Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KERJA MAHASISWA

TUTORIAL PBL – FK UNCEN

Blok : Gangguan Gastrointestinal Hepatobilier & Pankreas Tanggal : 15/02/2023


Modul :
Skenario : 1 (Kasus 1)
Kelompok :7
Nama Tutor : dr. Yogi

Ketua : Yosua Andreas Pilamo Panggabean


Sekretaris : Ruh Makda Yogi
Anggota :

1. Adonia O. P. Tokoro 6. Artagratia A. Ngoranubun


2. Alfrince M. Kegou 7. Chyntia A. Tame
3. Kharina N. S. Rumakiek 8.
4. Atika Suri 9.
5. Evellyn V. Womsiwor 10.

Tujuan Pembelajaran :

Petunjuk :
Berdoalah sebelum mengerjakan. Bacalah semua instruksi dengan jelas. Kerjakan latihan berikut
pada lembar kerja yang tersedia.
KASUS 1: (KELOMPOK 7 & 8)
Seorang pria berusia 54 tahun mengeluh nyeri epigastrium yang berulang
selama enam minggu terakhir dan sudah dua minggu ini, nyeri tersebut sering
membuatnya terbangun pada malam hari. Rasa sakitnya berkurang setelah makan,
tetapi semakin parah jika dia berpuasa selama beberapa jam. Dia belum mengalami
mual atau muntah. Tanda-tanda vitalnya adalah: T = 37,1°C, P = 90/menit, RR =
16/menit, BP = 130/80 mmHg. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, kecuali
sedikit nyeri tekan pada epigastrium. Ketika ditanya tentang riwayat kesehatan
keluarganya, pasien mengatakan bahwa ibunya dan salah satu dari dua saudara
kandungnya memiliki gejala berulang yang mirip dengan yang dia alami sekarang.
TEKNIK SEVEN JUMP

PERTEMUAN KE-1
1. STEP 1 ( 5 – 10 menit)
Klarifikasi istilah sesuai topik yang belum diketahui dalam skenario. Mencari istilah yang
belum diketahui dalam kamus terkait pembahasan.
Kata sulit : Klarifikasi :
1. Epigatrium 1. Epigatrium
2. Nyeri Epigastrium Daerah perut bagian tengah dan atas yang
3. Mual terletak diantara angulus sternum.
4. Muntah (Artagratia)

2. Nyeri Epigastrium
- Adalah ketidaknyamanan, nyeri atau
rasa sakit yang timbul dari bagian atas.
(Ruh)
- Bukan merupakan penyakit tetapi
gejala dari suatu penyakit.(Chyntia)

3. Mual
Sensasi yang tidak menyenangkan yang
samar pada epigastrium dan abdomen
dengan kecenderungan untuk muntah.
(Adonia)

4. Muntah
Merupakan pengeluaran paksa isi lambung
melalui mulut.(Chyntia)

Referensi :

Kamus Kedokteran Dorland. Edisi : 30


2. STEP 2 (15 – 20 Menit)
Mendefinisikan masalah berdasarkan skenario. Tiap mahasiswa akan mempunyai
perbedaan pandangan terhadap skenario dengan eksplorasi pertanyaan. Semua pertanyaan
harus ditampung.
1. Mengapa Ketika pasien makan rasa sakitnya berkurang? (Artagratia)
2. Mengapa nyeri pada epigastrium membuat pasien terbangun pada malam hari ? (Atika)
3. Apa pengaruh pola makan pasien dengan nyeri epigastrium yang dirasakannya? (Chyntia)
4. Apakah ada kolerasi genetik terhadap penyakit yang dialami oleh pasien? (Yosua)
5. Apakah penyebab dari nyeri epigastrium itu sendiri? (Evellyn)
6. Apa hubungan antara gejala yang dialami pasien dengan riwayat penyakit keluarganya?
(Adonia)
7. Apakah tanda-tanda vital pada pasien dalam skenario tersebut dalam batas normal? Jika
tidak kira-kira berapa kisaran batas normalnya? (Ruh)
8. Organ apa saja yang dapat menyebabkan nyeri pada regio epigastrium? (Adonia)
9. Reseptor apa yang menyebabkan pasien bisa mual atau muntah? (Yosua)
3. STEP 3 (50 menit)
Mendiskusikan masalah yang telah teridentifikasi dalam STEP 2, jawaban singkat dari
STEP 2 berdasarkan prior knowledge mahasiswa tanpa referensi.
1. Mengapa Ketika pasien makan rasa sakitnya berkurang? (Artagratia)
Jawab :
Perut yang kosong mengakibatkan kadar asam meningkat dan ketika perut pasien diisi
dengan makanan bisa mengurangi rasa sakit. (Chyntia)

2. Mengapa nyeri pada epigastrium membuat pasien terbangun pada malam hari ? (Atika)
Jawab :
Karena nyeri pada epigastrium yang membuat pasien tersebut merasa tidak nyaman
sehingga dapat terbangun pada malam hari. (Artagratia)

3. Apa pengaruh pola makan pasien dengan nyeri epigastrium yang dirasakannya?
(Chyntia)
Jawab :
Bisa sajapengaruh pola makan pasien yang tidak teratur, seperti setelah makan dan
langsung beristrahat dapat menyebabkan nyeri pada epigastrium seperti dalam skenario.
(Adonia)

4. Apakah ada kolerasi genetik terhadap penyakit yang dialami oleh pasien? (Yosua)
Jawab :
Ada. Riwayat penyakit keluarga tentunya diperlukan dalam anamnesis agar dokter dapat
menegakkan diagnosis penyakit yang dialami pasien. (Evellyn)

5. Apakah penyebab dari nyeri epigastrium itu sendiri? (Evellyn)


Jawab :
Penyebab dari nyeri epigastrium : reflux asam lambung; ulkus peptikum atau tukak
lambung; makan yang berlebihan; gangguan kandung empedu. (Atika)

6. Apa hubungan antara gejala yang dialami pasien dengan riwayat penyakit keluarganya?
(Adonia)
Jawab :
Gejala yang dialami pasien, pernah juga terjadi pada anggota keluarganya dilihat dari dr
RPK. Jadi bisa saja, faktor penyebab penyakit pada pasien merupakan faktor genetik.
(Adonia)

7. Apakah tanda-tanda vital pada pasien dalam skenario tersebut dalam batas normal? Jika
tidak kira-kira berapa kisaran batas normalnya? (Ruh)
Jawab :
TTV Normal
T : 36,5-37,2
P : 60 – 100x/menit
RR : 12-20/ menit
BP : 120/80 mmHg (Yosua)
8. STEP 4 (10 – 15 menit)
Analisis masalah, mereview STEP 2 dan STEP 3. Penjelasan secara detail dari STEP 3. Diskusi
interaktif. Bisa dibuat skema penjelasan masalah.
MAIND MAPPING :

Anamnesis :
Usia :
Jenis kelamin :
Pasien datang karena nyeri epigastrium
Pola makan pada pasien
Onset : semenjak 6 minggu
Lokasi : regio epigastric
Kronologi : Pasien mengeluh nyeri epigastrium yang berulang selama enam minggu terakhir
dan sudah dua minggu ini nyeri tersebut sering membuatnya terbangun pada malam hari.
Kualitas : nyeri tersebut sering membuat pasien terbangun pada malam hari
Kuantitas : -
Faktor yang memperberat : Ketika pasien berpuasa
Faktor yang memperingan : Rasa sakit berkurang setelah pasien makan

Pemeriksaan Fisik : Dalam batas normal


- Keadaan umum
- kesadaran
- TTV
- Pemeriksaan dari kepala sampai ekstremitas
Pemeriksaan penunjang :
-
Diferential diagnosis
- Patofisiologi
- Etiologi
- Perbedaan dari diagnosis kerja
Diagnosis kerja
Tatalaksana

Tugas : Baca tentang ulkus peptikum, u. gaster, u. duodenum,VAS, Gerd, Peranan makanan
ataupun minuman yang bisa menyebabkan nyeri lambung atau nyeri epigastrium, infeksi bakteri
helikobakter pilory. Cara pemeriksaan helikobakter pilory lab, penunjang, kapan harus diperiksa
9. STEP 5
Merusmuskan tujuan belajar berdasarkan kesepakatan kelompok, dibawah supervisor
tutor. Minimal tujuan khusus harus dicapai.
1. Mahasiswa mampu menganalisa
PERTEMUAN KE-2
10. STEP 6
Self study. Mahasiswa belajar mandiri, mencari sumber berdasarkan tujuan belajar yang
sudah disepakati.
Referensi :
11. STEP 7
Reporting. Mahasiswa melaporkan sumber belajarnya dan hasil belajarnya

PEER REVIEW :

Jayapura, ……………2020

Fasilitator,

(……………………………)

Anda mungkin juga menyukai