 kuadaran
3. Perkusi: pada ke 4 kuadaran
perkusi limpa dapat dilakukan dengan melakukan perkusi pada
rongga traube
Perkusi batas atas hepar di garis midclavikula kanan
Menentukan lokasi dan ukuran hepar. Dengan melakukan perkusi dari
intercostal 2 hingga mendapat peralihan dari bunyi sonor ke pekak
4. Palpasi: ringan dan dalam , hepar , limpa
Pemeriksaan penunjang
1. USG: pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara
berfrekuensi tinggi untuk menghasikan gambar bergerak yang
menunjukkan struktur dan aliran darah di dalam perut
2. Foto rontgen: pemeriksaan menggunakan sinar x untuk
mendapatkan gambaran detail
3. CT Scan: pemeriksaan dengan penyuntikan cairan kontras ke dalam
pembukuh darah untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam
perut dan mendeteksi adanya obstruksi usus
1. Ulkus gaster: terjadi karenaa pengikisan
mukosa lambung dan juga penyebabnya
juga karena OAINS, helicobacter pylori
Diagnosis Gejala klinisnya: rasa panas terbakar pada
diferensial perut, mual kembung, nyeri uluh hati
hematemesis dan melena
2. Ulkus duodeni: terjadi pengikisan mukosa
duodeni. Penyebabnya helicobacteri
pylori,merokok, hipersekresi asam stress,
dan factor genetic.
Gejala klinisnya: nyeri epigantrium terutama
malam hari dan tembus ke punggung ,
nyaman sesudah makan, mual ,anoreksia,
muntah
Penatalaksanaan
Farmakologi:
Non farmakologi
Faktor resiko

Jenis
umur
kelamin

Sosial
makanan
Prognosis dan komplikasi
Prognosis baik di dptkan dri pngobatan yg baik, Adanya pencegahan yg dilakukan untk
mnghindari mnculnya gastritis kmbali. Bila tdk dlakukan pnceghan dan pngobatan yg baik maka
akan mnbulkan prognosis bruk dngn komplikasi pnyakit gastritis sbgai brkt:
Penyempitan esofagus.Penyempitan atau striktur esofagus dapat terjadi ketika seseorang sering
mengalami sakit maag yang disebabkan oleh refluks asam lambung. Asam lambung yang naik ke
kerongkongan dapat menimbulkan jaringan parut di kerongkongan dan mempersempit saluran
tersebut. Gejala yang mungkin muncul meliputi sulit menelan (disfagia) dan nyeri dada.
Barrett’s esophagus. Kondisi ini terjadi ketika paparan asam lambung terjadi secara terus
menerus di kerongkongan. Namun pada kasus ini, sel-sel yang terdapat di lapisan kerongkongan
bagian bawah berubah menjadi sel kanker. Perubahan tersebut berisiko menyebabkan kanker
kerongkongan.
Stenosis pilorus. Kondisi ini disebabkan oleh paparan asam lambung pada area pilorus (bagian
antara lambung dan usus halus) dalam jangka panjang. Paparan menimbulkan jaringan parut
dan mempersempit pilorus, sehingga makanan tidak tercerna dengan baik. Kondisi ini dapat
menyebabkan penderita merasa mual dan muntah.
Peritonitis. Peritonitis disebabkan oleh paparan asam lambung di area peritoneum (lapisan tipis
rongga perut). Paparan ini terjadi akibat robeknya dinding lambung, sehingga asam lambung
bocor ke area peritoneum dan menimbulkan peradangan pada area tersebut.
THANKYOU FOR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai